Diusulkan Oleh:
TENRI
NIM 20186123045
Diusulkan Oleh:
TENRI
NIM 20186123045
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Diusulkan Oleh:
TENRI
NIM 20186123045
Ns. RajuKapadia,S.Kep.M.Med.Ed
NIP. 198104182002121006
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TENRI
NIM 20186123045
Tanda Tangan
Singkawang …
Ketua Jurusan Keperawatan,
iii
BIODATA PENULIS
Nama : Tenri
Tempat/Tgl lahir : Pontianak, 14 Desember 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Parit Bugis Kec. Segedong, Kab. Mempawah
Nomor HP : 089677042467
Alamat Email : Tendriyani43@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Nama : Tenri
NIM : 20186123045
Program Studi : Diploma III
Jurusan : Keperawatan
Perguruan Tinggi : PoltekkesKemenkes Pontianak
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah saya yang berjudul:
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Materai
Rp 6.000
TENRI
NIM 20186123045
v
INTI SARI
STUDI LITERATUR PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION
( ROM) PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK
PoltekkesKemenkes Pontianak
E-mail: Tendriyani43@gmail.com
vi
ABSTRACK
STUDY OF LITERATURE EFFECT OF TRAINING RANGE OF MOTION
(ROM) FOR NON HEMORAGIC STROKE PATIENTS
PoltekkesKemenkes Pontianak
E-mail: Tendriyani43@gmail.com
Background: Non Hemorrhagic Strokeis a nuisancecaused by ischemia,
thrombosis, embolismand narrowing of the lumen which can inhibit the
components of the central nervous system in the impulse delivery mechanism
resulting in a mild to severe weakness effect on the contralateral side which
causes limitations in movement.ExercisesRangeof Motion (ROM) or commonly
known as range of motion training, is a joint movement exercise that allows for
active muscle contraction and movement, besides that it can also improve the
perfection of the limbs, where the client will slowly be able to move each joint
according to his ability.. The purpose of this study was to determine the effect
ofexercisesrange of motion to increase muscle strength in non-hemorrhagic stroke
patients.
Research method: This type of research is literature research or literature review
using 5 databases (Google Scholar, Garuda Ristekdikti, PubMed, Science Direct
and ProQuest) using mixed methods namely Experiment, Quasy experiment, Pre
Experiment, Pre Experimentwithdesign. One Group Pretest-Posttest which was
published between 2015 - 2020. The inclusion criteria were the subject was a non-
hemorrhagic stroke, the dependent variable was a non-hemragic stroke and the
independent variable wasexerciserange of motion (ROM).
Results and Discussion:It was found that muscle strength and functional ability
increased significantly after being given the exercise. This means that ROM
exercise has an effect on increasing the strength and functional ability of stroke
patients with hemiparese.exercise intervention Range of motion in non-
hemorrhagic stroke patients is done 2 times a day and for its implementation, it is
done every day for 10-15 minutes according to the patient's condition. Based on
the results of a review of 10 journals stating that there is an effect
ofexerciseRange Of Motion to increase muscle strength and functional ability in
non-hemorrhagic stroke patients.
Conclusion: The results of this literature review indicate that there is an effect
ofexerciseRange Of Motion to improve functional abilities in non-hemorrhagic
stroke patients.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Kuasa-Nya yang telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga
penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Studi Literatur Pengaruh Latihan
Range Of Motion (Rom) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik”.Penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Studi Diploma Tiga (D-III) Jurusan Keperawatan
Singkawang.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti telah mendapatkan
banyak bantuan, bimbingan, koreksi, dorongan motivasi dan masukkan dari
berbagai pihak, dan terutama peneliti berterima kasih kepada
bapakWiradiantoPutro, S.Kep, MPH, selaku dosen pembimbing I yang
meluangkan waktunya membimbing dalam membuat Literature Review dan ibu
Dwi Sulistyawati, S.SiT, M.Kes, selaku dosen pembimbing II yang membantu
memberikan masukan tentang cara penulisan Literature Review kepada peneliti
dan tidak lupa pada kesempatan ini perkenankan pula peneliti menyampaikan
ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Pontianak.
1. Ibu Nurbani, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Singkawang
2. Bapak Ns.Raju Kapadia, S.Kep,M. Med.Edselaku Ketua Program Studi D-III
Jurusan Keperawatan Singkawang
3. Ibu Ns. Arif Nur Akhmad, S.Kep, MSNselaku dosen penguji utama yang
telah memberi saran atau masukan untuk kesempurnaan Literature Review ini
4. Ayahanda tercinta Bahtiar M. Nasir, Ibunda tercintaYupek A Rasit, dan
Kakak saya Dwi Yani Bidaya beserta abang saya Anuarrudinyang telah
memberikan semangat dan memberikan dukungan doa serta bantuan dalam
menyelesaikan Pendidikan ini
5. Seluruh Dosen, Instruktur dan Staf Jurusan Keperawatan serta semua pihak
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
viii
6. Teman-teman seperjuangan D-III Keperawatan Angkatan tahun 2018 yang
mendukung dan memberikan motivasi kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, serta ucapan terima kasih untuk
bantuan kalian semua.
