Anda di halaman 1dari 3

Penemuan Leeuwenhoek yang besar tak lain akibat hobinya memicing-micingkan mata lewat

kaca mikroskop. Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa begitu saja lari ke toko dan beli
mikroskop, karena itu Leeuwenhoek membikinnya sendiri. Dia samasekali bukan penggosok
lensa profesional dan belum pernah dapat didikan khusus di bidang itu. Meski begitu, keahlian
yang dikembangkan amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan para profesional pada saat itu.

Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak
menggunakannya. Sebaliknya, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil.
Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan yang
jauh lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang masih ada punya
kapasitas membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada pertanda dia berhasil membuat lebih
sempurna dari itu.

Leeuwenhoek punya kesabaran yang amat sangat dan pengamat yang tekun, punya penglihatan
tajam serta rasa ingin tahu yang tak terhingga. Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti
pelbagai macam benda, mulai rambut hingga sperma anjing, dari titik hujan hingga serangga
kecil. Juga serat, bagian kulit dan macam-macam benda lainnya. Dia membuat catatan yang teliti
dan membuat gambar sketsa terperinci dari tiap apa saja yang diamatinya.

Terhitung tahun 1673 dan seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin hubungan dengan “The
Royal Society of England” suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu.

Meskipun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan cuma tahu
satu bahasa, bahasa Belanda), dia terpilih jadi anggota lembaga ilmiah itu pada tahun 1680. Dia
juga jadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.

Leeuwenhoek dua kali kawin, punya enam anak tetapi tanpa cucu. Kesehatannya baik, masih
dapat bekerja keras di akhir-akhir hayatnya. Banyak tokoh kenamaan mengunjunginya, termasuk
Czar Rusia, Peter Yang Agung, dan Ratu Inggris. Dia menghembuskan nafas penghabisan tahun
1723 juga di Delft pada umur 90 tahun.

Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Dialah orang pertama yang menjabarkan
spermatozoa (1677), dan merupakan salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah
dan darah putih. Dia menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan
dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu. Dia mampu menunjukkan,
misalnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa
dengan insekta bersayap.

Penemuan terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali terhadap
kuman. Ini merupakan salah satu penemuan besar tentang cairan sperma yang mengakibatkan
penyuburan dalam sejarah manusia. Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock menemukan suatu
dunia yang sama sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga, penuh dengan kehidupan. Meski
belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat penting kepada umat manusia. Sesungguhnya,
“benda amat kecil mikroskopis” itu yang diamatinya sering merupakan faktor kekuatan penting
baik untuk kehidupan maupun kematian manusia. Sekali sudah ditelitinya, Leeuwenhoek
sanggup menemukan kuman di pelbagai tempat yang berbeda-beda: di sumur dan di kubangan,
di titik air hujan, di mulut dan usus menuju anus manusia. Dia melukiskan pelbagai bentuk
bakteri, juga protozoa dan menghitung ukurannya.

Bagaimana Perkembangan mikroskop selanjutnya ? Silakan klik pada schrenshot i,


kemudian lakukan simulasi.
Penggunaan penemuan besar Leeuwenhoek belum terlaksana sampai datangnya Pasteur hampir
dua abad kemudian. Fakta menunjukkan, seluruh obyek masalah mikrobiologi praktis tak ada
kegiatan hingga abad ke-19 tatkala mikroskop yang disempurnakan dikembangkan. Orang
mungkin mempertanyakan andaikata Leeuwenhock tak pernah lahir ke dunia dan penemuan-
penemuannya tak terjadi hingga abad ke- 19, mungkin saja hanya membuat sedikit perbedaan
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Tetapi, tak ada bantahan bahwa Leeuwenhoek-lah yang
menemukan kuman, dan melalui dia dunia ilmu pengetahuan menjadi sadar terhadap
kehadirannya.
Leeuwenhoek seringkali dianggap sebagai orang yang karena nasib baik kebetulan tergelincir
pada penemuan ilmiah penting. Ini samasekali jauh dari kebenaran. Penemuan mikro-organisme-
nya merupakan akibat normal dari pembikinan mikroskop yang cermat dengan kualitas yang tak
ada bandingannya dengan yang sudah ada masa itu, dan kesabaran serta ketepatannya selaku
peneliti. Dengan kata lain, penemuannya adalah hasil dari gabungan antara ketrampilan dan kerja
keras, berlawanan dan tak ada sangkut-pautnya dengan sekedar nasib keberuntungan.

Penemuan kuman ini merupakan suatu penemuan penting ilmiah yang langka yang dilakukan
oleh perseorangan. Leeuwenhoek betul-betul kerja sendirian. Penemuan protozoa dan bakterinya
tak dapat bantuan siapa pun-tidak demikian halnya pada sebagian terbesar kemajuan di bidang
biologi –serta bukannya merupakan pertumbuhan wajar dari pengetahuan biologi sebelumnya.
Faktor inilah, bersamaan dengan arti penting penggunaan penemuannya, yang membuatnya
dapat tempat tinggi dalam urutan daftar buku ini.

Hal yang unik:

1. Antony van Leewenhoek tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi di universitas.


2. Antony van Leewenhoek tidak pernah belajar bahasa Latin (bahasa sains saat itu)
3. Antony van Leewenhoek tidak pernah menulis buku namun hanya menulis surat
4. Antony van Leewenhoek membuat mikroskopnya sendiri
Hal tersebut dapat terjadi mungkin karena kecerdasan dan ketrampilan Leewenhoek dan bisa jadi
mungkin karena pendidikan di Belanda yang sedemikian unik dan mampu menumbuhkan
kreativitas serta rasa ingin tahu dari siswa-siswanya. Tapi yang jelas adalah jika pendidikan di
suatu negara itu baik dan maju maka tercermin dari berapa banyak ilmuwan yang dihasilkannya.

Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-antony-van-leeuwenhoek.html

Anda mungkin juga menyukai