Anda di halaman 1dari 35

METODE PELAKSANAAN

DINAS : PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI NTT


BIDANG : PEMBANGUNAN SDA DAN IRIGASI
PEKERJAAN : REHAB. / PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI SEDERHANA D. I. LOLI ( 2.390 HA )
: DI KABUPATEN SUMBA BARAT
KABUPATEN : SUMBA BARAT
SUMBER DANA : DAK MURNI
TAHUN ANGGARAN : 2018

I PENDAHULUAN
Dokumen Metode Pelaksanaan ini dibuat untuk memberikan gambaran proses penyelesaian pekerjaan yang efektif,
efisien dan terkendali sehingga waktu pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan dapat diketahui dan dijadwalkan dengan
baik, dengan demikian pekerjaan dapat diselesaikan secara Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya seperti yang
ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
Dokumen Metode Pelaksanaan ini selanjutnya akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila perusahaan
kami ditunjuk sebagai pemenang dalam proses pelelangan ini.

II LINGKUP PEKERJAAN
Secara garis besar Lingkup Pekerjaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI ( 2.390 Ha) di Kabupaten
SUMBA BARAT, meliputi :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a Mobilisasi dan Demobilisasi 1.00 Ls
b Pembersihan lokasi pekerjaan, pematokan dan 1.00 Ls
pembuatan uitzet pelaksanaan
c Dokumentasi dan Sosialisasi 1.00 Ls
d Papan Nama Proyek 1.00 Ls

II PEKERJAAN KONSTRUKSI
II.1. Pekerjaan Rehab Saluran Primer, BTNG.0 - BTNG.1
Panjang 400 meter
a Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih 168.00 M3
dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya
atau tidak lebih jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
b Bongkaran pasangan lama 528.00 M3
c Urugan tanah kembali 88.00 M3
d Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr 472.00 M3
e Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) 1,200.00 M2
f Acian 1,200.00 M2
g Beton bertulang ( K-175 ) 0.28 M3

II.2. Pekerjaan Rehab Saluran Sekunder, BTNG.1 - BTNG.2


Panjang 79,01 meter
a Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih 30.03 M3
dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya
atau tidak lebih jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
b Bongkaran pasangan lama 93.24 M3
c Urugan tanah kembali 15.80 M3
d Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr 86.92 M3
e Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) 221.24 M2
f Acian 221.24 M2
II.3. Pekerjaan Rehab Bangunan Bagi BTNG
Jumlah 1,00 buah
a Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih 2.91 M3
dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya
atau tidak lebih jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
b Bongkaran pasangan lama 4.14 M3
c Urugan tanah kembali 0.73 M3
d Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr 4.57 M3
e Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) 11.04 M2
f Acian 11.04 M2
g Beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl - M3
III BAGAN ALIR KEGIATAN POKOK

Pelaksanaan Pekerjaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI ( 2.390 Ha) di Kabupaten SUMBA
BARAT secara garis besar dapat kami gambarkan dalam Diagram Alir Kegiatan Pokok sebagai berikut :

DIAGRAM ALIR KEGIATAN POKOK

MULAI

PEKERJAAN
PERSIAPAN

PENGUJIAN QUALITY PAPAN NAMA


DOK & SOSIALISASI MOBILISASI
LABORATORIUM ASSURANCE PROYEK

PERSONIL / SDM PERALATAN MATERIAL / BAHAN

PERSONIL / SDM MATERIAL /


PERALATAN SIAP
SIAP BAHAN SIAP

TIDAK TIDAK TIDAK


CEK CEK & TEST
CEK

YA YA YA

PENGUKURAN
AWAL

PENGUKURAN AWAL
SIAP

CEK TIDAK

YA

PEMBUATAN PERHITUNGAN
GAMBAR KERJA MC. 0%

GAMBAR KERJA MC. 0%


SIAP SIAP

CEK CEK
TIDAK TIDAK

YA YA

Bersambung …………..
I

BONGKARAN PEK. PEMBERSIHAN,


PAS. LAMA PEMATOKAN, UITZET

PEMBERSIHAN,
BONGKARAN PEMATOKAN, UITZET

TIDAK
TIDAK

PAS. LAMA SIAP


SIAP

CEK
CEK

YA
PEK. GALIAN
TANAH

PEK. GALIAN
TIDAK

TANAH SIAP

CEK

YA

PEK. PAS
BATU 1Pc : 4 Psr

PEK. PAS BATU


TIDAK

1Pc : 4 Psr SIAP

C, T
YA
PEK. PLESTERAN
1Pc : 3 Psr

PEK. PLESTERAN
TIDAK

1Pc : 3 Psr SIAP

C, T
YA

PEK. ACIAN
TIDAK

PEK. ACIAN SIAP

C, T
YA

PEK. URUGAN
KEMBALI

PEK. URUGAN
TIDAK

KEMBALI SIAP

CEK

YA

II

Bersambung …………..
II

PEK. BETON
BERTULANG

PEK. BETON
BERTULANG
TIDAK

SIAP

CEK & TES

YA

PENGUKURAN
AKHIR

PENGUKURAN AKHIR
SIAP

TIDAK
CEK

YA

PEMBUATAN AS PERHITUNGAN
BUILD DRAWING MC. 100%
TIDAK

MC. 100%
TIDAK

AS BUILD
DRAWING SIAP SIAP

CEK CEK

YA YA

DEMOBILISASI

PHO FHO
TIDAK

TIDAK

PHO FHO
SIAP SIAP

CEK CEK

PEMELIHARAAN

SELESAI
TIDAK

PEMELIHARAAN
SIAP

CEK
IV STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN
Untuk menunjang kelancaran dan koordinasi pelaksanaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI (
2.390 Ha) di Kabupaten SUMBA BARAT, maka dibentuk Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN

DIREKTRIS

NANCY KOPALOMA

Kepala Proyek

Ahmad Zamroni

Petugas Keuangan

Rita Asriyanti

Juru Ukur Pelaksana Petugas Adm.Teknik

Subiyanto Hariono Agus Sutantoro, ST

Pembantu Pelaksana

Suroto

Mandor

Suroto

Kepala Tukang

Suroto

Tukang

Suroto

Pekerja

Suroto
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :

1 PIMPINAN PERUSAHAAN / DIREKTRIS


Tugas dan Tanggung Jawab :
● Memimpin dan Mengendalikan jalannya Perusahaan
● Bertanggung jawab secara umum kepada Pemilik Pekerjaan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.
● Membina hubungan kerja yang baik dengan Pemilik Pekerjaan dan mitra kerja lainnya
● Memimpin dan Mengatur Kinerja Staf / Organisasi yang berada dalam perusahaan
● Mengadakan rapat evaluasi secara menyeluruh bersama semua staf terhadap kelancaran pekerjaan.
● Menyediakan semua sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

2 KEPALA PROYEK
Tugas dan Tanggung Jawab :
● Memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik dibidang administrasi, teknik, maupun kegiatan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
● Membuat kegiatan perencanaan lainnya (Review Document, Mutu Kontrak , Spesifikasi Teknis , dan
Metode Pelaksanaan)
● Membina hubungan kerja yang baik dengan Pemilik Pekerjaan dan mitra kerja lainnya
● Membuat rencana tindak lanjut/ Corrective Action terhadap penyimpangan yang terjadi
● Membina quality control, Pelaksana, dan Manajer Administrasi / Keuangan guna peningkatan kinerjanya
dalam mendukung visi Perusahaan
● Bertanggung jawab kepada Direksi atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan
● Mewakili Direktur Perusahaan guna menyelesaikan isi kontrak dengan pemilik pekerjaan.
● Mengkoordinir tugas-tugas Engineering, Administrasi keuangan, dan Operasi Lapangan (Quality Plan,
Production Plan, dan dan Safety Plan.
● Menggerakkan sumber daya guna tercapai sasaran proyek dari segi biaya, mutu, waktu, dan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
● Melaksanakan atau menyelenggarakan Rapat Mingguan dan atau Rapat Bulanan internal dan eksternal
guna mengevaluasi dan membuat tindak lanjut atas aspek Progres Fisik, Biaya Proyek, Mutu Kerja, K3 di
lapangan dan semangat kerja tim proyek.
● Mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan Owner sesuai dengan tugas yang diatur dalam pasal-
pasal kontrak

