~
Minalndonesia
HACCP
(Hazard Analysis
Critical Control Point)
J fire
PT. Mina Maritim Indonesia | www.minaindonesia.coma
2
Minalndonesia
Tentang
Mina Indonesia
Mina Indonesia (PT. Mina Maritim Indonesia) adalah
perusahan Education Technology dengan fokus kegiatan
melaksanakan program pendidikan, pelatihan bidang bisnis
dan karir berstandar internasional di Indonesia serta Asia
Tenggara
Saat ini, Mina Indonesia telah melaksanakan pendidikan,
pelatihan dan pendampingan
pelaku usaha dan UMKM industri,
3000 BUMN, karyawan, mahasiswa, dosen,
freshgraduate, asosiasi, pemerintah,
peserta ~]penyuluh, pensiunan, dan stakeholder
lainnya di seluruh Indonesia
Beberapa produk education technology Mina Indonesia :
- Pelatihan Food Safety Management System (FSMS)
yang didalamnya ada pengembangan kompetensi mengenai
ISO 22000, FSSC 22000, GMP, HACCP dan SSOP
-Pelatihan Quality Health Safety Environment (QHSE)
yang didalamnya ada pengembangan kompetensi mengenai
ISO 9001 (sister manajemen mutu), ISO 14001 (sistem
manajemen lingkungan), ISO 45001 (sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja), dan SMK3 PP No 50 Tahun 2012.
Program pelatihan ini diadakan di 30 Kota seluruh Indonesia.
Selama proses perkembangannya saat ini Mina Indonesia juga telah
menghasilkan produk pelatihan bidang akuakultur, yeitu Pelatihan
Bisnis Budidaya Udang Vannamei Berskala Ekspor Berbasis
Teknologi. Program pelatihan ini telah dilaksanakan sebanyak lima kali ™
di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Garut dan Makassar.
Pada kegiatan pelatihan bisnis budidaya Udang Vannamei, juga
ditingkatkan antara teori dan prakteknya dengan kunjungan tambak
budidaya udang vannamei di beberapa kota, yaitu Subang, Garut, dan
Indramayu. Pada pelatihan bidang akuakultur ini dikembangkan juga
produk Pelatihan Bisnis Ekspor dan Fieldtrip Tambak Budidaya
Udang Vannamei Skala Supraintensif.
Melalui program pendidikan, pelatihan bidang bisnis dan karir, Mina
Indonesia berkomitmen secara konsisten dan terlibat langsung
mewujudkan visi dan misi Indonesia yaitu meningkatkan sumber daya
manusia yang unggul untuk Indonesia maju. Sebagai perusahaan
education technology, dengan produk pendidikan, pelatihan bidang
bisnis dan kerir, Mina Indonesia ingin menjadi platform, sarana dan
wadah pakar dan praktis! industri agar bisa mentransfer ilmunya ke -
masyarakat luas, untuk mencapai pertumbuhan perekonomian
Indonesia,Minalndonesia
Outline
Tentang Mina Indonesia
KENAPA HARUS AMAN?
HACCP (Hazard Analaysis Critical Control Point)
- Prinsip dasar HACCP
- Langkah-langkah penyusunan dokumen HACCP
- Langkah-langkah penentuan CCP.
- Pengertian PRP dan OPRP
Penutup
Daftar PustakaMinalndonesia
Kenapa Harus
Aman?
Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer yang
harus terpenuhi oleh semua manusia dari berbagai
negara manapun, salah satunya adalah Indonesia. Untuk
memenuhikebutuhan pangan ini, maka timbulah berbagai
macam industri makanan dilndonesia, yangmemproduksi
berbagai jenis produk pangan, dari mulai makanan berat
sampai ringan. Tentu hal ini mempermudah manusia
untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
Makanan yang banyak dikonsumsi langsung, harus sesuai
dengan jaminan mutu yang disediakan oleh pemerintah.
Karena tentu dampaknya akan sangat berbahaya, apalagi
jika dikonsumsi dan diserap langsung oleh tubuh manusia.
