Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK PEMINDAHAN IBUKOTA BAGI MASYARAKAT DI PULAU

KALIMANTAN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :Casim Mp.d

Oleh :

Mochamad Wildan
192170028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2019
KATA PENGANTAR

Pemindahan Ibukota adalah hal lumrah dimana pemerintahan dalam suatu


negara menginginkan sistem pemerintahan dan aspek yang lainnya terpisah.
Seperti halnya negara Brazil dimana pusat pemerintahan berpindah dari Rio de
Janiero ke Brasilia.
Dalam prosesnya meskipun hal ini lumrah dalam suatu sistem
pemerintahan, ternyata banyak juga aspek yang mesti diperhatikan seperti halnya
geografis, sosial dan budaya, politik, ekonomi, dan hal lainnya. Dengan
mengedepankan dan mempersiapkan semua aspek butuh waktu yang lama dalam
proses pemindahan tersebut. Meskipun pada masa lalu Indonesia pernah
melakukan pemidahan ibukota dari Jakarta-Yogyakarta-BukitTinggi-Yogyakarta-
Jakarta itupun dikarenakan pada saat masa penjajahan sekutu menduduki kota
tersebut yang menyebabkan berpindahnya ibukota tersebut.
Javasentris menjadi alasan mengapa ibukota Indonesia harus berpindah
saat ini, terpusatnya penduduk di Jawa dan semakin beratnya beban Jakarta yang
menjadi pusat pemerintahan dan sekaligus perekonomian menjadikan Jakarta
sudah tidak bisa menahan beban lebih lagi. Dan hal baiknya dalam proses
pemindahan ini adalah sebagai suistanable development atau pembangun
berkelanjutan yang sesuai dengan tujuan Indonesia yaitu menjadi negara maju
dengan bonus demografi dimana persentase usia produktif 70% lebih banyak
dibanding usia lanjut yang hanya 30%.

Penulis

i
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah swt, karena rahmat
dan hidayah-Nya, serta usaha penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian yang
berjudul “DAMPAK PEMINDAHAN IBUKOTA BAGI MASYARAKAT DI
PULAU KALIMANTAN” makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan bimbingan


dari Bapak Casim, M.Pd., maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah hasil penelitian ini, masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam penyempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, Oktober 2019

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan Makalah ............................................................................................2
D. Kegunaan Makalah .......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Perencanaan perpindahan ibukota ...............................................................3


B. Proses perpindahan ibukota ........................................................................6
C. Dampak perpindahan ibukota dari sudut pandang prinsip geografi............8

BAB III PENUTUP

A. Simpulan....................................................................................................10
B. Saran ..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan ibu kota negara baru


akan pindah ke Kalimantan Timur. Jokowi mengungkapkan alasan pemerintah
perlu segera memindahkan ibu kota negara. Jokowi mengungkapkan, beban Pulau
Jawa khususnya DKI Jakarta yang sudah semakin berat terutama dalam hal
kepadatan penduduk menjadi alasan utama pemindahan ibu kota mendesak
dilakukan.

"Kemacetan lalu lintas yang sudah terlanjur parah, dan polusi udara dan air yang
harus segera ditangani," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin
(26/8/2019). (Dikutip dari liputan6.com)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Perencanaan


Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun
2019 mencapai 10,5 juta jiwa. Hal ini bertentangan dengan pendapat ahli Yayat
Supriyatna (Planolog Universitas Trisakti) yang mengatakan idealnya penduduk
hanya 4 sampai 5 juta jiwa.

Sehubungan dengan pemindahan tersebut dalam pernyatanaanya Presiden


Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan kajian dan
mengintensifkan studi pemindahan ibu kota dalam tiga tahun terakhir. Hasil
kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal
adalah sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Sebagian di Kutai
Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Wilayah kalimantan dikatakan ideal karena secara geografis berada di


tengah pusat indonesia. Selain itu tanah yang akan dijadikan ibukota pun milik
pemerintah dan kontur tanah nya normal bukan lahan gambut yang baik untuk di
bangun gedung-gedung bertingkat.
2

Sehubungan dengan pernyataan di atas maka penulis bermaksud membuat


makalah dengan judul “Dampak Pemindahan Ibukota Bagi Masyarakat di Pulau
Kalimantan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana rencana perpindahan ibukota ?


