I PENDAHULUAN
Dokumen Metode Pelaksanaan ini dibuat untuk memberikan gambaran proses penyelesaian pekerjaan yang efektif,
efisien dan terkendali sehingga waktu pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan dapat diketahui dan dijadwalkan dengan
baik, dengan demikian pekerjaan dapat diselesaikan secara Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya seperti yang
ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
Dokumen Metode Pelaksanaan ini selanjutnya akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila perusahaan
kami ditunjuk sebagai pemenang dalam proses pelelangan ini.
II LINGKUP PEKERJAAN
Secara garis besar Lingkup Pekerjaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI ( 2.390 Ha) di Kabupaten
SUMBA BARAT, meliputi :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a Mobilisasi dan Demobilisasi 1.00 Ls
b Pembersihan lokasi pekerjaan, pematokan dan 1.00 Ls
pembuatan uitzet pelaksanaan
c Dokumentasi dan Sosialisasi 1.00 Ls
d Papan Nama Proyek 1.00 Ls
II PEKERJAAN KONSTRUKSI
II.1. Pekerjaan Rehab Saluran Primer, BTNG.0 - BTNG.1
Panjang 400 meter
a Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih 168.00 M3
dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya
atau tidak lebih jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
b Bongkaran pasangan lama 528.00 M3
c Urugan tanah kembali 88.00 M3
d Pasangan batu kali/karang/gunung 1 Pc:4 Psr 472.00 M3
e Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) 1,200.00 M2
f Acian 1,200.00 M2
g Beton bertulang ( K-175 ) 0.28 M3
Pelaksanaan Pekerjaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI ( 2.390 Ha) di Kabupaten SUMBA
BARAT secara garis besar dapat kami gambarkan dalam Diagram Alir Kegiatan Pokok sebagai berikut :
MULAI
PEKERJAAN
PERSIAPAN
YA YA YA
PENGUKURAN
AWAL
PENGUKURAN AWAL
SIAP
CEK TIDAK
YA
PEMBUATAN PERHITUNGAN
GAMBAR KERJA MC. 0%
CEK CEK
TIDAK TIDAK
YA YA
Bersambung …………..
I
PEMBERSIHAN,
BONGKARAN PEMATOKAN, UITZET
TIDAK
TIDAK
CEK
CEK
YA
PEK. GALIAN
TANAH
PEK. GALIAN
TIDAK
TANAH SIAP
CEK
YA
PEK. PAS
BATU 1Pc : 4 Psr
C, T
YA
PEK. PLESTERAN
1Pc : 3 Psr
PEK. PLESTERAN
TIDAK
C, T
YA
PEK. ACIAN
TIDAK
C, T
YA
PEK. URUGAN
KEMBALI
PEK. URUGAN
TIDAK
KEMBALI SIAP
CEK
YA
II
Bersambung …………..
II
PEK. BETON
BERTULANG
PEK. BETON
BERTULANG
TIDAK
SIAP
YA
PENGUKURAN
AKHIR
PENGUKURAN AKHIR
SIAP
TIDAK
CEK
YA
PEMBUATAN AS PERHITUNGAN
BUILD DRAWING MC. 100%
TIDAK
MC. 100%
TIDAK
AS BUILD
DRAWING SIAP SIAP
CEK CEK
YA YA
DEMOBILISASI
PHO FHO
TIDAK
TIDAK
PHO FHO
SIAP SIAP
CEK CEK
PEMELIHARAAN
SELESAI
TIDAK
PEMELIHARAAN
SIAP
CEK
IV STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN
Untuk menunjang kelancaran dan koordinasi pelaksanaan Rehab./Peningkatan Jaringan Irigasi Sederhana D.I. LOLI (
2.390 Ha) di Kabupaten SUMBA BARAT, maka dibentuk Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan sebagai berikut :
DIREKTRIS
NANCY KOPALOMA
Kepala Proyek
Ahmad Zamroni
Petugas Keuangan
Rita Asriyanti
Pembantu Pelaksana
Suroto
Mandor
Suroto
Kepala Tukang
Suroto
Tukang
Suroto
Pekerja
Suroto
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :
2 KEPALA PROYEK
Tugas dan Tanggung Jawab :
● Memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik dibidang administrasi, teknik, maupun kegiatan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
● Membuat kegiatan perencanaan lainnya (Review Document, Mutu Kontrak , Spesifikasi Teknis , dan
Metode Pelaksanaan)
● Membina hubungan kerja yang baik dengan Pemilik Pekerjaan dan mitra kerja lainnya
● Membuat rencana tindak lanjut/ Corrective Action terhadap penyimpangan yang terjadi
● Membina quality control, Pelaksana, dan Manajer Administrasi / Keuangan guna peningkatan kinerjanya
dalam mendukung visi Perusahaan
● Bertanggung jawab kepada Direksi atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan
● Mewakili Direktur Perusahaan guna menyelesaikan isi kontrak dengan pemilik pekerjaan.
