Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA ACUAN KERJA

1. Latar Belakang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat (PUPR) Republik Indonesia dalam hal ini,
Direktorat Sumber Daya Air, salah satu fungsinya
adalah melaksanakan pekerjaan pembangunan
sarana dan prasarana Sumber Daya Air di bidang
pelaksanan jaringan pemanfaatan air untuk
mendukung ketahanan pangan dan ketahanan air
nasional.

Tahun Anggaran 2020 akan dilaksanakan pekerjan


konstruksi Supervisi Pembangunan Checkdam Kali
Parit Raya Kab. Tulungagung (lanjutan)

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar


Wilayah Sungai Brantas, Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Brantas,
bermaksud untuk melaksanakan Pengawasan Teknis
Pekerjaan Konstruksi Supervisi Pembangunan
Checkdam Kali Parit Raya Kab. Tulungagung
(lanjutan) yang akan dilaksanakan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi.

Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut


sesuai dengan rencana mutu, biaya dan yang telah
ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi, maka
diperlukan adanya Tim Konsultan supervisi yang
bertugas sebagai pengawas pekerjaan konstruksi
yang berperan membantu Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Brantas
didalam melaksanakan pengawasan teknis dan
penjaminan mutu teknis pada lokasi kegiatan yang
sedang berlangsung.

Tim Pengawas Pekerjaan dimaksud, adalah Penyedia


Jasa Konsultansi untuk pekerjaan Pengawasan/
Supervisi Pembangunan Checkdam Kali Parit Raya
Kab. Tulungagung (lanjutan).

2. Maksud dan Tujuan 2.1. Maksud


Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi,
pengawasan pekerjaan konstruksi ini, adalah
untuk:
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen
dalam melakukan pengawasan pekerjaan
terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi
di lapangan oleh penyedia jasa konstruksi,
berhubung adanya keterbatasan tenaga
pada satuan Kerja yang bersangkutan, baik
dari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya.
1
b. Membantu meminimalkan kendala teknis
yang dihadapi oleh penyedia jasa konstruksi
di lapangan dalam menerapkan desain untuk
memenuhi persyaratan spesifikasi.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada
Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi
telah memenuhi persyaratan mutu teknis
sebagaimana yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
d. Membantu Pengguna Jasa dalam
pengendalian pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, apabila terdapat perbedaan
interprestasi pasal-pasal dokumen kontrak
dalam penerapan dilapangan.
e. Membantu menyelesaikan revisi desain/
variasi kontrak, bilamana terdapat perbedaan
antara desain yang ada dengan kondisi
dilapangan.

2.2. Tujuan
Membantu Pengguna Jasa dalam hal
pengendalian pelaksanaan pekerjaan di
lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan
konstruksi yang memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan
dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat
waktu dengan memperhatikan aspek lingkungan.
Dan penjaminan mutu teknis pekerjaan
konstruksi untuk mendapatkan hasil pekerjaan
yang memenuhi persyaratan dalam dokumen
kontrak, guna menjamin ketersediaan
infrastruktur Sumber Daya Air yang handal dan
berkelanjutan.

Terwujudnya sarana sumber daya air yang handal,


berwawasan lingkungan dan berkeselamatan pada
pekerjaan Supervisi Pembangunan Checkdam Kali
Parit Raya Kab. Tulungagung (lanjutan).

3. Sasaran Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan


pekerjaan konstruksi ini adalah tercapainya hasil
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan, sehingga sarana dan prasarana sumber
daya air dapat memberikan manfaat oleh masyarakat
sesuai dengan umur pelayanan yang direncanakan.
Disamping itu, membantu tugas Pengguna Jasa,
khususnya dalam hal penjaminan mutu pekerjaan,
administrasi teknis, progress keluaran pekerjaan dan
pengendalian pekerjaan dilapangan dapat dilimpahkan
kepada Penyedia Jasa Konsultansi ini.

2
4. Nama dan Organisasi Nama dan Organisasi Pengguna jasa adalah Pejabat
Pejabat Pembuat Pembuat Komitmen Sungai dan Pantai II SNVT
Komitmen Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Brantas.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai oleh APBN TA. 2020, dengan
pagu anggaran sebesar sekitar Rp. 489.305.000,-
(empat ratus delapan puluh sembilan juta tiga ratus
lima ribu rupiah) termasuk PPN 10%.

