Anda di halaman 1dari 66

REFERAT

ANESTESI REGIONAL

Nazliah Awwaliah R. Syarbin


2018-84-077
Pembimbing:
Company
dr. Fahmi Maruapey, Sp.An
Dr. Ony W. Ankejaya, Sp.An
LOGO
Latar Belakang

• Anestesi  tindakan menghilangkan rasa sakit

• Obat penghilang nyeri  anestetik, analgesia

• Terdapat beberapa tipe anestesi  total, local,

regional

COMPANY LOGO
DEFINISI

• Anestesi regional adalah bentuk anestesi yang


hanya sebagian dari tubuh dibius (dibuat mati
rasa). Hilangnya sensasi di daerah tubuh yang
dihasilkan oleh pengaruh obat anestesi untuk
semua saraf yang dilewati persarafannya.

COMPANY LOGO
Anestesi
Regional

Blok sentral
Blok perifer
(blok
(blok saraf)
neuroaksial)

COMPANY LOGO
Secara kimiawi

Sifat Ester Amida


Kestabilan senyawa Tidak stabil Stabil

Masa kerja Singkat Lama


Metabolisme Pseudokolinesterase Sitokrom P450
di plasma PABA
Contoh Punya satu ‘i’ Punya dua ‘i’
Prokain, Lidokain
Benzokain, Bupivakain
Kokain, Mepivakain
Tetrakain Ropivakain
COMPANY LOGO
Faktor-faktor yang mempengaruhi
potensi anestesi lokal

1. Lipofilik/hidrofobia
2. Keseimbangan ion H+
3. Vasokontriktor
4. Ukuran dan tipe mielinasi serat saraf
5. pH

COMPANY LOGO
Gugus Ester-Amida

COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
www.themegallery.com

COMPANY LOGO
KONSEP
• pKa  non-ion  lipofilik (berikatan dengan
membrane lipid sel saraf)  Basa  onset
cepat, durasi lama

• pH  ion  hidrofilik (berikatan dengan


saluran Na+)  Asam  onset lama

COMPANY LOGO
Jenis Obat pKa
Ester
Kloroprokain 9,0
Kokain 8,7
Prokain 8,9
Tetrakain 8,2
Amida
Bupivakain+ 8,1
levobupivakain
Etidokain 7,7
Lidokain 7,8
Mepivakain 7,6
Prilokain 7,8
Ropivakain 8,1
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
Jalur Dosis tunggal Dosis tunggal Onset (menit) Durasi aksi
pemberian maksimum maksimum dalam isolasi
obat anestesi tanpa dengan (menit)
vasokonstrikto vasokonstrikto (dengan
r (mg/kg) r (mg/kg) vasokontriktor
, jika tersedia)

Ester
 
Prokain 7-10 10   20-30 (30-45
(infiltrasi, Tidak dinaikkan dengan
subkutan) hingga total 100 epinefrin)
mg

Kloroprokain 10-12 14 6-12 30-60


(infiltrasi, Tidak dinaikkan Tidak dinaikkan (60-90 dengan
subkutan) menjadi 800 menjadi 1000 epinefrin)
mg/dosis mg/dosis

COMPANY LOGO
Lidokain 3-4,5 6-7 (infiltasi -Infiltrasi 1-3 30-120 (120-
(Topikal, kulit -Kulit Tidak - Topikal 140 dengan
dan membrane (dewasa): 4,5 dinaikkan (kulit) 3-5 epinefrin)
mukosa, mg/kg/dosis,tid sampai 500
infiltrasi, ak dinaikkan mg/dosis
subkutan) sampai 300 mg
-Membran
mukosa: 4,5
mg/kg/dosis,
tidak
dinaikkan
sampai 300
mg/hari
-Infiltrasi
subkutan: 4,5
mg/kg/dosis

