Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR PERSETUJUAN

PENANGANAN PASCA GEMPA MELALUI TINDAKAN PENDAMPINGAN DI


KABUPATEN LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas 5 sebagai persyaratan kelulusan CPNS 2017
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Oleh :
Muhammad Idraq Ibnuts Tsauri, S.T
19921024 201802 1 001
Teknik Pengairan Ahli Pertama
Direktoral Jenderal Sumber Daya Air

Menyetujui,
Calon Pegawai Negeri Sipil,
Mentor

Muhammad Idraq Ibnuts Tsauri, S.T. Adi Rusman, S.T., M.T.


NIP. 19921024 201802 1 001 NIP. 19631130 199001 1 001

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya lah, laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai Tugas Mandiri V CPNS
Golongan III Kementerian PUPR Tahun 2018 yang merupakan rangkuman kegiatan selama
Penanganan Pasca Gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dalam pengerjaan Laporan Tugas Mandiri ke V ini, penulis berterima kasih kepada:

1. Orang tua, adik – adik dan para kerabat yang selalu mendukung,
2. Bapak Adi Rusman, S.T, M.T. selaku mentor yang telah banyak membantu penulis
selama masa OJT hingga sekarang,
3. Teman – teman CPNS Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tim 81
Desa Selengen dan CPNS Batch IV Bandung,
4. Seluruh pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan di Nusa
Tenggara Barat.

Akhir kata, semoga Laporan Tugas Mandiri V ini dapat memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan.

Jakarta, 25 Desember 2018

Penulis,

Muhammad Idraq Ibnuts Tsauri, S.T

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gempa yang terakhir terjadi di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara
Provinsi NTB disebabkan oleh Sesar Naik Flores atau Flores Back Arc Thrust. Dalam kurun
beberapa waktu belakangan, sesar tersebut telah menyebabkan sejumlah gempa besar,
masing-masing bermagnitudo 6,4; 7,0; dan 5,9 yang mengakibatkan kerusakan bangunan
rumah. Lebih banyak disebabkan karena pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat
tidak sesuai dengan kaidah pembangunan rumah selayaknya, penggunaan kolom, balok dan
ring balok tidak sesuai dengan standar teknis, apalagi rumah yang dibuat tidak
menggunakan pembesian. Banyaknya rumah masyarakat yang roboh akibat kejadian gempa
bumi sesuai dengan data sementara jumlah rumah yang rusak berat mencapai 35.000 Unit
belum termasuk fasilitas umum, sehingga Kementerian PUPR perlu melakukan
pendampingan cara pembanguan rumah yang ramah lingkungan dan tahan gempa.
Berdasarkan hal di atas diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 dalam
rangka melaksanakan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di
Lombok, NTB, dan untuk pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dalam
Instruksi Presiden tersebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
mendapatkan tugas untuk mendukung percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana gempa bumi.
Guna menjalankan salah satu tugas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dalam Instruksi Presiden yaitu “Melakukan pendampingan dan
pengawasan dalam rangka pembangunan perumahan tahan gempa yang dilaksanakan
dengan skema swakelola oleh masyarakat”, maka atas perintah Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat menurunkan CPNS Formasi 2017 sebanyak 399 orang tersebar
diseluruh Propinsi Nusa Tenggara Barat.

1.2 Lokasi Penugasan


Lokasi penugasan pendampingan akan dilaksanakan di wilayah Desa Salut, Desa
Kayangan dan Desa Pendua Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Peta lokasi Kecamatan Kayangan dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 3


1.3 Dasar Pelaksanaan
1. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok
Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan Wilayah Terdampak di
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
2. Surat Perintah Ketua Harian Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Nomor:
029/SPRIN/SP/2018 tentang Penempatan Tugas Calon Pegawai Negeri Sipil
Formasi 2017 Dalam Penanganan Bencana di Propinsi Nusa Tenggara Barat.

1.4 Personil Tim


Adapun nama-nama personil Tim CPNS dan Tim Fasilitator yang bergabung dalam
Tim 81 ialah sebagai berikut:
Tim CPNS Tim Fasilitator
a. Zelandi Yura Pramesthi, S.T. a. Ida Ketut Yogahartha, S.T. (SF)
b. Muhammad Idraq Ibnuts Tsauri, S.T. b. Herman
c. Regita Prima Astha WS, A.Md. c. Rizka Chaera, S.T.
d. Nabila Amatullah, S.T. d. M. Samsul Haer, S.Pd.
e. Hidzul Anugerah, S.T.

