PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di alam terdapat bermacam-macam bahan mineral yang dapat kita
temukan seperti besi, emas, tembaga, perak, dan sebagainya. Bahan mineral
tersebut memiliki karakteristik dan kegunaan yang beragam. Proses
penggalian bahan mineral disebut penambangan, dan dilakukan apabila telah
ditemukan dan dihitung jumlah cadangan mineral yang terkandung. Sebelum
melakukan penambangan terdapat proses identifikasi mineral yang bertujuan
meniliti mineral sebelum ditambang.
Seperti yang kita ketahui bahwa cadangan mineral di dalam bumi ini
beragam, maka ada saja logam mineral yang ikut terbawa, atau pengotor.
Selain pengotor ada juga logam transisi, yaitu logam campuran. Maka proses
identifikasi mineral perlu dilakukan untuk menghitung kadar cadangan
mineral dan kandungan dalam cadangan. Apabila telah dilakukan proses ini,
maka kita dapat menentukan bahan mineral apa yang akan ditambang. Setelah
itu kegiatan penambangan dapat dilaksanakan.
Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
mempelajari kimia unsur logam transisi perlu untuk mengenal karakteristik
logam, berguna untuk pengolahannya dan diharapkan menambah wawasan
mahasiswa tentang kimia unsur logam transisi.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mempelajari karakteristik kimia unsur logam
transisi agar dapat mengidentifikasikan logam yang ditemukan saat kegiatan
eksplorasi, mengolah logam transisi menjadi bernilai ekonomis dan
diharapkan dapat menjadi referensi untuk mempelajari kimia unsur logam
transisi.
C. Kegunaan
Pelajaran ini berguna bagi mahasiswa teknik pertambangan untuk
mengenal karakteristik kimia unsur logam transisi, mempelajari cara
pengolahan mineral logam transisi khususnya kromium (Cr), dan mengetahui
1
lokasi tambang logam transisi Kromium (Cr) di Indonesia dan di luar
Indonesia.
2
BAB II
TEORI
3
d. Entalpi Peleburan 20,5 kJ mol -1
e. Panas Penguapan 339 kJ mol -1
f. Entalpi Atomisasi 397 kJ mol -1
g. Kapasitas Kalor (250C) 23,25 J/mol.K
h. Konduktivitas Termal 94 W m -1 K -1
i. Koefisien ekspansi termal linier 4,9 x 10 -6 K -1
j. Kepadatan 7,140 kg m -3
k. Volum Molar 7,23 cm 3
l. Sifat Resistivitas listrik 12,7 10 -8 Ω m
Sifat Kimia Kromium
a. Nomor Atom 24
b. Massa Atom 51,9961 g/mol
c. Golongan, periode, blok VI B, 4, d
d. Konfigurasi elektron [Ar] 3d5 4s1
e. Jumlah elektron tiap kulit 2, 8,13, 1
f. Afinitas elektron 64,3 kJ / mol -1
g. Ikatan energi dalam gas 142,9 ± 5,4 kJ / mol -1.
h. Panjang Ikatan Cr-Cr 249 pm
i. Senyawa beracun dan mudah terbakar
Sifat – sifat kromium
a. Merupakan logam pasif berwarna putih perak dan lembek jika
dalam keadaan murninya.
b. Tahan terhadap korosi karena reaksi dengan udara
menghasilkan Cr2O3 yang bersifat nonpori.
c. Warna oksidanya berbeda – beda tergantung jenis dan jumlah
atom yang diikatnya.
d. Titik leleh : 1900 C
e. Titik didih : 2690 C
f. Mempunyai tingkat oksidasi +3, +2, +6
g. CrO2 bersifat konduktor dan magnetic
h. Tahan terhadap panas
4
BAB III
KROMIUM (Cr)
5
Kromium juga bisa diperoleh dengan melewatkan arus listrik melalui
senyawanya. Terkadang kromit diubah langsung menjadi paduan yang dikenal
sebagai ferrochromium (atau ferrochrome) dan sebagai logamnya yaitu :
a. Ferrochromium adalah paduan kromium penting. Ini digunakan untuk
menambahkan kromium ke baja. Saat baja pertama kali dibuat, bahan ini
sangat panas dan cair. Untuk membuat baja kromium, ferrochromium
ditambahkan ke baja cair panas. Di sana, kromium larut ke dalam baja
panas. Saat baja cair mengeras, kromium terjebak di dalamnya. Sehingga
menjadi baja kromium. Reaksi : FeCr2O4 + C2Cr3 + Fe3 + 4CO
b. Sebagai Logamnya,
a) Bijih kromit dalam lelehan alkali karbonat dioksida dalam udara
untuk memperoleh Na2CrO4 ,
FeCrO4 + Na2CO3 + O2
2Na2CrO4 + 2CO2 + Fe
b) Na2CrO4 yang terbentuk kemudian diluluhkan dan dilarutkan dalam
air yang dilanjutkan dengan pengendapan sebagai Na2CrO4 ,
2Na2CrO4 + H2O
Na2Cr2O4 + 2NaOH
c) Na2Cr2O4 (dikromat) kemudian direduksi dengan menggunakan
karbon sehingga terbentuk oksidanya, Cr2O3,
Na2Cr2O4 + 2Cr2O3 + Na2CO3 + CO
d) Cr2O3 dengan Al melalui proses aluminatenik atau silikon
dihasilkan logam kromium murni.
