Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia sebagai Negara agraris memiliki lahan pertanian yang sangat
melimpah. Hasil pertanian mempunyai sifat yang mudah membusuk atau rusak
sedangkan pemanfaatan serta pengetahuan tentang cara-cara pengolahan hasil
pertanian masih sangat kurang sehingga banyak hasil pertanian terbuang begitu
saja. Meningkatkan daya guna hasil pertanian tersebut diperlukan pengolahan
hasil pertanian menjadi produk yang dapat disimpan dengan waktu yang lama.
Produk pangan fungsional yang dikembangkan oleh beberapa industri
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan contohnya cuka
buah. Cuka buah salah satu produk pangan fermentasi yang dapat dimanfaatkan
sebagai pengawet, hal ini dimungkinkan karena kandungan asam asetat yang
bersifat sebagai anti mikroorganisme. Cuka dapat terbuat dari jenis buah-buahan
seperti anggur, pisang, apel, dan buah-buahan lainnya yang mengandung gula
ataupun alkohol. Apel sebagai salah satu hasil pertanian yang tersedia sepanjang
tahun dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan asam asetat dengan
fermentasi. Buah dari tanaman apel (Malus sylvestris mill) banyak dikonsumsi
sebagai buah segar selain rasanya yang menyegarkan juga banyak mengandung
zat yang dapat mencegah dan menyembuhkan penyakit (Atro dkk, 2015).
Cuka apel (Apple cider vinegar) ialah cairan fermentasi buah apel yang
difermentasi oleh khamir dan bakteri asam asetat. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan semakin banyaknya masyarakat yang beralih dari
mengkonsumsi obat kimia menjadi obat herbal, mejadikan produk cuka apel layak
diproduksi. Cuka apel diproses melalui pengekstrakan sari buah apel sebagai
substrat fermentasi alkohol. Pembuatan cuka apel melibatkan proses fermentasi,
sehingga terdapat pengaruh dari mikroorganisme yang digunakan terhadap cuka
yang dihasilkan. Mikroorganisme tersebut berperan untuk mengubah glukosa
menjadi alkohol, yang kemudian akan diubah menjadi asam asetat. Maka dari itu,
diperlukan percobaan mengenai pembuatan cuka apel serta bagaimana pengaruh
fermentasi dan mikroorganisme terhadap kualitas cuka apel yang akan dihasilkan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh waktu fermentasi terhadap pembuatan cuka apel ?
2. Bagaimana pengaruh rasio apel dan air yang digunakan terhadap kualitas
cuka apel ?
3. Bagaimana pengaruh pencucian apel terhadap kualitas cuka apel yang
dihasilan?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap pembutan cuka apel.
2. Mengetahui pengaruh rasio apel dan air yang digunakan terhadap kualitas
cuka apel.
3. Mengetahui pengaruh pencucian apel terhadap kualitas cuka apel yang
dihasilkan.

1.4. Manfaat
1. Mampu mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap pembuatan
cuka apel.
2. Mampu mengetahui pengaruh rasio apel dan air yang digunakan terhadap
kualitas cuka apel.
3. Mampu mengetahui pengaruh pencucian apel terhadap kualitas cuka apel
yang dihasilkan .

Anda mungkin juga menyukai