Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kehamilan merupakan episode dasar dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan


psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Perubahan kondisi
fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup
dengan proses kehamilan yang terjadi.

Pada umunya, dalam periode kehamilan akan terjadi perubahan kondisi fisik dan tanda-
tanda fisiologis mulai dari mual dan muntah, kepala pusing sampai timbulnya keluhan secara
umum seperti rasa panas dalam perut khususnya pada lambung

Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologi yang terjadi yaitu:

a. Trimester pertama : Sering terjadi fluktasi lebar aspek emosional sehingga periode ini
mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
b. Trimester kedua : Fluktasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita hamil
lebih berfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, kehidupan,
keluarga, dan hubungan dengan bayi nya dalam kandungan.
c. Trimester tiga : Berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses persalinan
sehingga wanita hamil saat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai
segala sesuatu yang mungkin akan dihadapi.

B.Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian kehamilan ?


2. Bagaimana fisiologi kehamilan ?
3. Apa saja tanda-tanda kehamilan?
4. Apa saja perubahan fisiologis akibat pada saat kehamilan?
5. Apa saja perubahan psikologis pada saat kehamilan?
6. Apa saja masalah dalam kehamilan ?

1
C.Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian kehamilan


2. Mahasiswa dapat memahami fisiologi kehamilan
3. Mahasiswa dapat memahami tanda-tanda kehamilan
4. Mahasiwa dapat memahami perubahan fisiologis pada saat hamil
5. Mahasiswa dapat memahami perubahan psikologis pada saat hamil
6. Mahasiswa dapat memahami masalah dalam kehamilan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kehamilan adalah proses yang normal,alamiah yang diawali dengan pertumbuhan


dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai sejak konsepsi sampai persalinan
(Sarwono Prawirohardjo,2018)

B. Fisiologi Kehamilan
Fisiologi kehamilan dimulai dari tahap fertilisasi, fertilisasi yaitu proses dibuahinya
sebuah ovum yang matang oleh sel sperma. Peristiwa fertilisasi terjadi di ampula tuba fallopi.
Ketika masa subur, ovarium akan menghasilkan sel telur yang matang, sel telur yang matang
akan ditangkap oleh sillia di tuba fallopi. Setelah itu sel telur akan menunggu dituba fallopi
selama 24-48 jam, bila sel sperma tidak menemui sel telur maka itu akan menyebabkan
menstruasi.
Saat sperma dilepaskan atau diejakulasi kedalam saluran genetalia wanita, hingga saat
menuju serviks banyak sperma yang mati akibat Ph vagina yang terlalu asam, selanjutnya
sperma akan menuju tuba fallopi. Pada saat dituba fallopi banyak juga sperma yang mati
akibat jalur tuba fallopi yang sempit. Dari banyaknya sperma hanya satu sperma yang dapat
menembus corona radiata dan zona pelusida di sel telur dengan bantuan enzim hyaluronidase
dan melepaskan kepala sperma (reaksi kapasitasi). Hasil penyatuan antara sperma dan sel
telur disebut morula, morula akan melewati tuba fallopi menuju desidua (dinding uterus
tempat nemempelnya morula ) untuk proses implantasi.
Implantasi terjadi ketika tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium (desidua),
dari hasil konsepsi tersebut akan menghasilkan embrio yang berupa blastula yang disebut
blastosit. Lalu bagian dari blastosit yaitu tropoblast akan menempel pada endometrium untuk
proses plasentasi. Plasentasi terjadi ketika villi chorialis yang ada dipermukaan blastosit
menghilang dan menjadi halus mengakibatkan pertumbuhan dan pembesaran blastosit yang
disebut chorion. Setelah itu villia chorialis akan tumbuh menjadi plasenta. Lapisan desidua

3
yang meliputi hasil konsepsi kearah avum uteri disebut desidua kapsularis, yang terletak
diantara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis, disitu plasenta akan
dibentuk. Plasenta berfungsi menyuplai nutrisi-nutrisi pada fetus.

C. Tanda – Tanda Kehamilan

1. Tanda Presumtive/Tanda Tidak Pasti

a) Perubahan Pada Payudara

perasaan dada berisi dan agak nyeri biasanya dirasakan oleh beberapa orang
sebelum mengalami menstruasi. Keadaan ini juga dapat mengarah kepada
kehamilan yang disebabkan oleh perubahan hormon esterogen dan progesteron
yang merangsang duktuli dan aveoli mamae. Biasanya mulai terjadi pada
minggu ketiga atau keempat kehamilan.

b) Mual dan Muntah

Perubahan hormonal pada saat kehamilan (peningkatan kadar HCG dan


esterogen) berpengaruh terhadap sistem gastrointestinal. Keadaan ini sering
terjadi pada pagi hari sehingga disebut morning sickness. keadaan mual dan
muntah ini biasanya terjadi pada bulan-bulan awal kehamilan antara minggu ke
4-14

c) Merasa Lelah

Perasaan lelah mulai terasa pada sekitar minggu ke-12. Hal ini dapat timbul
disebabkan oleh ketidaknyamanan yang dirasakan ibu,perubahan kebiasaan
tidur akibat stress,perubahan life style atau karena keadaan sakit.

d) Merasakan Adanya Pergerakan Janin

Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 16-20 minggu.
Keadaan seperti gerakan janin juga dapat dirasakan karena peningkatan gerakan
peristaltik usus,flatus,dan kontraksi otot abdominal

e) Sering Buang Air Kecil

Frekuensi urine meningkat biasanya terjadi pada 6-12 minggu kehamilan. Hal

4
ini terjadi dikarenakan uterus membesar dan juga menekan kandung kemih
sehingga ada rasa ingin berkemih terus-menerus

2. Tanda Probable/Tanda Kemungkinan

a) Perubahan Pada Serviks (Tanda Goodle)

Dalam kehamilan,serviks menjadi semakin lunak. Hal tersebut dapat mulai


terjadi dari minggu ke-5 kehamilan sampai aterm sebagai persiapan untuk
mendukung proses persalinan. Biasanya disertai juga dengan peningkatan
leukorrhoe akibat meningkatnya produksi asam laktat dari glikogen dalam
epitel vagina oleh kerja lactobacillus acidophilus. Melunaknya serviks dapat
juga ditemui pada wanita yang menggunakan oral kontrasespsi

b) Perubahan Pada Mukosa Vagina (Tanda Chadwick)

Adanya vaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagina menjadi tampak lebih


merah agak kebiru-biruan. Biasanya terjadi mulai dari minggu ke-6-8
kehamilan akibat vaskularisasi yang meningkat. Kondisi ini juga dapat ditemui
pada kondisi vosokogesti

c) Kontraksi Braxton Hicks

Selama kehamilan uterus dapat berkontraksi. Kontraksi ini mungkin dapat


dirasakan ataupun tidak oleh ibu. Pemeriksa mungkin dapat merasakan
kontraksi ini pada saat melakukan palpasi pada abdomen. Kontraksi ini dapat
terjadi mulai usia kehamilan 16-28 minggu.

d) Test Urine Kehamilan Positif

Test urine Human Chorionic Gonoadotropin (HCG) adalah jenis tes kehamilan.
Test kehamilan biasanya dapat mendeteksi kadar HCG dalam urine sekitar 10
hari setelah terlambat haid. Selama kehamilan 10-16 minggu pertama,kadar
HCG biasanya meningkat sangat cepat.

5
3. Tanda-Tanda Positif Kehamilan/Tanda Pasti

a) Mendengar bunyi jantung anak

Bunyi jantung anak atau denyut jantung janin dapat dideteksi dengan fetoskop
atau doptone. Pada awal kehamilan,denyut jantung janin dapat diidentifikasi
dengan menggunakan transvaginal ultrasound pada kehamilan 6 minggu.
Sedangkan dengan USG transabdominal dapat dideteksi mulai usia kehamilan 8
minggu. Denyut jantung janin juga terdengar pada usia kehamilan 10-12
minggu dengan menggunakan pinard’s fetal stetoskop baru dapat terdengar
mulai usia kehamilan 20-24 minggu

b) Meraba pergerakan fetus

Pergerakan janin dapat dirasakan oleh pemeriksa mulai usia kehamilan 20-24
minggu sedangkan bagian-bagian janin dapat dipalpasi mulai kehamilan 24
minggu. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu ,sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16
minggu.

c) Melihat fetus dengan USG

Dengan menggunakan USG,kantung kehamilan sudah dapat dilihat pada usia


kehamilan 5 minggu.

