Anda di halaman 1dari 59

JUKLAK DAN JUKNIS

PETUNJUK PELAKSANAAN PETUNJUK TEKNIS (JUKLAK JUKNIS)


HIMPUNAN MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN

Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi (HUMANIS) FISIP UNHAS


adalah organisasi mahasiswa tingkat jurusan ilmu administrasi yang secara
hakikat lahir dan hadir dalam realitas sosial untuk memberikan landasan gerak
pada dimensi ruang dan waktu pengaktualan segenap potensi aksidentil, yang
berbasis pada keilmuannya.

Sebagai organisasi ilmiah yang berlandaskan pada disiplin keilmuan


(dalam hal ini Ilmu Administrasi Publik), maka dalam setiap kebijakan dan
program-programnya, seharusnya dilakukan dengan sadar dan terencana dengan
mempertimbangkan segala aspek yang ada (tenaga pembimbing, materi, metode
sasaran program, kelengkapan kelembagaan dan realisasinya). Diselenggarakan
berdasarkan kondisi yang berada dilingkungan organisasi tersebut yang tetap
mengacu pada tujuan Pembangunan Nasional dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tujuan dasar organisasi sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar


dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HUMANIS FISIP-UNHAS, hanya
dapat diwujudkan dengan usaha-usaha yang teratur, terencana dan
berkesinambungan dalam sebuah sentuhan manajemen organisasi yang
professional. Implementasi fungsi-fungsi menejerial dalam sebuah aktivitas
kelembagaan organisasi merupakan penentu utama bagi terciptanya tujuan
organsasi. Oleh sebab itu kemampuan personalia pengurus organisasi dalam
planning, organizing, actuating dan controlling sebagai sebuah bangunan sistem
merupakan keharusan yang harus tercipta dalam mengawal perjalanan roda
organisasi.

Planning organisasi sebagai sebuah tahapan awal yang harus dilalui dalam
perjlaanan organisasi hendaknya dirumuskan secara utuh dengan senantiasa
memperhatikan seluruh sisi dan aspek organisasi dengan segala peluang dan
keterbatasan yang dimiliki oleh organisasi. Untuk itu Planning organisasi yang
dirumuskan diatas seluruh bangunan asumsi sebagai sebuah hasil pembacaan
terhadap realitas yang melingkupi organisasi tersebut.

Sisi lain dari manajemen organisasi adalah Organizing atau


pengorganisasian seluruh elemen dalam sebuah organisasi. Penciptaan beberapoa
elemen struktur dalam sebuah organisasi harus senantiasa mempertimbangkan
bagaimana, sehingga elemen-elemen struktur dalam oirganisasi tersebut dapat
mendukung terciptanya kultur dan mekanisme kerja organisasi yang efektif.
Dalam rangka menciptakan efektifitas kerja dari seluruh elemen struktur dalam
sebuah sistem dan mekanisme kerja antar elemen struktur organisasi tersebut
secara professional dan proporsional.

Demikian halnya dengan proses actuating atau proses realisasi program


kerja organisasi oleh seluruh elemen struktur dalam organisasi tersebut hendaknya
ditata dalam sebuah manajemen kerja dengan pembagian tugas (job description),
tanggungjawab dan kewenangan secara jelas dan betul-betul mencerminkan
sebuah sistem kerja organisasi .

Dalam menjamin terlaksananya kebijakan dan program secara efektif dan


efisien sesuai dengan perencanaan sebelumnya, maka controlling merupakan
bagain yang urgen sebagai kerangka sistem kerja organisasi yang tak dapat
dipisahkan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya, hal ini penting dalam
membuka ruang aksesibilitas bagi Fead back, sebagai evaluasi bersama dalam
merumuskan kembali kebijakan-kebijakan dan program yang lebih terarah dan
terfokus, dimana proses ini membuka ruang untuk melihat dan memahami
kelemahan dan kelebihan dari operasionalisasi kinerja struktur.
Berangkat dari pertimbangan dan pola-pola pemikiran diatas maka
diperlukan sebuah pondasi dan rujukan bersama demi terealisasinya fungsi-fungsi
manajemen struktur yang handal, karena itulah disusun arah penyelenggaraan roda
organisasi dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis (JUKLAK
JUKNIS), yang memuat konsepsi penyelenggaraan organisasi secara menyeluruh
untuk membangun tatanan pencapaian tujuan organisasi, serta mewujudkan
kemajuan disegala bidang yang akan menempatkan organisasi pada jenjang
kedewasaan, kokoh dan kuat, serta profesional sehingga berujung pada
teraktualkannya potensi dari kader-kader HUMANIS yang tanggap dan adaptabel,
cerdas, dalam memahami dan mengaplikasikan disiplin keilmuannya.

B. LANDASAN

Landasan dan dasar daripada JUKLAK JUKNIS adalah:

1. Landasan filosofis, berkenaan dengan aspek Ontologi (hakikat dari keberadaan


dan eksistensi HUMANIS FISP-UNHAS sebagai lembaga yang memiliki
historikal sistem dan abstraksi dari penggambaran kosmologi yang universal).
Epistimologi (HUMANIS FISIP-UNHAS sebagai wadah dan sumber
pengetahuan, dalam mengeksplorasi potensi diri dalam bingkai rasionalisme,
objektif, dan sistematis, dari penggambaran ilmu). Dan Aksiologi (HUMANIS
FISIP-UNHAS sebagai sebuah ruang eksistensi dalam mengaktualisasikan dan
mempraksiskan gerak epistimologi dalam wujud mekanisme dan sistem alur
struktur lembaga dengan mengacu kepada basis keilmuan ilmu administrasi
publik).

2. Landasan sosiologis, (HUMANIS adalah merupakan wahana dalam memahami


realitas sosial yang tergambarkan dalam interkasi dari angota-anggotanya,
komunitasnya, kulturnya, simbolisasi, dan karakter yang beragam pada
kolektifitas struktural fungsional).

3. Landasan yuridis/konstitusional, ( HUMANIS FISIP-UNHAS yang Mengacu


pada konstitusi HUMANIS baik yang terbahasakan secara implisit dan
eksplisit dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
yang dimilikinya).
Petunjuk Pelaksanaan Petunjuk Teknis Sebagai panduan dan pedoman
yang mendeskripsikan secara deduktif dan induktif mekanisme dan tata cara
kerja organisasi yang tergambarkan dalam alurisasi kerja struktur dan
dituangkan dalam pola umum program HUMANIS FISIP-UNHAS dengan
sistematika penyusunan sebagai berikut:

BAB I : DASAR PEMIKIRAN

BAB II : ARAH UMUM JUKLAK JUKNIS

BAB III : POLA DASAR PROGRAM KERJA HUMANIS FISIP UNHAS

BAB IV : POKOK-POKOK UMUM MEKANISME STRUKTUR DAN ARAH PELAKSANAAN

PROGRAM

BAB V : KAIDAH PELAKSANAAN/PENGELOLAAN MANAJEMEN ORGANISASI, RUANG

LINGKUP DAN ARAH PROGRAM KERJA SERTA MEKANISME TATA KERJA

ORGANISASI

BAB VI : PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN HUMANIS FISIP UNHAS

BAB VII : PENUTUP

C. PENGERTIAN.

1. JUKLAK JUKNIS adalah pokok-pokok dan rujukan bagi arah kebijakan dan
program segala bidang dalam rangka melakukan perubahan yang mengarah
kepada pembaharuan peningkatan dan penyempurnaan terhadap mekanisme
dan sistem struktur secara substansi dan aksiden.

2. JUKLAK JUKNIS HUMANIS FISIP-UNHAS adalah suatu rumusan kebijakan


organisasi yang sistematik dan dilaksanakan secara terencana, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan dan dinamika
organisasi yang bersifat holistik, terarah, terpadu dan berkesinambungan.

3. JUKLAK JUKNIS HUMANIS FISIP-UNHAS adalah pedoman kerja pengurus


dalam menjalankan mekanisme kerja organisasi. Yang memiliki muatan dasar-
dasar aturan organisasi yang bersifat umum dan khusus berkenaan dengan struktur organisasi, hubungan
internal organisasi, hubungan antara struktur, mekanisme organisasi dan tata kerja atau alurisasi struktur

sebagai tangga yang harus dilalui dalam mencapai tujuan organisasi.


D. POTENSI DASAR HUMANIS FISIP UNHAS.

Modal dasar sebagai potensi yang dimiliki HUMANIS FISIP-UNHAS


dalam memaksimalkan realisasi program kerja dan mekanisme struktur adalah
sebagai berikut :

1. Potensi dasar HUMANIS FISIP UNHAS adalah:

a. Sikap dan perilaku Mahasiswa HUMANIS FISIP UNHAS dilandaskan oleh


ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Nilai-nilai moral sebagai landasan gerak bagi dirinya sendiri dan


masyarakat.

c. Sejarah lahirnya HUMANIS FISIP-UNHAS dan sejarah perkembangannya


sebagai organisasi yang telah memberikan konstribusinya bagi proses
pembelajaran dan karakteristik perubahan sosial demi mempertahanakana
dan mengisi kemerdekaan NKRI

d. Status dan kedudukan HUMANIS FISIP-UNHAS berdasarkan Anggaran


Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dijamin oleh Undang-undaang
Dasar 1945 (pasal 28).

e. Potensi alumni HUMANIS FISIP-UNHAS yang tersebar di berbagai sektor


masyarakat yang memiliki kesadaran dan tanggungjawab.

Sedangkan Potensi Khusus Mahasiswa Ilmu Administrasi Adalah:

1. Potensi Ilmu

a. Kuantitas dan kualitas mahasiswa dengan disiplin ilmunya yang masing-


masing akan mengambil peran dan tanggungjawab dalam menggerakan
roda organisasi.

b. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkhusus ilmu administrasi


guna Memperetinggi harkat dan martabat kemanusian, berpartisipasi
dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas SDM dengan
senantiasa mengedepankan rasionalisme.

2. Potensi Amal

a. Rela berkorban sebagai perwujudan loyalitas dan integritas dalam bentuk


kepedulian dan pengabdian terhadap lembaga dan kepentingan
masyarakat.

b. Kualitas iman dan ilmu di dharmabaktikan demi terwujudnya masyarakat


yang dicita-citakan sebagaimana yang termaktub dalam hakikat dan tujuan
pembangunan Nasional.

3. Potensi Insan Padu Mengabdi

Kerelaan dan Keikhlasan mengamalkan serta mengaktualisasikan potensi yang


dimiliki berlandaskan pada prinsip iman, ilmu, dan amal padu mengabdi.

BAB II

ARAH UMUM JUKLAK JUKNIS

A. MAKNA ASAS ORGANISASI

Roh gerakan sebuah organisasi harus terlahir dari asas yang dianut dalam
organisasi tersebut. Asas bagi sebuah organisasi harus mampu memberikan arahan
terhadap model rekayasa strategis organisasi untuk mencapai tujuannya termasuk
di dalamnya, asas organisasi dituntut untuk mampu menjawab secara holistik dan
integrative terhadap semua persoalan yang dihadapi oleh organisasi. Dengan
demikian secara sederhana dapat dipahami bahwa asas bagi sebuah organisasi
harus dijadikan sebagai sumber inspirasi, sumber motivasi untuk melakukan
seluruh aktivitas dan rekayasa organisasi, selain asas organisasi harus menjadi
tujuan dari organisasi itu sendiri yang harus diperjuangakan untuk dicapai dan
tentunya harus pula dipahami secara struktural fungsional.

