EPIDEMIOLOGI
Survival statistics should be interpreted with caution. These estimates are based on data from
thousands of people with this type of tumor, so the actual risk for a particular individual may
be different. It is not possible to tell a person how long he or she will live with a
neuroendocrine tumor. Because the survival statistics are measured in five-year intervals,
they may not represent advances made in the treatment or diagnosis of this tumor. Learn
more about understanding statistics.
TNE terbanyak di saluran cerna, meliputi area gastrointestinal juga pankreas.
TNE juga bisa berkembang di paru, juga di sistem neuroendokrin lainnya, walaupun
jarang. Contoh lain adalah feokromositoma dan paraganglioma. Suatu kelainan
genetik yang jarang disebut multiple neuroendocrine neoplasia (MEN) juga dapat
menyebabkan tumor pada sistem neuroendokrin.
Gejala tergantung pada letak TNE. TNE di sistem saluran cerna memberikan
keluhan nyeri atau ketidaknyamanan hilang timbul di daerah abdomen. Penderita
bisa merasa mual atau muntah, bisa terjadi perubahan pola defekasi (frekuensi).
Bila TNE terjadi di paru-paru, TNE dapat menyebabkan infeksi, nafas pendek, batuk,
atau batuk darah.
Kadang TNE menyebabkan peningkatan hormon tertentu, tergantung pada
kelenjar yang dipengaruhi tumor.
Beberapa TNE (terutama dari usus halus, usus besar dan apendiks) dapat
memproduksi berlebihan zat menyerupai hormon yang disebut serotonin. Serotonin
menyebabkan kumpulan gejala yang karakteristik disebut sindrom karsinoid,
meliputi:
- Diare
- Flushing kulit
- Wheezing
- Hilang nafsu makan
- Penurunan berat-badan
Penderita sindrom karsinoid mungkin diberi anjuran untuk menghindari hal-hal yang
menyebabkan flushing, seperti minum alkohol atau makan makanan terlalu
berbumbu. Perubahan diet juga dapat mengurangi diare.
Beberapa TNE dapat menyebabkan munculnya gejala spesifik disebabkan produksi
berlebihan hormon tertentu seperti pada insulinoma, gastrinoma, glukagonoma,
vipomas dan somatostatinomoas.
INSULINOMA
Terjadi pada TNE di pankreas yang menyebabkan insulin meningkat tidak normal
dan selanjutnya menyebabkan kadar gula menurun (hipoglikemia). Kadar gula
rendah akan menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, gemetar dan palpitasi,
kecemasan, perubahan lapangan pandang, kejang dan perasaan lemas. Kadar
gula rendah terutama terjadi pada pagi hari, saat beraktivitas atau melewatkan
waktu makan. Kadar gula darah dapat ditingkatkan dengan makan atau minum
minuman bergula.
GASTRINOMA
Gastrinoma biasanya mulai di pankreas atau usus halus bagian atas (duodenum).
Gastrinoma memproduksi terlalu banyak gastrin. Gastrin adalah hormon yang
menyebabkan produksi asam lambung. Akibat dari tingginya kadar asam lambung
akan terjadi ulkus di lambung, esofagus maupun usus halus. Bisa terjadi beberapa
ulkus, yang tidak berespons terhadap pengobatan ulkus yang biasa; keadaan ini
disebut sindrom Zollinger-Ellison.
Sindrom Zollinger-Ellison menyebabkan gejala umum meliputi perdarahan ke
dalam lambung, perforasi dinding lambung atau usus halus, keram abdomen atau
perasaan kembung, diare. Selain itu, pasien mungkin tampak pucat, tinja bau,
berminyak dan terjadi rasa nyeri dan rasa sesak di kerongkongan (esofagitis).
GLUKAGONOMA
PHEOCHROMOOCYTOMA
Pheochromocytoma adalah tumor yang jarang terjadi, yang berkembang dari sel
kromafin dalam kelenjar adrenal. Sel ini melepaskan hormon adrenalin pada kondisi
stres. Terbanyak tumor ini terjadi di medula adrenal, bagian dalam dari kelenjar
adrenal. Tumor ini meningkatkan produksi hormon adrenalin dan noradrenalin, yang
meningkatkan tekanan darah dan frekuensi jantung. Walaupun
pheochromocytooma biasanya jinak, tumor ini tetap berbahaya karena produksi
adrenalin bisa berlebihan. Delapan puluh persen penderita didapati unilateral, 10%
terdapat pada kedua kelenjar dan 10% tumor berada di luar kelenjar.
Kanker sel Merkel adalah kanker yang jarang terjadi; kanker ini disebut juga sebagai
karsinoma neuroendokrin kulit atau kanker trabulas, dan merupakan tumor yang
sangat cepat bertumbuh. Kanker ini dimulai di sel yang memproduksi hormon, sel
yang terletak dalam kulit, di folikel rambut dam ditemukan di regio kepala dan leher.
KARSINOMA NEUROENDOKRIN
Kuranglebih 60% TNE tidak dapat digambarkan sebagai kanker tipe spesifik dari
karsinoma neuoendokrin. Karsinoma neuroendokrin dapat dimulai di sejumlah
tempat di tubuh, termasuk paru-paru, otak dan traktus gastrointestinal.
New chemotherapy and drug combinations. A study has shown that the drug octreotide
(Sandostatin) can slow tumor growth in patients with a neuroendocrine tumor of the midgut
(the lower part of the small intestine) that has spread. Drugs used in chemotherapy, such as
fluorouracil, leucovorin (Wellcovorin), and oxaliplatin (Eloxatin), work in different ways to
stop the growth of tumor cells, either by destroying the cells or by stopping them from
dividing.
Targeted therapy and combined treatments. Monoclonal antibodies are a type of targeted
therapy that blocks tumor growth in different ways. Some block the ability of tumor cells to
grow and spread. Others find tumor cells and help destroy them or carry tumor-killing
substances to them. Both everolimus and sunitinib have been shown to delay the growth of
islet cell carcinoma in clinical trials.
Karakteristik TNE adalah produksinya berupa peptida atau amino. Prekursor yang
diberi label radioaktif dapat digunakan untuk menilai kapasitas tumor primer maupun
metastasis untuk memproduksi zat spesifik. C-labeled 5-hydroxtryptophan sebagai
prekursor serotonin telah menunjukkan dapat menunjukkan tumor karsinoid dan
metastasis hati. Akumulasi tracer di jaringan tumor berkorelasi dengan respons
terhadap terapi. Penggunaan C-hidroksiefedrin, suatu analog norepinefrin, telah
menyediakan demarkasi jelas dari feokromositoma dengan cepat setelah
penyuntikan tracer
Dalam mendeteksi tumor, positron emission tomography (PET) memberi
keuntungan dengan membedakan antigen tumor yang diekspresikan oleh tumor
ganas selama masa berkembangnya.
TATALAKSANA
Terapi terutama ditujukan terhadap tumor dan efek dari overproduksi hormon yang
dihasilkan oleh tumor.