Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
respon klien terhadap stresor (Chinn dan Jacobs, 1995 dalam Potter & Perry,
2005).
1994 dalam Potter & Perry, 2005). Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi,
stresor (Chinn dan Jacobs, 1995 dalam Potter & Perry, 2005). Lingkungan ini
terdiri dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari
segala sesuatu yang mempengaruhi intrapersonal yang berasal dari dalam diri
klien. Lingkungan eksternal ialah segala pengaruh yang berasal dari luar diri
klien untuk menciptakan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh
mekanisme yang disadari maupun yang tidak disadari. (Reed, 1995 dalam Potter
(Neuman dan Young, 1972 dalam Potter & Perry, 2005). Intervensi keperawatan
mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena
teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi suatu penyakit.
keperawatan ini juga memiliki dasar pemikiran yang memandang sehat sebagai
keseimbangan yang dinamis dari menghindari stres (Potter & Perry, 2005).
dan/ diastolik yang tidak normal sehingga mempunyai resiko besar bukan saja
terhadap penyakit jantung, tetapi juga penyakit lain. Makin tinggi tekanan darah
olahraga pernapasan Satria Nusantara dilakukan dalam tiga tahapan yaitu latihan
2. Tekanan Darah
Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh curah jantung, ketegangan arteri, dan
volume, laju, serta viskositas darah. Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis
dimana tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi (sistolik) dan tekanan
nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90 mmHg. Rata-rata
tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg (Lewis, Heitkemper, & Dirksen,
2000).
dalam arteri dimana hasil yang diperoleh sangat tepat tetapi memiliki resiko
atas dengan kencang dan lembut dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan
dan arteri brakialis telah tertutup. Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai
kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih akurat (Brunner
stetoskop yang berbentuk corong atau diafragma pada arteri brakialis, tepat di
bawah lipatan siku (rongga antekubital), yang merupakan titik dimana arteri
brakialis muncul di antara kedua kaput otot biseps. Manset dikempiskan dengan
Bunyi tersebut terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus terdengar
dari arteri brakialis sampai tekanan dalam manset turun dan bunyi akan
menghilang yang disebut tekanan diastolik (Brunner & Suddarth, 2001). Prosedur
pengukuran tekanan darah yang akan dijadikan panduan dalam penelitian ini
dan pengatur berbagai organ lainnya dalam merespon kebutuhan tubuh. Tekanan
darah juga dikontrol oleh serabut saraf yang merupakan bagian sistem saraf
kebutuhan khusus semua organ. Semua informasi ini diproses oleh otak dan
keputusan dikirim melalui saraf yang bereaksi secara otomatis menuju organ-
darah seperti kelenjar adrenal pada ginjal yang mensekresikan beberapa hormon
tiroid atau tiroksin, yang juga berperan penting dalam pengontrolan tekanan
natriuretik yang dapat membersihkan tubuh dari kelebihan garam dan membantu
hormon ini semua dibutuhkan untuk menjalankan fungsi organ tubuh. Bila organ-
organ tersebut mengeksresikan hormon dalam jumlah yang tidak normal maka
elastis yang mengangkut darah dari jantung ke jaringan (Brunner & Suddarth,
2001). Otot-otot yang terdapat di dalam pembuluh darah dapat membesar untuk
Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel selama satuan
waktu yang merupakan hasil kali denyut jantung dan volume sekuncup (Brunner
& Suddarth, 2001). Volume sekuncup adalah jumlah darah yang dikeluarkan dari
ventrikel kiri pada setiap kontraksi. Volume ini dipengaruhi oleh jumlah darah di
ventrikular kiri (afterload), dan kontraktilitas miokard (Potter & Perry, 2005).
darah dimana tahanan perifer ditentukan oleh beberapa faktor yaitu viskositas
darah, panjang pembuluh, dan radius pembuluh (Brunner & Suddarth, 2001).
meskipun dalam keadaan istirahat, perlu adanya sistem regulasi yang integral dan
pembuluh darah akan berkontraksi dan darah yang mengalir ke jaringan akan
yang normal tetap terjaga tetapi jika mekanisme tersebut gagal terjadi akan
Terdapat dua jenis gangguan tekanan darah yaitu tekanan darah tinggi
atau hipertensi dan tekanan darah rendah atau hipotensi akan tetapi komplikasi
yang terjadi pada penderita tekanan darah rendah tidak seberat tekanan darah
tinggi (Hayens, Leenen, & Soetrisno, 2003). Oleh karena itu, penelitian ini hanya
secara kontinu sepanjang hari. Tidak ada pengukuran tekanan darah yang adekuat
menunjukkan tekanan darah klien. Meskipun saat dalam kondisi yang paling
baik, tekanan darah berubah dari satu denyut jantung ke denyut lainnya (Perry
a. Usia
tubuh dan usia (Task Force on Blood Pressure Control in Children, 1987). Anak-
tinggi daripada anak-anak yang lebih kecil dari usia yang sama.