2. Bagaimana proses perpindahan ibukota ?
3. Dampak perpindahan ibukota dari sudut pandang prinsip geografi ?

C. Tujuan Makalah

Makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan hal-hal


sebagai berikut di antaranya:

1. Untuk mengetahui rencana perpindahan ibukota.


2. Untuk mengetahui proses perpindahan ibukota.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak perpindahan ibukota dari sudut
pandang prinsip geografi.

D. Kegunaan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini ialah :

1. Sebagai referensi pembelajaran.


2. Sebagai sumber dan bahan bagi penulis lain untuk mengetahui tentang
perpindahan ibukota.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Perpindahan Ibukota


Tujuan utama memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan adalah agar setiap
pemerintahan di masa mendatang bisa melangkah konsisten dan terhindar dari
berbagai langkah paradoks dalam mencapai cita-cita bangsa yang ingin
mewujudkan Indonesia yang sejahtera berkeadilan dengan perekonomian yang
tumbuh secara sejahtera, berkeadilan, berkelanjutan.

Di satu sisi, pemindahan kota pusat pemerintahan Indonesia dan pusat


kegiatan lembaga-lembaga negara ke salah satu lokasi di Kalimantan akan
melahirkan episentrum baru yang mendekati sebagian besar kawasan tertinggal
dan kawasan pinggiran yang selama ini tidak pernah efektif dibangkitkan lewat
proyek-proyek pembangunan, seperti transmigrasi, percepatan pembangunan
daerah tertinggal, percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia dan
sebagainya. Di sisi lain, pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan memudahkan
pemerintah menata kota Jakarta dan kota-kota besar lain di Jawa yang terus-
menerus menjadi tujuan para migran baru dari desa-desa di Jawa dan dari
berbagai daerah di luar Jawa, serta menghindari ketegangan yang makin tinggi
akibat menurunnya daya dukung alam di Jawa dihadapkan dengan makin
bertambahnya penduduk di Jawa yang saat ini sudah mencapai 59 persen dari total
penduduk nasional.
Muara dari dua sisi tadi akan berujung pada tujuan puncak dari
pengelolaan negara bangsa Indonesia di masa depan, yakni pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas, peningkatan kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan, dan
lahirnya wajah Indonesia yang bisa dibanggakan. Dengan kata lain, pemindahan
Ibu Kota ke Kalimantan adalah sebuah aksi strategis diantara beberapa aksi
strategis yang diperlukan untuk mewujudkan paradigma baru pembangunan yang
selama ini hanya hadir sebagai wacana yang menggantung, karena hal ini
memiliki perkiraan efek yang jelas.(Visi Indonesia 2033)
4

Dalam sidang paripurna DPR Presiden Joko Widodo di depan anggota


dewan meminta izin untuk merealisasikan rencana pemindahan ibukota Negara
Republik Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan. Presiden menjelaskan pentingnya
pemindahan ibukota ke luar pulau jawa. Banyak aspek yang mendukung bahwa
Jakarta atau pulau jawa sudah tidak kuat lagi menjadi pusat dari ibukota yang jika
dibiarkan, maka ketimpangan dengan pulau lain di indonesia akan semakin parah.

Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/


Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementrian PPN/Bappenas) dalam
presentasinya memaparkan beberapa faktor, seperti berikut.

