DISUSUN OLEH
SAMARINDA / 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa karena berkat dan
petunjuknya kami dapat menyusun Makalah dengan judul ‘kasus harga diri kronik“ untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan jiwa.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk penyusun maupun yang membacanya.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yamg telibat dalam penyusunan
makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan dan
kelemahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun, sangat saya harapkan untuk
memperbaiki penulisan berikutnya.
Penyusun
Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang merupakan
pengetahuan individu tentang dirinya dan memengaruho hubungannya dengan
orang lain. Konsep diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil
pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan
realitas dunia .
Konsep diri terdiri atas komponen-komponen berikut ini :
a. Citra tubuh ( body image )
Citra tubuh ( body image ) adalah kumpulan sikap individu yang disadari dan
tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi serta perasaan masa lalu
dan sekarang tentang ukuran , fungsi, penampilan dan potensi. Citra tubuh
dimodifikasi secara berkesinambungan dengan persepsi dan pengalaman baru.
Hal-hal penting yang terkait dengan gambaran diri seperti fokus individu
terhadap fisik lebih menonjol pada usia remaja, bentuk tubuh, tinggi badan, dan
berat badan serta tanda-tanda pertumbuhan kelamin sekunder, menjadi
gambaran diri, cara individu memandang diri berdampak penting terhadap
aspek psikologis, gambaran yang realistik terhadap menerima dan menyukai
bagian tubuh, akan memberi rasa aman dalam menghindari kecemasan dan
meningkatkan harga diri, serta individu yang stabil, realistik , dan konsisten
terhadap gambaran dirinya, dapat mendorong sukses dalam kehidupan.
b. Ideal diri ( self ideal )
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai personal tertentu.
Sering juga disebut bahwa ideal diri sama dengan cita-cita, keinginan, harapan
tentang diri sendiri.
Hal-hal yang terkait dengan ideal dirimeliputi perkembangan awal terjadi pada
masa anak-anak, terbentuknya masa remaja melalui proses identifikasi terhadap
orang tua, guru, dan teman. Dipengaruhi oleh orang-orang yang dipandang
penting dalam memberi tuntunan dan harapan serta mewujudkan cita-cita dan
harapan pribadi berdasarkan norma keluarga dan sosial. Faktor- faktor yang
mempengaruhi ideal diri yaitu menetapkan ideal diri sebatas kemampuan,
faktor kultur dibandingkan dengan standar orang lain, hasrat melebihi orang
lain, hasrat memenuhi kebutuhan realistik, hasrat menghindari kegagalan, dan
adanya perasaan cemas dan ideal diri.
c. Identitas diri ( self identifity )
Identitas diri adalah prinsip pengorganisasian kepribadian yang bertanggung
jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikan individu.
Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang
kehidupan tapi merupakan tugas utama pada masa remaja. Menurut Sunaryo ,
identitas diri merupakan kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari
pengamatan dan penilaian, sebagai sintesis semua aspek konsep diri dan
menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal-hal penting yang terkait dengan identitas
diri, yaitu :
1.) Berkembang sejak masa anak-anak, bersamaan dengan berkembangnya
konsep diri.
2.) Individu yang memiliki perasaan identitas diri kuat akan memandang
dirinya tidak sama dengan orang lain, unik, dan tidak ada duanya.
3.) Identitas jenis kelamin berkembang secara bertahap sejak bayi.
4.) Identitas jenis kelamin dimulai dengan konsep laki-laki dan perempuan
serta banyak dipengaruhi oleh pandangan maupun perlakuan masyarakat.
5.) Kemandirian timbul dari perasaan berharga, menghargai diri sendiri,
kemampuan dan penguasaan diri.
6.) Individu yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya.
d. Peran diri (self role)
Peran diri merupakan serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok
sosial. Peran yang diterapkan adalah peran yang dijalani dan seseorang tidak
memiliki pilihan. Peran yang diambil adalah peran yang terplih atau dipilih oleh
oindividu. Peran diri adalah pola perilaku, sikap, nilai, dan aspirasi yang
diharapkan individu berdasarkan posisinya di masyarakat. Setiap individu di
sibukkan oleh berbagai macam peran yang terkait dengan posisinya.