Banyak kasus yang terjadi, salah satunya keracunan
makanan. Salah satu contohnya pada tahun 2018 pernah
terjadi kasus keracunan makanan siswa-siswa SMA di
Sukaburni, keracunan makanan inididuga disebabkan oleh
biskuit yang dibagiken gratis oleh sekolah dan hampir 50
siswa-siswa dilarikan ke rumah sakit. Hal ini terjadi karena
kita tidak terlalu memperhatikan jaminan mutu makanan
yang kita konsumsi. Kesadaran akan jaminan mutu ini
tidak hanya para pelaku industri pangan saja yang harus
paham, tetapi kita sebagai pengguna tentu juga memiliki
peran penting dan kesadaran dalam jaminan mutu
pangan/makanan yang kita konsumsi.
U harus sadar. Apabila
hal sebagainya yang
‘kesalahan (critical control
jah dan kita tahu untuk
Sat dan cepat.Minaindonesia
Sebagai pemilik atau penyedia produk pangan, kenapa
jaminan mutu pangan itu penting bagi kita? Tentu kita
sebagai penyedia produk pangan, mengingatkan produk
yang kita produksi atau sediakan menjadi pilihan pertama
yang akan dikonsumsi oleh para konsumen. Luasnya
jaringan perdagangan, dan banyaknya penyedia produk
pangan membuat persaingan bebas perdagangan yang
cukup sulit, karena kita bersaing dengan para penyedia
produk lainnya di Indonesia, yang berlomba-lomba
dalam mendapatkan kepercayaan satu konsumen dan
konsumen lainnya, bahkan di era sekarang penyebaran
informasi yang sangat cepat apabila produk yang
kita produksi ternyata menyebabkan hal yang sedikit
berbahaya atau bahkan berbahaya terhadap konsumen,
tentu akan membuat kepercayaan produk berkurang
drastis. Karena para konsumen pasti lebih edukatif lagi
dalam memilih makanan. Alasan mengapa konsumen
lebih detail lagi dalam memilih makanan yang mereka
konsumsi, karenamemang saat inikonsumen sudah aware
dengan kesehatan dan cukup banyak kasus keracunan
makanan. Menurut Masykur (2007) dalam Lien & Diah
Journal (2010) menyebutkan bahwa sepanjang empat
tahun terakhir, industri jasa boga (catering) dan produk
makanan rumah tangga menjadi penyebab terbesar
keracunan pangan yaitu 31%, diikuti oleh pangan olahan
sebesar 20%, jajanan 13%, dan lain-lain 5%.
‘Sumber Keracunan Pangan
Berdasarkan hal ini, pemerintah tentu berupaya untuk
melindungi para konsumen dan meningkatken jaminan
pangan di Indonesia dengan memberlakukan Undang-
Undang (UU) RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Bagian Keempat: Pengamanan Makanan dan Minuman),
UU RI No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, Peraturan
Pemerintah (Permen) No. 69 Tahun 1999 tentang Label
dan Iklan Pangan, Permen No. 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan, serta UU No.8 Tahun
1999 tentang perlindungan konsumen (Lien & Diah, 2010).
Selainitujuga, pemerintah membantu dalam memberikan
sistem seperti HACCP (Hazard Analys Critical Control reece
Point) sebagai sistem yang mengatur jaminan pangan.HAZARD C) CONTROL
Investigation of Crucial for
Danger to health
aes the hazard containment
rages by astisoblogspotcom
HACCP rrercpsiansistemsengmembant
mengurangi kejadian yang tidak disengaja berdasarkan
pendekatan sains, meliputi bahaya biologi, fisik, kimia
pada bahan baku dan bahan kemasan. Menurut Lien dan
Diah (2010) HACCP merupakan suatu sistem jaminan
mutu yang mendasar pada kesadaran atau perh
bahwa bahaya (hazard) akan timbul pada berbagai titik
atau tahap produksi, tetapi dapat dilakukan tindakan
pengendalian kontrol bahaya. HACCP merupakan salah
satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan
untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan
pencegahan yang dianggap memberikan jaminan dalam
menghasilkan pangan yangaman dan kunci utara HACCP
adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik pengawasan
yang mengutamakan tindakan pencegahan daripada
mengandalkan pengujian produk akhir. Penerapan
HACCP ini harus berdasarkan pelaksanaan persyaratan-
persyaratan dasar (pre-requisite program), sebelum
menerapkan sistem jaminan mutu keamanan pangan
harus menerapkan dulu GMP (Good Manufacturing
Practice) dan SSOP (Sanitation Standard Operational
Procedure).