1. Sekitar 57% penduduk Indonesia terkonsentrari di Pulau Jawa, pulau jawa


memiliki jumlah penduduk tertinggi 56,56% dari total jumlah penduduk
Indonesia, sementara itu daerah-daerah lain memiliki jumlah penduduk
sangat rendah (<10%) kecuali pulau sumatera.
2. Kontribusi Ekonomi per pulau terhadap PDB nasional, berdasarkan Badan
Pusat Statistik (BPS) kontribusi ekonomi PDB pulau jawa lebih tinggi dari
pulau lain sehingga akan menimbulkan ketimpangan.
3. Krisis ketersediaan air di pulau jawa terutama DKI Jakarta dan Jawa
Timur.
4. Konversi lahan terbesar terjadi di pulau jawa, dari Hasil Modelling KLHS
Bappenas (2019) proporsi konsumsi lahan terbangun tertingginya yaitu
pulau jawa.
5. Pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi dengan konsentrasi penduduk
terbesar di Jakarta dan Jabodetabekpunjur, berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) jumlah penduduk di Jabodetabekpunjur sekitar 32.775.996
jiwa dan daerah Jakarta sekitar 10.277.628 jiwa. Hal ini sangat berbanding
terbalik dengan kota besar lainnya yang kurang dari 3 juta jiwa.
6. Meningkatkan beban jakarta, sehingga terjadi penurunan daya dukung
lingkungan dan besarnya kerugian ekonomi. Berikut pemaparannya.
 Rawan banjir,
 Tanah turun dan muka air laut naik,
5

 Kualitas air sungai 96% tercemar berat,


 Kemacetan tinggi dan sistem pengelolaan transportasi sangat
buruk, dan
 Kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp 56 triliun per
tahun (PUSTRAL-UGM 2013).
Dalam perencanaan pulau kalimantan sebagai ibukota baru Indonesia
dapat merepresentasikan identitas bangsa, seperti.

1. Ibu kota baru sebagai simbol identitas bangsa,


2. Ibu kota neara yang green, smart, beautiful, dan¸ sustainable,
3. Ibu kota negara yang modern dan berstandar internasional, dan
4. Ibu kota negara dengan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif.
Pemerintah dalam studi pemindahan ibukota tentu saja memiliki kriteria
dalam memilih tempat yang akan dijadikan ibu kota baru tersebut, kriteria
penentuan lokasi ibu kota negara seperti berikut.

1. Lokasi strategis, secara geografis berada di tengah wilayah indonesia


untuk merepresentasikan keadilan dan mendorong percepatan
pengembangain wilayah KTI (Indonesia Centris).
2. Tersedia lahan luas milik pemerintah/BUMN perkebunan untuk
mengurangi biaya investasi.
3. Lahan harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, banjir,
erosi, serta kebakaran hutan dan lahan gambut.
4. Tersedia sumber daya air yang cukup dan bebas pencemaran lingkungan.
5. Dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang untuk efisiensi
investasi awal insfratuktur.
 Akses mobilitas/logistik: bandara, pelabuhan, jalan.
 Ketersediaan pelabuhan laut dalam sangat penting untuk
mewujudkan indonesia sebagai negara maritim melalui
konektivitas tol laut antar pulau.
 Tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik, dan jaringan
komunikasi yang memadai untuk dikembangkan.
6

6. Potensi konflik sosial rendah dan memiliki budaya terbuka terhadap


pendatang, serta memiliki dampak negatif minimal terhadap komunitas
lokal.
7. Memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan, terutama.
 To minimize vulnerability of state;
 Safeguard its territorial;
 Help to gain regional and international affairs;
 Tidak dekat wilayah perbatasan negara.

B. Proses Perpindahan Ibukota


Rencana pemindahan ibukota negara dalam proses tahap pembangunannya
terbagi kedalam tiga tahap. Dalam memaparkan tahapan tersebut Kementrian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menggelar “Dialog Nasional III:
Pemindahan Ibu Kota Negara” di Gedung Saleh Afiff, kantor Kementrian
PPN/Bappenas, Kamis (1/8/2019). (cnbcindonesia.com)

Tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut.

