Anda di halaman 1dari 18

Konsep Homeostasis Dalam Kehidupan Manusia

Homeostasis
 Suatu proses yang terjadi secara terus-menerus , Ditujukan:
memelihara stabilitas dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar.
 Mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dapat terjadi secara
alamiah apabila tubuh mengalami stres.
 Homeostasis yang terjadi pada manusia adalah: Secara Fisiologis dan Psikologis
Proses homeostatis fisiologis
 Terjadi melalui empat cara :
  
1. Pengaturan diri (Self regulation), cara ini terjadi pada orang yang sehat secara otomatis, seperti pengaturan fungsi organ
tubuh.

2. Kompensasi, yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh.

3. Umpan balik negatif, cara ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal, tubuh secara
otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik negatif untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.

4. Umpan balik positif, yaitu untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis


Homeostatis psikologis
 Keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang
lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat.
Mekanisme Homeostasis
 Dikendalikan oleh otak terutama hipotalamus.
 Hipotalamus terangsang, dimana Proses ini akan berlangsung secara terus menerus sehingga peristiwa dinamik dalam badan
akan berada pada kondisi yang normal.
Hipotalamus
 terletak di bawah thalamus diatas pangkal otak dan merupakan bagian sistem limbic. Hipotalamus bertanggung jawab untuk
beberapa proses metabolik tertentu dan aktivitas lain dalam sistem saraf otonomik serta mempersatukan dan mensekresikan
hormone saraf tertentu. Hipotalamus mengendalikan suhu tubuh, rasa lapar, perilaku, rasa haus, rasa lelah, dan rasa kantuk.
 Di mamalia, sel sekresi saraf dalam nucleus paraventrikular dan nucleus supraoptic dari hipotalamus memproduksi hormone
neurofisika, oksitoksin, dan vasopressin. Hormon hormon tersebut dilepaskan pada darah dalam kelenjar bawah otak
posterior.
Hormon yang dihasilkan oleh Hipotalamus
Hormon anti diuretic (ADH)
 Hormon anti diuretic atau ADH merupakan molekul kecil yang dilepaskan kelenjar pituatari pada pusat otak setelah
diproduksi oleh hipotalamus. ADH memiliki pengaruh antidiuretic yang mencegah produksi kencing berlebihan. Sindrom
dari sekresi ADH yang tidak seharusnya akan menghambat kemampuan untuk mengeluarkan urin cair, gangguan elektrolit,
mual, muntah, kram, dan rasa pusing. Sindrom ini dapat muncul sebagai akibat dari komplikasi kanker paru paru, kanker
pancreas, kanker prostat dan lain lain. ADH juga dapat menstimulasikan kontraksi arteri dan kapiler. ADH juga biasa dikenal
sebagai vasopressin.
2. Oksitoksin
digunakan untuk menghasilkan kontraksi dalam uterus, pd kasus tertentu untuk menghentinkan pendarahan yaitu dengan
menyuntikkan oksitoksin pada otot
Unsur-unsur yang terlibat dalam homeostasis
Adanya Koordinasi dari :
 Kimia - Seperti Hormon
 Saraf - Seperti Impuls saraf
Adanya proses-proses yang terlibat ialah:
 Umpan balik positif - Contoh deman, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteria dan virus.
 Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan mengatur diri untuk mengurangkan efek panas yang ditimbulkan
badan.
KONTRIBUSI SISTEM TUBUH TERHADAP HOMEOSTASIS
1. Sistem sirkulasi
2. Sistem pencernaan
3. Sistem pernafasan
4. Sistem kemih
5. Sistem tulang
6. Sistem otot
7. Sistem Integumen
8. Sistem Immun
9. Sistem saraf
10. Sistem endokrin
11. Sistem reproduksi
KONTRIBUSI SISTEM TUBUH TERHADAP HOMEOSTASIS
 Sistem sirkulasi adalah sistem pengangkut yang membawa berbagai bahan misalnya nutrien, O2, CO2, zat sisa, elektrolit, dan
hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain.
 Sistem pencernaan menguraikan makanan menjadi molekul-molekul nutrien kecil yang dapat diserap ke dalam plasma untuk
didistribusikan ke semua sel tubuh. Sistem ini juga memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan
internal. Sistem pencernaan mengeluarkan residu makanan ke lingkungan eksternal dalam bentuk tinja.
 Sistem pernapasan, terdiri dari paru dan saluran napas, menyerap O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
Dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2 penghasil asam, sistem pernapasan juga penting untuk mempertahankan
pH lingkungan internal yang sesuai.
Sistem kemih mengeluarkan kelebihan air, garam, asam, dan elektrolit lain dari plasma serta mengeluarkannya ke urin, bersama
dengan zat-zat sisa selain CO2. Sistem ini mencakup ginjal dan “perpipaan” yang terkait.
 Sistem tulang (tulang, sendi) merupakan penunjang dan protektor bagi jaringan lunak dan organ. Sistem
ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium (Ca2+), suatu elektrolit yang konsentrasinya dalam plasma harus
dipertahankan dalam batas-batas yang sempit. Bersama dengan sistem otot, sistem tulang juga
memungkinkan tubuh dan bagian-bagiannya bergerak. Selain itu, sumsum tulang-bagian interior lunak beberapa jenis tulang-
adalah sumber utama semua sel darah.
 Sistem otot (otot rangka) menggerakkan tulang tempat melekatnya otot rangka. Dari sudut pandang  homeostatik murni,
sistern ini memungkinkan individu bergerak mendekati makanan atau menjauh dari bahaya. Selain itu, panas yang dihasilkan
oleh kontraksi otot penting dalam mengatur suhu. Selain itu, karena otot rangka berada di bawah kontrol sadar maka orang
yang bersangkutan dapat menggunakannya untuk melakukan beragam gerakan lain yang ia inginkan. Gerakan-gerakan ini,
yang berkisar dari keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk menjahit hingga gerakan kuat yang digunakan dalam
angkat beban, tidak harus ditujukan untuk mempertahankan homeostasis
 Sistem integumen (kulit dan struktur terkait) berfungsi sebagai sawar protektif luar yang mencegah cairan internal keluar dari
tubuh dan mikroorganisme asing masuk. Sistem ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang lenyap dari
permukaan tubuh lingkungan eksternal dapat disesuaikan dengan mengontrol produksi keringat dan dengan mengatur aliran
darah hangat ke kulit.
 Sistem imun (sel darah putih, organ limfoid) mempertahankan tubuh dari invasi asing dan dari sel-sel tubuh yang berubah
menjadi kanker. Sistem ini juga melicinkan jalan untuk memperbaiki atau mengganti sel yang
cedera atau aus.
 Sistem saraf (otak, medula spinalis, saraf) adalah salah satu dari dua sistem regulatorik utama tubuh. Secara umum, sistem ini
mengontrol dan mengoordinasikan aktivitas tubuh yang memerlukan respons cepat. Sistem saraf sangat penting dalam
mendeteksi dan memulai respons terhadap perubahan dalam lingkungan eksternal.
Selain itu, sistem ini bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi yang lebih tinggi (fungsi luhur) yang tidak seluruhnya ditujukan
untuk mempertahankan homeostasis, misalnya kesadaran, daya ingat, dan
kreativitas.
 Sistem endokrin adalah sistem regulatorik utama lainnya. Berbeda dari sistern saraf, secara umum kelenjar-kelenjar penghasil
hormon pada sistem endokrin mengatur aktivitas yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan, misalnya pertumbuhan.
Sistern ini sangat penting dalam mengontrol konsentrasi nutrien, dan mengontrol volume serta komposisi elektrolit
lingkungan internal dengan mengatur fungsi ginjal.
 Sistem reproduksi tidak esensial bagi homeostasis dan karenanya tidak esensial bagi kelangsungan hidup individu. Namun,
sistem ini esensial bagi kelangsungan keberadaan spesies.
FAKTOR YANG DIATUR SECARA HOMEOSTASIs
1. Konsentrasi molekul-molekul nutrien. Sel-sel memerlukan pasokan molekul nutrien secara terus-menerus untuk
menghasilkan energi. Energi, sebaliknya, diperlukan untuk menunjang berbagai aktivitas sel baik yang bersifat khusus
maupun yang untuk mempertahankan kehidupan.
2. Konsentrasi O2 dan CO2. Sel-sel memerlukan O2 untuk melakukan reaksi kimia pernbentuk energi. CO2 yang dibentuk
selama reaksi-reaksi ini harus dikeluarkan sehingga tidak terbentuk asam yang meningkatkan keasaman lingkungan internal.
3. Konsentrasi zat sisa. Sebagian reaksi kimia menghasilkan produk-produk akhir yang menimbulkan efek toksik pada sel tubuh
jika dibiarkan berakumulasi.
4. pH. Perubahan pada pH (jumlah relatif asam) berpengaruh buruk pada fungsi sel saraf dan merusak aktivitas enzim semua
sel.
5. . Konsentrasi garam, air, dan elektrolit lain. Karena konsentrasi relatif garam (NaCl) dan air di cairan ekstrasel memengaruhi
seberapa banyak air yang masuk atau keluar sel, maka konsentrasi keduanya diatur secara cermat untuk mernpertahankan
volume sel. Sel tidak berfungsi normal jika membengkak atau menciut. Elekrrolit-elektrolit lain berperan dalam berbagai
