Anda di halaman 1dari 23

BAB

4 JARINGAN AREA LOKAL ( LAN )

Selain menggunakan kabel-kabel untuk menghubungkan computer satu dengan lain di


jaringan LAN, diperlukan juga topologi, protocol dan peralatan jaringan yang berfungsi
untuk mengatur lalulintas data didalam jaringan tersebut. Bab ini akan membahas
mengenai topologi, protocol dan peralatan jaringan LAN yang perlu anda ketahui untuk
persiapan ujian CCNA.
Akan dibahas juga secara ringkas mengenai Wireles LAN (LAN tanpa kabel ) yang
merupakan tehnologi baru.

4.1 Topologi jaringan


Denah bagaimana cara menghubungkan computer satu dengan lain disebut topologi
jaringan. Topologi jaringan yang sering dipakai adalah topologi bus, star, star-bus, ring
dan mesh.
4.1.1 Topologi Bus
Dengan tehnologi bus ini, computer dihubungkan secara berantai ( daisy-chain ) satu
dengan lain dengan peralatan satu kabel yang umumnya berupa kabel tunggal jenis
koaksial seperti tampak pada gambar 4.1
Topologi ini umumnya tidak menggunakan suatu peralatan aktif untuk menghubungkan
computer, oleh sebab itu ujung ujung kabel koaksial harus ditutup dengan tahanan (
terminator resistor ) untuk menghindarkan pantulan yang dapat menimbulkan
ganggunan yang menyebabkan kemacetan jaringan.
Hubungan computer ke jaringan menggunakan konektor BNC. Kabel koaksial tersebut
dihubungkan satu dengan lain dengan konektor BNC type T, yang mempunyai cabang
untuk dihubungkan ke network adapter computer.
Jaringan dengan topologi bus ini mudah dipasang dan sangat murah, tapi sulit dalam
mencari kesalahan jaringan. Jika terjadi suatu kesalahan pada salah satu computer,
semua computer lainnya sering juga turut mengalami kesulitan untuk mengirim atau
menerima data.
Disamping itu, topologi bus yang mempergunakan kabel koaksial hanya mendukung
protocol Ethernet dengan kecepatan 10 Mbps. Oleh karena itu, topologi bus ini
umumnya dipergunakan untuk jaringan komputer yang sangat sederhana.

4.1.2 Topologi Bintang ( Star )


Pada jaringan dengan topologi star atau bintang ini, semua computer dihubungkan ke
suatu hub seperti gambar 4.2
Hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari satu computer dan meneruskan ke
semua computer lain yang berhubungan dengan hub.
Jaringan dengan topologi star lebih mahal dan sulit untuk dipasang karena setiap
computer harus dihubungkan ke suatu hub, pemasangan kabel terutama untuk jumlah
pemakai yang besar sangat sulit dan sebaiknya dilakukan oleh seorang ahli.
Oleh karena masing-masing computer mempunyai kabel sendiri, mencari kesalahan
jaringan lebih mudah. Jenis kabel yang digunakan untuk topologi star ini adalah kabel
UTP kategori-5.

4.1.3 Topologi Star-Bus


Topologi star-bus yang merupakan gabungan topologi star dan topologi bus merupakan
topologi yang paling sering dipakai. Computer-computer dihubungkan ke hub,
sedangkan hub satu dengan hub lain dihubungkan sebagai jalur tulang punggung
( Backbone ) yang menyerupai topologi bus seperti tampak pada gambar 4.3
4.1.4 Topologi Lingkaran ( Ring )
Jaringan dengan topologi ring ini mirip topologi bus hanya ujung-ujungnya saling
berhubungan membentuk suatu lingkaran seperti tampak pada gambar 4.4
Pada lingkaran tertutup ini, sejumlah computer dihubungkan ke lingkaran tersebut.
Topologi ring ini diperkenalkan oleh perusahaan IBM untuk mendukung protocol Token
Ring yang juga diciptakan oleh IBM
4.1.5 Topologi Mesh
Jaringan mesh ini mempunyai jalur ganda dari setiap peralatan di jaringan seperti tampak
pada gambar 4.5. makin banyak jumlah computer di jaringan, semakin sulit memasang
kabel kabel yang harus dipasang menjadi berlipat ganda. Oleh sebab itu. Jaringan mesh
yang murni yaitu setiap peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lain, jarang
dipergunakan. Jaringan yang sering dipakai adalah pembuatan jalur ganda untuk
hubungan hubungan utama sebagai jalur cadangan jika terjadi kesulitan di jalur utama.
4.2 Protokol – protocol LAN
Protocol adalah peraturan-peraturan yang dibuat agar peralatan jaringan ( computer )
satu dengan lain dapat saling berkomunikasi dengan baik. Protocol-protocol yang dapat
dipakai untuk jaringan LAN adalah protocol Ethernet, token ring, FDDI dan ATM.

