Anda di halaman 1dari 6

TUMOR NEUROENDOKRIN SALURAN CERNA

Tumor neuroendokrin (TNE) adalah neoplasma yang muncul dari sistem


neuroendokrin. Sel neuroendokrin adalah bagian dari sistem neuroendokrin difus.
Sistem ini merupakan suatu jaringan yang luas pada tubuh. Sel-sel neuroendokrin
tersebar di bagian-bagian tubuh yang berbeda seperti lambung, usus dan paru-paru.
Sel neuroendokrin juga terdapat pada sistem endokrin seperti hipofisis, pineal,
tiroid, paratiroid dan kelenjar adrenal, juga sel islet pankreas (juga dikenal sebagai
sel islet Langerhans), ovarium dan testis. Sel neuroendokrin memiliki struktur
menyerupai sel saraf atau neuron. Sel neuroendokrin menghasilkan chemical
messenger yang disebut hormon, yang mengatur kerja organ-organ yang berbeda.
Mereka menerima pesan dari sistem saraf dan membentuk hormon sebagai respons
terhadap pesan tersebut.

Sel neuroendokrin kadang berubah dan mengalami pertumbuhan abnormal


sehingga berkembang menjadi TNE. TNE dapat bersifat jinak (benigna, non-
kanker), dan sebagian ganas (maligna, kanker). Walaupun merupakan
kemungkinan kecil, TNE non-kanker dapat berkembang menjadi kanker.

EPIDEMIOLOGI

Tumor endokrin pankreas jarang ditemukan, dengan prevalensi 10/1.000.000


populasi. Pada studi seri sebelumnya, insulinoma adalah tumor endokrin pankreas
tersering, dengan insidens 0,8-0,9/1.000.000 populasi per tahun. Dalam rangkaian
studi lebih besar dan lebih baru, gastrinoma sama sering dengan insulinoma (1-3
/1.000.000/tahun). TNE sisanya terjadi 0,2/1.000.000/tahun. Telah dilaporkan 100
kasus glukagonoma di seluruh dunia, 27 kasus pankreatic dan 21 kasus
somatostatin usus. Sementara kejadian VIPoma, GFRoma dan PPoma belum
jelas.
Setiap tahun di Amerika Serikat diperkirakan 8000 orang terdiagnosis TNE
yang dimulai di saluran cerna, meliputi lambung, usus, apendix, kolon dan rektum.
The five-year survival rate adalah persentasi penderita yang bertahan setidaknya
lima tahun setelah terdiagnosis. The five-year survival rate penderita TNE bervariasi
tergantung beberapa faktor.
Statistik survival sebaiknya diintepretasi dengan hati-hati. Perkiraan ini
didasarkan pada data dari ribuan penderita tumor ini, sehingga risiko sebenarnya
dari individu tertentu mungkin berbeda. Tidaklah mungkin untuk menyampaikan
pada seseorang berapa lama mereka akan hidup dengan TNE ini.

Survival statistics should be interpreted with caution. These estimates are based on data from
thousands of people with this type of tumor, so the actual risk for a particular individual may
be different. It is not possible to tell a person how long he or she will live with a
neuroendocrine tumor. Because the survival statistics are measured in five-year intervals,
they may not represent advances made in the treatment or diagnosis of this tumor. Learn
more about understanding statistics.
TNE terbanyak di saluran cerna, meliputi area gastrointestinal juga pankreas.
TNE juga bisa berkembang di paru, juga di sistem neuroendokrin lainnya, walaupun
jarang. Contoh lain adalah feokromositoma dan paraganglioma. Suatu kelainan
genetik yang jarang disebut multiple neuroendocrine neoplasia (MEN) juga dapat
menyebabkan tumor pada sistem neuroendokrin.

Kadang orang menggunakan istilah karsinoid untuk TNE non-kanker maupun


kanker. Karsinoid juga digunakan untuk menggambarkan kanker neuroendokrin di
lambung, usus, usus buntu, rektum dan paru-paru. Istilah ini menimbulkan
kebingungan, sehingga para ahli merekomendasikan untuk tidak lagi menggunakan
istilah karsinoid untuk TNE.

TNE diklasifikasikan menurut tempat kanker terjadi awalnya, seperti:


- TNE usus kecil
- TNE usus besar
- TNE apendisial
- TNE pankreas
- TNE gaster
- TNE paru-paru

Jarang-jarang, TNE ditemukan di area lain, termasuk hati, kandung empedu,


duktus biliaris, ginjal, ovarium dan testis.

