Dewan Pengurus
Pemimpin Redaksi
B Paul Naiola
Anggota Redaksi
Andria Agusta, Dwi Astuti, Hari Sutrisno, Iwan Saskiawan
Kusumadewi Sri Yulita, Marlina Ardiyani, Tukirin Partomihardjo
Keterangan gambar cover depan: Pembangiman perumahan di Passo dan tumpukan sampahyang mempercepat
proses sedimentasi di areal hutan mangrove daerah Passo, Teluk Ambon, Maluku, sesuai makalah di halaman 481
Suyadi - Bogor Agricultural University-SEAMEO Biotrop.
ISSN 0126-1754
Volume 9, Nomor 5, Agustus 2009
Terakreditasi A
SKKepala LIPI
Nomor 180/AU1/P2MBI/08/2009
Diterbitkan oleh
Pusat Penelitian Biologi - LIPI
Berita Biologi 9(5) - Agwtus 2009
1. Karangan ilmiah asli, hasil penelitian dan belum pemah diterbiikan atau tidak sedang dikirim ke
media lain. Makalah yang sedang dalam proses penilaian dan penyuntingan, tidak diperkenankan
untuk ditarik kembali, sebelum ada keputusan resmi dari Dewan Redaksi.
2. Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris dan asing lainnya, dipertimbangkan.
3. Masalah yang diliput, diharapkan aspek "baru" dalam bidang-bidang
• Biologi dasar (pure biology), meliputi turunan-turunannya (mikrobiologi, fisiologi, ekologi,
genetika, morfologi, sistematik/ taksonomi dsbnya).
• Ilmu serumpun dengan biologi: pertanian, kehutanan, petemakan, perikanan ait tawar dan biologi
kelautan, agrobiologi, limnologi, agrobioklimatologi, kesehatan, kimia, lingkungan, agroforestri.
• Aspek/ pendekatan biologi harus tampak jelas.
4. Deskripsi masalah: harus jelas adanya tantangan ilmiah (scientific challenge).
5. Metode pendekatan masalah: standar, sesuai bidang masing-masing.
6. Hasil: hasil temuan haras jelas dan terarah.
7. Kerangka karangan: standar.
Abstrak dalam bahasa Inggris, maksimum 200 kata, spasi tunggal, isi singkat, padat yang pada
dasarnya menjelaskan masalah dan hasil temuan. Kata kunci 5-7 buah. Hasil dipisahkan dari
Pembahasan.
8. Pola penulisan makalah: spasi ganda (kecuali abstrak), pada kertas berukuran A4 (70 gram),
maksimum 15 halaman termasuk gambar/foto. Gambar dan foto harus bermutu tinggi; penomoran
gambar dipisahkan dari foto. Jika gambar manual tidak dapat dihindari, harus dibuat pada kertas kalkir
dengan tinta cina, berukuran kartu pos. Pencantuman Lampiran seperlunya.
9. Cara penulisan sumber pustaka: tuliskan nama jurnal, buku, prosiding atau sumber lainnya secara
lengkap. Nama inisial pengarang(-pengarang) tidak perlu diberi tanda titik pemisah.
a. Jurnal
Premachandra GS, H Saneko, K Fujita and S Ogata. 1992. Leaf water relations, osmotic
adjustment, cell membrane stability, epicutilar wax load and growth as affected by increasing
water deficits in sorghum. Journal of Experimental Botany 43,1559-1576.
b. Buku
Kramer PJ. 1983. Plant Water Relationship, 76. Academic, New York.
c. Prosiding atau hasil Simposium/Seminar/Lokakarya dan sebagainya:
Hamzah MS dan SA Yusuf. 1995. Pengamatan beberapa aspek biologi sotong buluh
(Sepioteuthis lessoniana) di sekitar perairan pantai Wokam bagian barat, Kepulauan Am, Maluku
Tenggara. Prosiding Seminar Nasional Biologi XI, Ujung Pandang 20-21 Juli 1993. M Hasan, A
Mattimu, JG Nelwan dan M Litaay (Penyunting), 769-777. Perhimpunan Biologi Indonesia.
d. Makalah sebagai bagian dari buku
Leegood RC and DA Walker. 1993. Chloroplast and Protoplast. In: DO Hall, JMO Scurlock, HR
Bohlar Nordenkampf, RC Leegood and SP Long (Eds.). Photosynthesis and Production in a
Changing Environment, 268-282. Champman and Hall. London.