4.2.1 Ethernet
Protocol Ethernet ini merupakan protocol LAN yang paling banyak dipakai karena
berkemampuan tinggi dengan biaya yang relative murah.
Ethernet pada mulanya mendukung jaringan berkecepatan 10 Mbps, tetapi dengan makin
meningkatnya arus lalu lintas data jaringan LAN, diciptakan protocol FastEthernet
yang berkecapatan 100 Mbps dan Gigabit Ethernet yang berkecepatan 1000 Mps.
Protocol Ethernet dan FastEthernet akan dibahas secara lebih mendetail pada pambahasan
mengenai peralatan jaringan LAN.

4.2.2 Token Ring


Protocol Token Ring yang diciptakan olah perusahaan IBM ini menggunakan topologi
berupa satu lingkaran atau ring, yaitu computer computer diletakkan di sekeliling
lingkaran tersebut seperti tampak pada gambar 4.6. untuk ukuran masa kini, token ring
yang menunjang kecepatan 4 Mbps dan 16 Mbps dianggap lamban.
Suatu token atau frame kecil dikirim dari satu computer ke computer berikutnya
didalam lingkaran. Jika suatu computer menerima token, ia mempunyai hak untuk
mengirimkan data jika tidak ada data yang akan dikirm, computer tersebut akan
membalik satu bit dari token dan meneruskan token tersebut ke computer berikutnya.
Didalam prakteknya computer-computer dihubungkan ke jaringan token ring melalui
suatu hub khusus untuk token ring yang disebut Multi-Station Access Unit (MSAU)
seperti tampak pada gambar 4.7. MSAU memiliki ring input port ( RI ), ring output port
dan sejumlah port untuk berhubungan dengan computer. Token ring menggunakan
metode yang disebut Beaconing untuk mencari kesalahan jaringan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jaringan token Ring ini adalah pajang
lingkaran token ring tidak boleh lebih dari 121,2 meter untuk kabel jenis UTP. Lobe
adalah kabel untuk menghubungkan suatu computer ke port MSAU dengan panjang
maksimum 45,5 meter untuk jenis UTP atau 100 meter untuk kabel jenis STP.
Ada dua jenis frame yang dipergunakan oleh protocol token ring yaitu token ( sebesar 3
byte ) dan Data Frame

4.2.3 FDDI
Fiber Distributed Data Intrerface (FDDI) yang diciptakan oleh ANSI adalah protocol
yang menggunakan topologi lingkaran fiber optic ganda yang disebut lingkaran Primary
dan lingkaran Secondary seperti tampak pada gambar 4.8. walaupun kedual lingkaran
tersebut dapat dipergunakan untuk pengiriman data, hanya lingkaran primary yang
biasanya dipakai sebagai jaringan utama. Lingkaran secondary baru berfungsi jika
lingkaran primary mengalami kerusakan. Jadi lingkaran ganda ini berfungsi untuk
toleransi kesalahan ( fault tolerance ).
FDDI bekerja dilapisan physical dan lapisan MAC dari lapisan data link dengan juga
menggunakan system token semacam token ring tetapi dengan algoritma akses yang
berbeda. Semua workstation dilingkaran FDDI harus menunggu sampai token diterima
sebelum dapat mengirimkan data frame yang besarnya dapat mencapai 4500 byte.
Jaringan FDDI menunjang kecepatan 100 Mbps melalui media fiber optic yang
umumnya dipergunakan oleh FDDI adalah kabel-kabel multi-mode fiber optic type
62.5/125 pm. Setiap lingkaran jaringan FDDI ini dapat mencapai panjang 200 Km
dengan jumlah 500 workstation maksimum. Jarak maksimum antar workstation adalah 2
Km. FDDI juga menyediakan sarana penggunaan kabel copper yang sering juga disebut
Copper Standed Distributed Data Interface ( CDDI ).
Berikut keuntungan penggunaan fiber optic ini :
Bandwidth yang sangat besar
Tidak tergangganggu oleh sinyal listrik
Memiliki kapasitas untuk pemakaian jarak jauh

Hubungan dari server atau workstation ke jaringan FDDI melalui suatu peralatan
jaringan yang disebut concentrator. Ada dua jenis concentrator, yaitu concentrator
tunggal yang berhubungan dengan satu ligkaran FDDI, dan concentrator ganda yang
berhubungan kedua lingkaran FDDI.