Peneliti menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Atas semua bantuan
yang diberikan baik saran atau masukan bagi peneliti dari semua pihak, saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
Tenri
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
BIODATA PENULIS.....................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN............................................... v
ABSTRAK.......................................................................................................vi
ABSTRACT.....................................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................x
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................3
1. Tujuan Umum .....................................................................3
2. Tujuan Khusus ....................................................................3
D. Manfaat Penelitian .....................................................................3
BAB II METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian........................................................................5
B. Strategi Pencarian Literature......................................................5
C. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi........................................8
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Proses Pencarian Artikel .................................................................. 6
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Alur Review Jurnal ........................................................ 8
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke non hemoragik merupakan salah satu masalah kesehatan besar
dalam kehidupan modern saat ini. Jumlah penderitanya semakin meningkat
setiap tahun, tidak hanya menyerang usia tua tetapi juga menyerang usia
muda dan produktif. Stroke non hemoragik merupakan jenis stroke yang
terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak, stroke non hemoragik
juga disebut stroke infark atau stroke iskemik yang merupakan jenis stroke
yang sangat sering terjadi, diperkirakan sekitar lebih dari 80% stroke
diseluruh dunia disebabkan oleh stroke non hemoragik
(Madiyono&Suherman, 2017 dalam Nababan, 2019). Stroke Non
Hemoragikmerupakan suatu gangguanyang disebabkan oleh iskemik,
trombosis, embolidan penyempitan lumen yang dapat menghambat
komponen system saraf pusat dalam mekanisme penghantaran impuls
sehingga menghasilkan efek kelemahan ringan sampai berat pada sisi
kontralateral yang menyebabkan keterbatasan dalam pergerakan (Hariyanto
dkk, 2015 dalam Irawati et al., 2016)
1
2
dan Stroke Hemoragik sekitar 12% (Yayasan Stroke Indonesia, 2016 dalam
Imelda Derang, 2020).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dibahas, maka rumusan masalah
dalam Literatur review ini adalah Bagaimanakah “pengaruh latihan Range Of
Motion(ROM) pada pasien stroke non hemoragik”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pentingnya latihan (ROM) pada pasien stroke non
hemoragik melalui Literature Review
2. Tujuan Khusus
Salah satu tujuan khusus dari penelitian melalui Literature Review ini
adalah :
a. Untuk mengetahui gambaran dari latihan (ROM) sebagai salah
satu upaya untuk membantu jalannya pemulihan ke arah
penderita
b. Untuk mengetahui pengaruh dari latihan (ROM) pada pasien
stroke non hemoragik
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak – pihak yang terkait,
diantaranya:
1. Untuk pasien dan keluarga
Untuk memberikan motivasi dan cara merawat pasien stroke non
hemoragik serta memaksimalkan kemampuan klien dan keluarga untuk
dapat memahami pentingnya latihan (ROM) pada pasien stroke non
hemoragik
3. Untuk Peneliti
Hasil penelitian ini sebagai sarana yang dapat menambah wawasan,
keterampilan dan pendalaman yang telah didapatkan mengenai literature
review pentingnya manfaat dari latihan (ROM) pada pasien stroke non
hemoragik
4. Untuk Praktisi Rumah Sakit
Sebagai landasan dalam tindakan asuhan keperawatan yang akan
dilakukan dengan latihan (ROM) pada pasien stroke non hemoragik.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pencarian Literature
Penelitian ini menggunakan desain studi literatur atau literature review.
Penelitian dengan studi literatur adalah sebuah penelitian yang mana data
yang diambil bukan dari hasil turun kelapangan, melainkan data atau sumber
yang diperoleh dengan pengumpulan data di pustaka, membaca, mencatat,
mengolah dan menganalisis bahan penelitian yang didapat dari berbagai
sumber misalnya jurnal, buku, internet dan pustaka lainnya.
5
6
Dibawah ini adalah alur atau diagram dalam pencarian jurnal literature
review dengan 5 database jurnal yang digunakan seperti dengan Diagram
dibawah ini:
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab
(Nursalam,2017). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Tahun terbitan literatur jurnal kurang dari 2015
b. Subjek merupakan “stroke non hemoragik dengan
komplikasi”
c. Jurnal yang hanya menampilkan abstrak saja
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (literature
review) yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan range of
motion pada pasien stroke non hemoragik. Berdasarkan hasil screening
dari 10 artikel yang terpilih memenuhi kriteria review ini terdapat
penelitian dengan menggunakan desain penelitian quasy eksperimen
sebanyak 5 artikel, teknik jenis Pre-Eksperimen dengan desain One Group
Pretest-Posttest terdapat 2 artikel, sedangkan menggunakan metode Pra-
Eksperimental One-Group Pre-Post Test Design sebanyak 2 artikel dan
teknik jenis Eksperimen terdapat 1 artikel, dengan seluruh sampel dalam
penelitian adalah 298 pasien. Karakteristik responden dalam penelitian ini
yaitu dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 74 pasiendan jenis kelamin
perempuan sebanyak 89 pasien, intervensi range of motion (ROM)
dilaksanakan 1 minggu sampai 2 minggu, 1 hari 2 kali yaitu pagi dan sore
hari selama 10-15 menit, kemudian ada juga peneliti yang berpendapat
bahwa idealnya latihan ROM dilakukan sekali sehari saja dengan masing
masing gerakan sebanyak 10 hitungan selama 30 menit.
