Disusun Oleh :
18170003
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diperiksa, disetujui, dan siap untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Laporan Tugas Akhir Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta pada :
Hari : Senin
Tanggal :9
Waktu : 13.00 wib
Tempat : via zoom
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Disusun oleh
MESI LIYA QAMARA
18170003
Penguji II
Nama : Khairul Imam, S.Kep., Ns., M.Fis
NIK : 451818001 (..................................)
Penguji III
Nama : Sri Wulandari, S.SiT., M.Kes
NIK : 460707002 (...................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga
iii
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan limpahan nikmat kesehatan serta umur panjang, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Penatalaksanaan
Fisioterapi Pada Kasus Post Op ACL Sinistra Dengan Modalitas Transcutaneus
Electrical Nerve Stimulation (TENS) Dan Terapi Latihan Di Jogja Orthopaedic
Sport Clinic (JOSC)” ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini penulis banyak sekali
mendapatkan bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. dr. Santoso MS. Sp. Ok, selaku Rektor Universitas Respati
Yogyakarta.
2. Wahyu Rochdiat M, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.J. selaku Dekan fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
3. dr. J. Nugrahaningtyas WU., M.Kes selaku Ketua Program Studi
Fisioterapi Diploma Tiga Universitas Respati Yogyakarta
4. Muhammad Untung, S.Fis., M.Fis selaku Sosen Pembimbing I, dan
Khairul Imam, S.Kep., Ns., M.Fis selaku Dosen Pembimbing II saya,
terima kasih telah menyempatkan waktunya selama ini untuk berdiskusi
serta memberikan masukan, kritik dan saran dalam proses pembuatan
Proposal Laporan Tugas Akhir ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Fisioterapi Program Diploma Tiga Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
6. Kedua Orang Tua yang tercinta, Bapak dan Ibu saya ucapkan terima kasih
yang tak terhingga atas cinta, kasih sayang, doa, nasihat terbaik, serta
kesabaran yang luar biasa dalam setiap langkah hidup saya, untukmu
bapak yang tidak pernah lelah memberikan yang terbaik buat saya,
sehingga saya bisa sampai pada tahap ini, semua yang kalian berikan
merupakan anugerah terbesar dalam hidup saya. Untuk mas Arditya
v
Yustiansyah Saputra terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan,
serta penyemangat dan penghibur dikala letih dalam menyelesaikan LTA.
7. Sahabat saya, terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik selama
menempuh masa perkuliahan ini, selalu memberikan motivasi serta
semangat untuk saya sehingga saya bisa menyelesaikan LTA ini.
8. Pihak-pihak lain yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu yang telah
memberikan doa dan semangat kepada saya dalam menyelesaikan LTA
ini. Saya ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan
dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata saya selaku penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Penulis
vi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS
POST OP ACL SINISTRA DENGAN MODALITAS
TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION
(TENS) DAN TERAPI LATIHAN
DI JOGJA ORTHOPAEDIC SPORT CLINIC (JOSC)
INTISARI
Latar Belakang : Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah cedera yang
terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan zig-zag, perubahan arah
gerak dan perubahan kecepatan yang mendadak. Problematika fisioterapi pada
kasus Post Op ACL yaitu adanya Oedem, penurunan lingkup gerak sendi dan
penurunan kekuatan otot. Modalitas yang digunakan untuk menangani kasus Post
Op ACL Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan
dalam mengurangi oedem, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan lingkup
gerak sendi.
Tujuan : Untuk mengetahui efektifitas pemberian Transcutaneus Electrical
Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan pada kasus Post Op ACL dalam
mengurangi Oedem, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan lingkup gerak
sendi.
Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapatkan hasil penurunan
oedem T0 : 43 cm, 42,5 cm, 40,5 cm, 36,5 cm, 36 cm, 37 cm menjadi T6 : 40,8
cm, 40 cm, 38,5 cm, 36,5 cm, 34 cm, 34,3. Pada peningkatan kekuatan otot
didapatkan pada Fleksor T0 : 2 menjadi T6 : 4, pada Ekstensor T0 : 2 tetap
menjadi 4. Pada peningkatan Lingkup Gerak Sendi (LGS) didapatkan hasil Fleksi
T0 : 200 menjadi T6 : 750.
Kesimpulan : Pemberian Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
dan Terapi Latihan dapat mengurangi Oedem, meningkatkan kekuatan otot dan
meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS).
Kata Kunci : Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), Terapi
Latihan, Oedem, Kekuatan Otot Lingkup Gerak Sendi (LGS).
Keterangan :
1. Mahasiswa Program Studi Fisioterapi, Program Diploma Tiga
2. Dosen Program Studi Fisioterapi, Program Diploma Tiga
3. Dosen Program Studi Fisioterapi, Program Diploma Tiga
vii
PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT OF LEFT ACL POST OP CASE WITH
TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION
(TENS) AND EXERCISE THERAPY
MODALITIES
AT JOGJA ORTHOPAEDIC SPORT CLINIC (JOSC)
ABSTRACT
Background: Anterior Cruciate Ligament (ACL) injuries are injuries that occur
in sports that involve zigzag movements, changes in direction of motion and
sudden changes in speed. The problems of physiotherapy in Post Op ACL cases
are the presence of edema, a decrease in the range of motion of the joints and a
decrease in muscle strength. The modalities used to treat cases of Post Op ACL
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) and Exercise Therapy in
reducing edema, increasing muscle strength and increasing joint range of motion.
