TR Linca Junisa
TR Linca Junisa
Disusun Oleh:
KELOMPOK III
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan izin-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tugas Makalah. Adapun penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah "Kewirausahaan”. Makalah ini berjudul " Karakter dan Kompetensi
Kewirausahaan”.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk melengkapi
kekurangan Makalah ini guna penyusunan makalah selanjutnnya.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
KELOMPOK III
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................1
A. KESIMPULAN.....................................................................................10
B. SARAN.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui karakter yang diperlukan untuk menjadi wirausaha
sukses.
1
2. Untuk mengetahui kompetensi yang diperlukan untuk menjadi wirausaha
sukses.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam memulai berwirausaha.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yag dapat mempengaruhi kegagalan dalam
berwirausaha.
5. Mengetahui sepuluh tokoh wirausahaan sukses di Indonesia. Serta
keunggulan, bidang wirausaha masing-masing tokoh.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif,dan merupakan umpan balik (feed
back) bagi kelancaran kegiatannya.
Dengan semangat optimism yang tinggi karena ada hasil yang diperoleh, maka
uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
B. Dalam mencapai keberhasilannya,sesorang wirausaha memiliki ciri-ciri
tertentu pula dalam “Entrepreneurship ang Small Enterprise Development
Report” (1986) yang dikutip oleh M. Scar borough dan Thomas W.
Zimmerer (1993:5) dikemukakan beberapa karakteristik kewirausahaan
yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
1) Proaktif,yaitu berinisiatif dan tegas (assertiveness)
2) Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam pandangan dan
bertindak (sees and acts) terhadap peluang,orientasi efisiensi,
mengutamakan kualitas pekerjaan berencana, dan mengutamakan
monitoring.
3) Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kotrak
dan hubungan bisnis.
C. Secara eksplisit Dan Steinhoff dan john F Burgess mengemukakan
beberapa karakteristik yang diperlukan untuk menjadi wirausaha yang
berhasil, meliputi :
1) Memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas
2) Bersedia menanggung resiko waktu dan uang
3) Berencana, mengorganisir
4) Kerja keras sesuai dengan tingkat urgensinya
5) Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok,pekerja
6) Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan.
1.2. Kompetensi yang diperlukan untuk menjadi wirausaha sukses
Dari ciri-ciri karakteristik kewirausahan di soal no 1 ada beberapa nilai
hakiki ataupun nilai kompetensi yang harus diperlukan untuk menjadi
wirausaha yang sukses sebagai berikut :
1) Percaya diri (self-confidence)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menhadapi tugas atau pekerjaan (soesarno Wijandi,1988:33). Dalam
4
praktik sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk
memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di
hadapi. Oleh karena itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan,
optimism,induvidualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk
mencapai keberhasilan (Zimmerer,1996:7)
5
produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam
proses produksi maupun pemasarannya. Ia selalu memanfaatkan perbedaan
sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi seseorang
yang memiliki jiwa kewirausahan merupakan sumber pembaharuan untuk
menciptakan nilai.
5) Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi kemasa depan adalah orang yang memiliki
perpektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang
sudah ada sekarang. Meskipun dengan resiko yang mungkin terjadi, ia tetap
tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan.
Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan
karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu
mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
6) Keorisinilan : Kreativitas dan Keinovasian
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan
seorang wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan
adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita,(1994:7). Ciri-
cirinya sebagai berikut :
Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik.
Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
6
- Tahap Memformulasikan Tujuan
Tahap ini adalah tahap peruusan visi dan misi bisnis.
- Tahapan Analisis
Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat
suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksakan atau tidak. Tahapan
ini dilakukan sebagaimana prosedur proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu
dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menarik
kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya dua, yaitu
dilaksanakan (go) atau tidak dilaksanakan (no go). Adapun aspek-aspek yang
harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut meliputi:
a. Aspek Pasar, yaitu mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang
pasar, permintaan dan penawaran, harga, segmentasi pasar, pasar sasaran,
ukuran pasar, perkembangan pasar, struktur pasar dan strategi pesaing.
b. Aspek Teknik Produksi/Operasi, meliputi organisasi, aspek pengelolaan,
mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja,
metode produksi, lokasi dan lay-out pabrik, atau tempat usaha.
c. Aspek Manajemen/Pengelolaan, meliputi organisasi, aspek pengelolaan,
aspek tenaga kerja, aspek kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan,
dan sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan perlu menjadi bahan
analisis sebab perusahaan harus mendapat pengakuan dari berbagai pihak
dan harus ramah lingkungan.
d. Aspek Finansial/Keuangan, meliputi sumber dana, penggunaan dana,
proyeksi biaya, proyeksi pendapatan, proyeksi keuntungan dan proyeksi
aliran kas (cash flow).
- Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan, maka
langkah berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak
dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan investasi yang
mengandung risiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa
kriteria investasi.
7
1.4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan dalam
berwirausaha
Faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam berwirausaha, adalah:
Beberapa ahli memberikan gambaran dan masukan tentang kegagalan
dalam berwirausaha sebagai berikut :
a. Menurut Geoffrey G. Merideth mengemukakan kegagalan dalam
berwirausaha sebagai berikut :
Kepastian pendapatan membuka dan menjalankan usaha tidak
menjamin anda akan memperoleh uang yang cukup untuk hidup. Tidak
adanya keteraturan pendapatan kalau seperti bekerja dengan orang lain.
Sang pemilik yang dibayar paling akhir.
Resiko hilangnya modal/asset/investasi anda. Usaha kecil mempunyai
tingkat keberhasilan rendah
1.5. Sepuluh tokoh wirausahaan sukses di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ketika kita menangani entropi, seperti dengan energy potensial, yang
penting adalah perubahan entropi selama proses, bukan besar mutlaknya.
Menurut Clausius, perubahan entropi S dari sistem, ketika kalor sejumlah Q
ditambahkan kepadanya dengan proses yang reversibel pada temperature
konstan.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10