ABSTRAK
Hiperkolesterolemia merupakan peningkatan kadar kolesterol total dalam darah yang dapat
menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Daun kelor mengandung flavonoid dan memiliki efek
hipokolesterol dapat menekan aktivitas enzim HMG-KoA reduktase sehingga dapat
mengurangi biosintesis kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian jus daun kelor terhadap kadar kolesterol total pada orang hiperkolesterolemia.
Metode penelitian ini adalah Quasi experimental dengan rancangan control group pre test-
post test. Subjek adalah orang dewasa usia 25-60 tahun yang memiliki kadar kolesterol total
≥200 mg/dl. Kelompok dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan dengan 10 subjek
tiap kelompok. Kelompok perlakuan diberikan minuman jus daun kelor sebanyak 220ml per
hari dan kelompok kontrol tidak diberikan, jus daun kelor dikonsumsi selama 3 hari. Kadar
kolesterol total dianalisis dengan metode Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrin
(CHOD-PAP). Uji normalitas data menggunakan Saphiro-wilk. Analisis statistik
menggunakan uji wilcoxon rank test. Hasil dari penelitian ini minuman jus daun kelor
sebanyak 220 ml per hari selama 3 hari tidak dapat menurunkan kadar kolesterol total secara
signifikan yaitu dari 236,30 mg/dl menjadi 234,30 mg/dl (p=0.721). Sedangkan untuk
kelompok kontrol terdapat kenaikan kolesterol total dari 226,20 menjadi 235,50 akan tetapi
tidak bermakna secara statistik (p=0.114). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian
minuman jus daun kelor sebanyak 220 ml per hari selama 3 hari tidak dapat menurunkan
kadar kolesterol total secara signifikan.
Masa dewasa merupakan suatu Abnormalitas kadar lipid dalam darah, bisa
periode atau masa puncak dalam kehidupan menyebabkan terjadinya berbagai macam
individu. Karena pada masa ini penyakit seperti kardiovaskular dan
pertumbuhan dan perkembangan individu metabolik, misalnya aterosklerosis,
telah matang secara optimal(1). Masalah penyakit jantung koroner, stroke, dan
yang sering terjadi pada usia dewasa yaitu sindrom metabolik. Aterosklerosis menjadi
kaitannya dengan kesehatan akibat gaya faktor resiko yang kuat terhadap penyakit
hidup dan pola makan yang tidak sehat. kardiovaskular(2,3).
Gaya hidup yang kurang beraktivitas,
terlalu banyak mengkonsumsi makanan Masalah kesehatan yang terjadi di
yang mengandung lemak dan kolesterol(1). Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar
(Riskedas) tahun 2007 prevalensi penyakit
Kolesterol total dalam darah yang jantung 7,2% dan terjadi peningkatan pada
tinggi disebut sebagai hiperkolesterolemia tahun 2013 menjadi 7,5%, jumlah penyakit
yaitu ketika kadarnya mencapai ≥200 jantung dan pembuluh darah. Data
mg/dl. Kadar kolesterol yang meningkat Riskesdas di Indonesia tahun 2013
dalam darah bisa menjadi faktor menunjukkan bahwa prevalensi
predisposisi terbentuknya arteroma atau hiperkolesterolemia pada penduduk
adanya plak pada pembuluh darah. berumur lebih dari 15 tahun sebesar 35,9%
yang merupakan gabungan borderline high
(nilai kolestreol total 200-239 mg/dl) dan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
tinggi (Nilai kolesterol total diatas > 240 darah, yaitu dengan cara mengurangi
mg/dl) tidak dalam keadaan hamil atau asupan makanan yang mengandung lemak
menyusui. Data organisasi kesehatan dan kolesterol, olaraga yang teratur dan
dunia atau World Health Organitiation juga memilih makanan yang dapat
(WHO) tahun 2011 bahwa penyakit menurunkan kadar kolesterol yang tinggi
jantung koroner (PJK) merupakan dalam darah(9).
penyebab kematian nomor satu di dunia
dan 60% dari seluruh penyebab kematian Salah satu cara untuk menurunkan
penyakit jantung adalah penyakit jantung kadar kolesterol dalam darah yaitu dengan
iskemik dan 17,5 juta atau setara dengan mengkonsumsi daun kelor (Moringa
30% kematian diseluruh dunia disebabkan oleifera Lam) yang didalamnya
oleh penyakit jantung (WHO 2011). mengandung antioksidan jenis flavonoid
Menurut Riskesdas tahun 2007, prevalensi yang terbukti dapat mengatur lipogenesis
hiperkolesterolemia di Indonesia pada usia dalam hati, dan juga mengandung vitamin
40-60 tahun sebesar 74%(4,5). C yang kandungannya 220 mg/dl, empat
kali lebih besar dari pada tanaman lain
Resiko hiperkolesterolemia akan yang dapat mencegah LDL oksidasi (10,11).
