Anda di halaman 1dari 6

MATERI 1

PENGGUNAAN LISTRIK PADA BIOLISTRIK


Oleh : dr. Agnes Savitri Agni, M.Kes

1.​Tujuan Praktikum
a.Mengenal dan mengetahui hukum biolistrik
b.Memahami macam-macam arus listrik
c.Mempelajari cara menggunakan alat kelistrikan dan kemagnetan

DASAR TEORI

A​.​Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses
respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik
yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif
pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan
isyarat biolistrik sangat penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi
mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa
tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda pada
permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG) diganti untuk
diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang
beberapa elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala
epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.

B.Macam-macam arus listrik


Arus Listrik Bolak-Balik
Arus bolak-balik atau yang lebih sering disebut dengan arus AC (Alternating Current) adalah arus listrik
yang jalanya bolak-balik dari ujung penghantar satu ke ujung penghantar yang lain. Ada pula yang
mengatakan bahwa arus listrik bolak-balik adalah arus 2 (dua) fasa, karena pada arus listrik ini
terdapat arus listrik yang berfasa positif dan ada yang berfasa negatif. Arus listrik AC dilambangkan
seperti gelombang sinus ( ~ ).

Dimana kita bisa menjumpai arus listrik bolak-balik ini? Arus AC merupakan arus listrik yang umum
dipakai di rumah-rumah. Jadi arus listrik yang bersumber dari PLN dan masuk kerumah kalian itu
adalah arus AC dengan tegangan standar 220 Volt. Selain listrik dari PLN, kita juga bisa menjumpai
arus listrik bolak balik ini pada perangkat sound sistem yang mengarah ke loudspeaker. Karena
sebenarnya sinyal suara yang dikirim dari power-Amp ke Speaker adalah berupa arus AC.

Arus AC dapat berasal dari pembangkit listrik atau generator AC, gelombang elektromagnet, dan yang
paling sederhana adalah getaran membran pada microphone yang merupakan bentuk perubahan
getaran suara menjadi sinyal listrik yang berupa arus AC. Jika didalami lebih jauh lagi arus AC banyak
sekali dipakai dalam teknik sinyal komunikasi seperti pemancar dengan frequensi tinggi, audio sistem,
dan lain-lain.

Arus Listrik Secara Langsung


Arus searah ini lebih sering dikenal dengan arus DC (Direct Current), atau arus langsung. Dikatakan
arus langsung karena jalanya arus listrik dari positif menuju kearah negatif. Ada juga yang
mengatakan kalau arus DC adalah arus rata, karena besarnya tegangan listrik selalu tetap dan berada
diatas titik 0 (nol) Volt. Arus searah diberi lambang sama dengan ( = ).
Arus listrik searah diakai pada perangkat elektronika yang membutuhkan tegangan listrik yang stabil
sepeti kalkulator, handphone, microchip, komputer, dan masih banyak lagi. Arus searah memiliki dua
kutup yang pasti (tidak berubah-ubah seperti arus AC) sehingga dalam pemasanganya harus cermat
dan tidak boleh terbalik karena akan merusak perangkat yang digunakan.

Arus searah dapat bersumber dari generator DC, Batu baterai, Accu, maupun pembangkit tegangan
lain yang menghasilkan tegangan DC seperti panel surya. Dalam teknik elektronika Arus DC
dikategorikan dalam teknik arus lemah dan arus AC masuk dalam kategori arus kuat. Karena pada
umunya kita bermain dengan arus DC dengan tegangan dibawah 100 Volt, sedangkan tegangan AC
umunya diatas 220 Volt bahkan hingga ribuan Volt

Arus Diam (Statis)


Sebagai tambahan, kedua macam arus listrik diatas termasuk dalam jenis listrik dinamis. Karena arus
listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah meskipun ada yang secara bolak-balik dan
ada yang secara langsung. Namun kalian juga harus tahu bahwa ada sebuah arus listrik yang termasuk
dalam jenis arus diam (Statis).

Iya benar, arus listrik ini benar-benar diam atau tidak mengalir. Arus ini akan mengalir secara tiba-tiba
jika berdekatan dengan muatan yang berbeda. Contoh nyata listrik statis adalah Petir, walau
sebenarnya petir adalah gejala yang timbul akibat adanya istrik statis ini. Listrik statis jika dalam
keadan kecil (seperti pada plastik mika, atau kalau kita menggosok penggaris plastik) memang tidak
berbahaya bahkan hanya dianggap hal sepele, tapi kalau dalam jumlah yang besar bisa sangat
mematikan contohnya adalah petir tadi.

Kita juga tidak tahu dimana listrik statis dapat muncul karena listrik ini bisa muncul dimana saja
bahkan dengan jumlah yang tak terduga. Listrik statis dapat muncul akibat adanya gesekan, benturan,
atau perubahan suhu. Bahkan pada pakaian kita ini dapat muncul listrik statis. Sedikit cerita, pada
negara yang beriklim subtropis ketika musim dingin tiba, pernah ada kejadian bahwa pakaian yang
bersentuhan dapat memercikan bunga api karena lonjakan listrik statis.
C.memplajari Cara Menggunakan Alat Kelistrikan Dan Kemagnetan
1. AMPEREMETER

Fungsi
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.