4.2.4 ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protocol yang diatur oleh badan
international ITU-T yang menggunakan ukuran frame dengan panjang tetap sebesar 53
byte yang disebut sel. Oleh karena penggunaan sel dengan panjang tetap ini, maka hasil
dari pengirman data dengan ATM dapat diduga dengan tepat. Demikian pula pengiriman
data dapat dilakukan dengan cepat menggunakan perangkat keras.
ATM menggunakan referensi modelnya sendiri. Sebagian dari lapisan-lapisannya mirip
dengan lapisan lapisan OSI model. Misalnya, lapisan adaptation ATM mirip dengan
lapisan data link OSI, sedangkan lapisan physical ATM mirip dengan lapisan physical
OSI.
ATM sangat cepat dan dapat memiliki bandwidth yang sangat besar menggunakan jalur
transmisi cepat seperti SQNET, DS-1, OC-3, OC-12,T3, FDDI 100 Mbps, fiber channel
155 Mbps. Oleh sebab itu, umumnya menggunakan media fiber optic yang dapat
mencapai kecepatan 622 Mbps.
Disamping itu, ATM juga menyediakan sarana penggunaan kabel UTP category 5
dengan kecepatan 155 Mbps. ATM dapat mengirimkan informasi berupa gambar,
suara,maupun data. Agar pengiriman informasi tersebut dapat berjalan dengan baik,
ATM menggunakan satu metode baru yang disebut Quality of Service (QoS). Dengan
menggunakan Quality of Sevice ini, peralatan ATM dapat mengatur perioritas pengirian
informasi berdasarkan isinya. Misalnya, transmisi gambar yang sangat sensitive terhadap
gangguan mendapat prioritas lebih dahulu dari pengiriman informasi data yang kurang
peka terhadap gangguan.

4.3 Peralatan Jaringan LAN


LAN hanya menghubungkan computer computer untuk hubungan local, isalnya
computer computer dikantor yang sama yang letaknya saling berdekatan. Peralatan yang
daoat dipakai untuk LAN adalah : Repeater, HUB, Bridge, dan Switch.
Pembahasan peralatan LAN hanya terbatas untuk peralatan menggunakan protocol
Ethernet dan FastEthernet saja.
4.3.1 Repeater dan HUB
Pada awal penggunaan LAN,peralatan repeater dan hub adalah merupakan peralatan
yang paling banyak dipakai untuk menghubungkan computer satu dengan yang lain,
bekerja pada lapisan physical menggunakan protocol Ethernet. Ini disebabkan karena
cara pengguanaannya yang sangat mudah tanpa perlu dikonfigurasi dan harganya pun
sangat murah.
Fungsi peralatan hub dan repeater ini hanya meneruskan data tanpa memiliki kecerdasan
mengenai alamat alamat yang dituju.
Data disampaikan ke tujuan dengan menyiarkan berita ( broadcast ) kesemua computer
computer lain pada jaringan LAN. Oleh sebab itu, computer computer yang berada pada
LAN yang sama disebut berada dalam satu broadcast domain. Hub tidak meiliki
keampuan untuk meneruskan data ke computer lain yang berada dalam broadcast domain
atau network ID yang berbeda. Oleh sebab itu, IP address yang diberikan pada computer
yang berada pada LAN yang sama umumnya harus memiliki network ID yang sama.
Protocol Ethernet yang menggunakan spesifikasi IEEE 802.3 menggunakan mekanisasi
yang disebut Carrier Sense Multiple Access Collision Detection (CSMA/CD), yaitu suatu
cara ketika computer memeriksa jaringan apakah ada pengiriman data oleh pihak lain.
Jika tidak ada pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi, baru pengiriman data
dilakukan. Jika dua computer mengirimkan data secara bersamaan, terjadilah tabrakan (
Collision ). Oleh sebab itu, umumnya jaringan Ethernet dipakai hanya untuk transmisi
half-duplex, yaitu pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja. Back off
algorithm digunakan untuk mengatur pengiriman ulang setelah terjadi tabrakan.