Objective: To determine the effectiveness of Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation (TENS) and Exercise Therapy in Post Op ACL cases in reducing
edema, increasing muscle strength and increasing joint range of motion.
Results: After 6 times of therapy, the results showed a decrease in edema T0: 43
cm, 42.5 cm, 40.5 cm, 36.5 cm, 36 cm, 37 cm to T6: 40.8 cm, 40 cm, 38, 5 cm,
36.5 cm, 34 cm, 34.3. In the increase in muscle strength, the Flexor T0: 2 becomes
T6: 4, on the Extensor T0: 2 it remains 4. In the increase in the Joint Scope of
Motion (LGS) the results are Flexion T0: 200 to T6: 750.
Conclusion: Administration of Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation
(TENS) and Exercise Therapy can reduce edema, increase muscle strength and
increase the scope of joint motion (LGS).
Keywords: Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Exercise
Therapy, Edema, Muscle Strength, Scope of Motion (LGS).
Information :
1. Students Of Physiotherapy Study Program, Diploma Three Program
2. Lecturer In Physiotherapy, Diploma Three Program
3. Lecturer In Physiotherapy, Diploma Three Program
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAN TIDAK PLAGIAT...............................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................v
INTISARI.............................................................................................................vii
ABSTRACT.........................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR DIAGRAM.........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan Laporan Tugas Akhir......................................................................4
D. Manfaat Laporan Tugas Akhir....................................................................4
E. Keaslian Laporan Tugas Akhir...................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus..........................................................................................8
B. Anatomi Fungsional..................................................................................11
C. Tinjauan Proses Fisioterapi.......................................................................19
1. Pengkajian..........................................................................................19
2. Diagnosa Fisioterapi...........................................................................24
3. Teknologi Intervensi Fisioterapi.........................................................25
4. Perencanaan Fisioterapi.....................................................................28
5. Penatalaksanaan Fisioterapi...............................................................28
6. Evaluasi..............................................................................................33
7. Edukasi...............................................................................................34
ix
BAB III TINJAUAN PROSES FISIOTERAPI
A. Metode Pengambilan Data.........................................................................35
B. Pengkajian..................................................................................................35
C. Diagnosa Fisioterapi...................................................................................39
D. Teknologi Intervensi Fisioterapi................................................................40
E. Perencanaan Fisioterapi.............................................................................40
F. Penatalaksanaan Fisioterapi.......................................................................40
G. Evaluasi......................................................................................................43
H. Edukasi.......................................................................................................45
I. Hasil Akhir Fisioterapi...............................................................................45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Proses Fisioterapi..............................................................................47
B. Pembahasan................................................................................................48
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian...................................................................................5
Tabel 2.1 Nilai MMT.............................................................................................24
Tabel 3.1 Anamnesis Sistem..................................................................................37
Tabel 3.2 Gerak Aktif.............................................................................................38
Tabel 3.3 Gerak Pasif.............................................................................................38
Tabel 3.4 Gerak Isometrik......................................................................................38
Tabel 3.5 Pemeriksaan Oedem...............................................................................39
Tabel 3.6 Pemeriksaan MMT.................................................................................39
Tabel 3.7 Evaluasi Pengukuran Oedem dengan Midline........................................44
Tabel 3.8 Evaluasi Peningkatan Kekuatan Otot dengan MMT..............................44
Tabel 3.9 Evaluasi Pengukuran LGS dengan Goniometer.....................................44
Tabel 3.10 Evaluasi Pemeriksaan Oedem dengan Midline....................................45
Tabel 3.11 Evaluasi Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan MMT...........................45
Tabel 3.12 Evaluasi Pemeriksaan LGS dengan Goniometer.................................45
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Lutut....................................................................................11
Gambar 2.2 Tulang Penyusun................................................................................12
Gambar 2.3 Otot Fleksor Lutut..............................................................................13
Gambar 2.4 Otot Ekstensor Lutut..........................................................................15
Gambar 2.5 Ligamen Sendi Lutut .........................................................................16
Gambar 2.6 AM dan PL Dari ACL........................................................................18
xii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anterior Cruciate Ligament (ACL) merupakan ligamen yang terdapat
pada sendi lutut yang berfungsi sebagai stabilitator yang mencegah
pergeseran ke depan yang berlebih dari tulang tibia terhadap tulang femur
yang stabil, atau mencegah pergeseran ke belakang yang berlebih tulang
femur terhadap tulang tibia yang stabil (Zein, 2013).
Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah cedera lutut
tersering yang dialami atlet. Cedera ini umumnya terjadi pada olahraga yang
melibatkan gerakan-gerakan zig-zag. Perubahan arah gerak, dan perubahan
kecepatan yang mendadak (akselerasi-deselerasi) seperti sepak bola, basket,
bola voli, dan futsal. Mayoritas cedera yang terjadi adalah non-kontak
dengan mekanisme valgus lutut dan twisting (puntiran). Situasi ini sering
terjadi ketika atlet menggiring bola atau salah posisi lutut ketika mendarat.
Trauma juga dapat menyebabkan robeknya ACL, tertama trauma langsung
pada lutut dengan arah gaya dari samping (Paletta, 2013).