TNE sering berkembang lambat, membutuhkan beberapa tahun sebelum


muncul gejala dan terdiagnosis. Tetapi, beberapa TNE tumbuh cepat dan menyebar
ke jaringan sekitar atau ke bagian lain dari tubuh. Seperti kanker yang lain,
penyebab pasti TNE tidak diketahui.

GEJALA DAN TANDA TNE

Gejala tergantung pada letak TNE. TNE di sistem saluran cerna memberikan
keluhan nyeri atau ketidaknyamanan hilang timbul di daerah abdomen. Penderita
bisa merasa mual atau muntah, bisa terjadi perubahan pola defekasi (frekuensi).
Bila TNE terjadi di paru-paru, TNE dapat menyebabkan infeksi, nafas pendek, batuk,
atau batuk darah.
Kadang TNE menyebabkan peningkatan hormon tertentu, tergantung pada
kelenjar yang dipengaruhi tumor.

TNE penyebab gejala sindrom karsinoid

Beberapa TNE (terutama dari usus halus, usus besar dan apendiks) dapat
memproduksi berlebihan zat menyerupai hormon yang disebut serotonin. Serotonin
menyebabkan kumpulan gejala yang karakteristik disebut sindrom karsinoid,
meliputi:
- Diare
- Flushing kulit
- Wheezing
- Hilang nafsu makan
- Penurunan berat-badan

Penderita sindrom karsinoid mungkin diberi anjuran untuk menghindari hal-hal yang
menyebabkan flushing, seperti minum alkohol atau makan makanan terlalu
berbumbu. Perubahan diet juga dapat mengurangi diare.
Beberapa TNE dapat menyebabkan munculnya gejala spesifik disebabkan produksi
berlebihan hormon tertentu seperti pada insulinoma, gastrinoma, glukagonoma,
vipomas dan somatostatinomoas.

INSULINOMA

Terjadi pada TNE di pankreas yang menyebabkan insulin meningkat tidak normal
dan selanjutnya menyebabkan kadar gula menurun (hipoglikemia). Kadar gula
rendah akan menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, gemetar dan palpitasi,
kecemasan, perubahan lapangan pandang, kejang dan perasaan lemas. Kadar
gula rendah terutama terjadi pada pagi hari, saat beraktivitas atau melewatkan
waktu makan. Kadar gula darah dapat ditingkatkan dengan makan atau minum
minuman bergula.

GASTRINOMA

Gastrinoma biasanya mulai di pankreas atau usus halus bagian atas (duodenum).
Gastrinoma memproduksi terlalu banyak gastrin. Gastrin adalah hormon yang
menyebabkan produksi asam lambung. Akibat dari tingginya kadar asam lambung
akan terjadi ulkus di lambung, esofagus maupun usus halus. Bisa terjadi beberapa
ulkus, yang tidak berespons terhadap pengobatan ulkus yang biasa; keadaan ini
disebut sindrom Zollinger-Ellison.
Sindrom Zollinger-Ellison menyebabkan gejala umum meliputi perdarahan ke
dalam lambung, perforasi dinding lambung atau usus halus, keram abdomen atau
perasaan kembung, diare. Selain itu, pasien mungkin tampak pucat, tinja bau,
berminyak dan terjadi rasa nyeri dan rasa sesak di kerongkongan (esofagitis).

GLUKAGONOMA
PHEOCHROMOOCYTOMA

Pheochromocytoma adalah tumor yang jarang terjadi, yang berkembang dari sel
kromafin dalam kelenjar adrenal. Sel ini melepaskan hormon adrenalin pada kondisi
stres. Terbanyak tumor ini terjadi di medula adrenal, bagian dalam dari kelenjar
adrenal. Tumor ini meningkatkan produksi hormon adrenalin dan noradrenalin, yang
meningkatkan tekanan darah dan frekuensi jantung. Walaupun
pheochromocytooma biasanya jinak, tumor ini tetap berbahaya karena produksi
adrenalin bisa berlebihan. Delapan puluh persen penderita didapati unilateral, 10%
terdapat pada kedua kelenjar dan 10% tumor berada di luar kelenjar.

KANKER SEL MERKEL

Kanker sel Merkel adalah kanker yang jarang terjadi; kanker ini disebut juga sebagai
karsinoma neuroendokrin kulit atau kanker trabulas, dan merupakan tumor yang
sangat cepat bertumbuh. Kanker ini dimulai di sel yang memproduksi hormon, sel
yang terletak dalam kulit, di folikel rambut dam ditemukan di regio kepala dan leher.