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 4


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

Pada tanggal 31 Agustus 2018, insinyur muda CPNS PUPR diberangkatkan dalam
tahap pertama, yakni dari bandara Husein Sastranegara. CPNS yang diberangkatkan dari
Bandung ini berasal dari Batch III dan Batch IV. Keberangkatan CPNS menuju Lombok
dengan menggunakan pesawat Hercules dan dilepas oleh Sekretaris Jenderal, Prof. DR. Ir.
Anita Firmanti, MT.

Gambar 3.1. Keberangkatan CPNS menuju Lombok

Gambar 3.2 CPNS Batch IV Bandung (Teknik Pengairan)

Setelah tiba di Lombok, CPNS diarahkan untuk menuju ke BWS NT1 untuk
mendapatkan pembekalan sebelum terjun ke lapangan, diantaranya mengenai REKOMPAK
dan pemasangan, penulangan RISHA seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah.

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 5


Gambar 3.3. Pembekalan CPNS sebelum ke lapangan

Setelah mendapatkan pembekalan, CPNS dibimbing untuk melakukan pabrikasi


tulangan,serta pemasangan panel RISHA. Lokasi pelatihan ialah di halaman BWS NT1,
dibimbing oleh Kapuskim. Modul RISHA terdiri dari dari 3 panel, yaitu P1, P2 dan P3.
Panel-panel ini lah yang nantinya akan dipasang sehingga membentuk suatu modul sehingga
dapat dijadikan struktur untuk rumah dengan tipe 36.

Gambar 3.4 Pelatihan Pabrikasi Tulangan dan Pemasangan Panel RISHA

Dengan selesainya pelatihan selama 2 hari, para CPNS kemudian mengikuti Apel
Siaga NTB Bangun Kembali bersama Presiden Jokowi, adapun amanat Presiden dalam apel
tersebut ialah sebisa mungkin untuk mengakomodir keinginan masyarakat yang
menginginkan rumah RISHA, kayu ataupun konvensional.

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 6


Gambar 3.5 Apel Siaga NTB Bangun Kembali

Gambar di atas menunjukkan situasi Apel Siaga NTB Bangun Kembali yang dipimpin
oleh Kasatgas Penanggulangan Bencana dan dengan Presiden RI sebagai Inspektur Upacara.
Sebelum benar-benar terjun ke lapangan, CPNS dipertemukan terlebih dahulu dengan
fasilitator yang berasal dari KOTAKU maupun REKOMPAK yang berlangsung di
Mataram. Hal ini ditujukan agar tercipta hubungan yang baik karena di lapangan, kerjasama
tim sangat dibutuhkan. Selain itu, sebelum turun ke lapanganm tim CPNS dan fasilitator
dapat membuat rencana kerja sehingga pelaksanaan nantinya dapat berjalan dengan lebih
efektif dan efisien.

Gambar 3.6 Penyusunan Rencana Kerja Bersama Fasilitator

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 7


Gambar 3.7 Konsolidasi bersama Fasilitator

Setelah sampai di Kabupaten Lombok Utara, dilakukan konsolidasi antara Tim CPNS
dengan Tim Fasilitator sebelum melakukan penyampaian informasi ke masyarakat dan
mengatur strategi agar rencana kegiatan yang telah dibuat dapat dilaksanakan dan diterima
oleh masyarakat dengan baik.

Gambar 3.8 Pemantapan bersama Tim Rekompak

Setelah seminggu berjalan, dilakukan pemantapan kembali mengenai konsep


Rekompak, acara ini berlangsung di Kantor PU Kecamatan Gangga yang dipimpin oleh Pak
Praya dari Tim Rekompak. Pada acara ini, dijelaskan kembali mengenai konsep swadaya
masyarakat, alur-alur pelaksanaan kegiatan dan peningkatan motivasi

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 8


Gambar 3.9 Koordinasi dengan Pihak Kecamatan Kayangan

Setelah mendapatkan konsep dari Tim Rekompak, CPNS dan Fasilitator mulai turun
ke wilayah dampingan masing-masing. Penulis mendapatkan wilayah dampingan di
Kecamatan Kayangan, sehingga hal yang pertama dilakukan ialah melakukan pendekatan
dengan pihak kecamatan mengenai kondisi wilayah dan masyarakat setempat.