fungsi vital lain. Sebagai contoh, denyut jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi kalium (K+) yang relatif konstan
di cairan ekstrasel.
6. 6. Volume dan tekanan. Komponen lingkungan internal yang beredar, yaitu plasma, harus dipertahankan pada volume dan
tekanan darah yang adekuat untuk menjamin distribusi penghubung antara lingkungan eksternal dan sel yang penting ini ke
seluruh tubuh.
7. 7. Suhu. Sel-sel tubuh berfungsi optimal dalam kisaran suhu yang sempit. Jika sel terlalu dingin maka fungsi-fungsi sel akan
terlalu melambat; dan yang lebih buruk lagi, jika sel terlalu panas maka protein-protein struktural dan enzimatik akan
terganggu atau rusak.
Homeostasis – Suhu
Suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak, hipotalamus akan
Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:
 Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit (lingkungan luar) yang memungkinkan panas
dibebaskan keluar.
 Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya panas mudah dibebaskan karena udara
adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
 Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah terbebas keluar melalui proses penyinaran.
 Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam tentu yang tinggi dapat menyerap
panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.
Suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur
suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi
badan.
Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:
 Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke lingkungan sekitar.
 Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya panas sukar dibebaskan karena udara
adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
 Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang mengalami proses penyinaran untuk
mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
 Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak dibebaskan melalui
penguapan air peluh
Homeostasis - Hormon
Dalam keadaan Fisiologi, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi secara aktif. Hal ini akan menyebabkan
seseorang mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada saat yang sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan
hormon adrenalin dan noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk
meningkatkan suhu badan dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh.
Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal
dan kelenjar tiroid akan berkurang.
Hormon  bertindak dengan:
 Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernapasan.
 Meningkatkan tekanan darah
 Meningkatkan metabolisme badan
 Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke glukosa.
Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang mungkin terjadi ialah:
 Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak
 Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit
Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada Pulau Langerhans akan mensekresikan
lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam
darah berada pada jumlah yang normal.
Fungsi hormon insulin ialah:
 Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.
 Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.
 Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar pulau-pulau Langerhans akan
mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga
kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah normal.
Fungsi hormon glukagon ialah:
 Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.
 Sel-sel Langerhans terletak dalam pankreas.
Homeostasis – TD
 Tekanan dalam suatu pembuluh darah merupakan tekanan yang bekerja terhadap dinding pembuluh darahn (Guyton, 1994,
Campbell, et al. 2004).
 Tekanan tersebut berusaha melebarkan pembuluh darah karena semua pembuluh darah memang dapat dilebarkan. Pembuluh
vena dapat dilebarkan delapan kali lipat pembuluh arteri. Selain itu tekanan menyebabkan darah keluar dari pembuluh
melalui setiap lubang, yang berarti tekanan darah normal yang cukup tinggi dalam arteri akan memaksa darah mengalir
dalam arteri kecil, kemudian memalui kapiler dan akhirnya masuk ke dalam vena. Oleh karena itu tekanan darah penting
untuk mengalirkan darah dalam lingkaran sirkulasi (Guyton, 1994).
Tekanan darah dari suatu tempat peredaran darah ditentukan oleh factor
 (1) jumlah darah yang ada di dalam peredaran yang dapat membesarkan pembuluh darah;
 (2) aktivitas memompa jantung, yaitu
 (3) tahanan perifer terhadap aliran darah (Wulangi, 1993). Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi tahanan perifer
yaitu viskositas darah, tahanan pembuluh darah (jenis pembuluh darah, panjang, dan diameter), serta turbulence (kecepatan
aliran darah, penyempitan pembuluh darah, dan keutuhan jaringan) (Suprayog, 2004)
Mekanisme homeostasis pada TD
 Hal tersebut dapat dicapai melalui serangkaian mekanisme yang meliputi
(1) susunan saraf,
(2) ginjal,
(3) beberapa mekanisme hormonal (Guyton 1994).
Pengaturan Melalui Saraf.
 Pengaturan tekanan arteri dalam jangka waktu yang waktu pendek, yaitu selama beberapa detik atau menit, hampir
seluruhnya dicapi melalui refleks saraf. Salah satu yang paling penting ialah refleks baroreseptor. Bila tekanan darah menjadi
terlalu tinggi , reseptor khusus yang disebut baroreseptor akan digiatkan. Reseptor tersebut terletak di dinding aorta dan arteri
karotis interna. Baroreseptor kemudian mengirimkan sinyal ke medula oblongata di batang otak. Dari media dikirimkan
sinyal melalui susunan saraf otonom yang menyebabkan
(a) pelambatan jantung, (b) pengurangan kekuatan kontraksi jantung, (3) dilatasi arteriol, dan (d) dilatasi vena besar.
Kesemuanya bekerja bersama untuk menurunkan tekanan arteri ke arah normal. Efek sebaliknya terjadi bila tekakan terlalu
rendah baroreseptor menghilangkan ransangannya.
Pengaturan Melalui Ginjal
 Tanggung jawab terhadap pengaturan tekanan darah arteri jangka panjang hanpir seluruhnya dipegang oleh ginjal.
 Dalam hal ini ginjal berfungsi melalui dua mekanisme penting, yaitu mekanisme hemodinamik dan mekanisme hormonal.
Mekanisme hemodinamik sangat sederhana. Bila tekanan arteri naik melewati batas normal, tekanan yang besar dalam arteri
renalis akan menyebabkan lebih banya cairan yang disaring sehingga air dan garam yang dikeluarkan dari tubuh juga
meningkat. Hilangnya air dan garam akan mengurangi volume darah, dan sekaligus menurunkan tekanan darah kembali
normal. Sebaliknya bila tekanan turun di bawah normal, ginjal akan menahan air dan garam sampai tekanan naik kembali
menjadi normal
Pengaturan Melalui Hormon
Beberapa hormon memainkan peranan penting dalam pengaturan tekanan, tetapi yang terpenting adalah sistem hormon
reninangiotensin dari ginjal.
Bila tekanan darah terlalu rendah sehingga aliran darah dalam ginjal tidak dapat dipertahankan normal, ginjal akan
mensekresikan renin yang akan membentuk angiotensin. Selanjutnya angiotensin akan menimbulkan konstriksi arteriol
diseluruh tubuh, sehingga dapat meningkatkan kembali tekanan darah ke tingkat normal.
Sistem integument

Pengertian Sistem Integumen pada Manusia.


 Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
 Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan/manusia
terhadap lingkungan sekitarnya.
 Sistem integumen mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen
adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).,
 organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Fisiologi S. Integumen
 Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.
Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara
lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit
memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-
agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-
kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan
luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit
 FUNGSI SISTEM INTEGUMEN : Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasistubuh. Fungsi-
fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi,ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi),
dan pembentukan vitamin D.
Struktur Lapisan Kulit :
Epidermis
 Terbentuk dari epitel-epitel skuamous yang terstratifikasi. Terdapat sedikit suplay darah dan reseptor saraf (hanya pada
lapisan yang paling dekat dermis). Membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan ± 0,1 – 5 mm. Lapisan eksternalnya
tersusun dari keratinosit (zat tanduk). Lapisan eksternal ini akan diganti setiap 3-4 minggu sekali. Epidermis terbagi menjadi
5 lapisan (korneum, lusidum, granulosum, spinosum, dan germinativum).

