Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup.
Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan
oleh sel itu sendiri, contohnya metabolisme zat yang menghasilkan energi
untuk aktifitas kehidupan, tumbuh dan berkembang biak, dan
kemampuannya menganggai berbagai keadaan di lingkungannya. Pada
makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh
kelompok kelompok sel yang berbeda yang membentuk suatu jaringan,
organ atau membentuk suatu sistem (George, 2011).
Di Inggris, insiden kanker payudara pada wanita telah meningkat
sebesar 6% selama dekade terakhir pada tahun 1999-2001 dan tahun 2008-
2010, dengan perkiraan sekitar 550.000-570.000 orang hidup dengan kanker
payudara atau sesudah didiagnosis kanker payudara. Angka ini diperkirakan
menjadi tiga kali lipat pada  tahun 2040 di Inggris karena populasi yang
bertambah tua dan meningkatnya usia harapan hidup. Berdasarkan data
Kementrian Kesehatan RI, penyakit kanker serviks dan kanker payudara
merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi di Indonesia padatahun
2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8% dan kanker payudara sebesar 0,5%
atau 61.682 jumlah kasus. Di Manado, belum ada angka pasti mengenai
jumlah kasus kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
profil kanker payudara dalam ruanglingkup RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Diharapkan angka ini dapat merupakan gambaran profil kanker
payudara di Sulawesi Utara karena rumah sakit tempat dilakukan penelitian
merupakan pusat rujukan medi  (Haroen, 2016).
Berdasarkan uraian di atas, hal yang melatarbelakangi praktikum
Pengamatan Sel Hidup dan Sel Mati yaitu, untuk melihat dan mengetahui
bentuk-bentuk dan bagian-bagian sel hidup dan sel mati.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Pengamatan Sel Hidup dan Sel Mati
yaitu:
1. Untuk melihat dan mengamati beberapa macam bentuk sel.
2. Untuk melihat dan mengamati bagian-bagian sel hidup dan sel mati.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum Pengamatan Sel Hidup dan Sel
Mati, yaitu:
1. Manfaat Umum
Manfaat praktikum bentuk serta bagian sel hidup dan sel mati
secara umum yaitu mahasiswa dapat mengetahui macam-macam bentuk
dan sel pada tumbuhan serta mengetahui bagian-bagian sel hidup dan
sel mati yang terletak pada tumbuhan. Sebagai referensi untuk
membedakan antara sel hidup dan sel mati.
2. Manfaat bagi Kesehatan Masyarakat
Manfaat praktikum bentuk serta bagian sel hidup dan sel mati
dalam ilmu kesehatan masyarakat yaitu mampu mengidentifikasi secara
umum penyakit yang terdapat pada tumbuhan. Sebagai referensi untuk
mengetahui berbagai jenis sel hidup dan selmati dalam hal pencegahan
(preventif).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sel
1. Definisi Sel
Sel merupakan unit fundamental bagi struktur dan fungsi
kehidupan. Beberapa jenis organisme, seperti pada monera yang
sebagian besar bekteri, merupakan organisme sel tunggal atau
uniselular. Organisme lain seperti hewan dan tumbuhan merupakan
organisme yang memiliki sel majemuk atau multiselular. Perbedaan
yang dimiliki sel tunggal yaitu peran sel tunggal dalam melaksanakan
semua fungsi kehidupan, sedangkan organisme multiselular memiliki
pembagian tugas yang lebih terspeialisasi. Tubuh manusia terdiri dari
triliunan sel mikroskopik yang beragam jenisnya contohnya sel saraf
yang mengoordinasi berbagai jaringan yang telah terspesialisasi
(Campbell, 2010).
2. Bagian-bagian Sel
Menurut Pramesti (2011), sel mempunyai bagian-bagian atau
organel-organel yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri, diantaranya
yaitu:
a. Membran sel, untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat dari
luar sel.
b. Nukleus (inti), untuk mengendalikan semua kegiatan sel.
c. Sitoplasma, untuk menetralkan kondisi yang ekstrim (terlalu asam
atau terlalu basa).
d. Ribosom, untuk sintesis protein.
e. Lisosom, untuk mencerna bahan dari luar dan menghancurkan
organel-organel yang rusak.
f. Reticulum endoplasma, sebagai jembatan antara inti sel dan
sitoplasma.
g. Plastida, sebagai pigmen klorofil.
h. Vakuola, untuk menyimpan makanan, mencerna makanan serta
pengeluaran berupa cairan.
i. Mitokondria, sebagai respirasi sel.
j. Sitoskleton, sebagai penyokong.
3. Bentuk-bentuk Sel
Ada beberapa macam bentuk sel yaitu, berbentuk tabung, bola,
berbentuk bintang, berbentuk seperti laba-laba, berbentuk amoeboid
(contoh sel darah putih dan sel jaringan ikat), berbentuk gelondong
(contoh sel otot polos), berbentuk segi empat, berbentuk silinder,
berbentuk bulat pipih dan bikonkaf atau cekung dikedua sisi (contoh sel
darah merah) dan berbentuk pipih (Kurniasari, 2011).
B. Sel Hidup
1. Definisi Sel Hidup
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas
kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas
dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan
ergastik. Sel hidup merupakan  sel yang masih memiliki peranan
penting dalam metabolisme kehidupan dari mkhluk hidup, hal itu di
tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan
adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik.  Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang,
dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu
bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan
atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen
protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat
pula disebut sebagai benda ergastik (Indah, 2012).
2. Komponen dan Fungsi Sel Hidup
Komponen utama suatu sel hidup harus memiliki protoplas,
yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri dari membran sel berfungsi
mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang keluar masuk
di dalam sel dan juga sebagai reseptor molekul hormon, inti sel
berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen serta mengontrol aktifitas
sel dengan mengelola ekspresi gen, dan sitoplasma (terdiri dari
organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut
sebagai benda ergastik. Benda ergastik adalah bahan non protoplasma,
baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang
berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga
sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasma,
dinding sel, maupun vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa
karbohidrat, protein, lipid, dan kristal (Suradinata, 2014).
3. Contoh Sel Hidup
Salah satu contoh sel hidup yaitu sel epidermis bawang
merah (Allium Cepa) atau sel daun hidrilla (Hydrilla verticillata).
Dalam sel daun hidrilla dapat kita temukan aliran sitoplasma secara
rotasi dan sirkulasi yang menunjukkan aktivitas sel hidup (Rahmawati,
2015).
C. Sel Mati
1. Definisi Sel Mati
Sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam
proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Pada sel
mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor
genetik maupun faktor lingkungan (Indah, 2012).
2. Komponen dan Fungsi Sel Mati
Di dalam sel mati, hanya terdapat komponen sel berupa dinding
sel yang di dalamnya ruang-ruang kosong. Dinding sel ini berfungsi
untuk memberi bentuk dari sel mati tersebut (Suradinata, 2014).
3. Contoh Sel Mati
Jika melihat pada sel gabus, tidak terdapat organel-organel sel di
dalamnya, karena sel gabus termasuk sel mati yang hanya terdiri dari
dinding sel saja. . Selain itu pada sel gabus, hasilnya sesuai dengan apa
yang telah ditemukan oleh Robert Hooke tentang sel yaitu terdapat
ruang-ruang kosong pada sayatan gabus (Rahmawati, 2015).
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum Pengamatan Sel
Hidup dan Sel Mati, yaitu:
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Waktu : Pukul 11.30 WITA – Selesai
Tempat : Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UNTAD
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan praktikum Pengamatan Sel Hidup dan Sel
Mati, yaitu:
1. Alat
a) Pipet Tetes
b) Cutter/Silet
c) Gelas Ukur
d) Mikroskop
e) Kaca Preparat
f) Deck Glass
g) Lap Tangan
h) Tissue
2. Bahan
a) Kapuk Randu (Ceiba pentandra)
b) Kapas (Gossypium herbaceum)
c) Empulur Batang Ubi Kayu (Manihot utilissima)
d) Daun Hydrilla (Hydrilla verticillata)
e) Umbi Batang Kentang (Solanum tuberosum)
f) Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa)
g) Tangkai Tanaman Jarak (Ricinus communis)
h) Batang Bayam Berduri (Amaranthus spinosus)
i) Aquadest
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum Pengamatan Sel Hidup dan
Sel Mati, yaitu:
1. Mengambil satu helai kapuk randu dan kapas. Kemudian
meletakkannya di atas gelas benda, lalu meneteskan aquadest sebanyak
satu tetes kemudian menutup menggunakan deck glass. Jangan sampai
terbentuk gelembung.
2. Membuat penampang melintang batang empelur ubi kayu, tangkai jarak
dan batang bayam tersebut setipis mungkin. Selanjutnya meletakkan di
atas kaca preparat dan menetesi aquadest, lalu menutup menggunakan
deck glass.
3. Mengambil selembar daun hidrilla yang masih segar, lalu meletakkan di
atas kaca preparat, kemudian meneteskan aquadest sebanyak satu tetes
dan menutup menggunakan deck glass.
4. Mengambil selaput dari umbi lapis bawang merah dengan
menggunakan silet, lalu meletakkan di atas kaca preparat, kemudian
meneteskan aquadest sebanyak satu tetes dan menutup menggunakan
deck glass.
5. Mengamati di bawah mikroskop semua bahan atau preparat yang telah
dibuat. Kemudian memotret objek sesuai dengan yang terlihat di lensa
okuler.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No. Sampel Gambar Keterangan