D. Perubahan Fisiologis Pada Saat Kehamilan


1) Uterus

6
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus
memiliki berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang, selama kehamilan uterus akan
berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion
rata - rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 L bahkan dapat mencapai 20
L bisa lebih dengan berat rata - rata 1100 g.

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel sel otot, bersama
dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutapa pada lapisan luar otot.
Daerah korpus pada bulan pertama akan menebal berkisar 1,5 cm bahkan kurang dan
seiring bertambahnya usia kehamilan akan menipis.

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulus terutama oleh hormon estrogen
dan sedikit hormon progesteron setelah kehamilan 12 minggu penebalan ukuran uterus
didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium,
dan ligamentum rotundum berada sedikit di bawah apeks fundus, sementara pada akhir
kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga
mempengaruhi penebalan sel sel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi
tempat implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat di bandingkan bagian lainnya
sehingga menyebabkan uterus tidak rata di kenal dengan tanda Piscaseck.

Pada minggu pertama ismus uteri akan mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri
yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang di kenal dengan tanda
Hegar. Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi ke arah kanan, dekstrorotasi ini di
sebabkan oleh adannya rektosigmoid di daerah kiri pelvis. Pada trimulan akhir ismus akan
berkembang menjadi segmen bawah uterus, pada akhir kehamilan otot otot uterus bagian
atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan menebal dan menipis, batasan
antaran segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis di sebut dengan lingkaran
retraksi fisiologis.

Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak
teratur dan umumnya tidak di sertai nyeri. Pada trimester ke dua kontraksi ini dapat di
dekteksi dengan pemeriksaan bimanual sehingga di sebut dengan kontraksi Braxston

7
Hicks, kontraksi ini muncul tiba tiba dan sporadik, intensitasnya bervariasi antara 5-25
mmHG. Hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan gap
juncetion di antara sel sel miometrium kontraksi akan terjadi setiap 10-20 menit. Pada
akhir kehamilan kontraksi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan di anggap sebagai
persalinan palsu.

2) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan, terjadi
akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks. Serviks hanya
memiliki 10-25% otot polos.Serviks bersifat seperti katup yang menjaga janin di dalam
uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan, serviks didominasi jaringan ikat
Fibrosa, komposisinya berupa jaringan matriks ekstraselular yang mengandung kolagen
dan proteoglikan dan bagian sel yang mengandung otot dan fibroblas, epitel, setra
pembuluh darah.

Pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus rapat
dan tidak beraturan. Namun selama kehamilan kolagen secara aktif disintesis dan secara
terus menerus di remodel oleh kolagenase yang disekresi oleh sel sel serviks dan neutrofil.

Pada akhir trimester pertama kehamilan berkas kolagen kurang kuat terbungkus
akibatnya penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan membuat serviks menjadi
lunak di bandingkan kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.
Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi
kolagen secara nyata dari Keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar(dispersi)
dan ter-remodel menjadi serap. Sehingga konsentrasi air meningkat.Proses rimodelling
berfungsi agar uterus dapat mempertahan kan kehamilan sampai atrem dan kemudian
membuat serviks berdilatasi untuk memfasilitasi persalinan. Proses perbaikan serviks
terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan berikutnya akan berulang.

3) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat di temukan di ovarium. Folikel ini akan

8
berfungsi minimal 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagi
penghasil progesteron dalam jumblah yang relatif minimal.

Relaksin, suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin
dan Insulin Like Growth Factor I dan II, di sekresikan oleh korpus luteum, desidua, dan
hati. Aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodelling jaringan ikat pada saluran
reproduksi, yang kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses
persalinan. Perannya belum diketahui secara menyeluruh, tetapi di ketahu mempunyai efek
pada perubahan struktur biokimia serviks dan kontraksi miometrium yang akan
berimplikasi pada kehamilan Preterm.