1. Tahap Pembangunan 2021-2024


 Istana,
 Kantor Lembaga Negara (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif),
 Taman Budaya,dan
 Botanical Garden.
2. Tahap Pembangunan 2025-2029
 Perumahan ASN/TNI/POLRI,
 Diplomatic Compound,
 Fasilitas pendidikan dan kesehatan,
 Universitas, science and techno park,
 High tech and Clean Industries,
 R&D center,
 MICE/Convention center,
7

 Sport center,museum,
 Shopping mall, dan
 Pangkalan militer.
3. Tahap Pembangunan 2030-2045
 National Park,
 Konservasi orang utan,
 Klaster pemukiman non-ASN,
 Metropolitan, dan
 Wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi
sekitarnya.
Skema pembiayaan untuk anggaran ibu kota negara baru.

No. Kebutuhan Infrastruktur Skenario Skenario


I II
1. Fungsi utama: Gedung legislatif, 32,7 T 20,0 T
eksekutif, dan yudikatif
2. Fungsi pendukung: Gedung dan 265,1 T 182,2 T
rumah ASN/POLRI/TNI, fasilitas
pendidikan dan kesehatan.
3. Fungsi penunjang: Fasilitas sarana 160,2 T 114,8 T
dan prasarana
4. Kebutuhan pengadaan lahan 8T 6T

Total 466 T 323 T

Skema pembiayaaan tersebut terdiri dari APBN, BUMN, KPBU, dan


Swasta. Pembiayaan ibu kota negara tidak akan didominasi oleh APBN, tetapi
mengutamakan peranan swasta, BUMN, dan Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha (KPBU). Pembiayaan yang bersumber dari APBN dilakukan secara
multi years dan tidak akan menganggu program prioritas nasional lainnya.
Pemerintah juga akan mengundang kerjasama dengan swasta untuk pemanfaatan
dan optimalisasi aset.
8

C. Dampak Perpindahan Ibukota Dari Sudut Pandang Prinsip Geografi


1. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran yaitu gejala dan fakta geografi, baik yang bersifat fisik
maupun non-fisik (aspek manusia), tersebar di permukaan bumi yang tidak merata
dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dalam hal ini prisip persebaran sangat
penting dan berkaitan dengan ibukota negara baru dimana nantinya persebaran
penduduk akan merata di setiap wilayah dengan Jakarta tidak lagi menjadi pusat
urbanisasi.

Hal positif lain juga dari dampak perpindahan ibukota negara ini adalah
akan meratanya pendidikan di luar pulau jawa dengan fasilitas yang memadai
akan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh insan pendidikan indonesia. Aspek
ekonomi pun akan meningkat, ekonomi masyarakat sebagai faktor utama dalam
kemajuan daerah akan sangat penting dengan pertumbuhan ekonomi pulau
kalimantan untuk PDB Nasional.

2. Prinsip Interelasi
Prinsip ini mengkaji hubungan antar berbagai faktor fisik dengan faktor
fisik, faktor fisik dengan faktor manusia, faktor manusia dengan faktor manusia.
Hubungan ini ditandai dengan adanya timbal balik antara faktor fisik (alam) dan
manusia.

Keterkaitan prinsip ini dengan pemindahan ibukota ke kalimantan adalah


hubungan timbal balik antara alam dengan manusia pendatang. Wilayah
kalimantan yang masih hijau akan hutan dengan pembangunan ibukota negara
baru akan terjadi interaksi dan harapan dari hubungan timbal balik dari
pemindahan ini adalah man ecological dominant yang mengarah kesisi positif
untuk kemajuan Indonesia.

3. Prinsip Deskripsi
Prinsip ini lebih menjelaskan mengenai fenomena atau suatu gejala
melalui kata-kata, peta, diagaram, grafik, atau tabel.
9

Korelasi antara prinsip ini dengan pemindahan ibukota negara dan dampak
bagi masyarakat sekitar yaitu penjelasan tahap pembangunan dari pemerintah
dapat disampaikan dengan prinsip deskripsi supaya dapat dipahami oleh
masyarakat.