● Mengkoordinir tugas-tugas Engineering, Administrasi keuangan, dan Operasi Lapangan (Quality Plan,
Production Plan, dan dan Safety Plan.
● Menggerakkan sumber daya guna tercapai sasaran proyek dari segi biaya, mutu, waktu, dan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
● Melaksanakan atau menyelenggarakan Rapat Mingguan dan atau Rapat Bulanan internal dan eksternal
guna mengevaluasi dan membuat tindak lanjut atas aspek Progres Fisik, Biaya Proyek, Mutu Kerja, K3 di
lapangan dan semangat kerja tim proyek.
● Mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan Owner sesuai dengan tugas yang diatur dalam pasal-
pasal kontrak
3 PELAKSANA
Tugas dan Tanggung Jawab :
● Bertanggung jawab kepada Kepala Proyek terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
● Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
● Mengatur dan mengkoordinir staf yang berada dibawahnya.
● Membuat rencana kerja secara harian dan melakukan evaluasi terhadap rencana kerja tersebut.
Berkoordinasi dengan para staf pada levelnya untuk menunjang kelengkapan dan kesiapan peralatan dan
●
bahan.
● Mengadakan pengecekan transaksi pelaksanaan proyek, mengkompilasikan dan membandingkannya
dengan rencana semula.
● Melakukan pengukuran-pengukuran dan pengecekan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan
● Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
● Membina dan melatih ketrampilan para tukang dan mandor serta menilai kemampuannya apakah sesuai
dengan standar
4 PEMBANTU PELAKSANA
Tugas dan Tanggung Jawab :
● Bertanggung jawab kepada Pelaksana Lapangan terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
● Membantu melaksanakan tugas - tugas pelaksana lapangan.
● Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
● Mengatur dan mengkoordinir para mandor, tukang dan buruh.
● Melaksanakan pekerjaan sesuai rencana kerja secara harian yang telah dibuat.
● Melakukan pengukuran-pengukuran dan pengecekan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan
● Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
● Membina dan melatih ketrampilan para tukang dan mandor serta menilai kemampuannya apakah sesuai
dengan standar
LOKASI
PEKERJAAN
PETA PULAU SUMBA
Lokasi Pekerjaan
Keuntungan dari menggunakan tenaga kerja lokal antara lain adalah personil inti perusahaan jadi lebih mudah
bersosialisasi dan lebih mendapat sambutan dari masyarakat setempat, hal ini sangat bermanfaat mengurangi
resiko terjadinya konflik dengan masyarakat dan kalaupun ada terjadi kesalahpahaman atau masalah sosial lainya,
dapat lebih mudah untuk diselesaikan.
Namun adapula kendala yang paling sering kami alami pada saat menggunakan tenaga kerja lokal adalah Biasanya
selalu terlambat dalam jam memulai pekerjaan dan berhenti/selesai lebih awal dari jam kerja yang ditetapkan
perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, biasanya pada saat merekrut tenaga kerja, kami membuat kesepakatan
apabila beberapa kali mengalami keterlambatan jam kerja maka harus bersedia diberhentikan karena perusahaan
juga mempunyai batasan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
VI USULAN TATA LETAK (LAY OUT) FASILITAS PENUNJANG
Tata letak (lay out) fasilitas konstruksi, camp Penyedia Jasa, kantor dan bangunan, material yard (borrow area) dapat kami
usulkan sebagai berikut :
Penempatan Lokasi Base Camp, direncanakan ditempatkan dengan jarak agak terpisah dari pemukiman penduduk
sehingga kegiatan pekerjaan tidak mengganggu masyarakat sekitar.
Areal untuk base camp direncanakan akan ditata fasilitas penunjang antara lain : kantor direksi, mess personil, barak
pekerja, gudang, bengkel. Selain itu pada lokasi ini juga akan difungsikan sebagai tempat penampungan sementara
material lokal sebelum dibawa ke lokasi pekerjaan.
Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan irigasi adalah adanya permintaan ganti rugi
tanaman yang berada di sekitar jalur saluran irigasi. Hal ini perlu di antisipasi pada saat sosialisasi pekerjaan
dilakukan, perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa dalam pekerjaan ini tidak ada sistim ganti rugi, masyarakat
harus bisa merelakan tanaman karena pekerjaan ini juga bermanfaat bagi mereka. Selain itu personil dari pihak
perusahaan perlu juga melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada masyarakat pemilik lahan, dengan
adanya hubungan yang baik kemungkinan dapat meminimalisir masalah yang mungkin terjadi.
Salah satu masalah yang sangat berpotensi menghambat penyelesaian pekerjaan ini adalah terjadinya kelangkaan
semen yang selalu terjadi hampir setiap tahun. Untuk itu sangat perlu diantsipasi dari tahap awal pekerjaan dimulai
dengan cara melakukan stock semen sesuai dengan kebutuhan.
VIII. METODE KERJA
I. Pekerjaan Persiapan
b Demobilisasi
-. Demobilisasi semua peralatan dan personil inti setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
-. Demobilisasi tenaga kerja setelah pekerjaan selesai sesuai dengan jenis pekerjaannya
-. Sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan, semua pekerjaan pemulihan/perapihan lokasi pekerjaan sudah
harus selesai dilaksanakan
b Dokumentasi
Pengambilan dokumentasi dilaksanakan untuk tiap item pekerjaan yakni sebelum pelaksanaan pekerjaan
(0 %), selama pelaksanaan berlangsung (50 %) dan selesai pekerjaan (100 %) dengan titik fokus
pengambilan yang sama.
Foto - foto dokumentasi yang di ambil kemudian dirangkum menjadi satu album sesuai susunan urutan
pekerjaan dari kondisi 0%, 50% dan 100% dan diserahkan kepada pihak proyek setalah pekerjaan selesai.
Foto - foto dokumentasi juga perlu dilampirkan dalam laporan perkembangan fisik bulanan, sebagai
lampiran data pelaporan sesuai progres fisik yang dilaporkan.
4 Pengujian Laboratorium
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
-. Pengajuan usulan secara tertulis kepada direksi pekerjaan tentang rencana lokasi sumber quarry untuk
tiap jenis material (Pasir, Batu karang / batu gunung, batu pecah/kerikil untuk beton )
-. Setelah direksi menyetujui sumber quarry yang diusulkan, dilanjutkan dengan pengambilan sampel
material untuk dilakukan pengujian di laboratorium yang berwenang atau sesuai petunjuk direksi.
-. Hasil pengujian laboratorium akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
5 Rencana Mutu
Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dilapangan memenuhi standar mutu dalam spesifikasi maka perlu
dibuat suatu Rencana Mutu Kontrak yang akan dijadikan acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Rencana mutu kontrak antara lain berisi : Informasi dan Lingkup Pengadaan, Struktur Organisasi Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa, Prosedur Koordinasi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, Uraian Tugas, Jabatan dan
tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Inspeksi dan
Pengujian, Daftar Standar Pekerjaan, Prosedur Kerja, Kriteria Penerimaan Inspeksi dan Pengujian, Daftar Simak,
Laporan Audit Mutu, Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan, Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan, prosedur instruksi kerja.
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan, perlu dilakukan suatu survey/pengukuran pada lokasi
pekerjaan berdasarkan gambar - gambar dalam dokumen lelang/kontrak (gambar rencana). Pengukuran dilakukan oleh
tenaga surveyor dari pihak penyedia, menggunakan. Pengukuran ini harus dimulai dari Titik Tetap (Bench Mark) yang ada
dilapangan yang ditunjukan dalam gambar rencana. Pengukuran detail untuk pembuatan gambar penampang melintang
dilakukan setiap 25 m atau menurut petunjuk Direksi. Pada saat pengukuran, perlu juga dibuat beberapa titik referensi
tambahan di sepanjang lokasi pekerjaan yang letaknya diperkiraan tidak mengalami gangguan pada saat pelaksanaan
pekerjaan. Titik ini berguna sebagai titik referensi/kontrol elevasi pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Data hasil pengukuran kemudian diolah untuk menghasilkan gambar situasi dan gambar potongan melintang serta
gambar detail lainnya. Gambar gambar ini kemudian di konsultasikan dengan pihak Direksi Pekerjaan, jika sudah disetujui
maka gambar ini dijadikan sebagai Shop Drawing.
Data dari Shop Drawing kemudian diolah/dibuatkan back up data perhitungan volume pekerjaan. Hasil dari perhitungan
volume pekerjaan ini kemudian diusulkan sebagai back up data untuk proses pelaksanaan Mutual Check 0% (MC 0%).
