Anda di halaman 1dari 17

DWI PUTRI AYU

2002086
TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Pengertian SWOT dan tujuan penerapan SWOT di
2. Perusahaan
3. Peranan SWOT sebagai bagian analisi manajemen pengam
bilan keputusan
4. Penggunaan analisis SWOT dalam menganalisis suatu bisn
is
5. Faktor eksternal dan internal dalam perspektif pengambila
n keputusan
6. Model analisi SWOT
1. DEFINISI SWOT
 (Sun Tzu, 1992) “apabila kita telah mengenal kekuatan dan k
elemahan lawan sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dap
at memenangkan pertempuran”
 SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunities (Peluang), dan threaths (ancama
n), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam
menganalisis suatu organisasi yang bersifat profit dan non pr
ofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organi
sasi tersebut secara lebih komprehensif
LANJUTAN.....
 Stephen P. Robbins dan Mary Coulter “ sebuah analisis
SWOT dapat merupakan alat yang bermanfaat untuk
memeriksa keterampilan, kemampuan, pilihan karir, d
an peluang – peluang karir anda sendiri
 Personal SWOT analysis adalah dengan membuat daft
ar penilaian pribadi dari empat posisi tersebut, serta m
endampinginya dengan pertanyaan dan jawaban yang
realistis
2. ANALISIS SWOT DAN MANAJEMEN P
ENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari 4 su
dut dimensi
2. Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana kepu
tusan jangka panjang
3. Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholde
r yang berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung
dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang sli
ng menguntungkan
4. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progre
ss report dari setiap keputusan yang telah dibuat
3. TUJUAN
PENERAPAN SWOT DI PERUSAHAAN
 Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan u
ntuk memberikan suatu paduan agar perusahaan menj
adi lebih fokus
 Tujuan lain diperlukan analisa SWOT adalah dimana
setiap produk yang beredar dipasaran pasti akan meng
alami pasang surut dalam penjualan yang dikenal istila
h siklus daur hidup produk (life cycle product)
 Fase I adalah masa perkenalan. Konsumen mulai mengen
al dan menilai kualitas dan kuantitas produk. Pada tahapi
ni dikenal juga sebagai apresiasi konsumen terhadap suatu
produk.
 Fase II adalah masa pertumbuhan, produk yang diciptaka
n masuk kepasaran muali memiliki nilai dan perhatian leb
ih. Apabila terpuaskan maka akan berlanjut dengan konsu
men lainnya.
 Fase III adalah kedewasaan/kematangan. Produk telah ma
suk setiap benak konsumen telah mengenal produk terseb
ut telah memiliki kualitas dan nilai dipasaran.
 Fase IV adalah masa penurunan, konsumen sudah muai
merasa jenuh terhadap produk
4. FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL
DALAM PERSPEKTIF SWOT
A. Faktor Eksternal
Faktor ekternal ini mempengaruhi opportunities and threats (
O and T), kondisi yang terjadi diluar perusahaan yang me
mpengaruhi dalam pembuatan keputusan.
Mencakup lingkunagn industri (industry environment) dan lin
gkungan bisnis makro (macro environment), ekonomi, poli
tik, hukum, teknologi, kependudukan dan sosial budaya
ANALISIS INDUSTRI
 Analisis industri merupakan tahap edua dalam analisis fund
omental secara top-down approach.
 dalam analisis industri investor mencoba memperbandingka
n kinerja dari berbagai industri untuk bisa mengetahui jenis
industri apa saja yang memberikan porspek paling baik atau
pun sebaliknya
 selanjutnya berdasarkan hasil analisis industri tersebut,inves
tor akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan
untuk mempertimbangkan saham dari kelompok manakah
 yang akan dimasukkan dalam portofolio
PENGERTIAN INDUSTRI
 Pengelompokan suatu industri dalam kenyataan tindlah se
sederhana yang dibayangkan,banyak perusahaan yang berg
erak dalam lini bisnis yang berbeda
 untuk mesiasati masalah tersebut diperlukan suatu metod
e pengklasifikasian industri
 salah satu metode pengklasifikasian industri kedalam berb
agai devisi,atau disebut sistim standard industrial classifica
tion(SIC)
PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI
 Mengapa analisis industri merupakan tahap penting d
alam investasi
 beberapa hasil penelitian empiris dirangkum oleh reill
y dan brown(1977)menyimpilkan:
 1.indisri yang berbeda mempunyai tingkat return yang
berbeda pula,sehingga analisis industri perlu dilakuka
n untuk mengetahui perbedaan kinerja antar industri
 2.tingkat return masing-masing industri berbeda diset
iap tahunnya.
LANJUTAN....
 oleh karena itu analisis dan juga investor juga perlu ju
ga perlu menambahkan dengan beberapa data lain yan
g relavan untuk mengestimasi return industri di masa
yang datang
 3.tingkat return perusahaan di suatu industri yang sa
ma terlihat cukup beragam
 4.tingkat resiko berbagai industri juga cukup beragam
 5.tingkat resiko suatu industri relatif stabil sepanjang
waktu
PERSAINGAN DAN RETURN INDUSTRI

 tingkat return yang diharapkan dari suatu industri jug


a tergantung pada intensitas persaingan yang ada dala
m industri
 persaingan dalam suatu industri akan menentukan ke
mampuan industri untuk memperoleh tingkat return
di atas rata-rata
 intensits persaingan merupakan gambaran dari lima f
aktor utama persaingan
LIMA FAKTOR PERSAINGAN YANG MENENT
UKAN FROPITABILITAS INDUSTRI
 pemain baru potensial
 pembeli
 barang subsidi
 pemasok
 pesaing industri
ESTIMASI EARNING MULTIPLIER IN
DUSTRI
 bagai mana cara mengestimsi earning multiplier indu
stri
 analisis makro
mempelajari hubungan antara earnig multiplier indust
ri dengan earning multiplier pasar
analisis makro
mengamati variabel-variabel yang mempengaruhi ear
ning multipleir industri
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai