Keluarga
Sejahtera
Ns. Umi Hani, M.Kep., Sp.Kom.
• Dikeluarkan oleh BKKBN
• UU No 10 Th 1992 dikeluarkan 16 April 2002
• Gerakan keluarga berencana berkembang dengan baik
• Gerakan pembangunan keluarga sejahtera
• Hari keluarganasional: 29 Juni
• Psl 4 UU No: 12 th 1992
Konsep
– Tujuan pembangunan keluarga sejahtera
– Mengembangkan kualitas keluarga
2
Keluarga: Keluarga berencana:
Unit terkecil dlm masy – Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
t.a suami istri atau masyarakat melalui pendewasaan usia
suami-istri dan anaknya, perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
atau ayah dan anaknya, ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan unutk mewujudkan keluarga
atau ibu dan anaknya
kecil, bahagia, sejahtera
Kualitas Keluarga :
– Kondisi keluarga mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi,
social, budaya, kemandirian keluarga, mental, spiritual, dan nilai-nilai
3
agama merupakan dasar mencapai keluarga sejahtera
Keluarga KS-I
Sejahtera
keluarga yang dibentuk berdasarkan
atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertaqwa kepada
TuhanYang Maha Esa, memiliki
hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang antar anggota dan antar KS-II
keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 52 tahun 2009).
4
KS-III
KS-III
Plus
5
6
a. Kriteria 1: keluarga menerima perawat
b. Kriteria 2: Menerima pelayanan keperawatan
yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
c. Kriteria 3: Tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatannya secara benar
d. Kriteria 4: keluarga memanfaatkan faskes sesuai
anjuran
e. Kriteria 5: Melakukan perawatan sederhana sesuai
TINGKAT yang dianjurkan
Tingkat I √ √
Tingkat II √ √ √ √ √
Tingkat √ √ √ √ √ √
III
Tingkat √ √ √ √ √ √ √
IV 2- 5–6-7