Nama(tahun) Judul Metode Sampel Kriteria Inklusi Dan Kriteria Hasil Kesimpulan
dan volume penelitian Ekluksi
JURNAL 1 Pengaruh Jenis penelitian jumlah Kriteria Inklusi: pasien stroke Hasil penelitian Berdasarkan
Adi Pemberian ini sampel yang melakukan latihan menunjukkan bahwa saat hasil penelitian
DidinSetyawa Terapi Rom menggunakan sebanyak terapi ROM pre testhampir seluruhnya disimpulkan
n, (Range Of metode 10 Kriteria ekslusi: pasien stroke responden memiliki bahwa terapi
Ani Rosita, Motion) penelitian pre- responden dengan komplikasi, pasien kekuatan otot rendah Rangge Of
NindyYunitas Terhadap experimental. yang tidak melakukan latihan yaitu 9 responden (90%) Motion
ari, 2017 Penyembuhan Desain yang terapi ROM dan post testsebagian berpengaruh
Volume 2 No Penyakit digunakan besar responden terhadap
2, Juni 2017 Stroke dalam mempunyai kekuatan otot penyembuhan
penelitian ini rendah sebanyak 6 penyakit stroke
adalah dengan responden (60%). di Ruang Aster
rencana One- Berdasarkan uji statistik RSUD
Group pretest- Paired sampel t-test Dr.Hardjono
postest Design. didapatkan hasil (p) Ponorogo
Penelitian ini 0,081< 0.05 maka H0
dilakukan dari ditolak berarti ada
bulan februari – pengaruh pemberian
maret 2017 terapi ROM terhadap
Teknik penyembuhan penyakit
12
persendian, tidak
dapat melawan
gravitasi) hingga
derajat 4 (mampu
menggerakan
sendi, dapat
melawan gravitasi,
kuat terhadap
tahanan ringan).
4. Terdapat
perbedaan
(peningkatan)
derajat kekuatan
otot pasien
sebelum dan
sesudah terapi
ROM dengan nilai
p = 0,000< 0,05.
Terapi ROM
dinyatakan efektif
dalam
meningkatkan
15
kekuatan otot
ekstremitas
penderita stroke.
JURNAL 3 Pengaruh Jenis penelitian sampel Kriteria insklusi: pasien Hasil penelitian diketahui Adanya
ZainuddinHar Latihan (Rom) ini adalah yang stroke, pasien yang mau bahwa kekuatan otot pengaruh yang
ahap, 2015 Pasif Terhadap penelitian dilakukan melakukan latihan (rom) ekstremitas atas pada signifikan
Volume 9 Kekuatan Otot eksperimental dengan pasif untuk meningkatkan pasien stroke non antara sebelum
Nomor 3, Ekstremitas dengan kebetulan kekuatan otot ekstremitas hemoragik sebelum dilakukan
2015 Pada Pasien rancangan one bertemu pada pasien stroke dilakukan latihan Range latihan Range
Stroke Di group pretest yang Kriteria Ekslusi : pasien yang Of Motion (ROM) pasif of Motion
Ruang Ra4 dan posttest berjumlah tidak bersedia melakukan memiliki tingkat kekuatan (ROM) pasif,
Rsup H. Adam penelitian ini 12 latihan (rom) pasif otot yang sangat kecil, terjadi
Malik Medan dilakukan dari responden kekuatan otot ekstremitas perbaikan atau
bulan desember atas pada peningkatan
2013 sampai pasien stroke non dan adanya
dengan Mei hemoragik sesudah pengaruh yang
2014, Teknik dilakukan latihan Range signifikan
pengambilan Of Motion (ROM) pasif, antara sebelum
sampel dengan terjadi perbaikan dilakukan
cara accidental atau peningkatan latihan Range
sampling Of Motion
(ROM) pasif
16
dan setelah
tujuh hari
pemberian
latihan Range
Of Motion
(ROM) pasif
JURNAL 4 Pengaruh Rom Jenis Penelitian Desain Kriteria inklusi - pasien Nilai signifikansi Hal ini
Anggriani, (Range Of yang digunakan penelitian stroke non hemoragik, pasien kekuatan otot kaki membuktikan
Zulkarnain, Motion) adalah quasi yang mau melakukan latihan sebelum dan sesudah bahwa ROM
Sulaimani, Terhadap penelitian eksperime (rom) pemberian ROM sebesar berpengaruh
Roni Gunawan, Kekuatan Otot kuantitatif, n dengan Kriteria eklusi - bukan pasien 0,003. Artinya terdapat dalam
2018 Ekstremitas menggunakan jumlah stroke non hemoragik, pasien perbedaan kekuatan otot meningkatkan
Vol. 3, No. 2 Pada Pasien desain sampel 90 yang tidak mau melakukan kaki sebelum dan sesudah kekuatan otot
Desember, Stroke Non penelitian quasi orang latihan (rom) pemberian ROM tangan dan kaki
2018 Hemoragik experimental responden
dengan
pendekatan one
group pre test-
post test.
Analisa data
univariat dan
bivariat dengan
17
menggunakan
uji Wilcoxon
penelitian ini
dilakukan
Desember 2018
JURNAL 5 Pengaruh Jenis penelitian Jumlah Kriteria Inkluksi : pasien Hasil analisis data Ada pengaruh
Imelda Range Of yang digunakan sampel stroke non hemoragik, pasien terhadap kekuatan otot Range Of
derang, Motion Aktif- adalah Quasi adalah 30 yang mau melakukan latihan setelah intervensi (post- Motion Aktif-
2020 Assisitif, Eksperimental responden (ROM) dengan latihan test) terhadap kelompok AsistifLatihan
Vol. 5, No. 1, Latihan dengan sesuai fungsional tangan perlakuan dan kelompok Fungsional
Juni, 2020 Fungsional pendekatan dengan Kriteria Ekslusi : - kontrol dengan Tangan
Tangan desain criteria menggunakan uji statistic terhadap
Terhadap kelompok inklusi Mann whitney Test peningkatan
Peningkatan pretest-posttest didapatkan nilai p= 0,001. kekuatan otot
Kekuatan Otot control design Nilai signifikansi (p) pasien stroke
Pasien Stroke Jenis kurang dari α(≤0,05) non hemoragik
Non pengumpulan menunjukkan terdapat di RSUP Haji
Hemoragik data yang perbedaan yang signifikan Adam Malik
digunakan antara kelompok Medan Tahun
dalam perlakuan Range Of 2018 dengan
penelitian ini Motion Aktif- nilai signifikan
adalah jenis AsisitifLatihan Fungsional p=0,001
18
kontrol yang
dapat dilihat
dari Hasil
Mann Whitney
Test dengan
nilai p=0,001
kurang dari α
(≤0,05).