Prevalensi kejadian cedera ACL setiap tahun di Amerika Serikat
terjadi 250.000 cedera ACL atau sekitar 1 dari 3000 populasi (Adams,
2012). Di Indonesia selama tahun 2015, Rumah Sakit Olahraga Nasional
(RSON) menjadi tim medis pada penyelenggaraan lima kompetisi olahraga
yaitu Tenis, Sepeda Gunung, Sepakbola, Karate dan Taekwondo. Jenjang
kompetisi adalah nasional dan internasional. Jumlah keseluruhan peserta
1390, yang cedera 87 orang. Angka kejadian cedera rata-rata 6,3 %,
terendah Sepeda Gunung (3%) dan tertinggi Karate (7,1%). Tidak
didapatkan cedera yang mengancam nyawa dan anggota tubuh. Cedera
ringan terjadi di semua cabang olahraga, sedangkan cedera sedang dan berat
hanya terjadi pada Taekwondo dan Karate. Jumlah 3 cedera berat 8 kasus
1
2
B. Rumusan Masalah
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
3. Penatalaksanaan Darmadi IR, Terapi Setelah dilakukan terapi selama 6 kali Perbedaan
Fisioterapi pada Post
/ 2015. Latihan dan didapatkan hasil adanya perubahan pada Modalitas pada
Repaired Anterior
Crusiatum Hold Relax. derajat nyeri saat diam dari T0 = 2 peneliti yaitu IR,
Ligament Sinistra Di
menjadi T6 Terapi Latihan dan
RSAL Ramelan
Surabaya. = 0, nyeri tekan T0 = 4 menjadi T6 = 2, Hold Relax.
nyeri gerak T0 = 5 menjadi T6 = 3, nyeri Sedangkan Penulis
gerak T0 = 6 menjadi T6 = 2. Ada menggunakan
peningkatan kekuatan otot dari T0 = 3 TENS dan Terapi
menjadi T6 = 4. Pada pemeriksaan LGS Latihan.
trunk didapatkan hasil adanya
peningkatan LGS saat gerak aktif T0 =
1100 cm menjadi T6 = 1150 cm, gerak
pasif T0
= 1150 cm menjadi T6 = 1200.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
1. Definisi
8
9
Pada fase 4 ini dimulai setelah fase 3 sudah terpenuhi tujuan yang
harus dicapai. Fase ini akan dimulai pada 12 – 16 minggu setelah
operasi.
5. Tanda dan Gejala
Menurut Wiratna (2018), penderita paska ruptur ACL kan di
temui berbagai tanda dan gejala yaitu pasien nyeri di bagian luar dan
belakang lutut, heaemo arthrosis yang disebabkan dari peradangan
ligament, dan yang paling sering adalah suara “pop” dari lutut terasa
longgar/tidak stabil
B. Anatomi Fungsional
1. Anatomi lutut yang terlibat dalam kasus Post Op ACL
a. Femur
Femur atau tulang paha adalah tulang yang terberat dan terpanjang.
Panjangnya kirakira seperempat sampai sepertiga panjang badan. Pada
sikap berdiri femur menyalurkan berat badan dari panggul ke tibia.
Femur terdiri dari sebuah batang tulang dan dua ujung, atas, dan
bawah. Pada ujung atas terdapat kepala, leher dan dua trokanter,
mayor dan minor. Pada ujung bawah terdapat dua kondilus yang
melengkung bagai spiral kondilus medial dan lateral.
b. Patela
Patela atau tempurung lutut adalah tulang sesamoid bentuk segitiga
berdiameter sekitar 5 cm yang tertanam dalam tendon insersi
m.quadriceps femoris. Bila otot ini lemas, patela dapat digerakan
kekiri dan kanan dan sedikit keatas dan kebawah. Patela mempunyai
dua permukaan, anterior, dan artikuler; punya tiga tepi, superior,
medial, dan lateral.
c. Tibia
dalam sendi lutut terdapat dua gerakan utama, yaitu fleksi dan
ekstensi. Untuk dapat melakukan gerakan tersebut dibutuhkan
kelompok otot sekitar sendi lutut.
Berikut ini adalah kelompok otot yang membantu pergerakan fleksi
dan ekstensi lutut:
2. Fleksor lutut
Kelompok otot fleksor lutut adalah hamstring yang terdiri dari biceps
femoris, semitendinosus, semimebranosus. Selain itu juga dibantu otot-
otot gracilis, sartorius, gastrocnemius, popliteus dan plantaris (Marieb
EN, et al. 2012).
3. Ekstensor lutut
a. M.Rectus Femoris
Origo : Spina iliaca anterior inferior dan bagian superior lekukan
acetabulum.
Insersio : Tuberositas tibia
Fungsi : Fleksi hip dan ekstensi knee
Inervasi : Nervus femoral (L2-L4)
b. M.Vastus Medialis
Origo : Linea intertrochanterica dan bagian medial linea aspera
Insersio : Tendon patella dan tuberositas tibia
Fungsi : Ekstensi sendi lutut
Inervasi : Nervus Femoris (L2-L4)
16
c. M.Vastus Intermedius.
Origo : 2/3 atas bagian anterior dan permukaan lateral os femur
Insersio : Tuberositas tibialis
Fungsi : Ekstensi sendi lutut (knee joint)
Inervasi : Nervus Femoral (L2-L4).
d. M. Vastus Lateralis
Origo : Trochanter major dan permukaan lateral atas linea aspera
Insersio : Tuberositas tibia
Fungsi : Ekstensi sendi lutut
Inervasi : Nervus femoris (L2-L4)
4. Ligamen Lutut
1. Pengkajian
a. Pengambilan data
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
pemeriksaan fisioterapi dan kriteria pengambilan sampel (Pramita
& Wahyudi, 2018).
