Anda di halaman 1dari 4

Laporan Tugas Mandiri CL-1

Judul : Planet Bumi 1: Proyeksi Peta, Waktu Global, dan Revolusi Bumi terhadap Matahari
Nama : Nafa Shahira Anglila Syaharani
NPM : 1906292490
Data Publikasi :
 Keller EA, Botkin DB. (2008). Earth Atmosphere and Climate, in: Essential
Environmental Science. John Wiley & Sons, Inc. USA.
 Research, C. and Service (2019) ‘Daylight Saving Time’. Available at:
https://fas.org/sgp/crs/misc/R45208.pdf.
 Sugandi, D., Somantri, L. and Sugito, N. T. (2009) Sistem Informasi Geografi (SIG).
Available at:
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195805261986031-
DEDE_SUGANDI/HAND_OUT_SIG.pdf.
 Wijaya, A. F. C. (2010) Gerak Bumi dan Bulan. Available at:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/198108122005011-
AGUS_FANY_CHANDRA_W/Materi_Gerak_Bumi_dan_Bulan_Kelas_VI.pdf.

Peta Konsep:
Uraian Peta Konsep

 Terdapat beberapa cara untuk memahami planet bumi, diantaranya yaitu melalui proyeksi
peta dan waktu global. Bumi kita juga mengalami gerak revolusi terhadap matahari
dimana gerakan tersebut berpengaruh terhadap ketetapan waktu global, sehingga kita pun
semakin paham mengenai bumi kita ini.

A. Proyeksi Peta
 Mulanya, proyeksi peta tertua dibatasi oleh kurangnya pengetahuan tentang dunia. Para
pembuat peta cenderung mewakili pandangan politik atau agama daripada realitas
geografis. Tetapi pada abad ke-15, penjelajah samudera seperti Columbus dan Magellan
memperluas jangkauan dunia dengan cara merekam tanah-tanah baru yang mereka
temukan, dan grafik navigasi sangat dihargai.
 Setelah memperluas jangakauannya terhadap dunia, pembuat peta ditantang oleh
kesulitan mewakili permukaan bumi yang melengkung pada halaman yang rata. Upaya
untuk mengatasi masalah kelengkungan tersebut yaitu dengan menggunakan jenis-jenis
proyeksi peta yang berkembang.
1. Proyeksi Polar
 Proyeksi kutub berpusat di Kutub Utara atau Selatan. Kedua kutub tersebut dihubungkan
oleh garis bujur (meridian). Meridian selalu membentuk sudut kanan yang benar dengan
persimpangan parallel (garis lintang). Hal tersebut yang menyebabkan proyeksi ini
menunjukkan bentuk sebenarnya dari semua area kecil. Proyeksi polar memiliki fraksi
skala yang meningkat ke arah luar, sehingga bentuk ke arah tepi peta tampak lebih besar.
2. Proyeksi Mercator
 Dalam proyeksi Mercator, meridian membentuk kisi persegi panjang dengan garis
vertikal lurus, sedangkan pararel membentuk garis horizontal lurus.
 Tujuan proyeksi ini yaitu membuat peta dengan garis lurus yang dapat memberi garis
arah kompas yang konstan sehingga memudahkan navigator menggambar garis antara
dua titik pada peta, mengukur arah, dan mengukur sudut arah garis yang akan
memberikan bantalan kompas yang dipakai oleh kapal atau pesawat untuk diikuti tujuan
akhir.
 Selain memberi memberi garis arah kompas yang konstan, garis lurus pada peta yang
dibuat dengan proyeksi Mercator juga dapat menunjukkan banyak jenis fitur garis lurus.
Di antara fitur-fitur ini adalah garis aliran angin dan arus laut, arah fitur kerak (seperti
rantai gunung berapi), dan garis dengan nilai yang sama, seperti garis suhu udara yang
sama atau tekanan udara yang sama. Itulah mengapa proyeksi Mercator dipilih untuk peta
suhu, angin, dan tekanan.
3. Geographic Information System (GIS)
 Terdapat 4 komponen penting dalam GIS, yaitu hardware, software, data, dan sumber
daya manusia. GIS memiliki tugas utama dalam menginput data, pembuatan peta,
manipulasi data, manajemen file, memvisualisasikan hasil, dan analisis query.
 Melalui GIS, dapat diperoleh suatu data yang dibutuhkan untuk menjalan tugas utamanya.
Data tersebut dikenal dengan sebutan data spasial. Fungsi data spasial adalah untuk
menyelesaikan masalah dalam ruang bumi yang bersangkutan. Sumber data spasial yaitu
data digital yang dapat berupa citra satelit atau foto udara terdigitasi. Setelah
mendapatkan data dari sumbernya, data spasial dapat dianalisis menjadi 2 jenis informasi,
yaitu informasi deskriptif dan informasi spasial. Data spasial dapat direpresentasikan
melalui 2 format, yaitu berupa vector dan raster.
4. Proyeksi Winkel Tripel
 Proyeksi ini memiliki pararel yang hampir lurus dan sedikit melengkung ea rah tepi peta.
Sedangkan meridiannya berbentuksemakin melengkung dengan jarak dari meridian pusat.
 Proyeksi Winkel Tripel dapat menunjukkan area dan bentuk dengan hanya sedikit distorsi
yang sangat cocok untuk menampilkan data global. Ini adalah pilihan ideal untuk peta
dunia yang menunjukkan iklim, tanah, dan vegetasi dunia, dan kami menggunakannya di
banyak tempat di buku ini.

