Mata Kuliah : Biokimia
Nama : Hilmi Rahmayani
Tingkat/Semester : II/IV
1. Menurut pendapat saya , ilmu biokimia merupakan ilmu yang mempelajari proses kimia
yang bereaksi di dalam tubuh makhluk hidup , seperti enzim , protein karbohidrat , lipid dan
lain lain.
2. 5 ilmu yang terintegrasi dan saling terkait dengan ilmu Biokimia yaitu :
Biofisika : memanfaatkan Teknik Teknik fisika untuk mempelajari struktur
biomolekul
Kimi organic : mempelajari struktur serta sifat dari biomolekul
Biologi sel : mempelajari pembagian kerja biokimia dalam sel
Genetika : mempelajari mekanisme penyusunan identitas biokimia sel
Kesehatan : dapat mampu memahami tentang keadaan sakit dari sudut
pandang molekuler
3. Katabolisme yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan
membebaskan energi . Contohnya adalah respirasi aerob anaerob dan fermentasi.
Anabolisme yaitu penyusunan senyawa kompleks dari senyawa sederhana dengan bantuan energi
dari luar . Contohnya fotosintesis dan kemosintesis.
4. Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat
menghasilkan NADH dan ATP. Glikolisis terjadi di sitosol. Dalam glikolisis, satu molekul
glukosa akan dihasilkan 2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Asam piruvat selanjutnya
memasuki tahap dekarboksilasi oksidatif di dalam mitokondria.
Siklus Kreb
Siklus kreb berfungsi menghasilkan enrgi dan berbagai senyawa antara yang akan
digunakan untuk sintesis senyawa lain. Tahap ini berlangsung didalam matriks mitokondria.
Dari 2 asetil Co-A yang masuk siklus akan menghasilkan 4 CO 2, 2 ATP, 6 NADH, dan 2 FADH2.
Siklus urea
Siklus urea merupakan suatu reaksi pengubahan amonia (NH3) menjadi urea ((NH2)2CO).
Reaksi kimia ini sebagian besar berlangsung di hati dan sedikit terjadi di ginjal. Hati menjadi
pusat pengubahan amonia menjadi urea berhubungan dengan fungsi hati sebagai tempat
menetralkan racun.Tahapan reaksi pengubahan amonia menjadi urea terdiri atas 5 tahapan
reaksi (siklus urea), 2 tahapan terjadi di mitokondria serta 3 tahapan terjadi di sitoplasma.
8. ATP
Adenosin trifosfat, atau ‘ATP’ untuk singkatnya, adalah mata uang energi kehidupan. ATP
adalah molekul energi tinggi ditemukan di setiap sel. Tugasnya adalah untuk menyimpan dan
memasok sel dengan energi yang dibutuhkan.
ADP
Adenosin difosfat (ADP) adalah nukleosida fosfat yang terdiri dari ribonukleosida dan dua
kelompok fosfat. Ini berarti memiliki ribosa sebagai gula dan dua gugus fosfat terpasang.
Nukleosida-nya mengandung basa purin, yaitu adenin yang melekat pada gula ribosa. ADP
memiliki dua gugus fosfat yang melekat pada nukleosida. Nukleosida adalah tulang
punggung gula pentosa dengan adenin basa purin yang melekat padanya (pada karbon 1 ‘).
Gugus fosfat terikat secara seri dengan karbon 5 ‘dari gula pentosa.
AMP
Adenosin monofosfat (AMP) adalah nukleosida fosfat yang terdiri dari ribonukleosida dan
satu gugus fosfat. Ini berarti, Adenosin monofosfat memiliki ribosa sebagai gula dan satu
gugus fosfat yang menempel.
GTP
Guanosine-5'-trifosfat (GTP) adalah trifosfat nukleosida purin. Ini adalah salah satu blok
bangunan yang diperlukan untuk sintesis RNA selama proses transkripsi. Strukturnya mirip
dengan nukleobase guanin, satu-satunya perbedaan adalah nukleotida seperti GTP memiliki
gula ribosa dan tiga fosfat, dengan nukleobase yang melekat pada 1 'dan bagian trifosfat
yang melekat pada karbon 5' dari ribosa.