Handling of
conditions
Position in
the processMinalndonesia
HACCP
(Hazard Analys Critical Control Point)
Menurut Daulay & Widyaiswara, sejarah HACCP sebagai
sistem jaminan mutu keamanan pangan pertama kali
diterapkan oleh tiga perusahaan di Amerika. Konsep ini
pada permulaannya dikembangkan dengan misi untuk
menghasilkan produk pangan dengan bebas dari bakteri
pathogen yang bisa menyebabkan adanya keracunan
maupun bebas dari bakteri-bakteri lain yang dikenal
sebagai “Zero-Defects”.
deeeenenetttnntett
Images by zodorg
Hal-hal yang diatur dalam zero defects ini adalah:
1. Pengendalian bahan baku
2. Pengendalian seluruh proses
3. Pengendalian pada lingkungan produksi dan tidak
hanya mengandalkan pemeriksaan pada produk
akhirMinalndonesi
Untuk menerapkan sistem HACCP ini, kita perlu
mengetahui 7 pendekatan/prinsip dasar penting HACCP .
yang merupakan dasar dari penerapan sistem HACCP @
sendiri, yaitu:
1. Melakukan analisa bahaya
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan ge
analisa bahaya yang berkaitan dengan semua aspek
produksi maupun yang sedang diproduksi. Analisa
dilakukan secara menyeluruh mulai dari bahan
baku hingga ke tangan konsumen. Jenis bahaya
yang mungkin terdapat dalam makanan dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu:
Bahaya Biologis, biasanya disebabkan oleh
bakteri, virus, atau parasit yang menyebabkan ‘
keracunan, penyakit infeksi, dan hal. lainnya
yang membahayakan kesehatan manusia. Salah
satu contohnya adalah Bacillus sp. Tidak semua
bakteri tidak boleh ditemukan dalam suatu bahan
baku, ada batas toleransi, namun ada suatu
bakteri yang batas toleransinya tidak ada seperti
Salmonella sp.
- Bahaya Kimia, biasanya disebabkan oleh jamur
yang menghasilkan toksin membahayakan
tubuh, atau bahan pengawet, pewarna, sanitizer,
dan lain sebagainya
- Bahaya fisik, biasanya benda-benda asing yang
seharusnya tidak ada di dalam makanan dan
tampak secara visual
2. Menetapkan CCP (Critical Control Point)
3. Menetapkan CCL (Critical Control Limit)
4, Menetapkan suatu sistem untuk memantau
pengendalian dari CCP \
5. Menetapkan tindakan perbaikan yang dilakukan
ketika pemantauan menunjukkan bahwa suatu CCP ~
tidak dalam kondisi terkendali x h
6. _ Menetapkan prosedur verifikasi untuk menegaskan
bahwa sistem HACCP telah berjalan dengan efektif
7. Menetapkan dokumentasi yang berhubungan
dengan semua prosedur dan catatan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip ini dan aplikasinya
‘rages by wiipedincomMinalndonesi
HACCP merupakan suatu sister yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya
spesifik yang mungkin timbul dan bagaimana cara mencegahnya untuk
mengendalikan bahaya tersebut. Dasar HACCP adalah pada kesadaran bahwa bahaya
dapat timbul pada setiap titik atau tahap produksi, namun dapat dilakukan
pencegahan melalui pengendalian titik-titik kritis. Dalam menerapkan HACPP harus
memiliki bukti fisik berupa dokumen HACCP yang disusun oleh tim HACCP yang
dibentuk disuatu perusahaan. Langkah-langkah dalam menerapkan dan penyusunan
dokumen HACCP adalah sebagai berikut:
4.Mendirikan Tim HACCP
Jika suatu perusahaan ingin mengajukan sertifikasi HACCP tentu harus membentuk
tim HACCP terlebih dahulu. Karena dalam prosesnya itu kita akan membuat sebuah
dokumen penelusuran dimulai dari deskripsi produk dan segala bahaya yang berpo-
tensial timbul dalam produksi. Tim HACCP sendiri harus mewakili dari unit kerja Pro-
duksi, Sanitasi, Quality Assurance (QA), Food Microbiology, Engineering, dan para
spesialis terkait yang akan dilibatkan bila ternyata diperlukan. Tim harus multidisiplin
dan besarnya tim harus proporsional sesuai dengan besarnya usaha. Anggota tim
tentu harus memiliki keterampilan dan keahlian dalam berbagai disiplin ilmu terkait
produk yang tercakup dalam sistem HACCP.