Cara Penggunaan
1. Untuk mengukur arus listrik menggunakan amperemeter, maka amperemeter harus dipasang seri
dengan cara memotong penghantar agar arus melewati amperemeter.
2. Kemudian penyambungkan amperemeter ke penghantar yang telah dipotong.
3. Setelah amperemeter terpasang kita dapat mengukur arus listrik yang mengalir melalui jarum yang
ditunjukan pada angka di amperemeter.
4. Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan karakteristik alat ukur karena jarum penunjuk
tidak tepat pada angka.
5. Kuat arus yang terbaca (I) sama dengan angka yang ditunjuk dikali A skala maksimum.

2. VOLTMETER

Fungsi
Alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.

Cara Penggunaan
1. Untuk mengukur tegangan listrik dengan voltmeter, maka voltmeter harus dipasang pararel
terhadap komponen yang kita ukur beda potensialnya.
2. Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai. Kutub positif dengan
potensial tinggi dan kutub negative dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan kabel
berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik, akan terjadi penyimpangan yang
arahnya ke kiri.
3. Setelah pemasangan dikakukan dengan benar, pengukuran dapat dilakukan dengan melihat angka
yang ditunjukan jarum pada voltmeter.
4. Tegangan yang terukur (V) sama dengan angka yang ditunjuk dikali angka pada kabel merah skala
maksimum.

3. MULTITESTER

Fungsi
1. Alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik.
2. Alat ukur yang dipakai untuk mengukur arus listrik.
3. Alat ukur yang dipakai untuk mengukur hambatan.

Cara Penggunaan
1. Untuk mengukur kuat arus dan tegangan.
· Pilih skala ukur lebih besar dari pembacaan yang masih dapat dilakukan.
· Sambungkan multimeter, yakinkan sambungan pada posisi yang benar. (Meter Digital akan selamat
pada penyambungan terbalik, tetapi meter analog mmungkin menjadi rusak).
· Jika pembacaan melampaui skala, sesegera mungkin lepaskan dan pilih jangkah ukur yang lebih
tinggi.
· Lihat penempatan saklar skala ukur, pilih skala yang berhubungan. Untuk beberapa skala ukur anda
perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100.
· Untuk skala ukur tegangan AC gunakan tanda merah sebab kalibrasi skala sedikit geser.

2. Untuk mengukur besar hambatan.

· Jika menggunakan multimeter digital.

1) Letakan jangkah ukur resistansi yang mungkin lebih besar dari yang ada. Perhatikan penampil
menunjukan “off the scale” (biasanya kosong atau 1 pada sisi kiri). Jangan kuatir ini tidak salah,itu
benar - resistansi udara sangat tinggi.
2) Sentuhkan ujung pengukur meter bersama dan periksa apakah terbaca nol. Jika tidak nol, putar
sakelar ke ‘Set Zero’ jika tidak coba lagi.
3) Letakkan ujung penduga ke komponen. Jauhi sentuhan lebih dari satu sambungan pada waktu yang
sama atau anda akan dapatkan kenaikan pembacaan.
· Jika menggunakan multimeter analog, skala resistansi meter analog normalnya berada paling atas,
skala ini tidak umum sebab pembacaannya terbalik dan juga tidak linear (pada penbagianya). Ini tidak
menguntungkan, tetapi ini terjadi karena kerjanya meter.

1) Letakan skala ukur resistansi yang paling sesuai. Pilih skala ukur resistansi sehingga mendekati
tengah skala.
2) Pegang ujung pengukur meter bersama dan tepatkan pengaturan di depan yang biasanya ditandai
“0 ADJ” putar sampai jarum menunjukan nol (ingat skala o bagian kanan). Jika tidak dapat ditera
pembacaan nol, maka batteray di dalam meter perlu diganti.
3) Letakkan penduga pada simpangan komponen . Jauhi sentuhan lebih dari satu sambungan pada
waktu yang sama atau anda akan dapatkan kenaikan pembacaan.

4. POWER SUPLAY

Fungsi
Berfungsi untuk memasok daya ke komponen lain.

Cara Penggunaan
1. Sambungkan power supply ke sumber tegangan.
2. Gunakan tombol on/off untuk menyalakan dan mematikan power supply.

5. RHEOSTAT

Fungsi
Berfunggsi untuk merubah arus. Contohnya untuk mengendalikan terang lampu atau tingkat harga
kapasitor.

Cara Penggunaan
1. Rheostat merupakan jalan termudah dalam penggunaan hambatan tak tetap. Menggunakan dua
terminal, satu terminal dihubungkan untuk mengakhiri arus dan yang lainnya untuk menggerakan
penyeka.
2. Jika rheostat menjulang ke atas suatu papan cetak sirkuit dapat kita temukan bahwa ketiga
terminal terhubung. Namun demikian salah satu terminal dari ketiganya dihubungkan ke terminal
penyeka. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan mekanis kerja pemasangan tetapi
penunjang itu tidak berfungsi secara elektris.

