Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Cooling Tower


Cooling tower sangat diperlukan di tiap proses industri, khususnya industri
pembangkit listrik tenaga panas bumi. Keperluan tersebut untuk pelaksanaan dalam
efisiensi dan konversi energi. Cooling tower adalah suatu sistem refrigerasi yang
melepaskan kalor ke udara. Cooling tower bekerja dengan cara mengontakkan air
dengan udara dan menguapkan sebagian air tersebut. Luas permukaan air yang besar
dibentuk untuk menyemprotkan air lewat nozel atau memercikan air kebawah dari
suatu bagian ke bagian lainnya. Bagian-bagian atau bahan-bahan pengisi biasanya
terbuat dari kayu tetapi bisa juga dibuat dari plastik atau keramik (Prasetyo, 2007).
Cooling tower merupakan alat penukar kalor yang fluida kerjanya adalah air
dan udara. El-Wakil (dalam Yulianto dan Urbianto, 2017) menjelaskan bahwa fungsi
dari cooling tower ialah mendinginkan air dengan cara mengontakkannya langsung
dengan udara sehingga sebagian kecil air menguap. Cooling tower merupakan suatu
peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara
mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfer. Cooling tower cara
kerjanya akan melepaskan kalor melalui kondensor, refrijeran akan melepas kalornya
kepada cooling tower sehingga air menjadi panas.
Cooling tower merupakan alat yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran
air dengan mengekstraksi panas dari air dan membuang panas ke atmosfer. Cooling
tower memanfaatkan air dan udara pada proses perpindahan panas yang dibuang ke
atmosfer. Air pendingin yang berasal dari alat atau sistem penukar panas didinginkan
di cooling tower dengan mengontakkan dengan udara yang dilewatkan. Zat cair panas
dikontakkan dengan gas tak jenuh, sebagian dari zat cair itu akan menguap dan suhu
zat cair akan turun. Penurunan suhu zat cair biasanya merupakan salah satu tujuan
dalam operasi kontak gas dan zat cair atau kontak udara dan gas. Fungsi cooling
tower adalah memproses air panas menjadi air dingin (Muhsin dan Pratama, 2018).
Cooling tower menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke
aliran udara yang bergerakdan kemudian dibuang ke atmosfir. Mengakibatkan air
yang tersisa didinginkan secara signifikan. Cooling tower mampu menurunkan suhu
air lebih dari  peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang
panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan
efisien energinya. Cooling tower secara garis besar berfungsi untuk menyerap kalor
dari air tersebut dan menyediakan sejumlah air yang relatif sejuk (dingin) untuk
dipergunakan kembali di instalasi pendingin atau berfungsi untuk menurunkan suhu
pada aliran air (Yulianto dan Urbianto, 2017).
Cooling tower merupakan alat yang paling umum dan banyak digunakan oleh
industri sebab cooling tower merupakan bagian dari utilitas yang banyak digunakan.
Cooling tower memproses air yang panas menjadi air yang dingin yang dapat
digunakan kembali dan bisa dirotasikan. Cooling tower didefinisikan sebagai alat
penukar kalor yang fluida kerjanya adalah udara dan air yangberfungsi mendinginkan
air dengan mengontakannya keudara sehingga menguapkan sebagian kecil dari
airtersebut. Kebanyakan Cooling tower melayani sistem refrigerasi dan penyamanan-
udara, menggunakan satu atau lebih kipas propeler untuk dapat menggerakan udara
secara vertikal keatas atau horizontal (Handoyo, 2015).
Proses produksi steam digunakan sebagai penggerak turbin dengan
memanfaatkan panas yang ada didalam inti lapisan bumi. Cooling tower sangat
diperlukan dalam rangka efisiensi dan konversi energi dimana digunakan suatu alat
atau unit untuk sirkulasi air pendingin. Fungsi menara pendingin adalah memproses
air panas menjadi air dingin, sehingga dapat digunakan kembali sebagai sprint pada
maen condensor, after coler, intercondensor dan bisa diinjeksikan kembali. Selain itu
cooling tower juga berfungsi untuk unit pembuangan akhir yang berupa uap atau gas
ke atmosfer. Cooling tower memanfaatkan air dan udara pada proses perpindahan
panas yang dibuang keatmosfer. .Sistem pendinginan pada mesin di industri bertujuan
untuk menjaga kestabilan suhu dan penurunan suhu (Fauzi dan Rudiyanto, 2016).
Cooling tower akan melepaskan kalor melalui kondensor, refrigeran
melepaskan kalornya ke air pendingin sehingga air tersebut berubah menjadi panas.
Selanjutnya air panas ini dipompa menuju menara pendingin. Tujuan cooling tower
adalah menyerap banyak kalor dan menyediakan banyak air pendingin untuk dapat
digunakan pada instalasi pendingin dengan kata lain menara pendingin mempunyai
fungsi menurunkan suhu air dan mengekstrak kalornya menuju atmosfir. Menara
pendingin mampu menurunkan suhu air lebih rendah daripada mesin pendingin lain
yang menggunakan metode pendingin udara, seperti radiator (Handoyo, 2015).