COMPANY LOGO
Mepivakain 4,5-5 6,6 3--20 45-90 (60-
Infiltrasi, Tidak -Tidak 330 dengan
subkutan dinaikkan dinaikkan levonordefri
sampai 400 sampai 400 n, 120
mg/dosis mg/dosis dengan
Maksimum jika dengan epinefrin)
1000 levonordefri
mg/hari n
-Tidak
dinaikkan
sampai 500
mg/dosis
jika dengan
epinefrin

COMPANY LOGO
Bupivakain 2-2,5 2,5-3 2-10 120-175 (180-
(Infiltrasi, -Tidak -Tidak 480 dengan
subkutan) dinaikkan dinaikkan epinefrin)
sampai 175 smpai 225
mg/dosis mg/dosis
-Maksimum -Dosis
400 mg/hari maksimum
400 mg/hari
Levonupivaka 2 3   180-360
in Tidak
(Infiltrasi, dinaikkan
subkutan) sampai 150
mg/dosis
Ropivakain 2-3 3-4 3-15 120-240
(Infiltrasi, -Tidak Tidak (180-480
Subkutan) dinaikkan dinaikkan dengan
sampai 225 sampai 225 epinefrin)
mg/dosis mg/dosis
Artikain   7 1-9 60-230 dengan
(Infiltrasi, epinefrin
subkutan) COMPANY LOGO
FARMAKOKINETIK
Jenis Waktu Waktu Volume Clearanc
Obat paruh paruh distribusi e
distribusi eliminasi (liter) (Liter/m
(menit) (jam) enit)
Bupivaka 28 3,5 72 0,47
in
Lidokain 10 1,6 91 0,95
Mepivaka 7 1,9 84 0,78
in
Prilokain 5 1,5 261 2,84
Ropivaka 23 4,2 47 0,44
in
COMPANY LOGO
FARMAKODINAMIK

1. ABSORPSI
Dipengaruhi oleh:
• Dosis lokasi pemberian
• Jumlah ikatan obat dengan plasma protein
• Aliran darah tempat pemberian
• Penggunaan vasokonstriktor
• Karakteristik obat itu sendiri
2. DISTRIBUSI
3. METABOLISME
4. EKSKRESI

COMPANY LOGO
ANESTESI REGIONAL YANG IDEAL

• Tidak merangsang jaringan


• Tidak mengakibatkan kerusakan permanen
terhadap sistem saraf pusat (SSP)
• Toksistas sistemik yang rendah
• Efektif pada penyuntikan dan penggunaan
lokal pada mukos
• Mula kerja sesingkat mungkin dan bertahan
untuk jangka waktu yang cukup lama
• Larut dalam air dengan menghasilkan
larutan stabil dan tahan terhadap
pemanasan (proses sterilisai)

COMPANY LOGO
Jenis Obat Mula Kerja Lama Kerja Penggunaan Tambahan/Efek
www.themegallery.com
klinis lainnya
Ester  
Prokain Lambat Singkat Infiltrasi, blok Vasodilatasi,
saraf, blok spinal, alergenik
blok intratekal,
Ametokain Cepat Singkat Topikal, spinal LAST (+)
Kloroprokain Cepat Singkat Perifer, obstetric LAST (Local
peripher extradural Anesthetics
block Systemics Toxicity)
(+)
Amida        
Mepivakain Cepat Sedang Infiltrasi, peripher Vasodilatasi
nerve block sedang
Prilokain Cepat Sedang Infiltrasi, peripher Metehemoglobin
nerve block, (Akibat akumulasi
intravena O-toluidin di darah
menyebabkan
darah dapat
mengikat oksigen
tapi tidak bisa
melepaskan ke sel)
Bupivakain Sedang Lama Infiltrasi, Pemisahan blok
intravena, spinal sensorik-motorik
Etidokain Cepat Lama Infiltrasim Blok motorik
intravena, blok sangat besar
epidural
Lignokain Cepat Sedang Infiltrasi, Agen serbaguna
intravena, spinal, Vasodilatasi
peripher nerve sedang
COMPANY LOGO
block
Persiapan Pra-anestesi

• Anamnesis (identitas, riwayat penyakit


(sekarang dan dahulu), riwayat alergi, riwayat
obat-obatan)

• Pemeriksaan fisik (B1-B6 (Breath, Blood,


Brain, Bladder, Bowel, Bone)

• Menentukan ASA, evaluasi saluran


pernapasan, persetujuan tindakan anestesi,
pedoman puasa)

COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
Objek Kriteria Nilai
Gerakan  Mampu menggerakan 2
keempat ekstremitas  
 Mampu menggerakkan 1
dua ektremitas  
 Tidak mampu 0
menggerakkan
ekstremitas

Respirasi  Mampu bernapas dalam 2


dan batuk  
 Sesak atau pernapasan 1
terbatas  
 Henti napas 0
Tekanan darah  Berubah sampai 20% 2
dari pra-bedah  
 Berubah 20-50% dari 1
pra-bedah  
 Berubah >50% dari pra- 0
bedah
Kesadaran  Sadar baik dan orientasi 2
baik  
 Sadar setelah dipanggil 1
 Tidak ada tanggapan  
terhadap rangsangan 0

Warna kulit  Kemerahan 2


 Pucat agak suram 1
COMPANY LOGO
www.themegallery.com

Anestesia Regional

Keuntungan Kerugian

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

REGIONAL ANESTESI

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

REGIONAL ANESTESI

COMPANY LOGO
BLOK NEUROAKSIAL

COMPANY LOGO
ANESTESI SPINAL

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

Anestesi Spinal

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

ANESTESI SPINAL

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

ANESTESI SPINAL

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

ANESTESI SPINAL

COMPANY LOGO
Persiapan Tindakan SAB

“4Ps”
•Preparations
•Positions
•Projections
•Puncture
COMPANY LOGO
Prepartions
• Pasien
• Alat

COMPANY LOGO
Positions

COMPANY LOGO
Posisi duduk
COMPANY LOGO
www.themegallery.com

COMPANY LOGO
Projections & Puncture

Warna putih (16G), merah muda (18G), ivory/cream (19G),


kuning (20G), hijau (21G), hitam (22G), biru (23G), jingga
(25G), dan coklat (26G).
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
Teknik SAB
• Median
• Paramedian
• Taylor

COMPANY LOGO
MEDIAN

• Pendekatan median berguna untuk mecegah


defleksi jarum SAB, digunakan jarum halus,
dan dapat menurunkan insidensi PDPH.
Pendekatan median dilakukan dengan cara
menusukkan jarum SAB median
interspinosus dimana resistensinya hilang,
dirasakan setelah menembus ligamentum
flavum dan duramater. Kecepatan injeksi
sekiatr 0,5 mL/detik.

COMPANY LOGO
PARAMEDIAN

• Pendekatan ini dapat dilakukan 1,5-2 cm


lateral dari median atau 100 – 150 ke arah
median dan deviasi ke cephalad/caudal.
Pendekatan ini biasanya dilakukan jika gagal
dilakukan pendekartan median, pada kasus
artritis berat sebelum operasi spinal, dan
deformitas spinal.

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

TEKNIK TAYLOR (LUMBOSACRAL)

• Pendekatan ini dilakukan diantara L5-S1


dengan arah 500, dengan cara 12 cm
jarumnya diinsersi 1 cm secara medial dan 1
cm paling bawah prominence spina iliaca
posterior superior (S4). Pendekatan ini
biasanya dilakukan pada kasus spinal fusion,
artritis spinal, epistotonus, dan infeksi kulit
pada daerah lumbal.

COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
Jenis obat Campuran Dosis Dosis Dosis Durasi
untuk blok untuk untuk (menit)
perineum, lower upper
ektremita abdomen abdomen
s inferior (mg) (mg)
(mg)

Prokain 10% 75 125 200 45


solution
Tetrakain 1% solution 4-8 10-12 10-16 90-120
dalam
D10%

Lidokain 5% dalam 25-50 50-75 75-100 60-75 (1


D7,5% jam)
Bupivakai 0,75% 4-10 12-14 12-18 90-120 (2
n dalam jam)
D8,5%
Ropivakai 0,2%-1% 8-12 12-16 16-18 90-120 (2
n solution COMPANYjam)
LOGO
www.themegallery.com

Anestetik lokal yang paling sering digunakan:

• Lidokaine(xylobain,lignokain) 2%: dosis 20-


100 mg
• Lidokaine(xylobain,lignokaine) 5% dalam
dextrose 7.5%: dosis 20-50 mg
• Bupivakaine(markaine) 0.5% dlm air: dosis
5-20 mg
• Bupivakaine(markaine) 0.5% dosis 5-15mg

COMPANY LOGO
Obat adjuvant
• Opioid
• Epinefrin
• Clonidin
• Neostigmin

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

Hipotensi berat

Bradikardia

Hipoventilasi

Trauma pembuluh saraf

Trauma saraf

Mual-muntah
Komplikasi
anestesi Gangguan pendengaran
spinal
Blok spinal tinggi
atau spinal total
COMPANY LOGO
www.themegallery.com

Komplikasi pasca tindakan

COMPANY LOGO
Anestesi Epidural

COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
Perbedaan SAB Epidural
www.themegallery.com

Segmen spinalis Dibawah L1/L2 (end Segmen apapun


spinal cord)

Ruang anestesi Subarachnoid Antara ligamentum


flavum dan duramater

Identifikasi insersi CSS keluar Tahanannya hilang


anestesi

Volume obat 2,5-3,5 mL 15-20 mL Bupivacaine


anestesi Bupivacaine 0,5% 0,5%

Onset 2-5 menit 15-20 menit

Hipotensi Cepat Lambat

Post-dural puncture (+) (-)


headache (PDPH)
COMPANY LOGO
www.themegallery.com

Bisa segmental

Keuntungan Tidak terjadi


epidural headache post op

Hypotensi lambat terjadi

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

Teknik lebih sulit


Reaksi sistemis

Kerugian
epidural

Jumlah obat anestesi


lokal lebih besar
COMPANY LOGO
Obat-obatan Anestesi Epidural

COMPANY LOGO
www.themegallery.com

4 Part Process
Komplikasi anestesi epidural

Depresi
Blok tidak kardiovasku
Hipoventilasi
Mual
merata lar muntah
(hipotensi)

COMPANY LOGO
BLOK KAUDAL

COMPANY LOGO
TES
• 1. Injeksi sedikit udara kemudian letakkan
stetoskop pada lumbal, kalau terdengar ‘woosh’,
maka anestesi sudah berada di epidural kaudal.
Hal ini tidak akan menyebabkan emfisema
subkutan dan tidak ada nyeri lokal selama injeksi.

• 2. Injeksi sedikit anestesi lokal sekitar 2-4 mL,


nilai apakah terdapat benjolan pada jaringan
subkutan atau adanya tahanan injeksi, atau efek
sistemik seperti aritmia atau hipotensi. Jika tidak
ada, maka lakukan injeksi semuanya sesuai dosis
yang telah disesuaikan.

COMPANY LOGO
BLOK PERIFER

• Merupakan anestesi lokal dimana


digunakan obat yang menghambat
hantaran saraf bila digunakan
secara lokal pada jaringan saraf
dengan kadar yang cukup.
• Bekerja pada tiap bagian susunan
saraf.

COMPANY LOGO
Macam Anestesi Blok Perifer
• Infiltrasi Lokal
• Penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan sekitar
tempat lesi
 
• Blok Lapangan (Field Block)
• Infiltrasi sekitar lapangan operasi (contoh, untuk ekstirpasi tumor
kecil) 

• Analgesia Permukaan (Topikal)


• Obat analgetika lokal dioles atau disemprot di atas selaput mukosa
 
• Analgesia Regional Intravena
• Penyuntikan larutan analgetik lokal intravena. Ekstremitas
dieksanguinasi (pengurangan darah) dan diisolasi bagian
proksimalnya dengan torniket dari sirkulasi sistemik.

COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
www.themegallery.com

COMPANY LOGO

Anda mungkin juga menyukai