Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH APLIAKSI SAFETY POLICY

MATA KULIAH MANAJEMEN KESELAMATAN INDUSTRI

Dosen Pembimbing : Panca Nugrahini, S.T,M.T

Disusun oleh : Kelompok 4

Diandra Pusparini (NPM 1915041033)

Agatha Sekar Ajeng Widytara (NPM 1915041069)

Audhea Yolandha Kania (NPM 1955041001)

TAHUN AJARAN GENAP 2019/2020

UNIVERSITAS LAMPUNG
Kelompok 7

1. Contoh kecelakaan akibat kurang koordinasi

Jawab: kecelakaan akibat miskomunikasi antara pekerja di pembukaan kran pipa dan pengawas
yang mengakibatkan pembukaan kran tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan pipa fibrasi

2. Apakah dengan pembakaran gas menimbulkan dampak negative?

Jawab: Iya, dalam pembakaran gas menimbulkan dampak negatif yaitu:

1. Dampak terhadap Lingkungan

a. Timbulnya kabut asap

b. Terjadinya hujan asam

c. Terjadinya pemanasan global

2. Dampak terhadap Kesehatan

a. Gangguan pernafasan

b. Kanker paru-paru

c. Kerusakan tulabg sum-sum

d. Kanker ginjal

3. Apakah perbaikan mesin/alat apakah mempengaruhi jumlah produksi

Jawab : iya, perbaikan mesin atau alat dapat mempengaruhi jumlah produksi, karena alat tersebut
berhenti beroperasi

Kelompok 1

1. Bagaimana cara masyarakat sekitar industri untuk menanggulangi atau berpartisipasi dalam
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menjamin K3 dapat terlaksana ?

Peran masyarakat sekitar industri dalam menjamin K3 dapat terlaksana agar tidak terjadi kecelakaan
kerja yaitu

1. Mengikuti pelatihan tentang pengetahuan penting nya K3 dalam menjamin keamanan dan
keselamatan pekerja serta masyarakat sekitar
2. Mendirikan pemukiman yang memiliki radius aman dari industri untuk menjamin K3
terlaksana seperti pengontrol limbah polusi dan bencana alam yang dapat timbul
3. Menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dan masyarakat tersendiri dengan
membudayakan taat peraturan pemerintah atau perusahaan
4. Semua pihak berpartisipasi aktif membudayakan K3 yang diharapkan menjadi bagian integral
dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
masyarakat.
5. Meningkatkan Kerjasama dengan pemerintah serta perguruan tinggi setempat dalam
menjamin terlaksananya K3 dengan penambahan wawasan tentang K3.
6.

2.Apa saja yang harus di tinjau dalam mendirikan sebuah rumah atau pemukiman di dekat industri

Jawab :

1. Pengolahan limbah domestik industriSetiap pabrik atau instansi wajib memiliki Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sehingga pada pengolahan air limbah, Industri memiliki dua kategori
limbah air yang dihasilkan. Pertama adalah Grey water wash, air limbah berasal dari kegiatan cuci
tangan. Air limbah ini tergolong ringan, dan masih bisa diolah kembali asalkan diberikan treatment
khusus.

Kedua adalah Black water wash, air limbah berasal dari kotoran produksi yang berbahaya. Artinya
sudah tercampur bahan kimia. Apabila pabrik-pabrik tersebut membuang limbah berbahaya ke
sungai atau kali, Anda perlu mengambil langkah secepatnya. Karena besar kemungkinan akan
memberikan dampak yang bisa mencemarkan kualitas air tanah pemukiman.

2. Kondisi air Kondisi air juga penting untuk ditinjau, apakah instansi tersebut menggunakan air
tanah atau tidak. Industri biasanya menggunakan air dalam jumlah besar. Jika kegiatan ini
mengambil air dari tanah, maka Anda harus berpikir ulang. Pengambilan air tanah dalam jumlah
besar bisa merusak lingkungan sekitarnya. Selain itu, coba sambangi pemukiman di dekat lokasi
hunian atau tempat komersial seperti rumah makan. Cobalah mencuci makan di sana dan berkumur.
Jika air terlihat keruh, berbau, dan memiliki rasa, sebaiknya Anda pertimbangkan kembali keinginan
Anda untuk tinggal di daerah tersebut.