B. MAKNA TUJUAN ORGANISASI


Tujuan bagi sebuah organisasi merupakan pengejawantahan dari asas yang
dianut dalam organisasi tersebut. Asas sebagai sesuatu yang abstrak harus mampu
dimaterialisasikan ataukah direalitaskan dengan memperhatikan local content dari
situasi yang melingkupi organisasi tersebut. Dengan demikian tujuan organisasi
menjadi sebuah konsep ideal masa depan organisasi yang secara praksis dapat
didekati dan dicapai dengan berbagai strategi dan struktur rekayasa organisasi.
Tujuan organisasi harus mampu dijabarkan dalam usaha-usaha strategis dan
terstruktur untuk mencapainya. Proses pencapaian tujuan organisasi harus
melibatkan kesungguhan, perjuangan dan kerja keras bagi seluruh unsur-unsur
organisasi.

C. PENGELOLAAN MANAJEMEN GERAKAN ORGANISASI

Proses pencapaian tujuan organisasi secara maksimal hanya dapat


dilakukan dengan sebuah pendekatan manajemen organisasi. Pengelolaan
organisasi harus diselenggarakan dengan sebuah pendekatan perencanaan
strategis, pengorganisasian seluruh kekuatan organisasi untuk turut berperan aktif
dalam seluruh proses pencapaian organisasi. Disisi lain seluruh aktifitas organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan harus terukur dan mampu dievaluasi dalam
rangka perbaikan dan penyempurnaan proses penyelenggaraan organisasi.

D. ATURAN TEKNIS OPERASIONAL ORGANISASI

Untuk memberikan arahan dan pedoman teknis bagi penyelenggaraan


organisasi maka diperlukan sebuah aturan teknis operasional organisasi untuk
dijadikan sebagai petunjuk operasional bagi fungsionaris dan anggota organisasi
dalam mengusung gerak bersama dalam mencapai tujuan organisasi sebagaimana
temaktub secara implisit dan eksplisit dalam AD/ART HUMANIS FISIP-
UNHAS.

E. SASARAN PELAKSANAAN PROGRAM

Dalam profesinya sebagai lembaga kemahasiswaan ditingkat jurusan,


maka sasaran pelaksanaan program HUMANIS FISIP UNHAS adalah
peningkatan kualitas dari anggota sehingga terwujud generasi yang kreatif,
bertanggung jawab, berkinerja dan solider.

F. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA FUNGSI JUKLAK JUKNIS.

Syarat mutlak bahwa proses rekayasa dalam rangka perumusan


kebijakan umum dan program harus dimulai dan disusun dengan senantiasa secara
cermat, cerdas, dan penuh kearifan melakukan inventarisasi terhadap berbagai
indikasi baik makro maupun mikro yang mencerminkan kondisi realitas yang
sedang melingkupi organisasi sampai hari ini.

Maksud dari Perumusan JUKLAK JUKNIS adalah JUKLAK JUKNIS


HUMANIS FISIP-UNHAS ini dilakukan sebagai upaya memberi pedoman dan
solusi alternative terhadap berbagai persoalan yang sedang dihadapi HUMANIS
FISIP-UH agar usaha-usaha yang dilakukan organisasi menjadi terarah dan
memenuhi target. Sedangkan tujuan dari JUKLAK JUKNIS adalah :

1. Untuk menjadi tolak ukur dalam menumbuhkan kesadaran kolektif dalam


melaksanakan tanggung jawab organisasi melalui mekanisme struktural di
HUMANIS FISIP-UNHAS.

2. Sebagai pedoman dalam mengevalusasi organisasi terutama dalam


mengembangakan aspek manajerial.

3. Mampu menjadi haluan yang jelas bagi mekanisme kerja-kerja struktur dalam
memaksimalkan fungsi dan peran HUMANIS FISIP-UNHAS melalui realisasi
Program Kerja pada seluruh level struktur HUMANIS FISIP-UNHAS secara
terarah, terukur, terpadu, dan berkesinambungan dalam upaya pencapaian
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan seperti termaktub dalam AD/ART
HUMANIS FISIP UNHAS.

Adapun fungsi daripada JUKLAK JUKNIS HUMANIS FISIP-UNHAS


adalah Memberikan arahan dalam menjalankan tujuan dan usaha organisasi, serta
sebagai pedoman bagi pengurus dalam Memberikan arahan tentang pokok-pokok
kebijakan dan program sebagai satu kesatuan struktur yang akan dijadikan
pedoman bagi organisasi dalam menjalankan aktivitas organisasi.
BAB III

POLA DASAR PROGRAM KERJA HUMANIS FISIP UNHAS

A. TUJUAN PROGRAM KERJA HUMANIS FISIP UNHAS

Program kerja HUMANIS FISIP UNHAS mengarah kepada:

1. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggota HUMANIS FISIP


UNHAS baik akademis maupun pengabdian kepada masyarakat dengan
wahana kelembagaannya dan potensi lainnya.
2. Terciptanya suasana dialogis dan harmonis untuk menciptakan tradisi
akademik yang kondusif dan dinamis dalam konstruksi struktural yang
adaptabel, komprehensif dan suistanable.
3. Terciptanya mekanisme dan tata kerja organisasi diHUMANIS FISIP UNHAS
yang rapi, sistematis, terarah, dan terkoordinasikan dalam suatu kesatuan
konsep managerial.
4. Berfungsinya berbagai infra dan supra struktur lembaga kemahasiswaan secara
efektif dan efisien demi memperdalam kempuan anggotanya dalam
manajemen struktur, analisis struktur, dan pengorganisasian struktur.

B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI POLA DASAR PROGRAM KERJA


HUMANIS FISIP-UNHAS.

Pola dasar program kerja HUMANIS FISIP UNHAS merupakan acuan


dasar dan landasan operasional bagi semua aktifitas HUMANIS FISIP UNHAS
dan merupakan rangkaian-rangkaian yang tidak terpisah dari Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HUMANIS FISIP-UNHAS. Selain itu
Sasaran program kerja HUMANIS FISIP UNHAS mengarah pada
profesionalisme disiplin keilmuannya.

Secara lebih konkret kedudukan dan fungsi pola dasar program kerja
HUMANIS FISIP-UNHAS adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pedoman penyusunan dan penyelenggaraan program kerja


HUMANIS FISIP-UNHAS.
2. Sebagai pedomam pelaksanaan pada semua jenjang pengkaderan.

3. Sebagai pedomam bagi pengurus HUMANIS FISIP-UNHAS dalam


menetapkan langkah-langkah kebijakan organisasi.
4. Sebagai instrumen dalam mengontrol jalannya kepengurusan HUMANIS
FISIP-UNHAS.
5. Sebagai pedoman dalam pengevaluasian kepengurusan HUMANIS FISIP-
UNHAS.
6. Sebagai pedoman dan menjadi bahan acuan dalam periode kepengurusan.

C. ARAH DAN LANDASAN POLA DASAR PROGRAM KERJA HUMANIS


FISIP UNHAS

Program umum HUMANIS FISIP UNHAS diarahkan pada :

1. Program umum disusun untuk melanjutkan cita-cita HUMANIS FISIP-UH


dengan menitikberatkan pada tahapan yang menjadikan seluruh proses tata
kerja struktur dan kegiatan keorganisasian sebagai proses pengkaderan.
2. Pedoman pengkaderan yang ada senantiasa dikaji dan ditingkatkan untuk
mencapai kesempurnaan yang disesuaikan dengan kondisi serta perkembangan
yang telah dicapai termasuk metodologi, kurikulum, muatan, target, output
dan input, serta follow-up nya.
3. Sosialisasi almamater dalam mendukung proses pengkaderan sehingga
terciptanya nuansa akademik dalam menunjang aplikasi Tri Dharma perguruan
tinggi.
4. Terwujudnya program umum HUMANIS FISIP-UNHAS perlu dititikberatkan
pada tahapan pembelajaran, penjabaran, dan kinerja yang dilakukan secara,
terencana dan terpadu yang meliputi :

a. Tahapan Pertama : Dititikberatkan pada pembinaan pola komunikasi timbal


balik antara seluruh anggota HUMANIS FISIP-UNHAS baik dari aspek
kultur dan Struktur.

b. Tahapan Kedua : Dititikberatkan pada pelaksanaan dan adanya proses


regenerasi kader secara kelembagaan yang terpadu dan terencana, demi
menjaga eksistensi organisasi yang tidak hanya dalam wujud simbolisasi
seremonial belaka akan tetapi substansi dari pengkaderan itu sendiri
haruslah lebih muatannya.

c. Tahapan Ketiga : Dititikberatkan pada pemenuhan fasilitas lembaga dan


keperluan-keperluan lain dalam pengembangan minat dan bakat anggota
HUMANIS FISIP-UNHAS.

d. Tahapan Keempat : Dititikberatkan pada penelitian dan pengembangan


berdasarkan spesifikasi ilmu (disiplin keilmuannya).

e. Tahapan Kelima : Dititikberatkan pada pemanfaatan alumni pada latihan


kepemimpinan sebagai follow-up pengkaderan yang didukung oleh proses
kaderisasi secara informal.

f. Tahapan Keenam : Dititikberatkan pada pembinaan pola komunikasi timbal


balik antara lembaga kemahasiswaan dalam lingkup FISIP-UNHAS secara
khusus dan Universitas Secara umum.

g. Tahapan Ketujuh : Memberdayakan secara optimal seluruh mahasiswa dan


potensi alumni yang dimiliki HUMANIS FISIP-UNHAS.

h. Tahapan kedelapan : Dititik beratkan pada penelitian berdasarkan


spesifikasi Ilmu.

BAB IV

POKOK-POKOK UMUM MEKANISME STRUKTUR DAN ARAH


PELAKSANAAN PROGRAM

A. POKOK-POKOK UMUM MEKANISME STRUKTUR ORGANISASI

1. Tugas pengurus pada setiap level strukur pimpinan HUMANIS FISIP UNHAS
adalah melaksanakan seluruh keputusan yang telah digariskan dan
diamanahkan oleh forum pemegang kekuasaan pada masing-masing level
struktur pimpinan HUMANIS FISIP-UNHAS.
2. Sedangkan fungsi pengurus adalah menciptakan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan seluruh program kerja organisasi serta bertangggung jawab dalam
mewujudkan dinamisasi dan stabilitas perjalanan roda organisasi dengan
mengacu kepada tata kerja struktur, AD/ART dan JUKLAK JUKNIS
HUMANIS FISIP-UNHAS.
3. Pengurus HUMANIS FISIP UNHAS adalah penanggung jawab dari seluruh
aktifitas kelembagaan sebagai suatu kesatuan struktural fungsional.
4. Dalam menjalankan roda organisasi haruslah senantiasa berdasar pada analisis
struktur dari job description levelitas struktur yang ada, mulai dari tingkatan
top management, midle management, sampai kepada lower management.
5. Operasionalisasi kebijakan dan program yang bersifat operasional akan
dilaksanakan dilimpahkan kepada pengurus yang diberikan tanggung jawab
dan wewenang untuk itu dalam hal ini didasarkan pada departementalisasi
struktur yang ada.
6. Untuk kebijakan dan program yang bersifat strategis merupakan ruang lingkup
dan garapan struktur yang ada pada level Top management bersama dengan
Dewan Eksekutif dan Badan Legislatif Organisasi HUMANIS FISIP UNHAS.
7. Dalam operasionalisasi kerja, pengurus mengangkat penanggung jawab
operasional dan selanjutnya wajib memberikan laporan pertanggung jawaban
kegiatan secara tertulis dan selambat-lambatnya 2 (dua) pekan setelah
kegiatan.
8. Aktifitas kelembagaan dan pertanggung jawaban (Evaluasi kinerja pengurus)
dilaksanakan percaturwulan dalam rapat Dewan Eksekutif Organisasi
HUMANIS FISIP UNHAS.
9. Sedangkan aktifitas kelembagaan yang berkenaan dengan Pertanggung
Jawaban secara keseluruhan guna memenuhi prinsip akuntabilitas organisasi
dilaksanakan dalam Sidang Umum dan atau sidang Istimewa oleh Badan
Legislatif Organisasi HUMANIS FISIP UNHAS.