Stratum Korneum (Lapisan tanduk) : Merupakan lapisan epidermis terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng
yang mati & tidak berinti & protoplasma telah berubah menjadi  keratin (zat tanduk). Lebih tebal pada area-area yang banyak
terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki.
 Stratum Lusidum : Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti. Lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan dan
kaki.
 Dermis : Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal. Lapisan ini elastis dan tahan lama, berisi jaringan
kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga
merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Tersusun atas 2 lapisan:
 Stratum Papillare : banyak mengandung kapiler dan  makrofag, limfosit, sel mast dan leukosit.
 Stratum Retikulare : merupakan bagian dalam dermis, lebih tebal dibanding stratum papilare, terdapat sel lemak dalam
kelompok besar/kecil
Fungsi Epidermis
 . Sebagai perlindungan tubuh dari bakteri dari luar 2. Mampu membentuk sel-sel baru 3. Menggantikan sel-sel yang sudah
mati 4. Sintesa vitamin D dan sitoksin 5. Pembelahan dan mobilitas sel 6. Pigmentasi (melanosit) 7. Pengenalan alergen (sel
Langerhans)
Fungsi Dermis
. Sebagai struktur penunjang 2. Mechanical strenght 3. Suplai nutrisi 4. Respon terhadap proses peradanagan atau inflamasi
Subdermis
 Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dengan struktur internal seperti
otot & tulang.
 Terdapat pembuluh darah, saraf & limfe dengan jaringan penyambung yang terisi sel lemak. Jaringan lemak bekerja sebagai
penyekat panas & menyediakan penyangga bagi lapisan kulit diatasnya.
Fungsi kulit:
 Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau mekanis, misalnya terhadap gesekan,
tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi,
sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit
dan serabut-serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan dalam
melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).
 Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah
menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya
kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di antara sel, menembus sel-sel
epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
 Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya
penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medula oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu
viseral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua
cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga
terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan
dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
 Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme
dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit
karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi
kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
 Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap
rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh
papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.
 Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2
terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan
lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga
oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.
 Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain akan berpindah ke atas
dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum.
Semakin lama intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus
seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21
hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.
Kelenjar di Kulit
 Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera) : Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh, Terutama terdapat pada
telapak tangan dan kaki. Kecuali glans penis, bagian tepi bibir, telinga luar dan dasar kuku. Terbagi menjadi 2 kategori, yaitu
kelenjar ekrin & apokrin.

 (1) Kelenjar Ekrin : Terdapat di semua daerah kulit. Saluranya bermuara langsung ke permukaan kulit. Melepaskan keringat
sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.
Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri, dll.

 (2) Kelenjar Apokrin. : Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel rambut. Kelenjar ini aktif
pada masa pubertas, pada wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat
yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat
kelenjar apokrin khusus yang disebut Kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).

Kelenjar minyak (Glandula Sebasea) : Kelenjar minyak mensekresi substansi yang berminyak yang disebut sebum (tersusun
atas trigliserida, asam lemak bebas & kolesterol). Terdapat pada hampir setiap folikel rambut, kecuali pada papila mamae,
labia minora, dan sudut mulut. Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut
yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.

Kelenjar Seruminosa : Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya terdapat pada meatus auditorius contoh ternal
tempat kelenjar tersebut memproduksi serumen (waxy).
KUKU
 Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari
kotoran. 

Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di bawah
kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
Rambut
 Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit
luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali
telapak tangan/kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan/ kaki, penis, labia minora dan bibir. Rambut terdiri dari
akar (sel tanpa keratin) dan batang (terdiri sel keratin).

Terdapat 2 jenis rambut :
 Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)
 Rambut velus (pendek, halus dan lembut)
 Fungsi rambut :
 Melindungi kulit dari pengaruh buruk: alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung
(vibrissae) menyaring udara.
 Pengatur suhu.
 Pendorong penguapan keringat.
 Indera peraba yang sensitive.
Warna kulit
 Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit
mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik.

Warna kulit terutama ditentukan oleh :


 Oxyhemoglobin yang berwarna merah
 Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
 Melanin yang berwarna coklat
 Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
 Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
 Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warnakulit adalah pigmen melanin. Banyaknya
pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor - faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin
sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses
ini perlu adanya enzim Tirosinase dan oksigen.

 Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet.
Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau
bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel
melanosit yangterdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.
Penyakit kulit
 1. Kanker Kulit

Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel
aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit
adalah jenis kanker yang paling dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi
sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.

2. Penyakit Lupus.

Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang terganggu yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat
Amerika. Normalnya sistem kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan bentuk lain
yang berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang
sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya. Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah
lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah dan kulit.

3. Rubeola atau Penyakit Campak.

Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang berkembang dalam sel di daerah tenggorokan dan paru
paru. Rubeola sangatlah menular, dan cepat menyebab melalui media udara ketika penderita rubeola batuk atau bersin. Orang
yang menderita Rubeola akan merasakan demam, batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari
penyakit Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti radang infeksi telinga, pneunomia dan
encephalitis (pembengkakan otak).
 4. Jerawat

Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh minyak, kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-
pori di kulit kita terdapat folikel, folikel ini terbuat dari rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan sebum,
yang berjalan melewati rambut/bulu, keluar melalui pori pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan lembut,
jika anda menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini. Hal hal yang paling sering
menyebabkan jeawat adalah
 Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
 sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
 bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori

5. Hemangioma.

Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker yang tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah
abnormal. HEmangioma biasanya ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena Hemangioma tidak
disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau Hemangioma berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih
didalam kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan. Biasanya juga tidak terdeteksi
sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya pemeriksaan yang tidak terkait sama sekali dengan Hemangioma.
Cold Sore (Herpes Simplex Virus)

Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar
wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore
disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut.
Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan didalam cold sore tersebut sangat
mudah menular.

7. Psoriasis.

penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak merah terkadang menyerupai sisik pada
kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung dimana dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala
seperti Psoriasis, lihatlah gambar dibawah ini untuk lebih mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis
Plaque atau apakah itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna mirip dengan eksim. Jika anda mengerti
jenis Psoriasis mana yang menyerang anda maka anda akan lebih mudah untuk mengobatinya.

8. Rosacea.

Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak
diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat
menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea
Terdapat 4 jenis Rosacea
Setiap jenisnya membawa gejala sendiri. Kemungkinan dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri
Khas Rosacea adalah lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh
pada bagian hidung, pipi dan kening.  Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan sendirinya, biasanya memiliki siklus.
Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja gejala2xnya akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang akan
datang.
Penyakit kulit lainnya
 Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan Dermatitis Seborrheic. Ketika bayi menderita
penyakit ini disebut juga cradle cap. Terdapat 2 penyebab penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah produksi minyak
sebum pada kulit yang berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam kelenjar
minyak kulit dan dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat untuk penyakit ini, tetapi kita dapat
mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu penyakit Eksim ini dan mengembangkan cara untuk menghindarinya,
seperti menjaga kesehatan tubuh khususnya kulit secara teratur dan benar.
 10. Hives / Urticaria (Gatal Alergi).

Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai timbulnya benjolan-benjolan kecil pada kulit. Biasanya
berwarna merah dan sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi terhadap pengobatan dan
atau reaksi alergi terhadap benda yang menyebabkan iritasi.
. Fungsi proteksi Kulit
 menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut: Keratin melindungi kulit dari mikroba,
abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu
bata di permukaan kulit. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi; selain itu juga
mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah
kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit.
Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang
mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada
stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi
genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi
oleh melanin, maka dapat timbul keganasan. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas
memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans
. Fungsi absorpsi Kulit
 tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti
 vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen,
karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material
toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison,
sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit
dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang
melalui muara kelenjar
. Fungsi ekskresi Kulit
 juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat: -
Kelenjar sebasea Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal
sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea
sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari
trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan
memproteksi keratin. - Kelenjar keringat Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar
dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 mL
keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga
merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu
amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin. -
Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan
sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon
sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya
kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar. - Kelenjar keringat merokrin
(ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah
metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur
permukaan,
 mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan
menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik
Fungsi persepsi Kulit
 mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan
Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil
Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis.
Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah yang erotik.
Fungsi pembentukan vitamin D
 sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang
aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam
pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara
keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan
emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit.
Sistem Endokrin Secara Umum
• Adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran
darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan.
• Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain
dalam saluran gastroinstestin. Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi
internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran
darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ.
• Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang
dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan “endokrin” karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang
dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran
melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti
kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
Fungsi Kelenjar Endokrin
1.Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang nantinya akan
disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi
dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian
disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut
4. Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan
tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi
tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme
protein, mineral, air dan hidrat arang dalam tubuh untuk agar optimal.
. Kelenjar Hipofisis
• Disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki
fungsi utama untuk mengatur satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1,3 cm dengan bentuk bulat.
Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars intermedia dan hipofisis
posterior.
Adapun hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta fungsinya dalah sebagai berikut:
• Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk mengatur pertumbuhan & perkembangan manusia dari bayi
sampai dewasa, apabila kekurangan hormon maka akan kerdil sedangkan apabila kelebihan akan menyebabkan gigantisme.
• Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan dari kelenjar tiroid agar tidak terserang
penyakit gondok.
• Adrenocorticotropic Hormone – Hormon ini bertugas untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari kulit ginjal
serta merangsang aktivitas kelenjar adrenal
• Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu wanita pada proses kelahiran dan juga sekresi susu.
• Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada warna kulit pada mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat
menyebabkan kulit hitam.
• Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah dalam tubuh serta menurunkan volume urine tubuh
• Kelenjar hipofisis (pituitary) juga disebut master of gland atau kelenjar pengendali
• karena menghasilkan hormone-hormone yang mengatur kinerja hormone lain.
• Terletak didasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sfenoid.
• Berbentuk bulat dan berukuran kecil dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, hipofisis
bagian tengah (pars intermedia), dan hipofisis bagian posterior.
. Kelenjar Tiroid
• Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan, tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat
2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi
oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu yang
lama dan tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x lipat dari normal.
• Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan triodontironim. Dimana kedua hormon ini memiliki fungsi
yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme, perkembangan, pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi
terdapat 1 hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki fungsi untuk
menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang terdapat
pada tulang.
• Tiroid merupakan kelenjar-kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terletak di depan trakea.
• Struktur: terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, mendapat persediaan darah berlimpah-
limpah dan yang disatukan oleh jaringan ikat.
• Mengeluarkan secret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida tiroid (yang mengandung zat senyawa yodium).
• Zat aktif yang utama dari senyawa yodium ialah hormone tiroxin.
• Kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan pembesaran gondok sebanyak 15x.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormone, yaitu tiroksin (T4) dan triodontiroin (T3)
Hormon Dari Kelenjar Tiroid antara lain :
• Tiroksin, berfungsi untuk mengatur metabilisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan system saraf.
• Triodontironin, berfungsi untuk mengatur metabilisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf.
• Kalsitonin, berfungsi untuk menurunkan kalsium dalam darah dengan mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang|
• Jenis Penyakit Kelenjar Tiroid
• Hipertiroidisme : Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan secret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang
dikenal sebagai kretinisme (hambatan pertumbuhan mental dan fisik). Pada orang dewasa mengakibatkan mixudema; proses
metabolic mundur, kulitmenjadi tebal dan kering, rambut rontok dan menjadi jarang.
• Hipersekresi : kecepatan metabolism naik dan suhu dapat lebih tinggi dari normal. Pasien turun beratnya, gelisah dan mudah
marah, kecepatan denyut nadi naik dan kegagalan jantung.
Kelenjar Paratiroid
• Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid dengan jumlah 4 buah. Adapun fungsi
kelenjar ini adalah:
• Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang terdapat pada cairan ekstraseluler dengan
mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
• Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
• Untuk mengatur metabolisme fosfor
• Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar kalsium dalam darah
• Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan terserang penyakit tetanus dan apabila
seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan terjadinya pengendapan kapur pada ginjal.
Kelenjar Adrenalin
• Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya menyerupai bola. Pada masing masing ginjal
manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu
korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah.
Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:
• Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya metabolisme ion anorganik
• Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses metabolimse
• Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi arteri, mengontrol pembuluh darah pada otak dan otot, merespon
gerak peristaltik, mengatur kadar gula darah dan ikut merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.
Cara Kerja
• Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan efek pada hipotalamus untuk mengaktifkan
medula adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas
sebagai respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan
mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama dibandingkan respon medulla
adrenal.
• Kel adrenal, Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Setiap ginjal ada satu kelenjar adrenal dan dibagi
atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Korteks suprarenal berasal dari jaringan
mesodermis. Hormon terpenting disekresikan oleh kortex adrenal adalah hidroktison, aldosterone, dan kortikosteron. Pada
korteks diidentifikasi tiga zona jaringan terpisah, yaitu :
• Zona Glomerulosa
• Zona Fasikulata
• Zona Retikularis
• Hormon Dari Anak Ginjal
• Bagian korteks adrenal:
• Mineralokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism ion anorganik.
• Glukokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism glukosa.
• Bagian Medula Adrenal
• Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin, Kedua hormone tersebut bekerja sama dalam hal :
• Dilatasi bronkiolus
• Vasokonstraksi pada arteri
• Vasodilatasi pembuluh darah dan otak
• Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.
• Gerak peristaltik
Kelenjar Timus
• Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat
ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan
berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon
pertumbuhan yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak akan berfungsi.
Adapun fungsi kelenjar timus adalah:
• Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup
• Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin
• Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai perangsang limfosit tubuh
• bertanggung jawab untuk pengembangan dan pelatihan sel T (atau Limfosit T) yang merupakan struktur penting dalam tubuh
anda karena mereka berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh yang diperoleh atau khusus.
• Mencegah penyakit autoimun, gangguan hipersensitivitas, kanker dan immunodeficiency sindrom.
• Kelenjar PinealisKelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita. Kelenjar ini menghasilkan
hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung dari seberapa lama tubuh mendapatkan
penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan
menghasilkan banyak.
• Fungsi
• Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin memiliki fungsi sebagai antioksidan tubuh yang efektif untuk
memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari serangan radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan
pengaruh pada siklus pada seseorang, maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan makan
pada seseorang.
Kelenjar Pankreas
• Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang bertugas untuk mengatur tingkat glukosa
dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan
terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing masing, sel
tersebut adalah :
• Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon, selain itu juga dapat menurunkan kadar
glukosa tubuh.
• Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan glukagon dan meningkatkan glukosa.
• Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi tugasnya.
Kelenjar Kelamin
• Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang bertanggung jawab atas pertumbuhan pada
manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan
perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan menghasilkan hormon
progresteron dan estrogen.
Fungsi
• Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga metabolisme pria, selain itu juga memiliki pengaruh
besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi hormon
progresteron utamanya adalah untuk mematangkan sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan meningkatkan
fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada payudara, memberikan karakteristik
secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan tulang.
Ovarium merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan progestron
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf yang dirangsang oleh FSH. Estrogen berfungsi menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi
halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum yang dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding
agar siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesterone selama kehamilan guna
mencegah FSH dan LH.
• Testis mensekresikan hormone testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesis) dan
pembentukan tanda-tanda kelamin pria. Seperti tumbuhnya rambut kumis, rambut dada, dan jakun, dada terlihat bidang, suara
semakin membesar. Sekresi hormone tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hepofisis bagian anterior.
• Fungsi Umum Sistem Endokrin
1. Membedakan system syaraf pusat dan system syaraf reproduktif pada janin yang sedang berkembang.
2. Menstimulasi urutan perkembaangan
3. Mengkoordinasikan system reproduksi
4. Memelihara linhkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.
H.Insulin
 Insulin sebenarnya adalah hormon alami dalam tubuh yang dibuat di pankreas. Hormon insulin ini berfungsi untuk mengatur
penggunaan glukosa sehingga glukosa dapat diubah menjadi energi. Selain itu, hormon ini juga berperan untuk
membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh.
 menurut CDC, dari kebanyakan orang dewasa yang mengidap diabetes, hanya sekitar 14% yang menggunakan insulin, 13%
lainnya menggunakan perawatan kombinasi antara suntik insulin dan obat oral, 57% memilih minum obat oral saja, dan 16%
lainnya mengendalikan gula darah dengan melakukan cara diet dan olahraga.
 Orang dengan diabetes tipe 1 (sekitar 5% sampai 10% penderita diabetes) memang membutuhkan dan mengalami
ketergantungan pada pengobatan insulin. Namun, kebanyakan orang yang memiliki diabetes tipe 2, tidak memerlukan
insulin. Mereka umumnya bisa mengelola gula darah dengan melakukan perubahan gaya hidup dan obat-obatan.
 Diet diabetes adalah pola makan sehat yang alami, kaya nutrisi, rendah lemak dan kalori dengan mengonsumsi buah-buahan,
sayuran, dan biji-bijian.
 Selain itu, penting untuk mengurangi makanan yang mengandung gula tinggi. Dengan upaya menggunakan pemanis bebas
gula dan rendah kalori untuk mencegah kenaikan kadar gula darah.
 Bagaimana cara kerja metabolisme glukosa pada tubuh Diawali ketika air liur dan zat kimia di perut mengubah makanan
yang dimakan menjadi glukosa (sebuah bentuk dari gula). Glukosa atau gula darah merupakan sumber energi utama sel-sel
tubuh. Organ hati juga menyimpan sejumlah gula, namun dalam bentuk glikogen. Apabila kondisi belum makan atau tingkat
gula darah terlalu rendah, glikogen akan dipecah menjadi glukosa untuk digunakan sebagai energi.
 Setelah itu, aliran darah menyerap gula dan membawanya kepada sel tubuh yang memerlukan, namun sel tidak dapat
menggunakan energi ini tanpa bantuan insulin, hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas menerima sinyal adanya
glukosa di dalam aliran darah dan memproduksi lebih banyak insulin. Dengan harapan dan fungsi saat glukosa untuk
memasuki sel, insulin akan menurunkan jumlah gula darah dan produksi insulin dari pancreas
 Pada kondisi diabetes tipe 1 pankreas  tidak memproduksi cukup insulin. Hasilnya, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
untuk membantu tubuh menyerap energi sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi, sehingga menyebabkan kadar
gula meninggi.
 Komplikasi yang sangat mungkin terjadi dari diabetes kronis yang tidak diobati, baik tipe 1 maupun 2 adalah necrosis,
kondisi yang membuat Anda lumpuh. Tanpa pengobatan dan perawatan yang baik, sel-sel tubuh Anda tidak dapat menerima
glukosa dari aliran darah dan kemudian mati. Necrosis biasa terjadi pada bagian bawah tubuh Anda.
 Selain necrosis, Anda dapat mengalami gangguan serius yang disebut ketoasidosis diabetik. Pada ketoasidosis diabetik, zat
berupa keton menumpuk di dalam tubuh. Keton di dalam darah dapat membuat darah sangat asam, yang kemudian
mempengaruhi beberapa organ termasuk otak dan dapat mengancam jiwa apabila tidak didiagnosis dan diobati.
 Kardiopati. Diabetes meningkatkan risiko Anda terkena berbagai masalah jantung, termasuk penyakit arteri koroner dengan
nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke, penyempitan arteri (atherosclerosis) dan darah tinggi.
 Neuropati. Gula berlebih dapat merusak dinding pembuluh darah kapiler yang memberi nutrisi pada saraf Anda, khususnya di
kaki. Ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, perasaan panas atau nyeri yang biasanya mulai pada ujung jari kaki atau