3 PELAKSANA
Tugas dan Tanggung Jawab :
● Bertanggung jawab kepada Kepala Proyek terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
● Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
● Mengatur dan mengkoordinir staf yang berada dibawahnya.
● Membuat rencana kerja secara harian dan melakukan evaluasi terhadap rencana kerja tersebut.
Berkoordinasi dengan para staf pada levelnya untuk menunjang kelengkapan dan kesiapan peralatan dan

bahan.
● Mengadakan pengecekan transaksi pelaksanaan proyek, mengkompilasikan dan membandingkannya
dengan rencana semula.
● Melakukan pengukuran-pengukuran dan pengecekan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan
● Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
● Membina dan melatih ketrampilan para tukang dan mandor serta menilai kemampuannya apakah sesuai
dengan standar
4 PEMBANTU PELAKSANA
Tugas dan Tanggung Jawab :
● Bertanggung jawab kepada Pelaksana Lapangan terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
● Membantu melaksanakan tugas - tugas pelaksana lapangan.
● Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
● Mengatur dan mengkoordinir para mandor, tukang dan buruh.
● Melaksanakan pekerjaan sesuai rencana kerja secara harian yang telah dibuat.
● Melakukan pengukuran-pengukuran dan pengecekan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan
● Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
● Membina dan melatih ketrampilan para tukang dan mandor serta menilai kemampuannya apakah sesuai
dengan standar

5 PETUGAS ADMINISTRASI TEKNIK


Tugas dan Tanggung Jawab :
● Bertanggung jawab dalam menyiapkan semua dokumen yang berkaitan dengan administrasi teknik
pekerjaan antara lain : Shop Drawing, Back Up data Mutual Check 0%, Laporan harian, mingguan,
bulanan, Back Up data Mutual Check 0%, Foto Pelaksanaan, As Build Drawing dlsb.
● Berkoordinasi dengan para staf pada levelnya untuk menunjang kelengkapan data dalam pembuatan
administrasi teknik.
● Membantu Kepala Proyek dalam menyiapkan Rencana Mutu Kontrak
● Menyiapkan administrasi untuk proses tagihan Termin.
● Mengurus kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi, dan perjalanan dinas bagi personil proyek

6 JURU UKUR / SURVEYOR


Tugas dan Tanggung Jawab :
● Melakukan pengukuran detail pada tahapan awal pekerjaan guna pembuatan gambar rencana dan
gambar detail pekerjaan.
● Melakukan pengukuran untuk mengaplikasikan gambar rencana/gambar detail pada lokasi/elevasi yang
direncanakan, misalnya pada saat pembuatan bowplank.
● Melakukan pengukuran/pengecekan secara rutin terhadap elevasi rencana yang sedang dikerjakan dan
apabila terjadi pergeseran/perubahan maka dapat segera diperbaiki.
● Bersama pelaksana dan atau pembantu pelaksana secara melakukan pengukuran hasil pekerjaan yang
sudah dilaksanakan.
● Melakukan pengukuran akhir secara menyeluruh terhadap semua hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
guna pembuatan gambar terbangun / As Build Drawing.
Bertanggung jawab kepada Kepala Proyek terhadap ketelitian dan kebenaran pengukuran yang

dilaksanakan

7 PETUGAS ADMINISTRASI / KEUANGAN


Tugas dan Tanggung Jawab :
● Melakukan pencatatan berkas-berkas transaksi ke dalam media pembukuan (jurnal, dll) secara benar dan
tepat waktu .
● Melakukan verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran.
● Mengendalikan kas bon/uang muka/kas kecil.
● Menyiapkan, mengevaluasi, mengikuti realisasi, dan meng-up date rencana penerimaan dan pengeluaran
proyek.
● Menerima berkas-berkas tagihan dari pihak luar, memeriksa kelengkapan dokumen tagihan dan tanda terima.
● Melakukan pembayaran terhadap upah tenaga kerja secara mingguan dan bulanan
● Menerima berkas-berkas tagihan dari pihak luar, memeriksa kelengkapan dokumen tagihan dan tanda
terima.
● Mengatur dan membukukan arus masuk keluar uang
● Bertanggung jawab terhadap semua urusan yang berhubungan dengan administrasi keuangan
V SUMBER MATERIAL DAN TENAGA KERJA
a. Sumber Material Lokal
Kebutuhan akan material lokal dalam pelaksanaan Pekerjaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI
( 2.390 Ha) di Kabupaten SUMBA BARAT, cukup besar sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan material lokal kami
mengusulkan sumber quarry yang akan digunakan adalah sbb :

1 Pasir untuk pekerjaan Pasangan Batu, Plesteran dan Pekerjaan Beton


Sumber Quarry : Lamboya
Jarak Ke Lokasi Pekerjaan : ± 70 Km

2 Batu Pecah / Kerikil untuk Pekerjaan Beton


Sumber Quarry : Loli
Jarak Ke Lokasi Pekerjaan : ± 5 Km

3 Batu gunung untuk Pasangan batu kali/gunung 1 Pc:4 Psr.


Sumber Quarry : Loli
Jarak Ke Lokasi Pekerjaan : ± 5 Km

4 Penyediaan Air Kerja untuk pekerjaan Pasangan, Plesteran, Beton dll.


Sumber Air : Air Irigasi Wanokaka
Jarak Ke Lokasi Pekerjaan : ± 1 Km

Peta Kegiatan ditunjukan dalam gambar dibawah ini :


PETA NUSA TENGGARA TIMUR

LOKASI
PEKERJAAN
PETA PULAU SUMBA

Lokasi Pekerjaan

b. Sumber Tenaga Kerja


Kebutuhan akan Tenaga Kerja dalam pelaksanaan Pekerjaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI
( 2.390 Ha) di Kabupaten SUMBA BARAT, cukup besar sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, ada
beberapa hal yang dilakukan :
1 Tenaga Kerja terlatih dan trampil (misalnya tukang dan kepala tukang)
Untuk memenuhi kebutuhan Tenaga Kerja terlatih dan trampil, kami biasanya menggunakan tenaga kerja yang
sudah sering digunakan sebelumnya sehingga sudah diketahui kualitas dan hasil pekerjaannya baik. Hal ini kami
lakukan semata-mata hanya untuk menjaga agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan dapat memenuhi ketentuan.
Namun tidak tertutup kemungkinan apabila ada tenaga kerja lokal disekitar lokasi pekerjaan yang mempunyai
ketrampilan yang baik dapat juga direkrut.
2 Tenaga Kerja tak terlatih / buruh / pekerja
Untuk memenuhi kebutuhan Tenaga Kerja tak terlatih / buruh / pekerja, 100 % kami menggunakan tenaga kerja lokal
disekitar lokasi pekerjaan, hal ini dilakukan agar masyarakat setempat juga dapat merasakan manfaat langsung dari
adanya pekerjaan ini dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Keuntungan dari menggunakan tenaga kerja lokal antara lain adalah personil inti perusahaan jadi lebih mudah
bersosialisasi dan lebih mendapat sambutan dari masyarakat setempat, hal ini sangat bermanfaat mengurangi
resiko terjadinya konflik dengan masyarakat dan kalaupun ada terjadi kesalahpahaman atau masalah sosial lainya,
dapat lebih mudah untuk diselesaikan.

Namun adapula kendala yang paling sering kami alami pada saat menggunakan tenaga kerja lokal adalah Biasanya
selalu terlambat dalam jam memulai pekerjaan dan berhenti/selesai lebih awal dari jam kerja yang ditetapkan
perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, biasanya pada saat merekrut tenaga kerja, kami membuat kesepakatan
apabila beberapa kali mengalami keterlambatan jam kerja maka harus bersedia diberhentikan karena perusahaan
juga mempunyai batasan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
VI USULAN TATA LETAK (LAY OUT) FASILITAS PENUNJANG

Tata letak (lay out) fasilitas konstruksi, camp Penyedia Jasa, kantor dan bangunan, material yard (borrow area) dapat kami
usulkan sebagai berikut :

Penempatan Lokasi Base Camp, direncanakan ditempatkan dengan jarak agak terpisah dari pemukiman penduduk
sehingga kegiatan pekerjaan tidak mengganggu masyarakat sekitar.

Areal untuk base camp direncanakan akan ditata fasilitas penunjang antara lain : kantor direksi, mess personil, barak
pekerja, gudang, bengkel. Selain itu pada lokasi ini juga akan difungsikan sebagai tempat penampungan sementara
material lokal sebelum dibawa ke lokasi pekerjaan.

VII IDENTIFIKASI POTENSI PERMASALAHAN DILAPANGAN.


