Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas 5 sebagai persyaratan kelulusan CPNS 2017
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Oleh :
Muhammad Idraq Ibnuts Tsauri, S.T
19921024 201802 1 001
Teknik Pengairan Ahli Pertama
Direktoral Jenderal Sumber Daya Air
Menyetujui,
Calon Pegawai Negeri Sipil,
Mentor
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya lah, laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai Tugas Mandiri V CPNS
Golongan III Kementerian PUPR Tahun 2018 yang merupakan rangkuman kegiatan selama
Penanganan Pasca Gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam pengerjaan Laporan Tugas Mandiri ke V ini, penulis berterima kasih kepada:
1. Orang tua, adik – adik dan para kerabat yang selalu mendukung,
2. Bapak Adi Rusman, S.T, M.T. selaku mentor yang telah banyak membantu penulis
selama masa OJT hingga sekarang,
3. Teman – teman CPNS Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tim 81
Desa Selengen dan CPNS Batch IV Bandung,
4. Seluruh pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan di Nusa
Tenggara Barat.
Akhir kata, semoga Laporan Tugas Mandiri V ini dapat memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan.
Penulis,
Pada tanggal 31 Agustus 2018, insinyur muda CPNS PUPR diberangkatkan dalam
tahap pertama, yakni dari bandara Husein Sastranegara. CPNS yang diberangkatkan dari
Bandung ini berasal dari Batch III dan Batch IV. Keberangkatan CPNS menuju Lombok
dengan menggunakan pesawat Hercules dan dilepas oleh Sekretaris Jenderal, Prof. DR. Ir.
Anita Firmanti, MT.
Setelah tiba di Lombok, CPNS diarahkan untuk menuju ke BWS NT1 untuk
mendapatkan pembekalan sebelum terjun ke lapangan, diantaranya mengenai REKOMPAK
dan pemasangan, penulangan RISHA seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah.
Dengan selesainya pelatihan selama 2 hari, para CPNS kemudian mengikuti Apel
Siaga NTB Bangun Kembali bersama Presiden Jokowi, adapun amanat Presiden dalam apel
tersebut ialah sebisa mungkin untuk mengakomodir keinginan masyarakat yang
menginginkan rumah RISHA, kayu ataupun konvensional.
Gambar di atas menunjukkan situasi Apel Siaga NTB Bangun Kembali yang dipimpin
oleh Kasatgas Penanggulangan Bencana dan dengan Presiden RI sebagai Inspektur Upacara.
Sebelum benar-benar terjun ke lapangan, CPNS dipertemukan terlebih dahulu dengan
fasilitator yang berasal dari KOTAKU maupun REKOMPAK yang berlangsung di
Mataram. Hal ini ditujukan agar tercipta hubungan yang baik karena di lapangan, kerjasama
tim sangat dibutuhkan. Selain itu, sebelum turun ke lapanganm tim CPNS dan fasilitator
dapat membuat rencana kerja sehingga pelaksanaan nantinya dapat berjalan dengan lebih
efektif dan efisien.
Setelah sampai di Kabupaten Lombok Utara, dilakukan konsolidasi antara Tim CPNS
dengan Tim Fasilitator sebelum melakukan penyampaian informasi ke masyarakat dan
mengatur strategi agar rencana kegiatan yang telah dibuat dapat dilaksanakan dan diterima
oleh masyarakat dengan baik.
Setelah mendapatkan konsep dari Tim Rekompak, CPNS dan Fasilitator mulai turun
ke wilayah dampingan masing-masing. Penulis mendapatkan wilayah dampingan di
Kecamatan Kayangan, sehingga hal yang pertama dilakukan ialah melakukan pendekatan
dengan pihak kecamatan mengenai kondisi wilayah dan masyarakat setempat.
Gambar 3.10 Sosialisasi RTG (RISHA) di Dusun Salut Timur, Desa Salut
Langkah selanjutnya ialah melakukan sosialisasi di Dusun Salut Timur. Dalam hal ini,
masih ditekankan pemilihan RISHA sebagai RTG yang direkomendasikan. Pada saat itu,
petunjuk pelaksanaan dari BNPB belum dikeluarkan sehingga CPNS masih belum bisa
menjawab banyak pertanyaan dari warga, khususnya mengenai pencairan dana. Namun
Setelah dilakukan pembuatan pondasi, panel RISHA dari aplikator dikirim ke rumah
warga, sebelum dilakukan pemasangan, dilakukan pengecekan terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah ada panel yang retak ataupun jumlah baut dan plat yang tidak sesuai
sehingga bisa diretur atau dikomplain ke aplikator yang bersangkutan.
Jika panel-panel sudah sesuai dengan persyaratan, maka dilakukan pemasangan panel
RISHA dengan swadaya masyarakat. Pemasangan panel dapat diselesaikan dalam waktu 2-
3 hari dengan didampingi oleh CPNS. Untuk foto di atas, merupakan pemasangan panel
RISHA di rumah Bapak Awaludin, Dusun Lokok Beru, Desa Salut, Kecamatan Kayangan.
Foto di atas merupakan Tim Gabungan di Desa Selengen, Kecamatan Kayangan yang
terdiri dari Tim CPNS dan Tim Fasilitator. Menggabungkan beberapa tim menjadi satu
merupakan salah satu strategi yang biasa dalam melakukan pengukuran denah eksisting,
terutama apabila jumlah pokmas dan KK yang akan didata cukup banyak. Tim CPNS
bekerja sama dengan Tim Fasilitator dalam melakukan pengukuran dan pengecekan batas –
batas lahan warga serta memeriksa keabsahan penerima manfaat agar pelaporan di
kemudian hari tidak mengalami kendala. Untuk saat ini, kegiatan rehab rekon di NTB masih
berlangsung sampai pada batas waktu yang belum ditentukan.
5.1 Kesimpulan
1. Kegiatan ini merupakan langkah yang baik bagi CPNS karena dapat dianggap
sebagai pembelajaran sebelum nantinya CPNS benar-benar terjun ke lapangan.
2. Proses kegiatan pendampingan CPNS angkatan 2017 Kementerian PUPR di
Provinsi Nusa tenggara Barat telah berlangsung dengan baik.
5.2 Saran
1. Tim fasilitator bersama Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara melalui
BPBD, Satgas BNPB, Pemerintah Kecamatan, dan Desa mengoptimalkan
koordinasi untuk mendorong percepatan Rehabilitasi Rekontruksi rumah warga
yang terdampak gempa sesuai dengan SK Bupati Kabupaten Lombok Utara.
2. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Tim Teknis yang ditunjuk untuk
memfasilitasi POKMAS terkait dengan SOP (Standar Oprasional Pekerjaan)
Spesifikasi Rumah Tahan Gempa (RTG) RIKA dan RIKO sebagai acuan dan
pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan RTG tersebut.
3. Perlu penambahan personil Tim Fasilitator Rekompak sesuai dengan jumlah desa
dan penerima manfaat.