3. Kondisi UdaraSebagian pabrik memiliki cerobong asap untuk membuang gas sisa hasil produksi.
Untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran udara secara langsungHal ini sangat penting karena
jenis industri akan mempengaruhi asap yang keluar dari cerobong. Bisa jadi asap tersebut berbahaya
bagi kesehatan. Selain itu, cari tahu juga sebaran asap pabrik-pabrik di dekat Anda. Apakah
mencapai kawasan hunian incaran Anda atau tidak.

4. Kondisi BisingAktivitas pabrik dan lalu-lalang kendaraan berat kerap menghasilkan suara bising.
Hal ini akan mempengaruhi ketenangan hidup Anda sehari-hari. Bila kegiatan pabrik berlangsung
selama 24 jam, ada baiknya Anda berpikir ulang sebelum membeli rumah di sana.
5. Kondisi banjirSetiap pabrik memiliki sistem pengolahan air hujan dan pengolahan limbah. Kedua
sistem ini tidak boleh saling tercampur. Tujuannya agar air hujan bisa diolah lagi, juga agar tidak
terkontaminasi limbah saat kembali ke tanah.Tercampurnya air hujan dan limbah pabrik akan
semakin berbahaya jika lokasinya rawan banjir. Beragam penyakit mulai dari yang ringan seperti
iritasi kulit hingga yang berat seperti kanker bisa Anda alami jika terpapar air limbah secara langsung,
yang meluber di saat banjir.

3.Apa saja fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan

Jawab:

- Kotak P3K disetiap sisi pabrik perusahaan

- Setiap perusahaan memberikan jaminan kesahatan berupa BPJS

- Biasanya ada beberapa perusahaan yang menyediakan dokter atau perawat

KELOMPOK 11

1. Apa saja istilah - istilah bahaya dalam lingkungan kerja ?

Jawab :

- hazard adalah sesuatu yang memiliki potensi membahayakan K3 serta kenyamanan orang di
tempat kerja

danger yaitu satu keadaan yang bisa menyebabkan peluang bahaya yang telah mulai terlihat hingga
menimbulkan suatu aksi

- resiko merupakan peluang terpaparnya seseorang atau alat disuatu hazard

- unsafe act adalah unsur tingkah laku tidak memuaskan segera sebelum satu momen kecelakaan
yang signifikan dalam mengawali acara

- unsafe condition yaitu keadaan fisik yang tidak memuaskan yang ada di lingkungan tempat kerja
selekasnya saat sebelum satu momen yang signifikan dalam lewat acara

- incident merupakan peristiwa yang dapat menyebabkan atau potensi mengarah pada kecelakaan

- accident adalah kejadian yang tidak diinginkan berlangsung, menyebab cidera pada manusia serta
rusaknya atau kerugian yang lainnya.

2. Siapa saja yang mempunyai peran dan tangfung jawab utama dalam penerapan K3 ?
Jawab :

- Manager menjamin kesehatan dan keselamatan untuk orang orang yang di tempat kerja dibawah
tanggung jawabnya

- Karyawan memiliki tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan mereka sendiri dan teman
lainnya yang berada dalam lingkup atau terpengaruh oleh tindakan mereka

3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas kerja ?

Jawab :

- memantau tingkat keselamatan dan kesehatan kerja

- mengendalikan stress dan kelelahan kerja

- mengembangkan kebijakan kebijakan kesehatan kerja

- menciptakan program - program kebugaran

Kelompok 12

1. Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :

1. 1.Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap


darurat).
2. 2.Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
3. 3.Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4. 4.Hasil-hasil inspeksi.
5. 5.Hasil dan rekomendasi pemantauan dan 6.pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. 7.Kinerja K3 kontraktor.
7. 8.Kinerja K3 pemasok.
8. 9.Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan
dengan penerapan K3 di tempat kerja.