10. Kirimkan 2 (dua) eksemplar makalah ke Redaksi (alamat pada cover depan-dalam) yang ditulis
dengan program Microsoft Word 2000 ke atas. Satu eksemplar tanpa nama dan alamat penulis (-
penulis)nya. Sertakan juga copy file dalam CD (bukan disket), untuk kebutuhan Referee/Mitra bestari.
Kirimkan juga filenya melalui alamat elektronik (e-mail) resmi Berita Biologi:
berita.biologi@mail.lipi.go.id dan di-Cc-kan kepada: ksama_p2biologi@yahoo.com,
herbogor@indo.net.id
11. Sertakan alamat Penulis (termasuk elektronik) yang jelas, juga meliputi nomor telepon (termasuk HP)
yang dengan mudah dan cepat dihubungi.
Referee/Mitra Bestari
Mikrobiologi Ekologi
Dr Bambang Sunarko (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Didik Widyatmoko (Pusat Konservasi Tumbuhan-LIPI)
Prof Dr Feliatra (Universitas Riau) Dr Dewi Malia Prawiradilaga (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr Heddy Julistiono (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Frans Wospakrik (Universitas Papua)
Dr I Nengah Sujaya (Universitas Udayana) Dr Herman Daryono (Pusat Penelitian Hutan-Dephut)
Dr. Joko Sulistyo (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Istomo (Institut Pertanian Bogor)
Dr Joko Widodo (Universitas Gajah Mada) Dr Michael L Riwu Kaho (Universitas Nusa Cendana)
Dr Lisdar I Sudirman (Institut Pertanian Bogor) Dr Sih Kahono (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr Ocky Kama Radjasa (Universitas Diponegoro)
Biokimia
Mikologi Prof Dr Adek Zamrud Adnan {Universitas Andalas)
Dr Dono Wahyuno (BB Litbang Tanaman Rempah Dr Deasy Natalia {Institut Teknologi Bandung)
dan Obat-Deptan) Dr Elfahmi {Institut Teknologi Bandung)
Dr Kartini Kramadibrata (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Herto Dwi Ariesyadi {Institut Teknologi Bandung)
Dr Tri Murningsih {Pusat Penelitian Biologi -LIPI)
Genetika
Prof Dr Alex Hartana (Institut Pertanian Bogor) Fisiologi
Dr Warid AH Qosim (Universitas Padjadjaran) Prof Dr Bambang Sapto Purwoko {Institut Pertanian Bogor)
Dr Yuyu Suryasari Poerba (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Gono Semiadi {Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr Irawati {Pusat Konservasi Tumbuhan-LIPI)
Taksonomi Dr Nuril Hidayati {Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr Ary P Keim (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Wartika Rosa Farida {Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr Daisy Wowor (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Prof (Ris) Dr Johanis P Mogea (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Biostatistik
Dr Rosichon Ubaidillah (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Ir Fahren Bukhari, MSc {Institut Pertanian Bogor)
Biologi Molekuler Biologi Perairan Darat/Limnologi
Dr Eni Sudarmonowati (Pusat Penelitian Bioteknologi- Dr Cynthia Henny {Pusat Penelitian Limnologi-LIPI)
LIPI) Dr Fauzan AH {Pusat Penelitian Limnologi-LIPI)
Dr Endang Gati Lestari (BB Litbang Bioteknologi dan Dr Rudhy Gustiano {Balai Riset Perikanan Budidaya