Hal-hal peting terkait dengan peran diri, yaitu:
1) Peran dibutuh kan individu sebagai aktualisasi diri.
2) Peran yang memenuhi kebutuhan dan sesuai ideal diri, menghasilkan harga
diri yang tinggi atau sebaliknya.
3) Posisi individu di masyarakat dapat menjadi stresor terhadap peran.
4) Stess peran timbul karna struktursosialyang menimbulkan kesukaran atau
tuntutan posisi yang tidak mungkin di laksanakan.
5) Stres peran, terdiri dari konflik peran, peran yang tidak jelas, peran yang
tidak sesuai, dan peran yang terlalu banyak atau berlebih.
e. Harga diri (self esteem)
Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri. Harga
diri yang tinggi adalah perasaan yang berasal daripenerimaan diri sendiri tanpa
syrat, walupun melakukan kesalahan, kekalahan, dan kegagalan, tetap merasa
sebagai seirang yang penting dan berharga.
Aspek utama harga diri adalah dicintai, disayangi, dikasihi orang lain dan
mendapat penghargaan dari oran lain.
B. RENTANG RESPON
Konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari perilaku individu. Individu
dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang terlihat dari
kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan.
Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang
maladaptif. Rentang respon individu terhadap konsep dirinya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini
Menurut Stuart (2006) stressor pencetus juga dapat berasal dari sumber
internal atau eksternal seperti:
menurut stuart (2006) prilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah
dengan kronik sebagai berikut:
1) Mengkritik diri sendiri dan orang lain
2) Penurunan produktivitas
3) Destruktif yang di arahkan pada orang lain
4) Gangguan dalam hubungan
5) Rasa diri penting yang berlebihan
6) Rasa tidak mampu
7) Rasa bersalah
8) Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan
9) Perasaan negatif tentang tubuhnya sendiri
10) Ketegangan peran yang dirasakan
11) Pandangan hidup yang pesimis
12) Keluhan fisik
13) Pandangan hidup yang bertentangan
14) Penolakan terhadap kemampuan personal.
15) Destruktif terhadap diri sendiri
16) Pengurangan diri
17) Menarik diri secara social
18) Penyalahgunaan zat
19) Menarik diri dari realitas
20) Khawatir.
c. Sumber koping
d. Mekanisme Koping
1. Keluhan utama :
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
3. Konsep diri :
a) Gambaran diri
b) Identitas diri
c) Harga diri
d) Identitas
e) Peran
Jelaskan :
Masalah keperatawan :
4. Alam perasaan
( ) sedih ( ) putu as
( ) ketakutan ( ) gembira berlebihan
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
5. Interaksi selama wawancara :
( ) bermusuhan ( ) tidak kooperatif
( ) mudah tersinggung ( ) kontak mata kurang
( ) defensif ( ) curiga
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
6. Penampilan :
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan :
1) Isolasi sosial
2) Harga diri rendah kronik
3) Koping individu tidak efektif
Pohon masalah
Isolasi
sosial
effect
Harga diri
rendah kronik
Core problem
Koping individu
tidak efektif
Causa
2. Diagnosa keperawatan
Masalah konsep diri berkaitan dengan perasaan ansietas, bermusuhan dan rasa
bersalah. Masalah ini sering menimbulkan proses penyebaran diri dan sirkular bagi
individu yang dapat menyebabkan respon koping maladaptif. Respon ini dapat terlihat
pada berbagai macam individu yang mengalami ancaman integritas fisik atau sistem diri
(stuart, 2006).