tangan dan perlahan menyebar ke atas. Pengaturan gula darah yang kurang baik di kemudian hari dapat menyebabkan Anda
mati rasa di anggota gerak yang terpengaruh. Kerusakan pada saraf yang mempengaruhi saluran gastrointestinal dapat
menyebabkan masalah dengan mual, muntah, diare, atau konstipasi. Untuk pria, disfungsi ereksi dapat menjadi masalah.
 Nefropati. Ginjal memiliki jutaan gugusan pembuluh darah kapiler yang menyaring sisa pencernaan dari darah. Diabetes
dapat merusak sistem penyaringan yang sensitif ini. Kerusakan berat dapat berujung pada gagal ginjal atau penyakit ginjal
stadium lanjut, yang kemudian memerlukan tindakan cuci darah atau transplantasi ginjal.
 ketoasidosis diabetik, diabetic retinopathy, tekanan darah tinggi karena kehamilan, dan preeklampsia.
 Kerusakan mata. Diabetes dapat merusak pembuluh darah retina (diabetic retinopathy), yang berpotensi pada kebutaan.
Diabetes dapat juga meningkatkan risiko kondisi pengelihatan serius lain, seperti katarak dan glaukoma.
 Kerusakan kaki. Kerusakan saraf pada kaki atau aliran darah yang tidak memadai ke kaki meningkatkan berbagai komplikasi
kaki. Bila tidak diobati, luka dapat menjadi infeksi serius, yang jika tidak sembuh benar kemungkinan perlu tindakan
amputasi pada jari kaki atau sebagian dan keseluruhan bagian kaki.
 Kondisi kulit dan mulut. Diabetes dapat rentan terkena masalah kulit, termasuk infeksi bakteri dan jamur.
 Komplikasi kehamilan. Gula darah tinggi dapat membahayakan untuk ibu dan bayi. memiliki risiko keguguran, kelahiran
mati, dan cacat lahir lebih tinggi saat diabetes tidak terkontrol dengan baik. Untuk ibu, diabetes dapat meningkatkan risiko
ketoasidosis diabetik, diabetic retinopathy, tekanan darah tinggi karena kehamilan, dan preeklampsia.
 Regulasi glukosa darah Memodifikasi aktivitas enzimatis Membentuk otot dan pemulihan setelah sakit atau cedera Mengatur
pembentukan lipid Mengatur pemecahan protein dan lipid Menyerap asam amino dan kalium ke dalam sel Mengatur
pembuangan natrium dan volume cairan dalam urin Meningkatkan konsentrasi dan memori serta fungsi otak.
 Kelebihan Hormon Insulin Normalnya, pankreas melepaskan insulin yang hanya cukup untuk memfasilitasi penyerapan
glukosa dari aliran darah ke dalam sel. Namun, kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan pankreas memproduksi dan
mengeluarkan terlalu banyak insulin. Tingginya kadar insulin dalam aliran darah disebut hiperinsulinemia. Kondisi ini dapat
menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang serius.
Sistem saraf
 merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan
rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
 Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
 Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara, cahaya, bau, panas, dingin, manis, pahit dan
sebagainya. Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh disebut juga rangsangan (internal), misalnya rasa haus,
lapar, dan nyeri.
SEL SARAF NEURON : Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas unit-unit terkecil yang disebut
neuron (sel saraf). Neuron yang terdapat dalam tubuh manusia jumlahnya trilyunan. Neuron adalah sel yang mempunyai
kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls. Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel sehingga
jika sudah mati atau rusak neuron tidak dapat diganti. Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan sel, dendrit, dan
akson.
• Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler
dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma.
Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl
• Dendrit yaitu juluran atau serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan dari sitoplasma pada badan sel. Di dalam
dendrit terdapat badan Nissl dan mitokondria. Dendrit berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel
• Akson atau neurit : serabut panjang dari badan sel, berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ujung
akson.
Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang di dalamnya terdapat mitokondria, neurofibril tetapi tidak terdapat badan
Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.
Akson diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung mielin, sebagai isolator yang
melindungi akson terhadap tekanan dan luka dan memberi nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls. Pada tempat
tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang disebut nodus Ranvier
 IMPULS adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron.
 Implus dikatakan sebagai serangakaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
SARAF PUSAT
 Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua
pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar.
 Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan
sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang
OTAK
• Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak kecil. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya
selama perkembangan otak pada fase embrio.
• Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus).
OTAK BESAR
(SEREBRUM)
• Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri
dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian
kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks)
yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit.
• Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas
tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
• otak depan manusia terdiri atas empat lobus (bagian). Lobus-lobus ini memiliki fungsi yang beragam. Lobus frontalis
berfungsi sebagai pusat berpikir; lobus temporalis sebagai pusat pendengaran dan berbahasa; lobus oksipitalis sebagai pusat
penglihatan; dan lobus parietalis sebagai pusat sentuhan dan gerakan.
OTAK TENGAH (MESENSEFALON)
 Berbentuk kecil dan tidak terlalu mencolok.
 Di dalam otak tengah terdapat bagian-bagian seperti lobus optik yang mengatur gerak bola mata dan kolikulus inferior yang
mengatur pendengaran.
 Berfungsi menyampaikan impuls antara otak depan dan otak belakang, kemudian antara otak depan dan mata
OTAK KECIL (SEREBELLUM)
• Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak
belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan
(medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang
menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar. Otak
kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam.
SUMSUM TULANG BELAKANG
(MEDULA SPINALIS)
 Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf
sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek
pada gerak refleks. Mekanisme penghantaran impuls yang terjadi pada tulang belakang yakni sebagai berikut; rangsangan
dari reseptor dibawa oleh neuron sensorik menuju sumsum tulang belakang melalui akar dorsal untuk diolah dan ditanggapi.
Selanjutnya, impuls dibawa neuron motorik melalui akar ventral ke efektor untuk direspons
 SISTEM SARAF SIMPATIS
 Sistem simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta berhubungan serta bersambung dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem simpatis terdiri dari serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-
ganglion. Urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak didepan kolumna vertebra,lantas berakhir dalam pelvis di
depan koksigis,sebagai ganglion Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan disebarkan dari daerah-daerah berikut:
 Daerah leher : Tiga pasang ganglion servikal.
 Daerah dada : Sebelas pasang ganglion torakal.
Ganglion simpatis lainnya berhubungan dengan dua rangkaian besar ganglia ini,dan bersama serabut-serabutnya membentuk
plexus-plexus simpatis :
 (1) Plexus kardiak terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan cabang-cabangnya ke situ dan ke paru-paru.
 (2) Plexus seliaka (coecliac) terletak sebelah belakang lambung,dan melayani organ-organ dalam rongga abdomen.
 (3) Plexus mesenterikus (plexus hipogatilus) terletak di depan sacrum dan melayani organ-organ dalam pelvis.
Fungsi,serabut-serabut saraf simpatis:
 Mensarafi otot jantung
 Mensarafi pembuluh darah
 Mempersarafi seluruh alatdalam seperti lambung, pankreas, dan usus
 Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
 Serabut motorik pada otot tak sadar
 Mempertahankan tonus semua otot sadar
SISTEM SARAF PARASIMPATIS
 Saraf kranial otonom adalah saraf cranial ketiga,ketujuh,kesembilan,dan kesepuluh.
 Saraf-saraf ini merupakan penghubung melalui mana serabut-serabut para simpatik lewat,dalam perjalanannya keluar dari
otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan olehnya.
Fungsi saraf parasimpatis
 Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandubularis dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga
hidung
 Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuklei laktimalis. Saraf-sarafnya keluar bersama
pervus fasialis
 Mempersiapkan kelenjar ludah (sublingualis submandibularis)
Susunan saraf
Susunan syaraf yang mengkoordinasi sistem-sistem syaraf lainnya di dalam tubuh  manusia dibagi dalam dua golongan
yaitu : 1.    Susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari : -    Otak -    Sumsum tulang belakang (spinal cord) 2.    Susunan
saraf perifer yang tediri atas  : -          Syaraf otak dan tulang belakang -          Syaraf otonom

