Anda di halaman 1dari 8

DINAMIKA PERSATUAN

DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA


6 PERIODE

DAFFA DZAUDAN (10)


XII MIPA 10
PERIODE 1 (18 AGUSTUS 1945-27 DESEMBER 1949

 Bentuk NRI adalah kesatuan , bentuk pemerintahan adalah republik, serta sistem pemerintahan yaitu sistem pemerintahan presidensial.
 Presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintah sekaligus kepala negara.
 Pada periode ini, semua kekuatan negara difokuskan pada upaya mempertahankan kemerdekaan dari kekuatan asing yang ingin kembali
menjajah Indonesia.
 UUD 1945 telah berlaku, tetapi belum dapat dilaksanan secara murni dan konsekuen.
 Dalam periode ini, ada 12 departemen yang dibentuk untuk pertama kalinya di Indonesia serta ada 8 provinsi .
 Presiden diberi kekuasaan yang teramat luas untuk sementara waktu berdasarkan Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945. Bahkan pasal
ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menuduh Indonesia sebagai negara diktator hingga RI mengeluarkan 3 maklumat dalam
melawan propaganda Belanda.
 Pada periode ini juga ditandai dengan munculnya beberapa gerakan separatis yaitu:

Pemberontakan PKI Madiun 1948 dan Gerakan DI/TII di Jawa Barat


PERIODE 2(27 DESEMBER 1949-17AGUSTUS 1950)

 Yang dijadikan pegangan atau alat utama yaitu Konstitusi Republik Serikat tahun 1949
 Bentuk negara Indonesia adalah serikat atau federalisme yang memiliki 15 negara bagian,
dengan bentuk pemerintahan reublik dan sistem pemerintahan yaitu parlementer kabinet
semu.
 Karakteristik : 1. Pengangkatan perdana mentri dilakukan Presiden
2. Kekuasaam perdana menteri masih dicampurtangani oleh Presiden
3. Pembentukan kabinet dilakukan oleh Presiden bukan parlemen
4. Pertanggungjawaban abinet adalah kepada DPR,dan melalui keputusan
pemerintah
 Parlemen pada masa ini terdiri atas 2 badan yaitu senar dan DPR
 Setelah berbagai permasalahan yang menuntun Negara RIS bubar dan kembali kepada
kesatuan NRI, Federal mengeluarkan UU Darurat No.11 tahun 1950. Hingg akhirnya Negara
RIS hanya memiliki 3 negara bagian.
 Gerakan separatis yang terjadi pada masa RIS : APRA,Andi Aziz di Makassar, dan Gerakan
MRS
PERIODE 3 (17 AGUSTUS 1950-5 JULI 1959)

 Bentuk negara pada periode ini adalah kesatuan ,dimana kekuasaannya dipegang oleh pemerintah pusat.
 dengan keBentuk pemerintahan adalah republik pala negara adalah presiden (Ir.Soekarno) dibantu oleh wakil presiden (Drs.Moh.Hatta)
 Indonesia menggunakan UUDS 1950 yang merupakan perubahan dari Konstitusi RIS.
 Sistem pemerintahan berupa parlementer,kabinet parlementer dipimpin oleh perdana menteri.
 Pada masa ini, sering terjadi jatuh bangunnya kabinet sebanyak 7x:
 Kabinet Natsir (6 Sept 1950-27April 1951)
 Kabinet Sukirman (27 April 1951-3 April 1952)
 Kabinet Wilopo (3 April 1952-30 Juli 1953
 Kabinet Burhanudin Harahap (12 Agustus 1955-24 Maret 1956)
 Kabinet Ali Sastroadmijojo II (24 Maret 1956-9 April 1957)
 Kabinet Djuanda (9 April 1957-10 Juli 1959)
 Presiden mengeluarakan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959

berisi : a. Pembubaran Konstituante


b. Memberlakukukan kembali UUD 1945
c. Pembentukan MPR dan DPA sementara
 Gerakan separatis :
 Gerakan DI/TII
 Pemberontakan PRRI/Permesta
PERODE 4 (5 JULI 1959-11 MARET 1966)

 Kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara


 Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintaha.
 Dibentuk Kabinet kerja pada 9 Juli 1959 yang terdiri atas :
 Kabinet inti
 Menteri-menteri ex officio
 Menteri-menteri muda
 Presiden Soekarno mencetuskan konsep demokrasi terpimpin yaitu demokrasi yang dipimpin oleh Presiden/Pemmpin Besar Revolusi
 Banyak terjadi penyimpangan UUD 1945 antara lain :
 Membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan DPRGR yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
 Penetapan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS
 Terjadi pemerasan dalam penghayatan Pancasila menjadi Ekasila atau nasakom,dll.
PERIODE 5 (11 MARET 1966-21 MEI 1998)

 Kepemimpinan Ir.Soekarno jatuh pada tahun 1966 yang menandakan berakhirnya masa Orde
Lama dan diganti dengan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.
 Priotitas utama yang dilakukan pemerintahan Orde Baru bertumpu pada pembangnan
ekonomi dan stablitas nasional.
 Selama masa orde baru, tetap menerapkan sistem pemerintahan presidensial
 Kelebihan masa Orde Baru : 1. Perkembangan pendapatan perkapita masyarakat
meningkat
2. Sukses program transmigrasi
3. Sukses program keluarga berencana,dll.
 Banyak penyimpangan terhadap pancasila dan Undang-Undang :
a. Bidang ekonomi : Tidak dilakukan berdasar pasal 33 UUD 1945,terjadi praktik monopoli,dll
b. Bidang politik : Pemerintahan bersifat sentralistik,tidak ada kebebasan mengkritik jalannya
pemerintah,praktik kkn.
c. Bidang hukum : Supremasi hukum tidak dapat ditegakkan karena banyak oknum penegak
hukum yang cenderung pada orang tertentu sesuai kepentingan.
PERIODE 6 (21 MEI 1998- SEKARANG)
 Gejala politik di era ini mendorong usaha penegakkan kedaulatan rakyat dan
betekad mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN.
 Praktik KKN yang sudah menjadi adat menjadi sulit untuk diberantas. Proses
pengungkapan koruptor di kalangan politikus bagaikan mencari jarum dalam
jerami. Artinya bahwa sangat sulit di cari dan diungkap kebenaran dan faktanya.
 Adanya UU yang disahkan oleh DPR tanpa memperhatikan kondisi rill dilapangan
seperti Pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui revisi UU KPK
yang sudah disahkan DPR, dan tidak segera disahkannya UU yang seharusnya
prioritas seperti UU PKS
 Isu sara dan rasisme yang kian meningkat terutama di papua dan banyak kasus
pelanggaran HAM yang tidak segera di usut tuntas oleh apparat
 Adanya pandemic virus COVID-19 membuat ekonomi dan daya beli masyarakat
turun, hal tersebut juga berdampak pada banyaknya PHK yang dilakukan oleh
berbagai perusahaan,

Anda mungkin juga menyukai