B. ARAH PELAKSANAAN PROGRAM

Pada dasarnya program kerja secara umum yang dalam penjabaran


pelaksanaannya harus disesuaikan dengan situsasi dan kondisi dilingkungan pada
level pimpinan masing-masing. Oleh karena itu, hendaknya penjabaran
pekasanaan program kerja HUMANIS FISIP-UNHAS dilaksanakan secara baik
dengan berlandaskan pada alurisasi struktural, bila hal ini terjadi, maka dengan
sendirinya landasan positif bagi pelaksanaan program kerja pada periode-periode
selanjutnya. Sebagai konsekuensi logis, maka penyesuaian-penyesuaian antisipatif
yang tepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sangat diperlukan sehingga
pelaksanaan program kerja pada dasarnya merupakan jawaban terhadap tuntutan-
tuntutan yang berkembang.

Untuk selanjutnya, agar rumusan program kerja ini lebih bersifat teknis
dan operasional maka dijabarkan lebih jauh dalam rapat kerja ataupun rapat
koordinasi, ditingkat Pengurus HUMANIS FISIP-UNHAS kemudian disusun
program kerja secara internal dengan tetap memperhitungkan aspek-aspek
lingkungan yang melingkupi kelembagaan (aspek eksternal). Dalam hal ini
disusun program kerja yang lebih bersifat memberikan pemahaman terhadap
disiplin keilmuan dengan nuansa ilmiah dan akademik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penjabaran program kerja adalah :

1. Adanya konsistensi terhadap usaha organisasi

2. Adanya kesinambungan persepsi dan konsepsi dan program organisasi

3. Adanya pertimbangan situasi, kondisi, potensi dan masalah lingkungan

4. Adanya pertimbangan implikasi terhadap mekanisme organisasi dalam


pelaksanaan program kerja

5. Semua level struktur dalam kepengurusan berkewajiban melaksanakan


JUKLAK JUKNIS ini sesuai dengan peran dan fungsi, tugas, dan
wewenangnya berdasarkan AD/ART HUMANIS FISIP-UNHAS.

C. RUANG LINGKUP DAN ARAH UMUM PENGEMBANGAN PROGRAM


KERJA.

Pada dasarnya mahasiswa adalah insan akademis, oleh karena itu citra
yang harus ditampilkan oleh mahasiswa adalah citra yang mencerminkan
intelektualnya. Citra ini antara lain tampil dalam perwujudan daya nalar dan daya
analisis yang kuat terutama dalam menuangkan gagasan untuk menyusun program
dan kegiatan organisasi yang realistis dan berkualitas. Program pengembangan ini
disusun mengacu pada kondisi mahasiswa saat ini serta berpedoman pada
AD/ART HUMANIS FISIP-UNHAS. Sebagai catatan perlu diingatkan bahwa
dunia kemahasiswaan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu
ke waktu, oleh karenanya kegiatan dalam program pengembangan HUMANIS
FISIP-UNHAS pada dasarnya dikelompokkan atas:

1. Peningkatan kualitas anggota

a. Melaksanakan kegiatan yang menunjang kualitas individu

b. Mengikuti kegiatan penalaran, pelatihan, penelitian, dan minat bakat yang


menunjang kualitas individu.

2. Peningkatan kualitas lembaga

a. Mengadakan up-grading kepengurusan

b. Melakukan riset kelembagaan

c. Mengadakan kegiatan dalam rangka penguatan kemandirian lembaga

d. Perbaikan sistem administrasi dan tata kerja struktur lembaga

e. Mengadakan kerjasama kelembagaan di luar HUMANIS FISIP-UNHAS.

3. Pengembangan sistem pengkaderan yang terencana dan berkualitas.

a. Pelaksanaan pengkaderan secara mandiri sebagai perwujudan otoritas


pengkaderan yang harus sejalan dengan kebutuhan mahasiswa di
HUMANIS FISIP-UNHAS.

b. Optimalisasi format pengkaderan yang disesuaikan dengan tujuan dan usaha


kelembagaan sebagaimana termaktub dalam AD/ART HUMANIS FISIP-
UH serta kondisi kemahasiswaan
c. Evaluasi tentang sistem pengkaderan yang telah ada secara kritis dan
suistanable.

D. POKOK-POKOK KEBIJAKAN, RUANG LINGKUP DAN ARAH


PROGRAM KERJA.

Dinamika organisasi dipengaruhi oleh baik faktor eksternal maupun faktor


internal olehnya itu pemahaman akan kondisi internal dan eksternal diharapkan
menjadi dasar acuan untuk merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan
program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini. Kegiatan
dalam program Kerja HUMANIS FISIP-UNHAS pada dasarnya dikelompokkan
atas kategorikal bidang-bidang yang ada, dimana bidang garapan dari kebijakan
dan arah program kerja dalam lingkup Internal HUMANIS FISIP-UNHAS adalah:

1. Departemen Keorganisasian dan Manajemen Sumber Daya Manusia


yang mencakup didalamnya Divisi Diklat dan kaderisasi serta Divisi
Pemberdayaan Aparatur organisasi.

Mewujudkan terciptanya keutuhan visi dan misi seluruh sub struktur


kepemimpinan, aparat dan kader organisasi agar dinamika internal
organisasi yang plural serta dinamika eksternal erganisasi yang bergerak
sangat cepat tidak mengalami distorsi yang berpotensi melemahkan posisi
HUMANIS FISIP-UNHAS secara kelembagaan.

Menciptakan kultur organisasi sebagai pencerminan dari alurisasi


struktural yang dianut dalam organisasi.

Diperlukan sebuah model rekayasa strukur organisasi yang dapat


mendorong seluruh proses perkaderan organisasi lebih berpihak kepada
perkaderan dan kepemimpinan organisasi.

Mewujudkan tatanan organisasi yang kondusif dan produktif dalam upaya


pengembangan dan pembinaan organisasi secara totalitas.

Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan konstitusi serta pedoman-


pedoman pokok organisasi HUMANIS lainnya.
Menegakkan disiplin regenerasi kepengurusan tepat pada waktunya sesuai
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga serta pedoman pokok
HUMANIS lainnya dengan senantiasa Menyempurnakan
pedoman/mekanisme dan tata kerja organisasi pengurus HUMANIS
FISIP-UNHAS sesuai dengan tuntutan perkembangan internal dan
eksternal organisasi.

Menyusun sistem pada pola rekruitmen pengurus HUMANIS FISIP-


UNHAS dengan berbasis pada kinerja struktur dan kapabilitas anggota.

Mengefektifkan pelaksanaan laporan kegiatan.

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat


pada forum-forum ilmiah serta Menjadikan HUMANIS FISIP-UNHAS
sebagai sumber informasi dan pengkaderan.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana lembaga.


Menginventarisasi semua Anggota HUMANIS FISIP-UNHAS, termasuk
aset yang dimilikinya.

Meningktakan potensi akademik dan minat baca mahasiswa.

Penyempurnaan silabus perkaderan dan pedoman perkaderan HUMANIS


dengan melihat kultur dan struktur humanis secara menyeluruh untuk
selanjutnya dibakukan dan dibukukan untuk dijadikan sebagai acuan
dalam seluruh proses perkaderan yang dilakukan oleh HUMANIS FISIP-
UNHAS dan jika dimungkinkan menerapkan training dengan sistem
modul.

Diperlukan sebuah bangunan sistem perkaderan yang bersifat induktif-


partisipatif serta deduktif- partisipatif melalui pengembangan potensi dasar
minat dan bakat kader yang secara kolektif menuju pencapaian kualitas
kader yang optimal.

Diperlukan jaringan (network) perkaderan yang strategis dan dapat


menjangkau seluruh komponen organisasi.
Penanganan folow up untuk setiap lepasan jenjang pengkaderan harus
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

Meningkatkan frekuensi pelaksanaan pengkaderan disetiap jenjang


pengkaderan.

Bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain di luar HUMANIS untuk


mengadakan training-training baik formal non-formal.

2. Departemen Riset yang mencakup didalamnya Divisi Penelitian dan


Pengembangan (LITBANG) serta Divisi Pengolahan data.

Diperlukan sebuah manajemen organisasi yang berbasis pada riset dan


akurasi informasi yang valid dengan memanfaatkan para dosen dan staf
pengajar dijurusan Ilmu Administrasi .

Melakukan studi manajemen organisasi baik dalam lingkup kelembagaan


FISP-UNHAS maupun instansi lain apakah itu pemerintah atau swasta.

Mewujudkan data base organisasi yang terdiri dari data anggota, training
(pelatihan), aparat, kekayaan organisasi, dan alumni HUMANIS FISIP-
UNHAS.

Melakukan studi kasus terhadap problem yang terjadi di dalam organisasi


untuk dikonsolidasikan demi menciptakan dinamika organsasi yang
konstruktif dan komprehensif, termasuk studi banding/komparatif ke
instansi pemerintah dan swasta.

Meneliti dan mangkaji pola perkaderan dan folow up pengkaderan


HUMANIS FISIP-UNHAS guna melihat sejauh mana efektifitas dan
efisiensi konsep pengkaderan yang ada.

Melakukan penelitian terhadap upaya eksplorasi sumber daya Anggota


serta Aset organisasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Anggota
HUMANIS
Melakukan penelitian terhadap upaya peningkatan dan pengemabngan
kualitas sumber daya manusia anggota organisasi (internal) maupun
penelitian diluar lingkup HUMANIS FISIP-UNHAS (eksternal).

Membimbing Mahasiswa HUMANIS FISIP-UNHAS untuk melakukan


penelitian guna pengembangan penguasaan metodologi penelitian yang
dapat meningkatkan kualitas mahasiswa.

Mengaktifkan kerjasama baik ekstern maupun intern dalam


pengembangan diklat dan penelitian kemahasiswaan termasuk membuat
jaringan kerja sama dengan berbagai lembaga penelitian yang ada.

Membimbing Mahasiswa HUMANIS FISIP-UNHAS untuk melakukan


penelitian guna pengembangan penguasaan metodologi penelitian yang
dapat meningkatkan kualitas mahasiswa.

3. Departemen Kajian Keilmuan yang mencakup didalamnya Divisi


Kebijakan Publik dan Divisi Manajemen Kebijakan Publik.

Meningkatkan dan berupaya menanamkan sikap ilmiah, merangsang daya


kreasi dan inovasi, meningkatkan kemampuan menilai dan menganalisis
secara kritis hal-hal yang berkenaan dengan kebijakan pemerintah dan
manajemen pelayanan pemerintah secara terpadu dan berkelanjutan.

Melaksanakan kajian terhadap berbagai aspek dan dampak pembangunan


daerah dalam konteks Kebijakan Publik dan manajemen publik.

Mengembangkan kajian-kajian dan studi kebijakan publik baik secara


formal maupun non-formal, termasuk mata kuliah-mata kuliah di jurusan
yang mempelajari tentang public policy.

Melakukan pembinaan dan mendorong partisipasi anggota HUMANIS


dalam proses dinamika kelembagaan secara khusus dan proses sosial
secara umum.
Melakukan pengkajian secara intens dan mendalam tentang bentuk dan
strategi peran HUMANIS.

