Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Memelihara hewan peliharaan sudah menjadi bagian dari gaya hidup saat ini.

Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang sangat populer di seluruh

dunia termasuk Indonesia. Kepopuleran anjing disebabkan karena anjing adalah

hewan yang sangat mudah akrab dengan sang pemilik dan orang orang

disekitarnya. Selain itu anjing juga dapat mencegah seseorang jatuh sakit,

memfasilitasi penyembuhan dari penyakit, dan memprediksi penyakit tertentu

yang tidak terdeteksi, seperti massa kanker dengan mencium bau yang dihasilkan

tumor dan dilepaskan ke udara melalui saluran pernapasan, mendeteksi dan

memberikan tanda bila penyakit ayan akan kambuh, dan mendeteksi

hypoglycaemia, komplikasi umum dan berbahaya pada diabetes.

Namun, banyak pemilik anjing yang tidak memperhatikan kesehatan peliharaan

mereka karena membawa anjing ke dokter hewan membutuhkan biaya besar dan

keberadaan dokter hewan yang masih jarang. Sementara, ada beberapa penyakit

yang dapat dengan mudah ditularkan ke manusia (Setyarini, Putra, & Purnawan,

2013). Salah satu penyakit yang dapat menyerang anjing adalah bakteri

salmonella. Bakteri tersebut menyerang saluran pencernaan pada anjing dan

menyebabkan anjing mengalami diare. Apalabila tidak dilakukan tindakan anjing

dapat mengalami dehidrasi dan berakhir dengan kematian

Selain itu, Saurkar dan Watane (2012) juga mengatakan bahwa hewan peliharaan

tidak mampu berbicara dan mengekspresikan masalah kesehatan mereka. Hal ini

menyebabkan seringkali pemilik hewan peliharaan kesulitan mengambil tindakan

1
berdasarkan observasi terhadap pelihaaran mereka sehingga pemilik mencari

bantuan melalui buku ataupun bertanya kepada pemilik lain yang lebih

berpengalaman. Padahal, menurut Wells (2007) kematian seekor hewan

pendamping dapat menimbulkan masalah, khususnya karena adanya hubungan

dekat yang tercipta antara pemilik dan hewan pembantu mereka.

Tingginya minat terhadap anjing menyebabkan para pemilik membutuhkan

informasi cara melindungi dan merawat anjing mereka. Selain itu juga perlu

dilakukan tindakan pencegahan untuk mencegah tertularnya anjing peliharaan kita

dari penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri maupun parasit

Tujuan Pemeriksaan

Tujuan dari nekropsi ini adalah untuk mengetahui diagnosa penyakit dari anjing

domestik deengan nomor protokol AJ 01.

Manfaat Pemeriksaan

Untuk mengetahui penyakit yang diderita anjing dengan nomor protokol AJ 01.

Sehingga dapat digunakan sebagai langkah pencegahan penularan, dan

pengobatan dari penyakit yang diderita oleh anjing dengan nomor protokol AJ 01

kepada anjing lainnya.

Riwayat Kasus

Pada tanggal 9 juli 2019 telah dilakukan euthanasi dan nekropsi pada anjing

dengan nomor protokol AJ 01 milik bapak Egi yang beralamat di jalan Lontar

Lidah Kulon no. 62 Surabaya. Berdasarkan anamnesa yan telah dilakukan anjing

tersebut berjenis kelamin jantan, usia 3 bulan, berat 1,1 kg. Populasi anjing 7 ekor,

2
2 ekor diantaranya sakit dan 1 ekor telah mati karena terinfeksi penyakit yang

diduga parvovirus. Anjing dipelihara dalam kandang besi, pakan yang diberikan

adalah nasi dan dogfood berupa pakan kering. Air minum berasal dari air pdam,

antara anjing sakit dan sehat tidak diletakkan pada tempat yang terpisah. Anjing

belum pernah divaksin dan belum diberi obat cacing. Untuk gejala klinis anjing

diare, tidak mau makan, lemas, mukosa pucat, muntah, iritasi pada mata dan kulit.

Dengan demikian untuk mengerahui jenis dari agen penyebab penyakit harus

dilakukan pemeriksaan lanjutan secara laboratorik.

Anda mungkin juga menyukai