Shop Drawing yang sudah disetujui dan ditandatangani akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Berikut ini kami uraikan metode kerja tiap item pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sebagai berikut :
Request
Pasang Ba tas –
Lokasi Pembersihan
Pembersihan Lokasi
Pek.Pembersih
Tidak
an Lokasi Siap
Ya
Check Buang Hasil Pembersihan
Perapihan SELESAI
2. Bongkaran pasangan lama
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan membuat tanda batas-batas pekerjaan bongkaran
> Pekerjaan ini dilakukan secara manual, dengan Menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, pickwel, dll ),
pasangan lama dibongkar sedemikian rupa sehingga mencapai dasar pasangan lama tersebut.
> Hasil bongkaran dibuang ke lokasi agak jauh dari arel galian / lokasi yang disetujui direksi pekerjaan.
>
Sekelompok tenaga kerja, dengan menggunakan alat bantu melakukan perapihan hasil bongkaran.
Bagan Alir >>>>>
MULAI
Request
Pasang Batas –
Bongkaran
Pek.Bongkaran
Pas. Lama
Tidak
Siap
Perapihan SELESAI
3. Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya atau tidak lebih
jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk melakukan pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja.
> Dilakukan pematokan sebagai tanda batas-batas galian dan kedalaman galian sesuai gambar kerja.
> Penggalian menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll ), dimulai dari arah hulu ke hilir atau dimulai dari
elevasi tertinggi ke elevasi yang rendah.
> Pekerjaan galian untuk saluran irigasi dilakukan dalam 2 tahap :
Tahap pertama :
-. Dilakukan penggalian untuk membuka/membentuk jalur/trase saluran dengan lebar sesuai dengan batas
batas yang telah dipatok. Kedalamam penggalian ini terbatas hanya sampai pada elevasi top saluran.
-. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap elevasi galian oleh surveyor / juru ukur.
-. Penggalian tahap ini dilakukan sampai ke ujung rencana saluran.
-. Hasil dari proses galian tahap pertama adalah terbentuk suatu trase saluran yang datar dan terbuka sesuai
dengan kemiringan rencana saluran. Kondisi trase yang sudah bersih dan datar akan sangat membantu
dalam proses penggalian lubang saluran.
Tahap kedua :
-. Dengan dipandu oleh surveyor mengunakan alat ukur, Pasang patok yang terbuat dari bambu untuk
membentuk lebar galian saluran, jarak patok dibuat ± 5 m sebagai panduan agar galian saluran lurus dan
rapi. Untuk daerah belokan atau tikungan (R), jarak patok dibuat ± 2 m.
-. Setelah selesai pemasangan patok, lakukan penggalian dengan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll )
untuk membentuk lubang saluran. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap
elevasi galian oleh surveyor menggunakan alat ukur waterpass.
> Sekelompok tenaga kerja dengan menggunakan alat bantu merapikan penampang galian.
> Tanah hasil galian, apabila disetujui oleh direksi dapat dijadikan bahan urugan kembali maka tanah tersebut
dikumpukan di suatu tempat tertentu disekitar lokasi pekerjaan. Jika tidak dapat dijadikan tanah urugan kembali
maka harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh direksi.
> Bersama direksi melakukan pengecekan ulang terhadap penampang galian dengan menggunakan alat ukur,
pengecekan antara lain : kedalaman galian, lebar galian, panjang galian, kemiringan memanjang galian. Apabila
ditemukan hal hal yang belum sesuai segera dilakukan perbaikan.
>
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan Back Up Data Pekerjaan
Request
Pasang Batas –
batas Galian
Pek. Galian
Tidak
Tanah Siap
Ya Meratakan Hasil
Check
Galian
Perapihan SELESAI
MULAI
Request
Pasang Bowplank
Dropping Material
Tidak
Check
Ya
Pek.Pasangan Ya Finishing/
Pasang Batu Check SELESAI
Batu Siap Perapihan
Tidak
Shop Drawing
Buat Profil/
Benangan
Plesteran
Tidak
Siap
Check
Ya
Ya Finishing/
Plesteran Check SELESAI
Perapihan
Tidak
6. Acian
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat adukan saos semen ( semen + air ) sesuai kebutuhan.
> Bersihkan permukaan Plesteran dan dibasah dengan air agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Pada saat proses perataan/perapihan Acian bagian permukaan Plesteran dengan alat bantu (roskam), alat bantu ini
>
harus dibasahi dengan air semen.
Finishing terakhir menghaluskan pekerjaan acian bisa menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan benar -
>
benar rata dan halus.