6. Lingkup, Kewenangan Lingkup kewenangan dan tugas dilaksanakan secara


dan Tugas TASK CONCEPT, meliputi:
1. Persiapan, meliputi:
a. Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Pengawasan Pekerjaan bersama dengan
penyedia jasa konstruksi.
b. Menyusun program kerja dan konsepsi/
metodologi pelaksanaan pekerjaan
pengawasan.
c. Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen
kontrak pekerjaan konstruksi termasuk
pengendalian manajemen dan SMK3
Konstruksi, serta Dokumen Lingkungan (bila
ada).
d. Menyampaikan pemahaman pasal-pasal
utama dalam kontrak terkait pelaksanaan
pekerjaan.
e. Membantu PPK dalam pelaksanaan Rapat
Persiapan Pelaksanaan Pre Construction
Meeting (PCM).
f. Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM
dan dituangkan dalam Berita Acara sebagai
Dokumen Kegiatan.
g. Memeriksa kesiapan/mempersiapkan formulir-
formulir isian, antara lain:
- Laporan Harian.
- Laporan Mingguan.
- Laporan Bulanan.
- Laporan Teknis (jika diperlukan).
- Pengecekan kesesuaian desain dengan
kondisi lapangan.
- Rencana monitoring pelaksanaan
pekerjaan dan verifikasi laporan kegiatan
yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi.
- Penjaminan mutu pekerjaan termasuk
kriteria pengujian dan penerimaan hasil
pekerjaan.
- Bentuk perhitungan perhitungan volume
data dan Sertifikat Pembayaran.
- Bentuk Request Penyedia untuk memulai
pekerjaan dan pengujian bahan.

3
h. Menyampaikan dan mempresentasikan RMK
kepada PPK pada saat PCM.
i. Membantu PPK dalam mengkaji rencana
mutu kontrak (RMK) dan jadwal pelaksanaan
Penyedia Jasa Konstruksi.
j. Menandatangani berita acara mobilisasi dan
melaporkan pelaksanaan mobilisasi kepada
Direksi Pekerjaan.
k. Melakukan pengawasan, pengujian,
pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa Konstruksi.
l. Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang
akan digunakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.
m. Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi
Pekerjaan tentang jumlah, mutu dan kelaikan
peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa Konstruksi.
n. Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan
metode kerja diajukan oleh Penyedia Jasa
konstruksi dan kontrol terhadap kuantitas
pekerjaan.
o. Memberikan rekomendasi terhadap konsep
gambar kerja kepada Direksi Pekerjaan dan
Penyedia Jasa Konstruksi.
p. Melaporkan progres pekerjaan yang telah
diselesaikan Penyedia Jasa konstruksi.
q. Membuat daftar kekurangan (Defect &
Dificiencies) berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan.
r. Membantu PPK dalam pengecekan data
adminstrasi dan teknis pekerjaan.

2. Pelaksanaan Pengawasan, meliputi:


a. Melakukan review terhadap desain yang ada,
serta alternatif desain sesuai dengan konsisi
dan kebutuhan riil lapangan (apabila
dipandang perlu).
b. Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa
lapangan dan membantu memeriksa shop
drawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.
c. Melakukan verifikasi dan menyetujui hasil
pengukuran topografi yang dilakukan
Penyedia jasa konstruksi.
d. Memeriksa dan menyetujui kuantitas serta
kualitas dari bahan, peralatan dan
perlengkapan yang akan dipakai sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ada di
lapangan maupun di tempat kerja lainnya.
4
e. Memberikan arahan teknis sebelum
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
f. Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan
konstruksi dan administrasi teknis secara
professional, efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko
kegagalan konstruksi dan minimal sesuai
dengan batas waktu pada jadwal yang telah
ditetapkan.
g. Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan
laporan mingguan pekerjaan konstruksi.
h. Membuat laporan bulanan terkait progress
pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang
timbul dilapangan kepada Pengguna Jasa.
i. Memeriksa, menyetujui daftar volume dan nilai
pekerjaan guna keperluan pembayaran
(monthly certificate).
j. Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada
setiap terjadinya perubahan kinerja pekerjaan
yang dapat mempengaruhi perubahan biaya
dan waktu pelaksanaan untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Jasa.
k. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata
mengenai volume, prosentase dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan Penyedia jasa konstruksi.
l. Memeriksa gambar kerja tambahan termasuk
perhitungannya yang dibuat oleh penyedia
jasa konstruksi yang mengakibatkan tambah
atau berkurangnya pekerjaan.
m. Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan
dengan menerapkan prosedur kerja dan uji
mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak.

3. Pengendalian Pekerjaan Fisik, meliputi:


a. Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan memerlukan
perencanaan, proses, metode kerja, dan
pelaksanaan kegiatan sehingga mendapatkan
hasil yang memenuhi persyaratan sesuai
dengan yang ditentukan.
Pelaksana kegiatan harus merencanakan dan
melaksanakan proses dan pelaksanaan
kegiatan secara terkendali yang meliputi:
- Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK).
- Setiap kegiatan dapat diketahui
ketersediaan informasi yang
menggambarkan karakteristik kegiatan dan
ketersediaan dokumen kegiatan.
5
- Setiap kegiatan memenuhi persyaratan
ketersediaan sumber daya yang diperlukan
dalam proses kegiatan.
- Ketersediaan peralatan monitoring dan
pengukuran pelaksanaan pekerjaan serta
mekanisme proses penyerahan dan pasca
penyerahan hasil pekerjaan.

