Anda di halaman 1dari 7

ANALISA KELELAHAN OPERATOR DALAM MENGENDARAI

SEPEDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FISIOLOGI

Disusun oleh :
NUR CHOLIS TAUFIK
NIM. 160503020

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SAMUDRA
LANGSA
2019
FISIOLOGI

Fisiologi Kerja merupakan salah satu cabang ilmu ergonomi yang fokus
terhadap pengukuran energi yang dikeluarkan atau energi yang dikonsumsi oleh
manusia.dalam menjalankan aktivitasnya. Energi yang dikeluarkan/dikonsumsi
terjadi karena adanya proses metabolisme yang terjadi didalam otot yang ditunjang
oleh sistem cardiovascular dan sistem pernafasan yang terdapat di dalam tubuh.
Kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai
sumber tenaga (power). Kerja fisik disebut juga ‘manual operation’ dimana
performansi kerja sepenuhnya tergantung pada manusia yang berfungsi sebagai
sumber tenaga (power) ataupun pengendali kerja. Pengukuran beban kerja fisik
merupakan pengukuran beban kerja yang dilakukan secara objektif dimana sumber
data yang diolah merupakan data-data kuantitatif, yaitu denyut jantung atau denyut
nadi dan konsumsi energi (Ernitua, dkk, 2013).
Pengukuran penilaian fisiologi dapat dilakukan dengan menggunakan berberapa
metode yaitu :
1. Penilaian Langsung
Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energi yang dikeluarkan
(energy expenditure) melalui asupan oksigen selama bekerja. Semakin berat
beban kerja akan semakin banyak energi yang diperlukan untuk dikonsumsi.
Meskipun metode pengukuran asupan oksigen lebih akurat, namun hanya dapat
mengukur untuk waktu kerja yang singkat dan diperlukan peralatan yang
mahal.
Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan
energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi
kuadratis sebagai berikut:
E = 1,80411 – 0,0229038 x+ 4,71733 ×10−4 x 2
Dimana:
E = Energi (Kkal/menit)
X = Kecepatan denyut jantung/nadi (denyut/menit)
2. Penilaian Tidak Langsung
Penilaian tidak langsung adalah metode penilaian dengan menghitung denyut
nadi selama operator bekerja. Pengukuran denyut nadi selama bekerja
merupakan suatu metode untuk menilai Cardiovascular Strain (% CVL).
Instrumen yang digunakan untuk menghitung denyut nadi adalah Omron.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan beban kerja fisik dengan
menggunakan metode cardiovascular load (CVL). CVL merupakan suatu
perhitungan untuk menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan
denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum (Tarwaka,
2008). Berikut ini ditunjukkan persamaan % CVL yaitu :
100(Denyut nadi kerja – denyut nadi istirahat)
% CVL =
denyutnadimaksimum−denyutnadiistirahat
Denyut nadi maksimum adalah sebagai berikut:
a. Laki-laki = 220 – umur
b. Wanita = 200 – umur
3. Waktu Istirahat
Irama antara konsumsi energi dan pembayaran kembalinya, atau pergantian
antara bekerja dan pemulihannya berlaku sama bagi semua fungsi tubuh. Ia
diperlukan bagi keseluruhan orang maupun jantung atau otot. Waktu istirahat
merupakan kebutuhan Fisiologis yang tidak dapat ditawar demi untuk
mempertahankan kapasitas kerja.
Waktu istirahat dibutuhkan tidak hanya bagi kerja fisik, tetapi juga oleh jabatan
yang menimbulkan tegangan mental dan saraf. Istirahat juga dibutuhkan untuk
mempertahankan ketangkasan digital, ketajaman indera serta ketekunan
konsentrasi mental (Tarwaka, 2008).
T (K −S )
R=
K−1,5
Dimana ,
R = Waktu istarahat yang dibutuhkan (menit)
T = Total waktu kerja (menit)
S = Pengeluaran energi cadangan yang direkomendasikan (Kkal/menit),
biasanya 4 atau 5 Kkal/menit
K = Konsumsi Energi Selama Pekerjaan berlangsung (Kkal/menit)

Studi Kasus:

Dalam hal ini saya membahas tentang fisiologi operator yang sedang
mengendarai sepeda dengan waktu yang diberikan selama 10 menit, dengan
konsistensilitas dalam kecepatannya di atur sebesar 20 km/jam.

Tabel 1.1 Data Denyut Nadi Istirahat


No Nama Berat Badan Denyut Nadi Istirahat
1 Irwan Efendi 55 Kg 96 denyutan/menit

Tabel 1.2 Data Denyut Nadi Kerja


No Nama Berat Badan Denyut Nadi Kerja
1 Irwan Efendi 55 Kg 129 denyutan/menit
Pembahasan:
Pengukuran penilaian fisiologi dapat dilakukan dengan menggunakan berberapa
metode yaitu :
1. Penilaian Langsung
Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energi yang
dikeluarkan (energy expenditure) melalui asupan oksigen selama bekerja.
Sebagai Contoh :
E = 1,80411 – 0,0229038 x+ 4,71733 ×10−4 x 2
E = 1,80411 – 0,0229038 (129)+ 4,71733 ×10−4 (129)2
E=( 1,80411−2,9545902 ) + ( 0,000471733 ) ( 16.641 )
E = - 1.15 + 7,85
E = 6,7
Jadi, dari hasil analisis di atas Energi (E) dengan mengguakan kecepatan
denyut nadi 129 denyutan/menit saat mengendarai sepeda dengan waktu
yang diberikan selama 10 menit, dengan konsistensilitas dalam kecepatannya
di atur sebesar 20 km/jam operator mengeluarkan energi sebesar 6,7
Kkal/menit.

