By : Hermelien Yusuf SH
Yogyakarta, 25 Februari 2018
MELIPUTI:
1. Perbaikan syarat syarat kerja
2. Perbaikan Upah dan jaminan sosial
3. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
4. Hubungan kerja
Syarat – Syarat kerja
(waktu kerja dan waktu istirahat)
• 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari
kerja dalam seminggu, atau
• 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari
kerja dalam seminggu
• Setelah bekerja 4 jam terus menerus harus diberi
istirahat sedikitnya 30 menit, dan waktu istirahat
tidak termasuk jam kerja
• Istirahat mingguan satu hari untuk 6 hari kerja
dalam seminggu, atau 2 hari untuk 5 hari kerja
dalam seminggu
Syarat – Syarat kerja
(waktu kerja dan waktu istirahat) – con’t
• Cuti tahunan sekurang kurangnya 12 hari kerja setelah pekerja
bekerja 12 bulan secara terus menerus
• Hak cuti gugur, bila jangka waktu 6 bulan pekerja tidak
menggunakan haknya
• Perlindungan pada tenaga kerja wanita :
– Pekerja atau buruh perempuan yang berumur kurang dari 18
tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 – 07.00
– Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja atau buruh
perempuan hamil yang menurut keterangan dokter berbahaya
bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun
dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 – 07.00
Syarat – Syarat kerja
(waktu kerja dan waktu istirahat) – con’t
HUBUNGAN KERJA :
Adalah hubungan antara Pengusaha dengan Pekerja /
buruh berdasarkan Perjanjian Kerja, yang mempunyai
unsur : Pekerjaan, Upah dan Perintah.
Tata kerja :
– Pertemuan sekurang kurangnya 1 kali dalam
sebulan atau setiap kali dipandang perlu
– Materi pertemuan dapat berasal dari unsur
pengusaha, pekerja / buruh atau pengurus LKS
Bipartit
– Menetapkan agenda pertemuan secara periodik
– Hubungan LKS Bipartit dengan lembaga lainnya
diperusahaan bersifat koordinatif, konsultatif dan
komunikatif
4. LEMBAGA KERJASAMA TRIPARTIT
Dasar :
Pasal 107 ayat (1) sampai dengan (4) UU 13 Tahun 2003.
DASAR HUKUM :
1. Hukum Materiil
a. UU No. 13 tahun 2003 : Ketenagakerjaan
b. Peraturan Pelaksanaan
c. PK, PP, PKB
• PERSELISIHAN HAK
• Putusan PHI dapat di Kasasi
• 1. Tidak dipenuhinya hak,
• 2. Perbedaan pelaksanaan
• 3. Perbedaan penafsiran terhadap ketentuan UU, PK, PP atau PKB
• Contoh : Tunjangan, Insentif
• PERSELISIHAN KEPENTINGAN
• Putusan PHI Final dan Tetap
• Tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan atau
perubahan syarat-syarat kerja dalam PK, PP atau PKB
• Contoh : Uang pisah, kenaikan gaji berkala.
www.pungkipurnadiassociates.com 38
• PERSELISIHAN PHK
• Putusan PHI dapat di Kasasi
• Tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran
hubungan kerja yang dilakukan salah satu pihak,
• Contoh : Kompensasi PHK
www.pungkipurnadiassociates.com 39
MASALAH-MASALAH KHUSUS DALAM
HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENUTUPAN
MOGOK PERUSAHAAN PHK
I. PENGUPAHAN
www.pungkipurnadiassociates.com 47
I. PENGUPAHAN:
SANGSI
I. Sangsi administratif :
a. Teguran tertulis
b. Pembatasan kegiatan usaha
c. Penghentian sementara sebagian / seluruh alat
produksi
d. Pembekuan kegiatan usaha.
II. KESJA & JAMSOSTEK
LARANGAN :
• - Mogok kerja yang dilakukan secara sah, tertib dan
damai, tidak dapat dihalangi oleh siapapun termasuk
dilakukan penangkapan dan / atau penahanan.
• Selama mogok kerja yang sah pengusaha dilarang :
a. mengganti pekerja / buruh yang mogok kerja dengan
pekerja / buruh lain dari luar perusahaan.
b. memberi sangsi / tindakan balasan dalam bentuk
apapun kepada pekerja / buruh & pengurus SP/SB
selama & sesudah melakukan mogok kerja.
III. MOGOK & PENUTUPAN PERUSAHAAN
Unsur:
Terjaminnya hak semua pihak
Bila timbul perselisihan, selesaikan secara
musyawarah mufakat.
Mogok dan lockout dihindari sebagai upaya
terakhir meningkatnya kesejahteraan tenaga
kerja.
Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja
produktivitas dan kemajuan perusahaan.
BAGAIMANA MEWUJUDKAN HUBUNGAN
KERJA YANG HARMONIS ANTARA
PENGUSAHA DENGAN PEKERJA/SP?
I. Kedua belah pihak secara sadar harus merubah
pola pikir menggeser sikap dan perilaku atasan-
bawahan, Majikan - buruh menjadi konsep
kemitraan Tridarma, yaitu:
a) MITRA DALAM PROSES PRODUKSI MENURUT
FUNGSI MASING-MASING :
Pekerja / buruh melakukan pekerjaan yang
produktif menurut tingkat keahlian dan
ketrampilannya.
Pengusaha : mengelola dan mengatur
kegiatan produksi secara efisien dan efektf
dengan menggunakan prinsip-prinsip
management yang sehat.
Pemerintah : Menciptakan iklim yang
mengarah kepada peningkatan produksi dan
dan produktivitas kerja.
b) MITRA DALAM MENIKMATI KEUNTUNGAN:
Pekerja / buruh mendapat tambahan pendapatan
untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja / buruh
dan keluarganya.
Pengusaha : Mengembangkan usaha dari hasil
keuntungan perusahaan
Pemerintah : memperoleh manfaat dari keuntungan
perusahaan dalam rangka menjalankan fungsi dan
peranannya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara umum melalui pembangunan
nasional
• Pengusaha : Mengembangkan usaha dari hasil
keuntungan perusahaan
www.pungkipurnadiassociates.com 72
SOSIALIASI BPJS KESEHATAN KAB
SLEMAN, TANGGAL 30 JANUARI 2018
TENTANG CLOSE PAYMENT
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
www.pungkipurnadiassociates.com 73