Setiap jenis kegiatan harus mempunyai


petunjuk pelaksanaan yang merupakan
dokumen standar kerja yang diperlukan guna
memastikan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian proses dilakukan secara efektif
dan efisien. Adapun Petunjuk Pelaksanaan
sekurang-kurangnya:
- Halaman Muka berisi:
a) Judul dan nomor identifikasi petunjuk
pelaksanaan.
b) Status validasi dan status perubahan.
c) Kolom sahkan petunjuk pelaksanaan.
- Riwayat Perubahan.
- Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan.
- Ruang Lingkup penerapan.
- Referensi atau acuan yang digunakan.
- Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika
diperlukan.
- Tahapan proses atau kegiatan (dengan
bagan alir jika perlu).
- Ketentuan Umum (penjelasan tentang
persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan proses).
- Tanggung jawab dan wewenang.
- Kondisi khusus (penyimpangan dsb.).
- Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi
persyaratan).
- Lampiran berupa contoh format rekaman/
bukti kerja.
Dalam setiap tahapan kegiatan dilakukan
validasi terhadap proses pelaksanaan
pekerjaan untuk mengetahui kesesuaian
antara pelaksanaan kegiatan dan dengan
hasilnya setelah selesai dilaksanakan. Jika
validasi tidak dapat dilakukan secara langsung
maka harus dipertimbangkan ketentuan
berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
untuk peninjauan dan persetujuan proses.
- Verifikasi hasil pekerjaan dan pemenuhan
spesifikasi teknis.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil
pekerjaan
6
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila
hasilnya tidak sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan, kemudian dilakukan perbaikan
atau penyempurnaan.

Disamping itu setiap pelaksana kegiatan


harus mampu mengidentifikasi hasil setiap
tahapan kegiatan dari awal hingga akhir
kegiatan dan mengidentifikasi status hasil
kegiatan tersebut. Tujuan identifikasi untuk
memastikan pada hasil kegiatan dapat
dilakukan analisis apabila terjadi
ketidaksesuaian pada proses dan hasil
keluaran pekerjaan. Rekaman hasil identifikasi
harus selalu terpelihara dalam pengendalian
rekaman/bukti kerja.

b. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan
merupakan proses evaluasi yang harus
dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil
pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari
produk penyedia jasa konstruksi.

Monitoring merupakan bagian dari


pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar
semua hasil yang diserahkan dapat
memenuhi persyaratan kriteria penerimaan
pekerjaan. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan monitoring antara lain:
- Penanggung jawab untuk setiap tahapan
kegiatan harus menetapkan metode yang
tepat untuk monitoring dan pengukuran
hasil pekerjaan dari setiap tahapan
pekerjaan.
- Monitoring dan pengukuran dilakukan
dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi.
- Setiap monitoring dan pengukuran
dilaksanakan pada tahapan yang sesuai
berdasarkan pengaturan yang telah
direncanakan.

Untuk pengendalian hasil pekerjaan yang


tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan
harus di-identifikasi dan dipisahkan dari hasil
pekerjaan yang telah sesuai untuk mencegah
penggunaan yang tidak terkendali. Tindakan
yang harus dilaksanakan pada pekerjaan
yang tidak memenuhi persyaratan antara lain:

7
- Penanggung jawab setiap kegiatan harus
memastikan bahwa hasil dari setiap
tahapan kegiatan yang tidak memenuhi
persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan
untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang
berhubungan dengan tahapan sebelumnya.
- Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan
yang tidak sesuai harus diatur dalam
prosedur pengendalian hasil pekerjaan
tidak sesuai yang merupakan bagian dari
prosedur mutu.
- Tindakan korektif diambil dalam upaya
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian
dan mencegah terulangnya
ketidaksesuaian.
- Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai
minimal harus mencakup:
a) Penetapan personil yang kompeten dan
memiliki kewenangan untuk
menetapkan ketidaksesuaian hasil
pekerjaan untuk setiap tahapan.
b) Mekanisme penanganan hasil kegiatan
tidak sesuai termasuk tatacara
pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
c) Mekanisme verifikasi ulang tindakan
korektif untuk menunjukkan kesesuaian
dengan persyaratan yang ditetapkan.

Dalam upaya menghilangkan penyebab


ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya
hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan
tindakan korektif dan tindakan pencegahan
yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur
tindakan korektif minimal harus mencakup
kegiatan antara lain:
- Menguraikan ketidaksesuaian.
- Menentukan/melakukan kajian terhadap
penyebab ketidaksesuaian.
- Menetapkan rencana penanganan untuk
memastikan, bahwa ketidaksesuaian tidak
akan terulang dan jadwal waktu
penanganan.
- Menetapkan petugas yang melaksanakan
tindak perbaikan.
- Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
- Memverifikasi tindakan perbaikan yang
telah dilakukan.

Tindakan pencegahan ditetapkan dalam


upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian
yang akan terjadi termasuk penyebabnya.

8
Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan
efek dari tindakan pencegahan kegiatan yang
lainnya. Untuk itu perlu mengidentifikasi
potensi ketidaksesuaian dan merencanakan
kebutuhan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan
verifikasi tindakan pencegahan yang telah
dilaksanakan.

