Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi

Kehamilan berhubungan dengan perubahan fisiologis yang berakibat pada


peningkatan volume cairan dan sel darah merah serta penurunan konsentrasi protein
pengikat zat gizi dalam sirkulasi darah, termasuk penurunan zat gizi mikro.
Peningkatan produksi sel darah merah ini terjadi sesuai dengan proses perkembangan
dan pertumbuhan masa janin yang ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang cepat dan
penyempurnaan susunan organ tubuh.11
Adanya kenaikan volume darah pada saat kehamilan akan meningkatkan
kebutuhan zat besi. Pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit
karena peningkatan produksi eritropoetin sedikit, oleh karena tidak terjadi menstruasi
dan pertumbuhan janin masih lambat.Sedangkan pada awal trimester kedua
pertumbuhan janin sangat cepat dan janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan
air ketuban sehingga lebih banyak kebutuhan oksigen yang diperlukan.Akibatnya,
kebutuhan zat besi semakin meningkat untuk mengimbangi peningkatan produksi
eritrosit dan karena itu rentan untuk terjadinya anemia terutama anemia defisiensi
besi.11
Konsentrasi hemoglobin normal pada wanita hamil berbeda pada wanita yang
tidak hamil. Hal ini disebabkan karena pada kehamilan terjadi proses hemodilusi atau
pengenceran darah, yaitu terjadi peningkatan volume plasma dalam proporsi yang lebih
besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit. Dalam hal ini, oleh karena
peningkatan oksigen dan perubahan sirkulasi yang meningkat terhadap plasenta dan
janin, serta kebutuhan suplai darah untuk pembesaran uterus, terjadi peningkatan
volume darah yaitu peningkatan volume plasma dan sel darah merah.Namun,
peningkatan volume plasma ini terjadi dalam proporsi yang lebih besar yaitu sekitar
tiga kali lipat jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi
penurunan konsentrasi hemoglobin akibat hemodilusi.11
Hemodilusi berfungsi agar suplai darah untuk pembesaran uterus terpenuhi,
melindungi ibu dan janin dari efek negatif penurunan venous return saat posisi
terlentang,dan melindungi ibu dari efek negatif kehilangan darah saat proses
melahirkan.11
Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri yang fisiologis dalam kehamilan
dan bermanfaat pada wanita untuk meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih
berat semasa hamilkarena sebagai akibat hipervolemicardiac output meningkat. Kerja
jantung akanlebih ringan apabila viskositas darah rendah dan resistensi perifer
berkurang sehingga tekanan darah tidak meningkat.Secara fisiologis, hemodilusi ini
membantu si ibu mempertahankan sirkulasi normal dengan mengurangi beban
jantung.11
Ekspansi volume plasma dimulai pada minggu ke-6 kehamilan dan mencapai
maksimum pada minggu ke-24 kehamilan, namun dapat terus meningkat sampai
minggu ke-37. Volume plasma meningkat sebesar 45-65 % dimulai pada trimester II
kehamilandan mencapai maksimum pada bulan ke-9 yaitu meningkat sekitar 1000 ml,
menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal dalam tiga bulan setelah partus.
Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta yang
menyebabkan peningkatan sekresi aldosteron.11
Volume plasma yang bertambah banyakini menurunkan hematokrit, konsentrasi
hemoglobin darah, dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah absolut Hb
atau eritrosit dalam sirkulasi.Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan
hitung eritrosit biasanya tampak pada minggu ke-7 sampai ke-8 kehamilan dan terus
menurun sampai minggu ke-16 hingga ke-22 ketika titik keseimbangan tercapai. Oleh
sebab itu, apabila ekspansi volume plasma yang terus-menerus tidak diimbangi
dengan peningkatan produksi eritropoetin sehingga menurunkan kadar Hct,
konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit di bawah batas “normal”, timbullah anemia.11

Anda mungkin juga menyukai