TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) di
Indonesia belum diteliti secara akurat. Di Amerika Serikat pada tahun 1996
dilaporkan kematian akibat PJPD mencapai 959.277 penderita, yakni 41,4 %
dari seluruh kematian. Setiap hari 2600 penduduk meninggal akibat penyakit
ini. Meskipun berbagai pertolongan mutakhir telah diupayakan, namun setiap
33 detik tetap saja seorang warga Amerika meninggal akibat penyakit ini.
Dari jumlah tersebut 476.124 kematian disebabkan oleh Penyakit Jantung
Koroner. Huon, keith D, john M, lain A (2002) dalam ( Supriyono, 2008)
3 Carsinoma 539.533
4 Kecelakaan 94.948
5 AIDS 31.130
Jumlah 1.624.838
4.2. Pengertian
Menurut WHO (1997), Penyakit Jantung Koroner (coronary heart diseases)
merupakan ketidaksanggupan jantung akut maupun kronik yang timbul
karena kekurangan suplai darah pada miokardium sehubungan dengan
proses penyakit pada system nadi koroner.
4.3.1. Hiperkolesterolemia.
Hiperkolesteromia merupakan factor risiko untuk PJK. Hubungan erat
antara hiperkolesterolemia dan atherosclerosis sudah diketahui dengan baik.
Penelitian terhadap binatang yang diberikan makan kolesterol menunjukkan
bahwa vasodilatasi endothelium-dependent berkurang baik pada pembuluh
darah sedang maupun pembuluh darah resisten setelah histology yang
terjadi terbukti sebagai lesi atherosclerosis. Mirip dengan relaksasi vascular
endhotelial-dependent yang akan menurun pada pasien hiperkolesterolemia,
baik ada maupun tidak adanya factor risiko koroner yang lain. Disfungsi
endotel (menurunnya efek vascular NO) akan mempercepat onset
atherosclerosis koroner yang terjadi lebih dini sebagai factor predisposisi
terjadinya vasospasme pada arteri koroner. (Sargowo, 2003)
a. Kolesterol Total.
Kadar kolesterol total yang sebaiknya adalah ( 200 mg/dl) bila > 200 mg/dl
berarti resiko untuk terjadinya PJK meningkat.
b. LDL Kolesterol.
LDL (Low Density Lipoprotein) kontrol merupakan jenis kolesterol yang
bersifat buruk atau merugikan (bad cholesterol): karena kadar LDL yang
meninggi akan rnenyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kadar
c. HDL Koleserol :
HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang
bersifat baik atau menguntungkan (good cholesterol) : karena mengangkut
kolesterol dari pembuluh darah kembali ke hati untuk di buang sehingga
mencegah penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya
proses arterosklerosis.
Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sbb : Bila kadar kolesterol total
> 200 mg/dl, PJK, ada keluarga yang menderita PJK < 55 tahun, ada riwayat
keluarga dengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit DM & pankreas.
(Djohan, 2004)
4.3.2. Merokok
Di Amerika Serikat,merokok berhubungan erat bagi sekitar 325.000
kematian premature atau dini setiap tahunnya. Setiap jumlah kematian
tersebut terdapat kematian akibat pjk dan lebih dari satu kematian pjk itu
karena merokok, merokok sigaret tinggi nikotin menyebabkan peningkatan
frekuensi denyut jantung istirahat serta meningkatkan tekanan darah
sistolik dan diastolic sehingga meningkatkan kebutuhan kebutuhan
oksigen myokardium.
4.3.3. Obesitas
Terdapat saling keterkaitan antara obesitas dengan risiko peningkatan PJK,
Hipertensi, angina, stroke, diabetes dan merupakan beban penting pada
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Data dari Framingham
menunjukkan bahwa apabila setiap individu mempunyai berat badan
optimal, akan terjadi penurunan insiden PJK sebanyak 25 % dan
stroke/cerebro vascular accident (CVA) sebanyak 3,5 %. Penurunan berat
badan diharapkan dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki
sensitivitas insulin, pembakaran glukosa dan menurunkan dislipidemia.
Hal tersebut ditempuh dengan cara mengurangi asupan kalori dan
menambah aktifitas fisik. Disamping pemberian daftar komposisi makanan
, pasien juga diharapkan untuk berkonsultasi dengan pakar gizi secara
teratur.
Tabel 2.6. Klasifikasi berat lebih dan obesitas pada orang dewasa
berdasarkan IMT Menurut WHO
No Klasifikasi IMT (kg/m2)
1 < 18.5 BB kurang
2 18.5-24.9 BB Normal
3 >25 BB lebih
4 25,0-29,9 Pra-obes
5 30.0 – 34.9 Obesitas I
6 35.0 – 39.9 Obesitas II
7 > 40 Obesitas III
Tabel 2.7. Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa (18 tahun keatas)
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 <80
PraHipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 >160 >100
Sember: JNC VII, 2003
2.3.5. Umur
Telah dibuktikan adanya hubungan antara umur dan kematian akibat PJK.