rangsangan-rangsangan syaraf yang berhubungan dengan pusat sakit, pusat tidur dan kapasitas mental. Pusat tidur dan pusat
pengatur suhu tubuh terletak pada hipotalamus. Pusat rasa sakit terletak pada cerebrum sedang kapasitas mental merupakan
fungsi dari kulit otak (cerebral cortex)
Rangsan saraf
 rangsangan-rangsangan syaraf yang berhubungan dengan pusat sakit, pusat tidur dan kapasitas mental. Pusat tidur dan pusat
pengatur suhu tubuh terletak pada hipotalamus.
 Pusat rasa sakit terletak pada cerebrum sedang kapasitas mental merupakan fungsi dari kulit otak (cerebral cortex)
Obat pada SSP
 Obat-obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar
yaitu: ·
Merangsang  atau menstimulasi, yang secara langsung maupun tidak langsung merangsang aktivitas otak, sum-sum tulang
belakang beserta syarafnya.
Menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak langsung memblokir proses tertentu pada  aktivitas otak,
sumsum tulang belakang dan syaraf - syarafnya.
Analgetika
 adalah obat-obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Analgetika pada
umumnya diartikan sebagai  suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain
misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin, dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai pada nyeri hebat yang sulit
dikendalikan.  Hampir semua analgetik ternyata memiliki efek antipiretik dan efek anti inflamasi.           Asam salisilat,
paracetamol mampu mengatasi nyeri ringan sampai sedang, tetapi nyeri yang hebat membutuhkan analgetik sentral yaitu
analgetik narkotik.
 Efek antipiretik menyebabkan obat tersebut mampu menurunkan suhu tubuh pada keadaan demam sedangkan sifat anti
inflamasi berguna untuk mengobati radang sendi (artritis reumatoid) termasuk pirai /gout yaitu kelebihan asam urat sehingga
pada daerah sendi terjadi pembengkakan dan timbul rasa nyeri.
 Analgesik anti inflamasi diduga bekerja berdasarkan penghambatan sintesis prostaglandin (penyebab rasa nyeri).
 Rasa nyeri sendiri dapat dibedakan dalam tiga kategori:
Nyeri ringan (sakit.gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll), dapat diatasi dengan asetosal, paracetamol bahkan placebo. ·
Nyeri sedang (sakit punggung, migrain, rheumatik), memerlukan analgetik perifer kuat. ·
Nyeri hebat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker ), harus diatasi dengan analgetik sentral atau
analgetik narkotik.
Analgetik narkotik (analgetik sentral)
bekerja di SSP, memiliki daya penghalang nyeri yang hebat sekali. Dalam dosis besar dapat bersifat depresan umum
(mengurangi kesadaran), mempunyai efek samping menimbulkan rasa nyaman (euforia). Hampir semua perasaan tidak
nyaman dapat dihilangkan oleh analgesik narkotik kecuali sensasi kulit.
Harus hati-hati menggunakan analgesik ini karena mempunyai risiko besar terhadap ketergantungan obat (adiksi) dan
kecenderungan penyalah gunaan obat. Obat ini hanya dibenarkan untuk penggunaan insidentil pada nyeri hebat (trauma
hebat, patah tulang, nyeri infark jantung, kolik batu empedu/batu ginjal.
 Hanya untuk penggunaan insidentil pada nyeri hebat (trauma hebat, patah tulang, nyeri infark) kolik batu empedu, kolik
ginjal. kanker stadium lanjut karena dapat meringankan penderitaan. Fentanil dan alfentanil umumnya digunakan sebagai
premedikasi dalam pembedahan karena dapat memperkuat anestesi umum sehingga mengurangi timbulnya kesadaran selama
anestesi.
 Penggolongan analgesik – narkotik adalah sebagai berikut : ·
alkaloid alam               : morfin, codein ·
derivat semi sintesis    : heroin ·
derivat sintetik            : metadon, fentanil
antagonis morfin         : nalorfin, nalokson dan pentazocin
Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping Morfin
 Indikasi Analgesik selama dan setelah pembedahan, analgesi pada situasi lain. Kontra indikasi Depresi pernafasan akut,
alkoholisme akut, penyakit perut akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala Efek samping Mual, muntah, konstipasi,
ketergantungan / adiksi pada over dosis menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian.
Sediaan Morfin HCl (generik) siruf  5mg / 5ml, tablet 10mg, 30mg, 60mg, injeksi 10mg / ml,   20mg / ml
Kodein fosfat
 Indikasi Nyeri ringan sampai sedang Kontra indikasi Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut,
peningkatan tekanan otak atau cedera kepala
 Efek samping Mual, muntah, konstipasi, ketergantungan / adiksi pada over dosis menimbulkan keracunan dan dapat
menyebabkan kematian. Sediaan Kodein fosfat (generik) tablet 10 mg, 15 mg, 20 mg
Fentanil
 Indikasi Nyeri kronik yang sukar diatasi pada kanker
 Kontra indikasi Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala
 Efek samping Mual, muntah, konsipasi, ketergantungan / adiksi pada over dosis menimbulkan keracunan dan dapat
menyebabkan kematian.
 Sediaan Bentuk sediaan dapat berupa injeksi atau cakram transdermal (lama kerja  yang panjang)
Petidin HCl
 Indikasi Nyeri sedang sampai berat, nyeri pasca bedah
 Kontra indikasi: Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala
 Efek samping Mual, muntah, konstipasi, ketergantungan / adiksi pada over dosis
 Sediaan Petidin (generik) injeksi 50 mg/ml, tabl 50 mg
Tramadol HCl
 Indikasi Nyeri sedang sampai berat Kontra indikasi Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut,
peningkatan tekanan otak atau cedera kepala
 Efek samping Mual, muntah, konstpasi, ketergantungan / adiksi pada over dosis menimbulkan keracunan dan dapat
menyebabkan kematian.
 Sediaan Tramadol (generik) injeksi 50 mg/ml,      tablet 50 mg
Nalorfin, Nalokson           Adalah antagonis morfin, bekerja meniadakan semua khasiat morfin, bersifat analgesik. Khusus
digunakan pada kasus overdosis atau intoksikasi obat-obat analgetik narkotik.
Analgesik non opioid (non narkotik)
 Disebut juga analgesik perifer karena tidak mempengaruhi susunan syaraf pusat. Semua analgesik perifer memiliki khasiat
sebagai anti piretik yaitu menurunkan suhu bada pada saat demam.
 Khasiatnya berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur kalor di hipotalamus, mengakibatkan vasodilatasi perifer di kulit
dengan bertambahnya pengeluaran kalor disertai keluarnya banyak keringat. Misalnya parasetamol, asetosal, dll. Dan
berkhasiat pula sebagai anti inflamasi , anti radang atau anti flogistik.           Anti  radang sama kuat dengan analgesik,
digunakan sebagai anti nyeri atau rematik contohnya asetosal, asam mefenamat, ibuprofen.
 Anti radang yang lebih kuat  contohnya fenilbutazon.
 Sedangkan yang bekerja serentak sebagai anti radang dan analgesik contohnya indometazin
AINS (Analgesik Anti Inflamasi Non Steroid)
 AINS adalah obat-obat analgesik yang selain memiliki efek analgesik juga  memiliki efek anti inflamasi, sehingga obat-obat
jenis ini digunakan dalam pengobatan rheumatik dan gout. Contohnya  ibuprofen, indometasin, diklofenak, fenilbutazon dan
piroxicam.
Sebagian besar penyakit rheumatik membutuhkan pengobatan simptomatis, untuk meredakan rasa nyeri penyakit sendi
degeneratif seperti osteoartritis, analgesik tunggal atau campuran masih bisa digunakan. Tetapi bila nyeri dan kekakuan
disebabkan penyakit rheumatik yang meradang harus diberikan pengobatan dengan AINS.
 Ibuprofen           Adalah turunan asam propionat yang berkhasiat anti inflamasi, analgesik dan anti piretik. Efek sampingnya
kecil dibanding AINS yang lain, tetapi efek anti inflamasinya juga agak lemah sehingga kurang sesuai untuk peradangan
sendi hebat seperti gout akut
2)             Diklofenak           Derivat fenilasetat ini termasuk AINS yang terkuat anti radangnya dengan efek samping yang
kurang keras dibandingkan dengan obat lainnya seperti piroxicam dan indometasin. Obat ini sering digunakan untuk segala
macam nyeri, juga pada migrain dan encok. Secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri koli hebat (kandung
kemih dan kandung empedu).
3) Piroksikam            Bekerja sebagai anti radang, analgetik dan antipiretik yang kuat. Digunakan untuk melawan encok.
Efek samping berupa perdarahan dalam lambung usus.
Obat generic
1. Acetosal /asam asetil salisilat Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, demam, anti platelet Kontra indikasi Anak dibawah
usia 12 tahun, anak yang sedang disusui, gangguan saluran cerna, hemofilia penting untuk menjelaskan kepada keluarga
bahwa acetosal adalah obat yang tidak cocok untuk anak yang berpenyakit ringan Efek samping Ringan dan tidak sering
yaitu iritasi saluran cerna Sediaan Acetosal (generik) tablet 100mg, 500 mg
 2. Parasetamol Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, demam Kontra indikasi - Perlu peringatan berkurangnya fungsi hati dan
ginjal Efek samping Ringan dan tidak sering yaitu iritasi saluran cerna Sediaan Parasetamol (generik) siruf 120 mg / 5 ml,
Tablet 100 mg, 500 mg
 3. Dipiron/Methampiron Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan Antalgin (generik) cairan injeksi 250 mg/ml 500
mg/ml, tablet 500 mg

