Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI

DI DUSUN KURIPAN

Pokok Pembahasan/topic : Hipertensi

Hari / Tanggal : Sabtu, 25 Januari 2020

Waktu : Pukul 15.00 WIB

Tempat : Rumah Bapak RT

Sasaran : RT 07 RW 06

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013). Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada
ginja, jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat
pengobatan yang memadai.
Dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia,
dapat diperkirakan insidensi penyakit degeneratif akan semakin
meningkat. Salah satu penyakit degeneratif yang memiliki tingkat
morbiditas dan mortalitas tinggi adalah hipertensi. Sehingga diperlukan
adanya penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Hipertensi selama 1x40
menit, diharapkan masyarakat mampu memahami tentang Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang Hipertensi selama
1x40 menit, diharapkan masyarakat mampu:
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi
b. Menjelaskan penyebab Hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala penderita Hipertensi
d. Menyebutkan pencegahan Hipertensi
e. Menyebutkan pengobatan Hipertensi
f. Menyebutkan komplikasi Hipertensi

C. PENGORGANISASIAN
1. Penulis SAP : Ida haifah
2. Pembuat Leaflet : Ifa Nurfiani
3. Fasilitator : Rahmahani Aisyah
4. Moderator : Sri Werdiningsih
5. Penyuluh : Ida Haifah
6. Dokumentasi : Sheina
Erna sari
Sri Werdiningsih
Rahmahani Aisyah
Erna Kusmayda
7. Observer : Ifa Nurfiani
Kukuh dwi setiaji
Ahmad khusni mubarok
Danang rozali
8. Peserta : Warga RT 07 RW 06

D. KEGIATAN PENYULUHAN

N FASE KEGIATAN WAKTU


PENYULUH SASARAN
O
1. Prainteraksi a. Mengucapkan a. Menjawab 10 menit
salam salam
b. Memperkenalka b. Medengarkan
n diri c. Perkenalan
c. Menjelaskan d. Mengerjakan
maksud dan soal
tujuan
d. Pre test
2. a. Interaksi Menjelaskan : a. Mendengarkan 15 menit
a. Pengertian b. Memperhatikan
Hipertensi c. Berdiskusi
b. Penyebab dengan
Hipertensi penyuluh
c. Menyebutkan
tanda dan gejala
Hipertensi
d. Menyebutkan
pecegahan
Hipertensi
e. Menyebutkan
pengobatan
Hipertensi
f. Menyebutkan
komplikasi
Hipertensi
Berdiskusi
3. Post Interaksi a. Post test a. Mengerjakan 15 menit
b. Memberikan soal
masukan b. Memperhatikan
c. Menyimpulkan c. Memberi
hasil penyuluhan tanggapan
d. Mengevaluasi d. Menjawab
masyarakat pertanyaan
e. Memberikan yang diberikan
reward e. Menjawab
f. Salam penutup salam penutup

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan demontrasi

F. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Laptop
4. Power Point

G. SETTING

Keterangan :
: Peserta : Fasilitator

: Penyaji
: Observer
: Moderator

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Perlengkapan dan alat sudah siap
c. Rencana penyuluhan sesuai
2. Evaluasi Proses
a. Perlengkapan dan tempat bisa digunakan sesuai rencana
b. Audiens bersedia untuk ikut menjadi peserta
3. Evaluasi Hasil
a. 100% peserta dapat menjelaskan pengertian Hipertensi
b. 100% peserta dapat menjelaskan penyebab Hipertensi
c. 100% peserta dapat menyebutkan faktor resiko Hipertensi
d. 100% peserta dapat meyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
e. 100% peserta dapat menyebutkan pencegahan Hipertensi
f. 100% peserta dapat menyebutkan pengobatan Hipertensi
I. MATERI
Materi terlampir
Lampiran Materi

HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari
jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara
terus–menerus lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Hal ini terjadi bila
arteriol–arteriol konstriksi. Konstriksi arterioli membuat darah sulit mengalir
dan meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah
beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan
kerusakan jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010).
Hipertensi dapat didifinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90
mmHg (Syamsudin, 2011).