1) Kriteria Inklusi
a) Data lengkap dari Status Klinis
b) Kasus sesuai dengan penelitian
2) Kriteria Ekslusi
a) Mendapat terapi fisioterapi lain
b)Pasien memiliki kontra indikasi terhadap terapi yang diberikan
seperti pemakaian TENS
b. Anamnesis
1) Anamnesis Umum
Anamnesis umum adalah informasi yang diperoleh identitas
pasien yang meliputi: nama lengkap dan nama panggilan, tempat
dan tanggal lahir, alamat dan pekerjaan.
20
2) Anamnesis Khusus
Anamnesis khusus berisikan penjelasan pasien tentang
keluhannya dan riwayat penyakit-penyakit yang dapat
berpengaruh pada keluhan yang dirasakan pasien diantaranya
antara lain (Herawati & Wahyuni, 2017):
a) Keluhan utama
Keluhan utama merupakan keluhan yang paling dirasakan
dan yang paling sering mengganggu pasien pada saat itu.
Keluhan utama pasien dijadikan sebagai acuan dalam
menggali informasi lebih dalam, melakukan pemerikasaan
dan pemberian tindakan.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit sekarang merupakan rincian dari keluhan
utama yang berisi tentang riwayat perjalanan pasien selama
mengalami keluhan secara lengkap. Riwayat perjalanan
pasien dimulai saat pasien pertama kali merasakan keluhan
utama.
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dahulu merupakan riwayat penyakit fisik
maupun psikologik yang pernah diderita pasien sebelumnya.
d) Riwayat Penyakit Penyerta
Riwayat penyakit penyerta merupakan informasi berisi
tentang berbagai macam penyakit yang diderita pasien pada
saat itu.
e) Riwayat Pribadi
Riwayat pribadi berisikan tentang aktifitas sehari-hari seperti
hobi, pekerjaan, lingkungan tempat tinggal dari pasien.
f) Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit keluarga merupakan penyakit yang muncul
pada lebih dari satu orang keluarga terdekat dapat
meningkatkan resiko untuk menderita penyakit tersebut.
21
g) Anamnesis Sistem
Anamnesis sistem adalah tanya jawab yang bertujuan untuk
mengetahui gangguan lain yang terdapat dalam sistem lain
dalam tubuh yang mungkin dapat berpengaruh atau
berhubungan dengan gangguan sistem yang diderita pasien
dan juga ditunjukan untuk mengetahui keadaan tubuh pasien
secara keseluruhan.
c. Pemeriksaan fisik
f. Pemeriksaan Spesifik
1) Pemeriksaan Oedem
Menurut Zein (2016), bahwa pembengkakan pada cedera
jaringan lunak dapat terjadi karena pendarahan dan
pembentukan edema. Untuk pengukuran bengkak yang terdapat
pada sendi lutut dapat menggunakan Midline.
2) Pemeriksaan kekuatan otot
Pemeriksaan menggunakan Manual Muscle Testing (MMT)
merupakan salah satu bentuk pemeriksaan kekuatan otot yang
paling sering digunakan (Bambang, 2012).
24
b. Functional limitation
Merupakan suatu problem yang berupa penurunan atau
keterbatasan saat melakukan aktivitas-aktivitas fungsional sebagai
akibat adanya impairment (Setiawan, 2014). Dalam kasus Post Op
ACL seperti kesulitan naik turun tangga, duduk ke berdiri dan
berjalan
c. Disability
Merupakan gangguan atau keterbatasan seseorang dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, berinteraksi dan bersosialisasi
dengan individu lain. Hal ini karena gangguan pada impairment
dan functional limitation seperti belum dapat berjalan dalam
rentang waktu yang lama dan bangkit dari duduk ke berdiri,
sehingga kegiatan sosial terganggu. Problematika yang berkaitan
dengan disability adalah kondisi tubuh atau pikiran yang
menyulitkan orang lain dalam melakukan aktivitas tertentu dan
berintraksi dengan dunia sekitarnya (Centers for Disease Control
And Prevention, 2015).
b. Terapi Latihan
Menurut Arovah (2010), terapi latihan kelenturan (fleksibilitas)
untuk meningkatkan range of movement (ROM), latihan strectching
berguna untuk meningkatkan mobilitas, latihan pembebanan
(strengthening) berguna untuk peningkatan fungsi, dan latihan
aerobik untuk meningkatkan kardiovaskuler. Indikasi,
kontraindikasi, dan efek fisiologi pada pemberian Terapi latihan
antara lain :
1) Indikasi
a) Nyeri
b) Kelemahan dan penurunan ketahanan otot
c) Pengurangan jangkauan gerak yang dapat dikarenakan oleh
kekakuan kapsul sendi maupun pengurangan panjang otot.
d) Mobilitas sendi yang berlebihan
e) Postur tubuh yang abnormal
f) Gangguan keseimbangan, stabilitas postur, koordinasi,
perkembangan dan tonus otot
g) Gangguan kardiovaskulear seperti pengurangan kapasitas
aerobik (ketahanan kardiopulmoner) dan gangguan sirkulasi
2) Kontraindikasi
a) Fraktur
b) Ada hematoma dan infeksi jaringan
c) Paska operasi seperti cangkok kulit dan perbaikan tendon
3) Efek fisiologi pada Terapi Latihan antara lain :
a) Memperbaiki atau mencegah gangguan fungsi tubuh
b) Memperbaiki kecacatan
c) Mencegah atau mengurangi faktor resiko gangguan kesehatan
d) Mengoptimalkan status kesehatan dan kebugaran
4) Dosis Terapi Latihan pada kasus Post Op ACL Setiap gerakan
tersebut ditahan selama 8 sampai 10 detik kemudian kembalikan
keposisi awal. Setiap gerakan diulangi sebanyak 1-5 kali
28
a. Persiapan pasien
Meminta pasien untuk tidur dengan posisi terlentang. Tanyakan
kepada pasien untuk penggunaan media Terapi Latihan yang
akan digunakan dengan pasien.