Sebagian besar kasus kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan
meningkat dengan bertambahnya umur. Kadar kolesterol pada laki-laki
dan perempuan mulai meningkat umur 20 tahun. Pada laki-laki kolesterol
meningkat sampai umur 50 tahun. Pada perempuan sebelum menopause (
45-0 tahun ) lebih rendah dari pada laki-laki dengan umur yang sama.
Setelah menopause kadar kolesterol perempuan meningkat menjadi lebih
tinggi dari pada laki-laki.
2.3.8. Ras
Perbedaan resiko PJK antara ras didapatkan sangat menyolok, walaupun
bercampur baur dengan faktor geografis, sosial dan ekonomi . Di Amerika
serikat perbedaan ras perbedaan antara ras caucasia dengan non caucasia (
tidak termasuk Negro) didapatkan resiko PJK pada non caucasia kira-kira
separuhnya.
2.3.9. Diet.
Didapatkan hubungan antara kolesterol darah dengan jumlah lemak di
dalam susunan makanan sehari-hari ( diet ). Makanan orang Amerika rata-
rata mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi sehingga kadar
kolesterol cendrung tinggi. Sedangkan orang Jepang umumnya berupa nasi
dan sayur-sayuran dan ikan sehingga orang jepang rata-rata kadar
kolesterol rendah dan didapatkan resiko PJK yang lebih rendah dari pada
Amerika.
Beberapa peetunjuk diet untuk menurunkan kolesterol :
1. Makanan harus mengandung rendah lemak terutama kadar lemak
jenuh tinggi.
2. Mengganti susunan makanan dengan yang mengandung lemak tak
jenuh.
3. Makanan harus mengandung rendah kolesterol.
4. Memilih makanan yang tinggi karbohidrat atau banyak tepung dan
Berserat
2.3.10. Diabetes.
Intoleransi terhadap glukosa sejak dulu telah diketahui sebagai predisposisi
penyakit pembuluh darah. Penelitian menunjukkan laki-laki yang
menderita DM resiko PJK 50 % lebih tinggi daripada orang normal,
sedangkan pada perempuaan resikonya menjadi 2x lipat.
2.3.11. Exercise.
Exercise dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki
kolaterol koroner sehingga resiko PJK dapat dikurangi. Exercise
bermanfaat karena :
1. Memperbaiki fungsi paru dan pemberian oksigen ke miokard
2. Menurunkan BB sehingga lemak tubuh yang berlebihan berkurang
bersama-sama dengan menurunkan LDL kolesterol.
3. Membantu menurunkan tekanan darah
4. Meningkatkan kesegaran jasmani.
2.3.12. Perilaku dan Kebiasaan lainnya.
Dua macam perilaku seseorang telah dijelaskan sejak tahun 1950 yaitu :
Tipe A dan Tipe B. Tipe A umumnya berupaya kuat untuk berhasil, gemar
berkompetisi, agresif, ambisi, ingin cepat dapat menyelesaikan pekerjaan
dan tidak sabar.Sedangkan tipe B lebih santai dan tidak terikat waktu .
Resiko PJK pada tipe A lebih besar daripada tipe B.
Pembuluh koroner terdiri dari 3 lapisan, yaitu tunika intima (lapisan dalam),
tunika media (lapisan tengah), dan tunika adventisia (lapisan luar), tunika
intima terdiri dari 2 bagian, lapisan tipis sel-sel endotel merupakan lapisan
yang memberikan permukaan licin antara darah dan dinding arteri serta
lapisan subendhotelium, sel-sel endhotel ini memproduksikan zat-zat seperti
prostaglandin, heparin dan activator plasminogen yang membantu mencegah
agregasi trombosit dan vasokonstriksi. Selain itu endotel juga mempunyai
daya regenerasi cepat untuk memelihara daya anti trombogenik arteri.
Jaringan ikat menunjang lapisan endotel dan memisahkannya dengan
lapisan yang lain.
Tunika media merupakan lapisan otot di bagian tengah dinding arteri yang
mempunyai 3 bagian: bagian sebelah dalam disebut membrane elastic
internal, kemudian jaringan fibrus otot polos dan sebelah luar membrane
jaringan elastic eksterna. Lapisan tebal otot polos dan jaringan kolagen,
memisahkan jaringan membrane elastic eksterna. Dan yang terakhir ini
memisahkan tunika media dengan adventisia. Tunika adventisia umumnya
mengandung jaringan ikat dan dikelilingi oleh vasa vasorum yaitu jaringan
arteriol. (Rilantono, 1996)
Tabel 2.9. Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa (18 tahun keatas)
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 <80
PraHipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 >160 >100
Sumber: JNC VII, 2003
Kematian mendadak