4. Asam mefenamat Indikasi Nyeri ringan sampai sedang dan kondisi yang berhubungan dengan dismenore dan menoragi
Kontra indikasi Harus digunakan hati-hati pada pasien usia lanjut peradangan usus besar, pada pengobatan jangka lama harus
dilakukan tes darah Efek samping Mengantuk, diare, trombositopenia, anemia, dan kejang-kejang pada over dosis Sediaan
Asam mefenamat (generik) kaptab 250 mg, 500 mg
 5.Ibuprofen Indikasi Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot skelet lainnya. Nyeri ringan sampai berat,
termasuk dismenorea, analgesik, pasca  bedah,  nyeri dan demam pada anak-anak Kontra indikasi Hati-hati pada pasien usia
lanjut, gagal ginjal, payah jantung, pengidap tukak lambung aktif Efek samping Gangguan saluran cerna (mual, muntah,
diare, kadang-kadang pendarahan dan tukak lambung dan lain-lain) Sediaan Ibuprofen (generik) tablet 200 mg, 400 mg, 600
mg
 6. Diklofenak Indikasi Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot skelet gout akut dan nyeri pasca bedah
Kontra indikasi Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung, pengidap tukak lambung aktif Efek samping
Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, kadang-kadang pendarahan dan tukak lambung dan lain-lain) Sediaan Kalium
diklofenak (generik) tablet 25 mg,    50 mg7. Indometasin Indikasi Nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada kasus
reumatik  dan gangguan otot skeletal, gout akut, dismenorea Kontra indikasi Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal,
payah jantung, pengidap tukak lambung aktif. Hati-hati juga pada kasus epilepsi, parkinson dan goncangan jiwa. Tidak
dianjurkan untuk anak. Efek samping Gangguan cerna, sakit kepala, pusing, kepala terasa ringan, hati-hati  khususnya
pengemudi Sediaan Indometasin (generik) kapsul 25 mg
 8. Fenil butazon Indikasi Penyakit jantung, gangguan paru, ginjal, dan hati kehamilan dengan  riwayat tukak lambung,
penyakit tiroid, anak dibawah usia 14 tahun. Kontra indikasi Radang tenggorokan, sariawan, gangguan penglihatan,
gangguan darah Efek samping Radang tenggorokan, sariawan, gangguan penglihatan, gangguan darah Sediaan
Phenylbutazone (generik) kaplet 200 mg
9. Piroksikam Indikasi Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot skelet gout akut Kontra indikasi Hati-hati
pada anak umumnya tidak dianjurkan Efek samping Gangguan saluran cerna, tukak lambung, nyeri dapat timbul ditempat
penyuntikan. Suppositoria menyebabkan iritasi rektum kadang-kadang pendarahan Sediaan Piroxicam (generik) tablet 10 mg,
20 mg
ANTI EMETIKA
adalah obat-obat yang digunakan untuk mengurangi Atau menghilangkan perasaan mual dan muntah. dapat disebabkan
antara lain: 1.      Rangsangan dari asam lambung-usus ke pusat muntah karena adanya kerusakan mukosa lambung-usus,
makanan yang tidak cocok, hepatitis, dan lain – lain. 2.      Rangsangan tidak langsung melalui chemo reseptor trigger one
(CTZ) yaitu suatu daerah yang letaknya berdekatan dengan pusat muntah. Rangsangan disebabkan oleh obat-obatan (seperti
tetrasiklin, digoksin, estrogen, morfin dll), gangguan keseimbangan dalam labirin, gangguan metabolisme (seperti asidosis,
uremia, tidak stabilnya hormon estrogen pada wanita hamil) 3.      Rangsangan melalui kulit korteks (cortex cerebri) dengan
melihat, membau, merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penggunaan           Anti emetika diberikan kepada pasien dengan keluhan sebagai berikut
 : 1.      Mabuk jalan (motion sickness)       Disebabkan oleh pergerakan kendaraan darat, laut maupun udara dengan akibat
stimulasi berlebihan di labirin yang kemudian merangsang pusat muntah melalui chemo reseptor trigger one (CTZ)
 . 2.      Mabuk kehamilan (morning sickness)       Pada kasus ringan sebaiknya dihindari agar tidak berakibat buruk pada janin,
sedangkan pada kasus berat dapat dipakai golongan antihistamin atau fenotiazin (prometazin) yang kadang dikombinasikan
dengan vitamin B6, penggunaannya sebaiknya dibawah pengawasan dokter.
3.      Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu, seperti pada pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatika.
Penggolongan Dibagi menjadi 4 yaitu
 1)            Anti histamin           Sebenarnya kurang efektif tetapi nyaman dipakai dengan efek samping mengantuk. Anti
histamin yang dipakai adalah sinarizin, dimenhidrinat dan prometazin teoklat.
 2)             Metoklopramid dan fenotiazin           Bekerja secara selektif di chemo reseptor triger zone (CTZ) tetapi tidak
efektif untuk motion sickness. Obat yang dipakai adalah klorpromazin HCl, perfenazin, proklorperazin dan trifluoperazin.
 3)             Domperidon           Bekerja berdasarkan perintangan reseptor dopamin ke CTZ. Efek samping jarang terjadi hanya
berupa kejang-kejang usus. Obat ini dipakai pada kasus mual dan muntah yang berkaitan dengan obat-obatan sitostatika.
4)             Antagonis 5 HT3           Bermanfaat pada pasien mual dan muntah yang berkaitan dengan obat-obatan sitostatika.
PSIKOFARMAKA
 adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf pusat dengan mempengaruhi fungsi psikis dan proses mental. Dalam
pembahasan psikofarmaka ini hanya akan dibicarakan obat-obat penyakit jiwa sejati tidak termasuk obat-obat hipnotika,
sedativa, anti konvulsi dan amfetamin.           Perubahan dan kemajuan farmakoterapi diawali dengan ditemukannya
klorpromazin, reserpin sampai ke meprobramat dan senyawa benzodiazepin yang digunakan sebagai transquilizer, tetapi
obat-obat modern tersebut tidak dapat menggantikan terapi shock atau terapi renjatan listrik (ECT = Electro Convulsive
Therapy) yang masih digunakan oleh psikiater untuk mengatasi depresi hebat dengan kecenderungan bunuh diri. Tetapi
keuntungan pengobatan menggunakan obat-obatan ini adalah mudah, murah dan pasien tidak perlu menginap di rumah sakit.
Obat-obatan psikofarmaka bekerja langsung terhadap saraf otak dengan mempengaruhi kerja neurotransmitter yaitu suatu
neurohormon yang meneruskan impuls dari sistem adrenergik di otak seperti noradrenalin, serotonin dan dopamin.
HIPNOTIKA DAN SEDATIVA
berasal dari kata hypnos yang berarti tidur, adalah obat yang diberikan malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi
keinginan tubuh normal untuk tidur, mempermudah atau menyebabkan tidur. Sedangkan sedativa adalah obat yang
menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan efek menenangkan dan mencegah kejang-kejang.
Setiap mahluk hidup memerlukan waktu tidur yang cukup berkisar antara 6 sampai 8 jam guna mencegah timbulnya
pengaruh yang merugikan karena kurang tidur. Pusat tidur terletak di otak yang mengatur fisiologi yang sangat penting bagi
kesehatan tubuh. Pada saat tidur aktivitas saraf-saraf parasimpatis dipertinggi yang menyebabkan penyempitan pupil mata
(miosis), perlambatan pernafasan dan sirkulasi darah (broncho kontriksi), menurunnya kegiatan jantung dan stimulasi
aktivitas saluran cerna dimana peristaltik dan sekresi getah lambung diperkuat. Jadi pada saat tidur proses pengumpulan
energi dan pemulihan tenaga dari organisma diperkuat.
 Obat tidur yang ideal harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain : ·         Menimbulkan suatu keadaan yang sama
dengan dengan tidur normal ·         Jika terjadi kelebihan dosis, pengaruh terhadap fungsi lain dari system saraf pusat 
maupun organ lainnya kecil ·         Tidak tertimbun dalam tubuh ·         Tidak menyebabkan kerja ikutan yang negatif pada
keesokan harinya ·
Tidak kehilangan khasiatnya pada penggunaan jangka panjang
ANESTETIKA
Istilah anestesi dikemukakan pertama kali oleh O.W Holmes yang artinya tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua
kelompok yaitu: ·         Anestetika umum yaitu rasa sakit hilang disertai dengan kehilangan kesadaran ·         Anestetika lokal
yaitu menghilangkan rasa sakit tanpa disertai hilang kesadaran
Anestetika umum
Pengertian           Tindakan anestesi sudah dikenal sejak dahulu untuk mempermudah tindakan operasi. Orang-orang Mesir
menggunakan canabis indica, dan pemukulan kepala dengan tongkat kayu untuk menghilangkan kesadaran seseorang.          
Tahun 1776 ditemukan anestetika gas yang pertama yaitu N2O, karena dirasa kurang efektif dicarilah zat yang lain. Tahun
1795 eter ditemukan sebagai anestesi inhalasi.           Tehnik anestesi modern saat ini sudah merupakan praktek yang biasa
dilakukan yaitu dengan memberikan beberapa anestetika dengan mekanisme kerja berbeda agar diperoleh keadaan anestetika
operasi dengan resiko efek toksik yang minimal
ANTI PARK
Pengertian.           Penyakit parkinson atau penyakit gemetaran yang ditandai dengan gejala tremor, kaku otot atau kekakuan
anggota gerak, gangguan gaya berjalan (setapak demi setapak) bahkan dapat terjadi gangguan persepsi dan daya ingat
merupakan penyakit yang tejadi akibat proses degenerasi yang progresif dari sel-sel otak (substansia nigra) sehingga
menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmiter yaitu dopamin.           Gejala-gejala Parkinson dapat dikelompokkan
sebagai berikut: ·         Gangguan motorik positif, misalnya  terjadi tremor dan rigiditas. Gangguan motorik negatif, misalnya
terjadi  hipokinesia ·         Gejala vegetatif, seperti air liurdan  air mata berlebihan, muka pucat dan  kaku (mask   face) ·        
Gangguan psikis, seperti berkurangnya kemampuan mengambil keputusan, merasa tertekan.
Penggolongan Berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi:
 1.      Obat anti muskarinik, seperti triheksifenidil/benzheksol, digunakan pada pasien dengan gejala ringan dimana tremor
adalah gejala yang dominan.
 2.      Obat anti dopaminergik, seperti levodopa, bromokriptin. Untuk penyakit parkinson idiopatik, obat pilihan utama adalah
levodopa.
 3.      Obat anti dopamin antikolinergik, seperti amantadine.
4.      Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol, klorpromazine, primidon dll.
NOOTROPIK / NEUROTROPIK
Pengertian dan Penggunaan           Adalah obat yang digunakan pada gangguan (insufisiensi) cerebral seperti mudah lupa,
kurang konsentrasi dan vertigo. Gangguan pada sirkulasi darah di otak seringkali ditemukan pada lansia diatas usia 60 tahun.
Gejalanya dapat berupa kelemahan ingatan jangka pendek dan konsentrasi, vertigo, kuping berdengung, jari – jari dingin dan
depresi.           Usia harapan hidup penduduk dunia akan semakin panjang sehingga jumlah orang yang menderita gangguan
sirkulasi di otak akan meningkat. Dengan demikian diduga obat – obatan dikelompok ini akan menjadi semakin penting.

Anda mungkin juga menyukai