Jaringan yang mempergunakan Hub adalah seperti tampak pada gambar 4.9
Hub hanya memiliki satu domain collision, sehingga walaupun computer computer
dihubungkan ke port-port yang berlainan, tetapi tetap berada pada satu domain collision
yang sama. Dengan demikian, jika salah satu port sibuk, port port yang lain harus
menunggu. Hub dapat digabungkan dengan hub lain secara berantai ( daisy chain ) untuk
memperluas jaringan LAN.
Pada jaringan Ethernet 10 BaseT, untuk menghubungkan beberapa hub didalam suatu
domain collision, berlaku peraturan peraturan sebagai berikut :
 Antara dua computer hanya diperbolehkan 4 hub dan 5 segmen kabel
 Pajang kabel antara computer ke hub atau hub ke hub maksimum 100 meter.
 Diameter jaringan adalah panjang kabel maksimum antara dua computer misalnya
antara computer A dan computer B adalah 500 meter.
 Panjang kabel antara hub dan computer minimum 1 meter.

Sebagai contoh hubungan antara computer A dan computer B pada gambar 4.10 adalah
memenuhi persyaratan maksimum di atas, yaitu diantara kedua computer tersebut
terdapat 4 hub dan 5 segmen kabel.

4.3.2 Bridge dan Switch


Oleh karena kelemahan yang dimiliki oleh repeater dan hub, maka diciptakan peralatan
yang tingkat kecerdasan lebih tinggi yang disebut Bridge dan Switch.
Bridge bekerja dilapisan data link dan menggunakan MAC address untuk meneruskan
frame-frame data ke tujuannya. Bridge juga secara otomatik membuat tabel penerjemah
untuk frame yang diterima di masing-masing port. Oleh sebab itu, bridge dapat
mengurangi lalulintas jaringan dengan hanya menyiarkan ( broadcast ) frame-frame data
yang tidak dikenal oleh table penerjemah. Jadi, bridge dipergunakan untuk membagi
LAN menjadi 2 domain collision untuk mengurangi jumlah tabrakan, dan metode ini
disebut segmentasi. Salah satu kelemahan bridge adalah jika alamat yang diterima tidak
dikenal oleh bridge, bridge akan menyiarkan berita ke jaringan segmen lain dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya broadcast strom ( badai siaran ) yang dapat menyebabkan
kemacetan total jaringan computer. Walaupun dapat memiliki domain collision yang
berbeda, tetapi peralatan bridge hanya memiliki satu broadcast domain.
Switch adalah sejenis bridge yang juga bekerja pada lapisan data link tetapi memiliki
keunggulan karena memiliki sejumlah port yang masing masing memiliki domain
collision sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, switch sering juga disebut sebagai multi-port
bridge. Switch mempunyai table penerjemah pusat yang memiliki daftar penerjemah
untuk semua port. Switch menciptakan Virtual Private Network (VPN ) dari port
pengirim dan port penerima. Jika dua host sedang berkomunikasi lewat VPN tersebut,
mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi, jika satu port sedang sibuk, port-port
yang lain tetap dapat berfungsi. Penggunaan switch semakin popular terutama dengan
harganya yang semakin terjangkau.
Switch memungkinkan transmisi full-duplex untuk hubungan port ke port tempat
pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan menggunakan VPN tersebut
diatas. Persyaratan untuk dapat mengadakan hubungan full-duplex adalah hanya satu
computer atau server yang dapat dihubungkan ke satu port dari switch ( satu segmen per
node ). Computer tersebut harus memiliki network card yang mendukung hubungan full-
duplex, serta collision detection dan loopback harus disable.
Jaringan yang menggunakan kombinasi switch dan hub adalah seperti dalam gambar
4.11. perhatikan, setiap server atau workstatuion yang berhubngan langsung dengan
switch mempunyai segmen atau domain collision sendiri-sendiri. Sedangakan keempat
workstation yang berhubungan melalui hub hanya memiliki satu segmen atau domain
collision yang dipakai bersama. Jadi bandwidth-nya untuk masing-masing workstation
tersebut terbagi empat.
Switch yang dibahas diatas termasuk jenis layer 2 switch, yang bekerja dilapisan ke-2
( lapisan data link ) referensi model OSI, yang meneruskan data berdasarkan alamat yang
dituju dari MAC address memiliki frame yang diterima. Jika layer 2 switch tidak
mengenal alamat yang dituju oleh frame yang diterima, switch tersebut akan meyiarkan
informasi mengenai frame tersebut ke seluruh port milik switch agar frame tersebut dapat
sampai ke tujuannya.
Selain itu, adapula switch yang bekerja pada lapisan ke- 3 lapisan network) yang disebut
layer 3 switch atau sering juga disebut routing switch. Peralatan ini meneruskan data
berdasarkan alamat logika (IP addres) jaringan yang dituju. Pembahasan mengenai layer
3 switch adalah diluar cangkupan buku ini.
Bergantung pada cara memproses frame data yang diterima, switch dapat digolongkan
dalam tiga jenis, yaitu store and forward switch, cut- through switch dan fragment free
switch.
 Store and forward switch meneruskan frame setelah frame data diterima secara
lengkap. Oleh karena itu, switch ini mempunyai latency yang lama bergantung
pada panjangnya frame. Cisco Catalyst Switch 2950 dan 5000 series mendukung
jenis ini.
 Cut-through switch meneruskan frame tanpa mengunggu penerimaan frame
secara lengkap. Frame data diteruskan begitu informasi mengenai alamat yang
dituju diketahui oleh switch. Oleh sebab itu, latecy sangat singkat.
 Fragmentfree (hybrid ) switch merupakan kompromi antara kedua jenis switch
diatas, meneruskan frame setelah menunggu sedikitnya 64 byte dari frame
diterima sebelum meneruskan data. Switching-mode ini merupakan defauld mode
untuk Cisco Catalys Switch 1900 series.
Catatan :
Latency adalah keterlambatan waktu yang terjadi di dalam switch dari saat frame
data diterima sampai frame data diteruskan ke tujuan.
VIRTUAL LAN ( VLAN )
Switch dapat dikonfigurasi menjadi Virtual LAN ( VLAN ) yang bekerja seperti konsep
subnetting protocol TCP/IP, yaitu jaringan LAN dapat disegmentasikan secara logika
tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Hal ini mempermudah pengaturan jaringan
karena jika ada perubahan dari lokasi personel karena perubahan organisasi misalnya,
jaringan dapat diatur tanpa harus memindahkan peralatan jaringan. Jadi, dengan VLAN
pengaturan jaringan menjadi sangat fleksible, yaitu anda dapat membuat segmen yang
bergantung pada organisasi atau departemen tanpa bergantung pada lokasi personel atau
perlatan computer seperti gambar 4.12