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
>
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Bagan Alir >>>>>
MULAI
Shop Drawing
Check
Ya
Ya Finishing/
Acian Check SELESAI
Perapihan
Tidak
Reque st
Pek. Urugan
Kembali
Pek. Urugan
Tidak
Kembali Siap
Check
Ya
Pemadatan &
Perapihan
SELESAI
8. Beton bertulang ( K-175 )
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan persetujuan penggunaan produk untuk semua material yang akan digunakan sebagai bahan beton.
> Membuat jobmix design untuk Beton bertulang ( K-175 ) dengan sumber material seperti semen, kerikil, pasir sesuai
spesifikasi teknik atau material yang telah disetujui oleh direksi.
> Trial mix untuk memastikan job mix design mencapai mutu yang disyaratkan.
> Melakukan uji kuat tekan benda uji untuk memastikan job mix design mencapai mutu beton yang di syaratkan, apabila
terjadi over strenght atau under strenght maka perlu dilakukan revisi job mix design dan trial mix ulang sehingga
mendapatkan komposisi yang sesuai.
> 30 hari sebelum pelaksanaan pengecoran mengajukan proposal/ijin kerja (request) yang menyangkut job mix design,
gambar, metode pelaksanaan pengecoran dan rencana produksi beton
> Sebelum proses pengecoran maka dilakukan :
a. pengecekan persiapan lahan pengecoran, lahan harus bebas dari minyak, lumpur, perihal organik,
potongan kayu atau material lain yang tidak diperbolehkan ada pada konstruksi yang akan dicor tersebut.
b. Melakukan pembersihan pada lokasi yang akan dicor menggunakan semprotan air.
c. Melembabkan permukaan dasar yang akan dicor.
d. Membebaskan lahan pengecoran dari air yang menggenang.
e. Memeriksa dan memastikan hal-hal yang berhubungan dengan konstruksi beton seperti kedudukan
bekisting, penulangan, atau accessories lain yang ditempatkan pada konstruksi beton tersebut terpasang
dengan benar.
f. memeriksa kesiapan sumber daya bahan, alat, dan tenaga sesuai kapasitas dan volume konstruksi yang
> Setelah hal-hal tersebut diatas sudah sesuai dan disetujui oleh direksi maka dilakukan proses pengecoran dengan
menggunakan sumber daya sesuai yang diajukan.
> Pelaksanaan pengecoran :
a. Mengunakan concrete mixer kapasitas 350 ltr
b. Untuk distribusi beton segar digunakan kereta dorong, ember dan alat-alat bantu lain seperti skop, cangkul
dll.
c. Pemadatan beton menggunakan alat penggetar/conrete vibrator mekanis , jika lokasi tidak memungkinkan
menggunakan concrete vibrator maka pemadatan beton dilakukan dengan cara memukul atau merojok.
d. Untuk mengendalikan mutu campuran maka selalu dilakukan pengujian slump test untuk menjamin
kekentalan beton sesuai rencana.
e. Pada setiap volume tertentu sesuai ketentuan maka dibuat benda uji.
> Finishing permukaan beton dan atau membuat pemberhentian sambungan beton.
> Perawatan beton/menjaga kelembaban beton dengan cara menyemprotkan/memberi air keatas permukaan beton
yang terbuka atau bila diijinkan dapat menutup dengan bahan yang dapat diberi air (seperti karung goni).
Request
Penyiapan
Material
Tidak
Check
Ya
Pasang Bekisting/
perancah
Tidak
Ya
Pembesian Check Pengecoran
Pemadatan/
Finishing
Pemeliharaan SELESAI
II.2. Pekerjaan Rehab Saluran Sekunder, BTNG.1 - BTNG.2
Panjang 79,01 meter
1. Pembersihan Lokasi pekerjaan, pematokan dan pembuatan uitzet pelaksanaan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan melakukan pematokan batas lahan yang akan dibersihkan sesuai dengan jalur trase
rencana saluran yang ditingkatkan.
> Pekerjaan pembersihan ini dilakukan secara manual menggunakan Alat Bantu ( Parang, arit, cangkul, linggis, dll )
> Lakukan Pembersihan terhadap pohon, pangkal pohon, pohon tumbang, alang-alang, rumpun bambu. Lubang yang
timbul akibat pembongkaran akar tanaman harus diisi kembali dengan tanah dan dipadatkan.
> Mengangkat dan membuang hasil pembersihan ke lokasi yang disetujui direksi.
Untuk Pembuatan uitzet pelaksanaan pekerjaan dilakukan bersama - sama direksi pekerjaan dan disesuaikan
>
dengan gambar kerja.
