Anda di halaman 1dari 8

APASIH ANEMIA ITU???

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika


tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah
merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak
mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat
dan mudah lelah.

Anemia pada remaja adalah suatu keadaan kadar hemoglobin dalam


darah lebih rendah dari nilai normal. Nilai batas ambang untuk
anemia menurut WHO 2001 adalah untuk umur 5-1 1 tahun < 11,5
g/L, 11-14 tahun 5 2,O g/L, remaja diatas 15 tahun untuk anak
perempuan < 12,O g/L dan anak laki-laki < 3,O g/L.
KIRA-KIRA PENYEBABNYA APA YA???

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat


atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat
cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia).

Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:

Produksi sel darah merah yang kurang.


Kehilangan darah secara berlebihan.
Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB
TERJADINYA ANEMIA

Faktor utama penyebab anemia adalah asupan zat besi yang kurang. Sekitar dua per
tiga zat besi dalam tubuh terdapat dalam sel darah merah hemoglobin . Faktor lain
yang berpengaruh terhadap kejadian anemia antara lain gaya hidup seperti
merokok, minum minuman keras, kebiasaan sarapan pagi, sosial ekonomi dan
demografi, pendidikan, jenis kelamin, umur dan wilayah. Wilayah perkotaan atau
pedesaan berpengaruh melalui mekanisme yang berhubungan dengan ketersediaan
sarana fasilitas kesehatan maupun ketersediaan makanan yang pada gilirannya
berpengaruh pada pelayanan kesehatan dan asupan zat besi.

Remaja laki-laki maupun perempuan dalam masa pertumbuhan membutuhkan energi,


protein dan zat-zat gizi lainnya yang lebih banyak dibanding dengan kelompok umur
lain. Pematangan seksual pada remaja menyebabkan kebutuhan zat besi meningkat.
Kebutuhan zat besi remaja perempuan lebih tinggi dibanding remaja laki-laki,
karena dibutuhkan untuk mengganti zat besi yang hilang pada saat menstruasi.
JENIS-JENIS ANEMIA BERDASARKAN PENYEBABNYA:

1. Anemia akibat kekurangan zat besi

Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat
besi dalam makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit celiac.

2. Anemia pada masa kehamilan

Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal. Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat
hamil, sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga
nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.

3. Anemia akibat perdarahan

Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya
bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS).

4. Anemia aplastik

Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan
optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan
obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.

5. Anemia hemolitik

Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan
dari orang tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping
obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria.

6. Anemia akibat penyakit kronis


Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang.
Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.

7. Anemia sel sabit (sickle cell anemia)

Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk
tidak normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua yang sama-sama
mengalami mutasi genetik tersebut.

8. Thalasemia

Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau
kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

GEJALA APA SAJA YANG DIRASAKAN KETIKA


TERKENA ANEMIA?
Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya.
Penderita anemia bisa mengalami gejala berupa:

Lemas dan cepat lelah


 Sakit kepala dan pusing

Kulit terlihat pucat atau kekuningan


Detak jantung tidak teratur
Napas pendek
 Nyeri dada

Dingin di tangan dan kaki

Gejala-gejala ini awalnya sering tidak disadari oleh penderita,


namun akan makin terasa seiring bertambah parahnya kondisi
anemia.

CARA PENGOBATAN ANEMIA

 Anemia akibat kekurangan zat besi

Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi darah.

 Anemia pada masa kehamilan

Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12 dan asam folat, yang dosisnya ditentukan oleh dokter.

 Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi
darah.

 Anemia aplastik

Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau transplantasi (cangkok) sumsum
tulang bila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.

 Anemia hemolitik

Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan
imunosupresan, atau pengangkatan limpa.

 Anemia akibat penyakit kronis

Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon
eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah.

 Anemia sel sabit

Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi,
seperti hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik.

 Thalassemia

Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan
cangkok sumsum tulang.
SEPERTI APA PENCEGAHAN ANEMIA???

Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia
akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi,
terutama:

 Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
 Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta
makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
 Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan
stroberi.

Untuk mengetahui apakah asupan nutrisi Anda sudah cukup,


berkonsultasilah dengan dokter spesialis gizi. Bila Anda memiliki keluarga
penderita anemia akibat kelainan genetik, seperti anemia sel sabit atau
thalasemia, konsultasikan dengan dokter sebelum merencanakan
kehamilan, agar kondisi ini tidak terjadi pada anak.

Anda mungkin juga menyukai