2. Adakah sanksi bagi perusahaan besar industri yang masih belun menjalankan keselamatan kerja
bagi para pekerjanya

Jawab

sanksi denda kecelakaan kerja selama ini mengacu pada Undang Undang (UU) nomor 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja.Dalam UU tersebut denda yang harus dibayar hanya sebesar Rp100.000
atau kurungan penjara 3 bulan.Namun, nantinya acuan denda K3 akan diubah seiring revisi UU no 13
tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Besaran denda pada revisi UU tersebut diusulkan akan jauh
lebih besar sehingga memberikan efek jera bagi perusahaan yang tak menerapkan K3.
3. Pengawasan k3 meliputi apa saja?

Jawaban :Ruang lingkup pengawasan K3 lingkungan kerja meliputi;

1.Penanganan bahan kimia berbahaya.

2.Lingkungan kerja.

3.Penggunaan pestisida.

4.Limbah industri di tempat kerja.

5.Higiene perusahaan.

6.Alat Pelindung Diri (APD)

Kelompok 6

1. Sebutkan tujuan lembaga sertifikasi k3 indonesia!

Jawab:

1. Memberikan pelayanan uji kompetensi dengan mengutamakan mutu dan kepuasan


pelanggan di bidang K3.
2. Menjamin bahwa pelayanan sertifikasi yang dilaksanakan merupakan prinsip - prinsip
asesmen yang tertelusur dan terukur.
3. Merupakan kebijakan, prosedur dan administrasi sertifikasi sesuai persyaratan sertifikasi
yang telah ditetapan lembaga dengan mengacu pada acuan normatif dan
pedoman/aturan yang berlaku.
4. Mengoperasikan LSP K3 INDONESIA dengan dukungan tenaga profesional dan kompeten
di bidangnya.
5. Mendukung program stakeholders, Lembaga diklat profesi, asosiasi industri terkait
dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidang K3 yang kompeten dan
profesional dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI).
6. LSP K3 Indonesia tidak menggunakan prosedur yang menghambat dan menghalangi
akses oleh pemohon dan calon, kecuali yang ditetapkan dalam pedoman ini.
7. Dalam rangka meningkatkan pelayanan sertifikasi di daerah, LSP K3 Indonesia dapat
membuka cabang-cabangnya di daerah sesuai dengan kebutuhan.

2. Apabila terjadi kecelakaan terhadap seorang pekerja yang melanggar K3, apakah perusahaan
masih akan memberi jaminan?

Jawab :
Secara singkat, perusahaan memiliki hak yang tercantum dalam uraian Undang-Undang
Ketenagakerjaan, yakni dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Hak-hak
tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Perusahaan berhak atas hasil dari pekerjaan karyawan.


2. Perusahaan berhak untuk memerintah/mengatur karyawan atau tenaga kerja dengan tujuan
mencapai target.
3. Perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap
pekerja/buruh/karyawan jika melanggar ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.

Dapat ditinjau dari Undang Undang Ketenagakerjaan, bahwa jika terjadi kecelakaan pada pekerja
yang melanggar aturan K3, maka perusahaan akan tetap bertanggung jawab atas kecelakaan
tersebut. Akan tetapi, setelahnya perusahaan akan melakukan pemutusan kerja terhadap pekerja
tersebut

3. Apa saja yang dibutuhkan untuk meredam kebisingan pabrik? dibuat ruangan khusus untuk mesin-
mesin dan mesin-mesin tersebut diberi adsorben untuk menyerap kebisingan. Selain itu para pekerja
diharuskan menggunakan ear plug dan untuk kebisingan yang tinggi pekerja menggunakan ear muff.

KELOMPOK 8

1. Apa yang dimaksud dengan Safety Talk dan Safety Monitoring?

a) Safety Talk adalah program pencegahan kecelakaan kerja yang dilakukan dengan cara
meeting yang isinya tentang keluhan-keluhan dari para pekerja sehingga mendapat
solusi. Dilakukan sekali dalam sebulan bagi para karyawan.
b) Safety Monitoring adalah kegiatan pemantauan dan pengawasan areal kerja secara
berkesinambungan untuk mengidentifikasi sumber, kondisi dan tindakan agar potensi
bahaya dapat
dicegah sedini mungkin.