4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi ini mencermati gejala, fakta, dan masalah geografi yang
ditinjau dari aspek prisip penyebaran, interelasi dan interaksi dalam ruang.

Disini prinsip korologi mencakup seluruh prinsip geografi dari bagaimana


persebaran penduduk, timbal balik alam dengan manusia dan juga penjelasan
pemindahan ibukota negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan menekankan prinsip-prinsip “terbesar, terpusat, tertinggi, dan
tercepat” dalam perlombaan mengejar pertumbuhan, paradigma lama ini telah
mewariskan sejumlah masalah besar di tingkat Kota Jakarta maupun nasional.

Pemindahan ibukota negara merupakan program pemerintah jangka


panjang. Tahap pembangunan yang lama dan banyak aspek dalam pemindahan
yang harus diperhatikan merupakan upaya bersama dengan sinergitas pemerintah
dan masyarakat untuk Indonesia maju.

B. Saran
Sebagai civitas academic dan juga warga negara maupun komponen
lainnya dalam unsur pendukung pemindahan ibukota negara. Hendaknya
masyarakat dan juga semua elemen yang ada lebih berperan aktif dalam proses
pemindahan ibukota negara dan juga terus menjadi pemerhati dalam proses
pemindahan tersebut dengan tujuan Indonesia aktif, kreatif, dan maju.
DAFTAR PUSTAKA

2033, T. V. (2019). Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan. Lorong Keluar dari


Berbagai Paradoks Pembangunan, Menuju Indonesia yang Tertata, 33.

Brodjonegoro, B. (2019, Juni 26). Dampak Ekonomi dan Skema Pembiayaan


Pemindahan Ibu Kota Negara. Dipetik November 1, 2019, dari
Bappenas.go.id: https://www.bappenas.go.id/files/diskusi-ikn-2/Paparan
%20Menteri%20PPN%20-%20Dampak%20Ekonomi%20dan%20Skema
%20Pembiayaan%20IKN_edit%20IKN%205.pdf

DR. Ir. Siti Nurbaya, M. (2019, Juni 26). PERSPEKTIF LINGKUNGAN HIDUP
DALAM. Dipetik November 1, 2019, dari Bappenas.go.id:
https://www.bappenas.go.id/files/diskusi-ikn-2/PERSPEKTIF
%20LINGKUNGAN%20HIDUP%20DLM%20RENCANA
%20PEMINDAHAN%20IKN%20edit4%20share.pdf

Egeham, L. (2019, Agustus 26). Jokowi Ungkap Alasan Mendesak Pemindahan


Ibu Kota ke Kaltim. Dipetik November 2, 2019, dari Liputan6.com:
https://www.liputan6.com/news/read/4047115/jokowi-ungkap-alasan-
mendesak-pemindahan-ibu-kota-ke-kaltim

Fitra, S. (2019, Agustus 23). Mematut Detail Rencana Pemindahan Ibu Kota.
Dipetik November 3, 2019, dari katadata.co.id:
https://katadata.co.id/telaah/2019/08/23/mematut-detail-rencana-
pemindahan-ibu-kota

Mubarok, L. (2010, Agustus 5). Pendapat Tujuh Pakar Soal Pemindahan Ibukota.
Dipetik Oktober 25, 2019, dari viva.co.id:
https://www.viva.co.id/berita/politik/169177-pendapat-tujuh-pakar-soal-
pemindahan-ibukota

Sebayang, R. (2019, Agustus 1). Butuh 25 Tahun, Ini Tahapan Pemindahan Ibu
Kota ke Kalimantan. Dipetik Oktober 25, 2019, dari cnbcindonesia.com:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190801164133-4-89195/butuh-
25-tahun-ini-tahapan-pemindahan-ibu-kota-ke-kalimantan

Anda mungkin juga menyukai