4. Masa Akhir Pelaksanaan, meliputi:


a. Penyiapan As Built Drawing.
Penyedia Jasa Konsultansi bertanggung
jawab memeriksa kebenaran dari As Built
Drawing yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.
b. Pembuatan Final Certificate.
Penyedia Jasa Konsultansi harus memeriksa
dan menyetujui Final Certificate berdasarkan
semua hitungan, ukuran, lokasi, dan
perhitungan MC 0% maupun 100%.
c. Claim/Tuntutan.
Selama periode kontrak apabila terjadi claim
atau tuntutan dari pihak Penyedia Jasa
Konstruksi maupun pihak luar, maka Penyedia
Jasa Konsultansi harus selalu mendasarkan
jawabannya berpedoman dan mengacu pada
Dokumen Kontrak yang ada. Semaksimal
mungkin Konsultan harus mengamankan
Pemilik dari segala macam claim/tuntutan
yang timbul
d. Provisional Hand Over (Serah Terima
Sementara) dan Final Hand Over (Serah
Terima Terakhir).
Penyedia Jasa Konsultansi menyiapkan data yang
diperlukan untuk keperluan serah terima ini
berupa:
a. Penyiapan daftar kerusakan/kekurangan dari
pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia Jasa
Konstruksi.
b. Penyiapan buku informasi bagi Panitia Serah
Terima ini yang berisi data proyek, status
pembayaran dan progress serta data kualitas.
c. Menyiapkan semua pekerjaan administrasi
yang berkaitan dengan kegiatan Serah
Terima.
d. Memeriksa Berita Acara Serah Terima
Sementara dan memberi pertimbangan
kepada Pengguna Jasa dalam menyetujui
jangka waktu perbaikan (grace period) yang
diajukan kontraktor.
9
7. Lokasi Kegiatan Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan di wilayah
Pembangunan Checkdam Kali Parit Raya Kab.
Tulungagung (lanjutan)..

8. Data dan Fasilitas 1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa.


Penunjung Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan
harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a. Laporan dan Data.
Dokumen Kontrak Penyedia Jasa Konstruksi.
b. Staf Pengawas/Pendamping.
Pejabat Pembuat Komitmen akan
mengangkat petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pengawas dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa.


Penyedia jasa harus menyediakan dan
memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.

Beberapa fasilitas yang harus disediakan oleh


penyedia jasa adalah sebagai berikut:
a. Kantor (sewa).
b. Komputer dan Printer.
c. Peralatan Survey/Lapangan.
d. Alat Pengaman Diri (APD) dengan cara
pengadaan.

9. Alih Pengetahuan Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Jasa, maka


penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus
singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi
Satuan Kerja terkait.

10. Pendekatan dan Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam


Metodologi pekerjaan ini meliputi:
1. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi
yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi pekerjaan yang ada
2. Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan dan melakukan pemeriksaan untuk
pembayaran akhir pekerjaan.
3. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang
digunakan dan mutu hasil pekerjaannya.
4. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai
telah memenuhi syarat.
5. Memberikan saran-saran mengenai perubahan
pekerjaan dan tuntutan (claims).
10
6. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian
dan pemeliharaan peralatan yang digunakan.
7. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan
pemeriksaan gambar terlaksana.
8. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang/
terbangun secara bertahap sesuai progres mutual
check dan MC yang dicapai sampai dengan
100%.
9. Melakukan penjaminan mutu pekerjaan konstruksi
yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
agar hasil pekerjaan dapat memenuhi spesifikasi
teknis yang ditetapkan.
10. Melakukan inspeksi secara berkala terkait dengan
pemenuhan spesifikasi teknis yang ditetapkan
dalam kontrak.
11. Memberikan rekomendasi dalam inovasi
pekerjaan konstruksi yang diajukan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi untuk mencapai spesifikasi yang
ditetapkan.
12. Menyiapkan metode monitoring dan pengukuran
terhadap keluaran pekerjaan konstruksi, bahwa
persyaratan spesifikasi telah dipenuhi.
13. Menyiapkan daftar kriteria penerimaan setiap
lingkup pekerjaan berdasarkan ketentuan teknis
yang dipersyaratkan.
14. Memberikan rekomendasi terkait potensi konflik
terhadap pemahaman kontrak, yang dapat
menimbulkan tuntutan klaim.
15. Memberikan rekomendasi tentang tindakan
pencegahan dalam upaya meminimalkan potensi
ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan tindakan
korektif yang harus dilakukan.
16. Melaporkan secara berkala kepada PPK terhadap
hasil keluaran pekerjaan, hasil verifikasi mutu
pekerjaan dan pemenuhan spesifikasi teknis.

11. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 180
Pelaksanaan (seratus delapan puluh) hari kalender.

12. Kebutuhan Tenaga Tenaga ahli yang dibutuhkan dibuktikan dengan


sertifikat keahlian dari Asosiasi Profesi yang
diregistrasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK). Adapun tenaga ahli yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:
1. Staf Profesional:
Kegiatan supervisi ini memerlukan beberapa
bidang keahlian khusus sehingga diperlukan
tenaga dengan spesifikasi personil yang
dibutuhkan dalam pekerjaan jasa konsultansi ini
antara lain:
a. Supervision Engineer/Team Leader
Merupakan pihak atau orang yang bertugas
11
memimpin, mengarahkan dan mengendalikan
seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan

Pendidikan minimal Sarjana (S1/D4) Teknik


Sipil/Pengairan dengan pengalaman kerja
minimal 8 (delapan) tahun sebagai Team
Leader dibidang Supervisi Pekerjaan
Sungai/Sumber Daya Air/ Penanggulangan
Banjir, dilengkapi dengan referensi kerja dari
Penguna Jasa. Memiliki Sertifikat Keahlian
Kerja (SKA) Madya dibidang Sumber Daya
Air atau Manajemen Konstruksi yang
diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh lembaga berwenang.
Tugas Pokok Team Leader sebagai berikut:
- Mengkoordinasikan seluruh tegnaga ahli
pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuran / rekayasa lapangan
yang dilakukan pelaksana dan menyampaikan
laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan
dengan cepat keputusan – keputusan yang
diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
mendahului pekerjaan utama serta rekayasa
lainnya.
- Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli
pengawasan konstruksi secara teratur dan
memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi
penjelasan tertulis kepada pelaksana
mengenai apa yang sebernarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut, bila dalam
kontrak hanya di nyatakan secara umum;
- Memastikan bahwa pelaksana memahami
dokumen kontrak secara benar
melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan spesifikasi teknik serta gambar –
gambar dan pelaksana menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
- Membuat rekomendasi kepada PPK untuk
menerima atau menolak pekerjaan dan
material
- Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan
pekerjaan setiap hari yang dicapai
pelaksana pada lembar kemajuan
pekerjaan (progrees scedule)yang telah
disetujui
- Memonitor dan mengevaluasi secara

12
seksama kemajuan dari semua pekerjaan
dan melaporkannya segera/tepat waktu
kepada PPK bila kemajuan pekerjaan
terlambat sebagaimana tercantum pada
buku spesifikasi umum dan hal itu benar –
benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam
hal demikian, maka supervision engineer
juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut;
- Memeriksa dengan teliti semua kuantitas
hasil pengukuran setiap pekerjaan yang
telah selesai yang disampaikan oleh
quantity engineer,
- Menjamin bahwa sebelum pelaksana
diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan – pekerjaan
sebelumnya yang akan tertutup atau
menjadi tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
- Memberi rekomendasi kepada PPK
menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan
yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan pelaksana;
- Mengkoordinasikan perhitungan dan
pembuatan sketsa – sketsa yang benar
untuk bahan PPK pada setiap lokasi
pekeerjaan;
- Mengawasi dan memeriksa pembuatan
gambar sebenarnya terbangun/terpasang
(As Built Drawing) dan mengupayakan agar
semua gambar tersebut dapat diselesaukan
sebelum penyerahan pertama pekerjaan
(PHO);
- Memeriksa dengan teliti/seksama setiap
gambar – gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh pelaksana
sebelum pelaksanaan;
- Melakukan inspeksi secara teratur dan
memriksa pekerjaan pada semua lokasi
pekerjaan dalam kontrak membuat laporan
kepada PPK terhadap hasil inspeksi
lapangan.
- Memberi rekomendasi kepada PPK hasil
penjaminan mutu dan keluaran hasil
pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan
jalan terkait dengan usulan pembayaran
yang dilkukan oleh pelaksana;
13
- Mengkoordinasikan pembuatan laporan –
laporan mengenai kemajuan fisik dan
keuangan proyek yang ada dibawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada
PPK serta instansi lain yang terkait tepat
pada waktunya, dan
- Menyusun/memelihara arsip korespondensi
kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, bagan kemajuan pekerjaan,
pengukuran pembayaran, gambar desain,
laporan hasil inspeksi lapangan, laporan
pemenuhan tingkat layanan jalan dan
lainnya.

Wewenang Team Leader sebagai berikut:


- Berwenang mengevaluasi desain sesuai
kondisi agar lebih efektif, efesien dan
berdayaguna mengatasi banjir (jika
diperlukan).
- Berwewenang menandatangani semua
laporan kontraktor (L3) dan laporan
konsultan sesuai tugasnya.
- Berwenang mengatur jadwal dan
penugasan tim sesuai dengan kebutuhan
tim.
- Berwewenang mengganti staf personil
Konsultan dan merekomendasikan kepada
PPK penggantian staf personil Kontraktor
apabila tidak dapat bekerja sesuai fungsi
dan ketentuan yang berlaku.
Tanggung jawab Team Leader sebagai
berikut:
- Bertanggung jawab atas keberhasilan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang
telah diawasi dari segi fungsi, kualitas,
kuanitas, estetika dan tertib/tepat waktu
administrasi sesuai dengan ketentuan.
- Bertanggung jawab atas seluruh perubahan
desain dan memberikan rekomendasi
kepada Direksi dan PPK.

b. Quality Engineer
Merupakan pihak atau orang yang
bertanggung jawab kepada Supervision
Engineer dan berkedudukan di lokasi
pelaksana bekerja. Uuality Engineer
membantu Supervision Engineer dalam
penjaminan mutu pekerjaan yang telah
ditentukan oleh dokumen kontrak dan
memahami benar terhadap metode
pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang
disyaratkan.
14
Pendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1/D4)
dengan pengalaman kerja sekurang
kurangnya 8 (delapan) tahun dalam
Pengawasan/Perencanaan dan biaya untuk
pelaksanaan pekerjaan persungaian/
Sumber Daya Air dan bersertifikat Ahli
Madya Sumber Daya Air/Sipil dikeluarkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi
oleh lembaga berwenang.

