Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yeni Oktaria

NIM : 06101381823045
Prodi : Pendidikan Kimia

KEGUNAAN BERILIUM SEBAGAI AGEN ALLOY


Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be. Unsur ini memiliki nomor
atom 4 dan memiliki ciri-ciri bervalensi 2, berwarna abu-abu, baja kukuh ringan tetapi
mudah pecah. Adapun kegunaan berilium yaitu Berilium digunakan sebagai agen alloy
di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy
tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan
konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga
tahan karat serta tahan fatig (logam).
Paduan (Alloy) adalah campuran unsur yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri
dari dua atau lebih unsur, dan sekurang-kurangnya satu unsur utamanya adalah logam.
Sistem paduan adalah suatu sistem yang terdiri dari semua paduan yang dapat terbentuk
dari beberapa unsur dengan semua macam komposisi yang mungkin dapat dibuat.
Paduan dapat diklasifikasikan menurut strukturnya, dan sistem paduan diklasifikasikan
menurut diagram kesetimbangannya (diagram fasenya). Suatu paduan dapat berupa
susunan yang homogen apabila terdiri dari fase tunggal, atau campuran (mixture)
apabila terdiri dari beberapa unsur logam.
Berilium umumnya digunakan sebagai agen panduan untuk memproduksi
pengerasan paduan dengan tembaga dan nikel. Tembaga berilium merupakan paduan
penting dari elemen ini, menganudng sampai 2,5% dari berilium yang digunakan secara
luas dalam pembuatan mata air, kontak listrik alat-alat non-memicu dan alat las.
Proses-proses Pembuatan Alloy

1. Forging
2. Rolling
3. Extrusion
4. Drawing
5. Casting
1. Forging :
Dilakukan dengan cara memukul potongan logam. Gaya diberikan pada cetak
yang membentuk produk logam. Contoh produk forging adalah pada roda kereta
api ,kunci kunci, crank shift mobil dll. Forging sebagai salah satu bagian dari proses
metal forming dibagi dalam tiga kategori berdasarkan temperatur pengerjaannya
yaitu proses cold, warm dan hot forging dimana parameter dasarnya adalah
temperatur rekristalisasi.

Gambar 2.4 Klasifikasi Cold, Warm dan hot working


Keuntungan atau efek yang ditimbulkan oleh pengerjaan dingin (cold working)
adalah adanya penurunan tingkat keuletan, namuan diiringi dengan naiknya
kekuatan dan kekerasan pada sifat materialnya. Hal ini disebabkan karena adanya
efek strain hardening. Disamping itu juga terjadi perubahan struktur mikro, dimana
butir-butirnya akan memanjang dan merapat searah dengan arah deformasi yang
dominan serta memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik. Namun proses
pengerjaan dingin memerlukan energi pembentukan yang lebih besar untuk proses
deformasinya.
Sementara itu, proses pengerjaan panas (temperatur kerja diatas temperatur
rekristalisasi) juga memiliki keuntungan salah satunya adalah energi
pembentukannya relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan proses pengerjaan
dingin pada material yang sama. Hal ini di sebabkan karena terjadinya penurunan
tegangan alir, sehingga tegangan tool dan beban tempa berkurang. Selain itu
dengan adanya panas tingkat keuletan material akan lebih terjaga. Kelemahan
proses ini diantaranya adalah biaya produksi tinggi, ketelitian (accuracy) dan
kondisi permukaan kurang baik serta umur tool relatif pendek.
Pada proses tempa warm forming dimana temperatur pengerjaan di atas suhu
ruangan dan di bawah temperatur rekristalisasi (di atas 0,3 x temperatur 10
rekristalisasi hingga di bawah suhu rekristalisasi material), memiliki keunggulan
adalah beban tempa yang rendah , keuletan dan ketangguhan (toughness) lebih
besar dibanding proses dingin, ketelitian (accuracy) meningkat dibandingkan tempa
panas. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan determinasi temperatur tempa
yang optimum serta pemilihan pelumas yang sulit.

2. Rolling
Proses dilakukan degan melewatkan logam pada 2 buah logam yang akan
mengkompresi logam sehngga tebalnya berkurang. Produk yang di hasilkan bisa
berupa bulat, tiang 1 dan rel kereta api, plat dll. Rolling dibagi menjadi 2 macam
yaitu, hot rolling dan cold rolling
Hot rolling adalah operasi pencanaian yang dilakukan pada temperatur yang
lebih tinggi daripada temperatur rekristalisasi. Pada proses hot rolling, deformasi
tidak menyebabkan terjadinya penguatan logam. Tegangan alir bahan akan semakin
kecil dengan semakin tingginya temperatur operasi. Energy deformasi yang
dibutuhkan menjadi lebih kecil daripada temperatur yang lebih tinggi. Dengan
demikian, deformasi dapat dilakukan pada benda yang berukuran relatif besar.
Sedangkan cold rolling adalah operasi pencanaian yang dilakukan pada temperatur
kamar atau di bawah temperatur rekristalisasi. Cold rolling umumnya dilakukan
setelah proses rollliing panas. Rolling diingin menyebabkan terjadinya mekanisme
penguatan pada benda kerja yang di ikuti dengan turunnya keuletan. Benda kerja
menjadi lebih kuat, lebih keras dan lebih rapuh. Pada proses pencanaian dingin,
tegangan alir benda kerja menjadi semkain meningkat. Sebagian besar dari produk
hasil canai dingin melibatkan proses lanjutan yaitu proses perlakuan panas agar
dapat diaplikasikan sesuai ke spesifikasinya. Proses perlakuan panas yang
diterapkan pada produk hasil canai dingin adalah proses anil. Proses dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan sifat-sifat produk yang lebih sesuai dengan
aplikasinya.