B. Penyebab
1. Hipertensi Esensial atau Primer
a. Genetik: Individu yang mempunyai riwayat keluarga denganhipertensi,
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini
tidak dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memliki
tekanan darah tinggi.
b. Jenis kelamin dan usia: Llaki – laki berusia 35- 50 tahun dan wanita
menopause beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia
bertambah maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat
dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki lebih tinggi dari pada
perempuan.
c. Diet: Konsumsi garam per hari yang dianjurkan adalah sebesar 1500
-2000 mg atau setara dengan satu sendok teh. Perlu diingat bahwa
sebagian orang sensitif terhadap garam sehingga mengkonsumsi garam
sedikit saja dapat menaikan tekanan darah. Membatasi konsumsi
garam sejak dini akan membebaskan anda dari komplikasi yang bisa
terjadi
d. Berat badan: Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat
badan dalam keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB
ideal) dikaitkan dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah
atau hipertensi.
e. Gaya hidup: Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan
pola hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi itu
terjadi yaitu merokok, dengan merokok berkaitan dengan jumlah rokok
yang dihisap dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa
putung rokok dan lama merokok berpengaruh dengan tekanan darah
pasien. Konsumsi alkohol yang sering, atau berlebihan dan terus
menerus dapat meningkatkan tekanan darah pasien sebaiknya jika
memiliki tekanan darah tinggi pasien diminta untuk menghindari
alkohol agar tekanan darah pasien dalam batas stabil dan pelihara gaya
hidup sehat penting agar terhindar dari komplikasi yang bisa terjadi.
(Irianto, 2014).
2. Hipertensi Sekunder
a. Penyakit ginjal
b. Gangguan kelenjar tiroid (Hipertiroid)
c. Hiperaldesteronisme
d. Penyakit Parenkim
(Buss dan Labus, 2013)
C. Tanda dan Gejala
1. Peningkatan tekanan darah disertai berdebar–debar
2. Sakit kepala dan pusing
3. Mudah lelah
4. Sesak nafas
5. Sakit pada bagian dada
6. Bengkak pada kedua kaki atau perut
7. Pendarahan pada hidung
8. Wajah kemerahan
(Irianto, 2014)
D. Pencegahan
1. Cek kondisi kesehatan secara berkala
2. Hindari merokok dan asap rokok
3. Rajin aktivitas fisik
4. Diet sehat dengan kalori seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Kendalikan stres
(Kemenkes, 2017)

E. Pengobatan
1. Periksa kesehatan secara rutin
2. Mengatasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
3. Diet sehat dengan gizi seimbang
4. Rajin melakukan aktivitas fisik
5. Hindari rokok, alcohol dan zat karsiogenik lainnya
(Kemenkes, 2017)

F. Komplikasi
1. Congestive Heart Failure
Payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi jantung
tidak mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini
terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik jantung
2. Stroke
Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadi stroke, karena
tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah
yang sudah lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah
otak, maka terjadi pendarahan otak yang dapat berakibat kematian. Stroke
juga dapat terjadi akibat sumbatan dari gumpalan darah yang macet
dipembuluh yang sudah menyempit.
3. Kerusakan ginjal
Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang
menuju ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan
adanya gangguan tersebut, ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan
membuangnya kembali kedarah.
4. Kerusakan penglihatan
Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di mata,
sehingga mengakibatkan pengelihatan menjadi kabur atau buta.
Pendarahan pada retina mengakibatkan pandangan menjadi kabur,
kerusakan organ mata dengan memeriksa fundus mata untuk menemukan
perubahan yang berkaitan dengan hipertensi yaitu retinopati pada
hipertensi. Kerusakan yang terjadi pada bagaian otak, jantung, ginjal dan
juga mata yang mengakibatkan penderita hipertensi mengalami kerusanan
organ mata yaitu pandangan menjadi kabur.
(Irianto, 2014)
DAFTAR PUSTAKA

Buss, J.S,& Labus, D. (2013). Buku saku patofisiologis menjadi sangat mudah
edisi 2. Diterjemahkan oleh Huriawati Hertanto. Jakarta: EGC.

Irianto Koes. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabet.

Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Keputusan Menteri


kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular Dan Renal. Jakarta:


Penerbit Salemba Medika pp 31.

Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi


Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Penerbit Salemba


Medika

Anda mungkin juga menyukai