Perbesaran 10 x 0,25 a) Sel mati
b) Berbentuk benang
memanjang
c) Berupa rongga sel
yang di batasi oleh
Kapuk Randu
dinding sel
1.
(Ceiba
pentandra)

Perbesaran 10 x 0,25 a) Sel mati


b) Berbentuk benang
memanjang
c) Berupa rongga sel
yang di batasi oleh
Kapas dinding sel
2.
(Gossypium
herbaceum)
Perbesaran 10 x 0,25 a) Sel mati
b) Terdapat dinding
sel dan sitoplasma

Empulur Batang
Ubi
Kayu
3.

(Manihot
utilissima)

Perbesaran 10 x 0,25 a) Sel hidup


b) Mengandung
pigmen klorofil
c) Terdapat nukleus,
membran plasma
Daun Hydrilla dan sitoplasma
4.
(Hydrilla
verticillata)
Perbesaran 10 x 0,25 a) Sel hidup
b) Terdapat nukleus,
membran plasma
dan sitoplasma

Umbi Batang
Kentang
5.
(Solanum
tuberosum)

Perbesaran 10 x 0,25 a) Sel hidup


b) Terdapat nukleus,
membran plasma
dan sitoplasma
c) Berbentuk batu bata
Umbi Lapis
Bawang Merah
6.

(Allium cepa)
Perbesaran 10 x 0,25 a) Sel mati
b) Terdapat dinding sel
dan sitoplasma

Tangkai
Tanaman
Jarak
7.

(Ricinus
communis)

a) Sel hidup
b) Terdapat jaringan
Batang Bayam
pengangkut
Berduri
8.
(Amaranthus
spinosus)