B. Waktu Global.
1. Standard Time
 Waktu standar adalah waktu global yang ditentukan menurut posisi timur-barat matahari
dan meridian standar yang berdekatan dengan jarak 15°, perbedaan waktu antara zona
yang berdekatan biasanya satu jam.
2. World Time Zones
 Zona waktu dunia sering disebut dengan angka untuk menunjukkan perbedaan jam antara
waktu dalam suatu zona dan waktu di Greenwich. Zona waktu adalah wilayah di Bumi,
yang lebih atau kurang dibatasi oleh garis bujur, yang memiliki waktu standar yang
diamanatkan secara hukum, sebagai waktu lokal. Berdasarkan konvensi, 24 zona waktu
utama di Bumi menghitung waktu lokal mereka sebagai offset dari UTC.
3. International Date Line
 Garis waktu internasional adalah suatu garis khayal pada bujur 180° di
permukaan bum yang berfungsi untuk mengimbangi penambahan waktu ketika seseorang
bepergian menuju arah timur melalui berbagai zona waktu. Garis tersebut terletak di
bagian bumi yang berhadapan dengan garis bujur utama, yaitu bumi bagian barat dan
bumi bagian timur. Kedua bagian bumi tersebut memiliki perbedaan meridian sejauh 15°
prime meridian dan perbedaan hari pada setiap sisi meridiannya. Hal itu berakibat pula
pada perbedaan 12 jam dari prime meridian.
4. Precise Timekeeping
 Sejak 1950-an, waktu yang paling akurat telah disimpan menggunakan waktu atom, yang
didasarkan pada frekuensi emisi energi gelombang mikro dari atom-atom unsur
magnesium yang didinginkan hingga mendekati nol mutlak. Waktu atom adalah waktu
yang telah diakui oleh semua negara sebagai waktu legal dan digunakan Waktu Universal
Terkoordinasi (UTC). UTC dikelola oleh Bureau International de l'Hure di dekat Paris.
5. Daylight Saving Time
Waktu Musim Panas adalah sistem yang membuat Waktu resmi satu jam lebih awal
dari zona waktu standar dan diberlakukan selama musim semi dan musim panas. Waktu
Musim Panas biasanya digunakan di wilayah yang beriklim sedang dan kutub. Tujuannya
yaitu agar kegiatan kerja dan sekolah dimulai dan selesai lebih awal, sehingga masih
memiliki banyak waktu untuk menikmati siang hari warga selesai berkegiatan.

C. Revolusi Bumi terhadap Matahari


 Bumi melakukan gerakan revolusi terhadap matahari, yaitu gerakan bumi saat mengorbit
matahari selama 365 hari. Dalam melakukan geraknya, Orbit Bumi di sekitar Matahari
berbentuk seperti elips atau oval. Ini menunjukkan adanya jarak yang bervariasi antara
bumi dan matahari. Bumi paling dekat dengan matahari pada perihelion, sedangkan bumi
berada paling jauh dari matahari pada aphelion.
 Bulan berputar pada porosnya (rotasi bulan), berputar mengelilingi bumi (revolusi bulan),
dan berputar mengelilingi matahari bersama bumi. Laju rotasi bulan disinkronkan dengan
rotasi bumi. Ketiga gerakan tersebut bergerak pada orbit bulan yang berbentuk elips.
Bentuk tersebut menyebabkan adanya jarak antara bumi dan bulan yang terdiri dari
perigee dan apogee. Bidang orbit Bulan membentuk sudut 5°.

 Berdasarkan acuan revolusinya, bulan memiliki dua peiode yang berbeda. Periode siderik
adalah selang waktu yang diperlukan untuk berevolusi 360° (tepat 1 putaran) mengitari
Bumi. Periode siderik mendekati angka 27 1/3 hari. Periode sinodik adalah periode Bulan
berdasarkan fase-fase Bulan dan mendekati angka 29 1/2 hari untuk beralih dari satu
bulan purnama ke bulan beikutnya. Fase bulan ditentukan oleh posisi bulan pada orbitnya.
Posisi tersebut juga menentukan jumlah bulan yang diterangi matahari dan terlihat dari
bumi.

 Poros bumi mengalami kemiringan sebesar 23 1⁄2° dari sudut kanan ke bidang ekliptika
dan membentuk sudut 66 1/2° dengan bidang ekliptika. Bidang ekiptika merupakan
bidang yang mengandung orbit bumi di sekitar matahari.

 Akibatnya kemiringan sumbu rotasi bumi tersebut, terjadilah 4 musim di dunia.


Pergantian musim diikuti dengan terjadinya Titik Balik Matahari (Solstice). Solstice
terdiri dari TBM musim dingin dan TBM musim panas. TBM musim dingin terjadi ketika
ujung kutub utara poros bumi menjauhi matahari pada tanggal 22 Desember. Sedangkan
TBM musim panas terjadi ketika ujung kutub utara poros bumi menuju matahari pada
tanggal 21 Juni.

 Pada kondisi Equinox, terdapat lingkaran iluminasi dan titik subsolar. Lingkaran
iluminasi melewati permukaan kutub utara dan selatan dimana sinar matahari menggores
permukaan di kedua kutub, sehingga permukaan di kutub menerima sangat sedikit energi
matahari. Sebaliknya, titik subsolar yang jatuh di ekuator akan membentuk sudut 90°
antara sinar matahari dan permukaan bumi sehingga titik tersebut menerima kekuatan
penuh penerangan matahari.

Anda mungkin juga menyukai