meningkat sesuai dengan pertambahan usia,
dan wanita merupakan kelompok yang Tanaman kelor (Moringa oleifera)
paling sering dijumpai dengan berbagai merupakan jenis tanaman yang banyak
penyakit metabolisme lemak. Pada dijumpai di Indonesia, tidak mengenal
penelitian yang dilakukan oleh Riskesdas musim, dapat tumbuh dalam berbagai iklim
tahun 2013 didapatkan bahwa penilaian dan di beberapa daerah biasa diolah untuk
berdasarkan jenis kelamin dan tempat dikonsumsi. Daun kelor menjadi sumber
tinggal didapatkan proporsi penduduk dari banyak zat gizi yang diprospek mampu
dengan kadar kolesterol diatas normal pada untuk mengatasi malnutrisi, peningkatan
perempuan lebih tinggi dibandingkan pada gula darah, dan juga kolesterol total dalam
laki-laki, dan di daerah perkotaan lebih darah. Kelor berpotensi sebagai minuman
tinggi dibandingkan daerah perdesaan, probiotik untuk minuman kesehatan, atau
tetapi bukan berarti bahwa laki-laki tidak ditambahkan dalam pangan sebagai
bisa mengalami penyakit metabolise, pada fortifikan untuk memperkaya nilai gizinya.
dasarnya laki-laki juga berisiko pada usia Selain daun dan buah, biji kelor juga dapat
lanjut(5,6). diolah menjadi tepung atau minyak sebagai
bahan baku pembuatan obat dan
Berbagai faktor resiko yang dapat kosmetik(12).
menyebabkan hiperkolesterolemia antara
lain karena adanya asupan makanan yang Daun kelor di Indonesia dikonsumsi
mengandung lemak tinggi, merokok, sebagai sayuran dengan rasa yang khas.
hipertensi, peningkatan berat badan dan Selain diolah dalam bentuk sayuran yaitu
juga karena adanya peningkatan LDL (low bubur dan sup, ataupun biskuit, daun kelor
density lipoprotein) dan penurunan HDL sendiri juga dapat diolah menjadi jus. Jus
(high density lipoprotein). Terdapat daun kelor merupakan salah satu jenis
beberapa faktor resiko lainnya yang tidak olahan yang cara pengolahannya sederhana
dapat dimodifikasi atau dikendalikan dan mudah dikonsumsi. Daun kelor juga
meliputi usia, jenis kelamin dan juga sering dikonsumsi oleh masyarakat Nusa
genetik(7,8). Tenggara Timur (NTT) merupakan
tanaman yang sangat familiar dikalangan
Ada berbagai faktor resiko yang masyarakat dengan pola sebaran yang
dapat menyebabkan hiperkolesterolemia, merata.
begitu juga terdapat faktor-faktor yang
Universitas
326 Nusa Cendana 326
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Pemberian Jus Daun Kelor Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019
total dalam darah. Pada tahap awal penelitian. Semua subjek penelitian dapat
dilakukan skrining menurut kriteria menyelesaikan penelitian. Seluruh subjek
inklusi, meliputi wawancara data umum berada pada rentang umur 25-60 tahun.
subjek, pengukuran berat badan dan tinggi Karakteristik subjek yang terdiri dari jenis
badan, serta pemeriksaan kadar kolesterol kelamin, status gizi dan kadar kolesterol
total. total sebelum intervensi disajikan dalam
diagram dan grafik berikut.
Subjek dibagi menjadi 2 kelompok
yang terdiri atas kelompok perlakuan dan Diagram 4.1. Gambaran Responden
kelompok kontrol, masing-masing Berdasarkan Jenis Kelamin
kelompok terdiri dari 10 subjek. Kelompok
perlakuan mendapatkan jus daun kelor
sebanyak 220 ml/hari, sedangkan kelompok
kontrol tidak diberikan intervensi.
Pemberian jus daun kelor dilakukan selama
3 hari. Cara pembuatan jus daun kelor yaitu
daun kelor segar sebayak 100 gram direbus
selama 3 menit dalam 300 mililiter air.