2, Mendeskripsi produk
Yang menjadi titik penting dalam pendeskripsian produk biasanya terdiri dari nama
produk, komposisi, karakteristik produk, metode pengawetan, pengawasan primer,
pengemasan untuk pengiriman (packaging), kondisi penyimpangan, metode distribu
si, masa kadaluarsa, label identifikasi khusus, dan persiapan konsumen.
3. Mengindentifikasi kegunaannya
Mengidentifikasi kegunaan juga harus mengidentifikasi target konsumen karena ter-
dapat beberapa target sensitive seperti lanjut usia, balita, ibu hamil, sakit dan yang
memiliki kelemahan sistem kekebalan
4, Menyusun diagram alir
Penyusunan diagram alir harus mencakup detail dari semua aktifitas proses, termasuk
inspeksi, transportasi, penyimpanan, dan penundaan dalam proses. Tentu juga dalam
pemasukan bahan proses (bahan mentah, pengemasan air dna kimia ) serta penge-
luaran bahan proses (sisa bahan pengemas bahan mentah, produk dalam proses,
produk rework atau reject
5, Melakukan konfirmasi diagram alir secara langsung di tempat
6. Menyusun daftar semua bahaya potensial yang berkaitan dengan setiap langkah,
melaksanakan analisis bahaya, dan mempertimbangkan tindakan apapun untuk pen-
gendalian bahaya yang teridentifikasi.
‘rages by wiipedincomMinalndonesi
Dalam menerapkan HACCP, hal yang menjadi potensi bahaya/titik kritis atau dalam
dunia HACCP disebut sebagai CCP (Critical Control Point) harus dituangkan dalam
dokumen HACCP. Langkah-langkah dalam penentuan titik kontrol kritis HACCP adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan CCP
2. Menentukan Batasan kritis untuk setiap CCP
3. Menetapkan sistem pemantauan untuk setiap CCP
4. Menetapkan tindakan perbaikan
5. Menetapkan prosedur verifikasi
6. Menyusun dokumen dan pencetakan kegiatan
Untuk menentukan bahaya yang terjadi dalam CCP ini, biasanya dikategorikan atas
dua hal seperti seberapa sering bahaya tersebut terjadi dan seberapa serius (tingkat
keparahan) bahaya tersebut.
A. Seberapa sering terjadi
Low (1) apabila kejadian dibawah lima kali dalam setahun, Medium (m) apabila kejadian
dalam selang 5-10 kali dalam setahun, atau High (h) apabila kejadian lebih dari 10 kali
dalam setahun, Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemungkinan terja~
dinya bahaya seperti:
- Efektivitas program persyaratan dasar
~ Frekuensi terkait potensi bahaya pada produk atau bahan
=Metode persiapan
- Kondisi selama transportasi
- Kondisi penyimpanan yang dipersyaratkan
- Langkah-langkah persiapan yang memungkinkan sebelum dikonsumsi
B, Seberapa parah itu terjadi (tingkat keparahan)
Hampir sama dengan peluang kejadian (seberapa sering terjadi), tingkat keparahan
terbagi menjadi tiga macam juga. Apabila menyebabkan sakit sakait ringan masih bisa
melanjutkan aktifitas maka tergolong low (1). apabila menyebabkan sakit yang tidak
sampai rawat inap maka tergolong medium (m). apabila menyebabkan sakit parah
atau kematian maka tergolong high (h).Minalndonesia
Untuk mempermudah memahami hubungan antara peluang kejadian/resiko dengan
tingkat keparahan, maka bisa dilihat di gambar berikut ini:
a=
a a
1
Likelihood
2
Severity
Low High
Gambar 1. Likelihood of occurrence with severity
Berdasarkan peluang kejadian dan tingkat keparahan, kita bisa memutuskan tindakan
pengendalian yang bisa kita lakukan sehingga resiko yang dihasilkan bisa turun atau
bahkan hilang sampai batas diterima. Hasil ini bisa dilihat dari score yang didapat,
karena masing-masing tingkat terdapat skornya, misal seperti Low memiliki skor 1,
medium skor 2, dan high memiliki skor 3
Apabila hasil resiko Low, maka bahaya tersebut bisa dikendalikan dengan PRP
Apabila hasil resiko Medium, maka bahaya tersebut dikendalikan dengan PRP atau
OPRP (dipilih berdasarkan score)
. Apabila hasil resiko High, maka tindakan pengendaliannya berupa OPRP atau
HACCP Plan. Dipilih melalui Codex Decision Tree (Gambar 2) , yang berfungsi
sebagai pohon putusan untuk identifikasi CCP
ow pe@
Minalndonesi
Pohon Keputusan untuk Mengidentifikasi TKK
Apakah step ini dirancang untuk
menghilangkan atau mengurangibahaya
yang mungkin dapat terjadi sampai
‘menjadi level yang dapat diterima?
