Anda di halaman 1dari 48

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN

PERSALINAN PREMATUR DI RS PKU


MUHAMMADIYAH GAMPING

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Devi Nurhayati
NIM : 1910104203

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019/2020
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN
PERSALINAN PREMATUR DI RS PKU
MUHAMMADIYAH GAMPING

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Menyusun Skripsi


Program Studi Kebidanan Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Devi Nurhayati
NIM : 1910104203

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019/2020

i
ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahamaanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang
berjudul “Analisis Faktor-Faktor Risiko Kejadian Persalinan Prematur di RS PKU
Muhammadiyah Gamping” sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal skripsi di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Penulis merasa tidak dapat berbuat banyak tanpa bantuan, dorongan, serta
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2. M. Ali Imron, S.Sos., M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami, S.Si.T., MNS selaku Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana
Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
4. dr. H. Ahmad Faesol, Sp.Rad, M.Kes.,MMR selaku Direktur Utama RS PKU
Muhammadiyah Gamping
5. Nurul Mahmudah, S.ST., M.Keb selaku penguji I
6. Sulistyaningsih, S.KM, MH. Kes selaku pembimbing skripsi dan penguji II
7. Seluruh staf dosen dan karyawan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
8. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian proposal skripsi ini.
Penyusunan proposal skripsi ini kemungkinan masih ada kesalahan, maka itu
penulis sangat mengharapkan saran, arahan ataupun kritikan yang membangun,
supaya peneliti dapat menyusun skripsi dengan baik. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, Januari 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Halaman Persetujuan............................................................................................ ii
Kata Pengantar...................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................. iv
Daftar Tabel........................................................................................................... v
Daftar Gambar....................................................................................................... vi
Daftar Lampiran.................................................................................................... vii
Daftar Singkatan....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................... 7
F. Keaslian Penelitian...................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjuan Teoritis............................................................................................12
B. Kerangka Konsep.........................................................................................20
C. Hipotesis......................................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian...................................................................................22
B. Variabel Penelitian.......................................................................................24
C. Definisi Opersional......................................................................................25
D. Populasi dan Sampel....................................................................................26
E. Etika Penelitian............................................................................................27
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data...........................................................28
G. Metode Pengolahan Data.............................................................................29
H. Rencana Jalannya Penelitian........................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional………………………………………………….. 25


Tebel 3.2 Coding Data…………………………………………………………... 29

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep...................................................................................20


Gambar 3.1 Desain Penelitian Faktor Risiko Usia.....................................................23
Gambar 3.2 Desain Penelitian Faktor Risiko Plasenta Previa...................................23
Gambar 3.3 Desain Penelitian Faktor Risiko KPD....................................................24
Gambar 3.4 Desain Penelitian Faktor Risiko Pre Eklamsia dan Eklamsia................24

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Kelompok Kasus


Lampiran 2 Tabel Kelompok Kontrol
Lampiran 3 Jadwal Pelaksanaan Skripsi
Lampiran 4 Dummy Tabel
Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 6 Surat Ijin Studi Pendahuluan RS PKU Muhammadiyah Gamping
Lampiran 7 Surat Pengantar Studi Pendahuluan ke Rekam Medis dan VK Bangsal
Lampiran 8 Kartu Bimbingan Tugas Akhir
Lampiran 9 Lembar Mengikuti Seminar Propsal Skripsi

vii
DAFTAR SINGKATAN

ACC Accord
AKB Angka Kematian Bayi
ANC Antenatal Care
AOR Adjusted Odd Ratio
BBLR Berat Bayi Lahir Rendah
BLU Badan Layanan Umum
DIY Daerah Istimewa Yogyakarta
IVF In-Vitro
KPD Ketuban Pecah Dini
KPSW Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
OR Odss Ratio
PKU Pembina Kesejahteraan Umat
RS Rumah Sakit
RSUP Rumah Sakit Umum Pusat
QS Al-qur’an Surat
SMC Singaparna Medika Citrautama
SpOG Spesialis Obstetri Dan Ginekologi
UU Undang-Undang
VK Verlos Kamer
WHO World Health Organization

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidang Kesehatan dunia, WHO (2019) melaporkan bahwa setiap tahun,

diperkirakan 15 juta bayi dilahirkan prematur (sebelum 37 minggu kehamilan

lengkap), dan jumlah ini meningkat. Komplikasi kelahiran prematur adalah

penyebab utama kematian di kalangan anak di bawah usia 5 tahun, yang

bertanggung jawab atas sekitar 1 juta kematian pada tahun 2015. Prematuritas,

secara global, adalah penyebab utama kematian pada anak di bawah usia 5 tahun.

Indonesia menjadi negara peringkat kelima dengan angka jumlah kelahiran

prematur 675.700 dan menjadi peringkat 9 dengan tingkat kelahiran prematur 15,5

per 100 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi.

Bank Dunia (2018) telah melaporkan pada tahun 2018 angka kematian bayi

(AKB) di Indonesia adalah 21/1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut menjadi salah

satu prioritas masalah kesehatan di Indonesia.

Penelitian oleh Beck et al., (2010) kelahiran prematur adalah masalah

kesehatan perinatal yang penting di seluruh dunia. Negara-negara berkembang,

terutama di Afrika dan Asia selatan, menanggung beban tertinggi dalam hal

jumlah absolut, meskipun angka yang tinggi juga diamati di Amerika Utara.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Vakilian et al., (2015) estimasi prevalensi

prematur keseluruhan di Iran adalah 9,2% (95%CI:7,6-10,7). Kesimpulan dalam

penelitiannya merangkum hasil penelitian sebelumnya dan memberikan

pandangan komprehensif tentang kelahiran prematur di Iran. Meskipun

1
dibandingkan dengan negara-negara berkembang seperti Indonesia, prevalensi

kelahiran prematur ini

2
3

dapat diterima di Iran, tetapi untuk mencapai tingkat yang lebih diinginkan dan

mengurangi tingkat di tahun-tahun mendatang, mengidentifikasi faktor-faktor

yang mempengaruhi dan tindakan intervensi dan pencegahan tampaknya

diperlukan. Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab kelahiran prematur dan

perkiraan peningkatan kejadian kelahiran prematur di tingkat negara diperlukan

untuk meningkatkan akses ke perawatan kebidanan dan neonatal yang efektif.

Persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi sebelum janin

genap berusia 37 minggu. Dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan, bayi

prematur terutama yang lahir dengan usia kehamilan < 32 minggu, mempunyai

risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena mereka mempunyai kesulitan

beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem organ

tubuhnya seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati dan sistem pencernaanya. Sekitar

75% kematian perinatal disebabkan oleh pretermitas, sehingga kelahiran prematur

mempengaruhi angka kematian bayi setiap tahunnya (Pribadi, Mose and Anwar,

2015).

Penyebab pasti persalinan prematur tidak diketahui. Berbagai sebab dan

faktor diduga sebagai penyebab persalinan preterm. Penyebab persalinan prematur

bukan tunggal tetapi multikompleks(Pribadi, Mose and Anwar, 2015). Faktor-

faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan prematur ada beberapa

klasifikasi, menurut Nugroho (2012) perkembangan dan keadaan hamil dapat

meningkatkan terjadinya persalinan prematur diantaranya yaitu kehamilan dengan

pre-eklamsia, plasenta previa, serta kehamilan dengan ketuban pecah dini: terjadi

gawat janin, dan temperatur tinggi.