Gambar 3.10 Sosialisasi RTG (RISHA) di Dusun Salut Timur, Desa Salut

Langkah selanjutnya ialah melakukan sosialisasi di Dusun Salut Timur. Dalam hal ini,
masih ditekankan pemilihan RISHA sebagai RTG yang direkomendasikan. Pada saat itu,
petunjuk pelaksanaan dari BNPB belum dikeluarkan sehingga CPNS masih belum bisa
menjawab banyak pertanyaan dari warga, khususnya mengenai pencairan dana. Namun

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 9


setelah Petunjuk Pelaksanaan dari BNPB telah dikeluarkan, CPNS dan tim fasilitator sudah
mulai dapat menjelaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan warga mengenai alur
pencairan dana hingga ke tahap pembangunan dan pelaporan.

Gambar 3.11 Pengukuran Denah Eksisting Penerima Manfaat

Setelah warga membentuk kelompok masyarakat, mulai dilakukan pengukuran denah


eksisting rumah warga, agar dapat disesuaikan dengan perencanaan untuk menghindari
lahan yang tidak cukup atau belum jelas kepemilikannya.

Gambar 3.12 Pengecekan Panel RISHA sebelum dipasang

Setelah dilakukan pembuatan pondasi, panel RISHA dari aplikator dikirim ke rumah
warga, sebelum dilakukan pemasangan, dilakukan pengecekan terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah ada panel yang retak ataupun jumlah baut dan plat yang tidak sesuai
sehingga bisa diretur atau dikomplain ke aplikator yang bersangkutan.

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 10


Gambar 3.13 Pemasangan Panel RISHA dengan Swadaya Masyarakat

Jika panel-panel sudah sesuai dengan persyaratan, maka dilakukan pemasangan panel
RISHA dengan swadaya masyarakat. Pemasangan panel dapat diselesaikan dalam waktu 2-
3 hari dengan didampingi oleh CPNS. Untuk foto di atas, merupakan pemasangan panel
RISHA di rumah Bapak Awaludin, Dusun Lokok Beru, Desa Salut, Kecamatan Kayangan.

Gambar 3.14 Tim CPNS bersama Tim Fasilitator

Foto di atas merupakan Tim Gabungan di Desa Selengen, Kecamatan Kayangan yang
terdiri dari Tim CPNS dan Tim Fasilitator. Menggabungkan beberapa tim menjadi satu
merupakan salah satu strategi yang biasa dalam melakukan pengukuran denah eksisting,
terutama apabila jumlah pokmas dan KK yang akan didata cukup banyak. Tim CPNS
bekerja sama dengan Tim Fasilitator dalam melakukan pengukuran dan pengecekan batas –
batas lahan warga serta memeriksa keabsahan penerima manfaat agar pelaporan di
kemudian hari tidak mengalami kendala. Untuk saat ini, kegiatan rehab rekon di NTB masih
berlangsung sampai pada batas waktu yang belum ditentukan.

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 11


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Kegiatan ini merupakan langkah yang baik bagi CPNS karena dapat dianggap
sebagai pembelajaran sebelum nantinya CPNS benar-benar terjun ke lapangan.
2. Proses kegiatan pendampingan CPNS angkatan 2017 Kementerian PUPR di
Provinsi Nusa tenggara Barat telah berlangsung dengan baik.
5.2 Saran
1. Tim fasilitator bersama Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara melalui
BPBD, Satgas BNPB, Pemerintah Kecamatan, dan Desa mengoptimalkan
koordinasi untuk mendorong percepatan Rehabilitasi Rekontruksi rumah warga
yang terdampak gempa sesuai dengan SK Bupati Kabupaten Lombok Utara.
2. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Tim Teknis yang ditunjuk untuk
memfasilitasi POKMAS terkait dengan SOP (Standar Oprasional Pekerjaan)
Spesifikasi Rumah Tahan Gempa (RTG) RIKA dan RIKO sebagai acuan dan
pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan RTG tersebut.
3. Perlu penambahan personil Tim Fasilitator Rekompak sesuai dengan jumlah desa
dan penerima manfaat.

MUHAMMAD IDRAQ IBNUTS TSAURI, S.T. | TUGAS MANDIRI V 12

Anda mungkin juga menyukai