GDP
Guanosine difosfat, adalah difosfat nukleosida. Ini adalah ester asam pirofosfat dengan
nukleosida guanosin. PDB terdiri dari kelompok pirofosfat , gula ribosa pentosa, dan
nukleobase guanin.
GMP
GMP adalah ester dari asam fosfat dengan nukleosida guanosin. GMP terdiri dari gugus
fosfat, yaitu gula pentose ribosa dan guanin nucleobase, karena itulah disebut monofosfat
ribonucleosida.AMP dan ADP disintesis dari IMP (Inosin Monofosfat).
NAD
NAD atau Nikotinamida Adenin dinukleotida merupakan koenzim yang dimiliki semua
makhluk hidup yang terbuat dari dua nukleotida bergabung melalui gugus fosfat mereka.
Sebuah kelompok adenin terikat ke salah satu nukleotida sementara, nukleotida lain berisi
nikotinamida. Ada dua rute biosintesis NAD yang dikenal.
FAD
FAD atau flavin adenin dinukleotida bekerja sebagai kofaktor redoks yang berhubungan
dengan banyak reaksi metabolisme. FAD mampu menampung dua hidrogen ketika NAD
hanya dapat menerima satu hidrogen.
9. Oksidoreduktase
Enzim ini mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan pemindahan elektron,
hidrogen atau oksigen. Sebagai contoh adalah enzim elektron transfer oksidase dan
hidrogen peroksidase (katalase). Ada beberapa macam enzim electron transfer oksidase,
yaitu enzim oksidase, oksigenase, hidroksilase dan dehidrogenase.
Transferase
Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari suatu molekul ke molekul yang
lain. Sebagai contoh adalah beberapa enzim sebagai berikut:
1) Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan amina.
2) Transfosforilase adalah transferase yang memindahkan gugusan fosfat.
3) Transasilase adalah transferase yang memindahkan gugusan asil.
Ligase
Enzim ini mengkatalisis reaksi penggabungan 2 molekul dengan dibebaskannya molekul
pirofosfat dari nukleosida trifosfat, sebagai contoh adalah enzim asetat=CoASH ligase yang
mengkatalisis rekasi sebagai berikut: Asetat + CoA-SH + ATP <–> Asetil CoA + AMP + P-P
Liase
Enzim ini berfungsi untuk mengkatalisis pengambilan atau penambahan gugusan dari suatu
molekul tanpa melalui proses hidrolisis, sebagai contoh adalah:
1) L malat hidroliase (fumarase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi pengambilan air
dari malat sehingga dihasilkan fumarat.
2) Dekarboksiliase (dekarboksilase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi pengambilan
gugus karboksil.
10. Dua teori cara kerja enzim :
Teori Lock and Key
Menurut teori lock and key, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kerja kunci dan
gembok. Enzim diibaratkan sebagai kunci yang memiliki sisi aktif, sedangkan substratnya
diibaratkan sebagai gembok. Substrat memasuki sisi aktif dari enzim seperti halnya kunci
memasuki gembok. Substrat tersebut kemudian diubah menjadi produk tertentu. Produk
inilah yang kemudian dilepaskan dari sisi aktif enzim untuk kemudian enzim siap menerima
substrat baru.
Teori Induced Fit
Berdasarkan teori induksi pas (induced fit), enzim diibaratkan dapat melakukan penyesuaian
bentuk untuk berikatan dengan suatu substrat. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan
kecocokan dengan substrat dan membuat ikatan antara enzim dan substrat menjadi lebih
reaktif. Molekul enzim mempunyai sisi aktif tempat menempelnya substrat sehingga
terbentuklah molekul kompleks enzim substrat. Pengikatan substrat menginduksi
penyesuaian pada enzim sehingga meningkatkan kecocokan antara keduanya dan
mendorong molekul kompleks enzim-enzim substrat ada dalam kondisi yang lebih reaktif.
Saat substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi
melingkupinya dan membentuk kompleks. Saat produk sudah lepas dari kompleks, enzim
berubah menjadi tidak aktif lagi dan menjadi bentuk yang lepas. Substrat lain pun kemudian
kembali bereaksi dengan enzim tersebut. Begitu seterusnya.