Perbesaran 10 x 0,25
B. Pembahasan
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk
hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi
dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu
sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan
ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, pekaterhadap rangsang, dan
ciri hidup lainnya.
Fungsi dari alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
Pengamatan Sel Hidup dan Sel Mati yaitu mikroskop berfungsi untuk
mengamati bahan-bahan yang ada seperti kapuk randu, kapas, empelur
batang ubi kayu, daun hidrilla, umbi batang kentang, umbi lapis bawang
merah, tangkai tanaman jarak, dan batang bayam berduri, dimana yang akan
dimati adalah bentuk serta bagian sel hidup dan sel mati. Kaca objek
dan deck glass alat ini adalah pelengkap mikroskop yang tidak bisa
dipisahkan, dimana membantu mikroskop dalam mengamati objek.
Aquadest adalah cairan yang membantu memperjelas pengamatan objek
yang akan dimati dan pipetlah yang berfungsi mengambil cairan tersebut.
Sedangkan pada silet atau cutter dipakai untuk mengambil objek atau bahan
yang akan dimati untuk disimpan di kaca objek lalu dilihat menggunakan
mikroskop. Alat yang terakhir yaitu tisu dipakai ntuk membersihkan semua
alat dan juga tempat praktikum agar menghidari hal-hal yang bisah
berdampak negatif hanya karena kesalahan kecil.
Pada praktikum kali ini, pertama-tama mengambil sehelai kapuk
randu dan kapas. Lalu meletakkannya diatas kaca objek dengan menetesi
setetes aquadest, dan menutup dengan deck glass agar tidak terjadi
gelembung udara supaya pengamatan di dalam miksroskop bisah terlihat
lebih jelas dan tidak mengganggu dalam melihat objek. Proses kedua yaitu
memotong dengan setipis mungkin empulur batang ubi kayu, tangkai
tanaman jarak, dan batang bayam berduri agar lebih mudah dalam melihat
bentuk dan bagian sel-selnya. Selanjutnya meletakkan diatas kaca objek dan
menetesi aquadest,  berfungsi untuk menjernihkan objek yang akan
diamati, obek yang akan diamati tersebut akan lebih jernih, lebih jelas dan
lebih halus. Lalu menutup dengan deck glass. Proses ketiga  mengambil
selembar daun hidrilla yang masih segar dan potong setipis mungkin,
kemudian meletakkan di  kaca objek, lalu ditetesi dengan aquadest. Proses
keempat mengambil selaput dalam dari umbi lapis bawang merah dengan
menggunakan silet. Kemudian, meletakkan diatas kaca objek dan
menetesi aquadest satu atau dua tetes. Proses kelima, menusuk-nusuk umbi
batang kentang dan dengan jarum cutter, dan menetesi aquadest.
Pada sampel pertama yaitu kapuk randu, praktikum ini
menggunakan perbesaran 10 x 0,25. Sel berbentuk seperti benang,
memanjang. Sel kapuk hanya berupa rongga sel yang dibatasi oleh dinding
sel. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Siti Rochmah (2009) bahwa sel mati
adalah sel yang tidak memiliki aktivitas sel dan tidak memiliki organel-
organel sel.
Pada sampel kedua yaitu kapas, praktikum ini menggunakan
perbesaran 10 x 0,25. Sel berbentuk memanjang seperti pita dan memiliki
puntiran (torsi) di beberapa bagian tidak memiliki organel-organel sehingga
sel ini tergolong sel mati. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Siti Rochmah
(2009) bahwa sel mati adalah sel yang tidak memiliki aktivitas sel dan tidak
memiliki organel-organel sel.
Sampel ketiga yaitu empulur batang ubi kayu, praktikan ini
menggunakan perbesaran 10 x 0,25. Sel ini memiliki ruang antar sel yang
besar. Sel ini tergolong sel mati. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Siti
Rochmah (2009), yang menyatakan bahwa sel mati adalah sel yang tidak
memiliki aktivitas sel dan tidak memiliki organel-organel sel.
   Sampel keempat yaitu daun hidrilla, praktikan ini menggunakan
perbesaran 10 x 0,25. Sel berbentuk segi empat beraturan yang tersusun
seperti batu bata. Memiliki trikoma, sitoplasma,  kloroplas dan klorofil
sehingga sel ini tergolong sel hidup. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Renni
Diastuti (2009), bahwa sel yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu
membran sel atau membran plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.
Sampel kelima yaitu umbi batang kentang, praktikan ini
menggunakan perbesaran 10 x 0,25. Sel berbentuk bulat dan memiliki
amilum yang terdiri atas bagian lamella. Sel ini tergolong sel hidup. Hal ini
dikuatkan oleh pendapat Renni Diastuti (2009), sel yang hidup mempunyai
struktur yang sama yaitu membran sel atau membran plasma, inti sel,
sitoplasma dan organel sel.
Sampel keenam yaitu umbi lapis bawang merah, praktikan
menggunakan perbesaran 10 kali. Sel berbentuk segilima tidak beraturan
yang disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di
tengah sel dan terdapat pigmen yang menyebabkan selataujaringan berwarna
merah. Sel ini tergolong sebagai sel hidup. Sesuai dengan pendapat Renni
Diastuti (2009), sel yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu
membran sel atau membran plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.
Sampel ketujuh yaitu tangkai tanaman jarak, praktikan ini
menggunakan perbesaran 10 x 0,25. Sel berbentuk segi enam di dalamnya
terdapat kristal Ca oksalat yang berbentuk bintang sehingga sel ini dapat
digolongkan sebagai sel hidup. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Renni
Diastuti (2009), sel yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu
membran sel atau membran plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.
Sampel kedelapan yaitu batang bayam berduri, praktikan ini
menggunakan perbesaran 10 x 0,25. Sel berbentuk bulat dan terdapat
jaringan pengangkut. Sel ini termasuk sel hidup berdasarkan pendapat Renni
Diastuti (2009) yang menyatakan bahwa sel yang hidup mempunyai struktur
yang sama yaitu membran sel atau membran plasma, inti sel, sitoplasma dan
organel sel.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan praktikum Pengamatan Sel Hidup dan Sel Mati
yaitu:
1. Ada beberapa macam bentuk sel yaitu kotak, bulat, lonjong, dan ada
yang tidak beraturan. Ukurannya juga sangat bervariasi. Umumnya
berkisar antara 5 mikron sampai 15 mikron (1 mikron = 0,001 mm).
2. Bagian-bagian sel hidup yaitu, membran sel, sitoplasma, nukleus,
mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom,
sentriol, vakoula dan dinding sel. Sedangkan pada sel mati tidak
dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan
kosong saja.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya yaitu sebaiknya di dalam
pelaksanaannya waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya,
sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan,
terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar
dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2010. Biologi edisi kedelapan jilid 1. Jakarta : Erlangga.


George, H Friedd. 2011. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Haroen, H. 2016. Jurnal e-Clinic. Profil Kanker Payudara di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado tahun. 2013-2014. Vol. 4, No. 1, Hal. 302-307.
Indah. 2012. Jurnal Biologi. Sel-sel Penyusun Jaringan. Vol.1, No.5, Hal 31-32.
Kurniasari, Fita. 2011. Laporan Praktikum Biologi Dasar. Malang : Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2010. Mikroskop dan Sel. Lampung : FK. UNLAM.
Rahmawati, Dian. 2015. Biologi Sel. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
LEMBAR ASISTENSI
PENGAMATAN BENTUK SEL HIDUP DAN SEL MATI

NAMA : DEWI FADILA

STAMBUK : P 101 19 077

KELOMPOK : II

ASISTEN : PUTRI CENDANA

NO. HARI/TANGGAL KOREKSI TTD

Anda mungkin juga menyukai