Laporan Praktikum Faal Saraf Motorik (1) .
Laporan Praktikum Faal Saraf Motorik (1) .
Penyusun :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum faal yang memiliki topik “ Saraf Motorik “.
Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis sadar semua kelancaran dalam persiapan menyelesaikan laporan ini
atas segala kerja sama dan bantuan dari teman-teman serta dosen pembimbing yang telah
memberi arahan penulis dalam praktik langsung mengenai “ Saraf Motorik “ dan memberi
materi sesuai topik yang bersangkutan.
Dalam laporan praktikum ini tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis hal penulisan dan juga materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak demi penyempurnaan laporan praktikum ini.
Semoga ilmu materi praktikum faal “ Saraf Motorik “ yang telah didapatkan penulis
bisa bermanfaat dan menjadi kontribusi berpikir bagi phak yang membutuhkan, khususnya
bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Teori.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan Praktikum..................................................................................................2
BAB II METODE KERJA
2.1 Alat........................................................................................................................2
2.2 Tata Kerja..............................................................................................................2
BAB III HASIL PRAKTIKUM........................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN
3.1 Diskusi Hasil..........................................................................................................4
3.2 Diskusi Jawaban Pertanyaan.................................................................................4
BAB V KESIMPULAN....................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
Neuron motorik merupakan neuron yang tubuh selnya terletak di korteks motorik, batang
otak atau sumsung tulang belakan, dan akson yang diproyeksikan ke sumsung tulang
belakang atau di luar sumsum tulang belakang untuk secara langsung atau tidak langsung
mengendalikan organ-organ efektor.
Menurut Hurlock, perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Transmisi
rangsangan saraf ke otot terjadi melalui hubungan saraf-otot. Hubungan ini terdiri atas bagian
ujung saraf motorik yang tidak berlapis myelin dan membran otot yang dipisahkan oleh
celah sinap. Di ujung saraf motorik terdapat gudang persediaan kalsium, vesikel atau gudang
asetilkolin. Asetilkolin merupakan bahan pengantar rangsangan saraf (neurotransmitter) yang
dibuat di dalam ujung serabut saraf motorik melalui proses asetilasi kolin ekstrasel dan
koenzim A yang memelukan enzim asetiltransferase. Asetilkolin disimpan dalam kantung
atau gudang yang disebut vesikel. ( Sulianti dkk, 2017 )
Potensial istirahat membran ujung saraf motorik terjadi karena membran lebih mudah
ditembus ion kalium ekstrasel daripada ion natrium. Asetilkolin membuat membran tersebut
lebih permeabel terhadap ion natrium sehingga terjadi depolarisasi. Influks ion kalsium
memicu keluarnya asetilkolin sebagai transmitter saraf. Asetilkolin saraf akan menyebrang
dan melekat pada reseptor nikotinik dan kolinergik di otot. Jika jumlahnya cukup banyak,
akan terjadi depolarisasi dan lorong ion terbuka. Ion natrium dan kalsium masuk, sedangkan
ion kalium keluar, terjadilah kontraksi otot. Asetilkolin cepat dihidrolisis oleh asetilkolin-
esterase menjadi asetil dan kolin, sehingga loron tertutup kembali maka terjadilah
repolarisasi. ( Erwin & Kusuma, 2012 )
1
3. Bagaimana alat electric nerve stimulator itu bekerja sehingga menimbulkan kontraksi
pada otot skelet ?
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat
Alat yang dipergunakan dalam praktikum “ Saraf Motorik” : Electric nerve stimulator
1. Siapkan electric nerve stimulator dan pasanglah pada tangan kiri seperti pada gambar
2. Aturlah arus listrik output dan besarkan pelan-pelan pada tiap tingkat
3. Apabila telah terjadi kedutan, catatlah angka threshold tersebut
4. Besarkan arus listrik output sampai otot skelet terkait mengalami tetani. Catat
angkanya.
2
BAB III
NAMA ARUS INTENSITAS JARI YANG BERGERAK TANGAN
15 1 TIDAK ADA
14 2 1
RIZKA 14 3 2 KANAN
13 4 4
13 5 5
15 1 1
15 2 1
RIDA KANAN
14 3 3
14 4 5
15 1 TIDAK ADA
15 2 TIDAK ADA
15 3 3
DITA KANAN
14 4 3
14 5 5
14 6 5
15 1 1
CLARIS KANAN
15 2 2 ( TERASA SAKIT )
15 1 TIDAK ADA
15 2 TIDAK ADA
15 3 TIDAK ADA
15 4 TIDAK ADA
15 5 TIDAK ADA
FULAN KANAN
15 6 TIDAK ADA
14 7 TIDAK ADA
14 8 1
14 9 2
14 10 5
15 1 TIDAK ADA
15 2 TIDAK ADA
15 3 1
ARYA KANAN
15 4 2
15 5 4
15 6 5
15 1 TIDAK ADA
15 2 TIDAK ADA
15 3 TIDAK ADA
FAUZI KANAN
15 4 2
15 5 2
15 6 5
HASIL PRAKTIKUM
3
BAB IV
PEMBAHASAN
2. Apakah arus listrik serupa juga terjadi di dalam tubuh kita secara fisiologis ?
Jelaskan.
Jawab :
Di dalam tubuh manusia terdapat arus listrik yang berpengaruh terhadap
pergerakan otot untuk aktivitas manusia sehari-hari yaitu dengan adanya potensial
aksi di dalam tubuh kita. Potensial aksi ini merupakan sinyal listrik yang
4
melakukan perjalanan di seluruh tubuh neuron yang ada di tubuh manusa
( bergerak di membran sel ) dan merupakan sarana untuk menerima, menganalisis,
dan menyampaikan informasi di dalam otak.
BAB V
KESIMPULAN
Electric nerve stimulator merupakan cara penggunaan energi listrik yang berguna
untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit sehingga mempengaruhi respon
jaringan dengan menghasilkan stimulus yang menimbulkan tanggap rangsang motorik berupa
kontraksi otot ( tetani ). Adanya impuls pada motor neuron menyebabkan terjadi potensial
aksi dalam kontraksi otot yang disyarafi nya.
Dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa : semakin besar intensitas, maka
semakin besar pula kontraksi otot skeletal yang terbuat, setiap manusia berbeda kepekaan nya
terhadap impuls.
5
DAFTAR PUSTAKA
Sulianti, dkk. (2017). Aktivitas Motorik Otot Tangan Kiri dan Otak Kanan Melalui
.....Kondisi Keterpaksaan. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia, vol.1, no.1 page 66.
6
7