Sumberdaya Genetik Pertanian-Deptan) Air Tawar-DKP)
Dr Hendig Sunarno (Badan Tenaga Atom Nasional) Biologi Tanah
Dr I Made Sudiana (Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Rasti Saraswati {BB Sumberdaya Lahan Pertanian-
Dr Nurlina Bermawie (BB Litbang Tanaman Rempah Deptan)
dan Obat-Deptan)
Dr Yusnita Said (Universitas Lampung) Biodiversitas dan Iklim
Dr Rizaldi Boer {Institut Pertanian Bogor)
Bioteknologi Dr. Tania June (Institut Pertanian Bogor)
Dr Andi Utama (Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI)
Dr Nyoman Mantik Astawa (Universitas Udayana) Biologi Kelautan
Prof Dr Chair Rani (Universitas (Hasanuddin)
Veteriner Dr Magdalena Litaay (Universitas Hasanuddin)
Prof Dr Fadjar Satrija (FKH-IPB) Prof (Ris) Dr Ngurah Nyoman Wiadnyana (Pusat Riset
Perikanan Tangkap-DKP)
Biologi Peternakan Dr Nyoto Santoso (Lembaga Pengkajian dan
Prof (Ris) Dr Subandryo (Pusat Penelitian Ternak-Deptan) Pengembangan Mangrove)
11
Berita Biologi 9(5) - Aguslus 2009
in
Berita Biologi 9(5) - Agustus 2009
DAFTARISI
STUDI VEGETASI HUTAN RAWA AIR TAWAR DI CAGAR ALAM RIMBO PANTI,
SUMATERA BARAT
[Vegetation Study on Freshwater Swamp forest of Rim bo Panti Nature Reserve, West Sumatera]
Razali Yusuf dan Purwaningsih 491
SISTEM SOSIAL JANTAN MONYET HIT AM SULAWESI (Macaco nigra) DI CAGAR ALAM
TANGKOKO-BATUANGUS, SULAWESI UTARA
[Male Social System of Sulawesi Crested Black Macaques (Macaca nigra) at Tangkoko-Batuangus,
North Sulawesi]
Saroyo 561
STATUS HARA DI HUTAN GEWANG (Corypha Man Lamk.), DESA USAPI SONBA'I,
KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR
[Status in The Forest Gewang Nutrients (Corypha utan Lamk.), Usapi Sonba'i, Kupang,
East Nusa Tenggara]
Laode Alhamd, T Partomihardjo dan BP Naiola 619
VI
Berita Biologi 9(5) - Agustus 2009
ABSTRACT
Gewang or Corypha utan Lamk. is tree that support the daily need in Usapisonba'i village, Nekamese District, Kupang, Nusa
Tenggara Timur The nutrient content of the tree is important to be observed, since the tree is crucial to be sustainable. Three
permanent plots were established and random sampling was conducted. The results showed that characteristics of soil are clay in
texture, somewhat alkaline, mid in C/N ratio, and high CEC (cation exchange capacity) for calcium, magnesium dan potassium.
Nutrient contents of soil were 0.15, 0.002, 0.04, 1.16 and 0.04%, respectively, for N, P, K, Ca and Mg. Litter contribution was
dominated by leaves (7.73 t ha-'), and other parts reached 6.7 t ha-1, with their nutrient content of N (0.72), P (0.09), K (0.18),
Ca (2.S4) and Mg (0.27%). The significant, differences of nitrogen between nutrient contents and between total nutrient contents
through litters (P < 0.05) were found. The nutrient contents of tree are 0.57 N, 0.4, P, 0.75 K, 0.77 Ca and 0.18% Mg. The increase
of the tree nutrient could be done by utilizing organic matter or by planting tree species that can increase soil fertility and survive
in savanna.
Kata kunci: Corypha utan, serasah, kandungan hara, bahan organik, plot permanent.