Tugas Pokok Quality Engineer adalah:


- Memeriksa, mengawasi dan melakukan
pengujian terhadap pekerjaan, materian
dan peralatan yang ditempatkan di
lapangan apakah sesuai dengan gambar
dan spesifikasi
- Melakukan pengawasan yang seksama
atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratoriun
lapangan pelaksana serta memantau alat –
alat pengujian sebelum pekerjaan
konstruksi di mulai, peralatan laboratorium
yang sudah siap dioperasikan;
- Melaksanakan pengawasan dari hari ke
ahari atas semua pekerjaan pengujian yang
dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-
tenaganya dalam rangka pengendalian
mutu material serta hasil pekerjaannya, dan
memberitahukan dengan segera secara
tertulis kepada Supervision Engineer
tentang kekurangan – kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur pengujian
yang dipakai maupun setiap cacat yang
terdapat pada material atau mutu
pekerjaannya;
- Menganalisa semua data hasil pengujian
mutu pekerjaan serta menyerahkan kepada
Supervision Engineer rekomendasi secara
tertulis tentang disetujui atau ditolaknya
material hasil pekerjaan yang bersangkutan
- Mengawasi semua pelaksanaan pengujian
dilapangan yang dilakukan oleh pelaksana
tidak kuran dari syarat minimum yang
ditetapkan spesifikasi;
- Memeriksa semua material / bahan yang
didatangkan ke lokasi proyek sehingga
sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi;
- Menyerahkan kepada Supervision Engineer
laporan bulanan mengenai semua
pengujian yang diperoleh selama bulan
sebelumnya untuk diserahkan oleh
15
Supervision Engineer kepada PPK laporan
tersebut berisikan semua data laboratorium
serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
- Menyiapkan format laporan penjaminan
mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan
dan kriteria peneriamaan pekerjaan;
- Melakukan monitoring pekerjaan di
lapangan terkait dengan pemenuhan mutu
pekerjaan;
- Verifikasi dan validasi data metu bahan,
jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran
pekerjaan telah memenuhi persyaratan
teknis;
- Membuat rekomendasi terhadap
ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada)
dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian; dan
- Memberikan panduan dilapangan bagi
personil pelaksana metodologi pengujian
mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan)

2. Teknisi:
a. Inspection Engineer
Merupakan pihak atau orang yang
bertanggungjawab kepada Supervision
Engineer dan berkedudukan di lokasi
Pelaksana bekerja. EI bertanggungjawab
melakukan npemeriksaan dan pengendalian
kegiatan yang berhubungan denganaspek
desain, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi
pekerjaan.

Pendidikan Minimal D3 sipil/Bangunan Air


dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun di
bidang pekerjaan sungai/sumber daya air/
penanggulangan banjir, dilengkapi dengan
referensi kerja dari Penguna Jasa.

Tugas Pokok Inspector sebagai berikut:


- Memeriksa kesesuaian gambar
perencanaan dengan pelaksanaan di
lapngan
- Mengharuskan pelaksana untuk
melaksanakan peraturan tentang
pelaksanaan tentang keamanan dan
keselamatana kerja;
- Memantau hasil pekerjaan serta cara
pelaksanaan yang dijalankan pelaksana;
- Memberi instruksi kepada pelaksana bila
16
cara pelaksanaan dinilai tidak benar atau
membahayakan. Dalam segala semua
instruksi harus dicacat dalam buku harian
(log book) serta segera memberitahu
kepada Supervision Engineer;
- Mencatat keadaan pekerjaan serta semua
perubahan dan penyimpangan dari
perencanaan (pada lembar gambar
kemajuan pekerjaan); dan
- Memeriksa dan menyutujui laporan harian
yang dibuat oleh pelaksana

Tanggung jawab Inspector sebagai berikut:


Bertanggung jawab kepada Team Leader atas
keberhasilan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan yang telah diawasi dari segi
kualitas, kuanitas, estetika dan tertib/tepat
waktu administrasi sesuai ketentuan.

b. Cad Operator
Pendidikan Minimal D3 Sipil/Bangunan Air
dengan pengalaman pekerjaan minimal 5
(lima) tahun dalam menggambar Auto CAD
dibidang pekerjaan sungai/sumber daya
air/penanggulangan banjir.

Tugas pokok Operator CAD sebagai berikut:


- Menyiapkan gambar revisi desain sesuai
yang diperintahkan oleh Team Leader.
- Menyiapkan gambar-gambar lainnya yang
diminta oleh anggota team Konsultan
Supervisi.
- Dan lain-lain sesuai dengan perintah Team
Leader.

Tanggung jawab Operator CAD sebagai


berikut:
- Bertanggung jawab atas semua penyiapan
gambar-gambar yang terkait dengan
kegiatan jasa layanan konsultansi.
- Bertanggung jawab kepada Team Leader.

c. Geodetic Surveyor
Pendidikan Minimal D3 Geodesi/Sipil
dengan pengalaman pekerjaan minimal 3
(tiga) tahun dalam melakukan pengukuran
topografi dibidang pekerjaan sungai/
sumber daya air/penanggulangan banjir.

