Anda di halaman 1dari 3

ANALASIS JURNAL

Penulis Agnita Utami, Allenidekania, Happy Hayati


Tahun Terbit 2018
Judul INTERVENSI MENGUNYAH PERMEN KARET EFEKTIF
MENCEGAH DAN MENURUNKAN DERAJAT MUKOSITIS
ORAL PADA ANAK YANG MENJALANI KEMOTERAPI
Lembaga penerbit Jurnal Ners Indonesia
Tanggal terbit Vol. 9, No. 1, September 2018

ASPEK YANG DI
NO ISI JURNAL ANALISIS
NILAI

1 INTRODUCTION Kanker merupakan salah Pada bagian ini jurnal membuka


satu penyakit kronis yang dapat tentang pemaparan mengenai
menyebabkan kematian pada anak. kejadian Kanker dalam beberapa
Kanker pada anak dapat tahun terakhir yang dimana semakin
disembuhkan apabila terdeteksi maju ilmu pengetahuan tentang
sejak dini serta menjalani penanganan kanker sehingga dapat
pengobatan dan perawatan dengan menangani penyakit kanker pada
baik. Kemajuan pengobatan kanker anak hingga 80% yang mana
dalam beberapa dekade terakhir dilakukan kemoterapi, pada jurnal ini
menyebabkan lebih dari 80% anak juga membahas tentang
dengan kanker dapat bertahan hidup efeksamping kemotarapi yang bisa
selama 5 tahun atau lebih. Namun, menyebabkan terjadinya mukositis
tingkat kelangsungan hidup oral, sehigga peneliti jurnal ini
bervariasi tergantung pada jenis tertarik untuk melakukan penelitian
kanker dan faktor lainnya (American tentang mengunyah permen karet
Cancer Society, 2015). untuk mencegah dan menurunkan
kemoterapi menjadi derajat mukositis oral pada anak
pengobatan kanker yang efektif yang menjalani kemoterapi, tujuan
pada anak, kemoterapi juga dapat dari jurnal ini adalah untuk melihat
menimbulkan beberapa efek seberapa efektifnya mengunyah
samping. Salah satu efek samping permen karet untuk menurunkan
yang dapat terjadi karena pemberian derajat mukositis oral pada anak.
kemoterapi adalah mukositis oral.
Mukositis oral adalah peradangan
pada mukosa mulut yang secara
klinis ditandai dengan adanya
eritematosa pada mukosa mulut
yang kemudian dapat menjadi
ulserasi. Mukositis oral disebabkan
oleh rusak atau hancurnya sel epitel
mukosa dan penekanan
pertumbuhan sekunder akibat
pengobatan antineoplastik seperti
kemoterapi dan radioterapi (Martin &
Perez, 2014).
Beberapa metode telah
diteliti untuk mencegah atau
menangani mukositis oral pada anak
yang mendapat kemoterapi antara
lain penggunaan madu, larutan salin,
terapi dingin (cryotherapy), ekstrak
tanaman herbal, dan permen karet.
2 METHODE Penelitian ini menggunakan metode Pada bagian ini jurnal mengunakan
quasi-experimental dengan metode :
pendekatan desain pretest dan
posttest, Analisis data menggunakan Desain :
analisis data univariat dan bivariat,
yaitu menggunakan uji Dependent T quasi-experimental dengan
Test. Penelitian ini dilakukan di pendekatan desain pretest dan
ruang rawat anak RSUPN Cipto posttest.
Mangunkusomo dengan jumlah Subjek Penelitian :
responden 40 orang.
Populasi dalam jurnal ini adalah
semua pasien anak dari umur 6-18
tahun yang menjalani kemoterapi
yang berjumlah 40 orang yang akan
di jadikan sampel.

3 RESULT : Hasil penelitian pada Jurnal ini menemukan bahwa dari 40


sampel pasien anak yang menjalani
kelompok mengunyah permen karet
kemoterapi yang diberikan intervensi
sebelum dilakukan intervensi paling didapatkan hasil nilai p value nya
pada kelompok mengunyah permen
banyak mengalami mukositis oral
karet adalah 0,001(< 0,05) dan
derajat 1, yaitu sebanyak 8 orang untuk kelompok berkumur Nilai p
value untuk kelompok berkumur
(40%), sedangkan sesudah
adalah 0,782 (> 0,05), dari hasil ini
intervensi sebagian besar tidak bisa di simpulkan bahwa mengunyah
permen karet dan berkumur efektif
mengalami mukositis oral (60%).
dalam menurunkan kejadian
Nilai p pada kelompok mengunyah mukositis oral.
permen karet adalah 0,001(< 0,05)
yang berarti bahwa ada perbedaan
derajat mukositis oral sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi
mengunyah permen karet. Pada
kelompok berkumur sebagian besar
tidak mengalami mukositis oral
sebelum dilakukan intervensi, yaitu
sebanyak 11 orang (55%),
sedangkan setelah dilakukan
intervensi sebagian besar juga tidak
mengalami mukositis oral (50%),
dan terdapat 3 orang (15%) yang
mengalami mukositis derajat 2. Nilai
p untuk kelompok berkumur adalah
0,782 (> 0,05) yang berarti bahwa
tidak terdapat perbedaan derajat
mukositis sebelum dan sesudah
intervensi berkumur.

4 DISCUSSION : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada bagian ini jurnal menjelaskan
bahwa intervensi menguyah permen
terdapat perbedaan derajat
karet efektif dalam mencegah dan
mukositis oral sebelum dan sesudah menurunkan derajat mukositis pada
anak yang menjalani kemoterapi.
dilakukan intervensi pada kelompok
mengunyah permen karet. Intervensi
mengunyah permen karet lebih
efektif mencegah dan menurunkan
derajat mukositis oral pada anak
yang menjalani kemoterapi.

Anda mungkin juga menyukai