Permasalahan yang berpotensi terjadi lapangan antara lain :
-. Akses Jalan masuk ke lokasi pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan, salah satu masalah yang sering terjadi adalah tidak adanya akses jalan
masuk ke lokasi pekerjaan. Untuk dapat masuk kelokasi harus melalui lahan milik masyarakat, terkadang pemilik
lahan tidak mengijinkan lahannya digunakan sebagai jalan akses ke lokasi apalagi jika lahan tersebut sedang
ditanami tanaman. Dalam menghadapi masalah seperti ini, pihak penyedia dalam hal ini Kepala Proyek akan
melakukan pendekatan secara kekeluargaan, pertama - tama melakukan pendekatan kepada pemerintah desa dan
tokoh masyarakat setempat untuk secara bersama-sama mendatangi pemilik lahan untuk membicarakan masalah
ini secara kekeluargaan. Dengan metode pendekatan secara kekeluargaan, masalah seperti ini biasanya dapat
diselesaikan dengan baik.
-. Permintaan ganti rugi tanaman dari masyarakat.

Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan irigasi adalah adanya permintaan ganti rugi
tanaman yang berada di sekitar jalur saluran irigasi. Hal ini perlu di antisipasi pada saat sosialisasi pekerjaan
dilakukan, perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa dalam pekerjaan ini tidak ada sistim ganti rugi, masyarakat
harus bisa merelakan tanaman karena pekerjaan ini juga bermanfaat bagi mereka. Selain itu personil dari pihak
perusahaan perlu juga melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada masyarakat pemilik lahan, dengan
adanya hubungan yang baik kemungkinan dapat meminimalisir masalah yang mungkin terjadi.

-. Lokas pengambilan/quarry pasir jauh.


Masalah yang sangat berpotensi menghambat penyelesaian pekerjaan ini adalah lokasi quarry pasir yang
bagus/baik lebih kurang 30 km dari lokasi pekerjaan. Untuk itu sangat perlu diantsipasi dari tahap awal pekerjaan
dimulai dengan cara melakukan stock pasir sesuai dengan kebutuhan secara bertahap dan kontinue \, sehingga
pekerjaantidak terhambat.
-. Kelangkaan Semen.

Salah satu masalah yang sangat berpotensi menghambat penyelesaian pekerjaan ini adalah terjadinya kelangkaan
semen yang selalu terjadi hampir setiap tahun. Untuk itu sangat perlu diantsipasi dari tahap awal pekerjaan dimulai
dengan cara melakukan stock semen sesuai dengan kebutuhan.
VIII. METODE KERJA
I. Pekerjaan Persiapan

1 Pek. Mobilisasi dan Demobilisasi


a Mobilisasi
-. Mobilisasi semua peralatan utama minimal dan personil inti atas persetujuan direksi paling lambat 14 hari
setelah SPMK
-. Mobilisasi tenaga kerja lengkap dengan alat–alat kerja (tools) yang dibutuhkan dengan secukupnya sesuai
dengan kebutuhan dan jadwal masing–masing pekerjaaan
-. Pembuatan jalan masuk ke lokasi pekerjaan
-. Pembuatan Direksi Keet, Barak Kerja, Gudang dan fasilitas penunjang lainnya.
-. Seluruh periode mobilisasi harus sudah selesai dalam waktu 30 hari setelah SPMK
-. Dalam periode mobilisasi ini, beberapa hal penting yang perlu dilakukan adalah antara lain :
Pemberitahuan secara tertulis kepada instansi terkait dan pemerintah daerah setempat sampai ke tingkat
Kelurahan/Desa informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan, sehingga aparat daerah
setempat dapat mendukung kegiatan tersebut dalam hal keamanan misalnya atau pun kemudahan -
kemudahan dalam hal mengurus perijinan - perijinan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

b Demobilisasi
-. Demobilisasi semua peralatan dan personil inti setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
-. Demobilisasi tenaga kerja setelah pekerjaan selesai sesuai dengan jenis pekerjaannya
-. Sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan, semua pekerjaan pemulihan/perapihan lokasi pekerjaan sudah
harus selesai dilaksanakan

2 Dokumentasi dan Sosialisasi


a Sosialisasi
-. Dilaksanakan pada waktu periode mobilisasi.
-. Pada tahap awal, dilakukan Pemberitahuan secara tertulis kepada instansi terkait dan pemerintah daerah
setempat sampai ke tingkat Kelurahan/Desa informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
menyampaikan rencana waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi (sedapat mungkin sosialisasi
dilaksanakan dilokasi pekerjaan)
-. Kegiatan Sosialisasi dilakukan oleh Unsur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi NTTdan
Unsur Bidang Pembangunan Sumber Daya Air dan Irigasi, Direksi pekerjaan dan Penyedia bersama
pemerintah setempat, tokoh masyarakat serta masyarakat daerah setempat
-. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi antara lain adalah menyampaikan mengenai pelaksanaan
pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi meliputi seluruh rangkaian kegiatan dari awal sampai berakhirnya
kegiatan, meminta ijin, dukungan dan partisipasi masyarakat setempat sehingga dapat meminimalisir
potensi konflik yang mungkin akan terjadi.
-. Salah satu materi penting yang perlu dibicarakan dan didiskusikan pada saat sosialisasi adalah meminta
kepada masyarakat untuk merelakan lahan atau tanamannya yang berada pada jalur jaringan irigasi,
karena dalam pekerjaan ini tidak ada sistim penggantian ganti rugi tanaman atau lahan yang dilalui oleh
jaringan irigasi.

b Dokumentasi
Pengambilan dokumentasi dilaksanakan untuk tiap item pekerjaan yakni sebelum pelaksanaan pekerjaan
(0 %), selama pelaksanaan berlangsung (50 %) dan selesai pekerjaan (100 %) dengan titik fokus
pengambilan yang sama.
Foto - foto dokumentasi yang di ambil kemudian dirangkum menjadi satu album sesuai susunan urutan
pekerjaan dari kondisi 0%, 50% dan 100% dan diserahkan kepada pihak proyek setalah pekerjaan selesai.

Foto - foto dokumentasi juga perlu dilampirkan dalam laporan perkembangan fisik bulanan, sebagai
lampiran data pelaporan sesuai progres fisik yang dilaporkan.

3 Papan Nama Proyek


Papan nama proyek dipasang pada awal waktu pelaksanaan pekerjaan.
Papan nama proyek dibuat dari multipleks 9 mm dengan ukuran 80 x 120 cm (1 buah), dicat dasar putih dan
dilengkapi dengan tulisan warna hitam.
Papan nama proyek berisi informasi antara lain : nama pekerjaan, pemilik pekerjaan, nama pelaksana, jumlah dana,
sumber dana, jangka waktu pelaksanaa, jangka waktu pemeliharaan.
Papan nama proyek ditempatkan ditempat yang mudah dilihat dan dibaca disekitar lokasi pekerjaan.

4 Pengujian Laboratorium
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
-. Pengajuan usulan secara tertulis kepada direksi pekerjaan tentang rencana lokasi sumber quarry untuk
tiap jenis material (Pasir, Batu karang / batu gunung, batu pecah/kerikil untuk beton )
-. Setelah direksi menyetujui sumber quarry yang diusulkan, dilanjutkan dengan pengambilan sampel
material untuk dilakukan pengujian di laboratorium yang berwenang atau sesuai petunjuk direksi.
-. Hasil pengujian laboratorium akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

-. Pengujian lapangan misalnya pengujian kepadatan lapangan untuk pekerjaan timbunan

5 Rencana Mutu

Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dilapangan memenuhi standar mutu dalam spesifikasi maka perlu
dibuat suatu Rencana Mutu Kontrak yang akan dijadikan acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Rencana mutu kontrak antara lain berisi : Informasi dan Lingkup Pengadaan, Struktur Organisasi Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa, Prosedur Koordinasi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, Uraian Tugas, Jabatan dan
tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Inspeksi dan
Pengujian, Daftar Standar Pekerjaan, Prosedur Kerja, Kriteria Penerimaan Inspeksi dan Pengujian, Daftar Simak,
Laporan Audit Mutu, Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan, Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan, prosedur instruksi kerja.