6. HAMBATAN BANGKU

Fungsi
1. Untuk menghambat arus listrik yang hambatannya tidak dapat diubah-ubah.
2. Membagi tegangan pada suatu rangkaian, sehingga diperoleh suatu tegangan yang besarnya sesuai
dengan kebutuhan.

Cara Penggunaan
1. Ujung-ujungnya dipasang parallel dengan sumber tegangan.
2. Nilai resistensi variable diperoleh diantara kaki dengan salah satu kaki pada ujung kiri atau kanan,
sedangkan diantara ujung-ujung kaki kanan dan kiri nilai resistensinya konstan.

7. GALVANOMETER

Fungsi
Alat yang digunakan untuk menentukan keberadaan, arah, dan kekuatan dari sebuah arus listrik dalam
sebuah konduktor.

Cara Penggunaan
1. Galvanometer menyimpang sewaktu magnet bergerak terhadap koil. Hanya gerakan relatifnya
yang menentukan ada tidaknya penyimpangan.
2. Galvanometer menyimpang untuk sementara jika kontak penghubung ditutup atau dibuka.

8. MAGNET

a) Fungsi
1. Sebagai media elektromagnetik.
2. Sebagai penunjuk arah jarum kompas.
3. Digunakan untuk microphone dan pengeras suara lainnya.
4. Digunakan untuk monitor dan media elktronik lainnya.
5. Digunakan dalam kartu atm sebagai penyimpan data.
6. Digunakan dalam trasformator.
7. Digunakan dalam hardisk dan yang lainnya.

Cara Penggunaan
Menggunakan magnet dengan efektif, artinya tidak sembarangan menggunakan magnet untuk menarik
suatu benda, terutama kita harus menjauhkan magnet dari alat elektronik karena dapat merusak
elemen elektronik tersebut.

Cara Pemeliharaan
1. Jangan mendekatkan magnet dengan konduktor lain, karena dapat merusak.
2. Jangan di bakar, di banting-banting, maupun di pukul-pukul, serta jangan diletakan pada solenoida
dan di aliri arus bolak-balik AC karena dapat menghilangkan sifat kemagnetan.

9. LENSA

Fungsi
Berfungsi untuk menyebar atau mengumpulkan cahaya.

Cara Penggunaan
1. Lensa cekung digunakan untuk menanggulangi cacat mata miopi, dimana syarat lensanya s’ = -
(jarak titik jauh).
2. Lensa cembung digunakan untukl menanggulangi cacat mata hipermetropi atau rabun dekat,
dengan syarat lensanya s’ = - (jarak titik dekat).

Cara Pemeliharaan
1. Menjaga lensa jangan sampai tergores.
2. Membersihkannya dari debu-debu agar bayangan yang dihasilkan jelas.

10. CERMIN

Fungsi
1. Memantulkan cahaya.
2. Untuk bercermin.

Cara Penggunaan
Untuk penggunaan cermin datar, agar terlihat seluruh bagian objek, maka harus digunakan cermin
minimal setengah dari panjang objek tersebut.
Cara Pemeliharaan
1. Menjaga cermin agar tidak tergores.
2. Bersihkan cermin dari debu dan kotoran yang menempel.
3. Bersihkan dari bercak-bercak air karena dapat menimbulkan korosi pada cermin.

2.Alat dan Bahan


1.Alat IDC (interrupted Direct Current)
2.Perban elastis
3.Kapas sedikit basah
3.Cara kerja
1.siapkan alat dan bahan
2.siapkan pasien dan pastikan pasien siap
3.pasangkan kabel penghantar arus ke tangan pasien dengan posisi origo intersio dengan landasan
Kapas basah dan dililit dengan perban
4.pastikan pasien merasa nyaman
5.pilihlah arus listrik yang akan digunakan
6.jika waktu telah selesai maka kabel penghantar arus boleh dilepas

Pembahasan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia dan merupakan fenomena sel.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi
mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron.
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf
motoris atau saraf sensoris.
Dalam biolistrik terdapat beberapa hukum, yaitu Hukum Joule dan Hukum Ohm
Kelistrikan dan kemagnetan yang timbul dalam tubuh tebagi menjadi 9, yaitu:
1. Sistem Syaraf dan Neuron
2. Kelistrikan Saraf
3. Perambata Potensial Aksi
4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
5. Kelistrikan Otot Jantung
6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi
7. Elektroda
8. Isyarat Listrik Tubuh
9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung

Daftar Pustaka
http://strengthlive1899.blogspot.com/2012/11/makalah-kimia-keperawatan-1-bio-listrik.html

http://mustikadewi.student.esaunggul.ac.id/2012/12/05/tugas-online-iii-fisika-kelistrikan-dan-kemagneta
n-dalam-tubuh-manusia/

Anda mungkin juga menyukai