Perkiraan risiko yang berhubungan dengan persalinan prematur, ditemukan

sekitar 80% persalinan prematur dikarenakan persalinan kurang bulan spontan


4

idioptik atau ketuban pecah dini, dan karena adanya komplikasi seperti hipertensi

atau kelainan plasenta didapat pada sekitar 20% kasus (Cunningham, 2012).

Menurut Hollingworth (2012) usia ibu mempengaruhi terjadinya

persalinan prematur, usia hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun

meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Anasari and Pantiawati (2016) terdapat hubungan antara usia

dengan persalinan prematur didapatkan hasil p-value 0,004, sehingga usia yang

berisiko mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar mengalami persalinan prematur

dibandingkan usia yang tidak berisiko. Sedangkan dalam penelitian lain Oroh,

Suparman and Tendean, (2015) melakukan penelitian di BLU RSUP Prof. DR. R.

D. Kandou didapatkan jumlah persalinan prematur tertinggi pada usia 21-34 tahun

(50,99%), tidak sesuai dengan teori karena ibu yang berkunjung lebih banyak

berusia 20 sampai 35 tahun

Faktor risiko selanjutnya, yaitu diakibatkan oleh plasenta previa dimana

plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah rahim, sehingga menutupi

sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Plasenta previa dibedakan menjadi 4

klasifikasi yaitu plasenta previa totalis, parsialis, marginalis, plasenta letak

rendah. Berdasarkan penelitian oleh Romadhon (2016) didapatkan hasil ada

hubungan antara plasenta previa terhadap kejadian persalinan prematur dengan p

value 0,003. Sedangkan, dalam penelitian Balayla, Wo dan Bédard (2015)

didapatkan jumlah persalinan prematur pada usia kehamilan 37 dan 38 minggu

lebih banyak ditemukan, yaitu pada usia 35 minggu 974 kasus, 36 minggu 1420

kasus, 37 minggu 1570 kasus, dan 38 minggu 1711 kasus.

Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri dan

menjadi penyebab terbesar persalinan preterm. Ketuban pecah dini adalah


5

keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini

terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah dini pada

kehamilan prematur ketuban pecah dini prematur terjadi pada 1 % kehamilan

(Prawiroharjo, 2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Irwan, Yusuf and

Kunci (2019) didapatkan hasil dari 183 responden menunjukkan KPD dengan usia

kehamilan postterm/preterm sebanyak 3 orang (1,6%), dan ibu dengan usia

kehamilan aterm sebanyak 36 orang. Biarpun didapatkan uji chi-square dengan

nilai p = 0,009, akan tetapi kejadian KPD dengan usia kehamilan aterm lebih

banyak.

Faktor risiko berikutnya, menurut Prawirohardjo (2016) pada pre-eklampsi

dan eklamisa. Pre-eklampsi berat menurut para ahli kemungkinan hidup bagi janin

lebih baik di luar kandungan daripada di dalam. Tekanan darah tinggi

menyebabkan menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan

fungsi pada plasenta, sehingga penolong cenderung untuk mengakhiri kehamilan,

hal ini menimbulkan prevalensi persalinan preterm meningkat. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh [ CITATION Car19 \l 1033 ] juga menyatakan bahwa berdasarkan

uji statistik chi-square, didapat p-value 0,000 artinya ada hubungan yang

signifikan antara preeklampsi dengan persalinan prematur. Sedangkan dalam

penelitian lain, menurut Romadhon (2016) didapatkan hasil bahwa tidak adanya

hubungan yang bermakna preeklamsi terhadap kejadian persalinan prematur

dengan p value 0,710.

Akibat dari persalinan prematur yaitu salah satunya mengakibatkan

berbagai morbiditas yang terjadi pada bayi, terutama dikarenakan sistem organ

yang imatur, peningkatan terjadinya BBLR, serta komplikasi jangka panjang

seperti cacat perkembangan saraf (Cunningham, 2012).


6

Mengingat besarnya dampak buruk dari persalinan prematur, perlu kiranya

perhatian yang cukup terhadap masalah ini. Sebagian besar masyarakat

menganggap kehamilan adalah hal yang paling diharapkan bagi wanita yang

benar-benar mendambakan anak. Dari sini masyarakat sangat ingin menjaga

kehamilan mereka, mereka tidak ingin melahirkan anak prematur yang bisa

berakibat kepada berat bayi lahir rendah dan risiko komplikasi lainnya

(Sulistyaningsih, 2011).

Berdasarkan UU RI Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan bagian Bab

VI “Praktik Bidan” Pasal 49 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu. Bidan memberikan

asuhan selama kehamilan (ANC) serta melakukam pertolongan pertama

kegawatdaruratan, deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa kehamilan,

masa persalinan dan pasca persalinan. Penangangan kegawatdaruratan tersebut

salah satunya adalah penanganan awal terhadap kasus persalinan prematur.

Indonesia terdiri dari beberapa kawasan provinsi, salah satunya yaitu

provinsi DIY atau Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara umum kasus kematian

bayi di DIY fluktuatif dari tahun 2014 – 2017. Tahun 2014 sebesar 405 dan turun

cukup banyak pada tahun 2015 yaitu menjadi 329, turun menjadi 278 pada tahun

2016, namun kembali naik menjadi 313 pada tahun 2017. Penyebab umum

kematian bayi dan neonatal di DIY adalah berat bayi lahir rendah (BBLR), sepsis

dan asfiksia.

Menurut Bappeda Yogyakarta (2019) ditemukan AKB pada tahun 2018 di

Kabupaten Sleman sebanyak 57 kasus, dimana kematian perinatal kebanyakan

disebabkan oleh pretermitas. Peneliti melakukan studi pendahuluan di kabupaten

Sleman. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di RS PKU

Muhammadiyah Gamping yang dilaksanakan pada Januari 2020 dengan melihat


7

data sekunder pada rekam medis, didapatkan jumlah ibu bersalin dengan

persalinan prematur sebanyak 97 orang dari 606 orang ( 16%) ibu bersalin yang

melahirkan secara aterm pada kurun waktu Januari – Desember 2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan dalam penelitian ini adalah

“Apa sajakah faktor risiko kejadian persalinan prematur di RS PKU

Muhammadiyah Gamping 2019?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian persalinan prematur di RS

PKU Muhammadiyah Gamping 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis besar risiko usia ibu hamil dengan kejadian persalinan

prematur.

b. Menganalisis besar risiko plasenta previa dengan kejadian persalinan

prematur.

c. Menganalisis besar risiko ketuban pecah dini dengan kejadian persalinan

prematur.

d. Menganalisis besar risiko pre-eklamsia dan eklamsia dengan kejadian

persalinan prematur.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Ilmu Kebidanan


8

Hasil penelitian ini dapat menambah data base ilmu pengetahuan

khususnya kebidanan mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan

kejadian persalinan prematur, sehingga dapat digunakan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi RS PKU Muhammadiyah Gamping

Dapat digunakan sebagai masukan bagi bidan, dr. SpOG dan supervisor di

RSU PKU Muhammadiyah Gamping untuk meningkatkan penanganan

persalinan prematur agar mengurangi angka kematian ibu maupun bayi.

b. Bagi Bidan

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan bidan tentang faktor

risiko persalinan prematur yang dapat digunakan untuk deteksi dini dalam

penanganan penyulit/ komplikasi dalam kehamilan.

c. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang

persalinan prematur.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup materi

Materi yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor risiko kejadian

persalinan prematur. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan

prematur ada beberapa klasifikasi yaitu usia, kehamilan dengan pre-eklamsia

dan eklamsia, kehamilan dengan perdarahan antepartum pada solusio plasenta

dan plasenta previa, serta kehamilan dengan ketuban pecah dini (Nugroho, 2012).