II. Pekerjaan Konstruksi

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan, perlu dilakukan suatu survey/pengukuran pada lokasi
pekerjaan berdasarkan gambar - gambar dalam dokumen lelang/kontrak (gambar rencana). Pengukuran dilakukan oleh
tenaga surveyor dari pihak penyedia, menggunakan. Pengukuran ini harus dimulai dari Titik Tetap (Bench Mark) yang ada
dilapangan yang ditunjukan dalam gambar rencana. Pengukuran detail untuk pembuatan gambar penampang melintang
dilakukan setiap 25 m atau menurut petunjuk Direksi. Pada saat pengukuran, perlu juga dibuat beberapa titik referensi
tambahan di sepanjang lokasi pekerjaan yang letaknya diperkiraan tidak mengalami gangguan pada saat pelaksanaan
pekerjaan. Titik ini berguna sebagai titik referensi/kontrol elevasi pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Data hasil pengukuran kemudian diolah untuk menghasilkan gambar situasi dan gambar potongan melintang serta
gambar detail lainnya. Gambar gambar ini kemudian di konsultasikan dengan pihak Direksi Pekerjaan, jika sudah disetujui
maka gambar ini dijadikan sebagai Shop Drawing.

Data dari Shop Drawing kemudian diolah/dibuatkan back up data perhitungan volume pekerjaan. Hasil dari perhitungan
volume pekerjaan ini kemudian diusulkan sebagai back up data untuk proses pelaksanaan Mutual Check 0% (MC 0%).
Shop Drawing yang sudah disetujui dan ditandatangani akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Berikut ini kami uraikan metode kerja tiap item pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sebagai berikut :

II.1. Pekerjaan Rehab Saluran Primer, BTNG.0 - BTNG.1


Panjang 400 Meter
1. Pembersihan Lokasi pekerjaan, pematokan dan pembuatan uitzet pelaksanaan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan melakukan pematokan batas lahan yang akan dibersihkan sesuai dengan jalur trase
rencana saluran yang ditingkatkan.
> Pekerjaan pembersihan ini dilakukan secara manual menggunakan Alat Bantu ( Parang, arit, cangkul, linggis, dll )
> Lakukan Pembersihan terhadap pohon, pangkal pohon, pohon tumbang, alang-alang, rumpun bambu. Lubang yang
timbul akibat pembongkaran akar tanaman harus diisi kembali dengan tanah dan dipadatkan.
> Mengangkat dan membuang hasil pembersihan ke lokasi yang disetujui direksi.
Untuk Pembuatan uitzet pelaksanaan pekerjaan dilakukan bersama - sama direksi pekerjaan dan disesuaikan
>
dengan gambar kerja.
Bagan Alir >>>>>
MULAI

Request

Pasang Ba tas –
Lokasi Pembersihan

Pembersihan Lokasi

Pek.Pembersih
Tidak

an Lokasi Siap

Ya
Check Buang Hasil Pembersihan

Perapihan SELESAI
2. Bongkaran pasangan lama
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan membuat tanda batas-batas pekerjaan bongkaran
> Pekerjaan ini dilakukan secara manual, dengan Menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, pickwel, dll ),
pasangan lama dibongkar sedemikian rupa sehingga mencapai dasar pasangan lama tersebut.
> Hasil bongkaran dibuang ke lokasi agak jauh dari arel galian / lokasi yang disetujui direksi pekerjaan.
>
Sekelompok tenaga kerja, dengan menggunakan alat bantu melakukan perapihan hasil bongkaran.
Bagan Alir >>>>>
MULAI

Request

Pasang Batas –
Bongkaran

Bongkaran Pas. Lama

Pek.Bongkaran
Pas. Lama
Tidak

Siap

Ya Buang Hasil Bongkaran Pas.


Check
Lama

Perapihan SELESAI

3. Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya atau tidak lebih
jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk melakukan pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja.
> Dilakukan pematokan sebagai tanda batas-batas galian dan kedalaman galian sesuai gambar kerja.
> Penggalian menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll ), dimulai dari arah hulu ke hilir atau dimulai dari
elevasi tertinggi ke elevasi yang rendah.
> Pekerjaan galian untuk saluran irigasi dilakukan dalam 2 tahap :
Tahap pertama :
-. Dilakukan penggalian untuk membuka/membentuk jalur/trase saluran dengan lebar sesuai dengan batas
batas yang telah dipatok. Kedalamam penggalian ini terbatas hanya sampai pada elevasi top saluran.
-. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap elevasi galian oleh surveyor / juru ukur.
-. Penggalian tahap ini dilakukan sampai ke ujung rencana saluran.
-. Hasil dari proses galian tahap pertama adalah terbentuk suatu trase saluran yang datar dan terbuka sesuai
dengan kemiringan rencana saluran. Kondisi trase yang sudah bersih dan datar akan sangat membantu
dalam proses penggalian lubang saluran.
Tahap kedua :
-. Dengan dipandu oleh surveyor mengunakan alat ukur, Pasang patok yang terbuat dari bambu untuk
membentuk lebar galian saluran, jarak patok dibuat ± 5 m sebagai panduan agar galian saluran lurus dan
rapi. Untuk daerah belokan atau tikungan (R), jarak patok dibuat ± 2 m.
-. Setelah selesai pemasangan patok, lakukan penggalian dengan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll )
untuk membentuk lubang saluran. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap
elevasi galian oleh surveyor menggunakan alat ukur waterpass.
> Sekelompok tenaga kerja dengan menggunakan alat bantu merapikan penampang galian.
> Tanah hasil galian, apabila disetujui oleh direksi dapat dijadikan bahan urugan kembali maka tanah tersebut
dikumpukan di suatu tempat tertentu disekitar lokasi pekerjaan. Jika tidak dapat dijadikan tanah urugan kembali
maka harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh direksi.
> Bersama direksi melakukan pengecekan ulang terhadap penampang galian dengan menggunakan alat ukur,
pengecekan antara lain : kedalaman galian, lebar galian, panjang galian, kemiringan memanjang galian. Apabila
ditemukan hal hal yang belum sesuai segera dilakukan perbaikan.
>
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Request

Pasang Batas –
batas Galian

Pek. Galian Tanah

Pek. Galian
Tidak

Tanah Siap

Ya Meratakan Hasil
Check
Galian

Perapihan SELESAI

4. Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr.


Kondisi yang harus dipenuhi sebelum memulai pekerjaan ini :
1 Material Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi
2 Lahan untuk pasangan sudah selesai dan diterima/setujui oleh direksi.
3 Material batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr telah di stok dilokasi penyimpanan sementara.
4 Concrete Mixer dan kotak campuran serta profil tank sudah siap dilokasi pekerjaan.
5 Setiap hari Dump truck mengangkut material dari tempat penyimpanan sementara ke lokasi pekerjaan sesuai
dengan produktivitas pekerjaan perhari.

Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :


> Mengajukan ijin kerja/Request untuk memulai pekerjaan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui.
> Dengan di pandu oleh surveyor mengunakan alat ukur waterpass, pasang patok - patok untuk menentukan elevasi
dasar saluran sesuai dengan kemiringan (i) saluran, Patok patok ini dipasang dengan jarak per 25 m.
> Buat acuan/profil sesuai bentuk dan ukuran penampang saluran berdasarkan acuan dari elevasi patok yang telah
dibuat tadi.
> Pada trase saluran yang lurus jarak profil dibuat setiap 5m sedangkan pada daerah tikungan ( R ) jarak profil dibuat
lebih dekat agar belokan pada saluran menjadi halus tidak patah patah.
> Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir dengan perbandingan 1 PC : 4Pasir dan air,
dengan cara mekanis dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang
sudah memperhitungkan berat volume pasir, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak
semen. atau sesuai petunjuk Direksi.
2. Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan
sedikitnya 3 kali setelah air ditambahkan sampai adukan semen mencapai suatu warna seragam dan
konsistensi dengan waktu putar
3. Campuran dalam mixer diputar sampai kondisi homogen/seragam dengan waktu putar ± 1 menit.
> Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit.
> Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran spesi tidak tercampur dengan
tanah/kotoran lain
> Pemasangan batu dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada.
> Sebelum pemasangan, batu dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga
memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
> Untuk lapisan pertama pada pondasi digunakan batu besar pilihan dan sebelum batu dipasang diberikan landasan
dari adukan dengan ketebalan ± 3 cm.
> Untuk lapisan selanjutnya batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang. Celah antara batu diisi sedemikian rupa dengan mortar
sehingga tidak memungkinkan adanya rongga antara batu.
> Pasangan batu yang telah selesai dikerjakan, perlu dirawat dengan melakukan penyiraman/pembasahan pada
permukaan pasangan.
> Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>