PENDAHULUAN
Gewang atau tune {Corypha utan Lamk.) (Naiola et al., 1992; Sumiasri, 1992). Penggunaan
dikenal juga dengan nama gebang, lontar utan dan sebagai bahan bangunan (atap, dinding) masih
kuala, merupakan tanaman yang menyebar dari India tergolong eksploitasi ringan karena tanaman masih
(Assam dan pulau-pulau Andaman), Sri Lanka dan tetap dibiarkan hidup; namun untuk tujuan pakan
Bangladesh sampai ke Asia Tenggara dan Australia. ternak, harus ditebang untuk memperoleh pati dalam
Gewang tumbuh baik di tempat terbuka di dataran batang, dan sebagian masyarakat memanfaatkannya
rendah, ditemukan jarang melebihi dari 400 m dpi. sebagai makanan tambahan berupa sagu, kira-kira 90
Karakteristik palem ini berbatang tunggal dan lurus, kg setiap pohon, yang dikonsumsi pada saat paceklik
dengan tinggi mencapai 30 m (Nasution dan Ong, 2003). (Beekman, 1981). Pemanfaatan lain berperan sebagai
Meski tumbuhan gewang berstatus liar di bahan obat untuk penyakit usus dan obat sakit murus-
kawasan savanna, namun sampai saat ini memiliki murus (Sastrapradja et al., 1978). Ancaman lain juga
potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi berasal dari masyarakat yang membuka lahan kebun
komoditi ekonomis yang mampu menunjang kehidupan baru yang sulit dihindari karena perkembangan
masyarakat sekitarnya (Naiola, Metom dan Ulu Besin, penduduk dan desakan kebutuhan, seperti kasus jambu
2004). Namun masalah yang muncul adalah mete di salah satu kawasan di NTT.
pemanfaatan yang diterapkan oleh masyarakat di NTT Oleh karena itu, untuk mencapai pemanfaatan
masih belum pada prinsip pemanfaatan yang yang berkelanjutan pada tumbuhan gewang, maka
berkelanjutan (sustainable utilization). salah satu yang perlu dilakukan pengamatan tentang
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, seberapa besar suplai dan kandungan unsur hara pada
eksploitasi terhadap tumbuhan gewang semakin tinggi. tumbuhan gewang, yang nantinya dapat dijadikan
Palem jenis ini begitu penting bagi masyarakat NTT sebagai acuan jenis-jenis tanaman budidaya apa saja
sebagai bahan pembuatan rumah, bahan makanan yang dapat dikembangkan melalui sistem tumpangsari
ternak, minuman tradisional dan bahan biopremium (agroforestry) dalam kawasan hutan gewang.
l
Diterima: 10 Desember 2008 - Disetujui: 10 Juni 2009
619
Alhamd, Partomihardjo dan Naiola - Status Hara di Hutan Gewang {Corypha utan Lamk.)
620
Berita Biologi 9(5) - Agustus 2009
Gambar 1. Lokasi pengambilan contoh pada Petak I (100 m x 100 m). Bulatan hitam, sebanyak
tiga belas titik, adalah tempat pengambilan contoh.
Gambar 2. Lokasi pengambilan contoh pada petak II (100 m x 100 m). Bulatan hitam, sebanyak
tiga belas titik, adalah tempat pengambilan contoh.
Gambar 3. Lokasi pengambilan contoh pada petak III (50 m x 20 m). Bulatan hitam, sebanyak
enam titik, adalah tempat pengambilan contoh.
621
Alhamd, Partomihardjo dan Naiola - Status Hara di Hutan Gewang (Corypha utan Lamk.)
label 1. Data pengukuran suhu tanah dan ketebalan serasah di seluruh petak pengamatan,
Desa Usapi Sonbai, Kupang, NTT.
Tabel 2. Sifat tanah pada ketiga lokasi pengamatan di Desa Usapi Sonbai, Nusa Tenggara Timur.
III
Petak
622
Berita Biologi 9(5) - Agustus 2009
623
Petak I
Petak II
Petak III
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama berdasarkan kolom adalah berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT).
D
e
5
3
r~
Berita Btologl 9(5) • Agustus 2009
Hara(:%)
No Bagian tumbuhan
N P K Ca Mg S
intensitas sinar matahari yang sampai apabila terjadi hujan maka air tersebut mengalir melalui
dipermukaan tanah. Dengan suhu tanah lebih dari 20°C, aliran permukaan (run off). Tingginya nilai kapasitas
utamanya pada tempat-tempat yang panas dan kering, tukar kation (KTK) pada Ca menunjukkan bahwa selain
bakteri lebih cepat menguraikan bahan organik yang pada unsur tersebut memiliki kemampuan yang tinggi
terdapat diatas permukaan tanah, dibandingkan dengan menukarkan dengan kation lain, juga kondisi ini dapat
kecepatan terkumpulnya serasah, dengan demikian disebabkan tanah lebih banyak terbentuk dari bahan-
kesuburan tanah berangsur-angsur dapat menurun. bahan yang berkapur / batu-batu karang. Namun
Keberadaan jenis-jenis pohon yang lebih banyak tingginya kadar Ca dalam bentuk kalsium karbonat akan
dijumpai di Petak III dibandingkan dengani kedua petak membatasi ketersediaan fosfor (terikat oleh kalsium)
lainnya, secara langsung mempengaruhi ketebalan dan hara-hara tambahan lainnya seperti besi, mangan,
serasah yang merupakan salah satu pembentuk bahan tembaga, seng, kobal, molybdenum, klorin dan boron.