4) Vagina Dan Perineum

Selama kehamilan peningkat vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit
dan otot - otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna
keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa
dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel - sel otot polos.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yangerupkan persiapan untuk


mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,
mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan
bertambah panjangnya dinding vagina. Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan
gambar seperti paku sepatu.Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi
akan berwarna keputihan, menebal, dan PH antara 3,5 - 6 yang merupakan hasil
peningkatan produksi Asam Laktat gGlikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai
aksi dari Lactobacillus, Acidophilus.

5) Kulit
Pada kulit dinding perut akan mengalami perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini
dikenal dengan nama Striae Gravidarum.. Pada banyak perempuan kulit di garis
pertengahan perutnya akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan Linea
Nigra. Kadang - kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher
yanh disebut dengan Cbloasma atau Melasma gravidarum. Selain itu, pada areola dan

9
daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan
itu biasanya akan hilang/ sangat jauh berkurang setelah persalinan. Kontrasepsi oral juga
bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama perubahan ini di hasilkan dari
cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum
diketahui. Adanya peningkatan kadar serum Melanocytestimulating Bormone pada akhir
bulan kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya. Estrogen dan progesteron
diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dam diduga menjadi faktor
pendorongnya

6) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudarahnya menjadi lebih
lunak, setelah sebulan kedua payudarahnya akan bertambah ukurannya dan vena - vena di
bawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.
Setelah bulan perta suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolustrum dapat
keluar. Kolustrum ini berasal dari kelenjar - kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
Meskipun dapay di keluarkan, air susu belum dapat di produksi karna hormon Prolaktin
ditekan oleh Prolactin Inhibinting Bormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan
esterogen akan menurun sehingga pengaruh inhibisi progesteron terhadap A-Laktalbulmin
akan hilang. Peningkatan prolaktin akan merangsang sintesi laktose dan pada akhirnya
akan meningkatkan produksinair susu. Pada bulan yang sama areola akan lebih besar dan
kehitaman. Kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar Sebasea dari aerola, akan membesar dan
cenderung untuk menonjol keluar.Jika payudara makin membesar, striae seperti yanh
terlihat pada perut akan muncul ukuran payudarah sebelum kehamilan tidak mempunya
hubungan dengan banyak air susu yang dihasilkan.

7) System Kardiovaskuler
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resistensi vaskuler sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut
jantung. Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga
terjadi peningkatan preload. Performa ventrikel Selama kehamilan dipengaruhui oleh
penurunan resistensi vaskuler sistemik da perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasitas

10
vascular juga akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan estrogen dan
progesteron juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi
vascular perifer.
Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi uuk memfasilitasi perubahan
cardiac output, tetapi kontraktilitasnya tidak berubah. Bersamaan dengan perubahan posisi
diafragma, apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri, sehingga pada pemeriksaan EKG
akan terjadi deviasi aksis kiri, depresi segmen ST, dan inverse atau pendataran gelombang
T pada lead III.
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena kafa inferior
dan aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang. Penekanan vena kafa inferior ini
akan mengurangi darah balik vena ke jantung. Akibatnya, terjadinya penurunan preload
dan cardiac output sehingga akan menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal
dengan sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan
ibu kehilangan kesadaran. Penekanan pada aorta ini juga akan mengurangi aliran darah
uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester terakhir posisi terlentang akan membuat fungsi
ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring. Karena alasan inilah tidak dianjurkan ibu
hamil dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan.
Volume darah akan meningkat secara progesif mulai minggu ke-6 – 8 kehamilan
dan mencapai puncaknya pada mingg ke-32 – 34 dengan perubahan kecil setelah minggu
tersebut. Volume plasma akan meningkat kira – kira 40 – 45%. Hal ini dipengaruhi oleh
aksi progesterone dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur renin-angiotensin dan
aldosterone. Penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan eritrosit.
Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak 20 – 30
%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma sehingga akan
mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi
12,5 g/dl, dan pada 6 & perempuan bias mencapai dibawah 11 g/dl. Pada kehamilan lanjut
kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl itu merupakan suatu hal yang abnormal dan biasanya
lebih berhubungan dengan defisiensi zat besi daripada dengan hypervolemia. Jumlah zat
besi yang diabsorbsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi
kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga penambahan asupan zat besi dan asam folat

11
dapat membantu mengembalikan kadar hemoglobin. Kebutuhan zat besi selama kehamilan
lebih kurang 1.000 mg atau rata-rata 6 – 7 mg/hari.