Setiap port dari switch dapat diterapkan menjadi anggota suatu VLAN. Port-port yang
menjadi anggota suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung karena berada dalam
broadcast domain yang sama. Sedangkan port-port yang berada pada diluar VLAN
tersebut atau anggota VLAN yang lain tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena
VLAN tidak meneruskan broadcast.
Komunikasi antara VLAN dengan VLAN lain harus lewat router seperti juga antara LAN
dengan LAN yang terpisah. VLAN diatur oleh spesifikasi IEEE 802.1q.

SPANNING TREE PROTOCOL ( STP )


Untuk menjaga kelancaran lalu lintas jaringan computer, sering dibuat jalur ganda antara
peralatan-peralatan jaringan sehingga jika terjadi kemacetan / kerusakan pada jalur yang
satu, data tetap dapat dikirmkan lewat jalur yang lainnya. Namun, jalur ganda ini dapat
menyebabkan terjadinya lingkaran ( network loop ) yaitu penerima ada kemungkinan
menerima paket yang sama secara berulang ulang. Juga lingkaran jaringan dapat
membingungkan protocol routing waktu meneruskan data. Oleh sebab itu, switch sering
dikonfigurasi menggunakan Spanning Tree Protokol ( STP ), yang dapat diciptakan jalur
ganda tanpa harus memiliki resiko terjadinya lingkaran jaringan menggunakan Spanning
Tree Algoritm (STA ) seperti dalam gambar 4.13.
Algoritma ini mengatur jalur ganda dengan hanya mengizinkan satu jalur yang aktif,
sedangkan jalur ganda lain diblok atau berada di posisi tunggu ( stanby ). Jika jalur
utama yang aktif mengalami kemacetan/kerusakan, baru jalur stanby itu diaktifkan
menggantikan jalur utama. Spanning tree protocol ini diatur oleh spesifikasi IEEE
802.1d
Cara mengkonfigurasikan VLAN dan Spanning Tree akan dibahas lebih lanjut di dalam
bab yang menbahas Cisco Catalist Switch.

