PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Jiwa adalah kondisi seseorang dalam keadaan sehat secara kognitif, afektif,
fisiologis, perilaku, dan sosial sehingga mampu memenuhi tanggung jawab, berfungsi
secara efektif di lingkungannya dan puas dengan perannya sebagai individu maupun
emosional secara optimal dari seseorang, dan perkembangan ini berjalan selaras
Penanganan masalah kesehatan jiwa merujuk pada konsep upaya kesehatan jiwa
pelayanan kesehatan jiwa dasar dan diperkuat pelayanan kesehatan jiwa rujukan yang
penggunaan obat psikotropik yang selektif dan aman, sehingga hari perawatan
dirumah sakit jiwa menjadi lebih pendek, yaitu 10 – 20 hari dan diteruskan dengan
Skizofrenia adalah gangguan psikotik berat yang ditandai dengan distorsi berat atas
realitas, menarik diri dari interaksi sosial, disorganisasi dan fragmentasi persepsi
(Supratiknya 2006).
1
Adanya dua atau lebih dari karakteristik gejala delusi, halusinasi, gangguan bicara
Salah satu gejala dari skizofrenia adalah isolasi sosial. Isolasi sosial adalah suatu
keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap
yang negatif dan mengancam (Twodsend, 1998). Menarik diri merupakan percobaan
untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang
percaya diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa
terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.
Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang
lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain,dan kegiatan sehari-hari
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Stuart and Sundeen, (2006) Individu dalam
situasi seperti ini harus diarahkan pada respon perilaku dan interaksi sosial yang
optimal melalui asuhan keperawatan yang komprehensif dan terus menerus disertai
hubungan terapeutik antara dua orang yaitu perawat dan klien. (Stuart and Sundeen ,
emosional dan psikologis pada klien yang mengidap gangguan jiwa pada waktu yang
2
lama. TAK dapat menstimulus interaksi diantara anggota yang berfokus pada tujuan
orang lain.
Menurut data WHO (2016) secara keseluruhan sekitar 35 juta orang mengalami
depresi, 60 juta orang mengalami gangguan bipolar, 21 juta orang menderita gangguan
jiwa berat, dan 47,5 juta orang mengalami demensia. Saat ini gangguan jiwa telah
mencapai 13 % dari keseluruhan penyakit yang terjadi di dunia dan diperkirakan akan
menjadi lebih besar yaitu 15 % dari keseluruhan penyakit di dunia pada tahun 2030.
Sedangkan berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 dinyatakan bahwa
prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia masing-masing sebesar 1,7 per mil dan
7,0 per mil. Pada tahun 2013 prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi DI Aceh dan DI
Yogyakarta sebesar 2,7% dan terendah di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 0,7%
Provinsi Bali sebesar 11% dan terendah di Provinsi Kepulauan Riau 3% (Kemenkes
RI, 2018). Dari data tersebut, terjadi kenaikan yang signifikan dari tahun 2013 hingga
tahun 2018.
Berdasarkan data yang direkap oleh rekam medis (RM) Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Jambi, pada tahun 2015 jumlah kunjungan penderita skizofrenia sebanyak
6.703 penderita, selanjutnya pada tahun 2016 untuk jumlah penderita skizofrenia
sebanyak 8.994 penderita, sedangkan jumlah kunjungan terbaru per mei 2017 yaitu
3
Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas Kumun pada tahun 2016, jumlah
penderita skizofrenia 411 penderita, diketahui laki-laki 231 orang dan perempuan 180
orang. Pada tahun 2017, mengalami penurunan jumlah penderita skizofrenia sebanyak
315 orang. Diketahui jumlah laki-laki 180 orang dan perempuan berjumlah 135 orang
dengan Orang Lain dengan Masalah Isolasi Sosial Pada Tn. X Dan Tn. Y dengan
B. Rumusan Masalah
kerugian tidak berkenalan dengan orang lain pada Tn. X dan Tn. Y dengan isolasi
sosial dengan diagnosa medis skizofrenia di wilayah kerja puskesmas kumun tahun
2020.
1. Tujuan Umum
berkenalan dengan orang lain pada Tn. X dan Tn. Y dengan isolasi sosial dengan
2. Tujuan Khusus
kerugian tidak berkenalan dengan orang lain pada Tn. X dengan isolasi sosial
4
dengan diagnosa medis skizofrenia di wilayah kerja puskesmas kumun tahun
2020.
kerugian tidak berkenalan dengan orang lain pada Tn. Y dengan isolasi sosial
2020.
keuntungan dan kerugian tidak berkenalan dengan orang lain pada Tn. Y
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Institusi
Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan untuk
penulisan dimasa yang akan dating. Dan juga dapat digunakan sebagai bahan
sosial.