Anda di halaman 1dari 2

Kadar abu 1 = bobot abu x 100%

bobot isi

= 0,1569 x 100%
2,0079

= 7,8141%

Kadar abu 2 = bobot abu x 100%


bobot isi
= 0,1399 x 100%
2,0021
= 6,9877%

Rerata kadar abu = kadar abu 1 + kadar abu 2


2
= 7,8141% + 6,9877%
2
= 7,4009%

Pembahasan
Kadar air adalah hilangnya berat air yang terkandung dalam sampel ketika
dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Prinsip penentuan kadar air secara
gravimetri adalah dengan gravimetri penguapan secara tidak langsung. Metode penguapan
dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu
senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat
dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereaksi
tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu
pereaksi tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap (Harjadi 1986).
Kadar air pada percobaan ini yang terkandung dalam sampel daun jati belanda dengan
dua kali ulangan adalah 13,6312% dan 13,7676% . Hasil dari kedua ulangan tersebut tidak
jauh berbeda. Pada ulangan 1 kadar air yang terkandung pada daun jati belanda 13,6321%
yang artinya selisih dari bobot contoh basah dan bobot contoh kering setelah dikeringkan
pada temperatur 105 °C dalam waktu 30 menit adalah 13,6321% dan ulangan 2 kadar air
yang terkandung 13,7676% yang artinya selisih dari bobot contoh basah dan bobot contoh
kering setelah dikeringkan pada temperatur 105 °C dalam waktu 30 menit adalah 13,7676%
dengan rerata dari kedua ulangan tersebut adalah 13,6539%.
Abu adalah zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu
dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuanya. Kadar abu ada
hubunganya dengan mineral suatu bahan. Prinsip dari penentuan kadar abu adalah gravimetri
penguapan secara langsung yaitu berdasarkan jumlah zat yang menguap. Cawan porselin
dikeringkan dahulu pada suhu 600 °C selama 30 menit di dalam tanur agar memperoleh berat
cawan murni sehingga proses penimbangan dapat berjalan secara akurat. Cawan porselin
sebelum ditimbang terlebih dahulu didinginkan dalam eksikator agar pada saat penimbangan
mendapatkan hasil yang akurat serta mencegah rusaknya alat timbang karena suhu yang
terlalu tinggi. Penimbangan terhadap bahan dilakukan dalam keadaan dingin, untuk itu maka
porselin yang berisi abu yang di ambil dari dalam tanur listrik harus terlebih dahulu di
masukan ke dalam esikator sampai dingin. Esikator yang digunakan harus berisi atau di
lengkapi dengan zat penyerap uap air misalnya silika gel dan supaya esikator dapat mudah
digeser tutupnya maka permukaan gelas harus diolesi dengan vaselin.
Pendinginan ini bertujuan karena tidak baik menimbang pada keadaan panas, karena
akan mempengaruhi bobot yang sebenarnya dan juga berfungsi untuk menyerap air yang
masih berada pada krus sehingga penimbangan menghasilkan nilai yang akurat. Apabila
dianginkan di luar maka yang terjadi adalah penambahan bobot air karena bahan yang panas
(sudah tidak terdapat kadar airnya) didinginkan di udara bebas maka dengan cepat krus
tersebut akan menarik air yang berada di lingkungan sekitarnya tetapi bila di letakan di dalam
eksikator maka air yang berada di sekitarnya akan diserap oleh isi dari eksikator (silika gel)
sehingga bahan masih tetap kering.
Kadar abu yang diperoleh pada ulangan 1 adalah 7,8141% yang artinya dalam 2,0079
bobot contoh mengandung bobot abu 0,1569 setelah ditanur pada suhu 600 °C dalam waktu
30 menit jadi kadar abu dalam contoh 7,8141%. Kadar abu pada ulangan 2 adalah 6,9877%
yang artinya dalam 2,0021 bobot contoh mengandung bobot abu 0,1399 setelah ditanur pada
suhu 600 °C dalam waktu 30 menit jadi kadar abu dalam contoh 6,9877%. Kadar abu
ditentukan oleh banyaknya bobot contoh, jadi semakin banyak bobot contoh maka kadar abu
juga semakin tinggi.

Simpulan
Prisip penentuan kadar air secara gravimetri adalah dengan gravimetri penguapan
tidak langsung. Prinsip penentuan kadar abu secara gravimetri adalah dengan gravimetri
penguapan secara langsung. Kadar air pada setiap ulangan 1 dan 2 adalah 13,6312% dan
13,7676%. Kadar air tergantung pada lamanya proses pengeringan dan bobot contoh basah,
semakin besar bobot contoh maka semakin tinggi kadar air yang terkandung. Kadar abu pada
setiap ulangan 1 dan 2 adalah 7,8141% dan 6,9877%. Kadar abu tergantung pada banyaknya
contoh yang akan diabukan semakin besar bobot contoh maka bobot abunya juga semakin
besar.

Daftar Pustaka

Day Undewood.2002.Analisis Kimia Kuntitatif edisi keenam.Jakarta:Erlangga.

Anonim.2009.Pengujian Kadar Abu.[Terhubung Berkala].


www.praktikum_pengenceran_larutan.html.2009/01kadar/abu.html.[11 Maret 2010].

Haryadi W.1986.Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta:Gramedia

Anda mungkin juga menyukai