MULAI

Request

Pasang Bowplank

Dropping Material
Tidak

Check

Ya

Pek.Pasangan Ya Finishing/
Pasang Batu Check SELESAI
Batu Siap Perapihan

Tidak

5. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm )


Asumsi :
-. Material Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm )yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi
-. Material Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) telah di stok dilokasi penyimpanan sementara.
-. Setiap hari Dump truck mengangkut material dari tempat penyimpanan sementara ke lokasi pekerjaan sesuai
dengan produktivitas pekerjaan perhari.
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat Profil (benangan) plesteran dengan ketebalan 2 cm sesuai dimensi dalam Gambar Rencana.
> Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir yang telah disering dengan perbandingan 1 PC : 3
Pasir dan air, dengan cara mekanis dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang
sudah memperhitungkan berat volume pasir, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak
semen. atau sesuai petunjuk Direksi.
b. Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan
setelah air ditambahkan diputar paling tidak selama 2 menit sampai adukan semen mencapai suatu warna
seragam dan konsistensi dengan waktu putar
> Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit
> Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran spesi tidak tercampur dengan
> tanah/kotoran lain
> Plesteran dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada dengan
> permukaan yang rata secara horizontal dan tegak lurus secara vertikal
> Sebelum plesteran dikerjakan, permukaan pasangan batu harus basah dan bersih.
> Plesteran dikerjakan sebagai berikut :
-. Buat acuan atau tulangan dari mortar secara vertikal pada dinding pasangan dengan ketebalan 1,5 cm, jarak ± 2m
-. Tempel / lempar campuran mortar diantara 2 tulangan yang telah dibuat dengan ketebalan lebih dari 1,5 cm
-. Ratakan campuran yang telah ditempel tadi menggunakan lantaran/kayu yang diserut lurus dengan cara menumpu
pada tulangan yang telah dibuat.
-. Bila belum rata dan rapi, tempel lagi campuran mortar kemudian diratakan lagi.
-. Pada saat proses perataan/perapihan plester bagian permukaan dengan alat bantu (setrika untuk tukang), alat
bantu ini harus dibasahi dengan air semen.
> Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Shop Drawing

Buat Profil/
Benangan

Plesteran
Tidak

Siap

Check

Ya

Ya Finishing/
Plesteran Check SELESAI
Perapihan

Tidak

6. Acian
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat adukan saos semen ( semen + air ) sesuai kebutuhan.
> Bersihkan permukaan Plesteran dan dibasah dengan air agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Pada saat proses perataan/perapihan Acian bagian permukaan Plesteran dengan alat bantu (roskam), alat bantu ini
>
harus dibasahi dengan air semen.
Finishing terakhir menghaluskan pekerjaan acian bisa menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan benar -
>
benar rata dan halus.
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
>
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Bagan Alir >>>>>
MULAI

Shop Drawing

Buat Tanda batas


acian

Tidak Acian Siap

Check

Ya

Ya Finishing/
Acian Check SELESAI
Perapihan

Tidak

7. Urugan tanah kembali


Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Urugan kembali tanah bekas galian adalah pengurugan tanah bekas galian untuk mengisi celah atau rongga antara
dinding pasangan bagian luar dengan lubang profil galian.
> Dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan, minimal setelah 14 hari atau menurut petunjuk
direksi.
> Lahan yang akan diurug harus sudah dibersihkan dari kotoran kotoran yang tidak diinginkan
> Tanah hasil galian, sebelum digunakan untuk pengurukan dibersihkan dari kotoran/akar akar tanaman/batu batu atau
bahan bahan organik lainnya.
> Pengurugan dilakukan secara manual sedangkan pemadatan menggunakan alat pemadat
> Tanah hasil galian diurug disamping pasangan (celah antara dinding pasangan bagian luar dan dinding tanah), lalu
dipadatkan dengan handstamper dengan jumlah lintasan yang sesuai atau menurut petunjuk direksi sampai
permukaan urugan sama dengan permukaan tanah asli atau permukaan pasangan.
> Pemadatan dilakukan secara cermat dan hati - hati agar alat pemadat tidak mengenai/menyentuh dinding pasangan.

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Reque st

Pek. Urugan
Kembali

Pek. Urugan
Tidak

Kembali Siap

Check

Ya

Pemadatan &
Perapihan

SELESAI
8. Beton bertulang ( K-175 )
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan persetujuan penggunaan produk untuk semua material yang akan digunakan sebagai bahan beton.
> Membuat jobmix design untuk Beton bertulang ( K-175 ) dengan sumber material seperti semen, kerikil, pasir sesuai
spesifikasi teknik atau material yang telah disetujui oleh direksi.
> Trial mix untuk memastikan job mix design mencapai mutu yang disyaratkan.
> Melakukan uji kuat tekan benda uji untuk memastikan job mix design mencapai mutu beton yang di syaratkan, apabila
terjadi over strenght atau under strenght maka perlu dilakukan revisi job mix design dan trial mix ulang sehingga
mendapatkan komposisi yang sesuai.
> 30 hari sebelum pelaksanaan pengecoran mengajukan proposal/ijin kerja (request) yang menyangkut job mix design,
gambar, metode pelaksanaan pengecoran dan rencana produksi beton
> Sebelum proses pengecoran maka dilakukan :
a. pengecekan persiapan lahan pengecoran, lahan harus bebas dari minyak, lumpur, perihal organik,
potongan kayu atau material lain yang tidak diperbolehkan ada pada konstruksi yang akan dicor tersebut.
b. Melakukan pembersihan pada lokasi yang akan dicor menggunakan semprotan air.
c. Melembabkan permukaan dasar yang akan dicor.
d. Membebaskan lahan pengecoran dari air yang menggenang.
e. Memeriksa dan memastikan hal-hal yang berhubungan dengan konstruksi beton seperti kedudukan
bekisting, penulangan, atau accessories lain yang ditempatkan pada konstruksi beton tersebut terpasang
dengan benar.
f. memeriksa kesiapan sumber daya bahan, alat, dan tenaga sesuai kapasitas dan volume konstruksi yang
> Setelah hal-hal tersebut diatas sudah sesuai dan disetujui oleh direksi maka dilakukan proses pengecoran dengan
menggunakan sumber daya sesuai yang diajukan.
> Pelaksanaan pengecoran :
a. Mengunakan concrete mixer kapasitas 350 ltr
b. Untuk distribusi beton segar digunakan kereta dorong, ember dan alat-alat bantu lain seperti skop, cangkul
dll.
c. Pemadatan beton menggunakan alat penggetar/conrete vibrator mekanis , jika lokasi tidak memungkinkan
menggunakan concrete vibrator maka pemadatan beton dilakukan dengan cara memukul atau merojok.
d. Untuk mengendalikan mutu campuran maka selalu dilakukan pengujian slump test untuk menjamin
kekentalan beton sesuai rencana.
e. Pada setiap volume tertentu sesuai ketentuan maka dibuat benda uji.
> Finishing permukaan beton dan atau membuat pemberhentian sambungan beton.
> Perawatan beton/menjaga kelembaban beton dengan cara menyemprotkan/memberi air keatas permukaan beton
yang terbuka atau bila diijinkan dapat menutup dengan bahan yang dapat diberi air (seperti karung goni).