arteri akan semakin kaku, sehingga tahanan pada arteri akan semakin besar dan
2000).
b. Stress
simpatik, yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung, dan tahanan perifer.
c. Ras
pada orang Eropa Amerika. Kematian yang dihubungkan dengan hipertensi juga
lebih banyak pada orang Afrika Amerika. Kecenderungan populasi ini terhadap
berhubungan dengan tekanan darah. Salah satu golongan medikasi yang dapat
tekanan darah.
e. Variasi Diurnal
menjelang siang dan sore, dan mencapai puncaknya pada senja atau malam.
f. Jenis Kelamin
Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah
pada laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung memiliki bacaan
tekanan darah yang lebih tinggi. Setelah menopause, wanita cenderung memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut.
3. Hipertensi
tekanan darah sistemik dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Thomson & Cotton, 1997). Pada populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
peningkatan secara abnormal dan terus menerus pada tekanan darah yang
Hipertensi memiliki dua tipe yaitu hipertensi esensial atau primer dan
hipertensi sekunder. Hipertensi esensial atau primer terdiri atas hipertensi jinak
dimana terdapat suatu peningkatan progresif lambat dari tekanan darah selama
yang lebih progresif, dimana sering dicapai tingkat tekanan darah yang sangat
penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit renal, darah, endokrin,
tekanan darah diastolik dalam satuan mmHg dibagi menjadi beberapa stadium.
Tabel 1. Klasifikasi derajat tekanan darah menurut The Sixth Report of The Joint
and Treatment of High Blood Pressure, Arch intern Med (1997 dalam Dunitz, 2001)
yang lebih tinggi harus diseleksi untuk mengklasifikasi status tekanan darah
darah akan menurun bila tubuh sedang dalam kondisi istirahat atau tidur (Hayens,
vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi
beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik yang
meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan peningkatan beban kerja,
maka dapat terjadi gagal jantung kiri. Perubahan patologis pada ginjal dapat
pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien
yang termanifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi (hemigplegia) atau
program latihan dan setelah itu efeknya terhadap tekanan darah diperiksa.
Hasilnya, latihan dinamik secara regular dapat mengurangi tekanan darah senilai
1996). Pada pemeriksaan fisik, mungkin tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina,
dan pada kasus berat terjadi edema pupil (Brunner & Suddarth, 2001).
akibat hipertensi adalah gagal jantung, stroke, juga gagal ginjal (Dekker, 1996).
mengacu timbulnya infark jantung sampai 3-5 kali lipat. Hipertensi dapat
mendadak (Irawan & Mulyadi, 1998). Smith, Odel, Kernohan (1950 dalam
Beberapa efek hipertensi pada otak, bila tidak dikontrol dalam jangka
panjang, akan menimbulkan stroke dengan resiko hingga tujuh kali lipat bila
dibandingkan dengan orang yang memiliki tekanan darah normal. Tekanan darah
tinggi juga dapat menimbulkan kerusakan ginjal dimana terjadi penurunan aliran
darah ke ginjal dan kerusakan sistem penyaringan di dalam ginjal. Makin tinggi
yaitu:
ginjal dari tubuh. Aksi ini mengurangi volume darah yang dipompa oleh jantung
mempersulit aliran darah (Hayens, Leenen, & Soetrisno, 2003). Dengan demikian
tekanan darah akan turun akibat berkurangnya curah jantung dan resistensi perifer
serta diikuti oleh vasodilatasi perifer dan berkurangnya volume cairan interstisial
sekresi renin oleh ginjal sehingga terjadi pengurangan tekanan darah (Hayens,
Leenen, & Soetrisno, 2003). Bloker yang berbeda menurunkan renin dengan
secara langsung dengan mengurangi kegiatan memompa otot jantung dan denyut
jantung serta kontraktilitas miokard sehingga terjadi penurunan curah jantung dan
jumlah darah yang dikeluarkan jantung. Dengan demikian aliran darah akan
dan menghambat sekresi renin melalui hambatan reseptor β1 di ginjal serta efek
sentral yang dapat menurunkan tekanan darah (Dekker, 1996 ; Ganiswara, 1995).
angiotensin. Efek utama ACE inhibitor adalah membatasi efek enzim pengubah
Pengurangan ini akan meningkatkan laju denyut jantung yang biasanya terjadi
kalsium memiliki efek diuretik meskipun hanya sedikit (Hayens, Leenen, &
Soetrisno, 2003).