JURNAL 6 Pengaruh Penelitian ini sampel Kriteria inkluksi : Pasien Responden sebagian besar Terdapat
Susanti1, Range Of menggunakan sebanyak stroke, pasien yang mau berada direntang pengaruh
Difran Nobel Motion Pra- 32 melakukan latihan (ROM) usia 30-50 tahun, jenis antara Range
Bistara, 2019 Terhadap EksperimentalO responden kelamin laki-laki, Of
Vol. 4, No. 2, Kekuatan Otot ne-Group Pre- Kriteria eklusi : Bukan pada memiliki Motion (ROM)
Mei 2019 Pada Pasien Post Test pasien stroke, pasien yang riwayat penyakit terhadap
Stroke Design tidak berkenan melakukan keluarga, dan lama kekuatan otot
dengan analisa latihan (ROM) menderita pada pasien
data stroke 1-5 tahun. Uji stroke karena
20
, 2019 Dengan adalah pasien dengan skala nyeri 0 pada kelompok intervensi kekuatan otot
VOL. 1 NO. 2 Hemiparese nonquivalent Kriteria eksklusi: pasien dan tidak ada peningkatan ekstermitas atas
Desenber 2019 Melalui Latihan control group dengan stroke hemoragik dan pada kelompok kontrol. pasien stroke
Range Of design dan jenis pasien penurunan kesadaran nilai signifikan (p = 0,008) non hemoragik
Motion (Rom) penelitian ini (koma) pada kelompok intervensi di Ruang ICU
Pasif adalah quasi dan (p = 0,5) pada RSUD Curup
eksperimen pre kelompok kontrol tahun 2019.
dan post with
control group
pada pasien
stroke non
hemoragik
dengan
hemipareseekstr
emitas atas
Tehnik
pengambilan
sampel dengan
menggunaknteh
nik
3consecutive
22
sampling
Penelitian ini
dilaksanakan
pada bulan Juni-
JuliTahun 2019
JURNAL 8 Latihan Range Metode pada Sampel Kriteria inklusi: pasien Hasil uji statistik Latihan Range
DerisonMarsin Of Motion penelitian ini pada stroke, pasien yang mau perbedaan rerata rentang Of Motion
ovaBakara, (Rom) Pasif menggunakan penelitian melakukan latihan (ROM) sendi abduksi-adduksi (ROM) pasif
SuraniWarsito, Terhadap Pre tersebut pasif paha sebelum dan sesudah mempengaruhi
2016 Rentang Sendi Eksperimental berjumlah Kriteria ekslusi : bukan stimulasi latihan ROM rentang sendi
Volume VII Pasien Pasca dengan 30 pasien pasien stroke, pasien yang pasif yang ditampilkan pada
Nomor 2, Stroke rancangan tidak mau melakukan latihan pada tabel 6 didapatkan ektremitas atas
Tahun 2016 penelitian (ROM) pasif nilai z adalah -4,993 dan dan bawah
menggunakan nilai p< 0,05. Hasil pada pasien
The One Group tersebut dapat diartikan stroke. Latihan
Pretest-Posttest rerata rentang sendi Range Of
23
.JURNAL 9 Pengaruh Jenis penelitian sampel Kriteria inklusi : pasien Hasil penelitian peningkatan
Rina Budi Range Of ini ada pra- berjumlah dengan stroke, pasien yang menunjukkan bahwa kekuatan
Kristiani, 2017 Motion eksperimental 32 orang. mau melakukan latihan kekuatan otot sebelum kekuatan otot
Vol. 5 No.2 Exercise dengan One- (ROM) dilakukan Range Of dari skala 3 ke
September., Terhadap Group Pra-Post Motion Exercise yaitu skala 4 dan
2017 Kekuatan Otot Test Design Kriteria ekslusi : pasien terdapat 10 responden dari skala 4 ke
Pada Pasien Teknik stroke dengan komplikasi, (31%) pada skala 3 dan skala 5 setelah
Stroke Di sampling yang pasien yang tidak bersedia 22 responden (69%) pada dilakukan
Wilayah digunakan melakukan latihan gerak skala 4 dan setelah Range of
Puskesmas adalah dilakukan Range Of Motion
Sidotopo Purposive Motion Exercise terdapat Exercise. Tes
Surabaya Sampling 2 responden (6%) pada statistik
penelitian ini skala 3, 20 responden menunjukkan
25
JURNAL 10 Efektivitas Jari Penelitian ini jumlah Kriteria inkluksi : pasien Pemberian terapi grip Pemberian
ShindiHapsari Range Of menggunakan sampel dengan stroke, subjek yang bola dan Range Of Motion terapi senam
,Sonhaji, Motion (ROM) desain sebanyak mau melakukan latihan (ROM) pada jari-jari pada kelompok
NindyaNurulia Dan penelitian quasi 32 (ROM) pada jari tangan tangan efektif melawan intervensi
, 2020 Genggaman eksperimen peningkatan kekuatan (Range Of
26
Vol 9 No 2, Bulat Untuk dengan desain responden Kriteria ekslusi : Subyek non- ekstremitas pada pasien Motion (ROM)
November Kekuatan pre-post test stroke , Subjek yang stroke non-hemoragik terapi senam
2020 Ekstremitas Di menggunakan menderita penyakit kronik, Hasil analisis statistik jari dan
Non Penderita control group pasien yang tidak bersedia yang diperoleh kelompok cengkeraman
Stroke Teknik melakukan latihan (ROM) intervensi (latihan terapi bola
Hemoragik pengambilan pada jari tangan Range Of Motion (ROM) memberikan
sampel adalah jari tangan dan grip bola pengaruh yang
purposive memberikan pengaruh lebih efektif
sampling yang lebih efektif dibandingkan
penelitian ini dibandingkan dengan dengan
dilakukan pemberian terapi pada pemberian
November kelompok kontrol (ROM) terapi pada
2020 jari tangan. ) kelompok
mendapatkan perbedaan kontrol (ROM)
rata-rata kekuatan otot jari tangan).