2) Quadricep Isometric
Latihan quadricep isometric dilakukan untuk meningkatkan
ROM
sendi lutut pada gerakan ekstensi dan meningkatkan
hipothropy otot quadriceps pasca operasi. Gerakan ini
dilakukan dengan posisi pasien tidur terlentang dan tungkai
diusahakan lurus dan pada paha bagian bawah diberi
31
3) Hamstring Isometric
Latihan hamstring isometric dilakukan untuk meningkatkan
ROM sendi lutut pada gerakan ekstensi dan meningkatkan
hipothropy otot hamstring pasca operasi. Gerakan ini
dilakukan dengan posisi pasien tidur terlentang dan tungkai
pada posisi fleksi, kemudian pasien diminta untuk
mengontraksikan otot hamstring secara maksimal, dilakukan
sebanyak 3 set dengan 10 repetisi di setiap set dengan jeda
istirahat per set adalah 10 detik.
32
4) Prone Hang
Latihan prone hang dilakukan untuk meningkatkan ROM
sendi lutut pada gerakan ekstensi. Gerakan ini dilakukan
dengan posisi pasien tidur terlungkup dan tungkai bawah
(atas lutut hingga telapak kaki) berada melayang di batas tepi
bawah dari ranjang terapi, kemudian sports therapist
memberikan pembebanan pada daerah kaki (menekan kaki ke
bawah) secara perlahan hingga batas ketidaknyamanan (rasa
nyeri) yang dialami pasien, pertahankan posisi tersebut
selama 10-30 detik, dengan dilakukan sebanyak 1 set dengan
5 repetisi di setiap set.
5) Patella Mobility
Latihan patella mobility dilakukan untuk mengurangi
jaringan parut, mengurangi nyeri serta meningkatkan ROM
sendi lutut pada gerakan fleksi (menekuk). Gerakan ini
dilakukan dengan posisi pasien tidur telentang dengan
tungkai diusahakan lurus dan relaks (tanpa ada rasa nyeri dari
pasien), kemudian sports therapist menggerakkan patella ke
arah vertikal (naik-turun) dan ke arah horizontal (kanan-kiri)
secara maksimal. Gerakan ini dilakukan sebanyak 1 set
dengan 50 repetisi di setiap set tanpa adanya jeda istirahat.
PROSES FISIOTERAPI
Klinik JOSC yang terdapat dalam status klinis fisioterapi pada tanggal
10 April 2021
B. Pengkajian
1. Anamnesis
Anamnesis merupakan proses pengumpulan data dengan cara tanya
jawab antara terapis dengan sumber data. Anamnesis ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dengan pasien
(autoanamnesis) atau secara tidak langsung dengan orang lain yaitu
keluarga, teman, ataupun orang terdekat dengan pasien yang
mengetahui keadaan pasien tersebut (heteroanamnesis). Secara
sistematis anamnesis dikelompokkan menjadi dua yaitu anamnesis
umum dan anamnesis khusus.
a. Anamnesis umum
Anamnesis umum adalah informasi yang diperoleh identitas pasien
yang meliputi :
1) Nama : Tn. I
2) Umur : 18 tahun
35
36
4) Pendidikan : SMA
6) Agama : Kristen
7) Pekerjaan : Mahasiswa
b. Anamnesis khusus
Dalam anamnesis ini diperoleh penjelasan pasien tentang keluhannya
dan riwayat-riwayat penyakit yang dapat berpengaruh pada keluhan
yang dirasakan pasien, di antaranya adalah:
1) Keluhan utama
Dari data rekam medis yang di dapat, Pasien mengeluhkan tidak
bisa menekuk lututnya setelah melakukan operasi acl merasakan kaku
dan kesulitan berjalan.
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan Juli tahun lalu pasien cedera acl dan meniscus
saat bermain basket belum putus, 3 februari 20121 operasi di siloam
kemudian di gips lepas pada tanggal 9 maret 2021.
3) Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu.
4) Riwayat pribadi
Pasien tidak memiliki riwayat pribadi.
5) Riwayat keluarga
Pasien tidak memiliki riwayat keluarga.
6) Data sosial
a) Aktivitas olahraga : pasien saat berolahraga basket menjadi
terganggu
b) Tempat tinggal : pasien tidak ada kesulitan untuk berinteraksi
sosial di lingkungan tempat tinggal.