Bagan Alir >>>>> MULAI

Request

Penyiapan
Material
Tidak

Check

Ya

Pasang Bekisting/
perancah

Tidak

Ya
Pembesian Check Pengecoran

Pemadatan/
Finishing

Pemeliharaan SELESAI
II.2. Pekerjaan Rehab Saluran Sekunder, BTNG.1 - BTNG.2
Panjang 79,01 meter
1. Pembersihan Lokasi pekerjaan, pematokan dan pembuatan uitzet pelaksanaan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan melakukan pematokan batas lahan yang akan dibersihkan sesuai dengan jalur trase
rencana saluran yang ditingkatkan.
> Pekerjaan pembersihan ini dilakukan secara manual menggunakan Alat Bantu ( Parang, arit, cangkul, linggis, dll )
> Lakukan Pembersihan terhadap pohon, pangkal pohon, pohon tumbang, alang-alang, rumpun bambu. Lubang yang
timbul akibat pembongkaran akar tanaman harus diisi kembali dengan tanah dan dipadatkan.
> Mengangkat dan membuang hasil pembersihan ke lokasi yang disetujui direksi.
Untuk Pembuatan uitzet pelaksanaan pekerjaan dilakukan bersama - sama direksi pekerjaan dan disesuaikan
>
dengan gambar kerja.
Bagan Alir >>>>>

MULAI

Request

Pasang Ba tas –
Lokasi Pembersihan

Pembersihan Lokasi

Pek.Pembersih
Tidak

an Lokasi Siap

Ya
Check Buang Hasil Pembersihan

Perapihan SELESAI
2. Bongkaran pasangan lama
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan membuat tanda batas-batas pekerjaan bongkaran
> Pekerjaan ini dilakukan secara manual, dengan Menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, pickwel, dll ),
pasangan lama dibongkar sedemikian rupa sehingga mencapai dasar pasangan lama tersebut.
> Hasil bongkaran dibuang ke lokasi agak jauh dari arel galian / lokasi yang disetujui direksi pekerjaan.
>
Sekelompok tenaga kerja, dengan menggunakan alat bantu melakukan perapihan hasil bongkaran.
Bagan Alir >>>>>
MULAI

Request

Pasang Batas –
Bongkaran

Bongkaran Pas. Lama

Pek.Bongkaran
Pas. Lama
Tidak

Siap

Ya Buang Hasil Bongkaran Pas.


Check
Lama

Perapihan SELESAI

3. Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya atau tidak lebih
jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk melakukan pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja.
> Dilakukan pematokan sebagai tanda batas-batas galian dan kedalaman galian sesuai gambar kerja.
> Penggalian menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll ), dimulai dari arah hulu ke hilir atau dimulai dari
elevasi tertinggi ke elevasi yang rendah.
> Pekerjaan galian untuk saluran irigasi dilakukan dalam 2 tahap :
Tahap pertama :
-. Dilakukan penggalian untuk membuka/membentuk jalur/trase saluran dengan lebar sesuai dengan batas
batas yang telah dipatok. Kedalamam penggalian ini terbatas hanya sampai pada elevasi top saluran.
-. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap elevasi galian oleh surveyor / juru ukur.
-. Penggalian tahap ini dilakukan sampai ke ujung rencana saluran.
-. Hasil dari proses galian tahap pertama adalah terbentuk suatu trase saluran yang datar dan terbuka sesuai
dengan kemiringan rencana saluran. Kondisi trase yang sudah bersih dan datar akan sangat membantu
dalam proses penggalian lubang saluran.
Tahap kedua :
-. Dengan dipandu oleh surveyor mengunakan alat ukur, Pasang patok yang terbuat dari bambu untuk
membentuk lebar galian saluran, jarak patok dibuat ± 5 m sebagai panduan agar galian saluran lurus dan
rapi. Untuk daerah belokan atau tikungan (R), jarak patok dibuat ± 2 m.
-. Setelah selesai pemasangan patok, lakukan penggalian dengan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll )
untuk membentuk lubang saluran. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap
elevasi galian oleh surveyor menggunakan alat ukur waterpass.
> Sekelompok tenaga kerja dengan menggunakan alat bantu merapikan penampang galian.
> Tanah hasil galian, apabila disetujui oleh direksi dapat dijadikan bahan urugan kembali maka tanah tersebut
dikumpukan di suatu tempat tertentu disekitar lokasi pekerjaan. Jika tidak dapat dijadikan tanah urugan kembali
maka harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh direksi.
> Bersama direksi melakukan pengecekan ulang terhadap penampang galian dengan menggunakan alat ukur,
pengecekan antara lain : kedalaman galian, lebar galian, panjang galian, kemiringan memanjang galian. Apabila
ditemukan hal hal yang belum sesuai segera dilakukan perbaikan.
>
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Request

Pasang Batas –
batas Galian

Pek. Galian Tanah

Pek. Galian
Tidak

Tanah Siap

Ya Meratakan Hasil
Check
Galian

Perapihan SELESAI

4. Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr


Kondisi yang harus dipenuhi sebelum memulai pekerjaan ini :
1 Material Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi
2 Lahan untuk pasangan sudah selesai dan diterima/setujui oleh direksi.
3 Material Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr telah di stok dilokasi penyimpanan sementara.
4 Concrete Mixer dan kotak campuran serta profil tank sudah siap dilokasi pekerjaan.
5 Setiap hari Dump truck mengangkut material dari tempat penyimpanan sementara ke lokasi pekerjaan sesuai
dengan produktivitas pekerjaan perhari.

Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :


> Mengajukan ijin kerja/Request untuk memulai pekerjaan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui.
> Dengan di pandu oleh surveyor mengunakan alat ukur waterpass, pasang patok - patok untuk menentukan elevasi
dasar saluran sesuai dengan kemiringan (i) saluran, Patok patok ini dipasang dengan jarak per 25 m.
> Buat acuan/profil sesuai bentuk dan ukuran penampang saluran berdasarkan acuan dari elevasi patok yang telah
dibuat tadi.
> Pada trase saluran yang lurus jarak profil dibuat setiap 5m sedangkan pada daerah tikungan ( R ) jarak profil dibuat
lebih dekat agar belokan pada saluran menjadi halus tidak patah patah.
> Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir dengan perbandingan 1 PC : 4Pasir dan air,
dengan cara mekanis dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang
sudah memperhitungkan berat volume pasir, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak
semen. atau sesuai petunjuk Direksi.
2. Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan
sedikitnya 3 kali setelah air ditambahkan sampai adukan semen mencapai suatu warna seragam dan
konsistensi dengan waktu putar
3. Campuran dalam mixer diputar sampai kondisi homogen/seragam dengan waktu putar ± 1 menit.
> Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit.
> Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran spesi tidak tercampur dengan
tanah/kotoran lain
> Pemasangan batu dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada.
> Sebelum pemasangan, batu dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga
memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
> Untuk lapisan pertama pada pondasi digunakan batu besar pilihan dan sebelum batu dipasang diberikan landasan
dari adukan dengan ketebalan ± 3 cm.
> Untuk lapisan selanjutnya batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang. Celah antara batu diisi sedemikian rupa dengan mortar
sehingga tidak memungkinkan adanya rongga antara batu.
> Pasangan batu yang telah selesai dikerjakan, perlu dirawat dengan melakukan penyiraman/pembasahan pada
permukaan pasangan.
> Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>

MULAI

Request

Pasang Bowplank

Dropping Material
Tidak

Check

Ya

Pek.Pasangan Ya Finishing/
Pasang Batu Check SELESAI
Batu Siap Perapihan

Tidak

5. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm )


Asumsi :
-. Material Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm )yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi
-. Material Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) telah di stok dilokasi penyimpanan sementara.
-. Setiap hari Dump truck mengangkut material dari tempat penyimpanan sementara ke lokasi pekerjaan sesuai
dengan produktivitas pekerjaan perhari.
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat Profil (benangan) plesteran dengan ketebalan 2 cm sesuai dimensi dalam Gambar Rencana.
> Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir yang telah disering dengan perbandingan 1 PC : 3
Pasir dan air, dengan cara mekanis dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang
sudah memperhitungkan berat volume pasir, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak
semen. atau sesuai petunjuk Direksi.
b. Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan
setelah air ditambahkan diputar paling tidak selama 2 menit sampai adukan semen mencapai suatu warna
seragam dan konsistensi dengan waktu putar
> Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit
> Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran spesi tidak tercampur dengan
> tanah/kotoran lain
> Plesteran dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada dengan
> permukaan yang rata secara horizontal dan tegak lurus secara vertikal
> Sebelum plesteran dikerjakan, permukaan pasangan batu harus basah dan bersih.
> Plesteran dikerjakan sebagai berikut :
-. Buat acuan atau tulangan dari mortar secara vertikal pada dinding pasangan dengan ketebalan 1,5 cm, jarak ± 2m
-. Tempel / lempar campuran mortar diantara 2 tulangan yang telah dibuat dengan ketebalan lebih dari 1,5 cm
-. Ratakan campuran yang telah ditempel tadi menggunakan lantaran/kayu yang diserut lurus dengan cara menumpu
pada tulangan yang telah dibuat.
-. Bila belum rata dan rapi, tempel lagi campuran mortar kemudian diratakan lagi.
-. Pada saat proses perataan/perapihan plester bagian permukaan dengan alat bantu (setrika untuk tukang), alat
bantu ini harus dibasahi dengan air semen.
> Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Shop Drawing