4.3.3 Hub dan Switch berkecepatan 100 Mbps dan 1 Gigabit


Oleh karena makin meningkatnya lalulintas data jaringan LAN pada masa kini, dirasakan
penggunaan Ethernet dengan kecepatan 10 Mbps sudah tidak memadai lagi. Oleh sebab
itu, diciptakan protocol FastEthernet dengan kecepatan 100 Mbps dan Gigabit Ethernet
dengan kecepatan 1000 Mbps.
FastEthernet ( 100base TX ) yang berkecepatan 100 Mbps cepat menjadi populer
menggantikan Ethernet 10base yang berkecepatan 10 Mbps. Hal ini disebabkan karena
harga peralatan Fast Ethernet relatip murah dibandingkan dengan harga peralatan
Ethernet, dan juga untuk perubahan ke FastEthernet dari Ethernet biasa, hanya diperlukan
penggantian hub 10 Mbps dengan hub atau switch 10/100 Mbps dan network interface
card ( NIC ) untuk 10/100 Mbps, sedangkan kabel jaringan tidak perlu diganti karena
100base TX dapat menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) kategori 5, seperti
yang digunakan oleh 10Base T.
Protocol FastEthernet 100Base TX menggunakan spesifikasi IEEE 802.3u dan
CSMA/CD. Perlu diperhatikan disini, bahwa hub untuk FastEthernet 100BaseTX ada dua
kelas,yaitu :
Kelas repeater I, yang didesain untuk berhubungan dengan media yang berbeda-beda di
dalam satu collision domain, misalnya kabel 100BaseTX dihubungkan dengan kabel
fiber optic 100BaseTX. Oleh sebab itu, kelas ini mempunyai nilai keterlambatan ( delay )
yang tinggi. Hanya satu hub yang boleh dipergunakan di dalam satu collision domain.
Kelas repeater II, yang didesain untuk berhubungan dengan media yang sama misalnya
kabel 100BaseTX dengan 100BaseTX. Nilai keterlambatannya lebih rendah, untuk kelas
repeater ini, maksimum hanya dua hub boleh dihubungkan didalam satu collision
domain.
Diameter jaringan untuk FastEthernet 100BaseTX adalah 205 meter untuk kedua kelas
tersebut, sedangakn panjang kabel maksimum antara computer dengan hub adalah 100
meter.
Switch FastEthernet 100BaseTX dan Gigabit Ethernet 1000BaseTX tidak memiliki kelas
repeater, tetapi harung mengikuti persyaratan diameter jaringan dan panjang kabel
maksimum yang sama seperti diatas.
Table 4.1 dibawah memberikan daftar berbagai jenis protocol Ethernet,kecepatan, jenis
kabel, jarak maksimum dan type konektor yang sering dipakai LAN.
Table 4.1 Daftar jenis-jenis protocol Ethernet.

Jenis Frek Kabel Topologi Jarak Maks Konoektor


(MBPS)