Tersedianya sarana dan prasaran yang menunjang prosesi pengkajian


keilmuan seperti perpustakaan mini di HUMANIS FISIP-UNHAS guna
menumbuhkan minat baca, diskusi, dialog, disamping menunjang aktifitas
akademik Anggota HUMANIS yang membutuhkan referensi ilmiah.

Melakukan dan mendorong berbagai kegiatan yang mencakup kegiatan


penalaran dan keilmuan, kajian keilmuan, seminar, lokakarya, debat
ilmiah, workshop, pekan ilmiah mahasiswa, lomba karya tulis mahasiswa
(LKTM), pengembangan kreativitas mahasiswa (PKM), presentase
pemikiran kritis mahasiswa (PPKM), kooperatif education, serta dialog
kelembagaan.

Melakukan pengkajian secara intensif terhadap isu-isu strategis dari kebijakan


publik, termasuk mengkaji dan memahami masalah pelaksanaan aturan hukum
dan perundang-undangan.

Sedangkan bidang Garapan dari kebijakan dan arah program kerja


Eksternal HUMANIS FISIP-UNHAS adalah:

1. Departemen Informasi dan Hubungan Luar yang mencakup didalamnya


Divisi Networking dan Divisi Informasi Komunikasi (INFOKOM).

Meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan berbagai kalangan dalam


upaya menyerap berbagai informasi yang bermuara pada peningkatan
potensi anggota dan kelembagaan.

Adanya sistem informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan dan


pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan valid dalam
pengembangan organisasi HUMANIS FISIP-UNHAS, untuk penyediaan
informasi tersebut diperlukan sarana dan prasarana penunjang yang
memadai, baik dari aspek sumber daya manusia maupun aspek aset secara
materi seperti perangkat komputer.
Tersedianya runag komunikasi elektronik (Cyber) seperti website atau E-
mail HUMANIS FISIP-UNHAS sebagai upaya memberikan informasi
secara luas kepada elemen diluar dan internal HUMANIS, yang memuat
segala hal yang berhubungan dengan aktifitas pelaksanaan roda organisasi.

Mengembangkan komunikasi yang efektif diantara pimpinan pada setiap


level struktur yang ada untuk menghindari adanya miskomunikasi dan
untuk meningkatkan kinerja struktur yang ada.

Menjalin kerjasama dan saling tukar informasi dengan lembaga


kemahasiswaan dan instansi terkait lainnya di luar lembaga HUMANIS
FISIP-UNHAS dalam menunjang pengembangan organisasi.

Berusaha menjaring mitra kerja dan me-maintanance-nya untuk menjadi


mitra strtegis HUMANIS dalam setiap pelaksanaan roda organisasi dan
program kerja HUMANIS FISIP-UNHAS.

2. Departemen Administrasi dan Keuangan yang mencakup didalamnya

Divisi Administasi dan Divisi Keuangan.

Melakukan pembenahan tentang pengeloaan administrasi organisasi


secara profesional efektif dan efisien.

Mengupayakan aktivitas yang mendorong terwujudnya kesekretariatan


sebagai pusat dokumentasi dan informasi organisasi dalam bentuk arsip,
file, dan dokumen organisasi.

Merumuskan dan menciptakan model pengelolaan mekanisme kerja


keorganisasian dari aspek administrasi dan keuangan.

Melakukan inventarisasi dan pengawasan secara berkala terhadap aset-


aset organisasi.

Mengaktifkan pengelolaan iuran anggota dan sumbangan dari mahasiswa


ilmu administrasi yang memperoleh beasiswa, termasuk sumber dana yang
tidak mengikat dan halal.
Mengusahakan terwujudnya kegiatan-kegiatan usaha sebagai sumber dana
untuk membiayai kegiatan organisasi.

Menegakkan tertib administrasi keuangan.

Menyusun anggaran rutin terhadap kebutuhan-kebutuhan organisasi dan


realisasi program kerja.

Menyusun mekanisme, pengelolaan dan kontrol sistem pendanaan


organisasi

Mengupayakan kesejahteraan anggota.

3. Departemen Minat dan Bakat, yang mencakup didalamnya Divisi Seni

dan Divisi Olahraga.

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis,


berorganisasi serta menumbuhkan apresiasi terhadap olahraga dan seni.

Membimbing, meningkatkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan minat


dan bakat mahasiswa.

Mengadakan dan mengikuti pertandingan olahraga dan seni baik dalam


lingkungan Fakultas, universitas, maupun lembaga lainnya sebagai
aktualisasi potensi minat dan bakat dari setiap anggota HUMANIS FISIP-
UNHAS.

Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menggali potensi bakat dan minat


kader HUMANIS FISIP-UNHAS untuk tercapainya profesionalisme
dikalangan kader

Mengembangkan potensi dasar yang dimiliki kader HUMANIS FISIP


UNHAS sebagai bentuk aktualisasi pada pembinaan minat dan bakat.

Catatan : Acuan Program kerja ini dapat dirubah dan dimodifikasi selama
tidak terjadi distorsi terhadap substansi dari Tujuan dan Usahai
organisasi, dan tentunya senantiasa disesuaikan dengan
kebutuhan dari organisasi.

BAB V

KAIDAH PELAKSANAAN/PENGELOLAAN MANAJEMEN ORGANISASI,


RUANG LINKUP DAN ARAH PROGRAM SERTA MEKANISME TATA
KERJA ORGANISASI

A. HIRARKI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Sidang Umum dan atau Sidang istimewa.

a. Sidang umum dan atau Sidang istimewa merupakan forum tertinggi dalam
pengambilan keputusan di HUMANIS FISIP-UNHAS, dan dilaksanakan
secara paripurna (bekelanjutan) berdasarkan Alurisasi dan mekanisme
struktur.

b. Sidang Umum dan atau Sidang istimewa dihadiri oleh Pengurus, Dewan
Eksekutif Organisasi, dan seluruh Anggota HUMANIS FISIP-UNHAS,
dimana Anggota Badan Legislatif Organisasi bertindak sebagai Pimpinan
Sidang.

c. Forum Sidang Umum dan atau Sidang istimewa membicarakan tentang


permasalahan-permasalahan dalam lingkup organisasi baik secara internal
maupun eksternal, kebijakan-kebijakan organisasi, perencanaan dan arah
masa depan organisasi yang bersifat strategis.

d. Mekanisme persidangan secara suprastruktur sepenuhnya diatur dan


menjadi tanggung jawab dari Badan Legislatif Organisasi, sedangkan
Infrastrukturnya diatur oleh pengurus dan Dewan Eksekutif organisasi.

2. Rapat Dewan Eksekutif Organisasi.

a. Rapat Dewan Eksekutif merupakan forum pengambilan keputusan di


HUMANIS FISIP-UNHAS yang membicarakan hal-hal berkenaan dengan
kondisi Kepengurusan, kinerja kepengurusan, Reposisi personalia dan
mutasi dari struktur kepengurusan serta segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi manajemen struktur organisasi.

b. Rapat Dewan Eksekutif dihadiri oleh Seluruh anggota Dewan Eksekutif,


dan dilaksanakan secara paripurna (bekelanjutan) berdasarkan Alurisasi
dan mekanisme struktur.

c. Jika dalam Rapat Dewan Eksekutif tidak dapat mengambil keputusan


berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi organisasi, maka Dewan
Eksekutif dapat meminta Saran dan pertimbangan dari Badan Legislatif
Organisasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

3. Rapat kerja pengurus.

a. Rapat Kerja Pengurus merupakan forum pengambilan keputusan yang


berhubungan dengan kebijakan dan program kerja kepengurusan
berdasarkan pada tiap-tiap level struktur yang ada (Departemen-
departemen masing-masing).

b. Rapat kerja dihadiri oleh semua fungsionaris Pengurus dan seluruh Anggota
HUMANIS FISIP-UNHAS

c. Rapat kerja dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dalam satu (1) tahun.

d. Dalam rapat Kerja Pengurus, setiap departemen yang ada membuat


perencanan program kerja dalam bentuk kegiatan-kegiatan berdasarkan
wilayah kerja dan garapan dari masing-masing departemen tapi tidak
menutup kemungkinan melakukan joint (kerjasama) dengan departemen
lain, koordinasi dan komunikasi untuk bersama-sama merumuskan
program kerjanya demi mempermudah dalam perumusan program kerja
departemennya.

e. Fungsi dan wewenang rapat kerja adalah menyusun schedule


aktivitas/rencana kerja kepengurusan untuk satu Tahun dan menyusun
rencana anggaran penerimaan dan pengeluaran untuk semua agenda
kegiatan selama satu Tahun.
f. Setiap departemen-departemen yang ada dalam membuat Program kerja dan
kegiatan-kegiatan setidak-tidaknya disusun dengan sistematika
penyusunan Sebagaimana Sistematika Penyusunan JUKLAK JUKNIS
HUMANIS FISIP-UNHAS antara lain sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN

B. LANDASAN

C. PENGERTIAN.

D. POTENSI ORGANISASI DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PROGRAM KERJA.

BAB II

ARAH UMUM PROGRAM KERJA

A. MAKSUD DAN TUJUAN PROGRAM KERJA (TIK TIU)

B. ATURAN TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM KERJA (KEPANITIAAN, WAKTU PELAKSANAAN

SUMBER DANA)

C. ARAH DAN SASARAN PELAKSANAAN PROGRAM

D. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA FUNGSI PROGRAMKERJA.

BAB III

POLA DASAR PROGRAM KERJA

A. SIFAT, STATUS, DAN KEDUDUKAN PROGRAM KERJA DENGAN PROKER

LAIN (MUATAN ISI /KURIKULUM PROKER)

B. MEKANISME STRUKTUR PROKER (METODOLOGI PROKER, PENGAWALAN

PROKER, UNSUR-UNSUR PELAKSANA PROKER)

BAB IV

KAIDAH PELAKSANAAN/MEKANISME TATA KERJA PROGRAM KERJA

A. HIRARKI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (PENANGGUNG JAWAB PROKER)

B. EAVALUASI DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM KERJA

C. FORMASI STRUKTUR DAN RUANG LINGKUP TATA KERJA SRUKTUR

BAB V

PENUTUP
Catatan : Acuan Sistematika penyusunan Konsep Program kerja ini dapat
dirubah dan dimodifikasi selama tidak terjadi distorsi dan
melenceng dari substansi yang ingin dicapai melalui prosesi
Perumusan Program kerja yang berkualitas, terencana,
terjangkau, dan realistis dan tentunya senantiasa disesuaikan
dengan kebutuhan dari organisasi itu sendiri.

4. Rapat Dewan Pimpinan Pengurus.

a. Rapat Dewan Pimpinan merupakan rapat yang dihadiri oleh anggota


Pengurus dari unsur pimpinan, yang dilakukan dalam rangka pengambilan
kebijakan berkenaan dengan permasalahan organisasi secara menyeluruh
dan terpadu baik sebagai penjabaran dari hasil-hasil Rapat Dewan
Eksekutif maupun hanya untuk melihat sejauh mana kinerja struktur dan
managerial dari semua level struktur dalam menjalankan operasionalisasi
program kerja yang telah dimanahkan oleh organisasi.

b. Rapat Dewan Pimpinan Pengurus dihadiri unsur pimpinan pada struktur


kepengurusan yang ada. Dalam hal ini Ketua Umum, Ketua I, Ketua II,
Ketua-Ketua Departemen, dan Ketua-Ketua Divisi dari struktur yang ada.

c. Rapat Dewan Pimpinan Pengurus dilaksanakan setidak-tidaknya 1 (satu)


kali dalam satu bulan.

d. Fungsi dan wewenang Rapat Dewan Pimpinan pengurus adalah


mendengarkan dan membahas berbagai informasi dan perkembangan
organisasi dari berbagai aspek secara padu.

