Nim: I011191018
Kelas: BIOKIMIA B2
Untuk menghasilkan heksosa fosfat, dua daur lengkap diperlukan. Slah satu
molekul fosfogliseraldehida yang terbentuk diubah menjadi dihidroksiaseton
fosfat (NHAP) dan kedua triosa fosfat itu digabungkan oleh aldolase terbentuk
fruktosa-1,6-difosfat (FDP). Fruktosa-1,6-difosfat itu kenudian diubah menjadi
fruktosa-6-fosfat (F-6-P)oleh fofatase. Reaksi keseluruhan pembentukan satu
molekul fruktosa-6-fosfat sebagai berikut:
Dari daur Calvin (gambar 9.1) terlihat bahwa senyawa pertama yang
mengikuti CO2 adalah senyawa berkarbon-5 yaitu ribulosa-1,5-bifosfat (RuBP).
Suatu senyawa perantara berkarbon-enam dibentuk yang secara spontan
terhidrolisis dan dihasilkan dua molekul asam fosfogliserat (APG), seperti berikut
ini:
CH2O-PO3H2 CH2O-PO3H2
C=O H-C-OH
CH2O-PO3H2 H-C-OH
CH2O-PO3H2
RuBP 2 APG
Karbon dioksida berdifusi dari luar daun melalui stomata kedalam ruang-
ruang antar sel. Kemudian CO2 berdifusi (sebagai CO2 atau ion bikarbonat,
HCO3-) ke dalam selsel mesofil hingga mencapai kloroplas. Di tempat ini, karena
subtrat RuBP karboksilase adalah adalah CO2, suatu reaksi yang dikatalisis oleh
karbonat anhidrase sebagai berikut:
karbonatanhidrase
CO2 + H2O HCO3- + H+
Reaksi ini dapat berlangsung spontan, tetapi sangat dipercepat oleh karbon
anhidrase.
Dari gambar Siklus Calvin terlihat bahwa asam 3-fosfogliserat (APG) oleh
ATP dan NADPH2 serta enzim triosa fosfat dehidrogenase diubah menjadi 3-
fosfogliseraldehida (PGAL), ADP, iP, dan NAD. Beberapa PGAL kemudian
diubah menjadi dihidroksiaseton fosfat (DHAP) oleh triosafosfat isomerase. Dari
kedua triosa itu dibentuk fruktosa-1,6-difosfat (FDP) oleh aldolase. Oleh
fosfatase, FDP diubah menjadi fruktosa-6-fosfat (F-6-P) dan dilepaskan fosfat
anorganik (iP). Selanjutnya (F-6-P) dengan PGAL transketolase diubah menjadi
eritrosa-4-fosfat (E-4-P) dan xilulosa-5-fosfat: (Xu-5-P). Selanjutnya E-4-P
berkondensasi dengan DHAP oleh aldolase membentuk sedoheptulosa-7-fosfat
(SDP). SDP melepaskan iP menjadi sedoheptulosa-7-fosfat (S-7-P) oleh fosfatase.
Kemudian S-7-P dengan PGAL oleh transketolase diubah menjadi ribosa-5-fosfat
(R-5-P) dan Xu-5-P. Xu-5-P membentuk Xu-5-P oleh epimerase. Xu-5-P diubah
oleh isomerase menjadi ribulosa-5-fosfat (Ru-5-P), yang selanjutnya oleh ribulosa
fosfat kinase dan ATP diubah menjadi ribulosa-1,5-bifosfat (RuBP) dan ADP.
RuBP yang dihasilkan dapat digunakan untuk memulai lagi daur dengan bereaksi
dengan CO2.