Tugas pokok Surveyor sebagai berikut:


- Membantu Inspector mengecek elevasi
kontruksi pada saat awal dimulainya
17
pekerjaan kontraktor (Joint Inspection dan
Check List), pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan akhir pekerjaan (Inspection
Record).
- Membantu Team Leader melakukan
pengukuran situasi untuk mendapat elevasi
existing apabila terjadi perubahan
desain/rencana.
- Mengecek elevasi hasil pekerjaan
kontraktor apabila dalam pengawasan
ditemukan dugaan perubahan elevasi
pekerjaan oleh kontraktor yang tidak sesuai
desain.
- Dan lain-lain sesuai dengan perintah Team
Leader.

Tanggung jawab Surveyor sebagai berikut:


Bertanggung jawab kepada Team Leader atas
elevasi hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai
desain/rencana yang telah disetujui PPK.

3. Tenaga Penunjang
a. Administrasi dan Keuangan
Berpendidikan minimal S1 Ekonomi
(pengalaman 3 tahun).

Tugas Pokok Administrasi dan Keuangan


sebagai berikut:
- Menjalankan dalam pengelolaan
administrasi keuangan yang meliputi
keuangan operasional kantor, pembayaran
gaji pegawai dan invoice.
- Menjalankan korespondensi/surat menyurat
dengan Direksi dan pihak external.

Tanggung jawab Administrasi dan Keuangan


sebagai berikut:
Bertanggung jawab kepada Team Leader.

b. Tenaga Lokal
Berpendidikan minimal STM/Sederajat.

Tugas Pokok Tenaga Lokal sebagai berikut:


Berfungsi untuk membantu Inspector dan Juru
Ukur.

18
BULAN
NO PROFESI KRITERIA JML
KERJA
I STAF PROFESIONAL
1 Supervision - Pendidikan minimal Sarjana (S1/D4) 1 6
Engineer/Team Teknik Sipil/Pengairan.
Leader - Pengalaman minimal 8 (delapan) tahun
sebagai Supervision Engineer/Team
Leader dibidang Supervisi Pekerjaan
Sungai/ Sumber Daya Air/
Penanggulangan Banjir.
- Memiliki Sertifikat Keahlian Kerja
(SKA) Madya dibidang Sumber Daya
Air atau Manajemen Konstruksi.
2 Quality - Pendidikan minimal Sarjana (S1/D4) 1 1
Engineering Teknik Sipil.
- Pengalaman minimal 8 (delapan) tahun
dibidang Pengawasan/Perencanaan
dan biaya untuk pelaksanaan
Pekerjaan Persungaian/Sumber Daya
Air.
- Memiliki Sertifikat Ahli Madya Sumber
Daya Air/Sipil.
II Teknisi
1 Inspection - Pendidikan Minimal D3 sipil/Bangunan 1 6
Engineer Air.
- Pengalaman minimal 3 (tiga) tahun
dibidang pekerjaan sungai/sumber
daya air/ penanggulangan banjir.
2 Cad Operator - Pendidikan Minimal D3 Sipil/Bangunan 1 2
Air.
- Pengalaman minimal 5 (lima) tahun
dalam menggambar Auto CAD
dibidang pekerjaan sungai/sumber
daya air/penanggulangan banjir.
3 Geodetic Surveyor - Pendidikan Minimal D3 Geodesi/Sipil. 1 2
- Pengalaman minimal 3 (tiga) tahun
dalam melakukan pengukuran
topografi dibidang pekerjaan sungai/
sumber daya air/penanggulangan
banjir.
III Tenaga Penunjang
1 Administrasi dan - Berpendidikan minimal S1 Ekonomi. 1 6
Keuangan - Pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
2 Tenaga Lokal - Berpendidikan minimal STM/sederajat 2 2

19
13. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah
berupa Laporan yang berisi kegiatan pengawasan
pekerjaan konstruksi antara lain:
1. Laporan RMK
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Pengukuran
4. Laporan Perhitungan Detail Desain
5. Laporan Bulanan
6. Laporan Akhir
7. Laporan Ringkasan
8. Album Gambar dan Desain
9. File Laporan + Gambar Digital (Harddisk External
1 (Satu) TB (Tera Byte)

14. Laporan Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta
disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa
yang baik dan benar

Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210


x 297 mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan
sebagai berikut :

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak


Laporan RMK baik substantif maupun normatifnya
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu.
Laporan RMK harus memuat rencana tiap
tahapan kegiatan yang digunakan sebagai
pedoman proses setiap tahap kegiatan, sehingga
kegiatan Supervisi Konstruksi ini terjamin mutu
pelaksanaannya.
Laporan RMK minimal dan tidak terbatas pada
memuat sebagai berikut :
 Pendahuluan
 Informasi Kegiatan
 Sasaran Mutu
 Struktur Organisasi dan Tugas Tanggung
jawabnya
 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
 Persyaratan Teknis dan Administrasi
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
 Jadwal Peralatan
 Jadwal Materiil
 Jadwal Personil
 Jadwal Arus Kas
 Rencana Metode Verifikasi, Validasi,
Monitoring, Evaluasi dan Inspeksi
 Kriteria Penerimaan
 Daftar Induk Dokumen Sistem Mutu
 Daftar Induk Rekaman
20
Updating RMK dilaksanakan bila ada perubahan
baik metode kerja maupun administratif.
Laporan RMK diserahkan sebanyak 5 (lima)
rangkap/buku.