2. Apa saja metode untuk pengendalian resiko?

1. Eliminasi

-Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya

2. Substitusi

-Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta

-Proses menyapu diganti dengan vakum

-Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen


-Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

3. Rekayasa Teknik

-Pemasangan alat pelindung mesin

-Pemasangan general dan local ventilation

-Pemasangan alat sensor otomatis

4. Pengendalian Administratif

-Pemisahan lokasi

-Pergantian shift kerja

-Pembentukan sistem kerja

-Pelatihan karyawan

3. Bagaimana cara mengetahui keefektifan penerapan k3 di suatu perusahaan agar dapat


dilakukan perbaikan.
Guna mengetahui keefektifan penerapan K3 dan mengukur kinerja pelaksanaan K3, serta
untuk membuat perbaikan-perbaikan maka diperlukan pelaksanaan audit K3. Selain itu
melalui audit K3 akan diketahui program K3 apakah telah dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan K3 yang telah ditetapkan pada suatu perusahaan. Disadari, ukuran yang dipakai
untuk mengukur dan menilai kegiatan usaha keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja selalu menggunakan tingkat kekerapan kecelakaan, tingkat keparahan kecelakaan,
jumlah kerugian yang ditimbulkan dan statistik kecelakaan. Metode tersebut hingga saat ini
masih dipergunakan, namun hal itu hanya untuk mengukur peristiwa kecelakaan yang terjadi
dan bersifat reaktif.

KELOMPOK 9

1. Kenapa angka kecelakaan kerja masih tinggi padahal sudah diterapkan k3?
Kondisi ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan tentang pentingnya menerapkan
sistem manajemen K3 dan masih banyak pihak yang menganggap bahwa untuk menerapkan
manajemen K3 membutuhkan waktu serta biaya yang besar, bahkan tidak sedikit yang
menerapkan K3 hanya sebagai formalitas saja. Perusahaan baru akan menerapkan prosedur
K3 jika ada inspeksi atau audit dari pihak berwenang. Padahal, dengan tidak diterapkannya
manajemen K3 dalam proses kerja akan menimbulkan risiko kecelakaan, mengingat risiko
ada di setiap proses kerja.
2. Apa alasan yang mendasar suatu perusahaan melarang karyawannya membawa alat
komunikasi?
1) apabila HP tersebut digunakan secara sembarangan dilingkungan perusahaan, operator yang
harus bekerja berdasarkan target waktu pastilah akan keteter dan tidak fokus, hasilnya
produktivitasnya pasti akan terganggu.
2) Karyawan yang bekerja ditempat dengan safety yang tinggi, tidak bisa fokus, dan pasti akan
terganggu ketika menggunakan HP.
3) Banyaknya karyawan yang menggunakan smartphone, dan lebih asyik bermain smartphone
tersebut dibandingkan bekerja
4) Waktu bekerja menjadi lebih pendek dan ujung2nya banyak pekerjaan yang tidak selesai
tepat waktu
5) Adanya potensi kecelakaan terhadap karyawan yang menggunakan HP nya pada saat
berjalan
6) Dan, target pekerjaan tidak tercapai, level komunikasi yang terganggu dan pada akhirnya
performanya dianggap tidak bagus.

3. Adakah sanksi dari pemerintah jika suatu perusahaan mengikutsertakan BPJS Kesehatan
untuk pekerja dan dampaknya bagi para pekerja?:
Perusahaan yang tidak mengikutsertakan pekerjanya pada kesehatan karyawan berarti tidak
mempedulikan kesejahteraan karyawan. Kesehatan merupakan hal yang krusial dan dapat
berdampak terhadap kinerja karyawan, maka dari itu pemerintah turut memberikan aturan
pendamping yang termaktub dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Jaminan Kesehatan Pasal 11 ayat 2b: “Dalam hal Pekerja belum terdaftar pada BPJS
Kesehatan, Pemberi Kerja wajib bertanggung jawab pada saat Pekerjanya membutuhkan
pelayanan kesehatan sesuai dengan Manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan.”