Diagnosa keperawatan yang diangkat berdasarkan pohon masalah adalah :
a. Harga diri rendah kronik
b. Koping individu tidak efektif
c. Isolasi social
3. INTERVENSI KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH KRONIK
Nama klien :
Ruangan :
Diagnosa medik :
No. Cm :
tgl No Diagnosa Perencanaan intervensi Rasional
keperawatan
dm Tujuan Kriteria hasil
1 2 3 4 5 6 7
Harga diri 1. klien dapat 1.1 ekspresi 1.1.1 bina Hubungan saling
rendah kronik membina wajah bersahabat hubungan saling percaya
hubungan saling menunjukan rasa percaya dengan merupakan dasar
percaya senang,ada menciptakan bentuk
kontak mata,mau prinsip kepecayaan
berjabat komunikasi hubungan
tangan,mau terapeutik interaksi
menjawab salam semampunya
a. sapa klen
klien maududuk
dengan ramah
berdampingan
baik verbal
dengan perawat,
maupun non
mau
verbal
mengutarakan
masalahnya b. perkenalkan
dari. Dengan
sopan
c. tanyakan nama
lengkap klien dan
nama panggilan
yang di sukai
klien
d. jelaskan tujuan
pertemuan
2. klien dapat e. jujur dan
mengindentifikasi menepati janji
kemampuan dan 2.1 klien
aspek positif yang mengindentifikasi f. tunjukan sifat
dimiliki empati dari
kemampuandan menerima klien
aspek positif yang apa adanya Diskusikan
dimiliki : tingkat
g. beri perhatian
- kemampuan kepada klien dan kemampuan klien
yang dimiliki perhatikan seperti menilai
klien kebutuhan dasar realitas, kontrol
klien diri atau integritas
- aspek positif
ego sebagai dasar
keluarga h. diskusikan
asuhan
kemampuan dan
- aspek positif keperawatan
aspek yang
lingkungan yang
3. klien dapat dimiliki klien Renforcement
dimiliki klien
menilai positif akan
2.1.1. diskusikan
kemampuan yang 3.1 klien menilai meningkatkan
kemampuan dan
digunakan kemampuan yang harga diiri
aspek positif yang
dapat digunakan
dimiliki klien Pujian yang
realistis tidak
2.1.2. setiap
menyebabkan
bertemu klien
melakukan
hindarkan dari
kegiatan hanya
memberi nilai
karna ingin
negatif
4. klien dapat mendapatkan
(menetapkan) 2.1.3 utamakan pujian
kgiatan sesuai memberi pujian
4.1 klien yang realitik
dengan
membuat rencana
kemampuan yang
kegatan harian
dimiliki
Keterbukaan
pengertian
tentang
kemampuan yang
3.1.1. diskusikan dimiliki diri
dengan klien moivasi untuk
kemampuan yang setiap
masih dapat mempertahankan
digunakan selama pengunaannya
sakit
Pengertian
5. klien dapat 3.1.2. diskusikan tentang
melakukan kemampuan yang kemampuan yang
kegiatan sesuai dapat dianjutkan dimiliki diri
5.1 klien pengunaan
kondisi sakit motivasi untuk
melakukan
setiap
kegiatan sesuai
mempertahankan
kondisi sakit dan
penggunaannya
kemampuannya
Klien adalah
4.1.1. rencanakan individu yang
6. klien dapat bersama klien bertanggung
memanfaatkan aktifitas yang jawab terhadap
sistem pendukung dapat dilakukan dirinya sendiri
yang ada 6.1 klien setiap hari sesuai
Klien perlu
memanfaatkan kemampuan :
bertindak secara
sistem pendukung
- kegiatan mandiri realitas dalam
yang ada
kehidupannya
dikeluarga - kegiatan dengan
bantuan sebagian Contoh peran
yang dimiliki
- kegiatan yang
klien akan
membutuhkan
memotivasi klien
bantuan total
untuk
4.1.2 tingkatkan melaksanakn
kegiatan yang kegiatan
sesuai dengan
toleransi kondisi
klien
4.1.3. beri contoh
cara pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien
lakukan
Memberikan
5.1.1 beri kesempatan
kesempatan kepada klien
kepada klien mendiri dirumah
untuk mencoba
kegiatan yang Reinforcement
telah positif akan
direncanakan meningkatkan
harga diri,
5.1.2. beri pujian memberikan
atas keberhasilan kesempatan klien
klien untuk tetap
melakukan
5.1.3. diskusikan
kegiatan yang
kmungkinan
biasa dilakukan
pelaksanaan
dirumah
N PASIEN KELUARGA
O SP1P SP1K
SP2P SP2K
SP3K