Selain menurunkan tekanan darah, vasodilator memiliki beberapa efek lain yang
jumlah sodium dan air di dalam tubuh serta menyebabkan jantung berdenyut
lebih cepat dan lebih kuat (Hayens, Leenen, & Soetrisno, 2003).
samping vasodilator pada ginjal dan jantung (Hayens, Leenen, & Soetrisno,
2003).
nonfarmakologis terdiri dari berbagai macam cara modifikasi gaya hidup untuk
hipertensi jantung atau ginjal (Irawan & Mulyadi, 1998). Penurunan berat badan
diikuti penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik ( Stamler dkk., 1980; Tuck
rendah lemak namun kaya serat dan protein serta adanya aktivitas fisik yang
tekanan diastolik. Perubahan diet yang normal adalah dengan mengurangi asupan
garam dan dapat menurunkan tekanan darah rata-rata 2 sampai 3 mmHg (Hayens,
hipertensi dan menurunkan resiko kematian (Blair & Church, 2004 dalam
Kaplan, 2006). Insidens hipertensi 20 hingga 40% lebih rendah pada mereka yang
kurang aktif (Hayens, Leenen, & Soetrisno, 2003). Latihan olahraga teratur pada
penderita hipertensi dengan takaran yang tepat selama 3-5 kali seminggu dapat
menurunkan tekanan sistolik 8-10 mmHg dan diastolik 6-10 mmHg (Radmarssy,
2007).
membahayakan bagi sirkulasi darah otak. Sebab alkohol mengandung unsur yang
darah meningkat (Irawan & Mulyadi, 1998). Para peminum berat mempunyai
resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar daripada mereka yang tidak
memiliki tekanan darah yang lebih rendah (Hayens, Leenen, & Soetrisno, 2003).
Pertahankan asupan diet potassium (>90 mmol (3500 mg)/ hari) dengan cara
konsumsi diet tinggi buah dan sayur dan diet rendah lemak dengan cara
mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak total (Kaplan, 2006). Kalium dapat
bersama urine.
diuretik untuk mengatasi tekanan darah tinggi karena pil tersebut menghabiskan
f. Hindari stres
darah ke kulit, ginjal, dan saluran pencernaan merupakan respon tubuh terhadap
stres (Hayens, Leenen, & Soetrisno, 2003). Usahakan dapat tidur dan beristirahat
menurun pada waktu tidur, lebih rendah dari pada waktu siang hari (Dekker,
1996).
reaksi isotonik tubuh untuk melarikan diri, dimana terjadi peningkatan sekresi
jantung dan tekanan darah sistolik, sedangkan fight merupakan reaksi agresif
(Idrus, 2006).
pembuluh darah berkurang dan aliran darah menjadi lancar sehingga tekanan
dan daya tahan terhadap otot pernafasan dimana terdapat sebuah proses
Oleh karena itu, dalam memulai latihan dilakukan secara bertahap sesuai dengan
tenaga dalam yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk meningkatkan
mencapai kelenturan otot menghindari cedera. Otot akan menjadi rentan cedera
dan sakit jika tidak melakukan peregangan. Manfaat lain dari peregangan ialah
dapat menghilangkan rasa ngilu atau pegal sehabis bekerja keras atau olahraga
selama delapan jam atau lebih, serta menyebabkan otot tetap fleksibel. Untuk
mencapai hasil yang baik, peregangan dilakukan sebelum dan setelah latihan
dimana otot sudah mulai panas (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Makasar,
2008).
2. Latihan pernapasan duduk awal dan duduk akhir selama 20 menit dalam dua
periode
dimana latihan ini dapat menurunkan kerja jantung secara perlahan dan
cukupnya aliran darah dalam otot, mencegah kekakuan dan nyeri otot (Maryanto,
bersamaan dengan gerak tertentu/ jurus. Pada latihan pernapasan bergerak, napas
anaerobik. Latihan ini membuat sel-sel tubuh efisien menggunakan oksigen yang
cara yang sangat fisiologis dalam merangsang sel-sel tubuh untuk melakukan
1. Gerakan peregangan
ke samping kiri hingga mengenai bahu diikuti dengan meluruskan lengan ke arah
yang sama dengan arah kepala. Lalu bergantian dengan sisi lain (Maryanto,
2008).