Sanksi yang akan didapat adalah :


a) Sanksi tertulis
b) Denda
c) Sanksi tidak akan mendapat pelayanan publik, meliputi perizinan usaha, mempekerjakan
tenaga kerja asing, mengikuti tender suatu proyek dan Izin mendirikan Bangunan.

Dampaknya bagi pekerja adalah apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja, maka biayanya
tidak bisa dicover oleh BPJS melainkan oleh perusahaan itu sendiri dan upah pekerja dapat
dipotong untuk biaya pengobatannya.

Kelompok 10

1. Jelaskan salah satu contoh aplikasi k3 dalam suatu perusahaan?


Perusahaan - perusahaan CSI telah berkomitment penuh untuk meningkatkan kinerja
keselamatan kerja dalam perusahaan mereka dan telah mencapai peningkatan yang berarti.
Semen adalah salah satu substansi yang paling banyak digunakan dibumi, membuat semen
merupakan proses enerji dan intensif dalam sumber daya yang membawa akibat terhadap
lingkungan lokal maupun global serta akibat bagi keselamatan &kesehatan.

2. Apa sanksi buat pekerja yang melakukan pelanggaran?


Ganti Rugi, denda, pemotongan upah, bahkan sampai dipecat

3. Apakah yang menjadi pemicu penting terjadinya kecelakaan kerja?


Berdasar pada data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, Prosentase pemicu kecelakaan kerja
yakni 3% dikarenakan lantaran yang tidak dapat dihindarkan $ seperti tragedi alam) diluar
itu 24% karena lingkungan atau perlengkapan yang tidak memenuhi persyaratan, serta 73%
karena perilaku yang tidak aman

KELOMPOK 4

1. Apa saja hambatan penerapan K3 di perushaaan?

1) Hambatan dari sisi pekerja/ masyarakat :


a) -Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar
b) -Banyak pekerja tidak menuntut jaminan k3 karena SDM yang masih rendah.

2) Hambatan dari sisi perusahaan:


Perusahaan yang biasanya lebih menekankan biaya produksi atau operasional dan
meningkatkan efisiensi pekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

2. Bagaimana emergency planning saat terjadi gempa bumi diperusahaan?


mitigasi / tindakan yang dapat dilakukan sebelum terjadi gempa bumi adalah menerima
sosialisasi mengenai gempa bumi, mengetahui penyebab gempa, membangun rumah tahan
gempa, memperhatikan sistem peringatan dini, melaksanakan simulasi gempa,
memperhatikan dari mana dapat memperoleh informasi mengenai gempa, dan menyiapkan
tas siaga bencana yang terdiri dari pakaian, makanan dan minuman, serta obat-obatan.

3. Adakah pusat pelayanan kesehatan u tuk para ekerja untuk yang mengalami masalah psikis
dan mental?
Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di tempat kerja. Ilmu ini
berfokus pada pengambilan keputusan kelompok, semangat
kerja karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja, seleksi pegawai,
strategi pemasaran, rancangan alat kerja, dan berbagai masalah lainnya. Psikolog industri
meneliti dan mengidentifikasi bagaimana perilaku dan sikap dapat diimprovisasi melalui
praktik penggajian, program pelatihan, dan sistem umpan balik.Perkembangan psikologi
industri di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara
barat terutama Amerika Serikat.

Kelompok 5

1. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada saat proses maintenance


Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan– Kegiatan Meminyaki (Lubrication)– Kegiatan
Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)– Kegiatan Penggantian Suku Cadang
(Spare Part) atau Komponen

2. Berapa kali pemeriksaan rutin alat


Dilakukan oleh Badan Audit independen minimal 1 kali/3 tahun.

3. Tujuan dilakukan maintenance


Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :
1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.
2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan.
3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.
4. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan.
5. Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangnya downtime)
6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.