ekstremitas dengan nilai p perbedaan
0,000 rata-rata dalam
kekuatan otot
ekstremitas
dengan nilai-p
0,000
Berdasarkan hasil penelitian di atas di dapatkan bahwa menurut
penelitian(Adi DidinSetyawan., 2017) yang berjudul Pengaruh Pemberian
Terapi Rom (Range Of Motion) Terhadap Penyembuhan Penyakit Stroke dengan
menggunakan Desain penelitian pre-experimental dengan rencana One-Group
pre test - post test Design dengan Teknik pengambilan sampel adalah systemic
non random sampling, jumlah sampel sebanyak 10 reponden, didapatkan hasil
bahwa dengan menggunakan uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan antara penyembuhan penyakit stroke sebelum dan setelah pemberian
terapi ROM. Terdapat perbadaan rata-rata (mean) sebelum dengan setelah
diberiakan perlakuan terapi Rangge Of Motion (ROM) adalah -0.30000, nilai
signifikansi lebih kecil dari 5% didapatkan nilai p value = (0.081<0.05) maka
dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh
pemberian terapi Rangge Of Motion (ROM) terhadap penyembuhan penyakit
stroke di ruang Aster RSUD Dr. Hardjono Ponorogo pada bulan Februari sampai
Maret tahun 2017.
Sedangkan hasil penelitin menurut (Dewi Nur Sukma Purqoti.,
2020) yang berjudul Pengaruh Range Of Motion (Rom) Terhadap
Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Pasien Stroke, dengan menggunakan
Desain penelitian yaitu adalah Quesi_Experimentaldengan pendekatan one
group pre post testdesigne. Jumlah sample sebanyak 10 orang dengan
menggunakan teknik Purposive Samplingdidapatkan hasil bahwa sesudah
dilakukan terapi ROM, seluruh pasien mengalami peningkatan derajat
kekuatan otot. Derajat kekuatan otot pasien menjadi berkisar antara derajat
2 (mampu mengerakkan persendian, tidak dapat melawan gravitasi)
hingga derajat 4 (mampu menggerakan sendi, dapat melawan gravitasi,
kuat terhadap tahanan ringan). Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan
derajat kekuatan otot sebelum dan sesudah terapi ROM termasuk
signifikan (p = 0,000< 0,05) yaitu ada perbedaan yang bermakna.
Kesimpulkan dari hasil penerapan bahwa terapi ROM memang efektif
meningkatkan derajat kekuatan otot ekstremitas penderita stroke Temuan
dalam penerapan ini mendukung konsep terapi ROM sebagai alat efektif
untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas penderita stroke. Tujuan
ROM sendiri adalah mempertahankan atau memelihara kekuatan otot,
32
33
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil study yang telah di lakukan dan di analisis
menyatakan bahwa latihan Range Of Motion (ROM) efektif untuk
meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Menurut
penelitian penelitian (Adi DidinSetyawan, 2017) yang menyatakan bahwa
ada pengaruh pemberian terapi Rangge Of Motion (ROM) terhadap
penyembuhan penyakit stroke di ruang Aster RSUD Dr. Hardjono
Ponorogo pada bulan Februari sampai Maret tahun 2017, beberapa
kelebihannya yaitu antara lain untuk meningkatkan atau mempertahankan
fleksibilitidan kekuatan otot, mempertahankan fungsi jantung dan
pernafasan, mencegah kontrakturserta kekakuan pada sendi. Sedangkan
manfaat latihan RanggeOf Motion (ROM) adalah untuk menentukan nilai
kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan,
memperbaiki tonus otot, memperbaiki toleransi otot untuk latihan,
mencegah terjadinya kekakuan sendi, memperlancar sirkulasi darah. Hasil
penelitian ini didukung dengan teori Potter & Perry (2015) bahwa Latihan
Range Of Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot. Dalam pemulihan anggota gerak yang
mengalami kelemahan terdapat faktor yang mempengaruhi peningkatan
kekuatan otot. Lamanya pemberian latihan dapat mempengaruhi hasil yang
diperoleh. Lama latihan tergantung pada stamina pasien. Terapi latihan
yang baik adalah latihan yang tidak melelahkan, durasi tidak terlalu lama
namun dengan pengulangan sesering mungkin (Levine, dalam Andarwati,
2015).
Menurut penelitian (Dewi Nur sukma Purqoti, 2020) yang
menyakan bahwa Latihan ROM merupakan bagian dari proses rehabilitasi
untuk mencapai tujuan tersebut. Latihan beberapa kali dalam sehari dapat
mencegah terjadinya komplikasi yang akan menghambat pasien untuk
dapat mencapai kemandirian dalam melakukan fungsinya sebagai
39
stroke jika salah satu atau kombinasi apapun dari gejala di atas
berlangsung selama 24 jam atau lebih. Range of motion (ROM) adalah
latihan yang sangat tepat dilakukan untuk pasien stroke dalam
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
pergerakkan sendi secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot. Idealnya latihan ini dilakukan sekali sehari. Lakukan
masing-masing gerakan sebanyak 10 hitungan, latihan dilakukan dalam
waktu 30 menit.
Menurut penelitian (Imelda Derang, 2020) beranggapan bahwa
kekuatan otot dapat meningkat pada pasien stroke non hemoragik
kelompok intervensi karena adanya Range Of Motion Aktif-AssistifLatihan
Fungsional Tangan dibantu dengan obat-obatan dan kerutinan pasien
stroke non hemoragik dalam melakukan latihan yang diberikan peneliti.