Daun kelor yang telah direbus didiamkan
pada suhu ruangan kemudian diblender dan
ditakar sebanyak 220 ml. Kadar kolesterol
total diperiksa dua kali, yaitu satu hari
sebelum intervensi dan satu hari setelah
intervensi (pada hari ke-4). Kadar Pada penelitian ini, sampel penelitian
kolesterol total dianalisis dengan yang merupakan penderita
pemeriksaan laboratorium menggunakan hiperkoleterolemia lebih banyak
metode Cholesterol Oxidase Para perempuan dengan persentase sebanyak
Aminophenazone (CHOD-PAP). Sampel 75,% dan laki-laki sebesar 25%.
darah diambil oleh petugas laboratorium
setelah subjek berpuasa 10-12 jam.
Diagram 4.2. Gambaran responden
Untuk menguji kenormalan data berdasarkan status gizi
menggunakan uji Saphiro-Wilk. Perbedaan
kadar kolesterol total sebelum dan sesudah
intervensi diuji menggunakan Wilcoxon
Signed Ranks Test. Perbedaan kadar
kolesterol total antara kedua kelompok
dianalisis menggunakan uji Mann
Whitney, karena data tidak berdistribusi
normal, sedangkan untuk data berdistribusi
normal menggunakan independent samples
t-test.
HASIL PENELITIAN
Universitas
328 Nusa Cendana 328
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Pemberian Jus Daun Kelor Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019
Tabel Pengaruh pemberian jus daun kelor terhadap rerata kadar kolesterol total kelompok
kontrol (n=10)
Universitas
330 Nusa Cendana 330
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Pemberian Jus Daun Kelor Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019
atau yang masih dalam kategori tinggi Efek antioksidan pada jus daun kelor
sesudah intervensi juga dapat disebabkan tidak hanya berasal dari flavonoid tetapi
oleh faktor indeks masa tubuh (IMT) juga berasal dari vitamin C. Flavonoid
karena sebagian besar subjek memiliki mampu memperbaiki fungsi endotel
status gizi obesitas tingkat satu dengan IMT pembuluh darah, dapat bersifat
>25-26 kg/m2. Obesitas merupakan faktor hipolipidemik, serta sebagai antioksidan.
patologis dimana terjadi penumpukan Flavonoid dapat mencegah proses
lemak yang berlebihan yang diperkiran peroksidasi lipid.
dengan IMT ≥25 kg/m2. Kelebihan berat
badan berhubungan dengan kadar KESIMPULAN
kolesterol total. Beberapa penelitian
Penelitian pemberian jus daun kelor
mengatakan bahwa individu dengan status
(Moringa oleifera) dengan dosis 220 ml/
gizi lebih memliki kadar kolesterol lebih
hari selama 3 tidak bermakna secara
tinggi dibandingkan dengan yang
statistik dalam menurunkan kadar
normal(1,18).
kolesterol total pada orang dewasa dengan
hiperkolesterolemi di Puskesmas Oebobo
Aktivitas fisik juga merupakan salah
Kota Kupang (p=.0,721).
satu faktor risiko terjadinya peningkatan
kadar kolesterol dalam darah. Dari hasil
pengisihan kuisioner yang dilalukan, 20
DAFTAR PUSTAKA
orang responden yang terlibat, 12 orang
(60%) diantaranya jarang melakukan 1. Sulistyaningsih Ika dkk pengaruh
aktivitas fisik seperti berolahraga, pemberian ekstark kacang hijau
sedangkan 8 orang (40%) sering melakukan terhadap kadar kolestero total pada
aktifitas fisik yang ringan yaitu berolahraga wanita dengan hiperkolesterolemia
selama lebih dari 30 menit. Aktivitas fisik 2015;1–32.
yang baik dapat memperbaiki profil lipid.
Profil lipid dalam darah dipengaruhi oleh 2. Sumardika IW, Jawi IM. Ekstrak Air
beberapa aktivitas enzim yaitu enzim Daun Ubijalar Ungu Memperbaiki
lipoprotein lipase, lecithin cholesterol Profil Lipid dan Meningkatkan Kadar
acyltransferase, hepatic TG lipase. Sod Darah Tikus yang Diberi
Aktivitas enzim lipoprotein lipase pada Makanan Tinggi Kolesterol. J Ilm
jaringan lemak dan otot akan meningkat Kedokt. 2012;43(2):67–70.
seiring dengan meningkatnya aktivitas
seseorang. Oleh karena itu jika seseorang 3. Riansari A. Pengaruh Pemberian
kurang beraktivitas fisik maka aktivitas Ekstrak Daun Salam. 2008;1–18.
enzim lipoprotein lipase tidak akan
meningkat sehingga tidak akan
4. Kepel BJ, Skripsi K, Kedokteran F,
menurunkan kadar LDL dan kadar
Sam U, Indonesia D, Tondano N, et
kolesterol darah. Aktivitas fisik dapat
al. Prevalensi hiperkolesterolemia
meningkatkan kapasitas otot skelet dalam
pada remaja obes di Kabupaten
mengoksidasi asam lemak menjadi
Minahasa Bagian Kimia Fakultas
karbondioksida dan air (18).
Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi faktor resiko penyebab
Banyaknya penyimpangan hasil kadar
terjadinya penyakit kelainan lemak
kolesterol total mungkin juga dapat terjadi
darah ini . Dari jumlah itu , yang
karena kesalahan-kesalahan teknis dalam
mengakibatkan masalah emosional d.
proses pengambilan dan penyimpanan
J Biomedik. 2016;4:25–9.
serum darah mungkin dapat berpengaruh
kadar kolesterol total(19).
Universitas
332 Nusa Cendana 332
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Pemberian Jus Daun Kelor Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019
5. Badan Penelitian dan Pengembangan 12. Syarifah A. Syarifah Am inah et. al. :
Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar Kandungan Nut risi dan Sifat
(RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013. Fungsional Tanam an Kelor ( M
2013;1–384. oringa oleifera ). Bul Pertan Perkota.
2015;5(30):35–44.
6. Rizma A, Studi P, Gizi I, Kesehatan
FI, Surakarta UM. kolesterol total 13. Krisnadi D. Kelor Super Nutrisi.
pada pria dan wanita dewasa.2017; Moringa oleifera. 2015;1–164.
7. Zuraida R. Faktor Risiko Pola Makan 14. Rizma A. Hubungan Asupan serat
dan Hubungannya dengan Penyakit dengan kadar kolesterol total pada
Jantung pada Pria dan Wanita pria dan wanita dewasa di posbindu
Dewasa di Provinsi Lampung Dietary purwobakti husada kota surakata.
Risk Factors and Corelation with 2017;
Heart Disease on Men and Woman in
Lampung Province. 2015;1–5. 15. Lee RD. Energy Balance And
Body Weight. In: Marcia N,
8. Darma W, Kasih B. pengaruh Kathryn PS, Karen L, Sora LR.
pemberian seledri (Apium Nutrition Therapy &
Graveolens L) terhadap penurunan Pathophysiology 2/e. Wadsworth;
hiperkolestterolemia pada lansia di 2011.p. 238.12.
panti wreda Darma Bhakti Surakarta
Hartono, Siti Handayani. :217–23. 16. Resti Puspita Sari, et. al. : Pengaruh
pemberian jahe merah (Zingiber
9. Fathurrizqiah R. of Nutrition Officinale Var Rubrum) terhadap
Nutrition College , Volume Nomor kadar kolesterol total wanita
Tahun College , Volume Nomor dislipidemia. 2014:
Tahun Halaman Online di :
http://ejournal- 17. Kurniawati Fauziah, Hubungan
s1.undip.ac.id/index.php/jnc Journal konsumsi lemak dan aktivitas fisik
of Nutrition College , Volume 4 , dengan kadar kolesterol total darah
Nomor 2 , Tahun 2015. J Nutr Coll. dan kadar Low Density Lipoprotein
2015;4(2):526–69. pada pasien penyakit jantung koroner
rawat jalan di rumah sakit umum
10. Romadhoni et al. Efek Pemberian daerah Dr. Moewardi. 2015:
Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa
oleifera lam.) Terhadap Kadar LDL 18. Tjakraprawira A, Triwahyuni P,
danHDL Serum Tikus Putih (Rattus Hondo F. Pemanfaatan kacang
norvegicus) Strain Wistar Yang hijau (Phaseolus Raditus Linn)
Diberi Diet Aterogenik. 2012; untuk menurunkan kolesterol total
Available from: pada wanita hiperkolesterolemia.
http://pkh.ub.ac.id/wp- Prosiding Seminar Kontribusi Fisika
content/uploads/2012/10/0911310009 (SKF); 2013 Dec 2-23; Bandung,
_Dwi-Ayu-Romadhoni.pdf Indonesia.
11. Activity H, Ethyl OF, Fraction A, 19. Fletcher B, Berra K, Ades P, Braun
Moringa OF. Moringa oleifera. LT, Burke LE, Durstine L, et al.
2015;12(02):153–63. Managing Abnormal Blood Lipids:
A Collaborative Approach.
Circulation. 2005;112:3184-209