Hypervolemia selama kehamilan mempunyai fungsi berikut.

a. Untuk menyesuaikan pembesaran uterus terhadap hipertrofi system vascular.


b. Untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek yang merusak dari arus balik vena
dalam posisi terlentang dan berdiri.
c. Untuk menjaga ibu dari efek kehilangan darah yang banyak pada saat persalinan.
Terjadi suatu "autotransfusi” dari system vaskularisasi dengan mengkompensasi
kehilangan darah 500 – 600 ml pada persalinan pervaginam tunggal atau 1.000 ml
pada persalinan dengan seksio sesarea atau persalinan pervaginam gemeli.

Volume darah ini akan kembali seperti sedia kala pada 2 – 6 minggu setelah
persalinan.

Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkat yakni berkisar antara 5.00 –
12.000 /l dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas berkisar 14.000 –
16.000/l. Penyebab peningkatan ini belum diketahui. Respon yang sama diketahui terjadi
selama dan setelah melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga akan mengalami
perubahan. Pada kehamilan, terutama trimester ke-tiga, terjadi peningkatan jumlah
granulosit dan limfosit CD8 T dan secara bersamaan penurunan limfosit dan monosit CD4
T. Pada awal kehamilan aktifitas leukosit alkalin fosfatase juga meningkat. Demikian juga
konsentrasi dari penanda inflamasi seperti C-reactive protein (CRP). Suatu reaktan serum
akut dan erythrocyte sedimentation rate (ESR) juga akan meningkat karena peningkatan
plasma globulin dan fibrinogen.

Kehamilan juga mempengaruhi keseimbangan koagulasi intravascular dan


fibrinolysis sehingga menginduksi suatu keadaan hiperkoagulasi. Dengan pengecualian
pada factor XI dan XIII, semua konsentrasi plasma dari faktor-faktor pembekuan darah dan
fibrinogen akan meningkat. Produksi platelet juga meningkat, tetapi karena adanya dilusi
dan konsumsinya, kadarny akan menurun.

8) Sistem Respirasi

12
Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah lebih kurang 6 cm, tetapi
tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru-paru
karena pengaruh diafragma yang naik lebih kurang 4 cm selama kehamilan. Frejuensi
pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan selama kehamilan, tetapi volume tidal,
volume ventilasi per menit dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara
signifikan pada kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu
ke-37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu setelah persalinan.

9) Sistem Pencernaan
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser. Demikian
juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan bergeser kearah atas dan
lateral.Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus
digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin dilambung sehingga akan
menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh refluks asam
lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya
tonus sfingter esophagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid
dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus besar.
Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang saja
bias menyebabkan perdarahan. Epulis selama kehamilan akan muncul, te4tapi setelah
persalinan akan berkurang secara spontan. Hemorrhoid juga merupakan suatu hal yang
sering terjadi sebagai akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah
karewna pembesaran uterus.
Hati pada manusia tidak mengalami perubahan selama kehamilan baik secara
anatomic maupun morfologik. Pada fungsi hati kadar alkalin fosfatase akan meningkat
hamper dua kali lipat, sedangkan serum aspartate transamin, alani transamin, y-glutamil
tranfarase, albumin, dan bilirubin akan menurun.

10) Sistem Perkemihan


Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan hilang
dengan semakin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir

13
kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan
timbul kembali.
Ginjal akan membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma flow juga akan
meningkat. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan vitamin yang larut air
dalam jumlah yang lebih banyak. Glukmosuria juga merupakan suatu hal yang umum,
tetapi kemungkinan adanya diabetes mellitus juga tetap harus diperhitungkan. Sementara
itu, proteinuria dan hematuria merupakan suatu hal yang abnormal. Pada fungsi renal akan
dijumpai peningkatan creatinine clearance lebih tinggi 30 %.
Pada ureter akan terjadi dilatasi dimana sisi kanan akan lebih membesar
dibandingkan ureter kiri. Hal ini diperkirakan karena ureter kiri dilindungi oleh kolon
sigmoid dan adnya tekanan yang kuat pada sisi kanan uterus sebagai konsekuensi dari
dekstrorotasi uterus. Ovarium kanan dengan posisi melintang diatas ureter kanan juga
diperkirakan sebagai factor penyebabnya. Penyebab lainnya diduga karena pengaruh
hormone progesterone.