5. Rapat Departemen Pengurus.

a. Rapat Departemen Pengurus merupakan rapat yang diadakan pada tingkat


pengurus dalam rangka membicarakan agenda organisasi yang telah
didelegasikan kepada masing-masing Departemen yang ada dalam
kepengurusan.
b. Rapat Departemen Pengurus dihadiri oleh ketua Departemen bersangkutan
dan seluruh stafnya dalam hal ini ketua-ketua divisi dan supervisior.

c. Rapat Departemen Pengurus diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan


permasalahan Departemen bersangkutan.

d. Rapat Departemen Pengurus bertujuan untuk: (a). Mengkaji kebijakan


organisasi yang terkait dengan bidang kerja departemen yang
bersangkutan, (b). Mengambil langkah-langkah teknis untuk
menyelenggarakan program-program yang telah ditetapkan baik dalam
Rapat Kerja ataupun di rapat dewan pimpinan yang menyangkut dengan
bidang departemen yang bersangkutan, (c). membuat penyesuaian
terhadap rencana pelaksanaan kegiatan pada bidang yang bersangkutan
yang mengalami perubahan baik dari segi teknis maupun dari segi waktu.

e. Namun dalam proses pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan untuk


menjalankan rapat departemen-departemen secara keseluruhan atau
bahkan Rapat pengurus secara keseluruhan dengan menghadirkan seluruh
anggota pengurus.

B. FORMASI STRUKTUR DAN RUANG LINGKUP TATA KERJA


SRUKTUR

1. Formasi Umum Kepengurusan

Formasi umum kepengurusan untuk HUMANIS FISIP UNHAS


sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Ketua I, Ketua II, Ketua
Departemen, dan Ketua Divisi, serta supervisior yang masing-masing harus
memiliki minimal 2 orang staf kecuali untuk Ketua divisi dan supervisor
tergantung kebutuhan.

2. Struktur Personalia Pengurus HUMANIS FISIP-UNHAS.

Struktur personalia pengurus dalam setiap struktur pimpinan


HUMANIS FISIP-UNHAS lebih diarahkan sebagai sebuah proses organisasi
dalam rangka pendesentralisasian tugas dan wewenang organisasi. Hal ini
dimaksudkan sebagai upaya mendorong partisipasi seluruh komponen
organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara umum dan
pencapaian target kepengurusan secara maksimal.

Penyusunan personalia struktur kepengurusan pada setiap level


struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing struktur
pimpinan yang dijabarkan kedalam sejumlah departemen yang penetapannya
mengacu pada AD/ART dan JUKLAK JUKNIS HUMANIS FISIP UNHAS.
Adapun dalam struktur HUMANIS FISIP-UNHAS di tetapkan Departemen-
Departemen Sebagai berikut:

1. Departemen Keorganisasian dan Pengembangan Organisasi dan Sumber


Daya Manusia (POSDAM) yang terdiri atas:

a. Divisi Diklat dan Kaderisasi.

b. Divisi Pemberdayaan Aparatur Organisasi (PAO).

2. Departemen Riset, terdiri atas:

a. Divisi Penelitian dan Pengembangan (LITBANG)

b. Divisi Pengolahan Data

3. Departemen Kajian Keilmuan, terdiri atas:

a. Divisi Kebijakan Publik

b. Divisi Manajemen Publik

4. Departemen Informasi dan Hubungan Luar, terdiri atas:

a. Divisi Networking

b. Divisi Informasi Komunikasi (INFOKOM)

5. Departemen Administrasi dan Keuangan, mencakup:


a. Divisi Administrasi

b. Divisi Keuangan

6. Departemen Minat dan Bakat, yang mencakup:

a. Divisi Seni dan Budaya.

b. Divisi Olahraga.

Dengan demikian struktur personalia Pengurus HUMANIS FISIP


UNHAS adalah sebagai berikut:

1. Ketua Umum

2. Ketua I

3. Ketua II

4. Ketua Departemen Keorganisasian dan Pengembangan Organisasi dan


Manajemen Sumber Daya Manusia (POSDAM).

5. Ketua Departemen Riset

6. Ketua Departemen Kajian Keilmuan.

7. Ketua Departemen Informasi dan Hubungan Luar.

8. Ketua Departemen Administrasi dan Keuangan.

9. Ketua Departemen Minat dan Bakat.

10. Ketua Divisi Diklat dan Kaderisasi.

11. Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur Organisasi (PAO).

12. ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan (LITBANG).

13. ketua Divisi Pengolahan Data.


14. Ketua Divisi Kebijakan Publik.

15. ketua Divisi Manajemen Kebijakan publik.

16. Ketua Divisi Networking.

17. Ketua Divisi Informasi Komunikasi (INFOKOM).

18. Ketua Divisi Administrasi.

19. Ketua Divisi Keuangan.

20. Ketua Divisi Seni dan Budaya.

21. Ketua Divisi Olahraga.

22. Supervisior Divisi Diklat Kaderisasi dan Divisi Pemberdayaan Aparatur


Organisasi (PAO).

23. Supervisior Divisi Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) dan Divisi


Pengolahan Data.

24. Supervisior Divisi Kebijakan Publik dan Divisi Manajemen publik.

25. Supervisior Ketua Divisi Networking dan Divisi Informasi Komunikasi


(INFOKOM).

26. Supervisior Divisi Administrasi dan Divisi Keuangan.

27. Supervisior Divisi Seni dan Budaya serta Divisi Olahraga.

28. Staf Ketua Divisi Diklat dan Kaderisasi.

29. Staf Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur Organisasi (PAO).

30. Staf ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan (LITBANG).

31. Staf ketua Divisi Pengolahan Data.


32. Staf Ketua Divisi Kebijakan Publik.

33. Staf ketua Divisi Manajemen Publik.

34. Staf Ketua Divisi Networking.

35. Staf Ketua Divisi Informasi Komunikasi (INFOKOM).

36. Staf ketua Divisi Administrasi.

37. Staf ketua Divisi Keuangan.

38. Staf ketua Divisi Seni dan Budaya.

39. Staf ketua Divisi Olahraga.

Berdasarkan skema personalia dari struktur kepengurusan yang ada


maka untuk menjabat/menduduki (menempati) setiap levelitas struktur yang
ada berdasarkan Jenjang Karier yang telah dilaluinya di HUMANIS FISIP-
UNHAS, yang mana proses seleksi atau rekruitmennya berdasarkan
kerja/mekanisme alurisasi struktur secara alami, jadi dengan kata lain setiap
jabatan di HUMANIS FISIP-UNHAS kesemuanya adalah jabatan carier.

3. Mekanisme dan Tata Kerja Organisasi Berdasarkan Skema Struktur.

1. Ketua Umum

a. Ketua Umum Berkewajiban mematuhi, melaksanakan konstitusi


HUMANIS FISIP UNHAS dan aturan pokok organisasi HUMANIS
FISIP-UNHAS lainnya, termasuk hasil-hasil Sidang Umum.
b. Ketua Umum merupakan Penanggung Jawab tertinggi terhadap
kebijakan organisasi dan pengurus HUMANIS FISIP UNHAS.
c. Proses pengambilan kebijakan/keputusan didasarkan pada mekanisme
pengambilan keputusan yang telah ditetapkan oleh konstitusi
HUMANIS FISIP-UNHAS.
d. Ketua Umum Tidak diperkenankan meninggalkan tugas lewat dari 2 x
24 jam kecuali untuk hal-hal yang bersifat urgen dan untuk
kepentingan organisasi.
e. Ketua Umum berhak dan memiliki kewenangan untuk melakukan
evaluasi dan pengawasan baik secara melekat maupun fungsioanal
untuk menilai sejauh mana kinerja pengurus secara menyeluruh dari
setiap level dan posisi struktur yang ada, termasuk merekomendasikan
personalia pengurus pada Dewan Eksekutif dengan mengacu kepada
AD/ART dan aturan organisasi lainnya.
f. Dalam kondisi tertentu (jika ketua umum berhalangan untuk
menjalankan kewajibannya sebagai pucuk pimpinan) maka
diberlakukan sistem Ad-Intrim yakni posisi yang dtinggalkan
digantikan oleh pengurus yang jabatanya berada pada posisi struktur
yang berada dibawahnya dan atau posisi struktur yang setara, dalam
hal ini ketua I.
g. Jika ketua Umum Berhalangan tetap maka Badan Legislatif Organisasi
melakukan penunjukan langsung caretaker HUMANIS FISIP-UNHAS
dalam rapat Badan Legislatif, Caretaker selanjutnya menjalankan roda
organisasi sampai terpilihnya ketua Umum baru.
h. Dalam rangka menetapkan kebijakan yang bersifat operasionalisasi
kerja struktur ketua umum didampingi oleh pengurus lainnya,
sedangkan untuk kebijakan yang bersifat strategis ketua umum harus
membicarakannya dalam Rapat Dewan Eksekutif dimana keputusan
finalnya ada pada Rapat Badan Legislatif Organisasi.

2. Ketua I

a. Ketua I Berkewajiban mematuhi, melaksanakan konstitusi HUMANIS


FISIP UNHAS dan aturan pokok organisasi HUMANIS FISIP-
UNHAS lainnya dan bertanggung jawab secara langsung kepada Ketua
Umum.
b. Ketua I bertugas membantu ketua umum dalam hal operasionalisasi
kerja struktur berdasarkan desentralisasi kewenangan yang
diperolehnya.
c. Ketua I merupakan Penanggung Jawab tertinggi terhadap kebijakan
internal pengurus (berkenaan dengan levelitas Struktur yang
dibidangi/dibawahinya).
d. Ketua I memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan berkenaan
dengan permasalahan organisasi pada level struktur yang dinaunginya
termasuk melakukan evaluasi dan pengawasan melekat dan fungsional
terhadap struktur yang dinaunginya.
e. Ketua I Tidak diperkenankan meninggalkan tugas lewat dari 2 x 24
jam kecuali untuk hal-hal yang bersifat urgen dan demi kepentingan
organisasi.

3. Ketua II

a. Ketua II Berkewajiban mematuhi, melaksanakan konstitusi HUMANIS


FISIP UNHAS dan aturan pokok organisasi HUMANIS FISIP-
UNHAS lainnya dan bertanggung jawab secara langsung kepada Ketua
Umum.
b. Ketua II bertugas membantu ketua umum dalam hal operasionalisasi
kerja struktur berdasarkan desentralisasi kewenangan yang
diperolehnya.
c. Ketua II merupakan Penanggung Jawab tertinggi terhadap kebijakan
eksternal pengurus (berkenaan dengan levelitas Struktur yang
dibidangi/dibawahinya).
d. Ketua II memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan berkenaan
dengan permasalahan organisasi pada level struktur yang dinaunginya
termasuk melakukan pengawasan melekat dan funsional terhadap
struktur yang dinaunginya.
e. Ketua II Tidak diperkenankan meninggalkan tugas lewat dari 2 x 24
jam kecuali untuk hal-hal yang bersifat urgen dan untuk kepentingan
organisasi.