Sedangkan tidak terjadi peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non
hemoragik kelompok kontrol karena tidak adanya latihan yang diberikan
kepada pasien stroke non hemoragik kelompok kontrol namun hanya
mengonsumsi obat-obatan. Namun hasil analisis data terhadap kekuatan
otot setelah intervensi (post-test) terhadap kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol dengan menggunakan uji statistic Mann whitney Test
didapatkan nilai p= 0,001. Nilai signifikansi (p) kurang dari α(≤0,05)
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
perlakuan Range Of Motion Aktif-AsisitifLatihan Fungsional Tangan
terhadap peningkatan kekuatan otot dibandingkan kelompok kontrol yang
tidak mendapatkan intervensi tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis (Ha) diterima yaitu Range Of Motion Aktif-AsistifLatihan
Fungsional Tangan berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot.
41
terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke. Secara konsep, latihan ROM
dikatakan dapat mencegah terjadinya penurunan fleksibelitas sendi dan
kekakuan sendi (Lewis et al., 2017). Kemudian didukumgoeh penelitian
yang dilakukan oleh Bakara&Surani (2016) menunjukkan bahwa Latihan
ROM pasif mempengaruhi rentang sendi pada ektremitas atas dan bawah
pada pasien stroke. Latihan ROM pasif dapat menjadi alternatif untuk
meningkatkan rentang sendi pada ektremitas atas dan bawah pada pasien
stroke. Hasil analisis menunjukanROM pasif yang dilakukan pada pasien
stroke dapat meningkatkan rentang sendi, dimana reaksi kontraksi dan
relaksasi selama gerakkan ROM pasif yang dilakukan pada pasien stroke
terjadi penguluran serabut otot dan peningkatan aliran darah pada daerah
sendi yang mengalami paralisis sehingga terjadi peningkatan penambahan
rentang sendi abduksi-adduksi pada ekstremitas atas dan bawah hanya
pada sendi-sendi besar.Sehingga ROM pasif dapat dilakukan sebagai
alternatif dalam meningkatkan rentang sendi pada pasien stroke yang
mengalami paralisis.
Menurut penelitian (DerisonMarsinovaBakara, SuraniWarsito,
2016) yang menyatakan bahwa stroke merupakan penyakit pada otak
berupa gangguan fungsi syaraf lokal atau global, munculnya mendadak,
progresif, dan cepat. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut
menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan,
bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin perubahan
kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain (Riskesdas, 2015). Pasien
stroke akan mengalami gangguan-gangguan yang bersifat fungsional.
Gangguan sensoris dan motorik post stroke mengakibatkan gangguan
keseimbangan termasuk kelemahan otot, penurunan fleksibilitas jaringan
lunak, serta gangguan kontrol motorik dan sensorik. Pasien stroke yang
mengalami kelemahan pada satu sisi anggota tubuh disebabkan oleh
karena penurunan tonus otot, sehingga tidak mampu menggerakkan
tubuhnya. Immobilisasi yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat,
akan menimbulkan komplikasi berupa abnormalitas tonus, orthostatic
43
BAB 1V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan melalui literature
review mengenai pengaruh latihan range of motion untuk meningkatkan
kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah proses screening dilakukan maka jurnal yang berhasil
dikumpulkan sebanyak 10 artikel dalam bentuk pdf (full text).
2. Responden paling banyak berjumlah 90 orang dan paling sedikit
berjumlah 10 orang.
3. Hasil literature review ini menunjukkan bahwa terdapat efektivitas
latihan range of motion pada pasien stroke non hemoragik
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas dapat diberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi Institusi Pendidikan jurusan keperawatan singkawang
Peneliti menyarankan agar institusi pendidikan dapat memberikan
informasi bagi mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
“efektivitas latihan range of motion pada pasien stroke non
hemoragik”.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat dijadikan acuan atau sumber data untuk penulis
selanjutnya dalam melakukan literature review dan dapat dilakukan
penelitian secara langsung guna memperoleh data primer.
3. Bagi pasien dan keluarga
Diharapkan dapat memahami mengenai pentingnya manfaat penerapan
latihanrange of motion pada pasien stroke non hemoragik.
46
34
35
Kesehatan. 2020;8(1):10-15.
University of West Florida, 2020. Writing The Literarture Review- Evidence
Based Nursing- LibGuides at.