37
c. Pemeriksaan Obyektif
1) Tanda tanda vital yang diperoleh dari pemeriksaan adalah sebagai
berikut:
a) Tekanan darah : 120/80 mmHg
b) Denyut Nadi : 65 x/ menit
c) Pernapasan : 19 x/ menit
d) Temperatur : 360 C
e) Tinggi Badan : 175 cm
f) Berat Badan : 60 kg
2) Inspeksi
a) Inspeksi Statis : Adanya kemerahan di lutut
b) Inspeksi Dinamis: Pasien berjalan menggunakan alat bantu kruk
3) Palpasi
a) Terdapat oedem pada lutut
b) Suhu di sekitar daerah bekas operasi lebih hangat dibandingkan
sekitarnya
38
a) Kemampuan Fungsional:
b) Lingkungan Aktivitas: rumah pasien ada tangga tetapi kamarnya di
lantai satu
39
7) Pemeriksaan Spesifik
Tabel 3.5 Pemeriksaan Oedem
Titik T0
Pengukuran
15 ke atas 43 cm
10 ke atas 42,5 cm
5 ke atas 40,5 cm
Tuberositas Tibia 36,5 cm
5 ke bawah 36 cm
10 ke bawah 37 cm
Otot Penggerak T0
Fleksor 2
Ekstensor 2
C. DIAGNOSA FISIOTERAPI
1. Impairment
a. Adanya oedem dan perbedaan suhu lokal
b. Adanya kelemahan otot pada quadricep dan hamstring
c. Adanya keterbatasan LGS pada sendi lutut sinistra
2. Functional Limitation
Pasien mengalami kesulitan saat berdiri ke posisi duduk dan jongkok
3. Disability
Pasien belum bisa bermain basket lagi
40
D. Teknologi Intervensi
1. Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
2. Terapi Latihan Strengthening, Isometric, Aktif Exercise dan Mobility
E. Perencanaan Fisioterapi
1. Jangka Pendek
a) Mengurangi oedem
b) Meningkatkan kekuatan otot
c) Meningkatkan lingkup gerak sendi
2. Jangka Panjang
Meningkatkan fungsional untuk kembali ke cabang olahraga yaitu basket.
F. Penatalaksanaan Fisioterapi
Pada kasus Post Op ACL penulis menggunakan modalitas dengan TENS
dan Terapi Latihan. Penatalaksanaan fisioterapi dengan modalitas
sebagai berikut:
1. TENS
a. Persiapan alat
1) Terapis menyalakan alat terlebih dahulu.
2) Terapis kemudian menghubungkan kabel lead ke unit TENS.
3) Terapis memastikan kabel elektroda terpasang dengan benar.
4) Terapis mengatur setiap parameter sesuai nilai spesifik di dalam
kisaran TENS model konvesional kontrol amplitudo harus berada
dalam posisi mati.
b. Persiapan pasien
1) Terapis menutup tirai terlebih dahulu untuk menjaga privasi pasien.
2) Terapis memberitahukan pasien tentang apa yang akan dilakukan,
manfaat terapi, dan tujuan terapi.
3) Mempersiapkan kulit untuk memastikan konduktivitas sebelum
penempatan elektroda.
4) Memposisikan pasien dengan posisi nyaman dan aman.
5) Melakukan tes sensibilitas dengan tajam dan tumpul.
41
c. Penatalaksanaan
1) Menghubungkan kabel lead ke elektroda. Mulai dengan empat
elektroda
2) Kemudian terapis meletakkan elektroda pada area lutut
3) Terapis mengatur frekuensi yang digunakan sebesar 100Hz
4) Terapis mengatur intensitas masing-masing elektroda 22,0 mA dan
sesuai dengan toleransi pasien
5) Terapis mengatur waktu selama 15 menit
6) Jika alat sudah berbunyi tanda terapi sudah selesai, kemudian
terapis melepaskan elektroda secara perlahan.
7) Terapis kemudian melakukakan evaluasi setelah terapi
2. Terapi Latihan
a. Heel slide
1) Persiapan pasien
a) Memposisikan pasien senyaman mungkin
b) Kemudian menjelaskan apa tujuan dari pemberian terapi latihan
heel slide yaitu tujuannya untuk meningkatkan ROM sendi lutut
pada gerakan fleksi.
2) Penatalaksanaan
a) Memposisikan pasien tidur terlentang dan tungkai diusahakan
lurus
b) Kemudian melakukan gerakan fleksi secara perlahan-lahan
hingga batas ketidaknyamanan yang dialami pasien
c) Pertahankan posisi tersebut selama 10 detik, dilakukan sebanyak
3 set dengan 10 repetisi di setiap set dengan jeda istirahat per set
adalah 10 detik.
b. Quandricep Isometric
1) Persiapan pasien
a) Memposisikan pasien senyaman mungkin
42
c. Hamstring isometric
1) Persiapan pasien
a) Meminta pasien untuk memposisikan senyaman mungkin
b) Kemudian menjelaskan apa tujuannya untuk meningkatkan
ROM sendi lutut pada gerakan ekstensi dan meningkatkan
hiperthrophy otot hamstring pasca operasi.
2) Penatalaksanaan
a) Memposisikan pasien tidur terlentang dan tungkai pada posisi
fleksi
b) Kemudian pasien diminta untuk mengkontraksikan otot
hamstring secara maksimal, dilakukan sebanyak 3 set dengan 10
repitisi di setiap set dengan jeda istirahat per set adalah 10 detik.
d. Prone Hang
1) Persiapan pasien
a) Meminta pasien untuk memposisikan senyaman mungkin
b) Kemudian menjelaskan apa tujuannya untuk meningkatkan
ROM sendi lutut pada gerakan ekstensi.
43
2) Penatalaksanaan
a) Memposisikan pasien tidur telungkup dan tungkai bawah (atas
lutut hingga telapak kaki) berada melayang di batas tepi bawah
dari ranjang terapi
b) Kemudian fisioterapis memberikan pembebanan pada daerah
kaki (menekan kaki ke bawah) secara perlahan hingga batas
ketidaknyamanan (rasa nyeri) yang dialami pasien.
c) Mempertahankan posisi tersebut dalam 15 menit, dengan
dilakukan sebanyak 1 set.
e. Patella Mobility
1) Persiapan pasien
a) Meminta pasien untuk memposisikan senyaman mungkin
b)Kemudian menjelaskan apa tujuannya untuk mengurangi jaringan
parut, mengurangi nyeri serta meningkatkan ROM sendi lutut
pada gerakan fleksi.