Table 1.3 Energi yang dikeluarkan setelah bersepeda


No Nama X (Kecepatan Denyut Nadi) E (Energi)
1 Irwan Efendi 129 denyutan/menit 6,7 Kkal/ menit

2. Penilaian Tidak Langsung


Penilaian tidak langsung adalah metode penilaian dengan menghitung
denyut nadi selama operator bekerja. Pengukuran denyut nadi selama
bekerja merupakan suatu metode untuk menilai Cardiovascular Strain (%
CVL).
Dari Perhitungan %CVL tersebut, kemudian akan dibandingkan dengan
Klarifikasi yang telah di tetapkan sebagai berikut :
Tabel 1.4 data perbandingan hasil % CVL
% CVL Klarifikasi % CVL
< 30 % Tidak terjadi kelelahan
30 % - 60 % Diperlukan perbaikan
60 % - 80 % Kerja dalam waktu singkat
80 % - 100 % Diperlukan tindakan segera
> 100 % Tidak diperbolehkan beraktifitas

100(Denyut nadi kerja – denyut nadi istirahat)


% CVL =
denyutnadimaksimum−denyutnadiistirahat
100(129 – 96)
% CVL =
(220−21)−96
100(33)
% CVL =
199−96
3300
% CVL =
103
% CVL = 32,03
Jadi, dari analisis diatas bahwasannya kita mengetahui CVL yang di dapatkan
bernilai di atas 30 %, maka dapat disimpulkan bahwa operator mengalami
kelelahan.

Tabel 1.5 Data perhitungan % CVL


No Nama Denyut Nadi % CVL Keterangan
Maksimum
1 Irwan Efendi 199 32,03 Diperlukan perbaikan

3. Waktu Istirahat
Waktu istirahat merupakan kebutuhan Fisiologis yang tidak dapat
ditawar demi untuk mempertahankan kapasitas kerja. Waktu istirahat
dibutuhkan tidak hanya bagi kerja fisik, tetapi juga oleh jabatan yang
menimbulkan tegangan mental dan saraf.
T (K −S )
R=
K−1,5
10(6,7−5)
R=
6,7−1,5
10(1.7)
R=
5,2
17
R=
5,2
R = 3,26 menit

No Nama Energi (K) S R


1 Irwan Efendi 6,7 Kkal/ menit 5 3,26 menit
Tabel 1.6 waktu yang diperlukan untuk beristirahat

Jadi, dari hasil yang telah ita analisis di atas bahwasannya operator memerlukan
waktu 3.26 menit untuk beristirahat setelah menghabiskan energi sebesar 6,7
Kkal/menit selama mengendarai sepeda 10 menit dengan kecepatan 20 km/jam.

Anda mungkin juga menyukai

  • 2 Abstrak Fix
    2 Abstrak Fix
    Dokumen2 halaman
    2 Abstrak Fix
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Lengkap
    Skripsi Lengkap
    Dokumen31 halaman
    Skripsi Lengkap
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Lengkap
    Skripsi Lengkap
    Dokumen31 halaman
    Skripsi Lengkap
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Transportasi
    Fisiologi Transportasi
    Dokumen7 halaman
    Fisiologi Transportasi
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Chapter III V
    Chapter III V
    Dokumen61 halaman
    Chapter III V
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 1 - PPM
    Pertemuan 1 - PPM
    Dokumen51 halaman
    Pertemuan 1 - PPM
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • ISI KP FRANITA (Reprint)
    ISI KP FRANITA (Reprint)
    Dokumen32 halaman
    ISI KP FRANITA (Reprint)
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS
    ANALISIS
    Dokumen38 halaman
    ANALISIS
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 TLP
    Bab 1 TLP
    Dokumen5 halaman
    Bab 1 TLP
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 TLP
    Bab 1 TLP
    Dokumen35 halaman
    Bab 1 TLP
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • BAB I Metopel
    BAB I Metopel
    Dokumen4 halaman
    BAB I Metopel
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen7 halaman
    Bab Ii
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Tugas Fahrul Rozi (Analisis Produktivitas)
    Tugas Fahrul Rozi (Analisis Produktivitas)
    Dokumen6 halaman
    Tugas Fahrul Rozi (Analisis Produktivitas)
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 TLP
    Bab 1 TLP
    Dokumen35 halaman
    Bab 1 TLP
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Rekayasa Ekologi Industri Dalam Mendukung Pembangu
    Rekayasa Ekologi Industri Dalam Mendukung Pembangu
    Dokumen8 halaman
    Rekayasa Ekologi Industri Dalam Mendukung Pembangu
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • BAB I Modul 2
    BAB I Modul 2
    Dokumen13 halaman
    BAB I Modul 2
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat
  • Westinghouse
    Westinghouse
    Dokumen8 halaman
    Westinghouse
    fahrul rozi nasution
    Belum ada peringkat