LAMPIRAN
JURNAL 1
Penulis dan tahun Adi DidinSetyawan, 2017
publikasi
judul PENGARUH PEMBERIAN TERAPI ROM (RANGE OF
MOTION) TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
STROKE
Metode Study design : Desain penelitian pre-experimental dengan
rencana One-Group pre test - post test Design
Country : Indonesia, jawa timur
Peserta Kriteria inklusi : pasien stroke, pasien yang mau
melakukan latihan range of motion(ROM)
Kriteriaekslusi: pasien stroke dengan komplikasi, pasien
yang tidak mau melakukan latihan latihan(ROM)
N randomised : 10 sampel
Age (mean ± SD : -
Persentase kelamin : -
Intervensi Durasi penelitian : 23 Desember 2015 - 2 januari 2016
Pengukuran hasil 1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat pre
testhampir seluruhnya responden memiliki kekuatan
otot rendah yaitu 9 responden (90%) dan post
testsebagian besar responden mempunyai kekuatan
otot rendah sebanyak 6 responden (60%). Berdasarkan
uji statistik Paired sampel t-test didapatkan hasil (p)
0,081< 0.05 maka H0 ditolak berarti ada pengaruh
pemberian terapi ROM terhadap penyembuhan
penyakit stoke di ruang Aster RSUD Dr. Hardjono
Ponorogo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan Pemberian Terapi ROM dapat membantu
penyembuhan terhadap penyakit stroke
Hasil Adanya pengaruh efektifitas Latihan Range Of Motion
Cylindrical Grip terhadap peningkatan kekuatan otot
36
37
JURNAL 2
Penulis dan tahun Dewi Nur sukma Purqoti, 2020
publikasi
judul PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP
KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN
STROKE
Metode Study design : Metode penelitian yang digunakan adalah
Quesi_Experimental
Country : Indonesia, Mataram
Peserta Kriteria inklusi : pasien stroke non hemoragik, pasien yang
mau melakukan latihan (ROM)
Kriteria ekslusi : pasien non hemoragik dengan
komplikasi, pasien yang tidak bersedia melakukan latihan
(ROM)
N randomised : 10 sampel
Age(mean ± SD: > 60 tahun
Persentase kelamin : perempuan 50% dan laki-laki 50%
Intervensi Durasi penelitian : 14 januari – 1 maret 2020
Pengukuran hasil 1). Terdapat perbedaan (peningkatan) derajat kekuatan
otot pasien sebelum dan sesudah terapi ROM dengan
nilai p = 0,000< 0,05. Terapi ROM dinyatakan efektif
dalam meningkatkan kekuatan otot ekstremitas
penderita stroke
Hasil Sesudah dilakukan terapi ROM, ada peningkatan derajat
kekuatan otot pada pasien. Kekuatan ototnya minimal pada
derajat mampu menggerakkan persendian dan maksimal
pada derajat mampu menggerakan sendi, dapat melawan
gravitasi, dan kuat terhadap tahanan ringan.
Catatan Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk tetap
mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat terutama pada pasien stroke non hemoragik
untuk dapat mengajarkan keluarga untuk selalu melakukan
39
JURNAL 3
JURNAL 4
Penulis dan tahun Anggriani, Zulkarnain, Sulaimani3, Roni Gunawan, 2018
42
publikasi
judul PENGARUH ROM (Range of Motion) TERHADAP
KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN
STROKE NON HEMORAGIC
Metode Study design : Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasi
experimental dengan pendekatan one group pre test-post
test
Country : Indonesia, Medan
Peserta Kriteria inklusi : pasien stroke non hemoragik, pasien yang
mau melakukan latihan (rom)
Kriteria ekslusi : bukan pasien stroke non hemoragik,
pasien yang tidak mau melakukan latihan (rom)
N randomised : 90sampel
Age (mean ± SD) : -
Persentase kelamin : -
Intervensi Durasi penelitian :2 Desember 2020
Pengukuran hasil 1) Adapun kesimpulan dalam penelitian ini antara
lain, Nilai signifikansi kekuatan otot tangan
sebelum dan sesudah pemberian ROM sebesar
0,003. Artinya terdapat perbedaan kekuatan otot
tangan sebelum dan sesudah pemberian ROM
Hasil Hal ini membuktikan bahwa ROM berpengaruh dalam
meningkatkan kekuatan otot tangan dan kaki responden
Catatan Adapun saran dalam penelitian ini antara lain, Petugas
rumah sakit sebaiknya menggunakan latihan ROM secara
lebih intensif guna meningkatkan kekuatan otot pasien
baik otot tangan maupun otot kaki pasien. Rumah sakit
sebaiknya menetapkan standar operasional prosedur untuk
penanganan khusus menggunakan ROM agar hasil yang
diperoleh dapat maksimal dan seragam untuk semua
masalah kekuatan otot
43
JURNAL 5
Penulis dan tahun Imelda Derang, 2020
44
publikasi
judul PENGARUH RANGE OF MOTION LATIHAN
FUNGSIONAL TANGAN TERHADAP
PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE
NON HEMORAGIC
Metode Study design : Penelitian ini menggunakan metode Quasi
Eksperimental
Country : Indonesia, Medan
Peserta Kriteria inklusi : pasien stroke non hemoragik, pasien yang
mau melakukan latihan (ROM) dengan latihan fungsional
tangan
Kriteria ekslusi : keluarga pasien yang tidak mau
melakukan latihan (ROM) dengan latihan fungsional
tangan
N randomised : 15sampel
Age (mean ± SD) : 45-59
Persentase kelamin : laki-laki 36,7 % dan perempuan 33,3
%
Intervensi Durasi penelitian : 4 Juni sampai dengan 18 Juni 2020
Pengukuran hasil 1) Hasil analisis terhadap kelompok perlakuan dengan
menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test,
didapatkan p=0,001 dimana nilai α(≤0,05),
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada
kelompok perlakuan sesudah diberikan Range Of
Motion Aktif-AsistifLatihan Fungsional Tangan.
Hasil Ada pengaruh Range Of Motion Aktif-AsistifLatihan
Fungsional Tangan terhadap peningkatan kekuatan otot
pasien stroke non hemoragik di RSUP Haji Adam Malik
Medan Tahun 2020 dengan nilai signifikan p=0,001
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Range
Of Motion Aktif-AsistifLatihan Fungsional Tangan
terhadap peningkatan kekuatan otot pasien stroke non
45
hemoragik
Catatan Untuk rumah sakit, Peneliti menyarankan kepada petugas
kesehatan untuk dapat mempertimbangkan latihan tersebut
untuk dapat dilakukan karena dapat meningkatkan
kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik
JURNAL 6
publikasi
judul PENGARUH RANGE OF MOTION TERHADAP
KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE
Metode Study design : Penelitian ini menggunakan Pra-
EksperimentalOne-Group Pre-Post Test Design
Country : Indonesia, Surabaya
Peserta Kriteria inklusi : jumah sampel 20 responden
Kriteria ekslusi : Bukan pada pasien stroke, pasien yang
tidak berkenan melakukan latihan (ROM)
N randomised : 32Sampel
Age (mean ± SD) : 30-50
Persentase kelamin : laki-laki 60% perempuan 40%
Intervensi Durasi penelitian :13 Mei sampai 13 Juni 2018
Pengukuran hasil 1). Responden sebagian besar berada direntang usia 30-50
tahun, jenis kelamin laki-laki, memiliki riwayat
penyakit keluarga, dan lama menderita stroke 1-5
tahun. Uji Wilcoxon menunjukan tingkat signifikasi p
value = 0,00 dengan α= 0,05 (p<α) pada tangan kanan
sedangkan pada tangan kiri menunjukkan tingkat
signifikan p value = 0.00 dengan α= 0,02 (p<α).