Cr2O3 + 2Al2Cr + Al2O3
2Cr2O3 + 3Si4Cr + 3Si2O2
C. Kegunaan Kromium (Cr)
Setelah diolah bahan mineral logam transisi dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, berikut adalah uraian kegunaan kimia unsur logam
transisi yang dibahas.
a. Pelapis baja atau logam
b. Sebagai fungsi dekoratif
6
c. Merupakan bahan paduan yang menjadikan baja bersifat keras
dan kuat
d. Cr(OH)SO4 bereaksi dengan kolagen menjadikan kulit bersifat
liat, lentur dan tahan terhadap kerusakan biologis
e. Bahan paduan steinless steel (yang biasa berisi kromium dan
sedikit nikel) digunakan pada industri alat – alat dapur
f. Logam paduan tanpa besi (Ni dan Cr), digunakan untuk berbagai
peralatan tahan panas karena bersifat bukan konduktor
g. CrO3 yang berwarna coklat gelap, bersifat konduktor listrik yang
tinggi dan bersifat magnetik, digunakan pada pita rekaman
h. CrO3, PbCr4, digunakan sebagai pewarna cat dan gelas
i. Na2CrO7 sebagai oksidan dalam industri kimia
D. Pengolahan Kromium (Cr)
Setelah ditambang, logam mineral tersebut perlu melalui tahapan
pengolahan agar bernilai ekonomis.
Metode untuk memproduksi kromium serupa dengan yang digunakan
untuk logam lain. Salah satu caranya adalah dengan memanaskan oksida
kromium (Cr2O3) dengan arang atau aluminium. Arang (karbon hampir
murni) atau aluminium mengambil oksigen dari oksida kromium,
meninggalkan logam kromium murni. Metode ini mirip dengan yang
digunakan oleh Vauquelin:
Kromium juga bisa diperoleh dengan melewatkan arus listrik melalui
senyawanya. Terkadang kromit diubah langsung menjadi paduan yang
dikenal sebagai ferrochromium (atau ferrochrome):
Ferrochromium adalah paduan kromium penting. Ini digunakan untuk
menambahkan kromium ke baja. Saat baja pertama kali dibuat, bahan ini
sangat panas dan cair. Untuk membuat baja kromium, ferrochromium
ditambahkan ke baja cair panas. Di sana, kromium larut ke dalam baja
panas. Saat baja cair mengeras, kromium terjebak di dalamnya. Sehingga
menjadi baja kromium.
7
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehidupan kita tidak lepas dari bahan mineral, yang diantaranya
terkandung logam – logam transisi terutama kromium (Cr) yang beragam
bentuk dan manfaat. Maka, sebagai mahasiswa teknik pertambangan kita juga
perlu mengenal logam transisi kromium yang ditambang untuk diolah agar
menghasilkan nilai ekonomis. Jika kita telah mengenal logam transisi
kromium kita bisa mengembangkan teknologi yang telah ada untuk
memudahkan pekerjaan manusia kedepannya.
3.2 Saran
Lakukanlah percobaan untuk mengetahui pengolahan bahan mineral logam
transisi ktomium agar kita lebih mudah memahami cara pengolahan. Atau
mengunjungi lokasi penambangan logam transisi kromium untuk melihat
langsung proses penambangan dan pengolahannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2010,Kromium(Cr).http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/kromiu
m-cr.html.Diakses pada tanggal 09 Maret 2020
Amir Sarifudin,2014, Pengertian Kromium
https://amirsarifuddin.blogspot.com/2014/12/pengertian-kromium-dan-
penjelasannya.html Diakses pada tanggal 09 Maret 2020
Dinke,2018,Mengenal.logam.Kromium,https://dinkes.gunungkidulkab.go.id/meng
enal-logam-kromium-dan-pengaruhnya-dalam-kesehatan/ Diakses pada
tanggal 09 Maret 2020
Https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_transisi Diakses pada tanggal 09 Maret 2020
Rustoptomy utop,2015,http://kumpul-bacaan.blogspot.co.id/2015/02/proses-
pengolahan-bijih-mangan-batu.html Diakses pada tanggal 09 Maret 2020