Buat Profil/
Benangan

Plesteran
Tidak

Siap

Check

Ya

Ya Finishing/
Plesteran Check SELESAI
Perapihan

Tidak
6. Acian
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat adukan saos semen ( semen + air ) sesuai kebutuhan.
> Bersihkan permukaan Plesteran dan dibasah dengan air agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Pada saat proses perataan/perapihan Acian bagian permukaan Plesteran dengan alat bantu (roskam), alat bantu ini
>
harus dibasahi dengan air semen.
Finishing terakhir menghaluskan pekerjaan acian bisa menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan benar -
>
benar rata dan halus.
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
>
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Shop Drawing

Buat Tanda batas


acian

Acian Siap
Tidak

Check

Ya

Ya Finishing/
Acian Check SELESAI
Perapihan

Tidak
7. Urugan tanah kembali
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Urugan kembali tanah bekas galian adalah pengurugan tanah bekas galian untuk mengisi celah atau rongga antara
dinding pasangan bagian luar dengan lubang profil galian.
> Dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan, minimal setelah 14 hari atau menurut petunjuk
direksi.
> Lahan yang akan diurug harus sudah dibersihkan dari kotoran kotoran yang tidak diinginkan
> Tanah hasil galian, sebelum digunakan untuk pengurukan dibersihkan dari kotoran/akar akar tanaman/batu batu atau
bahan bahan organik lainnya.
> Pengurugan dilakukan secara manual sedangkan pemadatan menggunakan alat pemadat
> Tanah hasil galian diurug disamping pasangan (celah antara dinding pasangan bagian luar dan dinding tanah), lalu
dipadatkan dengan handstamper dengan jumlah lintasan yang sesuai atau menurut petunjuk direksi sampai
permukaan urugan sama dengan permukaan tanah asli atau permukaan pasangan.
> Pemadatan dilakukan secara cermat dan hati - hati agar alat pemadat tidak mengenai/menyentuh dinding pasangan.

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Reque st

Pek. Urugan
Kembali

Pek. Urugan
Tidak

Kembali Siap

Check

Ya

Pemadatan &
Perapihan

SELESAI
II.3. Pekerjaan Rehab Bangunan Bagi BTNG
Jumlah 1,00 Buah
1. Pembersihan Lokasi pekerjaan, pematokan dan pembuatan uitzet pelaksanaan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan melakukan pematokan batas lahan yang akan dibersihkan sesuai dengan jalur trase
rencana saluran yang ditingkatkan.
> Pekerjaan pembersihan ini dilakukan secara manual menggunakan Alat Bantu ( Parang, arit, cangkul, linggis, dll )
> Lakukan Pembersihan terhadap pohon, pangkal pohon, pohon tumbang, alang-alang, rumpun bambu. Lubang yang
timbul akibat pembongkaran akar tanaman harus diisi kembali dengan tanah dan dipadatkan.
> Mengangkat dan membuang hasil pembersihan ke lokasi yang disetujui direksi.
Untuk Pembuatan uitzet pelaksanaan pekerjaan dilakukan bersama - sama direksi pekerjaan dan disesuaikan
>
dengan gambar kerja.
Bagan Alir >>>>>

MULAI

Request

Pasang Ba tas –
Lokasi Pembersihan

Pembersihan Lokasi

Pek.Pembersih
Tidak

an Lokasi Siap

Ya
Check Buang Hasil Pembersihan

Perapihan SELESAI
2. Bongkaran pasangan lama
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan membuat tanda batas-batas pekerjaan bongkaran
> Pekerjaan ini dilakukan secara manual, dengan Menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, pickwel, dll ),
pasangan lama dibongkar sedemikian rupa sehingga mencapai dasar pasangan lama tersebut.
> Hasil bongkaran dibuang ke lokasi agak jauh dari arel galian / lokasi yang disetujui direksi pekerjaan.
>
Sekelompok tenaga kerja, dengan menggunakan alat bantu melakukan perapihan hasil bongkaran.
Bagan Alir >>>>>
MULAI

Request

Pasang Batas –
Bongkaran

Bongkaran Pas. Lama

Pek.Bongkaran
Pas. Lama
Tidak

Siap

Ya Buang Hasil Bongkaran Pas.


Check
Lama

Perapihan SELESAI

3. Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya atau tidak lebih
jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk melakukan pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja.
> Dilakukan pematokan sebagai tanda batas-batas galian dan kedalaman galian sesuai gambar kerja.
> Penggalian menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll ), dimulai dari arah hulu ke hilir atau dimulai dari
elevasi tertinggi ke elevasi yang rendah.
> Pekerjaan galian untuk saluran irigasi dilakukan dalam 2 tahap :
Tahap pertama :
-. Dilakukan penggalian untuk membuka/membentuk jalur/trase saluran dengan lebar sesuai dengan batas
batas yang telah dipatok. Kedalamam penggalian ini terbatas hanya sampai pada elevasi top saluran.
-. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap elevasi galian oleh surveyor / juru ukur.
-. Penggalian tahap ini dilakukan sampai ke ujung rencana saluran.
-. Hasil dari proses galian tahap pertama adalah terbentuk suatu trase saluran yang datar dan terbuka sesuai
dengan kemiringan rencana saluran. Kondisi trase yang sudah bersih dan datar akan sangat membantu
dalam proses penggalian lubang saluran.
Tahap kedua :
-. Dengan dipandu oleh surveyor mengunakan alat ukur, Pasang patok yang terbuat dari bambu untuk
membentuk lebar galian saluran, jarak patok dibuat ± 5 m sebagai panduan agar galian saluran lurus dan
rapi. Untuk daerah belokan atau tikungan (R), jarak patok dibuat ± 2 m.
-. Setelah selesai pemasangan patok, lakukan penggalian dengan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll )
untuk membentuk lubang saluran. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap
elevasi galian oleh surveyor menggunakan alat ukur waterpass.
> Sekelompok tenaga kerja dengan menggunakan alat bantu merapikan penampang galian.
> Tanah hasil galian, apabila disetujui oleh direksi dapat dijadikan bahan urugan kembali maka tanah tersebut
dikumpukan di suatu tempat tertentu disekitar lokasi pekerjaan. Jika tidak dapat dijadikan tanah urugan kembali
maka harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh direksi.
> Bersama direksi melakukan pengecekan ulang terhadap penampang galian dengan menggunakan alat ukur,
pengecekan antara lain : kedalaman galian, lebar galian, panjang galian, kemiringan memanjang galian. Apabila
ditemukan hal hal yang belum sesuai segera dilakukan perbaikan.
>
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Request

Pasang Batas –
batas Galian

Pek. Galian Tanah

Pek. Galian
Tidak

Tanah Siap

Ya Meratakan Hasil
Check
Galian

Perapihan SELESAI

4. Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr


Kondisi yang harus dipenuhi sebelum memulai pekerjaan ini :
1 Material Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi
2 Lahan untuk pasangan sudah selesai dan diterima/setujui oleh direksi.
3 Material Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr telah di stok dilokasi penyimpanan sementara.
4 Concrete Mixer dan kotak campuran serta profil tank sudah siap dilokasi pekerjaan.
5 Setiap hari Dump truck mengangkut material dari tempat penyimpanan sementara ke lokasi pekerjaan sesuai
dengan produktivitas pekerjaan perhari.

Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :


> Mengajukan ijin kerja/Request untuk memulai pekerjaan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui.
> Dengan di pandu oleh surveyor mengunakan alat ukur waterpass, pasang patok - patok untuk menentukan elevasi
dasar saluran sesuai dengan kemiringan (i) saluran, Patok patok ini dipasang dengan jarak per 25 m.
> Buat acuan/profil sesuai bentuk dan ukuran penampang saluran berdasarkan acuan dari elevasi patok yang telah
dibuat tadi.
> Pada trase saluran yang lurus jarak profil dibuat setiap 5m sedangkan pada daerah tikungan ( R ) jarak profil dibuat
lebih dekat agar belokan pada saluran menjadi halus tidak patah patah.
> Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir dengan perbandingan 1 PC : 4Pasir dan air,
dengan cara mekanis dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang
sudah memperhitungkan berat volume pasir, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak
semen. atau sesuai petunjuk Direksi.
2. Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan
sedikitnya 3 kali setelah air ditambahkan sampai adukan semen mencapai suatu warna seragam dan
konsistensi dengan waktu putar
3. Campuran dalam mixer diputar sampai kondisi homogen/seragam dengan waktu putar ± 1 menit.
> Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit.
> Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran spesi tidak tercampur dengan
tanah/kotoran lain
> Pemasangan batu dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada.
> Sebelum pemasangan, batu dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga
memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
> Untuk lapisan pertama pada pondasi digunakan batu besar pilihan dan sebelum batu dipasang diberikan landasan
dari adukan dengan ketebalan ± 3 cm.
> Untuk lapisan selanjutnya batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang. Celah antara batu diisi sedemikian rupa dengan mortar
sehingga tidak memungkinkan adanya rongga antara batu.
> Pasangan batu yang telah selesai dikerjakan, perlu dirawat dengan melakukan penyiraman/pembasahan pada
permukaan pasangan.
> Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>

MULAI

Request

Pasang Bowplank

Dropping Material
Tidak

Check

Ya

Pek.Pasangan Ya Finishing/
Pasang Batu Check SELESAI
Batu Siap Perapihan

Tidak

5. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm )


Asumsi :
-. Material Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm )yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi
-. Material Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) telah di stok dilokasi penyimpanan sementara.
-. Setiap hari Dump truck mengangkut material dari tempat penyimpanan sementara ke lokasi pekerjaan sesuai
dengan produktivitas pekerjaan perhari.
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat Profil (benangan) plesteran dengan ketebalan 2 cm sesuai dimensi dalam Gambar Rencana.
> Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir yang telah disering dengan perbandingan 1 PC : 3
Pasir dan air, dengan cara mekanis dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang
sudah memperhitungkan berat volume pasir, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak
semen. atau sesuai petunjuk Direksi.
b. Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan
setelah air ditambahkan diputar paling tidak selama 2 menit sampai adukan semen mencapai suatu warna
seragam dan konsistensi dengan waktu putar
> Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit
> Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran spesi tidak tercampur dengan
> tanah/kotoran lain
> Plesteran dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada dengan
> permukaan yang rata secara horizontal dan tegak lurus secara vertikal
> Sebelum plesteran dikerjakan, permukaan pasangan batu harus basah dan bersih.
> Plesteran dikerjakan sebagai berikut :
-. Buat acuan atau tulangan dari mortar secara vertikal pada dinding pasangan dengan ketebalan 1,5 cm, jarak ± 2m
-. Tempel / lempar campuran mortar diantara 2 tulangan yang telah dibuat dengan ketebalan lebih dari 1,5 cm
-. Ratakan campuran yang telah ditempel tadi menggunakan lantaran/kayu yang diserut lurus dengan cara menumpu
pada tulangan yang telah dibuat.
-. Bila belum rata dan rapi, tempel lagi campuran mortar kemudian diratakan lagi.
-. Pada saat proses perataan/perapihan plester bagian permukaan dengan alat bantu (setrika untuk tukang), alat
bantu ini harus dibasahi dengan air semen.
> Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Shop Drawing

Buat Profil/
Benangan

Plesteran
Tidak

Siap

Check

Ya

Ya Finishing/
Plesteran Check SELESAI
Perapihan

Tidak
6. Acian
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat adukan saos semen ( semen + air ) sesuai kebutuhan.
> Bersihkan permukaan Plesteran dan dibasah dengan air agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Pada saat proses perataan/perapihan Acian bagian permukaan Plesteran dengan alat bantu (roskam), alat bantu ini
>
harus dibasahi dengan air semen.
Finishing terakhir menghaluskan pekerjaan acian bisa menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan benar -
>
benar rata dan halus.
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
>
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Shop Drawing

Buat Tanda batas


acian

Acian Siap
Tidak

Check

Ya

Ya Finishing/
Acian Check SELESAI
Perapihan

Tidak
7. Urugan tanah kembali
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Urugan kembali tanah bekas galian adalah pengurugan tanah bekas galian untuk mengisi celah atau rongga antara
dinding pasangan bagian luar dengan lubang profil galian.
> Dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan, minimal setelah 14 hari atau menurut petunjuk
direksi.
> Lahan yang akan diurug harus sudah dibersihkan dari kotoran kotoran yang tidak diinginkan
> Tanah hasil galian, sebelum digunakan untuk pengurukan dibersihkan dari kotoran/akar akar tanaman/batu batu atau
bahan bahan organik lainnya.
> Pengurugan dilakukan secara manual sedangkan pemadatan menggunakan alat pemadat
> Tanah hasil galian diurug disamping pasangan (celah antara dinding pasangan bagian luar dan dinding tanah), lalu
dipadatkan dengan handstamper dengan jumlah lintasan yang sesuai atau menurut petunjuk direksi sampai
permukaan urugan sama dengan permukaan tanah asli atau permukaan pasangan.
> Pemadatan dilakukan secara cermat dan hati - hati agar alat pemadat tidak mengenai/menyentuh dinding pasangan.

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Reque st

Pek. Urugan
Kembali

Pek. Urugan
Tidak

Kembali Siap

Check

Ya

Pemadatan &
Perapihan

SELESAI

8. Beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl


Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan persetujuan penggunaan produk untuk semua material yang akan digunakan sebagai bahan beton.
> Membuat jobmix design untuk Beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krldengan sumber material seperti semen, kerikil, pasir
sesuai spesifikasi teknik atau material yang telah disetujui oleh direksi.
> Trial mix untuk memastikan job mix design mencapai mutu yang disyaratkan.
> Melakukan uji kuat tekan benda uji untuk memastikan job mix design mencapai mutu beton yang di syaratkan, apabila
terjadi over strenght atau under strenght maka perlu dilakukan revisi job mix design dan trial mix ulang sehingga
mendapatkan komposisi yang sesuai.
> 30 hari sebelum pelaksanaan pengecoran mengajukan proposal/ijin kerja (request) yang menyangkut job mix design,
gambar, metode pelaksanaan pengecoran dan rencana produksi beton
> Sebelum proses pengecoran maka dilakukan :
a. pengecekan persiapan lahan pengecoran, lahan harus bebas dari minyak, lumpur, perihal organik,
potongan kayu atau material lain yang tidak diperbolehkan ada pada konstruksi yang akan dicor tersebut.
b. Melakukan pembersihan pada lokasi yang akan dicor menggunakan semprotan air.
c. Melembabkan permukaan dasar yang akan dicor.
d. Membebaskan lahan pengecoran dari air yang menggenang.
e. Memeriksa dan memastikan hal-hal yang berhubungan dengan konstruksi beton seperti kedudukan
bekisting, penulangan, atau accessories lain yang ditempatkan pada konstruksi beton tersebut terpasang
dengan benar.
memeriksa kesiapan sumber daya bahan, alat, dan tenaga sesuai kapasitas dan volume konstruksi yang
f.
akan di cor.
> Setelah hal-hal tersebut diatas sudah sesuai dan disetujui oleh direksi maka dilakukan proses pengecoran dengan
menggunakan sumber daya sesuai yang diajukan.
> Pelaksanaan pengecoran :
a. Mengunakan concrete mixer kapasitas 350 ltr
b. Untuk distribusi beton segar digunakan kereta dorong, ember dan alat-alat bantu lain seperti skop, cangkul
c. Pemadatan beton menggunakan alat penggetar/conrete vibrator mekanis , jika lokasi tidak memungkinkan
menggunakan concrete vibrator maka pemadatan beton dilakukan dengan cara memukul atau merojok.
d. Untuk mengendalikan mutu campuran maka selalu dilakukan pengujian slump test untuk menjamin
kekentalan beton sesuai rencana.
e. Pada setiap volume tertentu sesuai ketentuan maka dibuat benda uji.
> Finishing permukaan beton dan atau membuat pemberhentian sambungan beton.
> Perawatan beton/menjaga kelembaban beton dengan cara menyemprotkan/memberi air keatas permukaan beton
yang terbuka atau bila diijinkan dapat menutup dengan bahan yang dapat diberi air (seperti karung goni).

Bagan Alir >>>>>


MULAI

Request

Penyiapan
Material
Tidak

Check

Ya

Pasang Bekisting/
perancah

Tidak

Ya
Pembesian Check Pengecoran

Pemadatan/
Finishing

Pemeliharaan SELESAI

Dokumen Metode Pelaksanaan Kami buat dan akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila perusahaan kami
ditunjuk sebagai pemenang dalam proses pelelangan ini.

Waingapu, 13 Februari 2018


CV. DARWIN JAYA PERKASA

NANCY KOPALOMA
Direktris

Anda mungkin juga menyukai