Luruskan lengan kanan ke arah kiri lalu di tahan dengan lengan kiri.
Lakukan bergantian dengan sisi lain. Satu tangan menyentuh bagian belakang
dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai.
Bergantian tangan kanan dan tangan kiri. Letakkan tangan di punggung kemudian
coba meraih ke atas sedapatnya. Tepukkan kedua telapak tangan dan regangkan
lengan ke depan lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua
bengkok. Kepal jari-jari tangan kanan lalu tangan kiri mendorong tangan kanan
ke belakang. Gerakan ini juga dilakukan bergantian dengan sisi lain (Maryanto,
2008).
c. Latihan paha
Kaki kanan diluruskan dengan tumit menyentuh lantai dan kaki kiri
ditekuk. Lalu kaki kanan ditekuk dengan telapak kaki menyentuh lantai
sedangkan kaki kiri diluruskan dengan ujung jari menyentuh lantai. Gerakan
dilakukan bergantian dengan sisi lain. Badan tegak lurus dengan kedua kaki
hingga tangan menyentuh tanah. Silangkan kedua kaki dengan badan tetap tegak
(Maryanto, 2008).
melipat ke belakang, telapak kaki dengan ujung jari kaki melingkar ke arah
pantat. Tulang ekor menyentuh lantai dan punggung diluruskan. Tangan dengan
jempol digenggam diletakkan pada lutut, pandangan lurus ke depan ke satu titik.
Bila peserta lebih dari satu orang dan sejenis, maka peserta duduk merapat kiri
Keluar masuk napas melalui hidung, dengan menekan napas di bawah perut
(abdominal pressing). Selang waktu tarik, tekan/ tahan dan keluar napas adalah
(Maryanto, 2008).
berikut:
a. Gerakan tungkai
ujung kaki ke samping berlawanan arah, telapak kaki digesekan ke bumi dan
kedua tumit ditemukan satu sama lain pada setiap gerakan kaki maju sejengkal
(Maryanto, 2008).
b. Gerakan tangan
jurus untuk tingkat gabungan dasar. Untuk tingkat dasar, pada awal gerakan,
napas ditarik sebanyak mungkin melalui hidung, kemudian ditekan dan ditahan di
bawah perut sambil menggesek telapak kaki maju sejengkal yang disebut satu
menekan dan menahan napas minimal dilakukan 15 langkah, setelah itu napas
dikeluarkan, juga melalui hidung. Kemudian atur napas dengan tarik dan keluar
napas 2 atu 3 kali , lalu lanjutkan dengan latihan lagi. Latihan dilakukan selama
90 menit dalam dua periode yang diselingi dengan istirahat (Maryanto, 2008).
4. Istirahat
gerakan latihan gerakan jurus yang sudah diajari sebelumnya (Maryanto, 2008).
dengan latihan pernapasan duduk awal. Pernapasan duduk akhir dilakukan selama
7. Gerakan peregangan
2008).
Satria Nusantara yaitu (1) Meningkatkan fungsi paru. Ketika orang menarik
menarik napas dalam atau pernapasan diafragma menyebabkan perut untuk lebih
luas. Pernapasan diafragma dapat menarik udara ke dalam lobus bawah paru-paru
dimana sebagian besar terjadi transfer oksigen. (2) Meningkatkan aliran limfatik
tubuh untuk mengubah udara yang dihirup menjadi energi. Aliran udara berenergi
ini mampu menghasilkan tenaga dalam yang akan disebarkan ke seluruh bagian
tubuh. Menurut penelitian yang dilakukan Siswantoyo, 2007; terhadap siswa laki-
mengalami penurunan.
berfungsi untuk membantu mengatur tekanan darah dan sistem kekebalan tubuh
saat terjadi krisis tiba-tiba, baik serangan fisik atau kemunduran emosional
dan tekanan darah serta perubahan ekspresi dari gen-gen tertentu yang
(Dahroji, 2009).
Pernapasan yang baik dan benar akan menjadikan tubuh sehat dan
prima, tidak mudah diserang berbagai penyakit. Untuk bernapas dengan benar,
hidung, dan memasukkan udara sampai rasanya bagian bawah lambung terisi
keasaman jaringan tubuh. Cairan jaringan yang asam ini merangsang pembuluh
pembuluh kapiler dan pembuluh darah untuk melebar sehingga jumlah darah