Bagan Alir >>>>>
MULAI
Request
Pasang Ba tas –
Lokasi Pembersihan
Pembersihan Lokasi
Pek.Pembersih
Tidak
an Lokasi Siap
Ya
Check Buang Hasil Pembersihan
Perapihan SELESAI
2. Bongkaran pasangan lama
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan membuat tanda batas-batas pekerjaan bongkaran
> Pekerjaan ini dilakukan secara manual, dengan Menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, pickwel, dll ),
pasangan lama dibongkar sedemikian rupa sehingga mencapai dasar pasangan lama tersebut.
> Hasil bongkaran dibuang ke lokasi agak jauh dari arel galian / lokasi yang disetujui direksi pekerjaan.
>
Sekelompok tenaga kerja, dengan menggunakan alat bantu melakukan perapihan hasil bongkaran.
Bagan Alir >>>>>
MULAI
Request
Pasang Batas –
Bongkaran
Pek.Bongkaran
Pas. Lama
Tidak
Siap
Perapihan SELESAI
3. Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya atau tidak lebih
jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk melakukan pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja.
> Dilakukan pematokan sebagai tanda batas-batas galian dan kedalaman galian sesuai gambar kerja.
> Penggalian menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll ), dimulai dari arah hulu ke hilir atau dimulai dari
elevasi tertinggi ke elevasi yang rendah.
> Pekerjaan galian untuk saluran irigasi dilakukan dalam 2 tahap :
Tahap pertama :
-. Dilakukan penggalian untuk membuka/membentuk jalur/trase saluran dengan lebar sesuai dengan batas
batas yang telah dipatok. Kedalamam penggalian ini terbatas hanya sampai pada elevasi top saluran.
-. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap elevasi galian oleh surveyor / juru ukur.
-. Penggalian tahap ini dilakukan sampai ke ujung rencana saluran.
-. Hasil dari proses galian tahap pertama adalah terbentuk suatu trase saluran yang datar dan terbuka sesuai
dengan kemiringan rencana saluran. Kondisi trase yang sudah bersih dan datar akan sangat membantu
dalam proses penggalian lubang saluran.
Tahap kedua :
-. Dengan dipandu oleh surveyor mengunakan alat ukur, Pasang patok yang terbuat dari bambu untuk
membentuk lebar galian saluran, jarak patok dibuat ± 5 m sebagai panduan agar galian saluran lurus dan
rapi. Untuk daerah belokan atau tikungan (R), jarak patok dibuat ± 2 m.
-. Setelah selesai pemasangan patok, lakukan penggalian dengan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll )
untuk membentuk lubang saluran. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap
elevasi galian oleh surveyor menggunakan alat ukur waterpass.
> Sekelompok tenaga kerja dengan menggunakan alat bantu merapikan penampang galian.
> Tanah hasil galian, apabila disetujui oleh direksi dapat dijadikan bahan urugan kembali maka tanah tersebut
dikumpukan di suatu tempat tertentu disekitar lokasi pekerjaan. Jika tidak dapat dijadikan tanah urugan kembali
maka harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh direksi.
> Bersama direksi melakukan pengecekan ulang terhadap penampang galian dengan menggunakan alat ukur,
pengecekan antara lain : kedalaman galian, lebar galian, panjang galian, kemiringan memanjang galian. Apabila
ditemukan hal hal yang belum sesuai segera dilakukan perbaikan.
>
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan Back Up Data Pekerjaan
Request
Pasang Batas –
batas Galian
Pek. Galian
Tidak
Tanah Siap
Ya Meratakan Hasil
Check
Galian
Perapihan SELESAI
MULAI
Request
Pasang Bowplank
Dropping Material
Tidak
Check
Ya
Pek.Pasangan Ya Finishing/
Pasang Batu Check SELESAI
Batu Siap Perapihan
Tidak
Shop Drawing
Buat Profil/
Benangan
Plesteran
Tidak
Siap
Check
Ya
Ya Finishing/
Plesteran Check SELESAI
Perapihan
Tidak
6. Acian
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat adukan saos semen ( semen + air ) sesuai kebutuhan.
> Bersihkan permukaan Plesteran dan dibasah dengan air agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Pada saat proses perataan/perapihan Acian bagian permukaan Plesteran dengan alat bantu (roskam), alat bantu ini
>
harus dibasahi dengan air semen.
Finishing terakhir menghaluskan pekerjaan acian bisa menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan benar -
>
benar rata dan halus.
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
>
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Shop Drawing
Acian Siap
Tidak
Check
Ya
Ya Finishing/
Acian Check SELESAI
Perapihan
Tidak
7. Urugan tanah kembali
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Urugan kembali tanah bekas galian adalah pengurugan tanah bekas galian untuk mengisi celah atau rongga antara
dinding pasangan bagian luar dengan lubang profil galian.
> Dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan, minimal setelah 14 hari atau menurut petunjuk
direksi.
> Lahan yang akan diurug harus sudah dibersihkan dari kotoran kotoran yang tidak diinginkan
> Tanah hasil galian, sebelum digunakan untuk pengurukan dibersihkan dari kotoran/akar akar tanaman/batu batu atau
bahan bahan organik lainnya.
> Pengurugan dilakukan secara manual sedangkan pemadatan menggunakan alat pemadat
> Tanah hasil galian diurug disamping pasangan (celah antara dinding pasangan bagian luar dan dinding tanah), lalu
dipadatkan dengan handstamper dengan jumlah lintasan yang sesuai atau menurut petunjuk direksi sampai
permukaan urugan sama dengan permukaan tanah asli atau permukaan pasangan.
> Pemadatan dilakukan secara cermat dan hati - hati agar alat pemadat tidak mengenai/menyentuh dinding pasangan.
Reque st
Pek. Urugan
Kembali
Pek. Urugan
Tidak
Kembali Siap
Check
Ya
Pemadatan &
Perapihan
SELESAI
II.3. Pekerjaan Rehab Bangunan Bagi BTNG
Jumlah 1,00 Buah
1. Pembersihan Lokasi pekerjaan, pematokan dan pembuatan uitzet pelaksanaan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan melakukan pematokan batas lahan yang akan dibersihkan sesuai dengan jalur trase
rencana saluran yang ditingkatkan.
> Pekerjaan pembersihan ini dilakukan secara manual menggunakan Alat Bantu ( Parang, arit, cangkul, linggis, dll )
> Lakukan Pembersihan terhadap pohon, pangkal pohon, pohon tumbang, alang-alang, rumpun bambu. Lubang yang
timbul akibat pembongkaran akar tanaman harus diisi kembali dengan tanah dan dipadatkan.
> Mengangkat dan membuang hasil pembersihan ke lokasi yang disetujui direksi.
Untuk Pembuatan uitzet pelaksanaan pekerjaan dilakukan bersama - sama direksi pekerjaan dan disesuaikan
>
dengan gambar kerja.
Bagan Alir >>>>>
MULAI
Request
Pasang Ba tas –
Lokasi Pembersihan
Pembersihan Lokasi
Pek.Pembersih
Tidak
an Lokasi Siap
Ya
Check Buang Hasil Pembersihan
Perapihan SELESAI
2. Bongkaran pasangan lama
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan.
> Bersama Direksi Pekerjaan membuat tanda batas-batas pekerjaan bongkaran
> Pekerjaan ini dilakukan secara manual, dengan Menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, pickwel, dll ),
pasangan lama dibongkar sedemikian rupa sehingga mencapai dasar pasangan lama tersebut.
> Hasil bongkaran dibuang ke lokasi agak jauh dari arel galian / lokasi yang disetujui direksi pekerjaan.
>
Sekelompok tenaga kerja, dengan menggunakan alat bantu melakukan perapihan hasil bongkaran.
Bagan Alir >>>>>
MULAI
Request
Pasang Batas –
Bongkaran
Pek.Bongkaran
Pas. Lama
Tidak
Siap
Perapihan SELESAI
3. Galian tanah biasa dengan kedalaman tidak lebih dari 1 m dan hasil galian disebarkan disekitarnya atau tidak lebih
jauh dari 3 m serta diratakan atau dirapikan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk melakukan pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja.
> Dilakukan pematokan sebagai tanda batas-batas galian dan kedalaman galian sesuai gambar kerja.
> Penggalian menggunakan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll ), dimulai dari arah hulu ke hilir atau dimulai dari
elevasi tertinggi ke elevasi yang rendah.
> Pekerjaan galian untuk saluran irigasi dilakukan dalam 2 tahap :
Tahap pertama :
-. Dilakukan penggalian untuk membuka/membentuk jalur/trase saluran dengan lebar sesuai dengan batas
batas yang telah dipatok. Kedalamam penggalian ini terbatas hanya sampai pada elevasi top saluran.
-. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap elevasi galian oleh surveyor / juru ukur.
-. Penggalian tahap ini dilakukan sampai ke ujung rencana saluran.
-. Hasil dari proses galian tahap pertama adalah terbentuk suatu trase saluran yang datar dan terbuka sesuai
dengan kemiringan rencana saluran. Kondisi trase yang sudah bersih dan datar akan sangat membantu
dalam proses penggalian lubang saluran.