2.2 Prinsip Kerja Cooling Tower


Prinsip kerja cooling tower berdasarkan pada pelepasan kalor
dan perpindahan kalor. Cooling tower membuat perpindahan kalor
berlangsung dari air ke udara. Cooling tower menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang
bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfer. Air yang tersisa
didinginkan secara signifikan di cooling tower (Handoyo, 2015).
Prinsip kerja cooling tower adalah air panas yang keluar dari kondensor atau
heat exchanger dipompa menuju ke bagian atas menara untuk disemprotkan
menggunakan nozzle. Air panas yang disemprotkan akan jatuh mengalir mengenai fill
(bahan pengisi) yang berfungsi untuk memecah aliran. Air panas yang berada di
dalam cooling tower mengalami kontak langsung dengan udara luar yang bergerak
secara paksa karena pengaruh dari fan. Air panas yang sudah mengalami penurunan
temperatur akan ditampung ke dalam bak penampung air di dalam cooling tower
menguap dan kalor sensibel mengalami perpindahan dari air panas ke udara lebih
dingin sehingga temperatur air turun dan keseimbangannya terjaga (Handoyo, 2015).
Air dari bak akan dipompa ke heater untuk dipanaskan dan dialirkan menuju
cooling tower. Air panas keluar dan akan melakukan kontak langsung dengan udara
sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh dari fan atau blower. Fan atau
blower terpasang pada bagian atas cooling tower, mengalir jatuh ke filling material.
Sistem kerja cooling tower efektif dalam proses pendinginan air (Rahmawati, 2017).

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, D. A., dan Rudiyanto, B. 2016. Analisa Performa Cooling tower pada PT. Geo
Dipa Energi Unit Dieng. Jurnal Ilmiah Rotari. Vol. 1(1): 25-32.
Handoyo, Y. 2015. Analisa Performa Cooling Tower LCT 400 Pada P.T. XYZ,
Tambun Bekasi. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Vol. 3(1): 38-52.
Muhsin, A. dan Pratama, Z. 2018. Analisis Efektivitas Mesin Cooling Tower
Menggunakan Range and Approach. Jurnal Optimasi Sistem Industri. Vol.
11(2): 119-124.
Prasetyo, B. T. 2007. Simulasi Numerik dan Validasi Experimental Distribusi Aliran
Udara di Dalam Cooling Tower. Jurnal Mesin. Vol. 9(3): 190-194.
Rahmawati, M. 2017. Analisa Pengaruh Kinerja Cooling Tower Terhadap
Keandalan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. [SKRIPSI]. Jakarta
(IDN). Universitas Mercu Buana.

Anda mungkin juga menyukai