4. Ketua-Ketua Departemen
a. Berkewajiban mematuhi, melaksanakan konstitusi HUMANIS FISIP
UNHAS serta bertanggung jawab kepada Ketua I dan Ketua II
berdasarkan ruang lingkup dan bidang departemennya.
b. Ketua-Ketua Departemen bertugas membantu Ketua I dan II
berdasarkan wilayah kerjanya disamping merupakan Penanggung
Jawab tertinggi terhadap kebijakan Departemen yang dianaunginya.
c. Tidak meninggalkan tugas lewat dari 2 x 24 jam kecuali untuk hal-hal
yang bersifat urgen dan untuk kepentingan organisasi.
d. Proses pengambilan kebijakan/keputusan didasarkan pada mekanisme
pengambilan keputusan yang telah ditetapkan oleh konstitusi
HUMANIS FISIP-UNHAS.
e. Ketua-Ketua Departemen berhak dan memiliki kewenangan untuk
melakukan evaluasi dan pengawasan baik secara melekat maupun
fungsioanal untuk menilai sejauh mana kinerja pengurus yang berada
pada wilayah kerjanya.
f. Ketua-ketua Departemen berwenang untuk menilai dan mengontrol
Kinerja departemenya berkenaan dengan program kerja departemennya
sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Rapat program kerja
HUMANIS FISIP-UNHAS.
g. Dalam hal pengoptimalan kinerja dan operasionalisasi struktur serta
program kerjanya ketua-ketua departemen dapat melakukan kejasama
dengan departemen-departemen lainnya dalam lingkup HUMANIS
FISIP-UNHAS.

5. Ketua-Ketua Divisi.

a. Berkewajiban mematuhi, melaksanakan konstitusi HUMANIS FISIP


UNHAS serta bertanggung jawab kepada Ketua Departemen
berdasarkan ruang lingkup dan bidang departemennya.
b. Ketua-Ketua Divisi bertugas membantu Ketua Departemen
berdasarkan wilayah kerjanya disamping merupakan Penanggung
Jawab tertinggi terhadap Divisi yang dianaunginya.
c. Ketua-Ketua Divisi berhak dan memiliki kewenangan untuk
melakukan pengawasan dan evaluasi untuk menilai sejauh mana
kinerja pengurus yang berada pada wilayah kerjanya.
d. Ketua-ketua Divisi berwenang untuk menilai dan mengontrol Kinerja
Divisinya berkenaan dengan program kerja Divisinya sebagaimana
yang telah dirumuskan dalam Rapat program kerja HUMANIS FISIP-
UNHAS.

6. Supervisior-Supervisior Divisi

a. Berkewajiban mematuhi, melaksanakan konstitusi HUMANIS FISIP


UNHAS serta bertanggung jawab kepada Ketua Divisi.
b. Bertugas membantu Ketua Divisi
c. Ketua-Ketua Divisi berhak dan memiliki kewenangan untuk
melakukan uji kriteria dan Kelayakan terhadap pelaksana teknis
(kepanitiaan) dari program Kerja/kegiatan HUMANIS FISIP-UNHAS,
termasuk mempersiapkan perangkat supra struktur dan sekaligus
menjadi pengarah dan atau mengarahkan kepanitianan yang telah
terbentuk.

7. Staf-Staf Ketua Divisi.

a. Berkewajiban mematuhi, melaksanakan konstitusi HUMANIS FISIP


UNHAS.
b. bertugas membantu Ketua Departemen berdasarkan wilayah kerjanya,
serta mendampingi ketua departemen dalam kerja-kerjanya, disamping
mempersiapkan kebutuhan ketua departemen.
c. Mengelola, dan mengatur dokumen-dokumen ketua departemen sesuai
dengan wilayah kerjanya.

4. Kepanitiaan

Dalam melaksanakan kerja-kerja kepengurusan dalam jangka pendek


atau dengan kata lain pelaksanaan dari program kerja pengurus (PROKER)
maka pengurus pada setiap level struktur pimpinan termasuk pada level
pimpinan pembantu HUMANIS FISIP-UNHAS dapat membentuk kepanitiaan
yang dapat meliputi panitia pengarah (steering committee) dalam hal ini
Masing-Masing Supervisior dan panitia pelaksana teknis(organizing
committee). Adapun mekanisme rekruitmen Kepanitian berdasarkan pada
jenjang karier yang telah dilalui, uji kriteria dan kelayakan, kapabilitas,
loyalitas, integritas dan human relation yang baik. Sedangkan penilaiannya
sepenuhnya diserahkan pada departemen-departemen masing-masing melalui
perpanjangan tangan supervisior.

Dalam menunjang kerja-kerja kepanitian terutama dari segi pendanaan


Panitia pelaksana dapat membuat Project Proposal yang dapat disusun dengan
sisitemtika sebagai berikut:

I. Dasar Pemikiran

II. Landasan Kegiatan

III. Nama Kegiatan

IV. Tema Kegiatan

V. Maksud dan Tujuan Kegiatan, dapat berupa tujuan umum dan tujuan
khusus.

VI. Waktu dan Tempat kegiatan

VII. Bentuk Kegiatan, Schedule atau deskripsi kegiatan.

VII. Peserta

VIII. Pelaksana dan penanggung jawab

IX. Rincian Anggaran (biasanya terlampir)

IX. Sumber Dana


X. Penutup Lampiran-lampiran berkenaan dengan kegiatan yang akan
dilakssanakan, seperti SK Kepanitiaan, Rekomendasi, Silabus Kegiatan,
Term of Refrence, aturan dan mekanisme Kontrak kerja dll.

5. Pendanaan

HUMANIS FISIP-UNHAS semestinya dikelola secara transparan demi


pencapaian tujuan dan usaha organisasi. Dalam pengelolaan dana HUMANIS
FISIP-UNHAS Anggota dapat belajar dan memiliki pengalaman mengelola
keuangan organisasi sesuai dengan prinsip akuntabilitas, transparansi dan
responsibility demi tertib organisasi.

Adapun Sumber dana untuk membiayai kebutuhan organisasi dan


seluruh program kerja dibebankan kepada Kas yang dimiliki oleh oraganisasi
baik dalam bentuk sarana dan prasarana maupun dalam bentuk nominal serta
faktor pendukung lainnya dimana dalam pendanaanya disesuaikan dengan
keadaan/kondisi kas organisasi serta tingkat kebutuhan dari setiap pos
(estimasi) Anggaran.

Dalam hal penggunaan dan pengelolaan serta Alokasi dana HUMANIS


FISIP-UNHAS disesuaikan dengan kondisi keuangan organisasi, jenis
kegiatan dan kebutuhan organisasi, dimana Pertanggung jawaban dana
diserahkan kepada pengurus yang diberikan wewenang dan tanggung jawab
untuk itu.

Pendanaan HUMANIS FISIP-UNHAS dapat bersumber dari;

a. Pemerintah:

1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dialokasikan melalui


perguruan tinggi.

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

3. Bantuan Pemerintah Daerah

b. Perguruan Tinggi:
Dana yang dialokasikan untuk kegiatan kemahasiswaan

c. Kekayaan Organisasi:

Iuran Anggota HUMANIS FISIP-UNHAS dan Sumbangan dari


Mahasiswa ilmu Administrasi yang mendapatkan Beasiswa, Usaha-Usaha
Organisasi, Kas organisasi, Saldo Kegiatan, dan piutang organisasi.

d. Masyarakat:

1. Sponsorship yang tidak mengikat.

2. Sumbangan Masyarakat.

6. Badan Legislatif Organisasi

Badan Legislatif Organisasi HUMANIS FISIP-UNHAS merupakan


lembaga yang memilki kewenangan untuk menindak lanjuti apabila terjadi
pelanggaran Etika (tindakan Inkonstitusional) yang dilakukan oleh Pengurus,
Dewan Eksekutif Organisasi HUMANIS FISIP-UNHAS, serta seluruh
Anggota HUMANIS FISIP-UNHAS, disamping itu Badan Legislatif
Organisasi memiliki kewenangan untuk meninjau kinerja dan alurisai
menkanisme dan tata kerja struktur di HUMANIS FISIP-UNHAS, dan dalam
kondisi tertentu dapat bertindak sebagai lembaga Yudikatif. Adapun jumlah
Anggota Badan Legislatif Organisasi Sebanyak-banyaknya 5 (lima) Orang.

Mekanisme kerja Badan Legislatif Organisasi dilaksanakan


berdasarkan dan berlandaskan pada AD/ART dan JUKLAK JUKNIS
HUMANIS FISIP-UNHAS.

7. Dewan Eksekutif Organisasi

Dewan Eksekutif Organisasi HUMANIS FISIP-UNHAS merupakan


lembaga Struktural yang secara administratif include dalam Kepengurusan
HUMANIS FISIP-UNHAS, yang mana jumlah Anggotanya 4 orang di tambah
Ketua Umum.
Mekanisme Kerja dari Dewan Eksekutif Organisasi dilaksanakan dan
berlandaskan pada AD/ART dan JUKLAK JUKNIS HUMANIS FISIP-
UNHAS, termasuk wilayah kerja, peran dan fungsi serta kewenangannya.

8. Evaluasi Kinerja dalam Pelaksanaan Program Organisasi.

Sebagai upaya dalam menerpakan prinsip akuntabilitas, trasparansi dan


responsibility demi tertib organisasi di HUMANIS FISIP-UNHAS maka
Evaluasi terhadap pelaksanaan program kegiatan penting untuk dilakukan
karena tanpa adanya evaluasi sulit untuk mengetahui suatu program kegiatan
yang telah dilaksanakan mencapai sasaran yang diinginkan.

a. Prinsip Evaluasi

1. Perumusan sasaran secara jelas dan spesifik mengenai program kegiatan


yang akan dievaluasi.

2. Dilaksanakan secara terencana, transparan, dan berkesinambungan,


dalam penyusunan usulan program selalu harus ada kejelasan
mengenai kapan evaluasi dilakukan serta berkesinambungan dalam arti
dilakukan pada saat awal, pertengahan maupun setelah program
dilaksanakan.

3. Perumusan kriteria keberhasilan program yang spesifik dan dapat


diukur, dapat dicapai, serta memiliki batasan waktu yang jelas.

4. Adanya mekanisme yang jelas mengenai siapa yang terlibat dalam


evaluasi, bagaimana evaluasi dilakukan, dan kepada siapa hasil
evaluasi harus disampaikan.

b. Tujuan Evaluasi

1. Tujuan Umum

Mengetahui perkembangan program yang telah dilaksanakan serta


pertanggung jawaban atas kegiatan tersebut, baik dari segi pencapaian
sasaran (efektif) maupun dari segi pembiayaan yang telah dikeluarkan
(efisien).

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui dampak program kegiatan terhadap pengembangan diri


anggota maupun perkembangan organisasi

b. Mengetahui sejauh mana program kegiatan yang sudah dilakukan


memenuhi kriteria keberhasilan program yang sudah ditetapkan

c. Mengetahui kelemahan atau kekurangan dari program kegiatan yang


sudah dilakukan (sebagai leeson learned) bagi program yang
sejenis dimasa depan/mendatang

d. Mengeahui cost bennefit ratio melalui perbandingan antara besarnya


dana yang dikeluarkan dengan manfaat yang dicapai melalui
kegiatan tersebut.

c. Sasaran evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap organisasi dengan memperhatikan beberapa


hal sebagai berikut:

1. Aspek manajerial organisasi yang mencakup:

a. Kondisi kesekretariatan organisasi

b. Kinerja Kepengurusan

c. AD/ART atau pedoman penegelolaan organisasi lainnya.

d. rencana kerja jangka pendek (tahunan) dan jangka panjang.

e. penyusunan laporan keuangan setiap bulannya, per empat bulannya


dan tahunan.
f. pengembangan kompetensi anggota (kepemimpinan, manajemen)
dan kaderisasi.