10BaseT 10 Cat Star 100 Mater RJ-45


3,4,5,UTP

100BaseTX 100 Cat 5 UTP Star 100 Mater RJ-45

10Base2 10 Thin Coax Bus 185 Meter BNC


Tipe RG-58

10Base5 10 Thick Coax Bus 500 Meter DIX, AUI


Tipe RG-8

100BaseFL 10 Serat Optik Star 2000 Meter SC,ST

100BaseFX 100 Serat Optik Star 412 Meter SC,ST

1000BaseTX 1000 Cat 5 UTP Star 100 Mater RJ-45

1000BaseSX 1000 Serat Optiok Star 500 Meter SC,ST


Multi Mode
50 micron

1000BaseLX 1000 Serat Optiok Star 3000 Meter SC,ST


Multi Mode
50 micron

4.4 Wireles LAN (WLAN )


Wireles LAN (LAN tanpa kabel) adalah merupakan metode terbaru yang sedang
dikembangkan dan makin popular karena mempermudah instalasi LAN karena tidak
memerlukan distribusi kabel.
Pada dasarnya, cara bekerja WLAN mirip dengan cara bekerja telepon tanpa kabel
(Wireles Phone), yaitu komputer satu dengan lain berhubungan menggunakan
gelombang radio. Sebagai system pengamanan, WAN biasanya menggunkana peralatan
yang dinamakan Access Point yang berfungsi mirip dengan HUB tempat computer
berhubungan dengan perantaraan gelombang radio. Computer harus memiliki Wireles
Adapter untuk dapat berhubungan dengan Access Point tersebut seperti tampak pada
gambar 4.14.
Agar semua computer berkomunikasi dengan WLAN yang sama, penggunaan Access
Point memungkinkan penggunaan Service Set Identification (SSID ), yaitu semua
computer dikonfigurasikan memiliki SSID yang sama.
WLAN diatur oleh lembaga IEEE berdasarkan spesifikasi 802.11 pada saat ini telah
tersedia tiga spesifikasi yang dapat anda pergunakan :
802.11a – menggunakan frekwensi 5 Ghz dengan kecepatan 54 Mbps. Ini adalah
spesifikasi yang sedang popular.
802.11b – menggunakan frekwensi 2.4 Ghz dengan kecepatan 11 Mbps. Ini adalah
spesifikasi yang pertama yang dipakai.
802.11g – menggunakan frekwensi 2.4Ghz dengan kecepatan 54 Mbps. Ini adalah
spesifikasi terakhir yang diperkenalkan oleh lembaga IEEE.
4.5 Dasar Dasar Mendesain LAN
Mendesain suatu LAN yang sederhana untuk 1 dan 2 server dan 2 sampai 12 workstation
adalah relative sangat mudah. Cukup dengan menghubungkan server dan workstation
tersebut dengan satu hub atau switch, maka anda sudah dapat membuat suatu LAN yang
dapat bekerja dengan baik.
Namun jika server dan workstation berjumlah banyak dan berada dilantai atau gedung
yang berlainan, seperti jaringan untuk kampus ( Campus Network ), perencanaan atau
desain suatu LAN tidaklah terlalu mudah. Banyak factor yang harus anda perhatikan agar
LAN dapat bekerja denga baik dan dapat mengatasi arus lalu lintas data.
Factor-factor tersebut antara lain :
 Bagaimana membuat jalur yang dapat berfungsi secara optimal
 Bagaimana mamberi prioritas pada jaringan tertentu.
 Jalur alternative jika terjadi kemacetan atau kesalahan di jaringan
 Membuat beban atau Bandwidth jaringan seimbang.
 Bagaimana mengamankan jaringan
Pada dasarnya, perancang jaringan computer yang baik harus mengikuti beberapa prinsip
sebagai berikut :
 Perhitungkan bandwidth yang dibutuhkan,ini sangat penting agar backbone
jaringan dapat mendukung pengiriman data atar segmen dengan menentukan
jumlah maksimum workstation di dalam satu segmen atau menentukan jenis
peralatan dan protocol jaringan yang tepat.
 Pelajari aplikasi yang dipergunakan oleh pemakai, misalnya pemakaian database
dengan clien-server, ketika penggunaan sumber daya yang efektif sangat penting
seperti berapa jumlah client yang dapat berhubungan dengan server.
 Perhatikan jalur-jalur kritis, jika jalur tersebut terputus, hubungan kesatu segmen
dari jaringan terputus. Untuk itu diperlukan jalur alternative sebagai backup.
 Pergunakan model desain hirarki di dalam mendesain suau jaringan komputer
yang kompleks sebagai yang akan dibahas dibawah ini.
 Perhatikan peraturan LAN segmentasi yang ditentukan oleh perusahaan Cisco
adalah 70% local dan 30% lewat router.
Hierachical design model adalah model untuk mendesain jaringan computer yang
terbanyak dipakai oleh para perancang jaringan. Lapisan yang berdiri-sendiri dan
mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Dengan menggunakan model desain hirarki ini,
desain jaringan menjadi lebih mudah karena perancang jaringan dapat memfokuskan
perhatiannya pada suatu lapisan tertentu dan pelacakan kesalahan juga menjadi lebih
mudah.
Ketiga lapisan model desain hirarki adalah sebagai berikut :
4.5.1 Lapisan Inti (Core)
Lapisan ini adalah merupakan tulang punggung ( backbone ) dari jaringan. Didalam
lapisan ini data diteruskan secepatnya menggunakan metode dan protocol jaringan yang
tercepat ( High Speed ), misalnya Fast Ethernet 100 Mbps, Gigabit Ethernet, FDI atau
ATM. Untuk toleransi kesalahan dipergunakan peralatan dan jalur ganda.
Pada lapisan ini tidak boleh dilakukan penyaringan ( filter ) paket data karena dapat
memperhambat transmisi data tersebut.