2) Penatalaksanaan
a) Memposisikan pasien tidur terlentang dengan tungkai
diusahakan lurus dan relaks (tanpa ada rasa nyeri pasien)
b) Kemudian fisioterapis menggerakkan patella ke arah vertikal
(naik turun) dan kearh horizontal (kanan-kiri) secara maksimal.
c) Dilakukan sebanyak 1 set 50 kali repitisi
G. Evaluasi
Evaluasi penatalaksanaan fisioterapi pada Post Op ACL bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan terapi 6 kali pertemuan dengan
penurunan oedem, kekuatan otot dan peningkatan LGS dengan modalitas
yang diberikan seperti TENS dan Terapi Latihan.
44
H. Edukasi
Edukasi yang diberikan pada kasus Post Op ACL antara lain:
1. Menyarankan kepada pasien untuk mengurangi beraktivitas yang terlalu
berat.
2. Pasien dianjurkan untuk melakukan latihan dirumah seperti yang
diajarkan fisoterapis.
Nilai
Titik Pengukuran
T0 T6
15 ke atas 43 cm 40,8 cm
10 ke atas 42,5 cm 40 cm
15 ke atas 40,5 cm 38,5 cm
Tuberositas tibia 36,5 cm 36,5 cm
5 ke bawah 36 cm 34 cm
5 ke atas 37 cm 34,3 cm
Nilai
Otot Penggerak
T0 T6
Fleksor 2 4
Ekstensor 2 4
Nilai
Gerakan
T0 T1
Fleksi 200 750
Berdasarkan tabel hasil evaluasi di atas, didapatkan bahwa Pasien atas nama Tn.I
berusia 18 tahun datang klinik fisioterapi dengan keluhan tidak bisa menekuk
lututnya setelah melakukan operasi acl merasakan kaku dan kesulitan berjalan.,
46
42.5
41.6
41.3
41.3
40.8
40.8
43
43
40.5
40.5
42
42
42
39.3
39.3
38.7
38.5
40
40
36.7
39
36.5
36.5
36.5
36.5
36.5
36.5
36.5
35.5
35.5
35.5
35.2
35.1
34.7
37
34.3
34.2
34.2
36
36
34
T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6
47
48
fleksor Ekstensor
4
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6
LGS
75
75
60
56
55
45
20
T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6
B. Pembahasan Kasus
penurunan oedem dengan T0 : 43 cm, 42,5 cm, 40,5 cm, 36,5 cm, 36
cm, 37 cm menjadi T6 : 40,8 cm, 40 cm, 38,5 cm, 36,5 cm, 34 cm, 34,3
cm. Hal ini terjadi karena latihan tersebut dapat meningkatkan
metabolisme di dalam tubuh maka dinding kapiler yang terletak pada otot
melebar, sehingga permeabilitas dinding kapiler akan naik, dengan
demikin darah bertambah juga pertukaran cairan dalam jaringan dan
pembuangan zat – zat yang tidak berguna menjadi lebih lancar. Hal ini
akan berpengaruh terhadap penurunan bengkak (Pramudita, 2012).
Hal yang sama juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Damping (2012), bahwa pemberian terapi latihan salah satu upaya
pengobatan dalam fisioterapi yang pelaksanaannya menggunakan
latihan-latihan gerak tubuh, baik secara aktif maupun pasif untuk
mengatasi gangguan fungsi dan gerak, mencegah timbulnya komplikasi,
mengurangi nyeri dan oedem serta melatih aktivitas fungsional akibat
operasi.
Hal yang sama juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Krisniajati (2017), bahwa pemberian terapi latihan dapat membantu
untuk mengatasi oedema karena dapat memperlancar sirkulasi darah
yaitu pembuluh darah vena dengan mengembalikan darah di daerah yang
cedera kembali ke jantung.
2. Peningkatan Kekuatan Otot dengan Modalitas Transcutaneus
Electrical Nerve Stimulation (TENS) Dan Terapi Latihan
Pada penelitian ini berdasarkan penatalaksanaan fisioterapi yang di
lakukan 6x diperoleh hasil bahwa dengan modalitas Transcutaneus
Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan terapi latihan didapatkan
adanya peningkatan kekuatan otot dengan T0 : 2 menjadi T6 : 4. Hal ini
terjadi karena adanya pemberian terapi dengan menggunakan terapi
latihan dilakukan dengan prinsip latihan yang melibatkan kontraksi otot
tanpa gerakan dari bagian tubuh lain. Sehingga melibatkan kontraksi
otot untuk melawan beban yang tetap atau tidak bergerak, hal ini dapat
50
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kasus Post Op ACL dapat disembuhkan dengan pemberian intervensi
fisioterapi yaitu menggunakan modalitas Transcutaneus Electrical
Nerve Stimulation (TENS) untuk meningkatkan kekuatan otot dan
Terapi Latihan untuk mengurangi oedem, kekuatan otot dan
meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS). Dari hasil terapi diatas maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa pemberian terapi selama 6 kali
dengan menggunakan modalitas Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Terapi Latihan dapat mengurangi oedem pada kasus Post Op ACL
2. TENS dan Terapi Latihan dapat meningkatkan kekuatan otot pada
Post Op ACL
3. Terapi Latihan dapat meningkatkan lingkup gerak sendi pada kasus
Post Op ACL
B. Saran
1. Bagi Lahan
Bagi lahan TENS dan Terapi Latihan dapat digunakan sebagai
pilihan terapi dan home program untuk pasien. .