11) Sistem Endokrin


Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan
akibat dari hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Pengaturan konsentrasi kalsium sangat berhubungan erat dengan magnesium,
fosfat, hormone paratiroid, vitamin D, dan kalsitonin. Adanya gangguan pada salah satu
factor itu akan menyebabkan perubahan pada yang lainnya. Konsentrasi plasma hormone
paratiroid akan menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat secara
progresif. Ajsi yang penting dari hormone paratiroid ini adalah untuk memasok janin
dengan kalsium yang adekuat. Selain itu, juga diketahui mempunyai peran dalam produksi
peptide pada janin, plasenta, dan ibu. Pada saat hamil dan menyusui dianjurkan untuk
mendapat asupan vitamin D 10 g atau 400 IU.
Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormone
androstenedion, testosterone, dioksikortikosterone, aldosterone, dan kortisol akan
meningkat. Sementara itu, dehidroepiandrosteron sulfat akan menurun.

14
12) Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan. Akibat
kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat
ke belakang kea rah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan
meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut
dapat menyebabkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak
enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.

E. Perubahan Psikologis Pada Saat Kehamilan


1) Trimester I
a. Sikap ambivalen
Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat
stimulan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau kondisi
(Bobak,Lowdwermik dan Jensen 2005). Penyebab pada ambivalensi pada ibu hamil
yaitu, perubahan kondisi fisik, pengalaman hamil yang buruk, ibu karier, tanggung
jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi ibu, keuangan dan sikap
penerimaan keluarga terdekatnya. Perasaan ambivalen ini berakhir dengan sendirinya
seiring ia menerima kehamilannya.

b. Perubahan emosional
Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama menyebabkan adanya
penurunan kemauan berhubungan seksual, rasa letih, dan mual, perubahan suasana
hati, kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik.

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian


yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa dia sedang mengandung.
Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan difasilitasi oleh
persaan sendiri yang merasa cukup aman untuk mulai mengungkapakan perasaan-
persaan yang menimbulkan konflik ia yang alami.

c. Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang muncul pada ibu atau wanita
hamil. Ciri-ciri ibu hamil yang mengalami depresi ialah adanya perasaan sedih atau

15
perubahan kondisi fisik, kesulitan berkonsentrasi akibat jam tidur yang terlalu lama
atau sedikit, hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasa digemari ibu,
putus asa, merasa sedih, menurunnya nafsu makan.

Depresi yang dialami ibu hamil bisa berdampak pada kelahiran premature, berat
badan bayi lahir rendah, dan jika gejala depresi pada bayi lahir tidak segera ditangani,
anak berkembang menjadi anak yang tidak bahagia, sulit berjalan, tidak responsive
terhadap orang lain, mengalami masalah perilaku seperti agresif dan mudah stress.

2) Trimester II
a.Pre quickening
Pre quickening merupakan suatu fase sebelum atau pra gerakan janin. Saat
inilah wanita hamil akan lebih dekat dengan ibunya. Pada saat ini wanita hamil
mencoba mengembangkan sikap keibuannya. Perhatian wanita hamil terhadap ibunya
dan proses-proses yang berkaitan dengan hal tersebut akan berakhir setelah terjadi
perubahan identitas dirinya sendiri dari penerima kasih sayang menjadi pemberi kasih
sayang
b. Post quickening
Post quickening merupakan suatu fase terjadi setelah ditemukannya gerakan
janin. Dengan adanya gerakan janin membuat wanita hamil mersa ia benar-benar hamil,
sosialisasinya pun berubah. Untuk saat ini ia mulai berkumpul dan bersosialisasi
dengan wanita hamil atau ibu baru di lingkungannya dengan segala minat dan
harapannya berfokus pada kehamilannya, cara membesarkan anak, dan persiapan untuk
menerima peran yang baru. Wanita hamil sangat memperhatikan kesehatan janin yang
ada dihadapannya. Perhatian ibu adalah pada kesejahteraan bayi dan menyabutnya
menjadi anggota keluarga.