2. Program dan kegiatan yang mencakup:

a. kalender kegiatan percaturwulan dan atau tahunan.

b. Usulan kegiatan program.

c. Kesinambungan program kegiatan organisasi

d. rumusan mengenai tujuan dan manfaat yang ingin dicapai


dikembangkan melalui kegiatan organisasi yang dilaksanakan

e. Adanya kriteria keberhasilan progaram yang dapat diukur secara


kuantitatif.

f. adanya laporan keuangan dari kegiatan yang dilakukan dan sesaui


dengan pedoman yang ada.

d. Metode Evaluasi

1. Menilai laporan berkala dari organisasi mengenai kegiatan yang


dolakukan percaturwulan/tahun yang dikategorikan dalam bidang dan
deapartemen yang ada

2. Chek list mengenai aspek managerial serta aspek kegiatan untuk


mengetahui keadaan/organizational health dari organisasi yang
bersangkutan.

3. Membandingkan antara proposal kegiatan dengan laporan pelaksanaan


kegiatan.

4. Umpan balik mengenai kegiatan melalui daftar isian yang diisi oleh
peserta kegiatan

5. melakukan Rapat evaluasi pengurus berdasarkan AD/ART dan


JUKLAK JUKNIS HUMANIS FISIP-UH
e. Tolak Ukur Keberhasilan

a. Terselenggaranya kegiatan Organisasi berdasarkan departementalisasiny

b. Meningkatnya kegiatan Organisasi yang berpengaruh signifikan


terhadap pengembangan diri mahasiswa (Kepemimpinan, kemampuan
manajerial, sikap kritis, dan kepekaan terhadap madsalah sosial yang
ada dilingkungannya)

c. Meningkatnya mahasiswa yang melibatkan diri dalam kegiatan


Keorganisasian

d. Meningkatnya kegiatan kemahasiswaan yang berpengaruh signifikan


terhadap perkembangan dan pengembangan organisasi (program yang
terencana dan berkesinambungan).

e. Terdapatnya manajemen pengelolaan organisasi dan mekanisme serta


administrasi pertanggung jawaban kegiatan yang sesuai dengan
kaidah-kaidah organisasi.

f. Indikator Evaluasi Kinerja Organisasi.

Dalam rangka melakukan pengukuran terhadap kinerja organisasi secara


keseluruhan, maka diperlukan indicator-indikator yang dapat diukur.
Indikator-indikator tersebut merupakan rujukan dalam melakukan evaluasi
kinerja organisasi, beberapa indikator yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

a. Tingkat pelaksanaan Latihan Kader

b. Keaktifan pengurus pada setiap level struktur secara keseluruhan.

c. Keaktifan panitia berkenaan dengan pelaksanaan program kerja


organisasi

d. Realisasi program kerja dan dinamisasi kelembagaan


e. Ketepatan dalam menentukan sasaran program kerja

f. Ketepatan dalam membuat laporan pelaksanaan program kerja

g. Kemampuan dalam membuat laporan pertanggungjawaban diakhir masa


jabatan atau periode kepengurusan.

g. Sistematika Penyusunan Laporan kegiatan

Untuk Kepengurusan laporan kinerja pengurus dibuat secara berkala


dengan selang waktu Per empat bulan, sedangkan untuk kepanitiaan dua
pekan setelah kegiatan dilaksanakan (berakhir/selaesai)

Dalam memberikan dan menyusun Laporan pertanggung jawaban


Kegiatan organisasi baik oleh panitia dan pengurus dapat disusun dengan
sistematika Sebagai berikut:

Untuk Pengurus:

1. Muqadimah/pandangan umum

2. Kondisi/Realitas Objektif Organisasi

Aras Wacana ( Kondisi internal dan ekternal baik dari aspek


kepengurusan maupun kelembagaan/organisasi, termasuk dinamika
kelembagaan/pengurus)

Aras Laksana (Pelaksanaan dan Acuan AD/ART dan JUKLAK


JUKNIS organisasi, dan pelaksanaan Rekomendasi Organisasi)

3. Deskripsi laporan

4. Laporan kegiatan/Realisasi Program kerja (Faktor pendudkung dan


penghambat, potensi, peluang, dan kelemahan, Kondisi umum
departemen-departemen, Realisasi program kerja, Program kerja Hasil
Rapat kerja Pengurus, program kerja Insidentil, program kerja yang
tidak atau belum terlaksana, Rekomendasi yang terlaksana tidak atau
belum terlaksana, analisa kegiatan organisasi yang menyangkut proker
yang terlaksana dan tidak atau belumterlaksana)

5. Kebijakan-kebijakan (Interen dan Ekstern)

6. Kondisi kepengurusan (intern dan ekstern)

7. Rekapitualsi Program kerja

8. Laporan Administrasi dan Kesekretariatan (aktivitas persuratan baik


surat masuk dan surat keluar dan Inventarisasi)

9. Laporan Keuangan

10. Proyeksi dan peran Strategis Organisasi kedepannya

11. Penutup

12. Lampiran-lampiran

Untuk Kepanitian Laporan Pertanggung jawabannya dapat disusun dengan


sistematika sebagai berikut:

1. Pendahuluan (Muqadimah)

2. Mekanisme Kerja Kepanitian (Kondisi internal dan eksternal kepanitian,


mekanisme kepanitiaan)

3. Laporan Kegiatan (Pra Kegiatan, Hari H atau pelaksanaan Kegiatan,


Pasca kegiatan)

4. Laporan Keuangan

5. Laporan administrasi dan kesekretariatan panitia

6. proyeksi atau harapan untuk kepanitian selanjutnya.

7. Penutup
8. Lampiran-lampiran

Catatan : Acuan Sistematika penyusunan LPJ ini dapat dirubah dan


dimodifikasi selama tidak terjadi distorsi dan melenceng dari
substansi yang ingin dicapai melalui prosesi LPJ kepanitiaan
dan pengurus, dan tentunya senantiasa disesuaikan dengan
kebutuhan dari organisasi.

BAB VI

PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN

HUMANIS FISIP-UNHAS

A. PENDAHULUAN

Administrasi merupakan segenap proses penyelenggaraan setiap usaha


kerja sama manusia dalam mencapai tujuan tertentu. Untuk terselenggaranya
administrasi dengan baik dan mencapai tujuan, maka diperlukan suatu proses yang
tertib dan sistimatis.

Administrasi kesekretariatan HUMANIS FISIP-UNHAS yang benar-benar


berfungsi sebagai tempat dan pusat kegiatan/aktivitas organisasi berada pada
lingkup Departemen Adminsitrasi dan Keuangan Khususnya Divisi Keuangan.
Untuk maksud dan tujuan tersebut maka dalam penyelenggaraan aktivitas
kesekretariatan benar-benar di upayakan tercapai secara efektif.

B. KESEKRETARIATAN HUMANIS FISIP-UNHAS

Untuk menyelenggarakan administrasi yang efektif, diperlukan adanya


suatu tempat yang representatif sebagai pusat pengurusan segala sesuatu yang
berhubungan dengan organisasi. Hal yang dimaksudkan adalah adanya sekretariat
organisasi yang memadai sebagai sentral aktifitas organisasi HUMANIS FISIP-
UNHAS.
Usaha penyelenggraan administrasi kesekretariatan bertujuan agar
sekretariat HUMANIS FISIP-UNHAS benar-benar dapat berfungsi sebagai
sekretariat organisasi yaitu:

1. Tempat kerja yang efisien bagi pengurus dalam mengendalikan organisasi.

2. Sentral komunikasi

3. Sentral kegiatan dan penyelenggaraan administrasi

I. Persuratan Humanis FISIP-UNHAS

Urusan Persuratan adalah suatu bagian yang penting dari kegiatan


administrasi kesekretariatan. Surat pada hakekatnya adalah bentuk penuangan ide
atau kehendak organisasi dalam bentu tulisan.

Arti penting surat bagi sebuah organisasi adalah:

a. Sebagai alat komunikasi.

b. Sebagai dokumentasi organisasi.

c. Sebagai tanda bukti (alat persaksian)

Proses penyelenggaran Administrasi yaitu suatu proses yang terencana dan


teratur yang dimulai dengan adanya ide sampai pada penyelesaian dan
penyimpanan sebagaimana mestinya.

Administrasi Persuratan HUMANIS FISIP-UH terdiri dari:

a. Bentuk dan isi surat HUMANIS FISIP-UH

b. Sirkulasi surat (masuk-keluar)

c. Penyimpanan (pengarsipan)
Surat-surat HUMANIS FISIP-UH yang termasuk surat resmi/dinas maka
bentuk dan isinya harus menurut ketentuan-ketentuan Umum yang dibuat oleh
organisasi, sebagaiman dicontohkan dibawah ini:

Contoh Umum Format Persuratan HUMANIS FISIP-UH

.........................................................................................

......................................................................................... (1)

(2)

……… : …………………… (3)

……… : …………………… (4)


……… : …………………… (5)

................................................. (6)

……………………….…………………………………………

……………………….……………………………………….... (7)

......................................................................................................... (8)

.....………………………………………………………………....

.....…………………………………………………………………

……………………………………………………………………..

….………………………………………………………………….

…………………………………………….. (9)

.............................................................................. (10)

……………………. (11)

………………………… …………………………….. (12)

……………………………. (13)

Keterangan :

(1) Kepala Surat : Kop, Logo HUMANIS FISIP-UH, Alamat Sekretariat

(2) Garis Pemisah kepala dan isi surat

(3) Penomoran Surat

(4) Lampiran Surat

(5) Perihal

(6) Tujuan Surat

(7) Salam Pembuka

(8) Isi Surat

(9) Salam Penutup

(10) Ungkapan Motto HUMANIS FISIP-UH

(11) Tempat dan waktu pembuatan surat

(12) Pejabat yang bertanda tangan (Berdsarkan Jenis Surat dan Bidang yang menaunginya)
(13) Tembusan (jika ada)

II. Pengagendaan Surat

Untuk memudahkan sistem pengelolaan kesekretariatan, dalam hal ini


pengelolaan surat-menyurat, surat masuk maupun surat keluar, pengarsipan dan
dokumentasi agar teratur dan sistematis, maka sistem pengagendaan surat
menyurat perlu diatur tersendiri.

Adapun unsur-unsur penting yaitu:

- Nomor urut surat

- Nomor kode arsip

- Nomor surat

- Tanggal terima

- Nomor dan tanggal surat

- Isi surat

- Asaal surat

- Keterangan (tambahan untuk keterangan surat)

Berikut Format agenda surat keluar:

No Kode Nomor Tanggal Isi surat Tujuan Keterangan


arsip surat

Berikut Format agenda surat masuk:

N Pengirim Tujuan Nomor Tanggal Lampiran Penerima Keterangan


o surat

III. Pengarsipan
Arsip adalah kumpulan warkat atau surat-surat yang disimpan secara
sistematis, karena mempunyai suatu kemanfaatan apabila dibutuhkan dapat secara
cepat dan tepat ditemukan kembali.

Surat-surat organisasi pada prinsipnya harus disimpan disekretariat/kantor,


sangat tidak benar dan dilarang apabila penyimpanan surat-surat organisasi diluar
arsip organisasi ataupun person-person pengurus.