Tahap kedua :
-. Dengan dipandu oleh surveyor mengunakan alat ukur, Pasang patok yang terbuat dari bambu untuk
membentuk lebar galian saluran, jarak patok dibuat ± 5 m sebagai panduan agar galian saluran lurus dan
rapi. Untuk daerah belokan atau tikungan (R), jarak patok dibuat ± 2 m.
-. Setelah selesai pemasangan patok, lakukan penggalian dengan Alat Bantu ( cangkul , sekop, linggis, dll )
untuk membentuk lubang saluran. Selama penggalian berlangsung, selalu dilakukan kontrol terhadap
elevasi galian oleh surveyor menggunakan alat ukur waterpass.
> Sekelompok tenaga kerja dengan menggunakan alat bantu merapikan penampang galian.
> Tanah hasil galian, apabila disetujui oleh direksi dapat dijadikan bahan urugan kembali maka tanah tersebut
dikumpukan di suatu tempat tertentu disekitar lokasi pekerjaan. Jika tidak dapat dijadikan tanah urugan kembali
maka harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh direksi.
> Bersama direksi melakukan pengecekan ulang terhadap penampang galian dengan menggunakan alat ukur,
pengecekan antara lain : kedalaman galian, lebar galian, panjang galian, kemiringan memanjang galian. Apabila
ditemukan hal hal yang belum sesuai segera dilakukan perbaikan.
>
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan Back Up Data Pekerjaan
Request
Pasang Batas –
batas Galian
Pek. Galian
Tidak
Tanah Siap
Ya Meratakan Hasil
Check
Galian
Perapihan SELESAI
MULAI
Request
Pasang Bowplank
Dropping Material
Tidak
Check
Ya
Pek.Pasangan Ya Finishing/
Pasang Batu Check SELESAI
Batu Siap Perapihan
Tidak
Shop Drawing
Buat Profil/
Benangan
Plesteran
Tidak
Siap
Check
Ya
Ya Finishing/
Plesteran Check SELESAI
Perapihan
Tidak
6. Acian
Urut-urutan Pelaksanaan :
> Pekerjaan ini dilaksanakan setelah Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 15 mm ) selesai dilaksanakan.
> Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
> Buat adukan saos semen ( semen + air ) sesuai kebutuhan.
> Bersihkan permukaan Plesteran dan dibasah dengan air agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Pada saat proses perataan/perapihan Acian bagian permukaan Plesteran dengan alat bantu (roskam), alat bantu ini
>
harus dibasahi dengan air semen.
Finishing terakhir menghaluskan pekerjaan acian bisa menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan benar -
>
benar rata dan halus.
Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
>
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Shop Drawing
Acian Siap
Tidak
Check
Ya
Ya Finishing/
Acian Check SELESAI
Perapihan
Tidak
7. Urugan tanah kembali
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
> Urugan kembali tanah bekas galian adalah pengurugan tanah bekas galian untuk mengisi celah atau rongga antara
dinding pasangan bagian luar dengan lubang profil galian.
> Dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan, minimal setelah 14 hari atau menurut petunjuk
direksi.
> Lahan yang akan diurug harus sudah dibersihkan dari kotoran kotoran yang tidak diinginkan
> Tanah hasil galian, sebelum digunakan untuk pengurukan dibersihkan dari kotoran/akar akar tanaman/batu batu atau
bahan bahan organik lainnya.
> Pengurugan dilakukan secara manual sedangkan pemadatan menggunakan alat pemadat
> Tanah hasil galian diurug disamping pasangan (celah antara dinding pasangan bagian luar dan dinding tanah), lalu
dipadatkan dengan handstamper dengan jumlah lintasan yang sesuai atau menurut petunjuk direksi sampai
permukaan urugan sama dengan permukaan tanah asli atau permukaan pasangan.
> Pemadatan dilakukan secara cermat dan hati - hati agar alat pemadat tidak mengenai/menyentuh dinding pasangan.
Reque st
Pek. Urugan
Kembali
Pek. Urugan
Tidak
Kembali Siap
Check
Ya
Pemadatan &
Perapihan
SELESAI
Request
Penyiapan
Material
Tidak
Check
Ya
Pasang Bekisting/
perancah
Tidak
Ya
Pembesian Check Pengecoran
Pemadatan/
Finishing
Pemeliharaan SELESAI
Dokumen Metode Pelaksanaan Kami buat dan akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila perusahaan kami
ditunjuk sebagai pemenang dalam proses pelelangan ini.
NANCY KOPALOMA
Direktris