2. Ruang lingkup data


9

Data yang diteliti dalam penelitian ini adalah data ibu bersalin yang mengalami

persalinan prematur dan tidak prematur.

3. Ruang lingkup waktu

Penyusunan proposal sampai dengan laporan hasil penelitian dilaksanakan

sejak bulan November 2019 sampai dengan Mei 2020, tabel rancangan time

schedule berada pada lampiran 3. Waktu pengumpulan data dilaksanakan

kurang lebih 2 bulan karena waktu tersebut diperkirakan cukup untuk

memenuhi jumlah data yang telah ditentukan.

4. Ruang lingkup tempat

Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gamping karena

berdasarkan data AKB (Angka Kematian Bayi) di DIY, didapatkan data bahwa

kasus kematian bayi di Kabupaten Sleman yaitu sebanyak 57 kasus pada tahun

2018, dimana kematian perinatal disebabkan oleh pretermitas. Peneliti

melakukan studi pendahuluan di kabupaten Sleman, tepatnya di RS PKU

Muhammadiyah Gamping, karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit

tipe C. Berdasarkan, hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di RS

PKU Muhammadiyah Gamping yang dilaksanakan pada Januari 2020 dengan

melihat data sekunder pada rekam medis dan bangsal VK didapatkan sebanyak

97 kasus ( 16%) persalinan prematur dari 606 kasus ibu bersalin yang

melahirkan secara aterm pada kurun waktu Januari – Desember 2019.


10

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1 Anasari and Faktor-Faktor Jenis Penelitian Survei analitik Sebagian besar usia, paritas, Teknik sampling untuk
Pantiawati, (2016) Yang dengan pendekatan case pekerjaan, riwayat persalinan kelompok kasus total
Mempengaruhi control retrospektif. Jumlah preterm, dan status gizi tidak sampling dan
Persalinan Preterm Populasi seluruh ibu bersalin berisiko. Ada hubungan kelompok kontrol
Di Rsud Prof. Dr. dari Januari-Desember 2013. antara usia dengan persalinan simple random
Margono Soekarjo Teknik Sampling systematic preterm (p=0,004) dengan OR sampling.
Purwokerto random sampling. Jumlah 2,732, ada hubungan paritas Perbandingan sampel
Sampel 77 orang. Teknik dengan persalinan preterm 1:2. Teknik analysis
analisa Analisis bivariat (p=0,001) dengan OR 2,550, hanya sampai di
menggunakan uji chi square ada hubungan pekerjaan analisis bivariate
dan analisis multivariat dengan persalinan preterm
menggunakan regresi logistik.. (p=0,000) 4,151 dengan OR ,
ada hubungan riwayat
persalinan dengan persalinan
preterm (p=0,000) dengan OR
3,206 dan ada hubungan
status gizi dengan persalinan
preterm (p=0,003) dengan OR
2,154.
2 Endah (2018) Gambaran Faktor Jenis penelitian deskriptif Persalinan prematur pada ibu Metode penelitian case
Resiko Partus dengan pendekatan bersalin ada pada kategori control, teknik
Preterm Di RS retrospective. Jumlah populasi preterm yaitu sebesar 63,1%, sampling untuk
SMC Kabupaten seluruh ibu yang melahirkan pada kategori multipara kelompok kasus total
Tasikmalaya partus prematur tahun 2016 53,6%, KPSW berada pada sampling dan
Tahun 2016 sebanyak 506 orang. Teknik kategori tidak KPSW 69,0%, kelompok kontrol
11

sampling simple random tidak terjadi gemeli 86,9%, simple random


sampling. Jumlah sampel 84 tidak terjadi preeklamsia sampling, dan teknik
orang. Teknik analisis 69,0%, tidak terjadi eklamsia analisis bivariate
presentase 95,2%, tidak terjadi plasenta menggunakan chi
previa 86,9%, tidak terdapat square.
penyakit yang menyertai
94,0%, tidak mempunyai
riwayat persalinan preterm
77,4%.
3 Teklay (2018) Risk factors Jenis Penelitian Desain studi Sekitar 95,5% ibu dalam Teknik sampling untuk
of preterm birth case-control retrospektif. kasus dan 98,3% dalam kelompok kasus total
among mothers Jumlah Populasi Semua ibu kontrol memiliki perawatan sampling dan
who gave birth yang melahirkan di rumah sakit antenatal tindak lanjut. Di kelompok kontrol
in public hospitals umum zona tengah Tigray. antara mereka, 39,3% kasus simple random
of central zone, Untuk kasus semua ibu yang dan 58% kontrol menjalani sampling. Teknik
Tigray, Ethiopia: melahirkan prematur dengan perawatan antenatal empat analysis hanya sampai
unmatched case– usia (28 hingga <37 minggu). kali ke atas. Dalam regresi di analisis bivariate
control study Untuk kontrol Semua ibu logistik kali ke atas. Dalam
2017/2018 dengan kelahiran penuh (≥ 37 regresi logistik nilai-P <0,05,
minggu). Teknik Sampling ibu dengan ANC
systematic sampling digunakan menindaklanjuti kurang dari
setiap dua Peserta dipilih empat [AOR 95% CI 2,15
dengan metode lotere. Jumlah (1,19, 3,85)], ibu dengan
Sampel 88 kasus dan 176 hipertensi yang diinduksi
kontrol. Teknik analisa Analisi kehamilan [AOR 3,245; 95%
bivariate dan analisis CI (1,58, 6,67)], kehamilan
multivariat menggunakan ganda [AOR 2,47; 95% CI
regresi logistik. (1,14, 5,33)], gawat janin
[AOR 4.0; 95% CI (1,9, 8.2)]
12

dan cacat lahir [AOR 3.19;


95% CI (1,22, 8,34)] adalah
faktor risiko independen
kelahiran prematur.

4 Carolin (2019) Faktor – Faktor Jenis Penelitian Survei analitik Ibu yang mengalami Teknik sampling untuk
Yang dengan pendekatan case persalinan preterm sebanyak kelompok kasus total
Berhubungan control retrospektif. Jumlah 10,1% dari 297 ibu bersalin. sampling dan
Dengan Kejadian Populasi Semua wanita yang Mayoritas ibu bersalin kelompok kontrol
Persalinan Preterm melahirkan Januari sampai Juni preterm usia beresiko sebesar simple random
Di Rumah Sakit 2017. Teknik Sampling Simple 51,7%, paritas multipara sampling.
Muhammadiyah random sampling. Jumlah sebesar 53,3%, ibu bersalin Perbandingan sampel
Taman Puring Sampel 30 ibu melahirkan KPD lebih banyak terjadi 1:2
Kebayoran Baru preterm dan 30 ibu melahirkan persalinan preterm sebesar
Jakarta Selatan tidak preterm dengan total 60 53,3%, ibu bersalin dengan
Periode Januari - sampel. Teknik analisa tidak Preeklampsi lebih
Juni Tahun 2017 Analisis bivariat menggunakan banyak terjadi persalinan
chi square. preterm sebesar 63,3%. usia
ibu (p=0,000), paritas
(p=0,000), KPD (p=0,000),
Preeklampsi (p=0,000)
Variabel yang mempunyai
hubungan yang signifikan
adalah usia, paritas, KPD,
preeklampsi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Teoritis

1. Definisi Persalinan

Kehamilan merupakan salah satu bentuk kebesaran Allah dan bukti

bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hal ini tercermin dalam firman

Allah di surat Az Sajdah ayat 7-10 yang berbunyi, 

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan


Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya
ruh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Dan
mereka berkata, ‘Apakah bila kami telah lenyap (hancur) di dalam
tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?’
Bahkan (sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Rabbnya”. 