4.5.2 Lapisan Distibution ( Distribution )


Pada lapisan ini, diadakan pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan
peraturan yang akan dipakai oleh suatu perusahaan, misalnya jaringan dibagi atas
departemen-departemen atau workgroup.
Pada lapisan ini, penyaringan paket data akan dilakukan untuk segmentasi berdasarkan
collision domain, broadcast domain atau keamanan jaringan. VLAN juga dapat dibuat
dilapisan ini untuk menciptakan segmen-segmen logika.

4.5.3 Lapisan Akses ( Access )


Pada lapisan akses ini, computer pemakai duhubungkan untuk akses jaringan. Pada
lapisan ini penyaringan paket data yang lebih spesifik dapat dilakukan untuk pencegahan
akses menuju computer tertentu.
Contoh jaringan dengan model desain hirarki ini seperti tampak pada gambar 4.15
Perhatikan, pada gambar 4.15 tersebut, switch digambarkan menggunakan symbol.
Symbol-symbol router, switch dan hub yang sering dipergunakan didalam pembahasan
satu jaringan adalah seperti tampak pada gambar 4.16
Pemakaian symbol didalam bab ini sengaja dibahas agar anda mengenal symbol-symbol
tersebut, yang sering dipakai didalam buku-buku yang membahas computer atau ujian
CCNA.
Pada pembahasan selanjutnya di dalam buku ini, symbol-symbol ini akan sering
dipergunakan.
Contoh jaringan dengan model desain hirarki di atas, hanya menggunakan switch
disemua lapisan-laipsan. Jaringan dengan switch ini umumnya dipakai untuk jaringan
yang tidak terlampau besar
Model hirarki ini dapat juga dipakai untuk mendesain jaringan WAN atau jaringan
kampus seperti tampak pada gambar 417 dan 4.18.
Di dalam contoh pada gambar 4.16 untuk lapisan distribusi dipergunakan router yang
berfungsi untuk membagi jaringan menjadi segmen-segmen atau subnet yang berdiri
sendiri-sendiri. Penyampaian paket ke data kemudian diatur oleh router. Disamping itu,
router dapat mengadakan penyaringan terhadap paket data ( packing filtering ) untuk
mengatur keamanan jaringan yang akan dibahas pada bab sebelumnya.
Pada gambar 4.18, untuk lapisan inti atau backbone dipergunakan jaringan FDDI yang
memberikan akses cepat lewat media ke fiber optic. Jaringan ini umumnya dipergunakan
untuk jaringan kampus yang besar.
4.6 Soal Soal latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan half duplex ?
2. Mekanisasi apakah yang dipergunakan oleh protocol Ethernet untuk mengatur
pengiriman data ?
3. Metode apakah yang dipergunakan oleh protocol Token Ring untuk mengadakan
segmentasi jaringan sehingga mengurangi broadcast ?
4. Peralatan LAN apakah yang dapat untuk mengadakan segmentasi jaringan sehingga
mengurangi collision ?
5. Peralatan LAN apakah yang dapat dipergunakan untuk mengadakan segmetasi
jaringan sehingga mengurangi broadcast ?
6. Faslitas apakah yang dipergunakan untuk membuat segmentasi berupa broadcast
domain pada jaringan yang menggunakan Cisco Switch ?
7. Pada jaringan yang menggunakan protocol Ethernet 10BaseT, berapakah jumlah hub
dan segmen kabel maksimum 2 komputer ?
8. Pada jaringan yang menggunakan protocol FastEthernet 100BaseTX, berapakah
panjang kabel maksimum antara computer dan Switch ?
9. Sebutkan keunggulan utama switch dibandingkan Hub ?
10. Sebutkan aturan LAN segmentasi yang ditentukan oleh perusahaan Cisco.
11. Sebutkan jenis Switch yang memiliki latency yang tertinggi .
12. Bergantung pada apakah latency switch jenis strore and forward ?
13. Sebukan jenis switch yang memilki latency terendah.
14. Bridge dan switch meneruskan data ke tujuan berdasarkan apa?
15. Apakah yang dimaksud transmisi full-duplex?
16. Apakah persyaratan transmisi full-duplex ?
17. Jika jaringan LAN yang anda pergunakan menggunakan Ethernet 10 Mbps.
Bagaimana cara yang murah untuk memperbesar bandwidth jaringan ?
18. Protocol dan spesifikasi apakah yang dapat anda pergunakan untuk mencegah
terjadinya lingkaran jaringan ( network loop ) pada jaringan yang menggunakan
Cisco Switch?
19. Sebutkan 3 spesifikasi Wireles LAN yang dikeluarkan oleh lembaga IEEE.

Anda mungkin juga menyukai