2. Bagi Intitusi
Diharapkan penelitian ini dapat menjadikan referensi untuk
penelitian berikutnya.
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Abbey, C.T., Lindsey, k.L., Edward.m.w., Scott, G.M., Riann, M.P., (2015).
Muscle Atrophy Contributes To Quandriceps Weakness After Anterior
Cruciate Ligament Deficiency and Reconstruction. The Knee, 22:3, 270-277
Abbey C Thomas. (2010). Muscle dysfunction associated with ACL injury and
reconstruction : University of Michigan.
Amin, A.A., Amananti, S., Novalanda, W., (2018). Pengaruh Terapi Latihan
Transcutaneus Electrical Stimulation Dan Kinesiology Taping Pada Post
Rekonstruksi Anterior Cruciatum Ligamen. Jurnal Fisioterapi dan
Rehabilitasi, vol. 2, No. 2
Anggriawan, N., BM., & Kushartanti, W. (2014). Pengaruh Terapi Masase, Terapi
Latihan, Dan Terapi Kombinasi Masase Dan Latihan Dalam Penyembuhan
Cedera Bahu Kronis Pada Olahragawan. MEDIKORA volume 12 nomor. 1
Anggoro, Faizal Nur. (2014). Penatalksanaan Fisioterapi Pada Neuropati Peroneal
Dengan Modalitas Infrared, TENS Dan Terapi Latihan Di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Anwer S, Alghadir, A. (2014). Effect of Isometric Quadriceps Exercise on Muscle
Strength, Pain, and Function in Patients with Knee Osteoarthritis. J. Phys.
Ther. Sci. 26:745-748
Arofah, Novita Intan. (2010). Dasar Dasar Fisioterapi Pada Cedera Olahraga.
Jogjakarta.
Ashari, R.S. (2018). Penatalaksanaan Cedera Ligamen Lutut dalam Upaya
Meningkatkan Status Fungsional. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Bambang, T. (2012). Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi Dan Penelitian
kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Brukner, P & Khan, K. (2011). Clinical Sports Medicine. 2nd Ed. New York: The
McGraw-Hill Book Company.
Cartoyo. (2013). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada kasus Post Orif Supracondiler
Humeri Dextra Dengan Modalitas Infra Merah Dan Terapi Latihan. Naskah
Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Centre for Disease Control and Prevention. (2015). Internet. Disability and Health
Overview https://www.cdc.gov/ncbddd/disabilityandhealth/disability.html
diakses pada 30 januari 2020.
Harsanti, S., Graha, A., S. (2014) Efektifitas Terapi Masase dan Terapi Latihan
Pembebanan Dalam Meningkatklan Range Of Movement Pasca Cedera
Ankle Ringan. MEDIKORA. Vol. XII No.1. Universitas Negeri Yogyakarta
Hayes Karen, W. Hall Kathy, D. (2015). Agen Modalitas. Edisi 6. Jakarta: ECG.
54
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian dari Kampus
58
59
I. PENGKAJIAN :
IDENTITAS PASIEN
Nama : ___________________________________
Umur : ___________________________________
Jenis Kelamin :___________________________________
Agama :___________________________________
Pendidikan :___________________________________
Pekerjaan :___________________________________
Alamat :___________________________________
__________________________________
62
B. CATATAN KLINIS :
(Hasil : Foto Rontgen, uji Laboratorium, CT-Scan, MRI, EMG, EKG, EEG,
dll yang terkait dengan permasalahan fisioterapi).
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
4. RIWAYAT PRIBADI:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
5. PENYAKIT PENYERTA:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
6. RIWAYAT KELUARGA:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
7. DATA SOSIAL:
(Lingkungan kerja, tempat tinggal, aktivitas rekreasi dan diwaktu senggang,
aktivitas sosial)
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
65
8. ANAMNESIS SISTEM:
Sistem Keterangan
(tdk dikeluhkan, dalam batas normal)
Kardiovaskuler
Respirasi
Gastrointestinalis
Urogenital
Muskuloskletal
Nervorum
B. P E M E R I K S A A N OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK TANDA - TANDA VITAL:
a) Tekanan darah : ______________________
b) Denyut Nadi : ______________________
c) Pernapasan : ______________________
d) Temperatur : ______________________
e) Tinggi Badan : ______________________
f) Berat Badan : ______________________
5. GERAKAN DASAR:
a Gerak Aktif :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
b Gerak Pasif:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
a.Impairment (penurunan fungsi)
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
69
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
b. Functional Limitation
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
c. Disability(keterbatasan)
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
D. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
____________________________________________________
b. Jangka Panjang
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
70
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_____________________
2. TEKNOLOGI INTERVENSI
a. Teknologi Fisioterapi:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
___________________________________________________
b. E d u k a s i:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
___________________
3. RENCANA EVALUASI
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
________________________________________________________________
71
E. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI :
1. Hari: Tgl :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
72
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
73
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
___________
F. E V A L U A S I:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
____________________________________________________________
___________, ______________20
PEMBIMBING
(_____________________)
NIP/NIK.
I. CATATAN TAMBAHAN:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
____________________________________________________________
75