Anda di halaman 1dari 35

Modul 20

Euthanasia
Modul ini akan membuat anda

• Mengidentifikasi beberapa aspek dari potensi untuk


masalah kesejahteraan ketika hewan dieuthanasia
 Untuk mengidentifikasi pengaruh-pengaruh
sosial,budaya,ekonomi dan legal yang berpengaruh
pada kualitas kematian seekor hewan
 Untuk juga memasukkan perspektif klien dalam proses
euthanasia

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Mematikan dengan pemotongan(slaughter) vs
euthanasia
 Pemotongan hewan/mematikan(slaughter)
 Mematikan hewan adalah untuk keperluan pasar dan control
penyakit
 Harus manusiawi
 Euthanasia
 Yunani : eu- baik ,thanatos – kematian
 Didefinisikan sebagai manusiawi
 Suatu tindakan karena kasihan
 When animal has an incurable illness
 When rescue or treatment is impossible

 Tidak semua “mematikan karena kasihan” adalah euthanasia

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


 tidak semua mercy killing adalah manusiawi
dan tidak semua dapat dikatakan euthanasia.
 Contoh : seorang pemilik hewan yang tidak
mempunyai kemampuan untuk mengobati
hewan yang sakit parah,atau untuk
membunuhnya secara cepat, akan
menenggelamkan hewannya untuk mengakhiri
penderitaan si hewan.Hal ini adalah mercy
killing,tetapi hewan tidak mendapatkan
kematian yang baik atau manusiawi- hewan
bukannya dieuthanasia,tapi dibunuh.
Apa yang membuat “kematian yang baik”
 Beberapa orang berpendapat bahwa penderitaan adalah bagian
dari kehidupan dan hal mencegah penderitaan dengan cara
memendekkan umur adalah tidak alami.
 Orang lain telah menyimpulkan bahwa adalah mungkin untuk
menderita untuk mencapai titik dimana mematikan secara
manusiawi dapat diterima/dibenarkan untuk mengakhiri
penderitaannya.
 Adalah “ dibenarkan untuk mengakhiri penderitaan” dengan
mematikan secara manusiawi yang menjadi dasar dari
“kematian baik”

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


 definisi mematikan secara manusiawi umumnya
dipahami dengan membuat hewan tidak sadar
dengan demikian hewan tidak mengantisipasi
kematiannya sehingga tidak menderita
ketakutan atau tertekan dan mematikan hewan
secepatnya dimana hewan tidak sempat sadar
sebelum ia mati.
 Di kasus hewan peliharaan, suatu suntikan
pentobarbital dosis tinggi tipikal digunakan untuk
membius dan mematikan hewannya.Hewan
ternak dipingsankan dengan kejutan listrik atau
hantaman di kepala dan dimatikan dengan
memotong di lehernya
Kriteria umum untuk euthanasia pada hewan
individual
 Hewan yang cedera parah
 Hewan dengan kondisi akhir dimana
penderitaannya tidak bisa dicegah
 Hewan yang agresif
 Hewan tua dimana tidak ada sumberdaya
untuk kebutuhannya

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Kriteria yang umum untuk euthanasia dari
kelompok hewan
 Hewan jalanan – ketika tidak cukupnya
sumberdaya untuk memberikan kualitas
hidup yang wajar
 Kontrol populasi yang terencana
Untuk kebaikan yang lebih besar pada
populasi yang tersisa
Strategi control yang tidak efektif
 Tanggung jawab legal ,dengan beberapa
penyakit mis.PMK
 Hewan lab

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Siapa yang memutuskan ?

Pemilik yang memutuskan

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Siapa yang memutuskan ?

Hewan dapat menderita/sengsara

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Siapa yang memutuskan?

Pemotongan disyaratkan oleh hukum

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Siapa yang memutuskan ?
 Penguasa setempat
dapat saja
memutuskan bahwa
hewan-2 jalanan harus
dikurangi jumlahnya.

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Filosofi dari kematian hewan

 Buddha
 Satu dari lima pemahaman Dhammapada
 “ ia yang menghancurkan kehidupan – menggali
akar hidupnya sendiri “Versi Hindu

 Versi Hindu
 Ia yang mematikan sapi akan “membusuk di
neraka selama bertahun-tahun sejumlah bulu
yang ada ditubuh si sapi”

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Filosofi pada kematian hewan
 Islam
 Tidak ada satupun hewan di darat, atau terbang dengan
kedua sayapnya yang tidak lain adalah sebagaimana
engkau manusia.’

 Kristen – St Francis dari Assisi

– ‘tidak menyakiti saudara kita yang tak berdaya adalah kewajiban


pertama kita ,tetapi menghentikannya saja tidak cukup .Kita
mempunyai misi yang lebih tinggi – untuk melayani mereka kapanpun
mereka membutuhkannya’

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Pertanyaan etikal pada euthanasia

 Apakah hewan dapat dimusnahkan ?


