METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di daerah Gunung Pandan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro,
Provinsi Jawa Timur pada tanggal 3 September 2019 hingga 10 September 2019. Pengambilan data
dilakukan di 77 titik yang terbagi mejadi 7 kavling sehingga setiap kelompok memperoleh 11 titik
pengukuran.
Pada saat akuisisi alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:
Scintrex CG5
Tripod
GPS
Peta desain Akuisisi
Datasheet
ATK
Sedangkan pada saat pengolahan data, software yang digunakan sebagai berikut:
Microsoft Excel
Global Mapper 18
Oasis Montaj 8.4
Penelitian ini dimulai dengan melakukan Studi Awal berupa studi literatur dan studi geologi
daerah penelitian. Selanjutnya dilakukan Pra-Akuisisi yaitu Survei Lokasi penelitian dan Membuat Desain
akuisisi. Dalam survei lokasi, pengamatan secara langsung pada daerah penelitian sehingga dapat
diperkirakan sejauh mana lintasan data yang akan diambil dan lokasi titik pengukuran berdasarkan
tujuan pengambilan. Pendugaan awal keterdapatan sesar atau patahan pada daerah pengambilan data.
Setelah tahap ini dilanjutkan dengan membuat desain akuisisinya.
Pada tahap selanjutnya, akuisisi data menggunakan metode gravity. Dari data pengukuran
diperoleh koordinat lintang dan bujur, waktu pengambilan data, ketinggian titik ukur, dan pembacaan
gravimeter. Kemudian data yang didapatkan dari pengukuran diolah dengan mengggunakan Microsoft
Excel, Global Mapper, dan Oasis Montaj. Dari hasil pengolahan didapatkan nilai anomali gravitasi dan
penampang hasil pengukuran. Kemudian korelasi dengan data topografi yang diperoleh dilapangan.
Tahap selanjutnya yaitu menginterpretasi hasil pengolahan dan melakukan analisa terhadap hasilnya.
BAB IV
Data yang diperoleh setelah akuisisi diinput ke dalam Excel seperti Gambar 4.1. Kemudian untuk
mendapatkan nilai terrain correction diperlukan data DEM yang diolah menggunakan Oasis Montaj.
Output dari pengolahan di excel adalah nilai Complete Bouger Anomaly (CBA).
Nilai CBA diperoleh menggunakan nilai Densitas Parasnis. Nilai Densitas yang diperoleh berdasarkan
Gambar 4.2 adalah 1,7377 gr/cm3 .
Hasil nilai CBA tersebut diinput ke dalam Oasis Montaj untuk menghasilkan Peta Complete Bouger
Anomaly seperti pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Hasil Plot Anomali Nilai CBA
Setelah memperoleh Peta CBA dilakukan analisis spectrum dengan cara membuat grid profile sebanyak
5 line dengan sample interval 150m. Dari data 5 line tersebut nilai CBA dipindah ke Excel seperti pada
Gambar 4.4 untuk memperoleh nilai windowing. Nilai yang diperoleh adalah 20,798 namun nilai yang
digunakan harus bulat dan ganjil sehingga diperoleh nilai 21. Selain itu juga akan diperoleh nilai
kedalamn regional dan residual (Tabel 4.1).
Kedalaman Kedalaman
Line
Regional Residual
1 2774 128.86
2 1638.6 184.36
3 1870.6 169.57
4 1549.1 177.11
5 1858.1 172.33
Rata-rata 1938.08 166.446
Tabel 4.1 Rata-rata kedalaman regional dan residual
Dari tabel tersebut menunjukkan kedalaman regional sedalam 1.938,08 m dan kedalaman residual
166,446 m dimana akan digunakan untuk forward modelling
Gambar 4.4 Hasil Plot Spektrum Line 1
Di Oasis Montaj dilakukan plotting untung memperoleh Peta Anomali Regional dengan filter Moving
Average dengan nilai window 21 sehingga diperoleh Peta Anomali Regional (Gambar 4.5).
Dari Peta Anomali Regional dilakukan perhitungan menggunakan grid math sehingga memperoleh Peta
Anomali Residual (Gambar 4.6) dengan cara Peta CBA dikurangi Peta Anomali Regional.
Gambar 4.6 Hasil Plot Anomali Residual (lokal)
Kemudian dari Peta Anomali Residual difilter dengan filter Horizontal Gradient sehingga memperoleh
Peta First Horizontal Derivative (Gambar 4.7).
Selain itu dilakukan filter SVD dari Peta Anomali Residual sehingga memperoleh Peta Koreksi SVD. Dari
peta tersebut dilakukan slicing sebanyak 8 line (Gambar 4.8) pada daerah yang memiliki nilai ekstrim
tinggi dan rendah dimana daerah tersebut menunjukkan adanya patahan dengan melihat profile nilai
SVD.
Dari profile data menunjukkan adanya patahan turun karena nilai anomaly postif absolutnya lebih tinggi
yaitu 8.3 daripada nilai anomaly negatifnya yaitu -7.9, berlaku sebaliknya.
BAB V
KESIMPULAN
Pada pemodelan Regional 2D diperoleh 5 lapisan batuan yang terdiri atas clay, limestone, breksi,
marl, dan sandstone. Kemudian pada residual diperoleh 3 lapisan yaitu clay, limestone, dan
breksi.