O O
Pada tahun 1965 di Hawai, Kortschak, Hartt dan Burr menemukan bahwa
daun tebu yang fotosintesisnya luar biasa cepat dan efisien, mengfiksasi sebagian
besar CO2 menjadi asam malat dan asam asparat yang berkarbon-4. Setelah kira-
kira satu detik berfotosintesis, 80% 14C yang difiksasi terdapat dalam kedua asam
tersebut, dan hanya 10% terdapat dalam APG, yang menunjukkan bahwa dalam
tanaman ini APG bukan merupakan hasil pertama fotosintesis. Hasil itu dipastikan
oleh Harch dan Slack di Australia, yang menemukan bahwa beberapa spesies
Gramineae yang berasal dari tropika termasuk jagung, menunjukkan pola yang
sama setelah mengfiksasi 14CO2. Tanaman lain seperti gandum, padi dan bambu
menghasilkan APG sebagai hasil utama fiksasi.
Dalam spesies C-4, terdapat pembagian kerja antara dua sel fotosintesis
yang berbeda yaitu sel-sel mesofil dan sel-sel seludang parenkim/pembuluh. Sel-
sel seludang parenkim hampir selalu mengelilingi ikatan pembuluh daun dan
memisahkannya dari sel-sel mesofil. Asam malat dan asam aspartat dibentuk
dalam sel-sel mesofil, dan APG, sukrosa serta pati terutama dihasilkan dalam sel-
sel seludang parenkim. RuBP karboksilase hanya terdapat dal sel-sel seludang
parenkim, demikian pula enzim-enzim daur Calvin, sehingga daur Calvin hanya
berlangsung dalam sel-sel seludang parenkim. Sebaliknya, PEP karboksilase
terutama terdapat dalam sel-sel mesofil. Jadi spesies C-4 menggunakan kedua
macam mekanisme fiksasi CO2.
Alasan bahwa CO2 pertama-tama terdapat dalam bentuk asam malat dan
asam aspartata dalah karena CO2 mula-mula masuk kedalam sel-sel mesofil
setelah melewati stomata; dan aktivasi PEP karboksilase dalam sel-sel mesofil
tinggi sedang RuBP karboksilase tidak terdapat. Sebagian besar CO 2 yang kini
terdapat dalam gugus karboksil dari asam malat dan aspartat dengan cepat
dipindahkan, mungkin melalui plasmodesmata, kedalam sel-sel seludang
parenkim. Disini senyawa-senyawa tersebut mengalami dekarboksilasi dengan
melepaskan CO2 yng kemudian difiksasi oleh RuBP dengan bantuan RuBP
karboksilase diubah menjadi APG. Jadi sumber utama CO2 bagi sel-sel seludang
parenkim adalah asam-asam C-4 yang dibentuk dalam sel-sel mesofil. Sukrosa
dan pati selanjutnya dibentuk dari APG dalam sel-sel seludang parenkim
menggunakan reaksi-reaksi Daur Calvin dan reaksi-reaksi lain. Asam-asam
berkarbon-3 (asampiruvat dan alanin) yang dihasilkan dari dekarboksilasi asam-
asam C-4 kemudian dikembalikan ke sel-sel mesofil untuk memulai lagi proses
karboksilasi sehingga daur terus berlangsung. Asam-asam C-4 yang dibentuk
dalam sel-sel mesofil nampaknya hanya merupakan pembawa (carrier) CO2 ke
sel-sel seludang parenkim.
Pada spesies yang membentuk lebih banyak aspartat dari pada malat
(pembentuk aspartat), aspartat yang masuk ke seludang parenkim diubah kembali
menjadi oksaloasetat secara transaminasi. Kemudian oksalosasetat direduksi
menjadi malat oleh malat dehidrogenase yang bergantung NADH2. Malat
mengalami dekarboksilasi oksidatif oleh enzim malat yang menggunakan NAD
sebagai aksepor elektron. Hasilnya adalah piruvat, CO2 dan NADH2. Selanjutnya
piruvat diubah menjadi alanin oleh transaminasi yang lain. Pada waktu alanin
bergerak kembali ke sel-sel mesofil, nitrogen yang terdapat didalamnya
mengganti nitrogen yang hilang pada waktu aspartat diangkut ke sel-sel seludang
parenkim.
adenilat kinase
AMP + ATP 2 ADP