3. Extrusion
Batangan logam didorong melalui cetakan dan produk akan berbentuk sesuai
yang dikehandaiki dan penampang yang lebih kecil. Produk extrusion adalah
batangan logam/ kawat, tube, dll.

4. Drawing
Dilakukan dengan cara menarik potongan logam pada sisi keluar cetakan.
Batangan logam,kawat, tube adalah produk produk yang bisa di hasilkan dengan
drawing.

5. Casting
Pengocoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti
logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan
membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-
pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat
bagian mesin dengan bentuk yang kompleks. Pengecoran digunakan untuk
membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yang telah
dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair atau plastik yang bisa
meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips, dan
materi lain yang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi basah
seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika dalam kondisi kering akan berubah
menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses pengecoran
dibagi menjadi dua: expandable (dapat diperluas) dan non expandable (tidak
dapat diperluas) mold casting.

Gambar 2.6 Proses Pengecoran logam


Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan
pasir. Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan mesin.
Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang akan
dibuat jumlahnya terbatas, dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan
dengan dimensi yang besar dapat menggunakan campuran

Pembuatan Alloy (paduan) tembaga dan seng


Kuningan ialah adalah paduan tembaga-seng dengan lebih dari 50% tembaga
dan seng sebagai logam pemadu utama. Seng mempertinggi kekuatan,
memperendah titik lebur, dan mempertinggi kesudian tuang , seng menurunkan daya
hantar untuk arus listrik dan panas. Kuningan mudah dituang, disolder, dan dilas,
serta tahan terhadap karat (udara dan air)

Melting

 Sejumlah bahan tembaga yang tepat sesuai takaran paduan ditimbang dan
dipindahkan ke dalam tungku peleburan dalam suhu sekitar 1920° F (1050° C).
Sejumlah seng yang sudah ditimbang agar sesuai paduan disiapkan, seng
ditambahkan setelah tembaga mencair. Sekitar 50% dari total seng dapat
ditambahkan untuk mengkompensasi seng yang menguap selama operasi
peleburan antara tembaga dan seng. Jika ada bahan lain yang diperlukan untuk
perumusan kuningan tertentu mereka juga dapat di tambahkan.

 Logam cair paduan tembaga dan seng dituang ke dalam cetakan. Diperbolehkan
untuk memperkuat ke dalam lembaran. Dalam beberapa operasi penuangan
dilakukan terus-menerus untuk menghasilkan lembaran yang panjang.

 Bila logam cair paduan tembaga dan seng sudah cukup dingin untuk
dipindahkan, mereka dikeluarkan dari cetakan dan dipindah ke tempat
penyimpanan.

Hot Rolling
 Logam ditempatkan dalam tungku dan dipanaskan hingga mencapai suhu yang
diinginkan. Suhu tergantung pada bentuk akhir dan sifat kuningan.
 Logam yang dipanaskan tersebut kemudian di teruskan menuju mesin
penggilingan.
 kuningan, yang sekarang sudah dingin melewati mesin penggilingan yang
disebut calo. Mesin ini akan memotong lapisan tipis dari permukaan luar
kuningan untuk menghapus oksida yang mungkin telah terbentuk pada
permukaan sebagai akibat dari paparan logam panas ke udara.

Anealling and Cold Rolling


 Pada proses hot rolling kuningan kehilangan kemampuan untuk diperpanjang
lebih lanjut. Sebelum kuningan dapat diperpanjang lebih lanjut, terlebih dahulu
kuningan harus dipanaskan untuk meringankan kekerasan dan membuatnya
lebih ulet. Proses ini disebut annealing. Suhu annealing berbeda-beda sesuai
dengan komposisi kuningan dan properti yang diinginkan. Dalam metode
tersebut, suasana di dalam tungku diisi dengan gas netral seperti nitrogen untuk
mencegah kuningan bereaksi dengan oksigen dan membentuk oksida yang tidak
diinginkan pada permukaannya.
 Hasil dari proses sebelumnya kemudian melalui serangkaian rol lain untuk
mengurangi ketebalan mereka menjadi sekitar 2,5 mm. Proses ini disebut rolling
dingin karena suhu kuningan jauh lebih rendah dari suhu selama rolling panas.
Rolling dingin mengakibatkan deformasi struktur internal dari kuningan, dan
meningkatkan kekuatan dan kekerasan. Semakin ketebalan berkurang,
semakin kuat kuningan yang tercipta.
 Langkah 1 dan 2 dari anealling and cold rolling dapat diulangi berkali- kali
untuk mencapai ketebalan kuningan yang diinginkan, kekuatan, dan derajat
kekerasan.
 Pada titik ini, proses diatas menghasilkan strip kuningan. Strip kuningan tersebut
kemudian dapat diberi asam untuk membersihkannya.

Finish Rolling
 Strip kuningan mungkin akan diberi rolling dingin akhir untuk mengencangkan
toleransi pada ketebalan atau untuk menghasilkan permukaan akhir yang sangat halus.
Mereka kemudian dipotong menurut ukuran, ditumpuk, dan dikirim ke rumah industri.
Strip kuningan juga mungkin akan diberi rolling akhir sebelum dipotong panjang,
digulung, dikirim ke gudang, dan disimpan.

Anda mungkin juga menyukai