Kelompok 2

1. Apa saja persyaratan keselamatan di lingkungan industri?

Jawab:

Menurut KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
PERKANTORAN DAN INDUSTRI

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Persyaratan

1. Air

Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi
dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2. LIMBAH

Persyaratan
1. Limbah padat/sampah

a. Setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup
ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta
dilengkapi dengan penutup.

b. Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat sampah yang terpisah.

c. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi syarat 2. Limbah cair
Kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

3. PENCAHAYAAN DI RUANGAN

Persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux.

4. KEBISINGAN DI RUANGAN Persyaratan Tingkat kebisingan di ruang kerja maksimal 85 dBA

5. RADIASI DI RUANGAN

Persyaratan Tingkat radiasi medan listrik dan medan magnit listrik di tempat kerja adalah sebagai
berikut : 1. Medan listrik :

a. Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kV/m.

b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari maksimal 30 kV/m.

2. Medan magnit listrik :

3. a. Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla).

4. b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5 mT

6. VEKTOR PENYAKIT

Persyaratan 1. Serangga penular penyakit

a. Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x 100 cm) dalam pengukuran 30 menit.

b. Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm) dalam pengukuran 24 jam.

c. Indeks nyamuk Aedes aegypti : container indeks tidak melebihi 5%.


7. RUANG DAN BANGUNAN Persyaratan

1. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan
kecelakaan. 2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan bersih.

3. Setiap karyawan mendapatkan ruang udara minimal 10 m3/ karyawan.

4. Dinding bersih dan berwarna terang, permukaan dinding yang selalu terkena percikan air terbuat
dari bahan yang kedap air.

5. Langit-langit kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 2,50 m dari lantai.

6. Atap kuat dan tidak bocor.

7. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas
lantai.

8. INSTALASI

Persyaratan

1. Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah, air hujan harus dapat
menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

2. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain disekitarnya
harus dilengkapi dengan penangkal petir.

2. Apakah ada cara untuk menimalisir kecelakaan kerja dari diri tenaga kerja itu sendiri ?

Jawab:

Ada yaitu dengan cara :

-. Mengikuti semua prosedur kerja dengan baik dan benar

-. selalu mengecek alaat sebelum beroperasi

-. Selalu menjaga stamina dan kesehatan diri

-. Tidur yang cukup (menjaga jam tidur dengan baik) agar fokus dan konsentrasi saat bekerjaa

-. Selalu menjaga kebersihan area kerja

3. Dari mana acuan standar alat perlindungan diri yang memadai?

Jawab :
APD Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) memang adalah satu-satunya standar yang berlaku
secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN) aruslah dapat memberikan pelindunganterhadap bahaya, dimana APD
tersebut memenuhi standar yang berlaku pada saat ini, yaitu standar NIOSH, OSHA, ANSI, JIS ,SNI
dan lain sebagainya.

1. NIOSH

National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH; "Institut Nasional untuk Keselamatan
dan Kesehatan pada Pekerjaan") adalah sebuah kantor federal Amerika Serikat yang
bertanggungjawab untuk melaksanakan riset dan memberi rekomendasi bagi pencegahan luka-luka
dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan.

2. OSHA

OSHA adalah singkatan dari Occupational Safety and health Administration. Organisasi yang
bertanggung jawab atas keselamatan kerja para pekerja di Amerika. Jadi kl ada perusahaan yang
tidak mengutamakan keselamatan kerja, organisasi ini akan mengenakan denda pada perusahaan
tersebut. Macam macam standar dari osha adalah standar industry biasa, standar perairan,
standards dalam konstruksi dan lain sebagainya.

3. ANSI

American National Standards Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang
mengawasi pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan
personel di Amerika Serikat. Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan standar Amerika Serikat
dengan standar internasional sehingga produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh
dunia. Lembaga tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh
perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen,
perusahaan, dan lain-lain.

4. JIS

JIS (Japanese industrial standars) adalah badan yang menentukan standarisasi yang digunakan untuk
kegiatan industri di Jepang . Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Badan Komite Standar Industri
Jepang dan dipublikasikan melalui Standards Association Jepang.

5. SNI

Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) memang adalah satu-satunya standar yang berlaku secara
nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN).

Anda mungkin juga menyukai