Kita telah bisa memahami bahwa kehamilan yang terjadi sebagai salah

satu proses penciptaan manusia merupakan bentuk kebesaran Allah yang telah

sempurna mengaturnya. Allah telah menciptakan wanita dengan mekanisme

tubuh yang dipersiapkan untuk mampu mengandung dan melahirkan bayi.

Tidak berhenti di situ, Allah juga telah mengatur sedemikian rupa proses

kehamilan hingga terbentuk bayi yang sempurna dan siap dilahirkan ke

dunia. Begitu juga ayat yang menerangkan persalinan, sehingga sudah

sepatutya untuk senantiasa bersyukur yaitu :

“Dan Allah yang mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu dalam
keadaan tidak tahu apa-apa, lalu Allah menjadikan untuk kamu
pendengaran, penglihatan, dan akal fikiran agar kamu bersyukur”
(QS.16:78)

13
Persalinan sendiri dapat didefinisikan secara medis sebagai kontraksi

uterus yang teratur dan semakin kuat, menciptakan penipisan dan dilatasi

serviks

14
15

di sepanjang waktu, yang menimbulkan dorongan kuat untuk melahirkan janin

melalui jalan lahir melawan resistansi jaringan lunak, otot, dan struktur tulang

panggul (Kennedy, Ruth and Martin, 2013).

Persalinan sebagai proses ketika kontraksi teratur, ritmik, dan nyeri

menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks dan penurunan bagian

presentasi, yang pada akhirnya menyebabkan ekspulsi janin dan plasenta dari

ibu (Holmes and Baker, 2011).

2. Definisi Persalinan Prematur

Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi

sebelum janin genap berusia 37 minggu (Pribadi, Mose and Anwar, 2015).

Persalinan prematur menurut Nugroho (2012) juga bisa dikatakan apabila

persalinan terjadi antara usia kehamilan 20-37 minggu atau dengan berat janin

kurang dari 2500 gram.

Berdasarkan penelitiannya Beck et al., (2010) kelahiran prematur

adalah masalah kesehatan perinatal yang penting di seluruh dunia. Negara-

negara berkembang, terutama di Afrika dan Asia selatan, menanggung beban

tertinggi dalam hal jumlah absolut, meskipun angka yang tinggi juga diamati di

Amerika Utara.

3. Klasifikasi Persalinan Prematur

Menurut Holmes and Baker (2011) persalinan prematur digolongkan

kedalam tiga periode gestasi yaitu :

a. Persalinan agak prematur (berlangsung antara usia kehamilan 35 dan 37

minggu).

b. Persalinan sangat prematur (berlangsung antara usia kehamilan 29 dan 34

minggu).
16

c. Persalinan luar biasa prematur (berlangsung antara usia 24 dan 28 minggu).

Berdasarkan penelitian Phillips et al., (2017) subkategori usia

kehamilan ini penting karena usia kehamilan berbanding terbalik terkait

dengan peningkatan mortalitas, morbiditas dan intensitas perawatan neonatal

diperlukan saat lahir. Di seluruh dunia, 11,1% bayi dilahirkan prematur setiap

tahun.Persalinan premature adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas

perinatal dan nomor dua terbesar.

4. Bahaya Persalinan Prematur

Menurut Nugroho (2012) persalinan prematur merupakan hal yang

berbahaya karena potensial meningkatkan kematian perinatal sebesar 65%-

75%, umumnya berkaitan dengan berat lahir rendah. Dibandingkan dengan

bayi yang cukup bulan, bayi dengan usia kehamilan <32 minggu, mempunyai

resiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena mereka mempunyai kesulitan

untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan

sistem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati dan system

pencernaanya (Pribadi, Mose and Anwar, 2015).

5. Faktor Risiko Persalinan Prematur

Menurut Cunningham (2012) untuk perkiraan risiko yang berhubungan

dengan persalinan prematur, berdasarkan dari hasil analisis ditemukan angka

kematian dan kesakitan neonatus yang dilahirkan pada usia 34, 35 dan 36

minggu dibandingkan dengan mereka yang lahir aterm antara tahun 1988 dan

2005 di Rumah Sakit Parkland. Sekitar 80% persalinan prematur dikarenakan

persalinan kurang bulan spontan idioptik atau ketuban pecah dini. Komplikasi

seperti hipertensi atau kelainan plasenta didapat pada sekitar 20% kasus.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan prematur


17

tampaknya diperlukan untuk meningkatkan pemahaman yang lebih baik

(Vakilian et al., 2015).

a. Faktor Risiko Umum Persalinan Prematur

1) Usia Ibu

Menurut Hollingworth (2012) usia ibu mempengaruhi terjadinya

persalinan premtur, usia hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35

tahun meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur. Begitu juga

menurut Holmes and Baker (2011) usia ibu sangat mempengaruhi

kemungkinan menjalani persalinan dan pelahiran prematur. Secara

statistik, ibu yang sangat muda (yang berusia kurang dari 18 tahun) atau

yang berusia diatas 35 tahun terbukti memiliki insiden persalinan

prematur yang lebih tinggi. Pada pelahiran anak kedua, ibu yang berusia

15 dan 19 tahun beresiko tiga kali lebih tinggi mengalami pelahiran yang

sangat prematur dan bayi lahir mati dibandingkan ibu yang berusia 20-29

tahun. Angka kematian bayi dan anak kecil yang lahir dari ibu yang

berusia remaja sekitar 60 persen lebih tinggi dibandingkan ibu yang usia

nya lebih dewasa. Mengingat banyaknya wanita yang menunda

melahirkan anak pertama mereka demi mengejar karier, usia nasional

primigravida kini naik menjadi 29 tahun.

Menurut Holmes and Baker (2011) persalinan prematur juga

dikaitkan dengan usia wanita yang sudah lanjut karena mereka mungkin

mengalami berbagai masalah ginekologis atau masalah medis mendasar,

atau mereka mungkin menjalani pembuahan melalui terapi fertilisasi in-

vitro (IVF), yang kemungkinan juga akan memicu kehamilan kembar,


18

serta berbagai masalah lain yang mungkin muncul terkait terapi

infertilitas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carolin (2019)

didapatkan p-value = 0,000 menunjukkan ada hubungan yang signifikan

antara usia dengan preterm. Berdasarkan penelitiannya, kelompok usia

<20 tahun dan >35 tahun sebesar 51,7% mengalami persalinan prematur.

Selaras dengan penelitian (Anasari and Pantiawati, 2016) bahwa

didapatkan p-value 0,004 yang berarti ada hubungan antara usia dengan

persalinan preterm. Ibu dengan usia berisiko mengalami persalinan

preterm lebih besar dibandingkan ibu dengan usia tidak berisiko.

2) Paritas

Dalam penelitiannya (Anasari and Pantiawati, 2016) melakukan

analsis antara paritas dan persalinan prematur didapatkan hasil nilai p-

value 0,001 yang berarti ada hubungan antara paritas dengan persalinan

prematur. Dalam penelitian lain, menurut (Carolin, 2019) berdasarkan

hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square, didapatkan

nilai p-value 0,000 artinya ada hubungan yang signifikan antara paritas

dengan persalinan prematur. Paritas primipara yang mengalami

persalinan prematur sebanyak 23 (82,1%), sedangkan yang tidak

mengalami persalinan prematur sebanyak 5 (17,9%), sedangkan paritas

multipara yang mengalami persalinan preterm sebanyak 7 (21,9%), dan

tidak mengalami persalinan preterm sebesar 25 (78,1%).

