PEMBAHASAN
Semua tes HIV harus mendapat informed consent dari klien setelah
klien diberikan informasi yang cukup tentang tes, tujuan tes, implikasi
hasil tes positif atau negatif yang berupa konseling pra tes. Dalam
menjalankan fungsi perawat sebagai advokat bagi klien, tugas perawat
dalam informed consent adalah memastikan bahwa informed consent telah
meliputi tiga aspek penting yaitu :
a. Persetujuan harus diberikan secara sukarela
b. Persetujuan harus diberikan oleh individu yang mempunyai kapasitas
dan kemampuan untuk memahami
c. Persetujuan harus diberikan setelah diberikan informasi yang cukup
sebagai pertimbangan untuk membuat keputusan.
2.2.2 Konsep Etik/Aspek Etik dan Hukum Terhadap Pasien HIV/AIDS
Etik berasal dari bahasa Yunani “ethos“ yang berarti adat kebiasaan yang baik
atau yang seharusnya dilakukan. Dalam organisasi profesi kesehatan pedoman baik
atau buruk dalam melakukan tugas profesi telah dirumuskan dalam bentuk kode etik
yang penyusunannya mengacu pada sistem etik dan asas etik yang ada. Meskipun
terdapat perbedaan aliran dan pandangan hidup, serta adanya perubahan dalam tata
nilai kehidupan masyarakat secara global, tetapi dasar etik di bidang kesehatan.
Kesehatan klien senantiasa akan saya utamakan“ tetap merupakan asas yang tidak
pernah berubah. Asas dasar tersebut dijabarkan menjadi enam asas etik, yaitu:
1. Asas menghormati otonomi klien
Klien mempunyai kebebasan untuk mengetahui dan memutuskan apa yang akan
dilakukan terhadapnya, untuk ini perlu diberikan informasi yang cukup
2. Asas kejujuran
Tenaga kesehatan hendaknya mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang
terjadi, apa yang akan dilakukan serta risiko yang dapat terjadi.
3. Asas tidak merugikan
Tenaga kesehatan tidak melakukan tindakan yang tidak diperlukan dan
mengutamakan tindakan yang tidak merugikan klien serta mengupayakan risiko
yang paling minimal atas tindakan yang dilakukan.
4. Asas Manfaat
Semua tindakan yang dilakukan terhadap klien harus bermanfaat bagi klien untuk
mengurangi penderitaan atau memperpanjang hidupnya
5. Asas kerahasiaan
Kerahasiaan klien harus dihormati meskipun klien telah meninggal.
6. Asas keadilan
Tenaga kesehatan harus adil, tidak membedakan kedudukan sosial ekonomi,
pendidikan, jender, agama, dan lain sebagainya. (Hariadi, 2004)
Prinsip etik yang harus dipegang oleh seseorang, masyarakat, nasional dan
internasional dalam menghadapi HIV/AIDS adalah sebagai berikut :
a.Empati
Ikut merasakan penderitaan sesama termasuk ODHA dengan penuh simpati, kasih sayang
dan kesediaan saling menolong
b.Solidaritas
Secara bersama-sama membantu meringankan dan melawan ketidakadilan yang
diakibatkan oleh HIV/AIDS
c.Tanggung jawab
Bertanggung jawab mencegah penyebaran dan memberikan perawatan pada
ODHA. (Depkes RI, 2003).
Dalam asuhan perawatan sangat penting dengan memperhatikan aspek etik dalam
merawat ODHA, berikut perilaku profesional terhadap ODHA yaitu :
1. Tidak menyakiti ( Do no Harm)
Perawat harus memastikan hubungan terapeutik degan ODHA tidak
membahayakan Odha secara fisik maupun psikologis
Perawat bertanggung jawab membantu ODHA untuk mendapatkan
pengobatan HIV/AIDS baik tindakan langsung maupun rujukan ke Tim Ahli
Tidak membedakan ODHA karena status HIV-nya. Perilaku diskriminasi
petugas kesehatan akan menghambat ODHA untuk mendapatkan akses
terhadap yankes
2. Otonomi
Menghargai dan menghormati keputusan ODHA terkait pengobatan dan
keterbukaan statusnya
Membantu ODHA menentukan dan mencapai tujuan secara realistis dan
obyektif
Menjelaskan dengan jelas tentang konsekuensi pilihan ODHA, seperti tidak
mau terus minum obat ARV, tidak mau menggunakan kondom atau tidak
mau membuka status kepada keluarganya. Keputusan ODHA berdasarkan
pengetahuan yang optimal
Tidak mendikte ODHA untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
3. Equality (Keadilan)
Perawat harus memperlakukan ODHA secara adil, tidak dibedakan
berdasarkan jenis kelamin, umur, orientasi seksual, dan status sosial
Perawat memberikan askep sesuai kebutuhan pasien tanpa melihat status
ODHA (berpendidikan atau tidak berpendidikan)
4. Kerahasiaan
Menjaga dan menyimpan informasi pribadi (rahasia) terkait ODHA
Menjaga semua informasi yang diketahui tentang ODHA
Perawat dg alasan apapun dilarang membuka informasi yang bersifat
rahasia tanpa seijin ODHA
Dilarang membicarakan informasi ODHA dengan teman, klg, atau orang
lain yg tidak berkepentingan
Dilarang mendiskusikan tentang ODHA dg tim kesehatan lain di tempat
terbuka sehingga didengar orang lain
Perawat hanya boleh membocorkan informasi rahasia ODHA, kalau tidak
dibocorkan akan membahayakan hidup ODHA
5. Consent ( Persetujuan )
ODHA harus memberika persetujuan untuk VCT, kunjungan rumah,
rujukan dan terapi
Sebelum dilakukan prosedur atau tindaka apapun harus dijelaskan kpd
ODHA termasuk keuntungan dan kerugian tindakan tersebut. Tanyakan
apakah ODHA sudah paham.
Persetujuan ditandatangani ODHA dengan disaksikan oleh saksi yang
ODHA pilih
6. Perilaku Profesional
Mengikuti protokol atau SOP dalam melakukan tindakan atau prosedur
terhadap ODHA
Selalu aktif berpartisipasi dalam diskusi kasus dengan tim kesehatan lain
Terus mempertahankan dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
klinis
Disiplin
Terlihat siap dalam bekerja
Menepati janji dan komitmen
Menjaga hubungan professional dengan ODHA, tim kesehatan lain dan
kolega sendiri
Perawat selalu menjaga kesehatan dan penampilan agar menjadi role model
bagi ODHA dan keluarganya.
2.3 Pencegahan Transmisi HIV serta Penanganan Terhadap HIV