3) Trimester III
a. Perubahan seksual
Hasrat seksual secara umum trimsester 3 merupakan waktu terjadinya
penurunan libido dan hal ini merupakan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap
pasangan. Banyak wanita yang merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta

16
kasih sayang yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido sescara umum dipengaruhi
oleh keletihan, nausea, payudara membesar, kecemasan, dan kekhawatiran.

F. Masalah Kehamilan
1. Gangguan rasa aman nyaman

Definisi : Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan social .

Gejala dan tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Mengeluh tidak nyaman 1. Gelisah

Gejala dan tanda Minor

Subjektif Objektif

1. Mengeluh sulit tidur 1. Menunjukkan gejala distress


2. Tidak mampu rileks 2. Tampak merintih/menangis
3. Mengeluh kedinginan/kepanasan 3. Pola eliminasi berubah
4. Merasa gatal 4. Postur tubuh berubah
5. Mengeluh mual 5. iritabilitas
6. Mengeluh lelah

17
2. Nausea

Definisi : Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
mengakibatkan muntah.

Gejala dan tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. mengeluh mual (tidak tersedia)


2. merasa ingin muntah
3. tidak berminat makan

Gejala dan tanda Minor

Subjektif Objektif

1. merasa asam dimulut 1. saliva meninngkat


2. sensasi panas/dingin 2. pucat
3. sering menelan 3. diaphoresis
4. takikardi
5. pupil dilatasi

3. Defisit nutrisi

Definisi : Beresiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisema

Faktor resiko :

1. ketidak mampuan menelan makanan


2. ketidak mampuan mencerna makanan
3. ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient
4. peningkatan kebutuhan metabolisme
5. faktor ekonomi (mis.finansial tidak mencukupi)

18
6. faktor psikologi (mis. Stress, keengganan untuk makan)

4. Konstipasi

Definisi : penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas
serta feses kering dan banyak .

Gejala dan tanda mayor

Subjektif Objektif

1. Defekasi kurang dari 2 kali 1. Feses keras


seminggu 2. Peristaltic usus menurun
2. Pengeluaran feses lama dan sulit

Gejala dan tanda minor

Subjektif Objektif

1. Mengejan saat defekai 1. Distensi abdomen


2. Kelemahan umum
3. Teraba massa pada rektal

5. Hipervolemia

Definisi : peningkatan volume cairan intravascular, interstisial, dan/atau intraselular.

Gejala dan tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Ortopnea 1. Edema anasarka dan /atau edema


2. Dispnea perifer
3. Paroxysmal nocturnal dyspnea 2. Berat badan meningkat dalam waktu
(PND) singkat
3. Jugular venous pressure (JVP) dan

19
/atau cental venous pressure (CVP)
meningkat
4. Reflex hepatojugular positif

Gejala dan tanda minor

Subjektif Objektif

(tidak tersedia) 1. Distensi vena jugularis


2. Terdengar suara nafas tambahan
3. Hepatomegaly
4. Kadar Hb/Ht turun
5. Oliguria
6. Intake lebih banyak dari output
7. Kongesti paru

6. Keletihan

Definisi : penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat

Gejala dan tanda mayor

Subjektif Objektif

1. Merasa energy tidak pulih walaupun 1. Tidak mampu mempertahankan


telah tidur aktifitas rutin
2. Merasa kurang tenaga 2. Tampak lesu
3. Mengeluh lelah

Gejala dan tanda minor

Subjektif Objektif

1. Merasa bersalah akibat tidak mampu 1. Kebutuhan istirahat meningkat


menjalankan tanggung jawab

20
2. Libido menurun

7. Gangguan citra tubuh

Definisi : perubahan persepsi tentang penampilan, struktur dan fungsi fisik individu.

