Anda di halaman 1dari 3

BAB 12

 Rio Zabily (19308141001)


 Kartika Candra Dewi (19308141002)
 Jowinka Medina Rahmadhani (19308141003)
 Khusnul Rahmadhani (19308141004)

TUGAS PAI

1. Perbedaan bank konvensional dengan bank Syariah

Jawab : Berdasarkan penelusuran yang kami lakukan, didapatkan perbedaan bank Syariah
dan bank konvensional

Bank Syariah

o Melalui sitsem bagi hasil, yang disebut bagi hasil yaitu dengan cara meminjamkan atau
menanamkan modal kepada nasabah lalu hasil atau keuntungan (laba) dari usaha tersebut
dibagi sama rata dengan Bank Syraiah, itulah yang disebut dengan bagi hasil.
o Pengawasan kegiatan usaha dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia.
o Produk atau jasa yang dikeluarkan melalui kajian Bank Indonesia dengan mempertimbangkan
fatwa Dewan Sayriah Nasional.
o Kegiatan usaha bersifat tawazun yang meliputi keseimbangan aspek material dan spiritual, bisnis dan
sosial, sektor keuangan dan sektor riil dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan kelestarian.

Bank Konvensional

o Melalaui sistem bunga, yang disebut bunga yaitu nasabah meminjam uang dari Bank
Konvensional dengan ketentuan yang sudah dispakati, akhirnya pada saat pengembalian
uang pinjaman tersebut menjadi menganakkan uang atau membungakan uang.
o Pengawasan dilakukan oleh Bank Inodnesia.
o Produk atau jasa yang dikeluarkan melalui kajian Bank Indonesia.
o Kegiatan usaha bersifat mecari keuntungan sehingga dapat memarjinalkan sektor riil,
sosial, lingkungan hidup dan dapat mengakibatkan kemudharatan.

Aspek Bank Syariah Bank Konvensional

Syariah Islam berdasarkan Al- Hukum positif yang berlaku


Hukum Qur’an dan Hadist dan fatwa di Indonesia (Perdata dan
ulama (MUI) Pidana)
Investasi Jenis usaha yang halal saja Semua bidang usaha

Keuntungan (profit oriented), Keuntungan (profit oriented)


Orientasi kemakmuran, dan kebahagian
semata
dunia akhirat

Keuntungan Bagi hasil Dari bunga

Hubungan nasabah Kemitraan Kreditur dan debitur


dan bank

Keberadaan dewan Ada Tidak ada


pengawas

2. Perbedaan manfaat dari bank konvensional dengan bank

syariah Jawab : Tabungan Syariah

Bank syariah selalu mengedepankan prinsip dan hukum Islam yang dikeluarkan melalui fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada setiap kegiatan operasional dan pengelolaan dana
nasabah. Penerapan bunga hukumnya haram atau riba pada kegiatan perbankan syariah. Oleh
karena itu, bunga dilarang dan tidak diaplikasikan dalam bank syariah. Mengutip laman resmi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, produk tabungan di bank syariah terbagi atas dua
akad, yaitu Mudharabah dan Wadi’ah. Berikut penjelasannya.
 Akad Mudharabah adalah tabungan yang menggunakan perhitungan bagi hasil pada
keuntungannya. Nasabah yang membuka tabungan dengan akad ini akan dijelaskan terlebih
dahulu oleh pihak bank tentang keuntungan apa saja yang akan didapatkan dan hasilnya akan
dibagi berdasarkan kesepakatan. Contohnya, nasabah memiliki uang sebesar Rp20 juta dan
ingin ditabung menggunakan akad mudharabah, kemudian bank menjanjikan 10% imbalan dari
hasil tabungan tersebut.
 Akad Wadi’ah adalah tabungan yang disebut sebagai titipan yang artinya bahwa uang yang
disimpan pada bank hanya berupa titipan. Karena bersifat titipan, nasabah tidak akan
mendapatkan keuntungan seperti pendapatan bunga. Hal ini sejalan dengan prinsip wadi’ah
yad dh-dhamanah (tangan amanah). Namun pihak bank akan tetap diperkenankan untuk
memanfaatkan dana titipan selama masih dalam prinsip syariah dan bank dapat memberikan
bonus ke pemilik dana, tetapi besaran bonusnya tidak diwajibkan atau mengikat.
Tabungan Konvensional
 Penerapan sistem bunga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito, maupun
produk pinjaman, diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu. Contohnya, PT Bank Central
Asia Tbk (BCA) memberikan bunga 0,55% untuk tabungan di atas Rp1 juta, dan 1,55%
untuk tabungan di atas Rp1 miliar. Besaran bunga ini telah ditentukan sejak awal sehingga
pemilik dana dapat mengalkulasi sendiri jumlah bunga yang akan diterima ketika menabung
di Bank BCA.
 Penerapan sistem biaya atau biasa disebut “fee-based”, yakni pihak bank menerapkan
berbagai biaya dalam penggunaan layanan bank.
Sistem operasional bank konvensional berdasarkan standar perbankan Indonesia yang ditetapkan
oleh pemerintah dan tunduk pada aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, jika
terjadi perselisihan atau sengketa yang melibatkan nasabah dan bank konvensional, sengketa
tersebut dapat diselesaikan dengan jalur hukum melalui pengadilan negeri.
Ketika menabung di bank konvensional, tabungan nasabah dapat dikelola pada berbagai lini
bisnis yang aman dan menguntungkan. Dengan catatan, selama pengelolaan dana nasabah tidak
menyalahi hukum dan aturan yang berlaku di Indonesia, pihak bank dapat mengelola dana
nasabah tersebut.
Di bank konvensional, nasabah dapat menarik tabungan di mana saja dan kapan pun, baik
dengan menggunakan ATM maupun melalui teller. Setiap bulannya, nasabah akan
dikenakan biaya administrasi atas tabungan yang disimpan sesuai ketentuan pihak bank.

Anda mungkin juga menyukai