organik tanah. Perbedaan ketebalan bahan organik Disamping itu, tanah liat yang memiliki kandungan
berupa serasah tersebut juga mempengaruhi warna kation kalsium dan magnesium yang tinggi, maka tanah
tanah, di mana warna tanah yang lebih gelap pada Petak liat yang retak dapat mengembangkan struktur tanah
III dibandingkan pada Petak I dan Petak II. Faktor- yang kuat, mengembang ketika kondisi basah dan
faktor lain yang mempengaruhi kesuburan tanah adalah menyusut dalam kondisi kering (RePPProT, 1989).
panjang musim kemarau, curah hujan dan kelembaban Tanaman memberikan masukan bahan organik melalui
tanah.pH yang cenderung alkalis menunjukkan bahwa daun-daun, cabang dan rantingnya yang gugur, dan
kandungan bahan organik dalam kondisi cukup, dimana juga melalui akar-akarnya yang telah mati disebut
bahan organik berperan dalam memperbaiki struktur, serasah. Serasah yang jatuh di permukaan tanah dapat
kandungan hara dalam tanah dan mempermudah melindungi permukaan tanah dari pukulan air hujan
penyerapan pada tanaman (Fenco Consultants, 1981), dan mengurangi penguapan. Tinggi rendahnya
yang juga mengurangi terjadinya pelepasan aluminium peranan serasah ini ditentukan oleh kualitas bahan
dan mangan dalam kadar tinggi. Indikasi besar kecilnya oraganik tersebut, dimana semakin rendah kualitas
bahan organik tanah biasanya diukur dari kadar C-total bahan organik maka semakin lama bahan tersebut
dan N-total sehingga diperoleh nilai nisbah C/N dilapuk, sehingga terjadi akumulasi serasah yang cukup
(Hairiah etal., 2001). tebal pada permukaan tanah hutan.
Menurut Winarso (2005) bahwa kondisi tanah Tingginya kandungan hara pada serasah
yang memiliki kandungan berliat halus dan sangat halus dibandingkan kandungan hara pada tanah dapat
mudah mengalami pemadatan, hal ini akan mengurangi disebabkan oleh banyaknya unsur hara yang tercuci.
ruang pori tanah yang juga akan mengurangi Didaerah Nusa Tenggara Timur memiliki kemarau yang
pergerakan air dan udara di dalam tanah. Sehingga lebih panjang yang sering diikuti oleh hujan yang lebat
625
Alhatnd, Partomihardjo dan hiaicla - Status Hara di Hutan Gewang (Corypha utan Lamk.)
626
Berlta Biologi 9(5) - Agustus 2009
RP Escobin. Backhuys Publishers, Leiden. No. 17. SAS/STAT. 1994. Usenfs Guide.SAS Institute Inc. SAS Campus
RePPProT. 1989. Review of Phase I Results Maluku and Nusa Drive. Volume 2. Version 6-Fourth Edition. Cary-
Tenggara. Vol. I: Main Report. Government of the North Carolina.
Republic of Indonesia Ministry of Transmigration, Wasrin UR, Setlabudhi dan AE Putera . 1997. Analtsis
Directorate General of Settlement Preparation, Land Vegetasi dan System Pengelolaan Pangkalan Data di
Resources Department ODNRI and ODA, Jakarta. Lampung dan Jambi. ASB II.
Sastrapradja S, JP Mogea, HM Sangat dan JJ Afriastini. Winarso S. 2005. Kesuburan Tanah; Dasar Kesehatan dan
1978. Palem Indonesia. Lembaga Biologi Nasional- Kualitas Tanah. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.
LIPI. Proyek Sumber Daya Ekonomi-54, Bogor.
627