2
Dapatkah kontaminasi dengan bahaya-
bahaya yang telah teridentifilasi tersebut
akan terjadi melampaui level-level yang
dapat diterima atau dengan kata lain
dapatkah hal ini meningkat kepada level
yang tidak dapat diterima?
Akankah step berikutnya mampu_
dudes at menpucant
kemungicinan terjadinya kepada
“yang dapat diterima’
Gambar 2. Codex Decision TreeMinalndonesia
Apa itu PRP
atau OPRP?
Pre-requisite programs atau bisa disebut
sebagai PRP merupakan dasar dalam mengambil
kebijakan HACCP. Jadi sebelum kita menerapkan
HACCP, harus terlebiih dahulu menerapakan PRP atau
OPRP. Apabila dilihat dari susunan prisma, FSMS (Food
Safety Management Programs) berada di titik paling
atas, kemudian dibawahnya HACCP, dibawahnya lagi
terdapat PRP. PRP ini terdiri dari GMP (Good
Manufacturing Practice) dan SSOP (Standard
Sanitation Operasional Procedure).
GMP atau biasa dikenal sebagai cara Produksi yang
baik merupakan dasar dalam menerapkan HACCP.
GMP merupakan prosedur dalam memproduksi
makanan yang baik, higenis, dan aman untuk
dikonsumsi. Salah satu contoh GMP adalah mencuci
tangan sebelum memasak. Selain GMP, ada hal yang
harus diterapkan dan tidak kalah pentingnya yaitu
SSOP. SSOP ini untuk memastikan proses pembuatan q @
makanan yang diproduksi berlangsung secara aman. §
Lalu apakah OPRP? Ketika kita menjalankan PRP, hal
yang kita jalankan tersebut dinamakan OPRP
(Operational Pre-requisite). Misalnya jika kita ingin
membuat lantai pabrik kita bersih dan higenis, kita
membuat aturan bagaimana kita membersihkannnya,
ini dapat disebut sebagai GMP atau termasuk dalam
PRP. Setelah kita menerapkan GMP dan SSOP kita bisa
menerapkan HACCP. Karena dasar dari HACCP adalah
Bear 2 &Minalndonesia
Penutup
Semakin tingginya_ isu-isu___ terkait
keamanan pangan_ di ___ Indonesia,
menyebabkan tidak hanya pihak
produsen saja yang sadar_ akan
keamanan pangan, tetapi konsumen juga
harus lebih edukatif dan sadar akan
pentingnya keamanan pangan yang
mereka konsumsi. Kenapa demikian?
Karena dampak yang disebabkan itu bisa
membahayakan tubuh, dikarenanakan
makanan yang kita konsumsi tersebut
memang diserap langsung oleh tubuh
kita. Sehingga kita sebagai konsumen
bisa lebih bijak dalam memilih makanan
mana yang = memang keamanan
pangannya sudah terjamin. Dan sebagai
produsen harus_ lebih bijak dalam
memproduksi makanan agar terjamin
kebersihan dan keamanan, sehingga
layak dikonsumsi oleh konsumen.
Jakarta, 8 Januari 2020
Published by Mina Indonesia
Report by Siti Ropikoh
Layouting by Nabilla Dhani Amanda
Power Point (Material) by Matheus NugrohoMinalndonesia
Daftar Pustaka
Daulay, S,S. & Widyaiswara,M,M. Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP) dan
Implementasinya dalam Dunia
Industri Pangan. Pusdiklat Industri. 1-22.
Lien,M,C. & Diah,L. 2010. Hazard Analysis Critical
Control Point (HACCP) Sebagai Model Kendali
dan Penjaminan Mutu Produksi Pangan.
INVOTEC Journal. 6(17): 509-519.Get
In Touch
With Us
minaindonesia
@minaindonesia
mina_indonesia
minaindonesia.com