Dalam penelitian lain Wahyuni and Rohani (2017) pada hasil

analisis bivariat menunjukkan bahwa sebanyak 30 (43,5%) ibu hamil

dengan paritas 1 atau ≥ 4 mengalami persalinan preterm dan sebanyak


19

39 (56,5%) ibu hamil dengan paritas 2-3 bayinya mengalami persalinan

preterm. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,049 (p<0,05) yang

artinya secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara paritas

dengan persalinan preterm. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR sebesar

2,179 (95% CI: 1,063-4,468) yang artinya ibu hamil dengan paritas 1

atau ≥ 4 berisiko 2,179 kali lebih tinggi untuk mengalami persalinan

preterm dibandingkan dengan ibu hamil dengan paritas 2-3.

b. Faktor Risiko Klinis Persalinan Prematur

1) Plasenta Previa

Menurut Nugroho (2012) plasenta previa adalah plasenta yang

letaknya abnormal pada segmen bawah rahim sehingga menutupi

sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Plasenta previa terdiri dari 4

klasifikasi yaitu :

(1) Plasenta previa totalis : plasenta menutupi seluruh ostium uteri

internum.

(2) Plasenta previa lateralis : plasenta menutupi sebagian dari ostium

uteri internum.

(3) Plasenta previa marginalis : tepi plasenta berada tepat pada tepi

ostium uteri internum.

(4) Plasenta letak rendah : plasenta berada 3 – 4 cm pada tepi ostium

uteri internum.

Pelebaran segmen bahwa uterus dan pembukaan serviks

menyebabkan sinus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus

atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Perdarahan tak dapat

dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus


20

untuk berkontraksi seperti plasenta letak normal. Komplikasi bayi yang

sering terjadi adalah prematuritas dengan angka kematian cukup tinggi

(Nugroho, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian Endah and Susanti (2018)

menunjukkan bahwa sebesar 13,1% ibu bersalin yang mengalami

persalinan prematur di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya

tahun 2016 mengalami plasenta previa. Jenis plasenta previa yang terjadi

pada ibu bersalin dengan persalinan prematur adalah plasenta previa

totalis sebanyak 5 orang dan marginal sebanyak 6 orang.. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Romadhon (2016) didapatkan hasil ada hubungan

antara plasenta previa terhadap kejadian persalinan prematur dengan p

value 0,003

2) Ketuban Pecah Dini

Menurut Nugroho (2012) ketuban pecah dini (KPD) adalah

pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan/ sebelum inpartu,

pada pembukaan < 4 cm (fase laten). Hal ini dapat terjadi pada akhir

kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban pecah

dini preterm adalah ketuban pecah dini sebelum usia kehamilan 37

minggu. Ketuban pecah dini prematur dapat disebabkan oleh beragam

mekanisme patologis, termasuk infeksi intraamnion. Ketuban pecah

lama menyebabkan pengingkatan sepsis janin dan ibu. Jika

koriamnionitis terdiagnosis, upaya segera untuk pelahiran, sebaiknya

dimulai (Cunningham, 2012). Ketuban pecah dini merupakan

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang bulan, dan


21

mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian perinatal pada

bayi yang kurang bulan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carolin (2019)

didapat p-value 0,000 artinya ada hubungan yang signifikan antara

KPD dengan persalinan preterm. KPD yang mengalami persalinan

preterm sebanyak 75,0%.

3) Pre-Eklampsia dan Eklamsia

Menurut Nugroho (2012) pre eklampsia adalah timbulnya

hipertensi disertai proteinuria dan / atau edema pada usia kehamilan 20

minggu atau lebih. Terjadinya kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg

atau lebih dengan pemeriksaan 2 kali selang 6 jam dalam keadaan

istirahat. Perkembangan dan keadaan hamil dengan pre-eklampsia

meningkatkan terjadinya persalinan prematur.

Menurut Cunningham (2012) pada ibu yang mengalami pre-

eklampsia berat akan mengalami berbagai komplikasi diantaranya

timbulnya solusio plasenta pada hamper 20 persen dan edema paru pada

sekitar 4 persen. Lebih lanjut, terdapat risiko besar terjadinya eklamsia,

perdarahan serebrovaskular, dan kematian ibu. Preeklamsia yang

disertai kejang umum tonik klonik merupakan bagian dari eklampsia.

Temuan-temuan ini bahkan lebih revelan jika digabungkan dengan

kenyataan tidak adanya bukti yang menyakinkaan bahwa hasil akhir

perinatal mengalami perbaikan signifikan dengan pemanjangan periode

kehamilan. Tata laksana konservatif yaitu dilakukannya terminasi

kehamilan, demi keselamatan ibu dan bayi. Penudaan terminasi untuk

memperpanjang masalah kehamilan pada perempuan yang mengalami


22

pre-eklampsia berat dapat menimbulkan konsekuensi berat pada ibu dan

janin yaitu :

a) Gangguan penglihatan atau nyeri kepala menetap; eclampsia

b) Napas pendek; sesak napas disertai rhonki basah; edema paru

c) Hipertensi berat yang tidak terkendali meskipun telah mendapat

terapi

d) Oliguria <500mL/24 jam atau kreatinin seum >1,5mg/dL

e) Hitung trombosit terus-menerus <100.000/mL

f) Dugaan solusio plasenta, persalinan maju, dan/atau ketuban pecah

g) Kematian janin

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carolin (2019)

didapat p-value 0,000 artinya ada hubungan yang signifikan antara

preeklampsi dengan persalinan preterm, dan didapati preeklampsi yang

mengalami persalinan preterm sebanyak 81,8%.

B. Kerangka Konsep

Variabel Bebas

Usia Ibu

Plasenta Previa Variabel Terikat

Ketuban Pecah Dini Persalinan Prematur

Pre eklamsia dan


Eklamsia

Paritas
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
23

: Variabel yang diteliti


: Variabel yang tidak diteliti
: Panah penghubung
Berdasarkan gambar 2.1 kerangka konsep penelitian variabel bebas

adalah usia ibu, plasenta previa, ketuban pecah dini (KPD), dan pre eklamsia.

Variabel terikat adalah persalinan prematur. Variabel perancu atau variabel

luar yang berhubungan dengan kedua variabel adalah paritas.

Sumber : Nugroho (2012), Anasari and Pantiawati (2016), Carolin


(2019), Cunningham (2012), Holmes and Baker (2011), Hollingworth (2012)

C. Hipotesis

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan usia ibu dengan kejadian persalinan prematur di RS PKU

Muhammadiyah Gamping tahun 2019.

2. Ada hubungan plasenta previa dengan kejadian persalinan prematur di RS

PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2019.

3. Ada hubungan ketuban pecah dini (KPD) dengan kejadian persalinan

prematur di RS PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2019.

4. Ada hubungan pre eklamsia dan eklamsia dengan kejadian persalinan

prematur di RS PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2019.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini dengan menggunakan survei analitik, penelitian yang

menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, selanjutnya

melakukan analisis dinamika korelasi antar fenomena tersebut (Sulistyaningsih,

2011). Pada penelitian ini menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi kejadian

Desain atau rancangan dalam penelitian ini menggunakan case control

yaitu penelitian yang mempelajari hubungan antara kasus dengan paparan tertentu

(Nugrahaeni, 2011). Metode pendekatan waktu yang dilakukan menggunakan

metode retrospektif dimana penelitian yang bertolak dari variable terikat,

kemudian dilakukan penelusuran ke belakang untuk mencari bukti-bukti

pemaparan atau faktor risiko yang berhubungan dengan variable bebasnya

(Sulistyaningsih, 2011). Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi pasien yang

melahirkan prematur sebagai kasus dan tidak melahirkan prematur sebagai

control. Faktor risiko (paparan) yang berperan dalam kejadian persalinan prematur

ditelusuri secara retrospektif pada kedua kelompok, kemudian dibandingkan.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui faktor risiko

yang paling mempengaruhi untuk terjadinya persalinan prematur.