 Apakah kita mempunyai tanggung jawab untuk
memberikan kepada hewan kuantitas hidupnya
sebagaimana kualitas hidup yang wajar ?
 Apakah umur euthanasia menjadi persoalan ketika
tidak ada penderitaan ?
 Manusia dapat memberikan hewan “ kematian yang baik”
 Apakah “kematian yang baik” pilihan dari kebutuhan
hewan ?

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Contoh pendekatan budaya dalam mematikan
 Sampai dengan diperkenalkannya Animal
Protection Bill di Taiwan pada tahun 1998
,hewan jalanan dimatikan dengan
“penenggelaman besar-besaran” (bulk
drowning)
 Sejumlah Negara menggunakan “ hari
Penembakan Anjing” yang berarti
menghabiskan hewan-hewan jalanan yang
tidak dikehendakistray animals

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Metode
 Hewan yang ideal dari euthanasia
dapat direstrain dengan sedikit stress
 Metode dari euthanasia
 Secara estetika dapat diterima oleh
operator dank lien
 Dapat dilaksanakan secara kompeten oleh
staf yang ada
 Memberi resiko rendah kepada operatornya
 Menghasilkan bangkai yang dapat dibuang
dengan aman
 Biayanya efektif
Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009
Barbiturat i.v overdosis
Aspek legal :

 Barbiturate adalah bahan


yang dikontrol di negara-
negara dimana ia digunakan,
tetapi di banyak Negara
penggunaannya illegal.

 Bangkai dari hewan-hewan


yang dieuthanasia harus
dibuang secara aman karena
mengandung barniturat

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Pemingsanan captive bolt diikuti dengan
pengeluaran darah(pithing atau exsanguinasi)
 Di beberapan negara,
penggunaan rutin dari captive
bolt sangat ketat untuk petugas
pemotong yang berlisensi, tetapi
mercy killing dapat dilakukan
oleh siapa saja.

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Pemingsanan perkusif yang non penetrasi
diikuti exsanguinasi
• Di beberapa Negara, penggunaan
rutin dari alat captive bolt sangat
ketat hanya untuk pemotong
yang berlisensi, tetapi mercy
killing boleh dilakukan oleh siapa
saja.Exsanguinasi hanya
dipergunakan terbatas di
pemotongan yang manusiawi
pada waktu ada wabah dari
beberapa penyakit menular.

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Pemingsanan listrik diikuti dengan
exsanguinasi atau elektrik shock

• Penggunaan pemingsan listrik untuk


mamatikan yang rutin dibatasi
dilakukan oleh pemotong hewan
berlisensi di banyak negara dan
menggunakan petugas terlatih untuk
peralatan ini guna mematikan yang
manusiawi bagi babi-babi dan domba-
domba pada wabah penyakit menular
juga disyaratkan.Penggunaan cara ini
dibatasi pada suplai arus listrik..

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Mematikan secara perkusi pada mamalia
kecil,burung dan ikan
 Penggunaan mematikan
perkusi pada hewan lab
diregulasi mis. Di Inggris
dengan UU “UK Animal
Scientific Procedures Act,
1986”

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Peluru bebas :
penembakan dengan pistol
 Kuda dan keledai
 Ketika barbiturate
overdosis tidak
dimungkinkan,
penggunaan peluru bebas
memberikan metode
mematikan yang estetikal,
dapat diterima dan
manusiawi.

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Peluru bebas :
penembakan dengan senapan
• Di banyak negara ,kepemilikan dan penggunaan senjata api
diatur secara hukum
• Senapan tembak berulang dengan peredam adalah opsi
yang terbaik bila beberapa ekor harus dimatikan

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Penggunaan senjata api untuk euthanasia
yang emergency

Caroline
Caroline Hewson
Hewson : : catatan
catatan disini
disini adalah
adalah kontradiktif.Saya
kontradiktif.Saya bukan
bukan pakar
pakar jadi
jadi tidak
tidak bisa
bisa
mengklarifikasi. Perkiraan saya ,senjata api(pistol?) bukanlah senjata api yang sesuai
mengklarifikasi. Perkiraan saya ,senjata api(pistol?) bukanlah senjata api yang sesuai untuk untuk
mematikan
mematikan hewan
hewan didi kala
kala ada
ada wabah
wabah penyakit
penyakit menular
menular sebab
sebab iaia lebih
lebih kasar
kasar dari
dari pada
pada
senapan dan keduanya tidak sesuai untuk ruang gerak yang tertutup.Karena
senapan dan keduanya tidak sesuai untuk ruang gerak yang tertutup.Karena modul bukan modul bukan
tentang
tentang mematikan,
mematikan, mungkin
mungkin komentar
komentar tentang
tentang kebaikan
kebaikan yang
yang relative
relative dari
dari senapan
senapan dandan
pitol lebih baik tidak perlu dimasukkan dalam catatan.
pitol lebih baik tidak perlu dimasukkan dalam catatan.