Hasil Terdapat pengaruh antara Range Of Motion (ROM)
terhadap kekuatan otot pada pasien stroke karena setiap
responden mengalamipeningkatan skala kekuatan otot
setelah dilakukan ROM dengan cara menggenggam
bola
Catatan Bagi perawat agar lebih memperhatikan pasien stroke
dengan menganjurkan pasien untuk tetap berlatih
melakukan pergerakan pada bagian tubuh, dengan cara
menghindari faktor-faktor penyebab kejadian stroke.
JURNAL 7
Penulis dan tahun ElsiRahmadani, HandiRustandi, 2019
47
publikasi
judul PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN
STROKE NON HEMORAGIK DENGAN
HEMIPARESE MELALUI LATIHAN
RANGE OF MOTION (ROM) PASIF
Metode Study design : Metode penelitian ini menggunakan desain
Quasi Experiment desain pre dan post test design
Country : Indonesia , bengkulu
Peserta Kriteria inklusi : pasien stroke non hemoragik, psien yang
mau melakukan latihan (rom) pasif
Kriteria ekslusi : bukan pasien stroke non hemoragik,
pasien yang menolak melakukan latihan (rom) pasif.
N randomised : 20 Sampel
Age (mean ± SD) : -
Persentase kelamin : -
Intervensi Durasi penelitian : 26 november- 2 Desember 2019
Pengukuran hasil 1). ada pengaruh latihan range of motion terhadap
kekuatan otot pasien stroke non-hemoragik
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata- rata kekuatan
otot pre-test dan post-test.meningkat pada kelompok
intervensi dan tidak ada peningkatan pada kelompok
kontrol. nilai signifikan (p = 0,008) pada kelompok
intervensi dan (p = 0,5) pada kelompok control
publikasi
Judul LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) PASIF
TERHADAP RENTANG SENDI PASIEN PASCA
STROKE
Metode Study design :Pre Eksperimental dengan rancangan
penelitian menggunakan The One Group Pretest-Posttest
Design.
Country : Indonesia, Bengkulu
Peserta Kriteria inklusi : pasien stroke, pasien yang mau
melakukan latihan (ROM) pasif
Kriteria ekslusi : bukan pasien stroke, pasien yang tidak
mau melakukan latihan (ROM) pasif
N randomised : 30 Sampel
Age (mean ± SD) : > 57
Persentase kelamin : laki laki 30 % dan perempuan 70%
Intervensi Durasi penelitian : penelitian ini dilakukan September-
Oktober 2016
Pengukuran hasil 1) Hasil uji statistik perbedaan rerata rentang sendi
fleksi-ekstensi lutut sebelum dan sesudah stimulasi
latihan (ROM) pasif yang ditampilkan pada tabel 5
didapatkan nilai z adalah -2,236 dan nilai p< 0,05.
Hasil tersebut dapat diartikan rerata rentang sendi
fleksi-ekstensi lutut sebelum dan sesudah stimulasi
latihan ROM pasif ada perbedaan yang bermakna
Hasil Hasil penelitian tersebut menunjukan ada perbedaan
sebelum dan sesudah dilakukan Range Of Motion (ROM)
pasif pada pasien stroke yang mengalami paralisis yang
lama 6 bulan post stroke
Catatan Untuk pasien, pasien sangat dianjurkan melakukan latihan
(ROM) agar dapat mempengaruhi perbaikan fungsional
pada pasien stroke
49
JURNAL 9
50
JURNAL 10
Penulis dan tahun ShindiHapsari, Sonhaji, NindyaNurulia, 2020
52
publikasi
judul EFEKTIVITAS JARI RANGE OF MOTION (ROM) DAN
GENGGAMAN BULAT UNTUK KEKUATAN
EKSTREMITAS DI NON PENDERITA STROKE
HEMORAGIK
Metode Study design : Penelitian ini merupakan penelitian
Quasieksperimental dengan desain kelompok control.
Country : Internasional, jawa tengah
N randomised : 32Sampel
Age (mean ± SD) : 56-60 tahun
Persentase kelamin : laki-laki 40,6 % dan perempuan
59,4%
Intervensi Durasi penelitian : 28 September - 2 November 2020
Pengukuran hasil 1). Hasil analisis statistik yang diperoleh kelompok
intervensi (latihan terapi Range Of Motion (ROM) jari
tangan dan grip bola memberikan pengaruh yang lebih
efektif dibandingkan dengan pemberian terapi pada
kelompok kontrol (ROM) jari tangan. ) mendapatkan
perbedaan rata-rata kekuatan otot ekstremitas dengan
nilai p 0,005.
Hasil Hasil analisis statistik yang diperoleh kelompok intervensi
(latihan terapi Range Of Motion(ROM) jari tangan dan grip
bola memberikan pengaruh yang lebih efektif
dibandingkan dengan pemberian terapi pada kelompok
kontrol (ROM) jari tangan)
Catatan Hasil penelitian dapat memberikan suatu masukan bagi
53