24
25

Usia berisiko (<20


tahun dan > 35 tahun Retrospektif Data Rekam
PREMATUR
(+) Medis Ibu
Bersalin
Usia tidak berisiko (20-
Bulan
35 tahun) (-)
Januari –
Usia berisiko (<20 Desember
tahun dan > 35 tahun Retrospektif 2019
TIDAK
(+) PREMATUR
Usia tidak berisiko (20-
35 tahun) (-)

Gambar 3.1 Desain Penelitian Faktor Risiko Usia


Sumber : Anasari and Pantiawati (2016), Carolin (2019), (Holmes and Baker, 2011),
(Hollingworth, 2012)

Plasenta Previa (+)


Retrospektif PREMATUR Data Rekam
Medis Ibu
Tidak Plasenta Previa Bersalin
(-) Bulan
Januari –
Plasenta Previa (+) Desember
Retrospektif 2019
TIDAK
PREMATUR
Tidak Plasenta Previa
(-)

Gambar 3.2 Desain Penelitian Faktor Risiko Plasenta Previa


Sumber : Endah and Susanti (2018), Romadhon (2016), (Nugroho, 2012)
26

KPD (+)
Retrospektif PREMATUR Data Rekam
Medis Ibu
Tidak KPD (-) Bersalin
Bulan
Januari –
KPD (+) Desember
Retrospektif 2019
TIDAK
PREMATUR
Tidak KPD (-)

Gambar 3.3 Desain Penelitian Faktor Risiko KPD


Sumber : Carolin (2019), (Cunningham, 2012), (Nugroho, 2012)

Pre Eklmasia &


eklamsia (+) Retrospektif PREMATUR Data Rekam
Medis Ibu
Tidak Pre Eklmasia & Bersalin
eklamsia (-) Bulan
Januari –
Pre Eklmasia & Desember
eklamsia (+) Retrospektif 2019
TIDAK
PREMATUR
Tidak Pre Eklmasia&
eklamsia (-)

Gambar 3.4 Desain Penelitian Faktor Risiko Pre Eklamsia


Sumber : Carolin (2019), (Cunningham, 2012), (Nugroho, 2012)

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persalinan prematur.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam peneltian ini adalah usia ibu, plasenta previa,

ketuban pecah dini, serta pre-eklampsia dan eklamsia.

3. Variabel Perancu

Variabel perancu dalam penelitian ini adalah paritas.


27

C. Definisi Operasional Penelitian

Tabel 3.1 Definisi Opersional

No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
1 Kejadian Ibu yang Data 1. Prematur Nominal
persalinan melahirkan bayi diperoleh 2. Tidak
prematur sebelum janin dari data Prematur
genap berusia 37 rekam
minggu medis RS
2 Usia Ibu Usia Ibu saat Data 1. Usia Nominal
kehamilan diperoleh berisiko
terakhir. Dihitung dari data (<20 tahun
berdasarkan tahun rekam atau >35
kelahiran. medis RS tahun)
2. Usia tidak
berisiko
3 Plasenta Ibu yang Data 1. Plasenta Nominal
Previa melahirkan diperoleh previa
karena plasenta dari data 2. Tidak
yang letaknya rekam Plasenta
abnormal pada medis RS Previa
segmen bawah
rahim sehingga
menutupi
sebagian atau
seluruh ostium
uteri internum
4 Ketuban Ibu yang Data 1. Ketuban Nominal
pecah dini melahirkan diperoleh pecah dini
karena pecahnya dari data 2. Tidak
ketuban sebelum rekam ketuban
37 minggu/ medis RS pecah dini
sebelum inpartu,
pada pembukaan
< 4 cm (fase
laten)
5 Pre- Ibu yang Data 1. Pre- Nominal
eklampsia melahirkan diperoleh eklampsia
dan karena timbulnya dari data 2. Tidak pre-
Eklamsia hipertensi disertai rekam eklampsia
proteinuria dan / medis RS
atau edema pada
usia kehamilan 20
minggu atau lebih
dengan/ tanpa
kejang
6 Paritas Paritas adalah Data 1. Paritas Nominal
28

No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
banyaknya diperoleh berisiko
persalinan yang dari data 2. Paritas
dialami seorang rekam tidak
wanita yang medis RS berisiko
melahirkan bayi

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin Semua

ibu yang melahirkan dan diagnosis sebagai persalinan prematur di RS PKU

Muhammadiyah Gamping selama bulan Januari sampai bulan Desember 2019

dan tercatat dalam data rekam medis rumah sakit. Populasi kasus sebanyak 97

kasus dan kontrol sebanyak 194 kasus.

2. Sampel

Cara pengambilan sampel kasus dalam penelitian ini menggunakan

teknik sampel jenuh dimana semua populasi kasus digunakan sebagai sampel.

Sedangkan, dalam pengambilan sampel kontrol menggunakan teknik simple

random sampling dimana pengambilan sampel secara acak dengan bilangan

sistematis, kelipatan 7 (Sulistyaningsih, 2011). Perbandingan besar sampel

antara kelompok kasus dan kelompok kontrol yang optimal berkisar antara 1 :

2 (Murti, 2016).

a. Sampel Kasus

Sampel kasus adalah ibu bersalin yang mengalami persalinan

prematur berjumlah 97 orang. Untuk pendataan data yang sesuai fokus

penelitian ini, maka responden yang diambil dengan karakteristik berikut :

1) Kriteria inklusi untuk sampel kasus


29

a) Ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu

tanpa membedakan jenis persalinan di RS PKU Muhammadiyah

Gamping.

2) Kriteria eksklusi untuk sampel kasus

a) Ibu yang meninggal saat melahirkan dengan usia kehamilan kurang

dari 37 minggu di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

b. Sampel Kontrol

Sampel kontrol adalah ibu bersalin yang tidak mengalami persalinan

prematur yaitu sebanyak 194 orang. Untuk pendataan data yang sesuai fokus

penelitian ini, maka responden yang diambil dengan karakteristik berikut :

1) Kriteria inklusi untuk sampel kontrol

a) Ibu yang melahirkan dengan usia cukup bulan, kehamilan dengan usia

37 – 42 minggu di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

2) Kriteria eksklusi untuk sampel control

a) Ibu yang meninggal saat persalinan dengan usia cukup bulan,

kehamilan dengan usia 37-42 minggu di RS PKU Muhammadiyah

Gamping.

E. Etika Penelitian

Peneliti melakukan etika penelitian dengan kriteria menurut (Notoatmodjo,

2018) sebagai berikut :

1. Informed Consent

Informed consent dilakukan kepada penanggung jawab rekam medis untuk

meminta persetujuan sebelum dilakukannya pengambilan data.

2. Anominity (tanpa nama)


30

Tidak mencantumkan nama pada responden pada lembar pengumpul data,

cukup memberi kode, untuk menjaga kerahasiaan identitas responden yang

diambil dari rekam medik.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dilakukan dengan kelompok

data yang diperlukan dalam penelitian saja yang akan dilaporkan sebagai

penelitian.

4. Prinsip keadilan

Peneliti memberikan perlakuan yang sama terhadap data yang diambil, tidak

ada penelitian khusus dalam pengambilan data.