• Di banyak Negara ,kepemilikan dan penggunaan senjata


api diatur secara hukum
• Senjata api tembak berulang yang dengan peredam
adalah pilihan terbaik pada beberapa hewan yang harus
dimatikan

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Euthanasia dari cetacean (mamalia air) yang
terperangkap
 Metode terbaik untuk euthanasia tidak selalu
terlihat nyata
 Cetacea kecil
 Overdosis etorpin

atau barbiturate
 Penembakan di

kepala dengan

senapan

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Euthanasia pada cetacea yang terperangkap

 Cetacean yang lebih besar


 Tidak ada metode yang dapat diandalkan untuk
euthanasia yang ada
 Paus yang terperangkap umumnya tidak hidup
sekalipun dikembalikan ke air – sirkulasinya buruk

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Dislokasi leher pada unggas
 Dislokasi leher atau menarik leher banyak
digunakan untuk mematikan unggas tetapi ini
tidak ideal

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Metode-Metode euthanasia yang tidak diterima
 Menyuntikkan
barbiturate
 Membekukan intraperitoneal(umu
m)
 Menenggelamkan
 Di gas (gas racun,
 Dibuat kelaparan
anoxia – memberi
 Sesak nafas
gas CO)
 Dicelup di ethanol  Potong
kepala/penggal
 Menggunakan (secara umum)
microwave yang
tidak khusus
Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009
Metode-Metode euthanasia yang diterima

 Untuk hewan individu yang direstrain


secara baik – berikan barbiturate i.v
(khususnya anjing dan kucing jalanan/liar)
 Untuk kuda dan keledai
 Barbiturat overdosis
 Penembakan dengan peluru bebas

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Metode-Metode yang diterima untuk
euthanasia

 Hewan besar di peternakan


 Penggunaan race(gang sempit?) atau
didesak/jepit untuk restrain
 Dipingsankan dengan captive bolt dan
dipotong/keluarkan darah (bleeding or pithing)
 Hewan besar yang “bebas”
 Penembakan yang tepat di kepala, jantung atau
leher bagian atas
 Kelompok besar dalam rangka wabah penyakit
(babi dan unggas)
 Pemingsanan diikuti pemotongan pembuluh
darah besar

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Euthanasia dan komunikasi klien
 Memutuskan untuk mengakhiri kehidupan seekor
hewan dapat merupakan keputusan yang sulit
untuk klien
 Berilah waktu kepada pemilik, waktu untuk
membuat keputusan
 Berikan suatu empathi
 Diskusikan faktor-faktor yang membawa kepada
keputusan untuk euthanasia
 Jelaskan dengan tepat apa yang
terlibat,termasuk menangani tubuhnya

Jangan memberi penilaian(obyektif saja)

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Euthanasia dan komunikasi klien
 Jadwalkan prosedeurnya sehingga ada
waktu
 Untuk bicara dan menjelaskan
 Untuk melaksanakan prosesnya secara tidak
terburu-buru
 Rasa bersalah dan kesedihan klien
 Normal
 Klien seyogyanya merasa bahwa kehidupan
hewannya (dan kematiannya) adalah npenting
dan euthanasia bukanlah sesuatu yang rutin

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Rangkuman
 Dalam memutuskan euthanasia, criteria
yang berbeda2 diaplikasikan tergantung
dari
 Penggunaan hewan
 Apakah hewan diperlakukan sebagai individu atau
bagian dari grup
 Metode-metode tertentu dari euthanasia
tidak manusiawi dan tidak boleh lagi
dilakukan
 Komunikasi yang aktif dengan klien
penting sebelum euthanasia
Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009
Bibliography
• American Veterinary Medical Association 2000 Report of the AVMA
Panel on Euthanasia. J Am Vet Med Assoc 2000; 218: 669-696.
Available online at:
www.avma.org/issues/animal_welfare/euthanasia.pdf
• Humane Slaughter Association. Website: http://www.hsa.org.uk/
• WHO/WSPA, 1990: Guidelines for Dog Population Management.
• RSPCA, 2000: Stranded Cetaceans – Guidelines for Veterinary
Surgeons.
• CLOSE, B. et al, 1997: Recommendations for euthanasia of
experimental animals, Laboratory Animals 31, 1-32
• GLATSON, A.R., 1998: The control of zoo populations with special
reference to primates. Animal Welfare 7, 269-281
• LAMBOOY, E. et al, 1985: Euthanasia of mink with carbon monoxide
Veterinary Record 116, 416
• SINGER, P., 1989: All animals are equal. Animal Rights and Human
Obligations. Prentice Hall.

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Anda mungkin juga menyukai