Ada beberapa sistem penyimpanan surat-surat antara lain:

a. Sistim abjad (Alphabatik filing)

b. Sistimperihal (Subjek filing)

c. Nomor (Nomerical filing)

d. Tanggal (Chronologikal filing)

e. Daerah (Geograhical filing)

f. Kode

Bagi HUMANIS FISIP-UNHAS surat-surat organisasi disimpan pada map-


map atau tempat-tempat tertentu dengan membedakan kode :

- K.A Untuk surat keluar interen

- K.B Untuk surat keluar eksteren

- M.A Untuk surat masuk interen

- M.B Untuk surat masuk eksteren

A. Surat keluar

I. Surat keluar interen:

1. K.A.I : Pengurus HUMANIS FISIP-UH Secara Keseluruhan


2. K.A.II : Departemen Keorganisasian dan POSDAM.

3. K.A.III : Departemen Riset.

4. K.A.IV : Departemen Kajian Keilmuan.

5. K.A.V : Departemen Informasi dan Hubungan Luar.

6. K. A .VI : Departemen Administrasi dan Keuangan.

7. K.A.VII : Departemen Minat dan Bakat.

8. K.A.VIII : Dewan Direksi Organisasi.

9. K.A.VIII : Dewan Etik Organisasi.

Contoh:

Nomor : 001/K.A.III./HUMANIS FISIP-UH/X/2008

Keterangan:

- 001 : Nomor urut surat

- K.A.III : Kode surat Keluar Interen (Departemen Riset)

- HUMANIS FISIP-UH : Institusi HUMANIS

- X : Bulan pembuatan surat

- 2008 : Tahun pembuatan surat

II. Surat Keluar eksteren dalam pengarsipannya menggunakan kode:

K.B.I : Lembaga Negara, instansi pemerintah, BUMN.

2. K.B.II : Orsospol, Ormas, OKP, Perguruan Tinggi dan Swasta.

3. K.B.III : Umum.
B. Surat masuk

I. Surat masuk interen

1. M.A.I : Pengurus HUMANIS FISIP-UH Secara Keseluruhan

2. M.A.II : Departemen Keorganisasian dan MSDM.

3. M.A.III : Departemen Riset.

4. M.A.IV : Departemen Kajian Keilmuan.

5. M.A.V : Departemen Informasi dan Hubungan Luar.

6. M.A.VI : Departemen Administrasi dan Keuangan.

7. M.A.VII : Departemen Minat dan Bakat.

8. M.A.VIII : Dewan Direksi Organisasi.

9. M.A.VIII : Dewan Etik Organisasi.

Contoh:

Nomor : 001/M.A.VIII./HUMANIS FISIP-UH/X/2008

Keterangan:

- 001 : Nomor urut surat

- M.A.III : Kode surat Masukr Interen (DEO)

- HUMANIS FISIP-UH : Institusi HUMANIS

- X : Bulan pembuatan surat

- 2008 : Tahun pembuatan surat

II. Surat masuk eksteren


Surat Keluar eksteren dalam pengarsipannya menggunakan kode:

1. M.B.I : Lembaga Negara, instansi pemerintah, BUMN.

2. M.B.II : Orsospol, Ormas, OKP, Perguruan Tinggi dan Swasta.

3. M.B.III : Umum.

C. ADMINISTRASI KEANGGOTAAN

Anggota HUMANIS FISIP-UNHAS merupakan sasaran kerja pembinaan


dan pengkaderan organisasi, sehingga perlu ada administrasi yang rapi tentang
keanggotaan HUMANIS FISIP-UNHAS dalam rangka terciptanya sarana kerja
aktifitas organisasi yang konkrit dan terarah.

Anggota HUMANIS FISIP-UNHAS, terutama Anggota biasa mempunyai


hak dan kewajiban penuh dicatat dalam buku daftar anggota yang permanen.

Buku daftar anggota itu minimal memuat:

- Nomor

- Nama

- Tempat dan tanggal lahir

- Nomor Induk Mahasiswa

- Nomor keanggotaan HUMANIS FISIP-UNHAS

- Kontrol pembayaran iuran anggota

- Keterangan

Contoh :

No Nama Tempat/tgl lahir NIM No. KTA HUMANIS Ket.


1
2
Setiap Setahun sekali diadakan pendataan kembali anggota HUMANIS yaitu dengan
penggantian kartu anggota lama kecuali bagi yang sudah alumni atau habis masa
keanggotaannya maka dengan sendirinya akan kehilangan nomor induk
keanggotaannya.

D. ATRIBUT ORGANISASI HUMANIS FISIP-UNHAS

Atribut HUMANIS FISIP-UNHAS adalah suatu tanda atau identitas yang


melekat didalam organisasi dengan berbagai jenisnya.

Adapun atribut HUMANIS FISIP-UNHAS adalah sebagai berikut:

1. Lambang/Logo Humanis FISIP-UNHAS

Penjelasan Lambang/Logo HUMANIS FSIP-UH:

1. Unsur-Unsur Lambang:

a. Kepala dan sayap ayam Jantan artinya berada dalam lingkup Universitas
Hasanuddin, yang mana melambangkan Sifat dan pribadi Sultan
Hasanuddin yang mencerminkan Sikap Intelektual, Berjiwa Besar, budi
pekerti luhur, dan Militan dalam bergerak kearah perubahan dan
kemajuan.

b. Orang yang berjabat tangan artinya Kerjasama yang kuat dan padu dalam
mencapai Visi dan Misi yang dicita-citakan secara bersama-sama dalam
wadah HUMANIS FISIP-UH.
c. Buku, berarti Sumber pengetahuan dan Ilmu serta referensi ilmiah termasuk
manfaat yang diberikannya.

d. Lingkaran memiliki arti Satu Kesatuan utuh yang tidak terputus yang
membingkai identitas dan karakteristik yang beragam menjadi satu
kesatuan Identitas yang tidak mudah terceari berai.

e. Tulisan HUMANIS sebagai Identitas organisasi yang senantiasa


menjunjung tinggi dan mengedepankan Nilai-nilai kemanusian yang Bila
diuraikan kalimatnya menjadi HIMPUNAN MAHASISWA ILMU
ADMINISTRASI.

2. Unsur-Unsur Warna:

a. Biru Langit : Melambangkan Kedalaman dan keagungan Ilmu, orang yang


bijak dan jiwa kepemimpinan yang tinggi.

b. Kuning : Melambangkan Kedewasaan, kemuliaan, pencerahan, penerang,


Rasionalitas berpikir dan kesatriaan.

c. Putih : Melambangkan Garis-garis kesucian, ketulusan dan keapikan

d. Merah : melambangkan semangat dan jiwa pemberani.

e. Hitam : melambangkan kedalaman ilmu Pengetahuan dan kebulatan Tekad


untuk mencapai pribadi yang utuh.

Warna dasar Lambang/Logo adalah warna Biru Langit

2. Bendera HUMANIS FISIP-UH

Bendera HUMANIS FISIP-UNHAS memiliki format sebagai berikut:

1. Bentuk : Persegi panjang dengan ukuran 150 X 100 Cm

2. Warna : Warna dasar Bendera Adalah Warna Dasar Lambang yaitu biru
langit
3.Tulisan : Ditengah-tengah logo HUMANIS terletak diatas bagian logo
tertulis HIMPUNAN MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI
FISIP UNHAS, dan Ditengah-tengah logo HUMANIS terletak
dibawah bagian logo tertulis motto HUMANIS “Kejayaan
Dalam Kebersamaan"

Contoh :

150 cm

HIMPUNAN MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI FISIP UNHAS

100 Cm

“Kejayaan Dalam Kebersamaan”

3. Papan Nama Sekretariat

Contoh : Disesuaikan ukurannya.


160 Cm

120 Cm

“Kejayaan Dalam Kebersamaan”

PENGURUS

HIMPUNAN MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI FISIP UNHAS

(HUMANIS FISIP-UNHAS)

Sekretariat : Kampus UNHAS Tamalanrea

4. Jas HUMANIS FISIP-UNHAS

Jas HUMANIS FISIP-UNHAS adalah Jas Almamater Universitas Hasanuddin


dengan spesifikasi sebagai berikut:

Ukuran : Sesuai pemakai

Warna : Merah

Tulisan dan lambang : - Bagian kiri depan atas = Lambang UNHAS


- Bagian Lengan kiri atas = Lambang HUMANIS

- Bagian kanan depan atas = Nama dan jabatan di HUMANIS

5. Stempel

Bentuk : Lingkaran (bulat) dengan Lambang HUMANIS FISIP UNHAS


ditengahnya.

BAB V

PENUTUP

Pada hakikatnya mahasiswa adalah insan akademik yang memiliki kesadaran


sebagai agent of change dan agent of social control dengan kapasitas intelektual dan
penguasaan keilmuannya. Disis lain mahasiswa sebagai aset seyogianya diberikan
peluang untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal melalui kegiatan
organisasi yang mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi, demi teraktualkannya
potensi kemanusian menuju gerak substansi-NYA, oleh karenanya HUMANIS FISIP-
UNHAS berbenah diri dengan melakukan penataan kembali supra dan infra struktur
kelembagaannya melalui perumusan Petunjuk Pelaksanaan Petunjuk Teknis
(JUKLAK JUKNIS).

JUKLAK JUKNIS merupakan acuan dalam pelaksanaan dan pengelolaan


managerial struktural organisasi yang penjabarannya secara rinci dilaksanakan oleh
pengurus HUMANIS FISIP-UNHAS berdasarkan fungsi dan perannya masing-
masing. JUKLAK JUKNIS HUMANIS FISIP-UNHAS disusun dan dirumuskan
semaksimal mungkin dengan maksud memberikan arah dan strategi serta memberikan
sinergitas dalam menjalankan amanah-amanah organisasi dalam mencapai tujuannya
serta demi terselenggaranya Aktifitas Roda organisasi dengan kesadaran agar dapat
tercipta tradisi dan iklim keorganisasian yang dialogis-harmonis dalam lingkup
HUMANIS FISIP UNHAS, dan di luar Lingkup HUMANIS FISIP-UNHAS, Dengan
demikian pada gilirannya hasil program kerja dapat dirasakan oleh seluruh anggota
HUMANIS FISIP UNHAS.
Para pengambil keputusan pada setiap level struktur perlu menyadari bahwa
mekanisme dan tata kerja organisasi dimungkinkan bila terdapat kesadaran dan
komitmen daripada pengambil kebijakan organisasi, disamping itu, Berhasilnya
pelaksanaan penyelenggaraan roda organisasi untuk mencapai cita-cita dan tujuan
organisasi tergantung pada peran aktif seluruh komponen HUMANIS FISIP-UNHAS
serta pada sikap mental, tekad, serta ketaatan dan disiplin para pengurus organisasi,
dalam rangka melaksanakan tanggung jawab bersama demi kukuhnya persatuan dan
kesatuan organisasi. Selain itu perlu dikembangkan peran aktif kader-kader organisasi
untuk mengerti dan memahami aturan main diHUMANIS FISIP-UNHAS termasuk
JUKLAK JUKNIS ini, demi penyempurnaan JUKLAK JUKNIS HUMANIS yang
akan datang.

Pada akhirnya sebuah keniscayaan proses akan memperkuat jati diri dan
kepribadian HUAMNIS FISIP-UNHAS yang, berpengetahuan, berilmu, rasional,
dewasa, bijaksana, kreatif dan inovatif, serta tanggap akan perubahan “Karena
sesungguhnya Apa yang ada dalam pikiran yang kita pikirkan Ideal bukanlah sesuatu
yang ideal, Akan tetapi Proses pemikiran kita untuk bergerak menuju pemikiran ideal
itulah yang ideal”

Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Sekian dan terima kasih

TEAM PERUMUS JUKLAK JUKNIS

Label: JUKLAK / JUKNIS

Diposkan oleh Kejayaan Dalam Kebersamaan di 5:21 PM

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About Me

Anda mungkin juga menyukai