5. Ethnical clearance (keterangan kelayakan etik)

Peneliti melakukan ethnical clearance setelah mendapat persetujuan dari

pembimbing dan penguji untuk melanjutkan ke tahap penelitian.

6. Beneficence / manfaat

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada pihak RS PKU

Muhammadiyah Gamping, terutama bagi bidan, dr. SpOG dan supervisor di

bangsal VK untuk meningkatkan penanganan persalinan prematur, serta tidak

merugikan bagian rekam medis maupun Rumah Sakit saat pengambilan data.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan adalah master tabel yang terdapat dalam

lapiran 1 dan 2 dengan bantuan rekam medis ibu bersalin di RS PKU

Muhammadiyah Gamping yang berisi tentang angka kejadian persalinan

prematur dalam kurun waktu satu tahun dari Januari-Desember 2019.

2. Metode Pengumpulan Data


31

Metode pengumpulan data dalam penelitian menggunakan studi

dokumentasi diperoleh dengan mengambil data sekunder dari status pasien di

ruang rekam medis dan bangsal bersalin di RS PKU Muhammadiyah

Gamping pada data ibu yang mengalami persalinan prematur (kasus) dan data

Ibu yang melahirkan bayi cukup bulan (kontrol) dari Januari-Desember 2019.

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

a. Editing : Kegiatan memeriksa data, kelengkapan dan kebenaran pengisian

data, hanya memilih atau memasukkan data yang penting dan benar-benar

diperlukan.

b. Coding :Pemberian kode pada data yang berskala nominal. Kodenya

berbentuk angka, bukan symbol karena hanya angka yang dapat diolah

secara statistik dengan bantuan program komputer. Dalam penelitian ini

kode yang diberikan yaitu :

Tabel 3.2 Coding Data

Variabel Kategori Codin Kategori Coding


g
Usia Usia berisiko (<20 1 Usia tidak 0
tahun dan >35 berisiko (20-35
tahun) tahun)
Plasenta Ibu yang 1 Ibu yang tidak 0
Previa mengalami mengalami
plasenta previa plasenta previa
Ketuban Ibu yang 1 Ibu yang tidak 0
Pecah Dini mengalami KPD mengalami KPD
(KPD)
Pre eklamsia Ibu yang 1 Ibu yang tidak 0
mengalami mengalami
preeklamsia preeklamsia
Paritas Ibu yang 1 Ibu yang tidak 0
mempunyai mempunyai
paritas berisiko paritas berisiko
c. Entry : Memasukkan data yang telah dikoding ke dalam program computer.
32

d. Cleaning : Proses pembersihan data sebelum diolah secara statistic, cara

melakukan pembersihan data adalah data diperiksa kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan kode, kemudian dilakukan pembetulan.

e. Tabulating : Memasukkan data kedalam tabel berdasarkan tujuan penelitian

(Sulistyaningsih, 2011).

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis Univariat digunakan untuk mendiskripsikan variable

penelitian guna memperoleh gambaran atau karakteristik sebelum dilakukan

analisis bivariat. Hasil dalam penelitian di tampilkan dalam bentuk

distribusi frekuensi (Ariani, 2014).

Dalam penelitian ini jenis datanya adalah data kategorik yang hanya

menjelaskan angka/ nilai, jumlah, dan presentase masing-masing variable

dengan menggunakan rumus:

f
P= x 100 %
n

Keterangan :

P = Presentase ibu bersalin dengan persalinan prematur

f = Jumlah sampel

n = Jumlah populasi

b. Analisis Bivariate

Analisis bivariate digunakan untuk mengetahui hubungan terhadap

objek penelitian antara variable bebas dan variable terikat (Ariani, 2014).

Analisis ini untuk membandingkan besarnya hubungan terjadinya persalinan

prematur kelompok kasus dan kelompok control.


33

( Fij−Eij)2
2
xp =∑ ( Eij )
Keterangan :

xp2 = Nilai Chi Square

Fij = Frekuensi yang diperoleh/ diamati

Eij = Frekuensi yang diharapkan

Uji statistika yang digunakan adalah uji Chi Square, jenis uji

komparatif non-parametris yang dilakukan pada dua variable dengan

menggunakan batas kemaknaan p value <0,05 , namun jika terdapat nilai

>20% yang kosong maka dapat digantikan menggunakan fisher extract test

(Ariani, 2014)..

Menurut Nugrahaeni (2011) pada desain kasus control, kita dapat

menghitung besarnya risiko terkena penyakit yang mungkin terjadi karena

adanya paparan. Dalam desain studi kasus kontrol untuk menilai besarnya

risiko terkena penyakit dilakukan dengan perhitungan odss ratio (OR),

dengan rumus :

a/ ( a+ c ) :c /(a+c )
OR =
b/ ( d +d ) :d /(b +d )

a/c
OR =
d /d

ad
OR =
bc

OR harus disertai nilai interval kepercayaan (confidence interval)

yang dikehendaki, misalnya interval kepercayaan 95%. Interpretasi hasil OR

adalah sebagai berikut :


34

1. Jika nilai OR = 1 berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko tidak

ada pengaruh dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bukan sebagai

faktor risiko terjadinya efek (penyakit/ masalah kesehatan).

2. Jika nilai OR > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup

angka 1, berarti variabel tersebut sebagai faktor risiko terjadinya efek

(penyakit/ masalah kesehatan).

3. Jika nilai OR < 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup

angka 1, berarti faktor yang kita teliti merupakan faktor protektif untuk

terjadinya efek.

4. Jika nilai interval kepercayaan OR mencakup nilai 1 maka berarti

mungkin nilai OR = 1, sehingga belum dapat disimpulkan bahwa faktor

yang kita teliti sebagai faktor risiko atau faktor protektif (Nugrahaeni,

2011).

H. Rencana Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang

dilakukan selama penelitian dari awal sampai penelitian berakhir. Jalannya

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pada dasarnya adalah sebagai

berikut :

1. Perencanaan

a. Pengajuan judul penelitian dengan pembimbing

b. Membuat izin studi pendahuluan ke instansi untuk mendapatkan data awal

di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

c. Pembuatan proposal penelitian.

d. Melakukan bimbingan proposal penelitian pada pembimbing dan

mendapatkan ACC untuk melakukan seminar ujian proposal.


35

e. Mendaftar ujian seminar proposal kepada tim skripsi.

f. Setelah proposal diujikan kemudian melakukan revisi dan mendapatkan

ACC.

g. Mendaftar uji etik penelitian kepada tim skripsi.

h. Melakukan uji etik penelitian di Komisi Etik Universitas ‘Aisyiyah untuk

mendapatkan izin penelitian.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian yaitu proses pengambilan dan pengolahan data.

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah :

a. Melakukan perizinan untuk melaksanakan penelitian dengan pembuatn

surat di kampus.

b. Menyerahkan surat izin penelitian di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

c. Menunggu mendapatkan surat balasan dari RS PKU Muhammadiyah

Gamping.

d. Peneliti melakukan pengambilan data di rekam medis di RS PKU

Muhammadiyah Gamping.

e. Mengambil data di rekam medis atau bangsal bersalin per hari 20 kasus

kemudian peneliti menentukan data yang termasuk dalam kriteria inklusi

dan eksklusi.

f. Setelah data terpenuhi, peneliti melakukan pengolahan data dengan

menggunakan program komputerisasi SPSS.

3. Pelaporan

a. Peneliti menyusun bab 4 dan 5 , kemudian melakukan konsultasi bab 4 dan

5 kepada pembimbing. Peneliti selanjutnya melaksanakan ujian hasil

skripsi dan revisi hasil dilanjutkan pengumpulan laporan hasil skripsi.


