Anda di halaman 1dari 5

Strategi Pengembangan ruang kelas yang berkarakter

Bagi para pendidikan atau calon pendidik, membuat peserta didiknya nyaman di ruang
kelas dalah hal yang tidak mudah, apalagi menciptakan rung kelas yang berkarakter. Ini menjadi
kesulitan tersendiri yang di hadapi oleh para pendidik. Butuh strategi-strategi khusus agar dapat
mengembangkan ruang kelas yang berkarakter.

A. Membangun Disiplin Kelas Berbasis Karakter


Pembentukan karakter dapat dilakukan melalui proses pendisiplinan . disiplin
nanti diharapkan bukan sebagai sebuah cara unutuk membentuk karakter siswa namun
diharapkan ia dapat menjadi sebuah karakter yang melekat dalam diri siswa. Ketika hal
ini sudah terjadi , maka siswa secara sadar melakukan kewajibannya . ia melakukan itu
bukan karena adanya punishment tetapi karena ia mengetahui pentingnya disiplin dalam
melakukan kewajiban itu . ia sudah mengetahui manfaat dari itu semua akan kembali
kepada dirinya yang nantinya berguna untuk mencapai kesuksesannya di masa depan .

Cara Mempratikkan Disiplin Berbasis Karakter


 Berbagi Agenda
 Pertahankan sikap bertanggung jawab siswa
 Mengajar prinsip-prinsip tanggung jawab
 Melibatkan Siswa didalam Menentukan Aturan
 Berbagi Rencana dengan Orang Tua
 Mempraktikkan Prosedur
 Gunakan Bahasa yang Baik
 Membantu para Siswa Belajar dari Kesalahan
 Membantu para Siswa Membuat Rencana Perubahan Perilaku
 Bahaslah Mengapa Suatu Perilaku Itu Salah
 Ajarkanlah Ganti Rugi
 Membuat Anak-Anak Saling Membantu Satu Sama Lain
Ada beberapa contoh disiplin dalam kelas, antara lain:

 Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.


 Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
 Larangan menyontek.
 Bekerja dalam kelompok yang berbeda.
 Membiasakan hadir tepat waktu.
 Membiasakan mematuhi aturan.
 Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat.
 Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka.
 Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara.
 Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
B. Membangun Interaksi Kelas Berbasis Karakter
Dalam proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik harus ada interaksi.
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk
mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini diatur
serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pendidikan
berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua
potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun
lingkungannya.
.
Macam-macam interaksi dalam pembelajaran :.
 Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
 Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
 Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah

Dalam proses interaksi antara guru dan siswa memiliki pola yang meliputi sebagai
berikut:
 Pola dasar interaksi
 Pola interaksi berpusat pada isi
 Pola interaksi berpusat pada guru
 Pola interaksi berpusat pada siswa

Proses interaksi dalam pembelajaran :


Dalam proses edukatif paling tidak mengandung ciri-ciri antara lain :
1. Ada tujuan yang ingin dicapai
2. Ada bahan/pesan yang menjadi isi interaksi
3. Ada pelajaran yang aktif mengalami
4. Ada guru yang melaksanakan
5. Ada metode untuk mencapai tujuan
6. Ada situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar berjalan dengan baik.
Adapun komponen-komponen tersebut meliputi :
1. Tujuan pendidikan dan pengajaran
2. Peserta didik atau siswa
3. Tenaga kependidikan khususnya guru,
4. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum
5. Strategi pembelajaran
6. Evaluasi pengajaran.
Faktor-faktor yang mendasari terjadinya interaksi edukatif adalah sebagai berikut.
1. Faktor tujuan
2. Faktor bahan/materi/isi
3. Faktor guru dan peserta didik
4. Faktor metode
5. Faktor situasi
C. Membangun kepedulian dan kerja sama kelas berbasis karakter
Dalam suatu sekolah pasti ada yang dinamakan kerja sama, kerja sama satu sekolah
maupun lingkup dalam kelas. Kerja sama sangat dibutuhkan dalam berjalannya interaksi antara
peserta didik maupun guru. Jika semua peserta didik dapat bekerja sama dengan baik maka akan
tumbuh benih kepedulian antara mereka, disamping itu kepedulian akan membentuk karakter
peserta didik yang lebih bersimpati dan tanggap dengan lingkungan sekitar
Kepedulian ialah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain. Lingkungan
terdekat kita yang berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial kita.
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu
juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak
akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan
sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan
lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan
satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia tidak dapat hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dan kepedulian dalam
menjalankan kehidupan.
Anggota kelas adalah orang yang terdekat dengan kita saat di lingkungan sekolah. Setiap
hari siswa berkumpul didalam kelas.
Adapun contoh kerja sama dan kepedulian antara lain:
 Mengerjakan tugas kelompok.
 Menjenguk teman yang sakit.
 Saling membantu jika teman kesusahan.
 Tidak saling menjelek-jelekan teman.
 Selalu menghargai pendapat.

Anda mungkin juga menyukai