Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal

 Judul : EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU


(Morinda citrifolia L) SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI PADA
PEMBUATAN EDIBLE COATING PATI SAGU DAN
PENGARUHNYATERHADAP DAYA SIMPAN BUAH TOMAT.
 Latar Belakang :
Edible coating berbahan dasar dari pati sagu, dimana edible coating
digunakan pada buah dan sayur karena kemampuan polisakarida bertindak
sebagai membran permeabel yang selektif terhadap pertukaran gas CO2
dan O2 sehingga laju respirasi berkurang. Pada penelitian ini akan
ditambahkan antibakteri untuk menghambat laju pembusukan pada buah
tomat.
 Bahan dan Metode :
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tomat, sagu,
daun mengkudu, pelarut etanol 70%, gliserol, dan carboxy methyl
cellulose (CMC).Bahan untuk analisis yaitu aquadest dan medium Nutrien
Agar.Semua bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas
teknis, kecuali medium Nutrien Agar (Merck).
Pembuatan ekstrak daun mengkudu, pembuatan edible coating,
aplikasi edible coating pada tomat, penilaian organoleptik, analisis TPC,
penelitian, analisis data, uji organoleptik
 Isi
Pembahsan tentang penilaian organoleptik, analisis TPC,
penelitian, analisis data, uji organoleptik
 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan penambahan ekstrak daun mengkudu pada tomat yang
dilapisi bahan coating menunjukan adanya pengaruh sangat nyata terhadap
karakteristik aroma dan tekstur dengan nilai tertinggi pada perlakuan M4
(ekstrak daun mengkudu 9%) sebesar 3.55 (suka) dan 3.56 (suka), serta
tidak berpengaruh nyata terhadap warna dengan nilai tertinggi pada
perlakuan M4 (ekstrak daun mengkudu 9%) sebesar 3.97 (suka).
Konsentrasi ekstrak daun mengkudu berpengaruh sangat nyata pada total
bakteri (TPC) yang tumbuh pada tomat, dimana perlakuan terbaik ada
pada konsentrasi ekstrak daun mengkudu 9% (M4) sebesar 21.33 CFU/ml.
 Judul : PENGARUH PENGGUNAAN ASAM ASETAT DAN
EDIBLE COATING EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP
KUALITAS FILLET IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)
SELAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN.
 Latar Belakang :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan
konsentrasi penambahan ekstrak bawang putih pada edible coating dan
penggunaan pengawet asam asetat terhadap kualitas dan umur simpan
fillet ikan nila merah selama penyimpanan suhu dingin.
 Bahan dan Metode
Ikan nila merah (didapatkan Polanharjo, Klaten), Asam asetat
(teknis), tepung tapioka, - gliserol -,Kemudian bawang putih (Allium
sativum),bakteri Pseudomonas fluorescens FNCC 0071, media Nutrient
Agar (NA), dan Nutrient Broth (NB). Bahan Analisis TVB (Total Volatile
Base), TBA (Thiobarbituric Acid), TPC (Total Plate Count). Akuades.
Buffer pH 4 dan 7.
Pembuatan fillet ikan merah, ekstrak bawang putih, edible coating
ekstrak bawang putih, aplikasi asam asetat pada edible coating, pengujian
kualitas fillet ikan nila merah, rancob,
 Isi
Pembahasan tentang sampel yang diuji dengan TPC, pH,
konsentrasi, kadar air, TBH, TVB.
 Kesimpulan
Perendaman fillet ikan nila merah dalam asam asetat dan pelapisan
edible coating ekstrak bawang putih dapat menghambat kerusakan
mikrobiologis dan fisikokimia sampai hari ke-8 pada suhu penyimpanan
4±1ºC. Perlakuan terbaik dalam mempertahankan kualitas fillet ikan nila
merah adalah perlakuan C yaitu perendaman fillet dalam asam asetat
berkadar 1% dan penambahan ekstrak bawang putih dalam edible coating
dengan kadar 20%.
 Judul : APLIKASI BAHAN PENYALUT BERBASIS PATI
SAGU DAN ANTIMIKROBA MINYAK SEREH UNTUK
MENINGKATKAN UMUR SIMPAN PAPRIKA (Capsicum Annum Var.
Athena) MERAH
 Latar Belakang :
Kebutuhan paprika di Indonesia semakin besar dan kendala utama
dari ekspor buah paprika adalah sifat yang mudah rusak dan tumbuhnya
kontaminan mikroba untuk mengatasi hal ini, antimikroba dapat disisipkan
pada kemasan langsung diaplikasikan pada paprika.
Teknologi bahan penyalut merupakan salah satu pendekatan atau
solusi untuk meningkatkan masa simpan dan keamanan mikrobiologis
produk-produk segar. Bahan penyalut dapat berasal dari bahan baku yang
mudah diperbaharui seperti campuran lipid, polisakarida, dan protein,
yang berfungsi sebagai carrier (pembawa) berbagai macam ingridien
seperti emulsifier, antimikroba dan antioksidan, sehingga berfungsi untuk
meningkatkan mutu dan memperpanjang masa simpan buah-buahan dan
sayuran segar terolah.
Antimikroba perlu ditambahkan ke dalam formula bahan penyalut
karena hal ini penting untuk menekan kontaminasi mikroba pada paprika
selama penyimpanan. Antimikroba dapat diperoleh dari minyak atsiri
(essential oil) seperti minyak bawang putih dan minyak sereh, sehingga
dapat meningkatkan masa simpan dari paprika.
 Bahan dan Metode
Bahan penelitian yang digunakan yaitu sayuran buah paprika
varietas Athena warna merah, pati sagu, akuades, Carboxymethylcellulose
(CMC), gliserol, asam askorbat, minyak sereh, etanol 95% dan minyak biji
bunga matahari (sunflower oil) komersial. Paprika diperoleh dari petani di
daerah Bayongbong, Cipanas Kabupaten Cianjur dengan tingkat
kematangan 75%, pati sagu dibeli dari pasar Bogor, minyak sereh disuling
dari tanaman sereh (lemongrass) yang diperoleh dari petani sereh di
Kampung Cibinong-Bogor serta bahan-bahan kimia lain untuk analisis.

Anda mungkin juga menyukai