36

b. Peneliti melaksanakan ujian hasil skripsi dan revisi hasil.

c. Pengumpulan laporan hasil skripsi.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya. (2010). Kementrian Agama RI: Jakarta.

Anasari, T. and Pantiawati, I. (2016) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


Preterm Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto’, VIII(01), pp.
94–109.
Ariani, A. (2014) Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Balayla, J., Wo, B. L. and Bédard, M. J. (2015) ‘A late-preterm, early-term stratified
analysis of neonatal outcomes by gestational age in placenta previa: Defining
the optimal timing for delivery’, Journal of Maternal-Fetal and Neonatal
Medicine, 28(15), pp. 1756–1761. doi: 10.3109/14767058.2014.970529.
Bank Dunia (2018) Mortality Rate, Infant (per 1,000 live births). Available at:
https://data.worldbank.org/ (Accessed: 21 November 2019).
Bappeda Yogyakarta (2019) Pertumbuhan Penduduk Kesehatan. Available at:
http://bapedda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar?id_skpd=29 (Accessed: 14
January 2020).
Beck, S. et al. (2010) ‘The worldwide incidence of preterm birth: A systematic
review of maternal mortality and morbidity’, Bulletin of the World Health
Organization, 88(1), pp. 31–38. doi: 10.2471/BLT.08.062554.
Carolin, B. T. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Persalinan Preterm Di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring
Kebayoran Baru Jakarta Selatan Periode januari-Juni Tahun 2017’, 1(1).
Cunningham, F. G. (2012) Obstetri Williams, Ed.23, Vol.2. 23rd edn. Jakarta: EGC.
Endah, N. and Susanti, S. (2018) ‘Gambaran Faktor Resiko Partus Preterm Di RS
SMC Kabupaten tasikmalaya tahun 2016’, 1(9), pp. 1–15.
Hollingworth, T. (2012) Diagnosis Banding Dalam Obstetri & Ginekologi : A-Z.
Jakarta: EGC.
Holmes, D. and Baker, P. N. (2011) Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.
Irwan, H., Yusuf, H. and Kunci, K. (2019) ‘Hubungan Antara Pekerjaan dan Usia
Kehamilan Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Umum
Bahagia Makassar 2019’, 3(2).
Kennedy, B. B., Ruth, D. J. and Martin, E. J. (2013) Modul Manajemen Intrapartum.
Jakarta: EGC.
Murti, B. (2016) Prinsip Dan Metode Riset Epidemiologi. Karanganyar: Bintang
Fajar Offset.
Notoatmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta.
Nugrahaeni, D. K. (2011) Konsep Dasar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Nugroho, T. (2012) Obsgyn: Obstetri Dan Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan
Dan keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Oroh, S., Suparman, E. and Tendean, M. M. H. (2015) ‘Karakteristik Persalinan
Prematur Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandau Manado’, Jurnal e-Clinic (eCI),
3(2), pp. 707–711.
Phillips, C. et al. (2017) ‘Risk of recurrent spontaneous preterm birth: A systematic
review and meta-analysis’, BMJ Open, 7(6), pp. 1–7. doi: 10.1136/bmjopen-
2016-015402.
Prawirohardjo, S. (2016) Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal Edisi 5.
Jakarta: Tridasa Printer.
Pribadi, A., Mose, J. C. and Anwar, A. D. (2015) Kehamilan Resiko Tinggi. Jakarta:
CV Sagung Seto.
Romadhon (2016) ‘Hubungan preeklamsi, plasenta Previa dan anemia terhadap
kejadian persalinan prematur’, Kedokteran, 1(4), pp. 31–46.
Sulistyaningsih (2011) Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
bagian Bab VI “Praktik Bidan” Pasal 49 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu
Vakilian, K. et al. (2015) ‘Prevalence of preterm labor in Iran: A systematic review
and meta-analysis’, Iranian Journal of Reproductive Medicine, 13(12), pp.
743–748. doi: 10.29252/ijrm.13.12.743.
Wahyuni, R. and Rohani, S. (2017) ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
Preterm’, Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), pp. 61–68. doi:
10.30604/jika.v2i1.33.
WHO (2019) Preterm Birth. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/prterm-birth (Accessed: 20 November 2019).

Anda mungkin juga menyukai

  • Patofisiologi Distosia Bahu
    Patofisiologi Distosia Bahu
    Dokumen14 halaman
    Patofisiologi Distosia Bahu
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Annisa Agung Suciati 1910104201 PDF
    Annisa Agung Suciati 1910104201 PDF
    Dokumen28 halaman
    Annisa Agung Suciati 1910104201 PDF
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Simkes Iii
    Tugas Simkes Iii
    Dokumen5 halaman
    Tugas Simkes Iii
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen1 halaman
    Hipertensi
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Patofis Isk
    Patofis Isk
    Dokumen11 halaman
    Patofis Isk
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • SIGADARMA
    SIGADARMA
    Dokumen5 halaman
    SIGADARMA
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Simkes RM
    Tugas Simkes RM
    Dokumen5 halaman
    Tugas Simkes RM
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Simkes Iii
    Tugas Simkes Iii
    Dokumen5 halaman
    Tugas Simkes Iii
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • SAP N.wildan PRAKTIKUM
    SAP N.wildan PRAKTIKUM
    Dokumen18 halaman
    SAP N.wildan PRAKTIKUM
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Osce
    Evaluasi Osce
    Dokumen1 halaman
    Evaluasi Osce
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Masy, Kelg, Bio Psiko Sosial MK Pemberdayaan
    Masy, Kelg, Bio Psiko Sosial MK Pemberdayaan
    Dokumen20 halaman
    Masy, Kelg, Bio Psiko Sosial MK Pemberdayaan
    Raisya Nazila
    Belum ada peringkat
  • PATOLOGI
    PATOLOGI
    Dokumen12 halaman
    PATOLOGI
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • KALDIK
    KALDIK
    Dokumen4 halaman
    KALDIK
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Ceklist Mikroteaching
    Ceklist Mikroteaching
    Dokumen4 halaman
    Ceklist Mikroteaching
    Ardiansah Kasim
    Belum ada peringkat
  • Tugas Referens Simkes
    Tugas Referens Simkes
    Dokumen8 halaman
    Tugas Referens Simkes
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Simkes RM
    Tugas Simkes RM
    Dokumen5 halaman
    Tugas Simkes RM
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • WORKSHEET
    WORKSHEET
    Dokumen9 halaman
    WORKSHEET
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • SIGADARMA
    SIGADARMA
    Dokumen5 halaman
    SIGADARMA
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen7 halaman
    LAMPIRAN
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Annisa
    Annisa
    Dokumen4 halaman
    Annisa
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen7 halaman
    LAMPIRAN
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen7 halaman
    LAMPIRAN
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Biostatistik
    Biostatistik
    Dokumen10 halaman
    Biostatistik
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Annisa
    Annisa
    Dokumen4 halaman
    Annisa
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal Kesehatan
    Analisis Jurnal Kesehatan
    Dokumen16 halaman
    Analisis Jurnal Kesehatan
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Annisa
    Annisa
    Dokumen29 halaman
    Annisa
    Annisa AS
    Belum ada peringkat
  • SAP N.wildan
    SAP N.wildan
    Dokumen33 halaman
    SAP N.wildan
    N WildanSilvia
    Belum ada peringkat
  • Contoh SAP Teori
    Contoh SAP Teori
    Dokumen12 halaman
    Contoh SAP Teori
    Erniwati
    Belum ada peringkat