Gejala dan tanda mayor

Subjektf Objektif

1. Mengungkapkan 1. Kehilangan bagian tubuh


kecacatan/kehilangan bagian tubuh 2. Fungs/struktur tubuh berubah/hilang

Gejala dan tanda minor

Subjektif Objektif

1. Tidak mau mengungkapkan 1. Menyembunyikan/menunjukkan


kecacatan/kehilangan bagian tubuh bagian tubuh secara berlebihan
2. Mengungkapkan perasaan negative 2. Menghindari melihat dan/atau
tentang perubahan negative tentang menyentuh bagian tubuh
perubahan tubuh 3. Focus berlebihan pada perubahan
3. Mengungkapkan kekhawatiran pada tubuh
penolakan/reaksi oranglain 4. Respon nonverbal pada perubahan
4. Mengungkapkaan perubahan gaya dan persebsi tubuh
hidup 5. Focus pada penampilan dan kekuatan
masalalu
6. Hubungan social berubah

8. Pola nafas tidak efektif

Definisi : inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat .

Gejala dan tanda mayor

21
Subjektif Objektif

1. Dispnea 1. Penggunaan ototbantu pernafassan


2. Fase ekspirasi memanjang
3. Pola nafas abnormal

Gejala dan tanda minor

Subjektif Objektif

1. Ortopnea 1. Pernafasan pursedlip


2. Pernafasan cuping hidung
3. Diameter torax anterior-posterior
meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah

9. Gangguan eliminasi urin

Definisi : Disfungsi eliminasi urin

Gejala dan tanda mayor

Subjektif Objektif

1. Desakan berkemin(urgensi) 1. distensi kandung kemin


2. Urin menetes (dribbling) 2. berkemih tida k tuntas (hesitanci)
3. Sering buang air kecil 3. volume residu urin meningkat
4. Nokturia
5. Mengompol

22
6. Enuresis

Gejala dan tanda minor

Subjektif Objektif

(tidak tersedia) (tidak tersedia)

23
Kehamilan adalah proses
Tanda tidak pasti
Mind Mapping alamiah yang dialami oleh
wanita yang diawali dengan 1. Perubahan
pertumbuhan dan
payudara
perkembangan janin
intrauterine dimulai sejak 2. Mual dan muntah
konsepsi sampai persalinan 3. Merasa lelah

Tanda kemungkinan
Perubahan Fisiologis
1. Tanda goodle
1. Uterus 2. Tanda Chadwick
2. Serviks 3. Kontraksi Braxton
3. Ovarium
hicks
4. Vagina dan Perineum
4. Test urine
5. Kulit
kehamilan positif
6. Payudara
Perubahan psikologis
7. System
1. Sikap ambivalen kardiovaskuler
8. System respirasi
2. Perubahan
9. System pencernaan Tanda pasti
emosional
10. System perkemihan
3. Depresi 1. Mendengar bunyi
11. System endokrin
4. Pre quickening jantung anak
12. System
5. Post quickening muskuloskeletal 2. Meraba pergerakan
6. Perubahan seksual fetus
3. Melihat fetus
dengan USG

24
MASALAH
KEHAMILAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1.Payudara terasa sakit dan perih


2.Morning sick
3.Sembelit/susah BAB
4.Sesak napas
5.Mual dan muntah 1. Defisit Nutrisi
6.Rasa ingin buang air kecil 2. Konstipasi Fekal
secara terus menerus 3. Pola napas tidak efektif

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama menjalani masa kehamilan,wanita biasanya mengalami perubahan fisiologis maupun


psikologis sehingga mempengaruhi kondisi janin yang dikandungnya. Terdapat beberapa
kiat yang dapat membantu ibu hamil menghadapi perubahan psikologis selama hamil

B. Saran
Seorang ibu hamil dan keluarganya harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan-
perubahan selama masa kehamilan dan setelah persalinannya, mencakup perubahan
fisik, psikologis, peran, dan perubahan-perubahan lainnya

26
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo,Abdul Bari Saifuddin,editor,Trijatmo


Rachimhadhi,Gulardi H.Wiknjosastro,Ed.4,Cet.5,Jakarta:PT Bina Pustaka

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan Jakarta: Salemba Medika
Ambarwati, 2008.
Abadi A.Dalam : ilmu kedokteran fetomaternal. Edisi perdana. Surabya Himpunan
Kedokteran Fetomaternal POGI. 2004:137-400

27

Anda mungkin juga menyukai