2. Laporan Pendahuluan
Laporan ini memuat pemahaman Konsultan
terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), gambaran
umum kegiatan yang menyangkut inventarisasi
kondisi lapangan berdasarkan investigasi awal,
jadwal rencana kerja, metodologi pengawasan
pekerjaan secara lengkap, jadwal personil
dilengkapi dokumentasi hasil survey awal dan
gambar sketsa awal. Laporan ini diserahkan
kepada Pemberi Pekerjaan paling lambat pada
bulan hari ke 30 (tiga puluh hari) awal masa
kontrak. Total seluruh laporan sebanyak 5 (lima)
ekemplar dalam format A-4 dilengkapi gambar A-1
dan A-3.

3. Laporan Pengukuran
Laporan ini menyangkut inventarisasi kondisi
lapangan maupun hasil pengukuran dan
penggambaran. Laporan ini diserahkan kepada
Pemberi Pekerjaan paling lambat pada akhir masa
kontrak. Total seluruh laporan sebanyak 5 (lima)
ekemplar dalam format A-4 dilengkapi gambar A-1
dan A-3.

4. Laporan Perhitungan Detail Desain


Laporan ini menyangkut desain perubahan
konstruksi yang dilaksanakan di lapangan, laporan
ini diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan paling
lambat sebelum pelaksanaan konstruksi untuk
pekerjaan tersebut masa kontrak. Total seluruh
laporan sebanyak 5 (lima) eksemplar dalam
format A4 dilengkapi gambar A-3.

5. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi; laporan progres kemajuan
pekerjaan, catatan kejadian/proses pelaksanaan
dan cara penyelesaiannya serta membuat
rencana kerja konsultan untuk bulan berikutnya.
Laporan ini diserahkan kepada Pemberi
Pekerjaan pada akhir bulan sebanyak masing-
masing 5 (lima) eksemplar dalam format A-4.

21
6. Laporan Akhir
a. Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi
Teknis (akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-
tiap kontrak), suatu laporan akhir harus
diserahkan.
b. Laporan akhir merupakan ringkasan
pekerjaan konstruksi, pelaksanaan
pengawasan konstruksi, rekomendasi
kebutuhan pemeliharaan di masa yang akan
dating, semua aspek teknis yang muncul
selama masa konstruksi, permasalahan
potensial untuk onstruksi baru yang mungkin
terjadi dan pemberian solusinya (jika ada)
untuk beberapa variasi perbaikan dalam
kegiatan yang akan dating dengan tampilan
yang sama dalam lingkup tanggung jawab
Pengguna Jasa.
c. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan
dan tanggapan terhadap Gambar Terlaksana
(As Built Drawing) yang dikerjakan oleh
Penyedia.
d. Masing-masing laporan terdiri dari suatu
ringkasan laporan akhir pengawasan
lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka
selama pelaksanaan pekerjaan.
e. Satu bulan sebelum berakhirnya pelayanan
sebuah draft laporan akhir sudah harus
diserahkan ke pengguna jasa yang berisi
penjelasan sebagai berikut:
- Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan
serta ringkasan keuangan.
- Deskripsi mendetail hasil pelaksanaan
pelayanan jasa konsultan, dan pemenuhan
penyelesaiannya, dalam rangka
pemenuhan spesifikasi.
- Evaluasi selama pelaksanaan pekerjaan
dalam kerangka perbaikan kegiatan
pengawasan.
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-
kebijakan, prosedur, dan operasional
dengan maksud memperbaiki kemampuan
pengawasan.
f. Untuk laporan akhir (termasuk referensi)
harus diserahkan kepada pengguna jasa juga
dalam bentuk hard copy sebanyak 5 (lima)
rangkap/buku dan soft copy (CD/Flash Disk)
sebanyak 1 buah untuk laporan akhir.

22
7. Laporan Ringkasan
Laporan ini merupakan hasil ringkasan dari semua
kegiatan pekerjaan supervisi konstruksi dan
diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan paling
lambat pada setiap akhir tahun anggaran
pelaksanaan berdasarkan masa kontrak konsultan
dalam format A-4 sebanyak 5 (lima) buku.

8. Album Gambar dan Desain


Laporan ini merupakan hasil pengamatan dari
awal pelaksanaan hingga akhir pekerjaan,
diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan paling
lambat pada setiap akhir tahun anggaran
pelaksanaan berdasarkan masa kontrak konsultan
dalam format gambar kalkir A-3 sebanyak 5 (lima)
buku.

9. File Laporan + Gambar Digital (Harddisk


External 1 (Satu) TB (Tera Byte)
Semua file laporan dan gambar dimasukkan
kedalam harddisk external 1 TB.

Surabaya, Desember 2019

Arianto, ST. MT.


NIP. 19680902 200502 1 001

23

Anda mungkin juga menyukai