KARSINOMA NEUROENDOKRIN

Kuranglebih 60% TNE tidak dapat digambarkan sebagai kanker tipe spesifik dari
karsinoma neuoendokrin. Karsinoma neuroendokrin dapat dimulai di sejumlah
tempat di tubuh, termasuk paru-paru, otak dan traktus gastrointestinal.

New chemotherapy and drug combinations. A study has shown that the drug octreotide
(Sandostatin) can slow tumor growth in patients with a neuroendocrine tumor of the midgut
(the lower part of the small intestine) that has spread. Drugs used in chemotherapy, such as
fluorouracil, leucovorin (Wellcovorin), and oxaliplatin (Eloxatin), work in different ways to
stop the growth of tumor cells, either by destroying the cells or by stopping them from
dividing.

Targeted therapy and combined treatments. Monoclonal antibodies are a type of targeted
therapy that blocks tumor growth in different ways. Some block the ability of tumor cells to
grow and spread. Others find tumor cells and help destroy them or carry tumor-killing
substances to them. Both everolimus and sunitinib have been shown to delay the growth of
islet cell carcinoma in clinical trials.

Bevacizumab (Avastin) is a type of monoclonal antibody. It is focused on stopping


angiogenesis, which is the process of making new blood vessels. Because a tumor needs the
nutrients delivered by blood vessels to grow and spread, the goal of anti-angiogenesis
therapies is to “starve” the tumor. When combined with chemotherapy, it may destroy more
tumor cells than chemotherapy alone. Bevacizumab may also stop the growth of
neuroendocrine tumors by blocking blood flow to the tumor. Another anti-angiogenic drug
being studied for neuroendocrine tumors is sorafenib (Nexavar), which may stop the growth
of tumor cells by blocking some of the enzymes needed for cell growth and by blocking
blood flow to the tumor.
Supportive care. Clinical trials are underway to find better ways of reducing symptoms and
side effects of current neuroendocrine tumor treatments in order to improve patients’ comfort
and quality of life.

Looking for More About the Latest Research?

Tumor endokrin pankreas

Tumor Sindrom Tanda dan Lokasi Hormon


gejala
Gastrinoma Zollinger-Ellyson Nyeri abdomen Pankreas – 60% Gastrin
Diare Duodenum – 30%
Gejala esofagus Lain-lain – 10%
Insulinoma Insulinoma Gejala hipoglikemia Pankreas Insulin
Glukagonoma Glukagonoma Rash, anemia Pankreas Glukagon
Diabetes atau
Intoleransi glukosa
BB turun
Penyakit tromboemboli
VIPoma Verner Morrison Diare berair berat Pankreas – 10% VIP
Kolera Hipokalemia Lain-lain – 10%
Pankreatik (neural, adrenal, jaringan
WDHA periganglionik)
Somatostatinoma Stomatostatin Diabetes Melitus Pankreas – 56% Somato-
Kolelitiasis Duodenum/ statin
Diare jejunum – 44%
GRFoma GRFoma Akromegali Pankreas – 30% GRF
Paru-paru – 54%
Jejunum – 7%
Lain-lain – 13%
(adrenal, foregut,
retroperitoneum)
PPoma Ppoma BB turun Pankreas Tidak ada
(Pancreatic Massa abdomen (Pelepasan
Polypeptide) Kadang asimtomatik PP, tetapi
Hepatomegali tidak
diketahui
gejala
hipersekresi
Nonfunctioning Tumor endokrin Sama dengan PPoma Pankreas Tidak ada
Pankreas nonfunctioning

Karakteristik TNE adalah produksinya berupa peptida atau amino. Prekursor yang
diberi label radioaktif dapat digunakan untuk menilai kapasitas tumor primer maupun
metastasis untuk memproduksi zat spesifik. C-labeled 5-hydroxtryptophan sebagai
prekursor serotonin telah menunjukkan dapat menunjukkan tumor karsinoid dan
metastasis hati. Akumulasi tracer di jaringan tumor berkorelasi dengan respons
terhadap terapi. Penggunaan C-hidroksiefedrin, suatu analog norepinefrin, telah
menyediakan demarkasi jelas dari feokromositoma dengan cepat setelah
penyuntikan tracer
Dalam mendeteksi tumor, positron emission tomography (PET) memberi
keuntungan dengan membedakan antigen tumor yang diekspresikan oleh tumor
ganas selama masa berkembangnya.

TATALAKSANA

Terapi terutama ditujukan terhadap tumor dan efek dari overproduksi hormon yang
dihasilkan oleh tumor.

Anda mungkin juga menyukai